Bidari Khotijah - 2001051022 - Pajak A - Kelompok 4 - Modul 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENDIDIKAN ETIKA & KEARIFAN LOKAL

Nilai, Norma dan Budaya Lokal

Oleh

Muhammad Daffa Mahendra (2001051006)

Safira Indah Cahyani (2001051018)

Bidari Khotijah (2001051022)

Hardi Yansyah (2001051024)

Pillo Alfi Fauzan (2001051025)

Dalita Nuranisa (2001051027)

JURUSAN AKUNTANSI

PRODI D3 PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang multikultur menyebabkan Indonesia rentan akan konflik antar
daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas budaya masing-masing yang patut untuk
dikembangkan dan dijaga keberadaannya sebagai identitas bangsa agar tetap dikenal oleh
generasi muda. Koentjaraningrat (M. Munandar Soelaeman, 2007: 62) mengatakan bahwa
kebudayaan nasional Indonesia berfungsi sebagai pemberi identitas kepada sebagian warga dari
suatu nasion, merupakan kontinyuitas sejarah dari jaman kejayaan bangsa Indonesia di masa
yang lampau sampai kebudayaan nasional masa kini.

Persoalan yang dihadapi masyarakat semakin kompleks dalam tatanan kehidupan yang semakin
global. Sekat-sekat budaya, Ideologi, dan letak geografis tidak lagi menjadi hambatan untuk
saling berinteraksi dan berkomunikasi. Globalisasi, adalah sebutan untuk situasi dunia hari ini,
dimana budaya, informasi, komunikasi dan gaya hidup sudah saling terhubung dengan manusia
lainnya diseluruh penjuru belahan dunia. Jarak sudah bukan lagi halangan, karena proses
komunikasi sudah dapat dijangkau melalui teknologi.

Terdapat banyak nilai yang terkandung di dalam karakter bangsa yakni antara lain nilai
kebersamaan, sopan santun, ramah, bersahaja, agamis, gotong royong dan diantara lainnya
adalah nilai-nilai kearifaan lokal. Tidak sedikit kalangan yang mempertanyakan relevansi nilai
kearifan lokal ditengah-tengah perjuangan umat manusia menatap globalisasi. Kearifan lokal
atau yang biasa disebut local wisdom dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan
menggunakan akal budinya untuk bertindak dan bersikap terhadap sesuatu objek, atau peristiwa
yang terjadi dalam ruang tertentu. Nilai kearifan lokal menjadi identitas atau jati diri dari suatu
wilayah dalam suatu bangsa.

Perjumpaan berbagai nilai, norma, dan budaya lokal merupakan pertemuan atau peristiwa yang
mengglobal antara masyarakat, antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, dan harus
diwujudkan secara harmonis. Nilai-nilai yang dianggap benar menjadi acuan perilaku sehari-hari
masyarakat setempat. Kelangsungan atau perubahan kearifan lokal akan tercermin pada nilai-
nilai yang berlaku di kelompok masyarakat.
Nilai dapat diartikan sebagai sesuatu atau makna dari sesuatu, dan nilai berkaitan erat dengan
budaya. Masyarakat yang menerapkan norma universal akan menghasilkan nilai yang baik, dan
pengaruhnya akan menghasilkan budaya yang baik. Budaya juga memiliki nilai-nilai yang selalu
diwariskan dan diimplementasikan sesuai dengan proses perubahan sosial. Penerapan nilai-nilai
budaya merupakan perwujudan budaya masyarakat.

1.2.  Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Nilai,Norma dan budaya?


2. Apa itu Masyarakat dan bagaiaman bentuk bentuknya?

3. Bagaimana Tata Nilai Masyarakat dan Perubahan Masyarakat dalam kegiatan sehari hari?
4. Bagaiamana Ragam Nilai Budaya Lokal yang ada di daerah Lampung?

1.3.  Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan nilai dan norma secara jelas

2. Agar memahami bagaimana masyarakat dan apa saja bentuk dari masyarakat tersebut

3. Agar mengetahui tata nilai masyarakat dan bagaiamna perubahan yang terjadi pada
masyarakat

4. Untuk memahami Ragam nilai budaya lokal yang berada di daerah lampung
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nilai,Norma,budaya
Dalam kehidupan sehari-hari, interaksi antar manusia berpedoman pada nilai-nilai dan dibatasi
oleh norma-norma kehidupan sosial, Nilai adalah hal-hal yang bermanfaat dan bermanfaat yang
dikehendaki masyarakat dan dianggap penting. Jika sesuatu memiliki kegunaan, kebenaran,
kebaikan, keindahan dan agama, maka itu berharga. Norma adalah ketentuan yang berisi perintah
atau larangan, dan anggota masyarakat harus mematuhi perintah atau larangan tersebut untuk
menyadari nilai. Nilai dan norma merupakan dua hal yang saling terkait, yang sangat penting
untuk terwujudnya tatanan sosial. Tatanan ini dapat dicapai jika anggota masyarakat bertindak
sesuai dengan nilai dan norma saat ini dan bertindak sesuai dengan itu.

Nilai dapat dibagi menjadi empat yaitu :


A. Nilai etika merupakan nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran.
Nilai tersebut saling berhubungan dengan akhlak, nilai juga berkaitan dengan benar atau
salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat. Nilai etik atau etis sering disebut
sebagai nilai moral, akhlak, atau budi pekerti. Selain kejujuran, perilaku suka menolong,
adil pengasih, penyayang, ramah dan sopan termasuk juga ke dalam nilai ini. Sanksinya
berupa teguran, caci maki, pengucilan, atau pengusiran dari masyarakat.
B. Nilai estetika atau nilai keindahan sering dikaitkan dengan benda, orang, dan peristiwa
yang dapat menyenagkan hati perasaan.
C. Nilai agama berhubungan antara manusia dengan Tuhan, kaitannya dengan pelaksanaan
perintah dan larangannya. Nilai agama diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan yang
bermanfaat baik didunia maupun di akhirat, seperti rajin beribadah, berbakti kepada
orangtua, menjaga kebersihan, tidak berjudi dan tidak minum-minuman keras.
D. Nilai sosial berkaitan dengan perhatian dan perlakuan kita terhadap sesamamanusia di
lingkungan kita. Nilai ini tercipta karena manusia sebagai makhluk sosial. Manusia harus
menjaga hubungan antara sesamanya, hubungan ini akan menciptakan sebuah
keharmonisan dan sikap saling membantu. Kepedulian terhadap persoalan lingkungan,
seperti kegiatan gotong-royong dan menjaga keserasian hidup bertetangga.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan
akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Sistem nilai budaya adalah sebuah konsep tentang
nilai yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar anggota masyarakat dan berfungsi sebagai
pedoman tertinggi bagi sikap mental, cara berfikir, dan tingkah laku mereka.Sistem nilai budaya
adalah hasil pengalaman hidup yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama, sehingga
menjadi kebiasaan yang berpola. Sistem nilai budaya yang berpola merupakan gambaran sikap
dan tingkah laku anggota masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk sikap dan perbuatan dalam
hidup bermasyarakat.

2.2 Masyarakat dan bentuk bentuknya

Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok orang yang sudah lama bekerja bersama, sehingga dapat
mengatur dirinya sendiri ke dalam suatu kesatuan sosial dengan batasan tertentu. Definisi ini
menunjukkan adanya suatu kondisi yang disebut komunitas, yaitu pengalaman hidup bersama
dalam jangka waktu yang lama, adanya rasa kerjasama antar anggota kelompok, dan adanya
gagasan atau perasaan menjadi satu kesatuan kelompok. Mengarah ke kerjasama, menyesuaikan
diri dengan organisasi dan model, perilaku anggota. Faktor waktu memegang peranan penting,
karena setelah lama hidup bersama terjadi proses adaptasi dengan perilaku organisasi dan
kesadaran kelompok.

Terdapat beberapa kesamaan unsur/ciri tentang masyarakat, yaitu:


a. Masyarakat adalah sekumpulan manusia. Di dalam ilmu sosial tidak ada ukuran mutlak
ataupun angka yang pasti untuk menemukan berapa jumlah manusia yang harus ada, akan
tetapi secara teoritis angka minimnya adalah dua orang yang hidup secara bersama-sama
setidak-tidaknya dua orang
b. Kesatuan manusia itu bergaul dan hidup bersama dalam jangka waktu yang relatif cukup
lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan benda-benda mati, seperti
umpamanya manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru. Manusia itu juga
mempunyai keinginan-keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-
perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu timbullah sistim komunikasi dan
timbullah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia di dalam
kelompok tersebut.
c. Adanya kesadaran tentang identitas kesatuan hidup bersama
d. Kesatuan hidup bersama ini menghasilkan suatu “kebudayaan”
Bentuk-bentuk Masyarakat

Terdapat suatu ciri yang melekat dalam kehidupan kelompok/kehidupan kolektif seperti
diuraikan di bawah ini.
a. Adanya pembagian kerja yang tetap. Masing-masing pendukung individu memiliki
tanggungjawab yang jelas untuk melaksanakan berbagai fungsi hidupnya.
b. Ketergantungan. Sebagai akibat adanya pembagian kerja yang tetap, maka masing-asing
individu merasakan adanya ketergantungan. Sebagaimana layaknyasebuah sistem, salah
satu saja unsurnya tidak berfungsi, maka mekanisme kerja akan gagal.
c. Kerjasama. Karena sifat ketergantungan, maka untuk mewujudkan tujuan harus
dilaksanakan secara bekerjasama.
d. Komunikasi. Komunikasi memerlukan suatu hal yang mutlak perlu untuk melaksanakan
kerjasama.
e. Diskriminasi. Terhadap pelaksana hak dan kewajiban, dalam kehidupan kolektif harus
dimunculkan suatu diskriminasi khususnya antara mahluk pendukung dalam suatu
kolektif dengan terutama pendukung kehidupan di luar kelompok kolektif.
Perbedaan prinsip, nilai, kepentingan tujuan antar kelompok masyarakat melahirkan bermacam-
macam bentuk masyarakat sebagaimana diuraikan di bawah ini.
a. Masyarakat Paguyuban (Gemein Schaft)Masyarakat paguyubansebagai suatu persekutuan
manusia yang disertai perasaan setia kawan dan kesatuan kolektif yang besar. Ciri
masyarakat paguyuban ini dapat dilihat dari adanya ketaatan, kesetiaan, dan kerelaan
berkorban sebagaimana yang terdapat pada keluarga. Untuk mencapai tujuan mereka
bersama, masing-masing anggotanya rela berkorban untuk kepentingan bersama menurut
kapasitas dan kemampuan masing-masing sehingga keterkaitan antar keluarga menjadi
sangat erat.
b. Masyarakat Pantembayan (Gesel Schaft)Dibandingkan dengan masyarakat paguyuban,
masyarakat patembayan memiliki pertalian yang lebih renggang. Ibarat seperti tumpukan
pasir, yang tiap butir-butirnya pasir dapat terpisah dari butir lainnya. Contoh masyarakat
patembayan ini adalah organisasi masyarakat dalam berbagai bentuk dan
ragamnya.Keterikatan mereka hanya diletakan pada dasar untuk mencapai tujuan
bersama. Adapun ciri-ciri masyarakat patembayan diantaranya pemenuhan hak seseorang
didasarkan pada pemenuhan kewajiban. solidaritas antara anggota tidak terlalu kuat dan
hanya bersifat sementara.  

Ditinjau dari akibat perubahan dan perkembangan yang terjadi, masyarakat dapat
diklasifikasikan pada masyarakat tradisional dan masyarakat moderen.
a. Masyarakat Tradisional, sebagai bentuk dari kehidupan bersama, mempunyai keterkaitan
yang sangat erat dengan lingkungan hidupnya, baik yang berupa manusia maupun yang
berupa benda. Hal ini dapat dimengerti bahwa kehidupan masyarakat tradisional sangat
tergantung pada manusia laindan kondisi alamnya. Mata pencarian berpusat pada sektor
pertanian dan nelayan.
b. Masyarakat Modern, merupakan pola perubahan dari masyarakat tradisional yang telah
mengalami kemajuan dalam bebagai aspek kehidupan. Salah satu ukuran kemajuan dapat
terlihat pada pola hidup dan kehidupannya. Bidang mata pencaharian, mereka tidak
bergantung pada sektor pertanian semata, tetapi merambat pada sektor lain seperti jasa
dan perdagangan.

Berdasarkan ciri-ciri struktur sosialnya, bentuk masyarakat dapat berupa:

Masyarakat Sederhana

Masyarakat sederhana memiliki ciri :

a. Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat


b. Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun
c. Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap hal-hal gaib.
d. Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan.
e. Hukum yang berlaku tidak tertulis.
Masyarakat Madya
Masyarakat madya memiliki ciri-ciri :

a. Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah melemah
b. Adat-istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh dari luar
c. Masyarakat mulai berfikir rasional
d. Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutan
e. Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis
f. Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensiasi dalam struktur
masyarakat
g. Gotong royong hanya untuk keperluan di kalangan tetangga dan kerabat dekat, sedangkan
kegiatan ekonomi dilakukan atas dasar uang

Masyarakat Modern 

Masyarakat modern memiliki ciri-ciri :

a. Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi


b. Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi
c. Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat.
d. Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian
e. Tingkat pendidikan formal tinggi
f. Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis
g. Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomipasar yang didasari atas penggunaan
uang dan alat pembayaran lain.

Bentuk masyarakat menurut dasar pembentukannya dapat dikelompokkan sebagai berikut :


a. Masyarakat teratur yang diatur dengan tujuan tertentu(contoh:perkumpulan olahraga)
b. Masyarakat teratur terjadi dengan sendirinya yaitu dengan tidak sengaja di bentuk karena
ada kesamaan kepentingan (contoh: penonton sepak bola)
c. Masyarakat tidak teratur terjadi dengan sendirinya tanpa bentuk (contoh: sekumpulan
manusia yang membaca koran di tempat umum).
2.3 Tata Nilai Masyarakat dan Perubahan Masyarakat

Beberapa rumusan tentang perubahan sosial menurut para ahli:


a. Perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi yang terjadi pada pola kehidupan
manusia. Modifikasi tersebut terjadi akibat pengaruh intern dan ekstern.
b. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Perubahan tersebut mempengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap dan pola
perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.
c. Perubahan sosial terjadi ketika unsur materiel memberi pengaruh pada unsur immateriel.
d. Perubahan sosial terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Struktur sosial mencakup
lembaga sosial, kelompok sosial, norma-norma sosial, dan stratifikasi sosial. Tiap-tiap
struktur memiliki fungsi dalam masyarakat.
e. Perubahan sosial dikatakan sebagai perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial dan
keseimbangan dalam hubungan sosial. Hubungan antara anggota masyarakat dapat
menimbulkan kerjasama ataupun perselisihan yang menunjukkan keseimbangan dalam
hubungan sosial.
f. Perubahan sosial merupakan variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima dan
dijalankan oleh masyarakat.

Beberapa teori terkait dengan perubahan sosial antara lain:


a. Teori Evolusi adalah teori perubahan sosial yang terjadi secara bertahap/ berurutan dalam
waktu yang cukup lama.
b. Teori Neoevolusi adalah teori bantahan dari evolusi, karena teori ini membahas bahwa
perubahan sosial terjadi tidak secara bertahap tapi secara acak.
c. Teori Revolusi adalah teori perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat secara
cepat, perubahan ini bisa menyebabkan suatu perpecahan/konflik.
d. Teori Sistem adalah teori perubahan sosial yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu: (a)
makro, membahas dunia secara keseluruhan, (b) meso, hanya membahas tiap-tiap negara
sendiri. (c) mikro, membahas tingkatan yang lebih rendah dari meso.
e. Teori Modernitas adalah teori perubahan sosial yang membahas masyarakat moderen,
didalam masyarakat modern akan ada penemuan-penemuan, lalu penemuan tersebut bisa
menyebabkan proses industrialisasi yang orang-orangnya bersifat kapitalis (orang yang
kuat akan semakin kuat, orang yang lemah akan semakin lemah).
f. Teori Post Modern/Neomodernisasi adalah teori yang membahas tentang kejenuhan
masyarakat modern, mereka jenuh karena anggotanya memiliki sifat
egois/individualisme/kapitalisme

Perubahan sosial tersebut memiliki ciri-ciri, diantaranya sebagai berikut,

a. Setiap perkembangan pada masyarakat tidak akan pernah berhenti karena pada kehidupan
masyarakat akan selalu terjadi perubahan baik secara cepat ataupun lambat. Contoh
perubahan secara lambat seperti perkembangan manusia prasejarah hingga menjadi
manusia seperti saat ini (proses evolusi), sedangkan perubahan secara cepat yaitu revolusi
industri.
b. Perubahan tidak hanya dibatasi bidang kebedaan ataupun bidang spiritual, akrena dua hal
berikut saling berhubungan. Contoh cara pandang terhadap banyak anak banyak rezeki
antara masyarakat desa akan berbeda dengan pandangan masyarakat yang tinggal di
perkotaan.
c. Perubahan yang terjadi secara cepat dapat mengakibatkan kekacauan sementara. Oleh
karena itu setiap orang harus bisa menyesuaikan diri terhadap adanya suatu perubahan.
d. Terjadinya suatu perubahan pada suatu lembaga kemasyarakataan maka akan
mempengaruhi lembaga yang lainnya untuk ikut berubah. Contohpada zaman penjajahan
saat muncul birokrasi kolonial, maka muncul golongan priyayi pada suatu masyarakat.

2.4 Ragam Nilai Budaya Lokal Derah Lampung


Secara garis besar masyarakat adat Lampung dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu
masyarakat Lampung dengan budaya Pepadun, disebut Lampung Pepadun (Lampung Pepadun),
dan yang lainnya dengan budaya Saibaitin Masyarakat Lampung yang biasa disebut Pesisir
Lampung. Kedua tipe orang ini pada dasarnya berkembang atas dasar budaya yang sama, seperti
bahasa, tulisan, dan filosofi hidup, namun berbeda dalam perkembangan praktisnya yang
dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan di sekitarnya.
Masyarakat Lampung beradat Pepadun ditandai dengan upacara adat pengambilan gelar
kedudukan adat dengan menggunakan alat upacara yang disebut Pepadun. Pepadun merupakan
singgasana yang digunakan dalam setiap upacara pengambilan gelar adat. Oleh karena itu,
upacara ini disebut Cakak Pepadun. Kelompok masyarakat Lampung Pepadun umumnya
mendiami daratan wilayah Lampung yang jauh dari pantai laut, seperti daerah Abung, Way
Kanan, Sungkai, Tulangbawang, dan Gunungsugih.

Masyarakat Lampung beradat Saibatin disebut juga Lampung Pesisir, karena pada umunya
mereka tinggal di daerah pesisir pantai. Masyarakat Lampung yang termasuk ikatan adat
Lampung Saibatin adalah sebagaimana berikut: Sekala Bekhak berlokasi di daerah Liwa, Kenali,
Pesisir Tengah, Utara, dan Selatan;Semaka berlokasi di daerah Kota Agung, Wonosobo,
Cukuhbalak, Pardasuka, Kedondong, Way Lima, Talangpadang,Teluk berlokasi di daerah Teluk
Ratai; Melinting berlokasi di daerah Labuhan Maringgai dan Kalianda; dan Khanau berlokasi di
daerah pesisir Danau Ranau.

Tata moral masyarakat Lampung dibangun dalam suatu sistem yang dikenal dengan
piil- pasenggiri, sebagai etos yang memberikan pedoman bagi perilaku dan bagi masyarakat
untuk membangun karya-karyanya. Piil pasenggiri merupakan suatu keutuhan dari unsur-unsur
yang mencakup :

a. Juluk-adek;
b. Nemui-nyimah;
c. Nengah-nyappur;
d. Sakai-sambaiyan;
e. Titie-gemanttei.
Pola distribusi Masyarakat
Provinsi Lampung merupakan sebuah provinsi paling selatan di pulauSumatera. Di sebelah utara
berbatasan dengan Bengkulu dan Palembang Sumatera Selatan. Provinsi Lampung dengan
Ibukota Bandar Lampung, merupakan wilayah provinsi pertama lokasi transmigrasi di Indonesia.
Bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka (zaman pemerintah Kolonial Belanda). Hal ini
diperkuat dengan adanya potret transmigrasi pertama di desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan
(dulu bagian dari Kabupaten Lampung Selatan - kini sejak tahun 2007 ketika ada pemekaran
daerah ini kemudian menjadi salah satu kabupaten yang berdiri sendiri yaitu Kabupaten
Pesawaran.

Transmigrasi penting untuk pembangunan nasional. Transmigrasi merupakan salah satu upaya
pemerintah dalam mencapai keseimbangan penyebaran penduduk, memperluas kesempatan
kerja, meningkatkan produksi dalam meningkatkan pendapatan. Transmigrasi juga berfungsi
untuk mempercepat perubahan pengelompokan dan penggolongan manusia dan membentuk
jalinan hubungan sosial dan interaksi sosial yang baru. Transmigrasi sebagai perpindahan
penduduk dari daerah asal ke daerah yang baru untuk mendapatkan pekerjaan atau mencari mata
pencarian  di daerah yang baru dalam rangka memperbaiki kehidupannya. Biasanya para
transmigran berasal dari daerah padat penduduknya dengan kondisi sosial ekonomi budaya dan
geografis yang kurang baik dan kurang menguntungkan.

Dari banyaknya pola kebudayaan yang terjadi di masyarakat, mengakibatkan cara pandang
masing-masing individu berbeda. Oleh karena itu masyarakat perlu memahami bahwa
kebudayaan itu bersifat:

Variatif; Kebudayaan meliputi semua aspek yang terdapat dalam kehidupan manusia.
Sehubungan dengan hal ini maka kebudayaan dibagi menjadi tujuh unsur: peralatan dan
perlengkapan hidup, sistem mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, ilmu
pengetahuan, kesenian dan religi.

Relatif (relativisme kebudayaan);Kebudayaan yang bersifat umum dapat mengakibatkan


terbentuknya budaya yang berbeda, yang tergantung pada pengalaman pendukung kebudayaan
itu sendiri. Semua kebudayaan dalam tanda kutip baik atau tidak baik menurut etika estetika,
mempunyai hak yang sama untuk dipelajari dan dihargai. Dengan berpatokan pada relativisme
budaya sebagai tempat berpijak, yang ada hanya kebudayaan kompleks, yang dapat digunakan
untuk beradaptasi dengan lingkungan asing.Relativisme budaya sendiri mengemban pesan bahwa
kebudayaan pada setiap suku bangsa yang terwujud dalam kebudayaan mereka merupakan
sesuatu yang luhur.

Universal; beberapa aspek dari kebudayaan merupakan adat istiadat dan kegiatan yang umum
pada masyarakat. 

Counter culture; kelompok yang dengan sadar berusaha membuang kepercayaan, nilai, dan
norma dari mayoritas. Counter culture inilah yang melahirkan sub-kebudayaan yaitu kelompok-
kelompok yang kepercayaan, norma, dan nilai-nilainya berbeda dari mayoritas, seperti fenomena
homoseksual, dll.

Salah satu konsekuensi adanya interaksi budaya tersebut menimbulkan pertemuan budaya yang
memungkinkan terjadinya perubahan orientasi pada nilai-nilai yang pada akhirnya mewujud
pada apa yang kita sebut sebagai pergeseran, perbenturan (clash) ataupun konflik. Sumber utama
penyebabnya adalah komunikasi antar budaya yang tersumbat.
Pola-pola dalam interaksi budaya masyarakat memiliki arti penting, setidaknya alasannya sbb:
a. Adanya kecenderungan perbedaan secara global. Seiring perkembangan yang menuju apa
yang disebut sebagai Global Village memberikan implikasi tentang adanya hubungan-
hubungan yang meningkat sehingga menimbulkan kesadaran untuk mempelajari masalah
komunikasi antar budaya ini. Hal ini terjadi karena masalah pertemuan antar budaya yang
terjadi seringkali muncul permasalahan karena banyak pihak yang tidak saling
memahami pihak lain yang berbeda dalam hal-hal tertentu.
b. Adanya kecenderungan perbedaan domestik. Selain dalam lingkup internasional juga
terjadi perubahan di kalangan domestik dengan munculnya subbudaya-subbudaya yang
beragam di lingkup domestik.
c. Adanya kesempatan mempelajari mengenai interpersonal atau dengan kata lain kesadaran
pribadi.Dengan komunikasi antar budaya akan memberikan pemahaman yang kaya
tentang perbedaan makna yang berkonsentrasi pada kerja manusia dan kemauan kita
untuk mengekplorasi dan memahami perbedaan budaya dan segala kompleksitasnya yang
akan memperkaya pengalaman hidup kita dalam kerangka kehidupan sosialmasyarakat.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Masyarakat adalah sekelompok orang yang sudah lama bekerja bersama, sehingga dapat
mengatur dirinya sendiri ke dalam suatu kesatuan sosial dengan batasan tertentu. Definisi ini
menunjukkan adanya suatu kondisi yang disebut komunitas, yaitu pengalaman hidup bersama
dalam jangka waktu yang lama, adanya rasa kerjasama antar anggota kelompok, dan adanya
gagasan atau perasaan menjadi satu kesatuan kelompok. Masyarakat adalah sekumpulan
manusia. Di dalam ilmu sosial tidak ada ukuran mutlak ataupun angka yang pasti untuk
menemukan berapa jumlah manusia yang harus ada, akan tetapi secara teoritis angka minimnya
adalah dua orang yang hidup secara bersama-sama setidak-tidaknya dua orang.Terdapat suatu
ciri yang melekat dalam kehidupan kelompok/kehidupan kolektif.Adanya pembagian kerja yang
tetap. Masing-masing pendukung individu memiliki tanggungjawab yang jelas untuk
melaksanakan berbagai fungsi hidupnya. Sebagai akibat adanya pembagian kerja yang
tetap, maka masing-asing individu merasakan adanya ketergantungan.

3.2 Saran

Berdasarkan Penjelasan Materi materi di atas maka penulis memberikan saran bahwa nilai
maupun norma harusnya di laksanakan dengan bijaksana,dan juga harus mengetahui lebih
mendalam bagaimana nilai dan norma yang ada di daerah lingkungan tempat tinggal karna suatu
daerah memiliki perbedaan dengan daerah lainnya dalam konsep menerapkan nilai dan juga
norma.Selain nilai dan norma persebaran budaya lokal daerah juga harus di pahami bagaimana
sejarahnya dan apa saja yang membuat budaya itu utuh teteap terjaga sampai kini.
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uny.ac.id/18416/2/BAB%20I%2010405241001.pdf
http://repository.unpas.ac.id/13175/4/BAB%201.pdf
https://www.scribd.com/presentation/389629461/Nilai-Norma-Dan-Budaya-Lokal
http://repositori.kemdikbud.go.id/5597/1/ANTROPOLOGI%20KELOMPOK
%20KOMPETENSI%20C.pdf
Modul 2 NILAI, NORMA, dan BUDAYA LOKAL
Daftar soal
Soal Pilihan Ganda :
1.masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan
merupakan pengertian menurut…

a.Raip inron Sebagaimana di kutip hasoyo : 1977;144

b.E.hiller :194;214

c.Soekarno : 1978;28

d.T.Passon And E shils 1951:125

Kunci Jawaban : C

2.Ciri Ciri Masyarakat sederhana Kecuali…

a.Ikatan Keluarga dan masyarakat sangat kuat

b.hukum yang berlaku tidak tertulis

c.Masyarakat mulai berfikir Rasional

d. Organisasi sosial berdasarkan kondisi turun temurun

Kunci Jawaban : C

3.Ciri Ciri Masyarakat Modern yang benar salah satunya adalah…

a.Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi

b.hukum yang tidak tertulis

c.masyarakat mulai berfikir rasional

d.tidak memiliki lembaga khusus

Kunci Jawaban ; A
4. Sikap pemurah,Buka Tangan,suka memberi dan menerima dalam arti materi sesuai dengan
kemampuan merupakan pengertian dari …

a.Nengah-nyapur

b.Sakai Sambayan

c.Nemui-Nyimah

d.Juluk-Adek

kunci Jawaban : C

5.Yang merupakan sifat kebudayaan,Kecuali…

a.Variatif

b.Relatif

c. Universal

d.Inofatif

Kunci Jawaban : D

6.Prinsip Etika dan profesi terbagi dalam beberapa bagian,Yakni…

a.3 Bagian

b.4 Bagian

c.2 Bagian

d.1 Bagian

Kunci Jawaban : A

7.Norma yang di ikuti tanpa berfikir panjang atas tradisi disebut…

a.Folkways

b.Mores

c.Norma Hukum
d.Norma agama

Kunci jawaban : B

8.Norma yang terbagi atas 2 bagian yaitu yang tertulis dan tak tertulis adalah…

a.Folkways

b.Mores

c.Cusrom

d.Norma Hukum

Kunci Jawaban :A

9.Pekerjaan yang di lakukan sebagai pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang
mengandalkan suatu keindahan ,Merupakan pengertian dari..

a.Profesi

b.Etika Khusus

d.Norma

d.Etika Umum

Kunci Jawaban: A

10.Bentuk dari kehidupan bersama,Mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan lingkungan
hidupnya,baik berupa manusia maupun benda merupakan pengertian dari…

A,Masyarakat Maju

b.Masyarakat Tradisional

c.Masyarakat Modern

d.Masyarakat Sederhana

Kunci Jawaban : B
Soal Esay :
1.Jelaskan Apa yang di maksud dengan Masyarakat ?
Jaawab : Masyarakat adalah sekelompok orang yang sudah lama bekerja bersama,
sehingga dapat mengatur dirinya sendiri ke dalam suatu kesatuan sosial dengan batasan tertentu.
2. Sebutkan dan jelaskan beberapa kesamaan unsur atau ciri tentang masyarakat?
Jawab :
a. Masyarakat adalah sekumpulan manusia. Di dalam ilmu sosial tidak ada ukuran
mutlak ataupun angka yang pasti untuk menemukan berapa jumlah manusia yang
harus ada, akan tetapi secara teoritis angka minimnya adalah dua orang yang
hidup secara bersama-sama setidak-tidaknya dua orang
b. Kesatuan manusia itu bergaul dan hidup bersama dalam jangka waktu yang relatif
cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan benda-benda mati,
seperti umpamanya manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru. Manusia
itu juga mempunyai keinginan-keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau
perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu timbullah sistim
komunikasi dan timbullah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara
manusia di dalam kelompok tersebut.
c. Adanya kesadaran tentang identitas kesatuan hidup bersama
d. Kesatuan hidup bersama ini menghasilkan suatu “kebudayaan”

3. Masyarakat Dapat diklasifikasikan pada masyarakat tradisonal dan modern,Jelaskan!


Jawab :
a. Masyarakat Tradisional, sebagai bentuk dari kehidupan bersama, mempunyai keterkaitan
yang sangat erat dengan lingkungan hidupnya, baik yang berupa manusia maupun yang
berupa benda. Hal ini dapat dimengerti bahwa kehidupan masyarakat tradisional sangat
tergantung pada manusia laindan kondisi alamnya. Mata pencarian berpusat pada sektor
pertanian dan nelayan.

b. Masyarakat Modern, merupakan pola perubahan dari masyarakat tradisional yang telah
mengalami kemajuan dalam bebagai aspek kehidupan. Salah satu ukuran kemajuan dapat
terlihat pada pola hidup dan kehidupannya. Bidang mata pencaharian, mereka tidak
bergantung pada sektor pertanian semata, tetapi merambat pada sektor lain seperti jasa
dan perdagangan
4.Berdasarkan ciri ciri struktur sosialnya,Ada 3 bentuk masyarakat,Apa sajakah bentuk bentuk
masyarakatnya dan berikan 3 masing masing ciri dalam bentuk masyarakat tersebut !
Jawab :

Masyarakat sederhana memiliki ciri :


a. Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat
b. Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun
c. Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap hal-hal gaib.
d. Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan
Masyarakt madya memiliki ciri-ciri :
a. Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah melemah
b. Adat-istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh dari luar
c. Masyarakat mulai berfikir rasional
d. Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutan
Masyarakat modern memiliki ciri-ciri :
a. Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi
b. Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi
c. Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat.
d. Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian
5. Jelaskan perbedaan antara masyarakat paguyuban dan masyarakat patembayan !
Jawab : Masyarakat paguyuban Paguyuban (Gemein Schaft)sebagai suatu persekutuan
manusia yang disertai perasaan setia kawan dan kesatuan kolektif yang besar.Sedangkan
Masyarakat Pantembayan (Gesel Schaft)Dibandingkan dengan masyarakat paguyuban,
masyarakat patembayan memiliki pertalian yang lebih renggang.
6. Sebutkan teori teori terkait dengan peubahan sosial !
Jawab :
a. Teori Evolusi
b. Teori Neoevolusi 
c. Teori Revolusi 
d. Teori Sistem 
e. Teori Modernitas 
f. Teori Post Modern/Neomodernisasi 
7.Jelaskan ciri ciri Masyarakat Majemuk !
Jawab :
Ciri-ciri masyarakat majemuk adalah sebagai berikut:
a. Terintegrasinya masyarakat ke dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki ciri khas
budaya yang berbeda satu sama lain.
b. Adanya lembaga-lembaga sosial yang saling tergantung satu sama lain karena adanya
tingkat perbedaan budaya yang tinggi.
c. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai
sosial yang bersifat dasar.
d. Kecenderungan terjadinya konflik lebih besar di antara kelompok satu dengan yang lain.
e. Integrasi sosial tumbuh di antara kelompok sosial yang satu dengan yang lain.
f. Adanya kekuasaan politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.

8. Disebabkan oleh apa Pergeseran dan perubahan tentang sistem nilai budaya masyarakat itu ?
Jawab :
perubahan tentang system nilai budaya masyarakat, antara lain disebabkan oleh:
a. Kelancaran komunikasi antar pendukung system nilai budaya pada masyarakat
bersangkutan.
b. Teradinya beraneka ragam perubahan dalam masyarakat bersangkutan.
c. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam masyarakat bersangkutan

9. sebutkan serta jelaskan aspek kehidupan manusia yang menjadi dua model !
Jawab :
Aspek kehidupan dapat manusia dapat dibedakan menjadi dua model, yaitu:
a. Aspek kehidupan manusiawi;
Aspek kehidupan manusiawi yang diungkapkan sesuai dengan system nilai budaya
sebagai pandangan hidup, saling sayang menyayangi, saling harga menghargai, dll.
b. Aspek kehidupan tidak manusiawi;
Aspek kehidupan manusiawi yang tidak manusiawi terungkap melalui sikap dan
perbuatan yang merugikan, menggelisahkan, sehingga akhirnya menimbulkan
penderitaan bagi dirinya sendiri.
10. Sebutkan dan juga jelaskan 2 sifat dari kebudayaan !
Jawab :
kebudayaan itu bersifat:
 Variatif Kebudayaan meliputi semua aspek yang terdapat dalam kehidupan manusia.
Sehubungan dengan hal ini maka kebudayaan dibagi menjadi tujuh unsur: peralatan dan
perlengkapan hidup, sistem mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, ilmu
pengetahuan, kesenian dan religi.
 Relatif (relativisme kebudayaan);Kebudayaan yang bersifat umum dapat mengakibatkan
terbentuknya budaya yang berbeda, yang tergantung pada pengalaman pendukung
kebudayaan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai