Asesmen Keselarasan Kurikulum DG Iduka
Asesmen Keselarasan Kurikulum DG Iduka
Pelaksanaan
Program
ASESMEN KESELARASAN
KURIKULUM DENGAN
IDUKA
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM
ASESMEN KESELARASAN
KURIKULUM DENGAN
IDUKA
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, vokasi sendiri merupakan salah satu komponen inti
Salam sejahtera, bagi IDUKA. Karena itu, penyiapan kompetensi SDM
Vokasi selama pendidikan perlu difokuskan untuk
Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) harus dapat bersinergi
memenuhi kebutuhan kompetensi di IDUKA. Agar pola
erat dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja
pembelajaran di PTV dapat sesuai dengan kebutuhan
(IDUKA). Keselarasan kompetensi lulusan PTV dengan
IDUKA, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI
kebutuhan kompetensi IDUKA sendiri merupakan
menyelenggarakan program Asesmen Keselarasan
salah satu wujud dari akuntabilitas penyelenggaraan
Kurikulum dengan IDUKA Tahun 2020.
pendidikan vokasi yang selama ini dilaksanakan.
Sebab pendidikan vokasi idealnya mampu mengantar
lulusannya dapat masuk ke dalam IDUKA dengan Buku Pedoman ini memuat tentang latar belakang
tingkat kesenjangan yang rendah (sesuai dengan pelaksanaan program, persyaratan dan proses pemilihan,
keterampilan yang dimiliki). PTV sendiri memiliki komponen penilaian, format proposal, besaran dan
peran dan fungsi yang sangat strategis dalam memenuhi komponen biaya program, serta administrasi dan
SDM yang sesuai dengan kebutuhan IDUKA. Salah satu jadwal pelaksanaan program. Diharapkan pedoman ini
bentuk meningkatkan sinergi tersebut adalah melalui dapat menjadi acuan bagi PTV dalam menyusun usulan
penyelarasan kurikulum dengan IDUKA. program Asesmen Keselarasan Kurikulum dengan
IDUKA Tahun 2020. Akhir kata, kami mengucapkan
terima kasih kepada Tim dan semua pihak yang telah
Kurikulum merupakan elemen penting bagi
berperan dan berpartisipasi dalam penyusunan Buku
pembentukan SDM Vokasi berkompetensi dan
Pedoman ini.
berkualifikasi tinggi. Terutama apabila merujuk pada
problem utama yang selama ini terjadi antara PTV dan
IDUKA, yakni “link and match”. Selama ini masalah
link and match antara PTV dan IDUKA merupakan
Terima kasih
urgensi yang masih belum teratasi. Pasalnya apabila
hal tersebut terus dibiarkan, tentu ini akan berimplikasi Wabillahi Taufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum
pada jalannya roda pembangunan di beberapa sektor Warrahmatullahi Wabarakatuh
prioritas bangsa di masa depan. Mengingat SDM
4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar - 4
Daftar Isi - 5
I. Latar Belakang - 7
IX. Penutup - 26
5
6
I LATAR
BELAKANG
A. Latar Belakang sampai pada perubahan landscape demografi telah
Keselarasan kompetensi lulusan dengan kebutuhan menjadi pemicu perubahan kebutuhan IDUKA
kompetensi IDUKA adalah wujud akuntabilitas akan kompetensi sumber daya manusianya.
penyelenggara pendidikan vokasi. Pendidikan Di tengah perubahan tersebut, muncul kesadaran
vokasi idealnya mengantar lulusannya dapat masuk akan pergeseran tumpuan negara dari sumber daya
ke dalam IDUKA dengan tingkat kesenjangan yang alam menjadi sumber daya manusia. Pemerintah
rendah. Oleh karena itu, penyiapan kompetensi sudah mencanangkan tema “SDM Unggul,
mahasiswa selama pendidikan perlu difokuskan Indonesia Maju” untuk memacu pembangunan
untuk memenuhi kebutuhan kompetensi di IDUKA. SDM sesegera mungkin membawa hasil berupa
Dengan demikian metoda pembelajarannya juga dampak ekonomi. Oleh karena itu, pendidikan
khas dengan lebih banyak belajar dari pengalaman vokasi harus berbenah meningkatkan peran
menggunakan teknologi atau prosedur pelaksanaan aktifnya dalam mendukung ekonomi nasional
kerja sebagaimana para profesional bekerja. dengan menghasilkan lulusan yang mampu
Dalam dunia pendidikan dikenal dengan metoda mendukung percepatan peningkatan daya saing
“deduktif” atau dalam istilah internasional dikenal IDUKA.
dengan pola pembelajaran “Experiential Learning”. Penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi
Kurikulum merupakan serangkaian pengalaman dengan IDUKA penting untuk segera dilakukan
dan kegiatan belajar yang direncanakan untuk agar efektivitas dan efisiensi pendidikan vokasi
dilalui oleh peserta didik dalam rangka mencapai dapat meningkat. Untuk mengetahui sejauh mana
tujuan pembelajaran. Kurikulum juga merupakan kesenjangan antara target kompetensi kurikulum
perwujudan dari strategi program studi dalam dengan kompetensi yang dibutuhkan IDUKA,
mencapai tujuan pendidikannya. Kurikulum maka program asesmen kurikulum sangat penting
merupakan acuan/patron dalam mencetak lulusan untuk dilakukan. Program asesmen kurikulum
menggunakan sumber daya manusia, infrastruktur, yang akan dilaksanakan pada tahun 2020 ini
sarana dan sumber daya lainnya yang dimiliki merupakan langkah awal yang yang harus terus
oleh penyelenggara pendidikan. Mengingat peran dilakukan secara periodik dan berkelanjutan
kunci kurikulum tersebut, tidaklah berlebihan mengikuti dinamika perkembangan IDUKA dan
bahwa kurikulum juga merupakan faktor penting kemanjuan teknologi. Sasaran asesmen adalah
dalam menentukan keselarasan lulusan dengan outcome pendidikan vokasi dari persepsi alumni
kebutuhan kompetensi IDUKA. dan pengguna lulusan (employer/IDUKA), serta
Kurikulum yang saat ini dijalankan di program memperhatikan kebutuhan softskill esensial
studi-program studi pendidikan vokasi umumnya yang terbentuk dari proses pendidikan berbasis
sudah dibangun dengan proses panjang dan pegalaman nyata dalam kampus yang lazim
berevolusi. Di sisi lain, IDUKA juga telah mengalami dilakukan dan diukur di negara-negara maju. Hasil
perubahan; peningkatan taraf hidup masyarakat, asesmen berupa data terukur tentang kesenjangan
kemajuan teknologi, infrastruktur, keterbukaan gap antara harapan IDUKA dengan hasil proses
pasar Indonesia, persaingan bebas, bisnis digital, pendidikan yang diharapkan dapat menjadi
pertimbangan dalam revisi kurikulum berikutnya.
7
B. Dasar Hukum 7. Peraturan Menteri Keuangan No-
1. Undang-Undang No. 20 Tahun mor: 78/PMK.02/2019 Tentang
2003 tentang Sistem Pendidikan Standar Biaya Masukan Tahun
Nasional; 2020;
2. Undang-Undang No. 12 Tahun 8. Peraturan Menteri Pendidikan
2012 tentang Pendidikan Tinggi; dan Kebudayaan Republik Indo-
3. Peraturan Pemerintah Republik nesia Nomor 45 Tahun 2019 Ten-
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tang Organisasi dan Tata Kerja
tentang Standar Nasional Pendi- Kementerian Pendidikan dan Ke-
dikan; budayaan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 9. Peraturan Menteri Pendidikan
45 Tahun 2013 tentang Tata Cara dan Kebudayaan No. 3 Tahun
Pelaksanaan Anggaran Pendapa- 2020 tentang Standar Nasional
tan dan Belanja Negara (Lemba- Pendidikan Tinggi;
ran Negara Republik Indonesia 10. Peraturan Menteri Pendidikan
Tahun 2013 Nomor 103); dan Kebudayaan Nomor 22 ta-
5. Peraturan Menteri Keuangan No- hun 2020 tentang Rencana Strate-
mor 190/PMK.05/2013 Tentang gis Kementerian Pendidikan dan
Tata Cara Pembayaran Dalam Kebudayan Tahun 2020 - 2024.
Rangka Pelaksanaan Anggaran 11. Keputusan Menteri Ketenagaker-
dan Pendapatan Belanja Negara; jaan No. 234 Tahun 2020 tentang
6. Peraturan Menteri Keuangan No- Penetapan Standar Kompetensi
mor 112/PMK.02/2013 Tentang Kerja Nasional Indonesia Kate-
Penyusunan dan Penelaahan gori Pendidikan Golongan Pokok
Rencana Kerja dan Anggaran Ke- Pendidikan Bidang Soft Skills.
menterian Negara/ Lembaga;
8
II TUJUAN, SASARAN, DAN
DESKRIPSI PROGRAM
ASESMEN KESELARASAN
KURIKULUM DENGAN
IDUKA
9
Gambar 1. Model asesmen keselarasan kurikulum
D. Manfaat
Program Asesmen Keselarasan Kurikulum dengan IDUKA ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Bagi program studi dan perguruan tinggi: mendapatkan masukan untuk penyempurnaan
kurikulum, rencana pengadaan sarana dan prasarana, dan proses belajar mengajar.
2. Bagi Kemendikbud: mendapatkan model pengembangan kurikulum pendidikan tinggi vokasi
di bidang prioritas sebagai bahan penyusunan kebijakan untuk program-program penyelarasan
kurikulum berikutnya.
10
11
III TARGET
LUARAN
PROGRAM
Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI akan menyediakan bantuan dana untuk 10
(sepuluh) lembaga pendidikan tinggi vokasi yang mempunyai program studi pada 5 bidang
prioritas, yaitu:
1. Permesinan dan konstruksi
2. Hospitalitas (Hospitality)
3. Layanan sosial
4. Ekonomi kreatif
5. Multi bidang
12
Setiap lembaga pendidikan tinggi vokasi harus melakukan aktivitas dan menghasilkan luaran
berikut, namun tidak terbatas pada:
13
14
IV BESARAN
DANA DAN
KOMPONEN
BIAYA
A. Besaran Dana
Besaran dana yang dapat diusulkan disesuaikan dengan kebutuhan asesmen keselarasan kurikulum
yang akan dilaksanakan. Pagu anggaran yang dapat diusulkan maksimum Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta
rupiah) untuk 2 (dua) program studi yang ditugaskan. Besaran nilai bantuan Program Asesmen Keselarasan
Kurikulum dengan IDUKA untuk masing-masing pengusul ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA). Pemanfaatan anggaran tidak boleh dilakukan untuk kegiatan yang sejenis dari sumber pendanaan
yang berbeda (double funding).
B. Komponen Biaya
Komponen biaya yang diajukan harus dapat dilihat kaitannya dengan program yang diusulkan dan disertai
dengan argumentasi dan justifikasi yang kuat tentang pemanfaatan dana yang diusulkan. Rencana anggaran
biaya yang boleh diusulkan adalah sebagai berikut:
1. Rapat persiapan
2. Survei Internal dan Eksternal
3. Rapat analisis dan kajian
4. Focus Group Discussion
5. Penyusunan laporan interim dan laporan akhir
6. Publikasi di jurnal / konferensi ilmiah nasional (apabila ada).
7. Aktivitas lain yang mendukung pelaksanaan program.
Komponen yang boleh diusulkan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.02/2019
Tentang Standar Biaya Masukan Tahun.
15
16
V KRITERIA DAN
PERSYARATAN
PESERTA
PROGRAM
A. Kriteria Pelaksana Program
1. Merupakan lembaga pendidikan tinggi vokasi di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
2. Memiliki program studi yang berada dalam 5 bidang prioritas: Permesinan dan konstruksi,
Hospitalitas (Hospitality), Layanan sosial, Ekonomi kreatif, dan Multi bidang.
3. Satu institusi pendidikan tinggi vokasi yang ditunjuk mengusulkan rencana kerja untuk 2 (dua)
program studi yang ditugaskan dalam satu proposal.
4. Program studi yang diusulkan minimal berakreditasi B (masih berlaku atau sedang dalam proses
reakreditasi).
5. Membentuk tim Evaluasi Kurikulum tingkat Prodi dengan SK pimpinan Jurusan/Fakultas/
Direktorat.
C. Ketentuan Lain
1. Salinan dari semua data mentah dan analisisnya diserahkan ke Kemdikbud.
2. Pelaksana program dan Kemdikbud wajib melindungi kerahasiaan data individual dari semua
responden.
3. Pelaksana program dapat mempublikasikan hasil asesmen sebagai karya ilmiah pada media
publikasi ilmiah.
4. Kemdikbud berhak untuk melakukan pengolahan lebih lanjut atas data mentah yang diterima dan
mengagregasikan dengan data dari penerima program lainnya atau data lainnya.
17
18
VI TAHAPAN
PROGRAM
A. Pemberitahuan
Calon peserta program akan dihubungi untuk melaksanakan program asesmen keselarasan kurikulum
dengan IDUKA. Calon peserta program yang bersedia menyatakan kesediaannya dengan mengisi laman
http://program.mitrasdudi.id paling lambat 27 Agustus 2020 dengan disertai lampiran:
1. Surat pernyataan kesediaan menerima dan melaksanakan program
2. Hasil scan akreditasi dari program studi-program studi yang didaftarkan
3. Surat Keputusan Tim Evaluasi Kurikulum dalam format PDF
4. MoU atau Kontrak Kerja dengan sedikitnya 10 (sepuluh) perusahaan yang mempekerjakan
sedikitnya satu orang alumnus program studi yang diusulkan dalam format PDF
5. Pakta integritas dalam format PDF.
Adapun tata cara pemasukan usulan dapat diunduh di http://program.mitrasdudi.id
B. Seleksi
1. Penugasan diberikan kepada lembaga pendidikan tinggi vokasi yang mendapatkan skor terbaik
dan merepresentasikan keterwakilan bidang prioritas.
2. Calon penerima program mengajukan proposal singkat dan mempresentasikan usulannya.
3. Penilaian kelayakan proposal dilakukan oleh tim evaluasi proposal.
4. Tim evaluasi proposal merekomendasi paling banyak 10 institusi pendidikan tinggi vokasi yang
memperoleh nilai tertinggi sebagai calon penerima program asesmen keselarasan kurikulum
dengan IDUKA.
5. Penetapan penerima program asesmen keselarasan kurikulum dengan IDUKA melalui surat
ketetapan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI.
6. Keputusan penetapan bersifat mutlak.
19
20
VII ADMINITRASI
DAN JADWAL
A. Format Dokumen
Berkas usulan disusun dalam bentuk 1 (satu) proposal untuk keseluruhan paket yang ditawarkan, dibuat
dengan huruf Time New Roman Font 12 spasi 1,5 dan margin normal. Dokumen dibuat dalam 1 (satu)
berkas dalam bentuk pdf melalui laman:
1) Jadwal Pelaksanaan Jadwal pelaksanaan yang direncanakan pada Program Asesmen Keselarasan
Kurikulum Dengan IDUKA adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu
1 Sosialisasi Program 19 Agustus 2020
21
22
VIII FORMAT
PROPOSAL
Pelaksana Program Asesmen Keselarasan 2. Surat Pernyataan untuk mengikuti
Kurikulum dengan IDUKA harus mengirimkan kegiatan (Lampiran 3.b);
suatu proposal yang menjelaskan tentang 3. NPWP perguruan tinggi (copy);
kapasitas institusi, membentuk tim kajian dan
4. Nomor rekening perguruan tinggi,
menandatangani pakta integritas, merancang
yaitu untuk PTN jenis rekening
kuesioner sesuai dengan kuliah inti yang ada
yang dilampirkan adalah rekening
dalam kurikulum, mendata / menentukan target
penerimaan, dan untuk PTS berupa
responden (alumni dan IDUKA mitra), anggaran,
fotokopi nomor rekening perguruan
serta surat keterangan dari mitra industri untuk
tinggi yang masih aktif.
berkomitmen terhadap program yang diusulkan.
7. Bab 2: Usulan Program
Sistematika proposal yang diajukan mengikuti
format dan persyaratan sebagai berikut: Bagian ini berisi penjelasan tentang:
Halaman ini berisi informasi ringkas tentang 3. Tim kajian berupa nama-nama pelaksana
nama dan alamat lengkap perguruan tinggi asesmen keselarasan kurikulum yang
dan program studi, nama dan alamat e-mail ditugaskan oleh direktur dan dibuktikan
Ketua Pelaksana program, seperti contoh pada dengan surat tugas
Lampiran 2. 4. Surat keterangan dari mitra industri
3. Pakta Integritas untuk berkomitmen terhadap program
yang diusulkan
Halaman ini berisi pernyataan dari Pemimpin
Perguruan Tinggi pengusul yang memuat 8. Bab 3: Rancangan Instrumen
tentang komitmen melaksanakan program, Rancangan instrumen asesmen keselarasan
kesediaan dukungan mitra serta alumni kurikulum dengan IDUKA berupa kuesioner
Program Studi. yang mengandung unsur kompetensi inti
4. Daftar Isi dan softskill untuk alumni dan mitra untuk
menggali kesenjangan antara Kompetensi
5. Ringkasan Eksekutif
lulusan dengan kriteria IDUKA (Survey
Memuat intisari Proposal, khususnya program Eksternal).
Asesmen Keselarasan Kurikulum dengan
Rancangan instrumen asesmen proses belajar
IDUKA dan keterkaitannya dengan usulan yang
mengajar pada matakuliah inti prodi dengan
disampaikan.
pendekatan pembelajaran dari pengalaman
6. Bab 1: Pendahuluan (experiential learning, terlampir)
1. Surat Permohonan bermaterai Rancangan analisa kesenjangan antara
sebagai pelaksana Program Asesmen kurikulum & capaian pembelajaran (CP)
Keselarasan Kurikulum dengan IDUKA dengan Kompetensi Lulusan Prodi (Survey
yang ditandatangani oleh pimpinan Internal).
perguruan tinggi (Lampiran 3.a);
23
Gambar 2 Analisis Kesenjangan Kurikulum dan Capaian
Pembelajaran terhadap Kriteria Kompetensi IDUKA
24
25
IX PENUTUP
Buku Pedoman ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi perguruan tinggi dan Direktorat Mitras DUDI,
Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemdikbud dalam melaksanakan Program Asesmen Keselarasan Kurikulum
Dengan IDUKA di Tahun 2020. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini jika dipandang perlu ada,
26
Lampiran 1: Metode Analisis Kesenjangan
28
Lampiran 2: Metode Tinjau Ulang Kurikulum dan Sarana-Prasarana
A. Penjelasan Singkat Metode Experiential dipasang pada lokasi bangunan pada waktunya.
Learning Perkembangan rekayasa teknologi ini dapat
Experiential Learning digagas oleh seorang menjadi bahan penyempurnaan kurikulum
profesor di bidang pendidikan modern dengan dengan menambahkan mata kuliah Building
landasan pemikiran bahwa manusia dewasa pada Information Modeling (BIM) yang sudah menjadi
umumnya lebih menyerap Ilmu pengetahuan dan tuntutan pasar di era industry 4.0 ini.
teknologi baru melalui pengalaman, sebagaimana Contoh lain misalnya pada praktek Industri
pernyataan yang terkenal dari Einstein bahwa manufaktur di Indonesia yang sudah memasuki
Ilmu pengetahuan itu adalah pengalaman, kelas dunia seperti PT. Astra Honda Motor (AHM),
selebihnya hanya penunjang belaka. Selanjutnya PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Kolb menjelaskan hasil penelitian bahwa “Learning (TMMI), PT. Daihatsu Motor Manufacturing
is the process whereby knowledge is created through the Indonesia (DMMI), dan lainnya. Kita ambil kisah
transformation of experience” (Kolb, 1984, p. 38). keberhasilan dari AHM misalnya pada tahun 2018
Pada proposal evaluasi kurikulum ini, PTV perusahaan ini membukukan penjualan produk
diharapkan mulai mempertajam aspek evaluasi yang kita kenal berupa sepeda motor sebanyak
kurikulumnya dengan metoda pembelajaran 4,8 juta buah motor lebih dengan 8 type, yang
berbasis pengalaman profesinya dimulai dari diproduksi pada 5 lokasi pabrik berbeda. Para
kampus. Dengan demikian, perubahan kurikulum pekerja lantai pabrik pada umumnya lulusan
dan metoda pembelajaran kedepan dilaksanakan SMK dan SMU yang sudah dilatih dengan
berdasarkan pada data hasil analisis kesenjangan supervisi lulusan D3 Politeknik yang juga
antara kemampuan PTV memberikan pengalaman sudah disiapkan mengikuti jadwal dalam 3 shift
belajar pada iptek keprofesiannya di kampusnya bergantian dengan waktu kerja efektif 23 jam per
dengan praktek industri mitra maju yang di hari. Maka waktu menyelesaikan sebuah motor
survey beserta alumni yang bekerja pada Industri Itu hanya 6,04 detik per buah, jika bekerja pada
tersebut. 5 lantai pabrik masing-masing memiliki 5 lini
produksi dan perakitan, maka setiap lini produksi
Sebagai contoh pada ilmu terapan bidang Teknik
dan perakitan hanya memiliki waktu 151 detik
Sipil, yang memiliki kompetensi inti dalam
untuk memperoleh 1 buah motor atau 2,52 menit
membangun bangunan berupa gedung maupun
saja. Masih sangat singkat, mengingat kalau kita
jalan dan jembatan. Secara ilmu pengetahuan
pasang ban saja kalau bocor perlu 1 jam lebih.
bahwa lantai beton bertulang memerlukan
Itulah ilmu rekayasa terapan yang dikenalkan
waktu 28 hari untuk bisa dimanfaatkan
melalui kuliah Simultaneous Engineering,
dalam bagian konstruksi bangunan, tetapi
Modular Product Design, dan Part Manufacturing
perkembangan rekayasa teknologi konstruksi
Information (PMI).
sudah membuktikan bahwa untuk pembangunan
gedung 4 lantai dengan 1.000 kamar pada sebuah Kuliah-kuliah ilmu rekayasa terapan ini, jika
Rumah Sakit di Wuhan-China bisa dilaksanakan diberikan dengan metoda pembelajaran di kelas
hanya dalam waktu 10 hari. Itulah hasil rekayasa saja, akan sulit untuk membentuk sikap dan
teknologi terapan yang tidak mengubah masa mental produktif karena tidak diperolehnya
pengeringan beton bertulang selama 28 hari pengalaman belajar pada profesinya. Sehingga
secara ekstrim, tapi menerapkan teknologi pre-cast pada saat lulusan memasuki dunia kerja akan
dalam praktek mata kuliah Modular Engineering, tampak jelas kesenjangan antara pengalaman
sehingga lempengan beton bertulang tadi sudah belajar yang diperoleh di kampus dengan kondisi
disiapkan sebelumnya sebagai modul yang riil di dunia kerja.
29
Gambar 3. Kolb’s Experiential Learning Styles
Untuk itu maka PTV mulai dengan evaluasi PLP pengampu mata kuliah Inti tersebut
internal apakah metoda pembelajaran yang dengan observasi “Experiential Learning”
diterapkan sudah sesuai dengan kurikulum pada berikut ini:
ilmu pengetahuan rekayasa terapan mutakhir? 2.1. Active Experimentation (Doing):
Apakah dosen dan PLP telah disiapkan dengan berapa bobot waktu per SKS
ilmu pengetahuan rekayasa terapan mutakhir? pembelajaran yang dilaksanakan
Apakah dalam proses pembelajarannya peserta dengan proses bekerja langsung
didik mengalami proses akuisisi pengalaman dengan teknologi mutakhir pada
profesinya pada ilmu pengetahuan rekayasa segmen setiap matakuliah Inti.
mutakhir? Apakah ilmu pengetahuan rekayasa
2.2. Concrete Experience (Feeling): berapa
terapan mutakhir tadi dilaksanakan dalam sebuah
persen waktu bekerja langsung
proyek aplikasi nyata bersama industri maupun
dengan teknologi mutakhir dengan
di lingkungan kampus dalam Teaching Industri?
menyelesaikan produk pesanan
Gambar 3 menunjukkan siklus pembelajaran industri atau produk komersial
berbasis pengalaman belajar (Kolb’s Learning yang dikembangkan PTV untuk
Styles) pada profesinya di lingkungan kampus dimanfaatkan oleh IDUKA dana atau
maupun di industri. masyarakat.
2.3. Reflective Observation (Watching):
B. Metode Survei apakah peserta didik memiliki
Evaluasi dilakukan secara internal dengan kesempatan untuk mencoba atau
menjalankan langkah-langkah berikut ini: mengamati produk hasil kerja
profesinya di lapangan agar mampu
1. Melakukan wawancara kepada dosen dan
30
menangkap potensi perbaikan e. Sumber daya manusia & teknologi
selanjutnya. - Daftar teknologi yang dimiliki
2.4. Abstract Conceptualization
- Daftar dosen dan PLP yang sudah
(Thinking): apakah peserta
menguasai teknologi mutakhir
didik memiliki gagasan
profesional atau bisnis untuk - Daftar teknologi mutakhir yang belum
mengembangkan talenta dimiliki
personalnya dalam bentuk karya - Daftar dosen dan PLP yang perlu
nyata dalam bentuk inisiatif ditingkatkan penguasaan teknologinya
profesional bagi masyarakat atau f. Proses
industri.
- Penerapan Metode Active
2. Mewawancara mahasiswa aktif tingkat Experimentation
akhir tentang kuliah Inti di atas, dengan o Bobot SKS yang
mengukur Keterserapan (accomodating) memakai metode active
Ilmu keahlian Inti (feel and do), experimentation
Kesepakatan (diverging) ilmu keahlian o Persentasi waktu
inti (feel and watch) pada profesi masa menggunakan teknologi
depannya, Persetujuannya (assimilating) mutakhir (%)
pada bidang keahlian Inti (think and
o Persentasi waktu tanpa
watch), serta Peminatannya (converging)
menggunakan teknologi
pada bidang Ilmu barunya (think and do).
mutakhir (%)
3. Mendeteksi jenis teknologi mutakhir
- Mahasiswa mendapat kesempatan
yang masih belum dimiliki oleh Program
mencoba / mengamati hasil produknya
Studi, atau jika sudah dimiliki berapa
di lapangan
jumlah dosen atau PLP yang masih
keahliannya masih perlu ditingkatkan. - Mahasiswa mengekspresikan inisiatif
profesionalnya untuk masyarakat dan
Langkah-langkah tersebut harus dilaksanakan
industri
untuk mengisi instrumen asesmen.
g. Persepsi Mahasiswa
- Keterserapan
C. Instrumen
- Kebermanfaatan
Hasil informasi dari evaluasi internal ini
meliputi, tetapi tidak terbatas pada: - Mendalami dengan kerelaan /
engaged
a. Subjek mata kuliah inti
- Menjadi kebutuhan / passion
b. Jumlah SKS
h. Kesenjangan kompetensi alumni vs
c. Kelompok skill/keterampilan/
kebutuhan kompetensi IDUKA (salinan dari
kompetensi, salah satu dari: teknikal,
hasil analisis kesenjangan kompetensi)
manajerial, sistem operasi
d. Daftar 3 (tiga) softskill utama yang
diberikan Adapun template instrumen (minimal) terlampir.
31
Lampiran 3: Pakta Integritas
PAKTA INTEGRITAS
Nama :
Jabatan :
Nama :
Jabatan :
Dalam rangka melaksanakan program Asesmen Keselarasan Kurikulum dengan Industri, Dunia Usaha, dan
Dunia Kerja (IDUKA) menegaskan komitmen saya sebagai berikut:
1. Saya akan memberikan data sebenarnya dan tidak direkayasa kepada Direktorat Kemitraan dan
Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri terkait dengan program Asesmen Keselarasan Kurikulum
dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA);
2. Saya menjamin objektivitas dalam pelaksanaan survei eksternal terkait kompetensi inti dan softskill
lulusan dan survei internal terkait pola pembelajaran sesuai dengan pembelajaran vokasi (Experiential
Learning); dan
3. Saya menghindari pertentangan kepentingan (conflict of interest) dalam pelaksanaan Program
Asesmen Keselarasan Kurikulum dengan IDUKA.
Bila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS, saya bersedia dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan perundang - undangan.
Jakarta, 2020