GEOTEKNIK
PENGGUNAAN SLIDE 6.0 DALAM ANALISA KESTABILAN LERENG
Praktikum Dilaksanakan :
Disusun Oleh :
Feraldo Sandrio
BP/Nim: 2017/17080024
Dosen Pengampu :
Drs.Bambang Heriyadi, M.T
LABORATORIUM TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kondisi tanah asli yang tidak sesuai dengan perencanaan yang diinginkan
misalnya lereng yang terlalu curam sehingga dilakukan pemotongan bukit atau
kondisi lain yang dibutuhkan timbunan dan lain sebagainya . sehingga dilakukan
analisis stabilan lereng yang lebih akurat agar diperoleh kondisi lerang yang
mantap.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
LANDASAN TEORI
A. TEORI DASAR
𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑓𝑜𝑟𝑠𝑒𝑠
𝑓𝑜𝑠 =
𝑑𝑟𝑖𝑣𝑖𝑛𝑔 𝑓𝑜𝑟𝑐𝑒𝑠
Atau
𝜏𝑎
fos= 𝜏𝑚
dimana: τa = kekuatan geser material yang tersedia
τm = kekuatan geser material yang diperlukan agar tepat
setimbang
WT = W Sin β
2. Kondisi Geologi
τ = c + σ tg φ
τ = c + (σ - u) tg φ
c = kohesi (ton/m2)
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
B. LANGKAH KERJA
1. Permodelan
Permodelan anaslisis geometri akan di lakukan langsung di
Rocsciance Slide.Yang harus di perhatikan adalah kita harus memiliki
aplikasi Rocsciance Slide.
1. Langkah pertama yaitu buka aplikasi Rocsciance Slide
BatauLempung
No. Karakteristik
Tabel diatas adalah contoh data sifat fisik dan mekanik, masukan
data ke menu Define Material Properties
Gambar diatas adalah lereng geometri yang sudah di masukan data sifat
fisik dan mekanik
7. Langkah selanjutnya yaitu menambahkan grid pada lereng
8. Langkah selanjutnya yaitu mencari faktor kekuatan (FK) pada
lereng. Ambil menu Analysis, lalu pilih compute
PENGOLAHAN DATA
A. DATA
MODUL 1
Perhitungan faktor keamanan suatu lereng homogeny dan tidak
berlapis
Batau Lempung
No. Karakteristik
Minimum Maksimum
1. Kohesi (C) 70,47 kPa, 150,21 kPa
2. Sudut geser dalam (φ) 13,80o 16,50o
3. Bobot isi () 21,34 kN/m3 22,88 kN/m3
1. Modul 1
Permodelan geometri lereng:
(minimum)
(maksimum)
Karakter fisik dan mekanik material pembentuk lereng didapat dari
data laboratorium sebagai berikut :
A. Sifat fisik dan mekanik sesuai tabel diatas
(minimum ) (maksimum)
Nilai tengah :
(minimum) (maksimum )
Nilai tengah :
(minimum) (maksimum)
Nilai tengah :
(minimum) (maksimum)
Nilai tengah :
(minimum) (maksimum)
Nilai tengah :
vi. nilai Cdalam tabel diatas dikurangi 50 %
(minimum) (maksimum)
Nilai tengah :
vii. nilai C dalam tabel diatas ditambah 25%
(minimum) (maksimum)
Nilai tengah :
viii. nilai C dalam tabel diatas ditambah 50%
(minimum) (maksimum)
Nilai tengah :
ix. nilai 𝜑 dalam tabel diatas dikurangi 25%
(minimum) (maksimum)
Nilai tengah :
x. nilai 𝜑 dalam tabel diatas dikurangi 50 %
(minimum) (maksimum)
Nilai tengah :
xi. nilai 𝜑 dalam tabel diatas ditambah 25%
(minimum) (maksimum)
Nilai tengah :
xii. nilai 𝜑 dalam tabel diatas ditambah 50 %
(minimum) (maksimum)
Nilai tengah :
2. Modul 2
ii. 35m
iii. 45m
(metode bishop) (metode janbu)
iv. 55m
ii. 45°
iii. 55°
(metode bishop) (metode janbu)
iv. 65°
PEMBAHASAN
Faktor kemanan pada lereng kering dengan lereng jenuh adalah berbeda.
Faktor keamanan pada lereng kering adalah lebih dari 1,3 sedangkan faktor
kemanan pada lereng jenuh adalah 0,755
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada prinsipnya suatu lereng dikatakan stabil atau akan stabil apabila geser
tanah yang menyebabkan lereng tersebut longsor (driving forces) sama besar
dengan tegangan geser tanah yang menahan lereng longsor (resisting forces).
Kestabilan suatu lereng dinyatakan dengan suatu nilai yang disebut nilai faktor
keamanan atau lebih dikenal dengan FoS. FoS didefinisikan sebagai
perbandingan dari kekuatan geser yang diperlukan agar setimbang terhadap
kekuatan geser material yang tersedia
Semakin besar kohesi dan sudut geser dalam, maka kekuatan geser batuan
akan semakin besar juga. Dengan demikian akan lebih stabil. Batuan yang
mempunyai porositas besar akan banyak menyerap air. Dengan demikian kuat
geser batuannya akan menjadi semakin kecil, sehingga kemantapannya pun
berkurang. Air sangat memepengaruhi kestabilan lereng. Dalam analisis ini
mengunakan Ru sebagai parameter tekanan air tanah, karena tinggi muka air
tanah pada material longsor tidak dapat ditentukan.Persamaan Mohr-Coulomb
DAFTAR PUSTAKA
Buku dengan editor Sosdrodarsono, S. dan Nakazawa, K., Editor. 1981. Mekanika
Tanah dan Teknik Pondasi. PT .Pradnya Paramita. Jakarta.
Hoek, E. and Bray. J.W,1981. Rock Slope Engineering 3rd Ed, The Instuation of
Mining ang Metallurgy London.
Krynine, D.P. dan Judd, W.R. 1997. Principles of Engineering Geology and
Geotechnics. McGraw-Hill Inc. Book Company. New York