Anda di halaman 1dari 10

SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.

php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 3 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
ANALISIS DAERAH PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus
pelamis) DI SEKITAR BACAN DAN OBI, HALMAHERA SELATAN
FISHING GROUND ANALYSIS OF CAKALANG (Katsuwonus pelamis)
AROUND BACAN DAN OBI, SOUTHERN HALMAHERA DISTRICT
Deni Sarianto
Prodi Perikanan Tangkap, Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai
Email: Denisarianto45@gmail.com

ABSTRAK

Perairan Halmahera selatan telah lama menjadi pusat penangkapan ikan


cakalang. Penentuan daerah penangkapan ikan dapat diperkirakan dari kondisi perairan
yang merupakan habitat hidup. Klorofil-a dan suhu permukaan laut (SPL) merupakan
parameter oseanografi yang penting untuk mengetahui keberadaan ikan cakalang dan
mempermudah dalam menganalisis daerah penangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ukuran ikan cakalang yang tertangkap dan menentukan sebaran klorofil-a
serta SPL di perairan Bacan dan Obi. Hasil penelitian menunjukkan Hasil tangkapan
cakalang di dominasi pada ikan ukuran layak tangkap pada golongan dua dan tiga
dengan persentase 48% dan 23% sedangkan ikan tidak layak tangkap atau berukuran
kurang dari 43cm dengan presentase 28%. Sebaran Klorofil-a di perairan Bacan dan Obi
pada bulan Mei berkisar 0,163 – 0,652 mg/m3 sedangkan klorofil-a pada bulan Juni
berkisaran 0,142 – 0,575 mg/m3. Sebaran SPL pada bulan Mei berkisaran 27,65 – 32,31
o
C sedangkan SPL pada bulan Juni berkisaran 27,65 – 31,58 oC. Musim Peparlihan
barat-timur dan musim timur tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil tangkapan , tetapi
daerah front memberikan pengaruh yang besar terhadap penbentukan Feeding graund
serta memberi penghalang buat mingarsi ikan karna pergerakan air yang kuat.

Kata Kunci: Klorofil-a dan Suhu Permukaan Laut (SPL)

1. PENDAHULUAN bahan baku industri pengolahan.


Keberadaan perusahaan pengolahan tersebut
Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) sangat membantu para nelayan dalam
merupakan salah satu komoditas perikanan menjual hasil tangkapannya. Nelayan pun
unggulan bagi nelayan yang berbasis di PPP menunjukkan kerjasama dengan pabrik-
Bacan, Halmahera Selatan bahkan daerah pabrik tertentu, dengan membawa langsung
Bacan dikenal sebagai penghasil ikan hasil tangkapannya ke perusahaan untuk
cakalang (Katsuwonus pelamis) terbesar di diolah. DKP (2017) melaporkan bahwa
Maluku Utara. Ikan ini tidak hanya berperan produk olahan ikan cakalang dari Halmahera
strategis bagi sumber pendapatan nelayan Selatan telah didistribusikan ke berbagai
setempat, tetapi juga sebagai pensuplai daerah tujuan baik skala lokal maupun
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 3 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
ekspor. Pasar lokal komoditi ini adalah perkembangan teknologi penginderaan jarak
Ternate, Manado, Surabaya, dan Jakarta, jauh.
sedangkan pasar ekspor adalah Jepang, Suhu permukaan laut (SPL) dan
Amerika, dan sebagian Eropa. konsentrasi klorofil-a berperan penting
Nelayan yang berbasis di PPP Bacan dalam menentukan distribusi hasil
menangkap ikan cakalang tidak hanya tangkapan cakalang di wilayah perairan
terbatas di Perairan Bacan, tetapi juga di Bacan dan wilayah perairan Obi. Hal ini
sekitar perairan Obi (Gambar 1). Hasil mengindikasikan bahwa SPL dan klorofil-a
tangkapan nelayan di kawasan perairan dapat mempengaruhi dinamika daerah
Bacan dan Obi didominasi oleh cakalang, penangkapan ikan. Profil SPL dan klorofil-a
yaitu sekitar 81,85 % (DKP 2017). Uktolseja yang sesuai dengan karakteristik biologis
(1989) menyatakan bahwa ikan cakalang di yang dikehendaki oleh ikan cakalang dapat
laut Maluku (Bacan, Ternate, Weda, Jailolo, berpengaruh positif terhadap proses
Tobelo, Obi dan Sanana) dapat ditemukan terbentuknya daerah penangkapan ikan.
sepanjang tahun, mulai dari ukuran kecil Simbolon & Limbong (2012) menyatakan
(juvenil) hingga ukuran dewasa. bahwa SPL dan klorofil-a bisa jadi tidak
Simbolon dan Girsang (2009) berpengaruh secara langsung terhadap
menyatakan ikan juvenil termasuk illegal proses terbentuknya DPI pada waktu dan
size untuk ditangkap (tidak layak tangkap). lokasi yang berbeda. Oleh karena itu, perlu
Oleh karena itu, suatu perairan yang dilakukan analisis mengenai pengaruh profil
didominasi oleh ikan juvenil (illegal size) SPL dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan
mengindikasikan bahwa perairan tersebut cakalang.
termasuk kategori daerah penangkapan yang Tujuan dari penelitian ini adalah: (1)
tidak potensial. Hasil tangkapan yang menentukan komposisi jumlah dan ukuran
didominasi oleh ikan juvenil akan membawa ikan cakalang secara temporal dan spasial,
dampak negatif terhadap laju recruitment (2) menentukan sebaran kandungan klorofil-
sumberdaya ikan, dan degradasi daerah a dan suhu permukaan laut di Perairan
penangkapan ikan. Kondisi ini dapat Bacan dan obi, Halmahera Selatan.
menyebabkan penurunan produksi ikan
pelagis akibat tekanan daya penangkapan
ikan tidak seimbang dengan daya pulih 2. METODELOGI PENELITIAN
sebagaimana dilaporkan oleh Saputra et al
(2011). Waktu dan Tempat Penelitian
Selain ukuran panjang ikan, daerah
penangkapan ikan potensial juga turut Pengumpulan data tangkapan ikan
ditentukan oleh kelimpahan ikan. Simbolon cakalang dilakukan pada bulan Mei sampai
(2009) menyatakan bahwa kelimpahan dan dengan Juni 2018 di Perairan Bacan dan
keberadaan ikan di suatu perairan dapat Obi, dimana nelayan yang berbasis di PPP
dipengaruhi oleh parameter oseanografi. Hal Bacan menangkap ikan cakalang (Gambar
ini disebabkan karena ikan (termasuk 1). Data SPL dan klorofil-a diunduh dari
cakalang) akan memilih habitat yang kondisi internet (http://oceancolor.gsfc.nasa.gov)
oseanografisnya sesuai dengan karakteristik pada bulan Mei dan Juni 2018
biologis yang dikehendaki. Informasi
tentang profil oseanografi ini relatif mudah
diperoleh dewasa ini seiring dengan
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 3 ISSN : 2580-0736
Desember 2018

C
CPUE =
f
Keterangan:
C : Hasil tangkapan (kg)
f : Jumlah hari operasi (trip)

Data ukuran ikan dikategorikan menjadi


dua kelompok sesuai dengan kategori yang
disampaikan oleh Simbolon dan Limbong
(2013) yaitu: (1) ukuran layak tangkap, dan
Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian Kabupaten (2) ukuran tidak layak tangkap. Presentase
Halmahera Selatan jumlah masing-masing kelompok ukuran
Pengumpulan Data tersebut dihitung dengan formula
Metode yang digunakan dalam =
penelitian ini adalah metode survei, dengan
mengamati 6 unit pole and line sebagai Keterangan:
sampel yang menangkap ikan cakalang. P : presentase setiap kelompok ukuran
Data yang dikumpulkan dari kegiatan (%)
penangkapan ikan meliputi waktu dan lokasi ni: jumlah ikan (ekor) pada kelompok
atau posisi penangkapan ikan, jumlah dan ukuran ke-i (i= 1,...,2)
ukuran ikan yang tertangkap. Jumlah
N: total ikan sampel yag diukur (ekor)
tangkapan ikan cakalang dicatat pada setiap
lokasi penangkapan. Sampel ikan diambil Sebaran SPL dan Klorofil-a
secara acak pada setiap posisi penangkapan, Data sebaran SPL dan klorofil-a hasil
untuk selanjutnya diukur panjangnya (total deteksi satelit Terra/Aqua MODIS diolah
lenght). dengan software SeaDAS 7.5 level 3 hingga
Data klorofil-a dan suhu permukaan laut didapat data dalam bentuk American
(SPL) di lokasi penelitian diperoleh dengan Standard Code for Information Interchange
cara mengunduh citra SPL dan klorofil-a (ascii). Data ascii kemudian diolah dengan
yang dideteksi satelit Terra/Aqua (MODIS), excel dan disajikan dalam bentuk grafik.
dan citra ini tersedia di internet Penggunaan level 3 dalam mengolah data
(http://oceancolor.gsfc.nasa.gov.).Citra yang karena data citra pada level tersebut sudah
dipilih merupakan data harian SPL dan diolah dan sudah dikoreksi secara
klorofil-a level 3 pada waktu dan tempat radiometrik dan geometrik.
yang bersamaan dengan kegiatan operasi Suhu permukaan air laut didapatkan
penangkpan ikan. dengan menggunakan algoritma Miami
Pathfinder SST (MPFSST) (Minnett et al.
Analisis Data 2002) dengan rumus:
Komposisi Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan dianalisis untuk modissst = c1 + c2* T31 + c3 * T3132 + c4*
mengetahui produktivitas atau catch per unit (sec( ) -1)*T3132)
effort (CPUE) secara temporal dan spasial.
CPUE ini dihitung dengan formula berikut:
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 3 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
Keterangan: Hubungan Hasil Tangkapan dengan SPL
T31: adalah brightness temperature dan Klorofil-a
(BT) pada band 31 (pada AVHRR Untuk menentukan hubungan antara
kanal 4) klorofil-a dengan hasil tangkapan dan antara
T3132 : adalah pebedaan BT pada suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan
band 31-band 32 (pada AVVHRR maka dilakukan analisis deskriptif dengan
kanal 4 dan 5) teknik overlay antara SPL dengan CPUE
c1,c2, c3, c3: adalah koefisien band dan klorofil-a dengan CPUE.
31 dan 32, adalah sudut zenith
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
satelit.
Sebaran klorofil-a didapatkan dengan Produksi cakalang yang didaratkan di
menggunakan formulasi algoritma OC3M PPP Bacan
(ocean chlorophyll three-band algoritma for Jumlah total tangkapan ikan cakalang
MODIS), dengan rumus: yang didaratkan di PPP Bacan pada saat
penelitian adalah 214,19 ton bulan Mei dan
(a +a xR+a xR2+a xR3+a xR4) 150,911 ton bulan Juni. Tangkapan tersebut
Chlor_a = 10 0 1 2 3 4
berasal dari 39 armada di bulan Mei dan 29
a0 =0.2830, a1=-2.753, a2= 1.457, armada di bulan Juni yang beroperasi di
a3=0.659 dan a4= -1.403 perairan Bacan dan Obi (Gambar 2).
Sebaran jumlah produksi dan produktivitas
Yang mana: tangkapan cakalang di setiap armada yang
mendaratkan ikan di PPP Panamboang.
R  log 10 (R rs 403 Rrs 488
Rrs 551
)
Keterangan: Rrsadalah remote sensing
reflectance
Variabilitas atau keragaman data
merupakan salah satu teknik yang digunakan
untuk menjelaskan homogenitas data SPL
dan klorofil-a.Variabilitas atau keragaman
data dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut (Sugiyono 2007): Gambar 2 Sebaran jumlah produksi

s2 
 n
i 1 ( xi  x ) 2 dan produktivitas tangkapan cakalang
Bulan Mei dan Juni 2018
n 1
s  s2 Operasi penangkapan ikan cakalang di
Obi tidak hanya dilakukan oleh nelayan
s
Kv  .100% yang berasal dari Bacan, Halmahera Selatan
x tetapi juga dilakukan oleh nelayan yang
Keterangan : berasal dari Ternate, dan Bitung .
s2 : ragam contoh Pemanfaatan ikan cakalang di Obi terkadang
s : simpangan baku menimbulkan konlik karena nelayan dari
xi : data ke-i Bacan, Ternate, dan Bitung saling
x : rata-rata mengklaim bahwa Rumpon di perairan
Kv : koefisien variasi
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 3 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
tersebut merupakan milik mereka. Oleh yang tidak layak tangkap dan dua kelompok
karena itu, para stakeholders terkait perlu lainnya dianggap sebagai legal size, maka
menyusun zonasi pelepasan rumpon yang cakalang yang masuk dalam kategori layak
lebih jelas untuk digunakan sebagai acuan tangkap selama penelitian 72%. Hal ini
dalam sharing pemanfaatan DPI di Bacan berararti bahwa tangkapan cakalang
dan Obi tersebut. didominasi oleh kelompok ikan layak
Produktivitas atau catch per unit effort tangkap, yaitu 72% dimana terdiri dari 49%
(CPUE) rata-rata selama penelitian adalah katagori industri/ekspor dan 23 persen
6,909 ton per trip bulan Mei dan 5,203 ton katagori lokal. Karman et al (2013)
per trip bulan Juni. Hal ini berarti bahwa menyatakan bahwa ikan cakalang yang
DPI Bacan dan Obi, dapat dikategorikan tertangkap di perairan Maluku Utara
sebagai DPI potensial berdasarkan pertama kali matang gonat pada panjang 43
pendekatan produktivitasnya. cm. Jatmiko et al (2015) menyatakan panjang
ikan cakalang pertama kali matang gonat di
Ukuran panjang ikan cakalang perairan Aceh adalah 42,9 cm.

Klorofil-a di Obi, dan hubungannya


dengan tangkapan cakalang
Kandungan klorofil-a yang terdapat
pada Obi berfluktuatif setiap harinya
(Gambar 4 dan 5). Kandungan klorofil-a di
perairan Obi berkisar antara 0,1633 -
0,65287 mg/m3, dan kandungan klorofil-a
rata-rata sebesar 0,9751 mg/m3 pada bulan
Mei. Kandungan klorofil-a di bulan Juni
Gambar 3 Komposisi jumlah tangkapan berkisar antara 0,1420 - 0,5755 mg/m3, dan
berdasarkan kelompok ukuran ikan kandungan klorofil-a rata-rata sebesar
cakalang yang didaratkan di PPP Bacan, 0.2947 mg/m3. Kandungan klorofil-a harian
Mei – Juni 2018 mengalami perubahan, klorofil-a cenderung
tinggi pada awal bulan Mei pada tanggal 3.
Ukuran ikan cakalang yang tertangkap untuk bulan Juni klorofil tertinggi pada 5,
selama penelitian sangat beragam mulai 20, dan 22. Citra klorofil-a harian tidak
dari ukuran kecil hingga besar (Gambar 3). diperoleh secara kontinu karena citra satelit
Ikan cakalang di kelompokan dalan 3 Aqua/Modis terhalang oleh awan sehingga
ukuran: kelompok pertama ikan cakalang tidak terdeteksi adanya kandungan klorofil-a
berukuran kurang dari 43 cm, kelompok di Obi pada tanggal-tanggal tertentu.
kedua ikan cakang ber ukuran antara 43-49 Penelitian Khasanah et al (2013)
cm, dan kelompok ke tiga cakalang menunjukkan bahwa kelimpahan plankton
berukuran diatas 50 cm. Ikan cakalang yang yang dievaluasi berdasarkan kandungan
dominan tertangkap dalam penelitian bulan klorofil-a di perairan berfluktuasi tergantung
Mei - Juni 2018 adalah kelompok ketiga, pada perubahan musim. Variasi konsentrasi
yaitu lebih besar dari 50 cm dari total klorofil-a memberikan pengaruh langsung
sampel 800 ekor. Urutan berikutnya adalah maupun tidak langsung terhadap produksi
kelompok pertama 28%, kelompok kedua ikan cakalang di Bacan dan Obi.
23%. Jika kelompok cakalang kecil yang
berukuran lebih kecil dari 43 cm per
individu diasumsikan sebagai illegal size
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 3 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
tanggal 6, dan 25 Juli 2018, hasil tangkapan
ikan cakalang di PPP Bacan juga
menunjukkan nilai yang rendah juga.

Gambar 4 kandungan klorofil-a data harian


bulan Mei 2018

Gambar 6 Hubungan kandungan klorofil-a


dengan hasil tangkapan di PPP Bacan
secara temporal Mei 2018

Gambar 5 kandungan klorofil-a data


harian bulan Juni 2018

Penelitian Khasanah et al (2013)


menunjukkan bahwa kelimpahan plankton
yang dievaluasi berdasarkan kandungan Gambar 7 Hubungan kandungan klorofil-a
klorofil-a di perairan berfluktuasi tergantung dengan hasil tangkapan di PPP Bacan
pada perubahan musim. Variasi konsentrasi secara temporal bulan Juni 2018
klorofil-a memberikan pengaruh langsung
maupun tidak langsung terhadap produksi Konsentrasi klorofil-a mengalami
ikan cakalang di Bacan dan Obi. peningkatan, dan volume hasil tangkapan
Hubungan antara klorofil-a dengan ikan cakalang juga mengalami peningkatan.
produksi ikan cakalang yang didaratkan di Akan tetapi peningkatan klorofil-a pada
TPI Bacan selama 1 bulan (Mei - Juni 2018) tanggal 3, 25, dan 30 Mei tidak dikuti oleh
disajikan pada Gambar 6 dan 7. Secara peningkatan jumlah hasil tangkapan. Pada
keseluruhan tren fluktuasi konsentrasi bulan Juni terjadi pada tanggal 14, dan 26
klorofil-a dan produksi cakalang hampir terjadi hal yang sama juga dimana
sama, namun puncak peningkatan klorofil-a peningkatan hasil tangkapan tidak di ikuti
dan cakalang tidak terjadi secara bersamaan. dengan peningkatan klorofil-a. Hal ini
Keberadaan klorofil-a mempengaruhi menunjukkan bahwa peningkatan jumlah
jumlah hasil tangkapan nelayan PPP Bacan plankton di perairan tidak selalu
(Gambar 6dan 7). Saat konsentrasi klorofil-a memberikan dampak terhadap peningakatan
rendah pada tanggal 4, 7, dan 28 Mei 2018 jumlah tangkapan secara langsung. Konisi
untuk bulan Juni klorofil terendah ada pada ini terjadi akibat adanya time lag didalam
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 3 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
rantai makanan. Selain faktor makanan,
faktor lingkungan juga sangat berpengaruh
terhadap penyebaran ikan. Ikan cakalang
umumnya menyukai perairan dengan arus
yang lemah (Simbolon & Girsang 2009).
Hubungan antara peningkatan
konsentrasi klorofil-a dan produksi cakalang
di Perairan Bacan dan Obi terkait dengan
melimpahnya plankton sebagai sumber
makanan ikan cakalang. Pada musim
peralihan barat-timur dan musim timur, Gambar 8 Sebaran SPL di perairan Obi pada
perairan Obi merupakan daeah front. bulan Mei dan Juni 2018
Kondisi ini berpengaruh terbentuknya
feeding graund bagi ikan. selain itu
pertemuan dua massa air merupakan
penghalang migrasi ikan karena pergerakan
air yang cepat dan ombak yang besar,
sehingga daerah front merupakan daerah
yang cocok untuk penyebaran jenis-jenis
ikan tuna. Unsur hara yang ikut terangkut ke
lapisan permukaan dan selanjutnya berperan
penting untuk pertumbuhan plankton.
Kelimpahan plankton yang tinggi ini Gambar 9 Sebaran SPL di perairan Obi pada
menyebabkan ikan cakalang meningkat bulan Februari-Maret 2015
karena ikan ini termasuk kelompok
planktonfeeder. Suhu terendah terjadi pada tanggal 11
Mei dan 11 Juni yaitu sebesar 27,65oC.
Sebaran Suhu Permukaan Laut di Obi, Kenaikan suhu yang sangat drastis terjadi
dan Hubungannya dengan Tangkapan pada tanggal 2 Mei dan 30 juni, Hal tersebut
Cakalang diduga karena pada tanggal 14-15 Februari
terjadinya curah hujan yang cukup tinggi
Ikan cakalang yang didaratkan di PPP dan penutupan awan yang tebal
Bacan 98% ditangkap dengan pole and line menyebabkan intensitas radiasi maahari
pada pagi hari dan sore hari. SPL pada sangat sedikit sehingga SPL menjadi dingin
siangi hari di perairan Obi bulan Mei 2018 (Simbolon 2009).
berkisar antara 27,65-32,31ºC dengan suhu Sebaran SPL dan produksi ikan
rata-rata sebesar 29,90ºC (Gambar 8 dan 9). cakalang yang didaratkan di TPI Bacan
Bulan juni 2018 SPL di obi berkisaran 27,65 selama bulan Mei dan Juni 2018 disajikan
– 31,58 dengan suhu rata-rata 29,62ºC. Hasil pada Gambar 10 dan 11. Ikan cakalang
penelitian ini sesuai dengan penelitian Ridha tertangkap pada kisaran suhu antara 27,65º-
et al. (2013) yang menyatakan bahwa suhu 32,33ºC, dengan suhu rata-rata 29,0ºC. Hasil
perairan Obi pada musim barat berkisar tangkapan tertinggi terjadi pada tanggal 14
antara 27-30ºC. Hasil penelitian ini juga mei dan 28 Mei dengan hasil tangkapan
senada dengan pendapat Nontji (2005), sebesar 14,80 ton dan 14,1 ton dengan suhu
Suhu air di perairan Indonesia umumnya permukaan laut sebesar 29,7ºC dan 29,7ºC .
berkisar antara 28-31ºC. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Angraeni (2016) kepadatan cakalang
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 3 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
tertinggi terdapat pada perairan yang masih berada pada kisaran nilai yang dapat
memiliki suhu berkisar 29 - 31,4ºC. Jufri et ditoleransi ikan, maka suhu perairan
al (2014) menyatakan bahwa ikan cakalang umumnya tidak berpengaruh secara nyata
memiliki kecenderungan kelimpahan pada terhadap keberadaan ikan. Kondisi inilah
suhu optimum antara 29,9 - 31ºC. Hasil yang diduga terjadi pada penelitian ini
berbeda dengan penelitian yang dilakukan sehingga SPL tidak berpengaruh nyata
oleh Simbolon (2010) bahwa ikan cakalang terhadap hasil tangkapan ikan cakalang.
menyukai perubahan suhu perairan dengan Seluruh daerah penangkapan cakalang
suhu yaitu 22º-31ºC. Hasil tangkapan menunjukkan suhu optimum untuk
terendah terjadi pada tanggal 30 Mei 2018 penangkapan cakalang. Uji statistik
dan 17 Juni 2018 dengan suhu permukaan menujukkan bahwa SPL tidak berpengaruh
laut sebesar 29,66ºC, dan 30,04ºC. Hasil terhadap hasil tangkapan secara spasial
tangkapan yang rendah diduga karena telah karena seluruh daerah penangkapan ikan
masuk puncak terang bulan. memiliki sebaran SPL homogen dan berada
pada kisaran SPL optimum untuk
penangkapan cakalang.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian


ini adalah:
a) Ikan Cakalang yang tertangkap di
perairan Bacan dan Obi sebanyak
Gambar 10 9 Hubungan hasil tangkapan 214,19 ton, dan 150,911 ton, dengan
cakalang dengan SPL harian pada bulan CPUE 6,909 ton per trip dan 5,203 ton
Mei 2018 secara temporal per trip . Ukuran ikan yang tertangkap
didominasi ukuran layak tangkap yaitu
sebanyak 395 ekor (48%) di tambang
kelompok ke dua sebanya 185 ekor
(23%). Sedangkan yang tidak layak
tangkap adalah sebesar 220 (28%);
b) Kandungan klorofil-a di Perairan Bacan
dan Obi pada bulan Mei dan Juni 2018
berpengaruh terhadap komposisi jumlah
hasil tangkapan ikan cakalang di PPP
Panambuang, sedangkan SPL tidak
berpengaruh terhadap jumlah hasil
Gambar 11 9 Hubungan hasil tangkapan tangkapan ikan cakalang;
cakalang dengan SPL harian pada bulan c) Daerah penangkapan ikan cakalang
Juni 2015 secara temporal potensial di Perairan Bacan dan Obi
pada bulan Mei dan Juni 2018 hanya
Simbolon (2008) menytakan bahwa terdapat di Perairan Tanjung Gurangg (
pengaruh suhu perairan terhadap sebaran Nandopolo, Pasir Putih,, Tapal, Pulau
ikan sangat tergantung pada variabilitas Bisa).
suhu itu sendiri. Jika sebaran suhu perairan
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 3 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
2. Saran Jufri Adi; Amran M. Anshar; Zainuddin
Mukti. 2016. Karakteristik daerah
a) Penelitian lanjutan terkait dengan hasil penangkapan ikan cakalang pada
tangkapan cakalang pada seluruh musim musim barat di perairan Teluk
penangkapan perlu dilakukan agar Bone. Jurnal IPTEKS Pemanfaatan
dinamika daerah penangkapan cakalang Sumberdaya Perikanan, 1.1.
dapat diamati pada musim yang Karman, A., Martasuganda, S., Sondita, M.
berbeda; F. A., & Baskoro, M. S. (2013).
b) Jumlah alat tangkap dan ukuran mata Capture fishery biology of skipjack in
jaring pole and lineyang beroperasi di western and southern water of North
Perairan Bacan dan Obi perlu diatur Maluku Province. International Journal
dalam rangka mewujurkan perikanan of Science, 432-448.
tangkap yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan. Khasanah, R. I., Sartimbul, A., Herawati, E.
Y., Veteran, J., & Veteran, J. (2013).
Kelimpahan dan keanekaragaman
DAFTAR PUSTAKA plankton di perairan Selat Bali. Ilmu
Angraeni, A., Rezkyanti, N. I., Safruddin, Kelautan, 18(4), 193-202.
S., & Zainuddin, M. (2016). Analisis Nontji A. 2005. Laut Nusantara
Spasial dan Temporal Hasil (ed.rev.cet.4). Jakarta (ID):
Tangkapan Ikan Cakalang Djambatan.
(Katsuwonus pelamis) dan thermal
Ocean Color Web.
front pada musim peralihan di perairan
http://www.oceancolor.gsfc.nasa.gov
Teluk Bone. Jurnal IPTEKS
[diunduh: Mei sampai Juni [2018]
Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan, 1(1). Simbolon D. 2008.Pendugaan Daerah
Penangkapan Ikan Tongkol
Dinas Kelautan Perikanan. 2017. Laporan
Berdasarkan Pendekatan Suhu
Tahunan Tahun 2017. Dinas Perikanan
Permukaan Laut Deteksi Satelit dan
Daerah Tingkat II Kabupaten
Hasil Tangkapan di Perairan Teluk
Halmahera Selatan, Halmahera
Palabuhanratu. Jurnal Litbangda NTT
Selatan.
4:23-30.
Jatmiko, I., Hartaty, H., & Bahtiar, A.
Simbolon D. 2009. Eksplorasi Daerah
(2015). Biologi reproduksi ikan
Penangkapan Ikan Cakalang melalui
Cakalang (Katsuwonus pelamis) di
Analisis Suhu Permukaan Laut dan
Samudera Hindia Bagian
Hasil Tangkapan di Perairan Teluk
Timur. BAWAL Widya Riset Perikanan
Palabuhanratu. Jurnal Mangrove dan
Tangkap, 7(2), 87-94.
Pesisir X. 1: 42-49. ISSN: 1411-0679.
Jessup, A. T., Fogelberg, R. A., & Minnett,
Simbolon, D. (2010). Eksplorasi daerah
P. (2002, September). Autonomous
penangkapan ikan cakalang melalui
shipboard infrared radiometer system
analisis suhu permukaan laut dan hasil
for in situ validation of satellite SST.
tangkapan di perairan Teluk
In Earth Observing Systems VII (Vol.
Palabuhanratu. Jurnal Mangrove dan
4814, pp. 222-230). International
Pesisir, 1(2), 42-49.
Society for Optics and Photonics.
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 3 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
Simbolon D. 2011. Bioekologi dan Daerah
Penangkapan Ikan. Bogor (ID):
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan FPIK IPB.
Simbolon D, HS. Girsang. 2009. Hubungan
antara Kandungan Klorofil-a dengan
Hasil Tangkapan Tongkol di Daerah
Penangkapan Ikan Perairan
Pelabuhanratu. Jurnal Penelitian
Perikanan Indonesia. 15(4):297-305.
Simbolon D., M. Limbong. 2012.
Exploration of skipjack fishing ground
through sea surface temperature and
catches composition analyzes in
Palabuhanratu Bay waters. Journal of
Coastal Development Research
Institute, UNDIP & ISOI. Vol 12. No
2: 225-233. ISSN 1410-5217.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan
R & D. Bandung: ALFABETA.
Uktolseja, J. B. C. (1989). An analysis of
catch and effort during the first year
development of Nucleus Estate for
small holders rumpon system in
Labuha, North Molucca, 1987-
1988. Jurnal Penelitian Perikanan
Laut (Indonesia).

Anda mungkin juga menyukai