Anda di halaman 1dari 22

KURIKULUM

SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALIN

DOKUMEN 1
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

Oleh :
SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALIN

JL.RAYA MENJALIN, KECAMATAN MENJALIN


KABUPATEN LANDAK
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM
SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALIN
NPSN 30104439

Setelah mempaerhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan Kepala Dinas


Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, menetapkan / mensyahkan kurikulum
SMAS Daya Pelita Menjalin tahun pelajaran 2017/2018 untuk diberlakukan
dan digunakan sebagaimana menstinya.

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah

... Y.SUJOKO ARSAN, S.Th


NRG.131342432032

Mengetahui/Mensyahkan :
Kepala Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Barat
Kepala Bidang Dikmenti,

Dr.AKIM, MM
Pembina Utama Madya
NIP.19600423 198903 1 007
YAYASAN SEJAHTERA INDONESIA (YSI)
SMAS DAYA PELITA MENJALIN
NPSN 30104439
AKREDITASI C
Alamat : Jln.Raya Menjalin, Kec.Menjalin, Kab.Landak, Prov.Kalimantan Barat
Kode Pos 79362

KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DAYA PELITA


NOMOR: 421.3 / 55 / SK / VII / 2017
TENTANG
SUSUNAN PANITIA PELAKSANAAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DAYA PELITA


MENIMBANG : Bahwa dalam rangka memperlancar proses penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA SWASTA
DAYA PELITA MENJALIN perlu ditetapkan Susunan
Panitia pelaksana Penyusunan KTSP
MENGINGAT : 1. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Nomor 22, 23 dan 24 tahun 2005
tentang standar isi dan standar kompetensi lulusan.
4. Hasil Rapat Majelis Guru dan Yayasan pada tanggal
20 Juli 2017.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : Panitia Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan di SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALIN
Tahun Pelajaran 2017 / 2018sebagaimana tercantum
pada lampiran I keputusan ini.
Kedua : Segala biaya yang timbul dalam kegiatan ini
dibebankan kepada anggaran yang sesuai.
Ketiga : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalm
keputusan ini maka akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Menjalin
Pada tanggal : 6 Juli 2017
Kepala Sekolah

Y.SUJOKO ARSAN, S.Th


NRG.131342432032
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SekolahSMAS Daya Pelita
Nomor : 421.3/55/sk/vii/2017
Tanggal : 6 Juli 20
Tentang : Susunan Panitia Pelaksana
Penyusunan KTSPTahun Pelajaran 2017/2018

N JABATAN JABATAN KE
NAMA
O DINAS PANITIA T
Kepala Penanggung
1 Y.Sujoko Arsan, S.Th
Sekolah Jawab
2 Adriana, S.Pd Guru Ketua TPK
3 Sofia Rakiah, S.Th, M.Pd. Guru Bendahara
4 Yusack Antonio T, S.Pd Guru Sekretaris
5 Yohanes Irno, S.Pd.K Guru Anggota
6 Sarnani, S.Pd.K Guru Anggota
7 Donatus Dedo, S.Pd Guru Anggota
8 Rinto, S.Pd Guru Anggota
9 Supriadi Ejo, S.Pd Guru Anggota
10 Rina, S.Pd Guru Anggota
12 Sumanti, SH Guru Anggota
13 Anus G, S.Pd.K Guru Anggota

Ditetapkan di : Menjalin
Pada tanggal : 6 Juli 2017
Kepala Sekolah,

Y.SUJOKO ARSAN, S.Th


NRG.131342432032
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SMA
SWASTA DAYA PELITA MENJALIN telah tersusun walaupun belum sesuai
dengan yang diharapkan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini dibuat sebagai bahan
acuan bagi para guru yang hendak melaksanakan proses pembelajaran yang
isinya antara lain menguraikan struktur kurikulum SMA SWASTA DAYA
PELITA MENJALIN yang meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai kelas XII.
Struktur kurikulum SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALIN disusun
berdasarkan Standar Nasional pendidikan dan standar isi yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah.
Kiranya Kurikulum SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALIN ini menjadi
bahan masukan dan memiliki serta memberikan sumber daya manusia tinggi.
Akhirnya salah satu alternatif bagi dunia pendidikan khususnya di kabupaten
Landak dan untuk pendidikan sekolah menengah atas umumnya.
Akhirnya SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALIN ini dapat berguna
untuk peningkatan sumber daya manusia di lingkungan sekolah pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.

MENJALIN, 06 Juli 2017


Kepala Sekolah,

Y.Sujoko Arsan, S.Th


NRG.131342432032

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
SUSUNAN PANITIA PENYUSUNAN KTSP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Landasan
C. Tujuan Penyusunan KTSP
BAB II : TUJUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Dasar
B. Visi
C. Misi
D. Tujuan Sekolah
BAB III STRUKTUR MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
B. MUATAN KURIKULUM
1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
3. Kegiatan Pengembangan
4. Pengaturan Beban Mengajar
5. Ketuntasan Belajar
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
7. Pendidikan Berbasis Keunggulan dan Global
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
BAB V PENUTUP

BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
1. Latar belakang
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatanpembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan
tertentu inimeliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisidan potensi daerah, satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuian programpendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragammengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuanpendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri
atas standar isi, proses,kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan,pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari
kedelapan standar nasionalpendidikan tersebut, yaitu Standar isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan(SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkankurikulum.
Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) disusun antara lain agar
dapatmemberi kesempatan peserta didik untuk:
1. belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
2. belajar untuk memahami dan menghayati,
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajaryang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Pengembangan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) memiliki
prinsipprinsip sebagai beriku:
1. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan siswa,
2. beragam dan terpadu
3. tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
4. relevan dengan kebutuhan kehidupan,
5. menyeluruh dan berkesinambungan,
6. belajar sepanjang hayat,
7. Seimbang antara kepentingan Agama, nasional dan daerah.
B. Tujuan Penyusunan KTSP.
Sebagai penerapan dari Peraturan Pemerintah dan Peraturan
Menteritersebut maka SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALIN, Kabupaten
Landak sebagai institusipendidikan menyusun kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Tujuan penyusunanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai kerangka dasar yang merupakan pedoman dalam
pelaksanaankurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
2. Memberi arah yang jelas dalam pelaksanaan kurikulum pada tingkat
satuanpendidikan.
3. Untuk mengetahui dan mengembangkan seluruh potensi yang
dimilikisekolah.

C. Pengertian
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional
yangdisusun oleh dan dilaksanakan dimasing masing satuan pendidikan. KTSP
terdiridari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulumtingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah penjabaran dari standar kompetensi dasar kedalam
materipokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi
untukpenilaian.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari
perencanaanproses pembelajaran yang memuat sekurang kurangnya tujuan
pembelajaran,materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian
hasil belajar.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan


penyesuaianprogram pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
sekolah. Sekolahsebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus
memperhatikan perkembangandan tantangan itu diantarannya: (1)
perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi, (2) globalisasi yang sangat
cepat, (3) era informasi, (4) pengaruhglobalisasi terhadap perubahan perilaku
dan moral manusia.Tantangan sekaligus peluang itu direspon oleh sekolah
kami sehingga visi,misi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan
tersebut sesuai denganprinsip prinsip pengembangan KTSP dan Acuan
Operasional Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan maka Visi, Misi
dan Tujuan SMADaya Pelitaadalah sebagai berikut :

A. Visi Sekolah
Unggul dalam kompetensi akademik dan seni berdasarkan iman dan taqwa
menuju insan mandiri yang dijiwai oleh nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa
B. Misi Sekolah
Untuk mencapai VISI tersebut, SMAS Daya Pelita Menjalin mengembangkan
misi sebagai berikut:
a. Melaksanakan pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan daya
pikir-kalbu-fisik secara optimal.
b. Melaksanakan pengayaan untuk mempersiapkan siswa yang unggul
dalam kompetisi akademik.
c. Melaksanakan ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya sesuai dengan
agama yang dianut peserta didik.
d. Mendidik siswa berbudaya lokal Kab.Landak untuk memperkuat budaya
nasional serta memiliki daya saing global.
e. Menumbuhkan dan mengembangkan pola pikir dan tindakan yang
mencerminkan budaya mutu dan akhlaq mulia dalam kehidupan sehari-
hari.
f. Melaksanakan pembinaan berbagai bidang olah raga sehingga siswa
memiliki daya fisik yang sehat dan tangguh.
g. Menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan yang mencerminkan
pengembangan seni budaya bangsa.
h. Melaksanakan pembinaan KIR yang kreatif, mandiri dan kompetitif.
i. Melaksanakan pendidikan kecakapan hidup guna menciptakan insan
yang religius, mandiri, kreatif, dan kompetitif.
j. Melaksanakan pembelajaran seni tari, seni karawitan, dan seni panggung
yang bergaya Kab.Landak..

C. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Dalam pasal 31 ayat 3, undang-undang
dalam versi amandemen juga menuturkan “Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang".
Hal ini dikuatkan pula dalam pasal 31 ayat 5 "Pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia".Dalam undang-undang no. 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional pasal 3, “tujuan pendidikan nasional
adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab".
Demikian pula halnya, karena pendidikan dinilai sangat penting,
tentu saja pendidikan tidak akan berjalan semestinya tanpa sebuah tujuan.
Di sinilah pentingnya tujuan pendidikan, dan tentu juga tujuan tersebut
harus matang, jelas, dan direalisasikan secara nyata. Jika sudah demikian,
maka peluang untuk melahirkan generasi muda yang cerdas, tangguh, dan
bermoral juga akan semakin besar.
1. Tujuan Pendidikan SMA Daya Pelita Menjalin
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMAS Daya Pelita
Menjalin Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan BaratKab.Landak
adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai;
2. Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien,
3. Berdasarkan semangat keunggulan lokal dan global;
4. Meningkatkan kinerja masing-masing komponen sekolah (Kepala
sekolah, tenaga pendidik, karyawan, peserta didik, dan komite
sekolah) untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan yang inovatif
sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) masing-masing;
5. Meningkatkan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan pramuka
bagi seluruh warga, agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat
dan minat peserta didik sebagai salah satu sarana pengembangan diri
peserta didik;
6. Mewujudkan peningkatkan kualitas lulusan yang memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang, serta meningkatkan
jumlah lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi;
7. Menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang
mengatur operasional warga sekolah;
8. Meningkatkan kualitas semua Sumber Daya Manusia baik tenaga
pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang dapat
berkompetisi baik lokal maupun global.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALINmeliputi
substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama
3 tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun
berdasarkan struktur kurikulum nasional yang tertera didalam standar isi dan
disesuaikan dengan standar kompetensi lulusan.
Kurikulum SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALINmemuat mata pelajaran
Umum dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Struktur Kurikulum SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALIN


KELAS JUMLAH
MAPEL 10 11 12 JAM
JAM JAM JAM MAPEL
Agama 2 2 2 6
Ekonomi 2 4 4 10
Geografi 2 3 3 8
Matematika 4 4 4 12
Kimia 2     2
Sejarah 2 2 2 6
B.Indonesia 4 4 4 12
Fisika 2     2
Seni Budaya 2 2 2 6
PKn 2 2 2 6
B.Jerman 2 2 2 6
Sosiologi 2 3 3 8
Biologi 2     2
Penjasorkes 2 2 2 6
TIK 2 2 2 6
Mulok 2 2 2 6
B.Inggris 4 4 4 12

jumlah 40 38 38 116

B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Kurikulum SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALIN terdiri atas 17 Mata
Pelajaran Umum untuk kelaS X,14 mata pelajaran umum untuk kelas XI dan
kelas XII dan ditambah pengembangan diri. Sesuai dengan ketentuan
strukturkurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam standar isi bahwa satuan
pendidikan dimungkinkan menambah jam tatap muka per minggu dan Mata
pelajaran sesuai dengan kebutuhan, maka ada beberapa mata pelajaran yang
ditambah dan pengurangan jam tatap muka pada beberapa mata pelajaran
yang lain.
Penambahan mata pelajaran dan pengurangan jam tatap muka pada mata
pelajaran tersebut berdasarkan analisis terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
perkembangan zaman serta peningkatan prestasi siswa untuk mencapai visi,
misi dan tujuan sekolah.

2. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan Diri bertujuan memberikan kesempatan kepadapeserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuaidengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengankondisi
sekolah. Kegiatan Pengembangan Diri difasilitasi dan ataudibimbing oleh guru
atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukandalam bentuk kegiatan
kokurikuler dan ekstrakurikuler.Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri bagi
SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALINLandak disesuaikan dengan potensi,
minat, dan bakat serta tuntutan agama.Kegiatan Pengembangan Diri terdiri,
yaitu:
Waktu
NO Nama Kegiatan Pembimbing
Pelaksanaan
Olah Raga
 Bola Kaki Donatus Dedo, S.Pd 16.00 – 17.30
 Voly Ball Donatus Dedo, S.Pd 16.00 – 17.30
 Badminton Donatus Dedo, S.Pd 16.00 – 17.30
 Pencak Silat Rinto, S.Pd 16.00 – 17.30
Kreasi dan Seni
 Seni Tari Donatus Dedo, S.Pd 16.00 – 17.30
 Seni VokalGroup Reni, S.Pd 16.00 – 17.30
 Baca Puisi dan Cerpen Yusac Antonio T, S.Pd 16.00 – 17.30

BAB IV
Pengaturan Beban Belajar

A. Beban Belajar
1. Jam Pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.Pengaturan alokasi
waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapatpada semester ganjil
dan genap dalam satu tahun Pelajaran dapatdilakukan secara fleksibel
dengan jumlah beban belajar yang tetap.Alokasi waktu untuk
Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri (KM) maksimal 60 %
dari waktu kegiatan tatap muka per minggu mata pelajaran yang
bersangkutan.
2. Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 40 menit.
3. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:
1) Kelas X : 40 jam pelajaran;
2) Kelas XI : 38 jam pelajaran;
3) Kelas XII : 38 jam pelajaran,
Bebanbelajar siswa selama satu tahun tertera pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Beban belajar siswa selama satu tahun

Minggu
Satu JP Jumlah JP Jumlah JP per
Kelas efektif per
tatap muka per Minggu tahun
tahun ajaran

X 40 Menit 40 JP 33 Minggu 52.800 Menit

XI 40 Menit 38 JP 33 Minggu 50.160 Menit

XII 40 Menit 38 JP 25 Minggu 38.000 Menit

Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur adalah 40 % dari 40


menit,misalnya satu kali pertemuan adalah 2 JP atau 80 menit, makaguru
harus memberikan tugas atau PR dari materi tersebut yangdiperkirakan
dapat dikerjakan siswa sekitar 32 menit. Jika dalam satu harisiswa belajar
8 JP atau 320 menit, maka beban belajar siswa dalambentuk tugas atau PR
adalah 128 menit. Tugas terstruktur wajib dinilai olehguru dan nilainya
dapat diperhitungkan kedalam nilai penguasaanpengembangan konsep
atau kognitif dan nilai sikap.Selain tugas terstruktur, setiap guru
diwajibkan memberikan tugasmandiri yang waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh guru dan peserta didik.Alokasi waktu tugas proyek dari setiap
mata pelajaran dikoordiniroleh kurikulum, sehingga tidak ada beban tugas
yang menumpuk padawaktu yang bersamaan.
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di
sekolahsetara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar
sekolahsetara dengan satu jam tatap muka.

B. Kriteria Ketuntasan Belajar


Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian
kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100. Angka
maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan
secara nasional diharapkan mencapai angka minimal 75. Satuan
pendidikan dapat memulai dari KKM dibawah target nasional kemudian
ditingkatkan secara bertahap.
1. Fungsi KKM adalah sebagai berikut:
a. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta
didik sesuai dengan Kompetensi       Dasar (KD) suatu mata pelajaran
atau Standar Kompetensi (SK).
b. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam
mengikuti pembelajaran.
c. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD –
nya.
d. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi
pembelajaran.
e. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan
masyarakat (khususnya orang tua dan wali murid).
2. Langkah dan tahapan penetapan KKM antara lain:
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik. Hasil penetapan KKM indikator
berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran.
b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam
melakukan penilaian.
c. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan.
d. KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada saat
hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik
Jadi yang menjadi pertimbangan dalam menentukan KKM
adalah kompleksitas, daya dukung, dan intake. Kompleksitas mengacu
pada tingkat kesulitan Kompetensi Dasar yang bersangkutan. Daya
dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang belajar,
laboratorium (jika diperlukan) dan lain-lain. Sedangkan Intake
merupakan kemampuan penalaran dan daya pikir peserta didik.

3. Langkah-langkah Menentukan KKM:


Menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta
kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana
dan prasarana dalam menyelenggarakan. Satuan pendidikan
diharapkan meningkatkan kriteria Ketuntasan Belajar secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Dengan melakukan analisis terhadap kompleksitas, daya
dukung dan intake siswa, kemudian dibikin skor/point pada setiap
criteria yang ditetapkan.
Contoh ; Kompleksitas rendah (skor 1), Daya dukung Tinggi (Skor 3) dan
Intake sedang (skor 2), maka ; (1+3+2) KKM indicator menjadi :
---------------- x 100% = 66,66% dibulatkan 67%. 9 Angka pembagi 9
merupakan penjumlahan nilai maksimal dari ketiga (3) unsur yaitu;
kompleksitas, daya dukung dan intake siswa.
Ketuntasan belajar siswa pada setiap mata pelajaran di SMA
SWASTA DAYA PELITA MENJALIN ditetapkan berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk masing-masing indikator hasil belajar
yang dideskripsikan guru dalam silabus pada setiap mata pelajaran
adalah 75. Namun dengan mempertimbangkan kompleksitas, intake
siswa, dan sarana pendukung yang ada disekolah maka KKM setiap
mata pelajaran telah ditetapkan yaitu 75. Berikut ini tabel Kriteria
Ketuntasan Minimal setiap mata pelajaran siswa di SMA SWASTA DAYA
PELITA MENJALIN tahun pelajaran 2017/2018.

Tabel 4.2 Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )


KELAS
MAPEL 10 11 12
KKM KKM KKM
Agama 75 75 75
Ekonomi 75 75 75
Geografi 75 75 75
Matematika 75 75 75
Kimia 75    
Sejarah 75 75 75
B.Indonesia 75 75 75
Fisika 75    
Seni Budaya 75 75 75
PKn 75 75 75
B.Jerman 75 75 75
Sosiologi 75 75 75
Biologi 75    
Penjasorkes 75 75 75
TIK 75 75 75
Mulok 75 75 75
B.Inggris 75 75 75

C. Kenaikan Kelas dan Kelulusan.


Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.Siswa
dinyatakan naik kelas atau lulus setelah memenuhi kriteria sebagaiberikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaranyang
ditetapkan sekolah.
c. Tidak terdapat lebih dari 3 mata pelajaran yang tidak mencapaikriteria
ketuntasan minimal.
d. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian sikap untuk seluruhmata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok matapelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahragadan kesehatan di akhir
semester dua.
e. Kehadiran dikelas mencapai minimal 85 %.

Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19 / 2005 Pasal 72 ayat (1),peserta


didik dinyatakan lulus dari SMA SWASTA DAYA PELITA
MENJALINsetelahmemenuhi persyaratan berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian sikap untuk seluruhmata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok matapelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahragadan kesehatan di akhir
semester dua.
c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmupengetahuan
dan teknologi.
d. Lulus Ujian Nasional.
e. Kehadiran di kelas mencapai minimal 85 %.

D. Kenaikan Kelas dan kelulusan.


a. Kenaikan kelas
1) Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.
2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90%
diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidak
hadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
3) Khusus untuk Kelas X, peserta didik harus mencapai KKM untuk
Kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan sesuai
ketentuan penilaian yang berlaku.
4) Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
- Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan
tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non
fisik.
- Tidak terlibat tindak kriminal
5) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih
dari 3 (tiga) mata pelajaran dan memiliki kepribadian yang tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6) Peserta didik dinyatakan tidak naik, apabila:
a) memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khas
program studi untuk kelas XI, dan mata pelajaran peminatan
untuk kelas X.
b) memiliki nilai tidak tuntas lebih dari (tiga) mata pelajaran yang
bukan ciri khas program studi untuk kelas XI, atau mata
pelajaran di peminatan untuk kelas X.
7) Nilai kompetensi sikap kurang dari B
8) Kumulatif A (alpha) lebih dari 7 dalam satu tahun
pelajaran

b. Kelulusan
Untuk tahun pelajaran 2017 - 2018, kelas XII masih menggunakan
kurikulum 2006, maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan setelah :
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai
Laporan Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) dari mulai semester 1
kelas X sampai dengan semester 6 kelas XII.memperoleh nilai
minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah
menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun
pelajaran, mingguefektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur
sekolah. Pengaturan waktu belajar di SMA SWASTA DAYA PELITA MENJALIN
mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikandengan kebutuhan daerah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, sertaketentuan dari pemerintah /
pemerintah daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satutahun adalah sebagai berikut:

A. Permulaan tahun Pelajaran


Permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari Senin Minggu kedua bulan
Juli.Hari pertama masuk sekolah berlangsung 4 ( empat ) hari dengan kegiatan
masa pengenalan pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), pengelompokan
rombongan belajar, melaksanakan program PLH( Kebersihan Kelas, setting
kelas, menghias kelas, merawat tanaman, mengatur /menyediakan perangkat
peralatan kelas, membuat dan menempel tata tertibsiswa, tugas piket, dll )

B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi satu tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari dalam seminggu selain hari
Minggu, yaitu:

HARI WAKTU BELAJAR


Senin 13.00-17.55
Selasa 13.00-17.55
Rabu 13.00-17.15
Kamis 13.00-17.55
Jumat 13.00-17.55
Sabtu 13.00-17.55
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah serta analisis minggu
efektifmaka waktu pembelajaran efektif ditetapkan sebanyak 33 minggu untuk
tahunpelajaran ini.

C. Ujian Semester
Ujian semester dilaksanakan setiap akhir semester setelah selesai
kegiatan akademik direncanakan selama 14 hari. Ujian semester baik semester
1 maupun semester 2terdiri dari dua bentuk ujian/tes yakni ujian lisan
dilaksanakan selama 4 hari terhadap mata pelajaran Agama dan Bahasa dan
ujian tulis dilaksanakan selama 10 hari untuk semua mata pelajaran.

D. Hari efektif dan libur sekolah


Pedoman pelaksanaan hari-hari efektif dan libur sekolah diluar hari libur
umum dan hari libur keagamaan dilingkungan Dinas Pendidikan kabupaten
Landak,sebagai berikut:
1. Semester I (Satu)
b. Jumlah minggu efektif 16 minggu.
c. Jumlah hari efektif pembelajaran 96 hari.
d. Libur hari Proklamasi RI tanggal 17 Agustus 2017
e. Libur Hari raya Idhul Adha tanggal 2 September 2017
f. Ujian tengah semester tanggal 9-14 september 2017
g. Libur Tahun Baru 1435 Hijriah tanggal 22 september 2017
h. Libur Maulid Nabi Muhammad SAW tanggal 1 Desember 2017
i. Ujian Akhir Semester tanggal 4-9 Desember 2017
j. Libur Semester I tanggal 16 Desember 2017-4 Januari 2018
2. Semester II (Dua)
a. Jumlah minggu efektif 17 minggu.
b. Jumlah hari efektif pembelajaran 102 hari.
c. Libur Tahun Baru Imlek tanggal 16 Febuari 2018
d. Libur Hari Raya Nyepi tanggal 17 Maret 2018
e. Ujian tengah semester tanggal 19-24 maret 2018
f. Ujian perkiraan US tanggal 26 maret 7 april 2018
g. Libur PaSKHA tanggal 29-31 Maret 2018
h. Ujian Nasional UN) tanggal 9-12 april 2018
i. Libur Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW tanggal 13 April 2018
j. Libur Hari Buruh tanggal 1 Mei 2018
k. Libur Kenaikan Yesus Kristus tanggal 10 Mei 2018
l. Libur Hari Raya Waisak tanggal 29 Mei 2018
m. Libur Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2018
n. Ujian Akhir Semester 4-9 April 2018
BAB V
PENUTUP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA SWASTA DAYA PELITA
MENJALIN merupakan acuan dan pedoman bagi guru dalam melaksanakan
program pembelajaran disekolah. Berdasarkan dokumen KTSP ini selanjutnya
guru setiap mata pelajaran menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
serta membuat program pembelajaran yang berupa program tahunan, program
semester, Pemetaan, Silabus,RPP dan instrumen penilaian.
Guru diberi kebebasan dan keleluasaan dalam menyusun program
pembelajaran misalnya dalam mendeskripsikan indikator hasil belajar,
menetapkan tujuan pembelajaran dan menetapkan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan kondisi dan lingkungan sekolah serta untuk memotivasi siswa
dalam mengolah dan menggali sendiri potensi potensinya, kebebasan dan
keleluasaan guru dalammelaksanakan pembelajaran di kelas merupakan
bagian dari KTSP.
Sesuai dengan komitmen guru dalam meningkatkanmutu pendidikan
maka KTSP yang telah disusun akan dilaksanakan sesuai program yang telah
ditetapkan. Semoga dengan tersusunnya KTSP SMA SWASTA DAYA PELITA
MENJALINini akan menjadikan sekolah ini menjadi Sekolah Unggul yang
sesuai dengan visi,misi dan tujuan sekolah. Amin.

MENJALIN, 06 Juli 2017


Kepala Sekolah,

Y.Sujoko Arsan, S.Th


NRG.131342432032
KALDIK
TAHUN 2017 - 2018

Anda mungkin juga menyukai