Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

ANTI KORUPSI

ANGKATAN : I KELOMPOK 3
NAMA : MEILINA LESTARI A.Md.,Farm
NDH : 025
INSTANSI : UPT. PUSKESMAS RAKUMPIT – PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA
NAMA MENTOR : YUNEDI , SKM
JABATAN MENTOR : KEPALA UPT. PUSKESMAS RAKUMPIT

I. POKOK PIKIRAN

Corruptio / Corruptus / Corrumpere berasal dari bahasa latin yang artinya


rusak, busuk, bobrok, perbuatan yang tidak baik, curang, dapat disuap dan tidak
bermoral. Menurut kamus bahasa indonesia korupsi adalah penyuapan,
pemalsuan, sedangkan menurut kamus hukum korupsi itu sendiri merupakan
tindak pidana penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan
sebagai tempat seseorang bekerja baik yang dilakukan seseorang maupun
kelompok untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun kelompok tersebut.
Terdapat 30 delik tindak pidana korupsi menurut UU No.31 tahun 1999 jo
UU No.20 tahun 2001, yang kemudian di kelompokkan menjadi 7 jenis-jenis
korupsi antara lain :
1) Kerugian Keuangan Negara
2) Suap Menyuap
3) Penggelapan dalam Jabatan
4) Pemerasan
5) Perbuatan curang
6) Benturan kepentingan dalam pengadaan
7) Gratifikasi

Korupsi sudah mengakar kuat sehingga sulit diberantas bisa dibilang


merupakan penyakit mental dan moral manusia, tapi apakah mungkin ini bisa di
berantas atau di cegah, sangatlah mungkin dan bisa di berantas yaitu dengan
peran kita sebagai tunas integritas berprinsip bahwa manusia sebagai faktor
kunci perubahan , adapun perannya :
1. Menjadi jembatan masa depan kesuksesan organisasi, mereka menjadi
kumpulan orang yang selalu terdepan untuk memastikan tujuan organisasi
tercapai.
2. Membangun sistem integritas, berpartisipasi aktif dalam pembangunan
sistem integritas hingga semua peluang korupsi dan berbagai penyimpangan
lainnya dapat ditutupi.
3. Mempengaruhi orang lain, khususnya mitra kerja untuk berintegritas tinggi.
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dan memiliki tujuan memperoleh keuntungan pribadi serta merugikan negara.
Nilai dasar yang terkandung dalam anti korupsi ada 9, yaitu :
1. Jujur ; kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakkan integritas diri seseorang untuk bisa berkata jujur dan transparan
serta tidak berdusta baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
2. Peduli ; Kepedulian seseorang kepada sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang , individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya dimana masih terdapat orang yang
tidak mampu dan membutuhkan uluran tangan, pribadi dengan jiwa sosial
tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak
benar.
3. Mandiri ; Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
tidak tergantung terlalu banyak pada orang lain, mentalitas kemandirian yang
dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya
guna bekerja secara efektif, pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai
keuntungan sesaat.
4. Dispilin ; Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang , ketekunan dan
konsisten untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan
selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya, kepatuhan
pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam
bekerja.
5. Tangung jawab ; Pribadi yang utuh dan mengenal diri sendiri dengan baik
akan menyadari bahwa keberadaan dirinya dimuka bumi adalah untuk
melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia, segala
tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukanakan dipertanggung jawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan YME, Masyarakat, Negara serta bangsanya,
dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergilincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
6. Kerja keras ; Sesorang yang memiliki etos kerja akan selalu berupaya
meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar-besarnya, mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya , dia tidak mau
memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
7. Sederhana ; Pribadi yang berintegritas tinggi adalah yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan, kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya
adalah ilmu pengetahuan.
8. Berani ; Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran menolak kebathilan, ia tidak mentolerir adanya
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas, dia juga
berani berdiri sendiri dalam kebenaran walaupun semua teman-teman
sekitarnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang
semestinya, dia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata
mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9. Adil ; Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang
dia terima sesuai dengan jerih payahnya, dia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang sudah diupayakan, bila dia seorang
pemimpin maka dia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya, dia juga ingin mewujudkan keadilan
dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

9 (sembilan) nilai inilah yang dianggap sebagai materi Anti Korupsi untuk
menanamkan atau menerapkannya serta landasan utama dalam membangun
integritas dalam diri, sebagai alat kontrol untuk mencegah tindak korupsi dan
strategi untuk mencapai pemerintah yang bersih.

II. PENERAPAN DI UPT PUSKESMAS RAKUMPIT

1. Dalam melaksanakan kegiatan kefarmasian salah satunya mengelola


perbekalan farmasi baik obat maupun BMHP (Bahan Medis Habis Pakai)
seorang tenaga teknis kefarmasian harus jujur, disiplin dan bertanggung
jawab. Jujur pada saat melakukan laporan hasil stok opname obat dan
BMHP, sisa stok obat dan BMHP yang menipis ketersediannya dibuat dalam
permintaan obat sesuai dengan kebutuhan tidak berlebihan. Disiplin dalam
melakukan kegiatan stok opname obat baik harian maupun bulanan setiap
tanggal 25 setiap bulannya. Tanggung jawab terhadap segala aspek
pengelolaan perbekalan farmasi, kordinasi yang baik dengan penanggung
jawab Farmasi yaitu Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian (Asisten
Apoteker) lainnya serta dalam pelayanan farmasi klinik.
2. Peduli terhadap tujuan kesembuhan pasien,mengoptimalkan pelayanan
resep setiap pasien yang berobat yang sudah menerima resep dari dokter di
puskesmas, maka resep tersebut akan di kerjakan,dan di siapkan obatnya
apabila ada obat yang kosong sediaannya bisa langsung dikonfirmasi kepada
dokter penulis resep agar diganti dengan obat yang ada sesuai dengan
persetujuan dokter.
3. Bekerja keras dalam melakukan perbaikan pengelolaan perbekalan farmasi
dan BMHP serta pelayanan farmasi klinik di puskesmas.
4. Seorang tenaga teknis kefarmasian harus berani menolak permintaan obat
dan BMHP (seperti masker) dari petugas lain di puskesmas yang bukan
untuk keperluan puskesmas
5. seorang tenaga teknis kefarmasian (Asisten Apoteker) harus bersikap
sederhana dengan merasa cukup rezeki yang diberikan Allah, baik itu gaji
maupun tunjangan yang diterima.
6. Mandiri dalam mengembangkan diri dan kompetensi di bidang farmasi dan
pelayanan farmasi klinik, yaitu bisa ikut serta pelatihan-pelatihan atau tugas
belajar (kuliah lagi).

Anda mungkin juga menyukai