Anda di halaman 1dari 10

ILMU ALAMIAH DASAR

“Sumber Daya Alam Batu Bara”

DOSEN PENGAMPU :

Ir. REFLIATY., M.S

Disusun Oleh:

Aulia Ulfah (A1D117068)

R002/Semester 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sumber Daya Alam
Batu Bara” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini dan kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Muara Bulian, April 2019

penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3. Tujuan Masalah............................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Sumber Daya Alam.................................................................... 2
2.2 Apa pengertian dari Batu Bara................................................................. 3
2.3 Apa dampak penambangan batubara terhadap lingkungan........................... 4
2.4 Apa saja usaha-usaha yang dapat mengurangi dampak pertambangan......... 5

BAB III. PENUTUP 


3.1. Kesimpulan  ................................................................................................ 7
3.2. Saran  .......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar di
dunia. Salah satu daerah penghasil tambang terbesar di Indonesia adalah Kalimantan
Selatan. Pertumbuhan tambang di Kalimantan Selatan sendiri semakin pesat karena
semakin banyak lahan tambang baru yang ditemukan.
Namun pertumbuhan yang pesat tidak diseimbangi dengan pengelolaan yang baik
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kurangnya sosialisasi tentang
pengelolaan tambang dengan baik, menyebabkan banyak dampak buruk yang
dihasilkan. Walaupun sekarang tidak terlalu terasa, namun beberapa tahun lagi
dampak pengelolaan tambang yang salah bisa mengganggu stabilitas ekosistem.
Perlunya usaha-usaha yang dilakukan dari sekarang untuk mengatasi pengelolaan
tambang yang salah. Mulai dari sosialisasi sampai tindakan nyata. Sehingga diharap
keseimbangan alam akan terjaga.
Selain untuk menjaga kesiembangan ekosistem, ada baiknya pula kita
mengetahui bagaimana cara terbentuknya batu bara tersebut. Karena dengan
banyaknya tambang yang ada, maka mungking saja nanti ekosistem yang ada akan
beubah dan bahkan bias tercemari oleh penggunaan batubara ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sumber daya alam dan jenisnya
2. Apa pengertian dari Batu Bara
3. Apa dampak penambangan batubara terhadap lingkungan
4. Apa saja usaha-usaha yang dapat mengurangi dampak pertambangan

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian sumber daya alam dan jenisnya
2. Mengetahui pengertian dari Batu Bara
3. Mengetahui dampak penambangan batubara terhadap lingkungan
4. Mengetahui usaha-usaha yang dapat mengurangi dampak pertambangan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sumber Daya Alam dan Jenisnya


Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di
sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja
seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh
dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan
dan banyak lagi lainnya.
A. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
 sumber daya alam hayati / biotic adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup.
contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
 sumber daya alam non hayati / abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari
benda mati.
contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain
B. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :
 sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam
yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan.
contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain
 sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable ialah sumber
daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan
sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
 Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
C. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya
 sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat
digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya
akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain
 sumber daya alam penghasil energy adalah sumber daya alam yang dapat
menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka
bumi.

2
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas
bumi, dan lain sebagainya

2.2 Pengertian dari Batu Bara


Batubara merupakan sumber energi masa depan (Heriawan 2000). Batubara
merupakan batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar berasal dari tumbuhan,
berwarna coklat sampai hitam, yang sejak pengendapannya terkena proses fisika dan
kimia yang mengakibatkan pengkayaan kandungan karbonnya (Wolf 1984 dalam
Anggayana 1999).
Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau dari sudut geologi sangat erat
hubungannya dengan penyebaran formasi sedimen yang berumur tersier yang terdapat
secara luas di sebagian besar kepulauan di Indonesia. Batubara di Indonesia dapat
dibedakan tiga jenis berdasarkan cara terbentuknya.
Pertama, batubara paleogen yaitu endapan batubara yang terbentuk pada cekungan
intramontain terdapat di Ombilin, Bayah, Kalimantan Tenggara, Sulawesi Selatan, dan
sebagainya.
Kedua, batubara neogen yakni batubara yang terbentuk pada cekungan
forelandterdapat di Tanjung Enim Sumatera Selatan.
Ketiga, batubara delta, yaitu endapan batubara di hampir seluruh Kalimantan Timur
(Anggayana 1999).
Menurut Amri (2000) formasi batubara tersebar di wilayah seluas 298 juta ha di
Indonesia, meliputi 40 cekungan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya dan Jawa.
Dari jumlah cekungan tersebut baru 13 cekungan dengan luas sekitar 74 juta ha (sekitar
25%) yang sudah diselidiki. Sementara cekungan yang telah dilakukan penyelidikan
terbatas sampai pada tahap penyelidikan umum, eksplorasi maupun eksploitasi baru 3%
atau seluas 2,22 juta ha.
Oleh karena itu perlu ditingkatkan penyelidikan tentang keberadaan batubara tersebut.
Salah satu metoda gofisika yang dapat digunakan untuk memperkirakan keberadaan
batubara adalah metoda geolistrik tahanan jenis. Metoda ini merupakan salah satu metoda
geofisika yang dapat memberikan gambaran susunan dan kedalaman lapisan batuan,
dengan mengukur sifat kelistrikan batuan (Priyanto 1989 dalam Kalmiawan et al, 2000).
Selanjutnya Loke (1999a) mengungkapkan bahwa survey geolistrik metoda resistivitas
mapping dan sounding menghasilkan informasi perubahan variasi harga resistivitas baik
arah lateral maupun arah vertikal. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan berskala

3
laboratorium untuk mengukur tahanan jenis beberapa sampel batubara dari Tambang Air
Laya dengan peringkat yang berbeda (Heriawan 2000).
2.3 Dampak penambangan batubara terhadap lingkungan

Seperti yang diketahui, pertambangan batubara juga telah menimbulkan


dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu air, tanah, udara,
dan hutan.
1. Air
Penambangan batubara secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu
dari limbah pencucian batubara tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan
sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air
sungai menjadi keruh, asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat
endapan pencucian batubara tersebut. Limbah pencucian batubara setelah diteliti
mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya
dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang (b), merkuri (Hg), asam
slarida (HCn), mangan (Mn), asam sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb
merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia
seperti kanker kulit.
2. Tanah
Tidak hanya air yang tercemar, tanah juga mengalami pencemaran akibat
pertambangan batubara ini, yaitu terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak
mungkin ditutup kembali yang menyebabkan terjadinya kubangan air dengan
kandungan asam yang sangat tinggi. Air kubangan tersebut mengadung zat kimia
seperti Fe, Mn, SO4, Hg dan Pb. Fe dan Mn dalam jumlah banyak bersifat racun
bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman tidak dapat berkembang dengan baik.
SO4 berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah dan PH tanah, akibat pencemaran
tanah tersebut maka tumbuhan yang ada diatasnya akan mati.
3. Udara
Penambangan batubara menyebabkan polusi udara, hal ini diakibatkan dari
pembakaran batubara. Menghasilkan gas nitrogen oksida yang terlihat cokelat dan
juga sebagai polusi yang membentuk acid rain (hujan asam) dan ground level
ozone, yaitu tipe lain dari polusi yang dapat membuat kotor udara.
Selain itu debu-debu hasil pengangkatan batubara juga sangat berbahaya bagi

4
kesehatan, yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit infeksi saluran
pernafasan (ISPA), dan dalam jangka panjang jika udara tersebut terus dihirup
akan menyebabkan kanker, dan kemungkinan bayi lahir cacat.
4. Hutan
Penambangan batubara dapat menghancurkan sumber-sumber kehidupan
rakyat karena lahan pertanian yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh
perusahaan. Hal ini disebabkan adanya perluasan tambang sehingga
mempersempit lahan usaha masyarakat, akibat perluasan ini juga bisa
menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu yang semestinya
menjadi daerah resapan aitr telah dibabat habis. Hal ini diperparah oleh buruknya
tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti hutan rawa.
5. Laut
Pencemaran air laut akibat penambangan batubara terjadi pada saat aktivitas
bongkar muat dan tongkang angkut batubara. Selain itu, pencemaran juga dapat
mengganggu kehidupan hutan mangrove dan biota yang ada di sekitar laut
tersebut.

2.4 Usaha-usaha yang dapat mengurangi dampak pertambangan

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pertambangan batubara


adalah sebagai berikut :
1. Penghentian penggunaan jalan umum untuk aktivitas angkutan batubara
mesti ada ketegasan pemerintah daerah untuk menyetop dan menindak tegas
setiap penguasaha aktivitas pertambangan ilegal yang selama ini semakin
menjamur dan penurunan terhadap dampak kerusakan lingkungan dan sosial
yang ditimbulkannya.
2. Tidak mengeluarkan perizinan baru agar tidak menambah semrawutnya
pengelolaan sumber daya alam tambang batubara, saat ini hal yang paling
mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan adalah dengan tidak
mengeluarkan izin baru lagi. Sehingga memudahkan untuk melakukan
monitoring terhadap pertambangan batubara yang ada.
3. Penghentian pertambangan batubara ilegal secara total, pemerintah harus
melakukan penghentian pertambangan batubara ilegal secara tegas tanpa
padang bulu dan transparan.

5
4. Penghentian bisnis yayasan dan koperasinya TNI – POLRI
5. Evaluasi perizinan yang telah diberikan, dan lakukan audit lingkungan semua
usaha pertambangan batubara.
6. Meninggikan standar kualitas pengelolaan lingkungan hidup dan komitmen
untuk kelestarian lingkungan hidup.
7. Pelembagaan konflik untuk menyelesaikan persengketaan rakyat dengan
perusahaan pertambangan agar tercapai solusi yang memuaskan berbagai
pihak.
8. Menyusun kebijakan strategi pengelolaan sumber daya alam tambang.
9. Setiap perusahaan diwajibkan mereklamasi bekas-bekas penambangan dan
menjamin serta memastikan hasil reklamasi tersebut sesuai AMDAL. Dan
pihak pemerintah harus mengawasi jalannya proses reklamasi tersebut,
sehingga benar-benar yakin kalau proses reklamasi berjalan dengan baik dan
menampakkan hasil.
10. Menggunakan alat-alat penambangan dengan berteknologi tinggi sehingga
meminimalisasi dampak lingkungan serta memperkecil angka kecelakaan
dalam pertambangan batubara tersebut.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
Agar pemerintah lebih mengoptimalkan dan mensosialisasikan tentang AMDAL,
sehingga para penambang lebih memperhatikan dampak lingkungan dari pada
keuntungan semata. Diharap juga pemerintah lebih tegas menindak para penambang yang
terbukti melanggar peraturan penambangan agar para penambang terutama perusahaan-
perusahaan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan sehingga dapat
meminimalkan dampak lingkungan dan resiko kecelakaan. Diharap dengan penambang
yang bertanggung jawab terhadap reklamasi lahan bekas penambangan, sehingga pada
akhirnya tidak mengganggu keseimbangan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.organisasi.org/

http://belajar-eka.blogspot.com/2014/03/contoh-makalah-batubara.html

https://www.google.co.id/search?
rlz=1C1CHNY_idID406ID406&sourceid=chrome&ie=UTF-8&q=BATUBARA

Anda mungkin juga menyukai