Anda di halaman 1dari 1

1.

1 Latar Belakang Pengadaan Proyek


Ubi Jalar (Ipomoea batatas) dikenal dengan istilah ketela rambat merupakan tanaman yang
termasuk kedalam tanaman palawija, dapat berfungsi sebagai pengganti bahan makanan pokok
(beras) karena merupakan sumber karbohidrat yang cukup tinggi. Ubi jalar menjadi komoditi
penting dan banyak ditekuni di Indonesia, dan menjadi komoditas ekspor.
Pada tahun 2018, volume ekspor ubi jalar dari Indonesia sebesar 10.856 ton meningkat
sebesar 10,3% dibanding tahun 2016 yang hanya sebsar 9.592 ton. Hingga bulan Juni 2019
voljme ekspor ubi Jalar Indonesia telah mencapai 4.856 ton. Hingga tahun 2020 volume ekspor
ubi jalar dari Indonesia tercatat dapat mencapai 10-15 ribu ton per tahunnya. Indonesia
menjadi Negara penghasil ubi jalar terbesar ke empat di dunia yaitu dengan total produksi
sebesar 1,75 juta ton. China menjadi Negara produsen ubi jalar terbesar di dunia dengan
produksi 111 juta ton.
Kebutuhan bahan makanan pokok (beras) di Indonesia terutama beras belum cukup untuk
memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia. Ubi jalar dapat menjadi alternatif dalam memenuhi
kebutuhan pokok masyarakat Indonesia karena memiliki kandungan yang sama yaitu
karbohdirat. Kebutuhan Ubi jalar didalam negeri masih belum terpenuhi seluruhnya karena
pada kenyataannya produksi ubi jalar hanya terdapat di daerah tertentu saja. Hal tersebut
dikarenakan masih kurangnya pengetahuan dan pengembangan.
Lahan pertanian yang menjadi tempat utama pengasil bahan makanan pokok semakin
berkurang. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa telah terjadi penurunan luas baku lahan
pertanian di Indonesia menjadi 7,1 juta hektare pada 2018 dibanding tahun 2013 sebesar 7,75
juta hektar yang sebagian besar diakibatkan alih fungsi lahan.

1.2 Latar Belakang Penekanan Studi


Belum terdapatnya wadah atau tempat khusus untuk melakukan riset, penelitian dan
studi yang berfokus mengenai perkembangan ubi jalar menjadi salah satu penghambat
belum banyaknya produksi ubi jalar secara luas dan terperinci di Kuningan.
Perencanaan Pusat Studi Pengembangan Ubi Jalar di Kabupaten Kuningan memiliki
tujuan untuk mewadahi riset tentang ubi jalar yang berkarakter edukatif serta disertai unsur
rekreatif sebagai daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung dan belajar mengenai ubi
jalar.
Pengolahan tata ruang dalam dam tata ruang luar serta penampilan bangunan dengan
pendekatan metafora ubi jalar tepat untuk diterapkan. Pendekatan metafora ubi jalar ini
tepat diterapkan untuk mewujudkan ciri khas bangunan yang berfokus mengenai penelitian
ubi jalar.
Konsep renewable energy yang digunakan dalam perencanaan perancangan pusat studi
pengembangan ubi jalar digunakan untuk mewujudkan bangunan yang ramah lingkungan
dan hemat daya.

Anda mungkin juga menyukai