LAPORAN PENDAHULUAN
DIABETUS MILITUS
OLEH :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2021
A. TELAAH TEORI
1. Pengertian
2. Anatomi fisiologi
3. Etiologi
4. Patofisiologi
berhubungan dengan insulin itu sendiri, antara lain: resisten insulin dan
gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin terikat pada reseptor
khususdi permukaan sel. Akibat dari terikatny ainsulin tersebut maka,
akan terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolism glukosa dalam
sel tersebut. Resisstensi glukosa pada diabetes mellitus tipe II ini dapat
disertai adanya penurunan reaksi intra sel atau dalam sel. Dengan hal –
hal tersebut insulin menjadi tidak efektif untuk pengambilan glukosa
oleh jaringan tersebut. Dalam mengatasai resistensi insulin atau untuk
pencegahan terbentuknya glukosa dalam darah, maka harus terdapat
peningkatan jumlah insulin dalam sel untuk disekresikan .
Pada pasien atau penderita yang toleransi glukosa yang
terganggu, keadaan ini diakibatkan karena sekresi insulin yang
berlebihan tersebut, serta kadar glukosa dalam darah akan
dipertahankan dalam angka normal atau sedikit meningkat. Akan tetapi
hal-hal berikut jika sel-sel tidak mampu mengimbangi peningkatan
kebutuhan terhadap insulin maka, kadar glukosa dalam darah akan
otomatis meningkat dan terjadilah Diabetes Melitus Tipe II ini.
5. Manifestasi Klinis
6. Komplikasi
7. Pathway
Umur
Penurunan Penurunan
fungsi indra fungsi
pengecap pankreas
Konsumsi Penurunan
makanan kualitas dan
manis berlebih kuantitas insulin Gaya Hidup
HIPERGLIKEMIA
Penurunan glukosa
dalam sel
Cadangan
lemak dan
protein turun
Resiko ketidakstabilan
kadar glukosa darah
BB turun
prosglandin K er
er
u
Neuropati perifer
s
a
k
ULKUS
a
n
Kerusakan integritas
Pembedahan kulit )
( Debridement
v
a Adanya perlukaan pada kaki
ss
Luka insisi tidak terawat
k
ul
Peningkatan leukosit
Resiko infeksi
a. Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan Vaskuler
2) Insulin
b) Hiperglikemi berat
3) Pembedahan
c) Amputasi
d. Keperawatan
8. Debridement
Fase ini dihitung dari waktu terjadinya luka sampai dengan kira-kira
hari ke lima. Sel-sel darah baru akan berkembang dan menjadi
melkaukan proses penyembuhan.
b) Fase proliferasi
Fase ini juga disebut fase fibroplasias dimana berlangsung pada akhir
fase pertama / inflamasi sampai kira-kira akhir minggu ketiga. Pada
fase ini serat akan terbentuk dan dihancurkan kembali sebagai
penyesuaian diri dengan luka dan biasanya cenderung mengerut.
Biasanya luka kemerahan dan muncul benjolan halus yang disebut
jaringan granulasi.
c) Fase penyudahan
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Dianosa Kepeawatan
a. Ketidaksetabilan kadar lukosa darah berhubungan dengan
ganuan toleransi glukosa darah
b. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan
neuropati perifer
c. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis
d. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedara fisiologis
e. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Nyeri
SDKI SLKI
Ketidaksetabilan Kestabilan Kadar Manajeman Hiperglikemi (I.03115)
kadar lukosa Glukosa Darah Identifikasi penyebab hiperglikemia
darah (L.03022) Identifikasi situasi yang membutuhkan insulin
berhubungan Setelah dilakukan yang meningkat
dengan ganuan asuhan keperawatan Monitor kadar glukosa darah
toleransi glukosa selama 3X24 jam Monitor tanda gelajala hiperglikemia
darah terjadi Monitor intake output cairan
perkembanan Konsultasikan denan medis jika tanda gejala
kondisi sebaai hiperglikemia tetap ada
berikut : Manajeman Hipoglikemia (I.03115)
Pusing Identifikasi tanda gejala hipoglikemia
Lelah/Lesu Identifikasi penyebab hipoglikemia
Gemetar Berikan karbohidrat jika perlu
Kadar Berikan glucagon jika perlu
glukosa Berikan protein komplek sesuai kebutuhan diet
dalam darah
Kadar
glukosa
dalam urine
Gangguan Intergritas kulit dan Perawatan Luka (I.06202)0
integritas Jaringan (L.14125 ) Monitoring karakteristik luka
kulit/jaringan Setelah dilakukan Monitor tanda-tanda infeksi
berhubungan asuhan keperawatan Bersihkan dengan Cairan NaCl atau pembersih
dengan neuropati selama 3X24 jam nonstoksik sesuai kebutuhan
perifer terjadi Bersihkan jaringan nekrotik
perkembanan Bersihkan salep yang sesuai jenis luka
kondisi sebaai
Beriakn balutan sesuai jenis luka
berikut :
Nyeri
Hematoma
Pigmentasi
abnormal
Jaringan
parut
Kemrehan
Nekrosit