Anda di halaman 1dari 29

Syok pada Neonatus

Jaringan Nasional Pelatihan Neonatal

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)


2018
1
Tujuan
Tujuan modul ini adalah untuk menginformasikan metodologi
pelatihan berbasis kompetensi bagi fasilitator yang, jika
diimplementasikan sesuai rancangannya, akan memotivasi
dokter menguasai
Pengetahuan
Kompetensi
Keterampilan
yang diperlukan untuk
mendiagnosis dan menatalaksana
Syok pada neonatus

2
Gambaran Umum Modul: Tujuan

Untuk melatih dokter dalam


• Mengidentifikasi
• Mendiagnosis
• Menangani

SYOK PADA NEONATUS

3
Tujuan Pembelajaran:
Syok pada Neonatus

• Mengenali syok pada neonatus → gawat darurat →


intervensi dini
• Mendefinisikan syok neonatus dan hipotensi
• Memahami patofisiologi & presentasi klinis dari
syok
• Melakukan suatu pemeriksaan sistem lengkap
untuk mengidentifikasi syok
• Memberikan tata laksana awal & spesifik untuk syok

4
Apa/Mengapa

Syok pada neonatus:


• Sindrom akut:
– Perfusi sirkulasi yang tidak memadai → ↓ O2 jaringan
– Metabolisme: aerobik (memadai) → anaerobik (kurang)
– Ketidakstabilan fisiologis: disfungsi seluler → kematian sel
– Curah jantung rendah: Hipotensi: < persentil ke-10
• Penyebab utama morbiditas dan mortalitas
• Pengenalan dini → memperbaiki prognosis/luaran

5
Etiologi Syok pada Neonatus

• Syok hipovolemik

• Syok septik

• Syok kardiogenik

6
Penyebab Syok Hipovolemik
Pada saat lahir
Hidropik resipien
Kehilangan darah antepartum:
– Perdarahan plasental, abruptio
plasenta, plasenta previa atau
terpotongnya plasenta selama
bedah sesar
Plethoric donor
– Transfusi fetofetal
– Transfusi fetomaternal

7
Penyebab syok
hipovolemik
Kehilangan darah pasca
persalinan:
– Kelainan darah seperti
hemorrhagic disease of the
newborn (HDN) atau
dissemenitated intravascular
coagulation (DIC)
– Cedera lahir, laserasi hati
atau perdarahan adrenal
– Perdarahan paru dalam
jumlah besar (PDA,Sepsis,
asfiksia) Non-specific patchy infiltrates

8
Penyebab Syok Septik

• Volume darah normal tetapi volume ini


didistribusikan secara buruk sehingga mengarah
pada perfusi jaringan yang tidak memadai.
• Pada sepsis terdapat efek penekanan langsung
dari produk mikroba (termasuk endotoksin) pada
sistem kardiovaskuler selain dilepasnya
substansi vasodilator

9
Penyebab Syok Kardiogenik
• Asfiksia lahir → kontraktilitas buruk, disfungsi otot
papilari, dan regurgitasi tricuspid
• Sepsis, hipoglikemia, hipokalsemia → Disfungsi
myokardium
• Penyumbatan aliran darah jantung:
– Anomali jantung: struktur, ritme
– Paru: peningkatan tekanan intra thorakal
misalnya tension pneumothorax; tekanan
ventilator tinggi
10
11
Manifestasi Klinis

• Kardiovaskular: • Lain-lain:
– TD ↓ – SSP: rewel, letargi,
– Kisaran MAP rendah bingung, dan koma
– DJ ↑ – Mottling pada kulit
• Pernapasan: – Ekstremitas terasa dingin
– Laju napas ↑ – Penurunan produksi
– Retraksi urine
– Grunting – Pengisian ulang kapiler
memanjang
– apnea
– Asidosis metabolik
12
Tiga Fase Syok
1. Dengan kompensasi:
• Perfusi organ vital (otak, jantung dan kelenjar adrenal) dipertahankan
• Ketidakteraturan tanda vital: minimal
• Klinis: pucat, DJ ↑HR, dingin, CRT memanjang
2. Tanpa kompensasi:
• Metabolisme anaerob → kegagalan pemompaan Na-K →bocor kapiler
→↑ cairan ekstravaskuler (edema)
• Klinis:TD↓↓, DJ ↑↑HR, kulit dingin, CRT ↑↑,urin ↓↓.
3. Menetap (ireversibel):
• Kegagalan organ vital

Pengenalan dini dan terapi efektif yang cepat


13
Tanda Syok

 Sianosis
 Tekanan darah
rendah
 Depresi
pernapasan
 Tonus otot buruk

14
Kulit berbercak (mottled)

Grunting & Retraksi


Edema, DIC
15
Tekanan Darah

Seri et al. COP. 2001;3:116

16
Berat Badan Sentil ke-10 untuk TD
rata-rata
500-750 gram 26 mmHg

750-1000 gram 28 mmHg

1000-1250 gram 29 mmHg

1250-1500 gram 30 mmHg


1500-2500 gram 34 mmHg
>2500 gram 40 mmHg

17
Akurasi diagnostik dari low SVC :
Tekanan Darah (TD) versus Capillary
Refill time (CRT)
Nilai Prediksi
Sensitivitas Spesifisitas (+) (-)
TD rerata <30mmHg 59 77 36 90
BP rerata ≤ GA(wk)mmHg 30 88 34 85
CRT ≥ 3 detik 55 80 33 91
CRT ≥ 4 detik 29 96 55 88
Osborn et al. Neoreviews. 2004. 5(3):e109

18
Output Urine (OU)

• Faktor determinan OU:


1.Asupan air
2.GFR (Glomerular Filtration Rate)
3.ADH (anti diuretic hormone)
• OU normal (beberapa hari kehidupan):
1-3ml/kg/jam; SG:1,008-1,012

19
Output Urine (OU) (lanj.)
•OU ↓ :
1. Pra-renal (kehilangan air yang tidak disadari ↑; gagal
jantung kongestif)
2. Intra-renal (ATN pasca-asfiksia; malformasi ginjal)
3. Pasca-renal (penyumbatan: PUV)
TFI & TUO

Asupan cairan total


ml/kg/d

┐ ┐ ┐ ┐ ┐ ┐
Output┐ urin
┐ ┐
total ┐ ┐
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Usia pasca lahir (minggu)
Shaffer S et al. J Ped 1987;111:125

20
Tata Laksana: Awal-CVS
Penggantian volume cairan (10-20 ml/kg) :
• Normal Salin
• Larutan Ringer laktat
• Albumin 5% : dapat menyebabkan perpindahan
cairan dari kompartemen intraseluler ke
kompartemen ekstraseluler
• Whole blood: dengan riwayat kehilangan darah

21
Tata Laksana: Awal-CVS (lanj.)
Vasopressor:
• Dopamine (katekolamin alami):
– 0.5-2 mkg/kg/menit: vasodilatasi ginjal & mesenterik; sedikit
perubahan pada TD
– 2-10 mkg/kg/menit: β1 rec : Output jantung ↑ &TD>10
mkg/kg/menit: α rec: TD↑
• Dobutamine: sampai dengan 20 mkg/kg/menit
• Adrenalin: 0,05-0,1mkg/kg/menit
• Hidrokortison: 20-40 mg/m2/hari IV/PO Q12h (1-2
mg/kg/dosis)
22
Tata Laksana: Umum

• Koreksi asidosis metabolik dengan infus sodium


bikarbonat sebesar 1-2 mEq/kg
• Mengoreksi hipoksia dan memberikan dukungan
respirasi sesuai dengan kebutuhan
• Mengoreksi hipoglikemia (D10W: 2ml/Kg),
hipokalsemia (Ca glukonat 10%: 1ml/Kg) dan
ketidakseimbangan elektrolit jika ada
• Diet: tetap NPO sampai fungsi GI telah pulih
• Mulai nutrisi parenteral total

23
Tata Laksana: Spesifik

Spesifik

A. Syok hipovolemik

• Penggantian darah: whole blood 10-20


ml/kg atau packed RBC 5-10 ml/kg selama
30 menit

• Koreksi penyebab perdarahan jika mungkin

24
Tata Laksana: Spesifik

B. Syok septik

• Lakukan kultur (darah, urin dan CSF)

• Memulai terapi antibiotik empirik

• Menggunakan volume expander dan


inotropik sesuai dengan kebutuhan

Catatan: pemakaian kortikosteroid dalam syok septik masih kontroversial

25
Tata Laksana: Spesifik
C. Syok kardiogenik
• Mengobati penyebab yang mendasari kelainan

– Kebocoran udara: evakuasi udara segera

– Redakan aritmia

• Inotropik (dopamin dan dobutamin)

Catatan: inotropik merupakan kontraindikasi dalam stenosis sub aorta

26
Bayi dari ibu diabetes,
berat lahir: 5,5 Kg.
Miokardiopati
hipertropik, CO, PPHN
& kontraindikasi relatif:
vasopressor, tidak
berespon terhadap
milrinone→ECMO
(12d)→Home(45d)

27
Kesimpulan
1. Mengenali syok pada neonatus sebagai
kegawatdaruratan neonatal yang memerlukan intervensi
dini.
2. Mendefinisikan syok dan hipotensi pada neonatus.
3. Mengidentifikasi penyebab dan tipe syok pada neonatus.
4. Mengenali patofisiologi dan presentasi klinis dari syok
pada neonatus.
5. Melakukan suatu pemeriksaan sistem lengkap untuk
mengidentifikasi tanda penurunan perfusi.

28
Kesimpulan
6 minggu kemudian
6. Memberikan tata laksana syok
termasuk pemberian volume expander
dan inotropik
7. Mengoreksi asidosis metabolik
8. Memberikan dukungan respirasi yang
memadai
9. Mengoreksi hipoglikemia, hipokalsemia
dan ketidakseimbangan elektrolit
10. Memberikan pengobatan spesifik untuk
syok hipovolemik, septik dan
kardiogenik.
29

Anda mungkin juga menyukai