DAFTAR ISI
BAB
PENDAHULUAN
I
1.1. Latar Belakang
Persoalan korupsi saat ini sudah bukan hal baru lagi di tengah kehidupan
masyarakat Indonesia, semakin banyak kasus korupsi yang terbongkar dan menyeret
berbagai kalangan. Korupsi termasuk sebagai perilaku kejahatan. Korupsi tidak sekedar
mencuri, tetapi ada unsur penyalahgunaan wewenang/kekuasaan di dalamnya, hal itu
memberikan muatan moral pada korupsi. Indonesia merupakan salah satu negara yang juga
sedang mengalami masalah terkait perilaku korupsi yang cenderung terjadi di berbagai
lapisan masyarakat.
Korupsi di Indonesia sudah semakin meluas, tidak hanya terjadi di kalangan
penyelenggara pemerintahan, pejabat publik, wakil rakyat saja tetapi sudah menyebar ke
masyarakat bawah. Bahkan, korupsi di kalangan pemerintahan telah tumbuh secara vertical
dan horizontal ke daerah-daerah. Salah satu akar penyebab berkembangnya praktik korupsi
diduga berasal dari rendahnya integritas para pelakunya dan masih kentalnya budaya
permisif terhadap tindakan korupsi.
Dalam rangka mempercepat upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi
pemerintahan telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 55 tahun
2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK)
jangka menengah tahun 2012-2014. Visi dan Misi Stranas PPK tersebut diturunkan ke
dalam strategi, yakni: (1) melaksanakan upaya-upaya pencegahan; (2) melaksanakan
langkah-langkah strategis di bidang penegakan hokum; (3) melaksanakan upaya-upaya
harmonisasi penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang pemberantasan korupsi
dan sector terkait lain; (4) melaksanakan kerja sama internasional dan penyelamatan asset
hasil tipikor; (5) meningkatkan upaya Pendidikan dan budaya anti korupsi; dan (6)
meningkatkan koordinasi dalam rangka mekanisme pelaporan pelaksanan upaya
pemberantasan korupsi.
Terkait dengan enam strategi tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) secara eksplisit
ditugaskan oleh Presiden RI untuk mengukur indikator, pada strategi 5 (kelima) yaitu
meningkatkan upaya Pendidikan dan budaya anti korupsi. Strategi kelima ini dianggap
penting karena salah satu akar penyebab berkembangnya praktik korupsi diduga berasal
dari rendahnya integritas para pelakunya dan masih kentalnya budaya permisif terhadap
tindakan korupsi. Masyarakat dengan kultur yang mendorong struktur sosial berperilaku
koruptif perlu diubah pola pikirnya agar terbebas dari nilai-nilai koruptif, agar menjunjung
integritas. Lebih dari itu, sangat diperlukan perilaku aktif masyarakat untuk mencegah
perilaku koruptif di lingkungan (Lampiran Stranas PPK, 2012:24).
Dalam rangka mendukung strategi tersebut diperlukan sebuah survei yang dapat
memberikan gambaran tentang pendapat dan pengalaman yang berkembang di masyarakat
terkait dengan korupsi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sejak tahun 2012 BPS
Bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyelenggarakan
kegiatan dalam bentuk Survei Perilaku Anti Korupsi (SPAK).
1.2. Tujuan
Survei ini bertujuan untuk mengukur penilaian, pengetahuan, perilaku, dan
pengalaman individu terkait perilaku anti korupsi individu di Indonesia. Survei ini juga
mengukur sejauh mana budaya zero tolerance terhadap perilaku korupsi terinternalisasi
dalam setiap individu khususnya terkait dengan strategi kelima STRANAS PPK yakni
Pendidikan dan budaya anti korupsi.
Tabel 1.
Jadwal Kegiatan SPAK 2018
No. Uraian Kegiatan Jadwal
1. Pelatihan Instruktur Nasional 12 s.d 15 Februari 2018
2. Pelatihan Petugas 19-23 Februari 2018
3. Pencacahan 26 Februari s.d 7 Maret 2018
4. Supervisi 26 Februari s.d 7 Maret 2018
METODOLOGI BAB
II
2.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk keperluan pelaksanaan panel survei hingga tahun 2019, dilakukan
sampling rotasi, dimana awal pembentukannya mengikuti kondisi 2017. Sampel pada
tahun 2017 sebanyak 1000 blok sensus (BS) seluruh Indonesia selanjutnya dibagi
menjadi 4 (empat) paket sampel yang sebelumnya merupakan paket 2012-2016 dengan
nama paket sampel 1, paket sampel 2, paket sampel 3, dan paket sampel 4. Setiap
paket sampel berukuran 250 BS dan antar paket sampel tidak saling tumpeng tindih.
Pada tahun 2017 setiap BS selanjutnya ditentukan 2 kelompok sampel rumah
tangga yang masing masing berukuran 10 rumah tangga sebagai sampel utama, dimana
setiap kelompok disediakan sampel cadangan 5 rumah tangga. Kelompok sampel rumah
tangga dibentuk dengan prinsip saling berdekatan atau prinsip (n+1). Selanjutnya
realisasi 10 rumah tangga tahun 2017 akan menjadi panel rumah tangga untuk tahun
2018-2019.
BAB
PERSIAPAN DAN
PELAKSANAAN LAPANGAN III
3.1 Recruitment petugas
Petugas lapangan SPAK diharuskan berpendidikan minimal sarjana lulusan D-IV
STIS, berpengalaman dalam melaksanakan SPAK tahun sebelumnya dan mempunyai
HP android. Petugas lapangan SPAK-2018 di Kabupaten Kayong Utara merupakan Staf
Seksi di BPS Kabupaten Kayong Utara. Jumlah petugas keseluruhan 3 orang yang
terdiri dari 2 orang Petugas pencacah lapangan (PCL) dan 1 orang petugas pemeriksa
lapangan (PML), dimana 1 PCL memegang 2 BS.
3.4 Pengolahan
Pengolahan SPAK 2018, dilakukan oleh PML dimana dalam pengolahan SPAK
tugas PML adalah melakukan setting data master, NKS, dan petugas pada masing
masing aplikasi yang terinstall pada perangkat android yang akan digunakan oleh
pencacah, setelah itu PML melakukan pengecekan sampel yang telah di generate
aplikasi SPAK dengan print out DSRT dan melakukan pemeriksaan hasil pencacahan
melalui website dengan alamat http://statpolkam.com/spak.
LAMPIRAN
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK
110 Alamat
4 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
305 Status perkawinan 1. Tidak Kawin 2. Kawin 3. Cerai Hidup 4. Cerai Mati
411 Memberi uang lebih kepada petugas untuk mempercepat urusan administrasi (KTP dan KK) 1 2 3 4
412 Memberi uang lebih kepada polisi untuk mempercepat pengurusan SIM dan STNK 1 2 3 4
413 Pelanggar lalu lintas yang memberi uang damai kepada Polisi 1 2 3 4
414 Petugas KUA meminta uang tambahan untuk transport ke tempat acara akad nikah 1 2 3 4
415 Guru mendapat jaminan (jatah) anaknya diterima masuk ke sekolah tempat dia mengajar 1 2 3 4
416 Guru meminta uang/barang dari orang tua murid ketika kenaikan kelas/penerimaan rapor 1 2 3 4
417 Memberi uang/barang kepada pihak sekolah agar anaknya dapat diterima di sekolah
1 2 3 4
tersebut
418 Membagikan uang/barang ke calon pemilih pada PILKADES/PILKADA/PEMILU 1 2 3 4
801 Keluarga/kerabat/teman 1 2 3 4
804 Akademisi 1 2 3 4
806 Pemerintah 1 2 3 4
808 Dari seluruh sumber tersebut mana yang menurut pendapat Bapak/Ibu paling EFEKTIF (mudah diterima) dalam memberikan
pengetahuan tentang ANTI KORUPSI :
1. Keluarga/kerabat/teman 3. Tokoh masyarakat 5. Organisasi kemasyarakatan/LSM 7. KPK dan Lembaga Negara Lainnya
2. Tokoh agama 4. Akademisi 6. Pemerintah
VIII. SUMBER INFORMASI TENTANG PENGETAHUAN ANTI KORUPSI (LANJUTAN)
Rincian 809 s.d. 815 :
Sangat Kadang- Tidak Kode
Seberapa sering Bapak/Ibu mendapatkan pengetahuan tentang ANTI Sering
Sering kadang Pernah Pengolahan
KORUPSI dari beberapa media berikut selama 12 bulan terakhir :
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
809 Televisi 1 2 3 4
810 Radio 1 2 3 4
811 Koran/majalah 1 2 3 4
812 Internet/media sosial 1 2 3 4
813 Alat peraga (spanduk, pamflet, brosur, stiker, dsb) 1 2 3 4
815 Dari seluruh media tersebut mana yang menurut pendapat Bapak/Ibu paling EFEKTIF (mudah diterima) dalam memberikan
pengetahuan tentang ANTI KORUPSI :
1. Televisi 2. Radio 3. Koran/majalah 4. Internet/media sosial 5. Alat peraga 6.Penyampaian secara langsung
c. Apa pengaruh utama yang Bapak/Ibu dapatkan dari pemberitaan kasus korupsi tersebut? (jawaban tidak dibacakan)
1. Mengetahui cara orang melakukan korupsi 3. Menjadi prihatin 5. Lainnya ..............................
2. Mengetahui korupsi merupakan hal lumrah 4. Membenci korupsi
Bagaimana penilaian Anda terhadap jumlah kasus korupsi di Indonesia saat ini dibandingkan setahun sebelumnya?
902
1. Semakin Meningkat 2. Sama Saja 3. Semakin Menurun 4. Tidak Tahu
Bagaimana penilaian Anda tentang peluang seseorang melakukan korupsi di Indonesia saat ini dibandingkan setahun
903 sebelumnya?
1. Semakin Mudah 2. Sama Saja 3. Semakin Sulit 4. Tidak Tahu
Bagaimana menurut Anda peluang koruptor di Indonesia mendapat vonis/keputusan bebas saat ini dibandingkan setahun
904 sebelumnya?
1. Semakin Mudah 2. Sama Saja 3. Semakin Sulit 4. Tidak Tahu
Bagaimana penilaian Anda terhadap kemampuan aparat penegak hukum di Indonesia dalam membongkar kasus korupsi saat ini
905 dibandingkan setahun sebelumnya?
1. Semakin Baik 2. Sama Saja 3. Semakin Buruk 4. Tidak Tahu
Bagaimana penilaian Anda terhadap penegakan hukum di Indonesia terkait kasus-kasus korupsi saat ini dibandingkan setahun
906 sebelumnya?
1. Semakin Baik 2. Sama Saja 3. Semakin Buruk 4. Tidak Tahu
907 Bagaimana kepuasan Anda terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini dibandingkan setahun sebelumnya?
1. Semakin Puas 2. Sama Saja 3. Semakin Tidak Puas 4. Tidak Tahu
X. CATATAN
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KAYONG UTARA
Lampiran 2.
2. Pencacahan Lapangan
3. Pengawasan Lapangan
4 025 026 019 ALI UMAR JL SIDUK NANGA TAYAP RT 07 RW 01 ALI UMAR
6 039 040 029 MAT TAHAR JL SIDUK NANGA TAYAP RT 07 RW 01 MAT TAHAR
7 044 046 034 MAT SALEH JL SIDUK NANGA TAYAP RT 07 RW 01 MAT SALEH
8 065 068 039 JAPRI (JAPAK) JL SIDUK NANGA TAYAP RT 07 RW 01 JAPRI (JAPAK)
4 018 018 017 DUL HAMID DUSUN SEPAKAT RT 004 AYU SALMAH
5 025 025 022 AYU SALBIAH DUSUN SEPAKAT RT 004 AYU SALBIAH
10 052 052 049 ABDUL RANI JLN PARIT UYUP DUSUN NELAYAN
8 044 045 045 LAHUDIK JAILANI JALAN PARIT JALI 13 LAHUDIK JAILANI