Buletin KNRP 43
Buletin KNRP 43
17 Oktober 2019
Fachrie Hersi
01
“Kenapa kita mendukung bangsa palestina? Karena
Menlu Retno: Perjuangan masih ada yang harus diperjuangkan dan saya kira
Indonesia Konsisten tidak banyak negara yang menyatakan dukungan
secara konsisten terus menyampaikan dukungan
Untuk Dukung Kemerdekaan kepada palestina, indonesia termasuk negara yang
Palestina sangat konsisten,” harapnya. (knrp/fh)
02
Kegigihan Para Srikandi Penjaga terjadi kepada diri mereka sendiri”.
Al-Aqsha Para pahlawan wanita al-Aqsha ini bertempat tinggal
Masjid al-Aqsha merupakan kiblat pertama dan masjid disekitar Al-Quds dan berasal dari berbagai kalangan
suci ketiga yang dimuliakan oleh umat Islam. Keadaan serta profesi. Kesibukan dan jarak dari tempat tinggal ke
yang dialami oleh masjid al-Aqsha saat ini telah masjid Al-Aqsha, bukan penghalang memperjuangkan
dikendalikan dan dijajah oleh zionis israel. Kondisi ini masjid al-Aqsha. Bahkan beberapa dari murabithah
menyebabkan adanya pembatasan-pembatasan yang adalah ibu rumah tangga yang memiliki anak-anak di
diberlakukan oleh penjajah israel terhadap bangsa dalam rumahnya. Mereka datang ke masjid al-Aqsha
Palestina, terutama pemuda dan orang Palestina yang secara bergantian, agar kondisi masjid al-Aqsha tidak
beranjak dewasa. kosong dari umat islam.
Hal diatas tidak menyebabkan perjuangan dan keinginan Penjajah israel terus melakukan berbagai upaya
bangsa Palestina padam, terutama dari para muslimah terhadap para murabithah agar meninggalkan masjid
yang sering disebut dengan istilah “murabithah”. Dalam al-Aqsha, baik melalui tindakan represif, penangkapan
aktivitas sehari-harinya, para srikandi al-Aqsha ini terus maupun pengusiran dari tempat tinggalnya. Khadija
berjuang menghalau serangan serta penistaan yang Khawais, seorang pejuang murabithah yang memiliki
dilakukan penjajah israel terhadap situs sejarah umat 5 anak menjadi model bagaimana gigihnya perjuangan
Islam. Dikala al-Aqsha diserbu oleh pemukim zionis mempertahankan masjid al-Aqsha dari serbuan tentara
israel, para murabithah memekikkan dengan lantangnya zionis israel. Khawais telah ditangkap israel lebih dari
takbir terhadap zionis israel. Tindakan ini bertujuan sembilan kali, 3 diantaranya dijatuh vonis hukuman
untuk memberikan tanda bahwa masjid al-Aqsha masih penjara. Selain ditahan, dirinya juga diusir dari masjid al-
berada di tangan umat islam dan akan terus berada Aqsha selama 600 hari dalam jangka waktu 3 tahun.
dalam genggaman mereka. Para murabithah tidak akan Kegigihan dan keberanian murabithah masjid al-Aqsha
berhenti memperjuangkan masjid al-Aqsha, walau merupakan bentuk keteladanan bagi para perempuan
harus mengorbankan pekerjaan, barang dan harta milik untuk berjuang membela agama islam, terutama masjid
mereka, hingga kiblat pertama umat muslim ini benar- al-Aqsha. Tanpa memandang profesi dan golongan
benar terbebas dari cengkraman zionis israel dan berada apapun, perempuan dapat menjadi garda terdepan
dalam genggaman kaum muslimin. dalam menyuarakan kebenaran dan ketidakadilan
Perjuangan ini bukan berarti berjalan mulus dan lancar, terkait permasalahan Palestina, khususnya masjid al-
para murabithah kerap kali berhadapan langsung dengan Aqsha. Dengan mencontoh dan meneladani sikap dan
pasukan penjajah israel. Mereka mendapatkan intimidasi, keteguhan sikap murabitat, semoga dapat melahirkan
bahkan luka-luka serta ditangkap oleh pasukan penjajah perempuan-perempuan yang terus berupaya menjaga
israel. Landasan para murabithah ini bukanlah semata- masjid al-Aqsha, hingga Palestina merdeka dan bebas
semata hanya beribadah di masjid al-Aqsha. Namun, dari penjajahan zionis israel.
ada pesan tersirat yang disampaikan yaitu bahwa “Al-
Aqsha adalah garis merah dan milik umat Islam. Para
murabithah menegaskan bahwa tidak akan pernah (Wadil Muqoddasi Tuwa, S.Kom.I.)
meninggalkan masjid al-Aqsha, meskipun hal-hal buruk
03
Bupati Musi Banyuasin Dukung Program Kemanusiaan untuk Palestina
Jakarta – Bupati Musi Banyuasin (Muba), Dodi Reza Alex Noerdin menyatakan sangat mendukung program KNRP
untuk Palestina, bukan hanya program kemanusiaan di Jalur Gaza tapi secara keseluruhan. Hal itu disampaikan saat
Dodi beserta rombongan Pemerintah Kabupaten Muba mengunjungi kantor KNRP, Jalan Jabir No 11B, Ragunan, Jakarta
hari Rabu (9/10/2019).
Rombongan Bupati diterima langsung oleh Ketua Umum KNRP Suripto, Bendahara KNRP Caca Cahayaningrat dan
beberapa pengurus KNRP. Kehadiran Bupati MUBA, sebagai kunjungan balasan dari Ulama Palestina dan KNRP ke
Kabupaten MUBA, Sumatera Selatan pada bulan September.
Kami ingin kerjasama antara KNRP dan pemerintah daerah Musi
sebagai fasilitator masyarakat Muba ini terus berlanjut. Kami
tindak ingin berhenti hanya di konser amal,” kata Dodi.
Lebih lanjut Dodi menyampaikan, kegiatan konser kemanusiaan
pada bulan September di Kabupaten Muba juga sebagai ajang
sosialisasi kemanusiaan dan eksistensi KNRP. Apalagi ditambah
pemasangan atribut publikasi di tempat strategis dan media
sosial.
“Bagi masyarakat Muba kalau ada yang ingin menyumbang
secara langsung silahkan, jadi bukan saat konser amal saja,”
tambah Dodi. (yp/knrp)
04