Anda di halaman 1dari 90

STANDAR

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2019

PUSAT DATA, STATISTIK, DAN INFORMASI | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga Standar Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan Perubahan ini dapat diselesaikan.
Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan
Perikanan merupakan norma atau persyaratan yang dipergunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan
sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka
memberikan pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur.
Perubahan standar ini dilakukan karena adanya Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara
Elektronik, sehingga Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan terkait pelayanan
perizinan masing-masing Direktorat juga mengalami perubahan, adanya
penambahan layanan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) Bidang Pengolahan dari
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
(DJPDSPKP) dan adanya pembaharuan substansi pada komponen manufacturing.
Penyusunan Standar Pelayanan ini tidak lepas dari adanya kerjasama dan
hubungan yang baik dari seluruh jajaran dan semua pihak terkait. Kami menyadari
bahwa Standar Pelayanan ini belum sempurna, sehingga kritik, saran dan
masukan yang konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaannya. Kami
berharap semoga Standar Pelayanan ini bermanfaat bagi para pengguna jasa di
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Jakarta, 10 Juni 2019


Kepala Pusat Data, Statistik, dan
Lembar Pengesahan
No Nama Jabatan Paraf
Informasi
1 Kabag TU dan PT
2 Kasubbag LPT

Budi Sulistiyo

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 i


DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................ 2
II. RUANG LINGKUP .................................................................................................. 3
2.1 Komponen Standar Pelayanan ....................................................................... 3
A. Service Delivery ......................................................................................... 3
B. Manufacturing............................................................................................. 3
2.2 Dasar Hukum.................................................................................................. 4
2.3 Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP ......................................... 5
A. Maklumat, Visi, Misi dan Motto Pelayanan ................................................. 5
B. Prinsip Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP .............................................. 6
C. Jam Operasional Layanan ......................................................................... 7
D. Jenis Pelayanan Perizinan ......................................................................... 7
E. Prosedur Pelayanan kepada Pengguna Jasa di PTSP KKP ...................... 10
III. KOMPONEN SERVICE DELIVERY ....................................................................... 12
3.1 Pelayanan Surat Izin Pengusahaan Pariwisata Alam Perairan (SIPPAP)
dan Reklamasi (DJPRL) ................................................................................. 12
3.2 Pelayanan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) .............................................. 22
3.3 Pelayanan SIPI/SIKPI ..................................................................................... 25
3.4 Pelayanan Pendaftaran Kapal Perikanan, Penerbitan Rekomendasi
Hasil Pemeriksaan Fisik Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan
Ikan dan Persetujuan Pengadaan Kapal Perikanan ....................................... 30
3.5 Pelayanan Pendaftaran Kapal Perikanan Ke Regional Fisheries
Management Organizations (RFMOs) ............................................................ 39
3.6 Pelayanan Usaha Perikanan Budidaya .......................................................... 42
3.7 Pelayanan Pakan Ikan .................................................................................... 50
3.8 Pelayanan Pendaftaran Obat Ikan .................................................................. 55
3.9 Pelayanan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) Bidang Pengolahan .............. 57
3.10 Pelayanan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) ...................................... 60
3.11 Pelayanan Rekomendasi Pemasukan Hasil Perikanan (RPHP)..................... 61
3.12 Pelayanan Sistem Pemantauan Kapal Perikanan (SPKP) ............................. 62

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 ii


3.13 Pelayanan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) ........................... 64
3.14 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan .............................................. 70
IV. KOMPONEN MANUFACTURING .......................................................................... 73
4.1 Dasar Hukum.................................................................................................. 73
4.2 Sarana, Prasaran dan/atau Fasilitas .............................................................. 74
4.3 Kompetensi Pelaksana ................................................................................... 74
4.4 Pengawasan Internal ...................................................................................... 75
4.5 Jumlah Pelaksana .......................................................................................... 75
4.6 Jaminan Pelayanan ........................................................................................ 76
4.7 Jaminan Keamanan dan Keselamatan ........................................................... 77
4.8 Evaluasi Kinerja Pelayanan ............................................................................ 77
V. PENUTUP ............................................................................................................... 78
VI. LAMPIRAN ............................................................................................................. 79

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 iii


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Bidang
Perizinan Kelautan dan Perikanan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.33/MEN/2014 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.32/MEN/2014
tentang Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan
dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.23/MEN/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka
dibentuklah Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan
yang berada di bawah koordinasi Biro Umum dan PBJ, Sekretariat Jenderal
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7/PERMEN-KP/2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, maka
mulai tanggal 16 April 2018 Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan
dan Perikanan (Subbagian Layanan Perizinan Terpadu) berubah nomenklatur dari
Biro Umum dan PBJ ke Pusat Data, Statistik dan Informasi.
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (One Stop Service) adalah
kegiatan penyelenggaraan perizinan yang proses pengelolaannya di mulai dari
tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilayani melalui satu pintu
dan dilakukan dalam satu tempat. Tujuan dari penyelenggaraan pelayanan
terpadu satu pintu adalah meningkatkan kualitas layanan publik, memberikan
akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik.
Sedangkan sasaran dari penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu adalah
terwujudnya pelayanan publik yang cepat, efektif, efisien, transparan dan pasti.
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan telah
diresmikan pada tanggal 15 Januari 2016 oleh Menteri Kelautan dan Perikanan,
yang berlokasi Gedung Mina Bahari IV Lantai 1, Jalan Batu Nomor 1, Gambir,
Jakarta Pusat.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 1


1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakan standar pelayanan terpadu satu pintu
Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah:
1. Memberlikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat;
2. Memperpendek proses pelayanan;
3. Mewujudkan proses pelayanan yang cepat, efektif, efisien, transparan dan
pasti; dan
4. Mendekatkan dan memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 2


BAB 2
RUANG LINGKUP
2.1 Komponen Standar Pelayanan
Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai
kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan
yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Komponen Standar
Pelayanan yang terkait dengan proses penyampaian pelayanan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
A. Service Delivery
Merupakan komponen yang terkait dengan proses penyampaian pelayanan.
Bagian ini menjadi fokus perhatian dalam penyusunan dikarenakan pada
komponen ini pihak penyelenggara pelayanan berhubungan dengan pengguna
pelayanan. Terdiri dari 6 (enam) komponen, meliputi :
1. Persyaratan
Syarat (dokumen atau barang/hal lain) yang harus dipenuhi dalam
pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun
administratif;
2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
Tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan,
termasuk pengaduan;
3. Jangka Waktu Pelayanan
Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses
pelayanan dari setiap jenis pelayan
4. Biaya/Tarif
Ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus
dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara;
5. Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan;
6. Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan
Tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 3


B. Manufacturing
Komponen Standar Pelayanan yang terkait dengan proses pengelolaan
pelayanan di internal organisasi. Komponen ini menjadi bagian yang perlu
diinformasikan pada saat proses pembahasan dengan masyarakat, meliputi :
1. Dasar Hukum
Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penyelenggaraan
pelayanan;
2. Sarana Prasarana/Fasilitas
Sarana, prasarana, dan fasilitas adalah peralatan dan fasilitas yang
diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan, termasuk peralatan dan
fasilitas pelayanan bagi kelompok rentan;
3. Kompetensi Pelaksana
Kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan,
keahlian, ketrampilan dan pengalaman;
4. Pengawasan Internal
Sistem pengendalian intern dan pengawasan langsung yang dilakukan oleh
pimpinan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana;
5. Jumlah Pelaksana
Informasi mengenai komposisi atau jumlah petugas yang melaksanakan
tugas sesuai pembagian dan uraian tugasnya;
6. Jaminan Pelayanan
Memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan. Jaminan pelayanan menunjukkan kesanggupan instansi/Unit
Pelayanan Publik (UPP) sesuai kapasitasan manajemen yang ada untuk
memberikan kepastian bahwa kualitas penyelenggaraan pelayanan sesuai
dengan standar pelayanan;
7. Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan
Dalam bentuk komitmen untuk memberikan kepastian rasa aman, bebas dari
bahaya, dan risiko keragu-raguan;
8. Evaluasi Kinerja Pelayanan
Penilaian untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan standar pelayanan.

2.2 Dasar Hukum


Dasar hukum standar pelayanan terpadu satu pintu Kementerian Kelautan dan
Perikanan adalah:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 4


4. Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Pengaduan
Pelayanan Publik;
5. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara;
7. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan
dan Perikanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 63
Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan;
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan
Masyarakat Terhadap Penyelenggaran Pelayanan Publik;
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 33/PERMEN-KP/2017
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
32/PERMEN-KP/2014 tentang Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan; dan
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7/PERMEN-KP/2018
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan.

2.3 Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP


A. Maklumat, Visi, Misi dan Motto Pelayanan
1) Maklumat

“Dengan ini, kami menyatakan sanggup menyelenggarakan


pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan, memberikan
pelayanan sesuai dengan kewajiban dan melakukan perbaikan
secara terus menerus, serta bersedia menerima sanksi dan/atau
memberikan kompensasi apabila pelayanan yang diberikan tidak
sesuai standar”

“We are commits to provide the service based on Standardized


Service, to provide service based in obligation and make continue
improvements, when we do not keep this commitment we are willing
to accept punishment and providing compensation based on the
established regulation”

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 5


2) Visi
“Mewujudkan pelayanan secara cepat, efektif, efisien,
transparan dan pasti”

3) Misi
a. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan kepada masyarakat secara
transparan untuk mewujudkan pemerintah yang berkualitas; dan
b. Melakukan peningkatan peluang investasi secara keberlanjutan guna
mewujudkan kerja sama dengan pemangku kepentingan sektor kelautan
dan perikanan, serta menumbuhkan peluang usaha bagi masyarakat.

4) Motto Pelayanan
“Memberikan Pelayanan Prima”

B. Prinsip Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP


1) Keterpaduan
Pengintegrasian proses penyelesaian berbagai jenis pelayanan dalam satu
sistem;
2) Ekonomis
Tidak menimbulkan ekonomi biaya tinggi bagi masyarakat;
3) Koordinasi
Jenis-jenis pelayanan yang dipadukan tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi
harus berjalan dalam 1 (satu) tim kerja yang benar-benar terpadu dan
terkoordinasi dengan misi yang sama untuk memberikan pelayanan yang
terbaik bagi masyarakat;
4) Pendelegasian atau Pelimpahan Wewenang
Penyelenggaraan sistem pelayanan terpadu dilaksanakan berdasarkan
pendelegasian atau pelimpahan wewenang atau penugasan dari instansi
induk sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Akuntabilitas
Pelayanan yang diberikan melalui sistem pelayanan terpadu harus
benar-benar dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan
perundang-undangan;
6) Aksesibilitas
Masyarakat memiliki akses yang mudah untuk mendapatkan pelayanan.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 6


C. Jam Operasional Layanan
Jam operasional Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan
dan Perikanan dilaksanakan setiap hari kerja dengan ketentuan, sebagai
berikut :
Senin s.d. Kamis : Pukul 08.00 s.d. 15.00 WIB
Jumat : Pukul 08.00 s.d. 15.30 WIB
Istirahat : Pelayanan tanpa jam istirahat

D. Jenis Pelayanan Perizinan


Jenis pelayanan perizinan yang diselenggarakan di Kantor Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan sebanyak 14 (empat belas)
pelayanan perizinan, yaitu sebagai berikut :

Penanggung Jenis
No Pelayanan Perizinan
Jawab Layanan
1 Surat Izin Pengusahaan Direktorat - Konsultasi
Pariwisata Alam Jenderal - Permohonan
Perairan (SIPPAP) dan Pengelolaan Perizinan
Reklamasi Ruang Laut - Pengambilan
a. Surat Izin Dokumen
Pengusahaan Perizinan
Pariwisata Alam
Perairan
(SIPPAP);
b. Izin Pelaksanaan
Reklamasi;
c. Izin Lokasi
Reklamasi;
d. Rekomendasi Izin
Pelaksanaan
Reklamasi;
e. Rekomendasi Izin
Lokasi Reklamasi.
2 Pendaftaran Kapal ke Direktorat - Konsultasi
RFMOs Pengelolaan - Permohonan
Sumber Daya Perizinan
Ikan
DJPT
3 Pendaftaran Kapal Direktorat - Konsultasi
Perikanan (Buku Kapal) Kapal - Permohonan
Perikanan dan Perizinan
Alat - Pengambilan
Penangkapan Dokumen
Ikan, DJPT Perizinan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 7


4 Surat Izin Usaha Direktorat - Konsultasi
Perikanan (SIUP) Perizinan dan - Permohonan
a. SIUP Baru; Kenelayanan, Perizinan
b. SIUP Perubahan; DJPT - Pengambilan
c. SIUP Penggantian. Dokumen
Perizinan

5 Penerbitan Surat izin Direktorat - Konsultasi


Penangkapan Ikan Perizinan dan - Permohonan
(SIPI) Kenelayanan, Perizinan
a. SIPI Baru; DJPT - Pengambilan
b. SIPI Perubahan; Dokumen
c. SIPI Perpanjangan; Perizinan
d. SIPI Penggantian;
e. SIPI Perpanjangan
Pelimpahan
Kewenangan Kapal
30-60 GT.
6 Penerbitan Surat Izin Direktorat - Konsultasi
Kapal Pengangkut Ikan Perizinan dan - Permohonan
(SIKPI) Kenelayanan, Perizinan
a. Penerbitan SIKPI DJPT - Pengambilan
Baru; Dokumen
b. Penerbitan SIKPI Perizinan
Perubahan;
c. Penerbitan SIKPI
Perpanjangan;
d. Penerbitan SIKPI
Penggantian.
7 Pelayanan Pakan Ikan Direktorat - Konsultasi
a. Sertifikat Nomor Pakan dan - Permohonan
Pendaftaran Pakan Obat Ikan, Perizinan
Ikan; DJPB - Pengambilan
b. Surat Keterangan Dokumen
Teknis Pemasukan Perizinan
(Impor) Pakan Ikan
dan Bahan Baku
Pakan Ikan.
8 Pelayanan Usaha Direktorat - Konsultasi
Perikanan Budidaya Produksi dan - Permohonan
a. Surat Usaha Perizinan
Rekomendsi Budidaya, - Pengambilan
Pemasukan/ DJPB Dokumen
Pengeluarn Perizinan
Ikan Hidup;
b. Surat Izin Kapal
Pengangkut Ikan
(SIKPI) di Bidang
Pembudidayaan
Ikan;

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 8


c. Surat
Rekomendasi
Pembudidayaan
Ikan
Penanaman
Modal (RPIPM).
9 Pelayanan Obat Ikan Direktorat - Konsultasi
a. Surat Izin Pakan dan - Permohonan
Penyediaan/ Obat Ikan, Perizinan
Peredaran Obat Ikan; Ditjen - Pengambilan
b. Surat Nomor Perikanan Dokumen
Pendaftaran Obat Budidaya Perizinan
Ikan;
c. Surat Keterangan
Pemasukan
Bahan Baku Obat
Ikan/Sampel Obat
Ikan/Surat
Keterangan
Pemasukan Obat
Ikan.
10 Sertifikat Kelayakan Direktorat - Konsultasi
Pengolahan (SKP) Pengolahan
dan Bina Mutu,
Ditjen PDSPKP

11 Rekomendasi Direktorat Sistem - Konsultasi


Pemasukan Hasil Logistik, - Pengambilan
Perikanan (RPHP) DJPDSPKP Dokumen
Perizinan

12 SIUP Bidang Direktorat Usaha


Pengolahan Ikan dan Investasi, - Konsultasi
DJPDSPKP
13 Sistem Pemantauan Direktorat - Konsultasi
Kapal Perikanan (SPKP) Pemantauan dan - Permohonan
a. Registrasi dan Infastruktur, Perizinan
Aktivasi Transmiter Ditjen PDSPKP - Pengambilan
Sistem Pemantauan Dokumen
Kapal Perikanan Perizinan
(SKAT)
b. Pemantauan
Keaktifan
Pergerakan Kapal
Perikanan
c. Pemberian
Akses
Pemantauan Kapal
Perikanan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 9


14 Karantina Ikan dan - Pusat - Konsultasi
Pengendalian Mutu Standardisasi
(KIPM) Sistem dan
a. Sertifikat HACCP Kepatuhan,
(Hazard Analysys BKIPM
Critical Control Point) - Pusat
untuk Unit Pengendalian
Pengolahan Ikan Mutu, BKIPM
b. Pendaftaran Nomor
Registrasi Ekspor

E. Prosedur Pelayanan kepada Pengguna Jasa di PTSP KKP

PENGISIAN
BUKU TAMU DAN
PENGAMBILAN
NOMOR
ANTRIAN

1) Prosedur Konsultasi Perizinan

PENGISIAN
BUKU TAMU DAN
PENGAMBILAN
NOMOR
ANTRIAN

Prosedur konsultasi perizinan, sebagai berikut:


a. Pengguna jasa datang ke kantor Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan;
b. Pengguna mengambil nomor antrian konsultasi dan menunggu
panggilan di ruang tunggu;
c. Pengguna jasa menuju loket konsultasi untuk melakukan konsultasi;
d. Konsultasi selesai, pengguna jasa meninggalkan loket konsultasi.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 10


2) Prosedur Permohonan Perizinan

PENGISIAN
BUKU TAMU DAN
PENGAMBILAN
NOMOR
ANTRIAN

Prosedur permohonan perizinan, sebagai berikut:


a. Pengguna jasa datang ke kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
b. Pengguna jassa mengambil nomor antrian perizinan dan menunggu
panggilan di ruang tunggu;
c. Pengguna jasa menuju loket pengajuan perizinan untuk dilakukan
pemeriksaan dokumen permohonan perizinan;
d. Pengguna jasa meninggalkan loket layanan setelah pemeriksaan
dokumen selesai dan menerima bukti untuk pengambilan dokumen dari
petugas.

3) Prosedur Pengambilan Dokumen Perizinan

PENGISIAN
BUKU TAMU DAN
PENGAMBILAN
NOMOR
ANTRIAN

Prosedur pengambilan dokumen perizinan sebagai berikut :


a. Pengguna jasa datang ke kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
b. Pengguna jasa mengambil nomor antrian dan menunggu panggilan di
ruang tunggu;
c. Pengguna jasa menuju loket pengambilan dokumen perizinan dan
menyerahkan bukti untuk pengambilan dokumen perizinan kepada
petugas;
d. Pengambilan dokumen selesai, pengguna jasa meninggalkan loket
pengambilan dokumen.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 11


BAB 3
KOMPONEN
SERVICE DELIVERY
DELIVER DELIVERY
3.1 Pelayanan Surat Izin Pengusahaan Pariwisata Alam Perairan (SIPPAP) dan
Reklamasi (DJPRL)
A. Penerbitan Surat Izin Pengusahaan Pariwisata Alam Perairan (SIPPAP)

Y
di Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN)
No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun
2007 tentang Konservasi Sumberdaya
Ikan.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 75 tahun
2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
berlaku pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
3) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 30/PERMEN-KP/2010
tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi
Kawasan Konservasi Perairan.
4) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 47 /PERMEN-KP/2016
tentang Pemanfaatan Kawasan
Konservasi Perairan.
5) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
6) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 33/PERMEN-KP/2017
tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
32/PERMEN-KP/2014 tentang Pelayanan
Publik Dilingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 12


7) Peraturan Direktur Jenderal Kelautan,
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Nomor 11
Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis
Pen5rusunan Rencana Teknis
Pemanfaatan Kawasan Konservasi
Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
2 Persyaratan : 1) Surat permohonan ditujukan kepada
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
Pengelolaan Ruang Laut;
2) Dokumen persyaratan sesuai dengan pasal
23 PERMEN-KP nomor 47/PERMEN-KP/
2016 tentang Pemanfaatan Kawasan
Konservasi Perairan, antara lain:
- Fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemilik
usaha atau penanggung jawab
korporasi;
- Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak
pemilik usaha atau korporasi, dengan
menunjukkan aslinya;
- Rencana usaha, yang meliputi jenis
usaha, rencana investasi, rencana
pengelolaan limbah, status aset yang
dimiliki, dan rencana operasional;
- Fotokopi Akte Pendirian Perusahaan,
surat keterangan pendirian dan/ atau
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga, bagi korporasi;
- Surat pernyataan bermaterai cukup dari
pemilik usaha atau penanggung jawab
korporasi yang menyatakan:
a) Kesediaan mematuhi dan
melaksanakan semua ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
b) Kebenaran data dan informasi yang
disampaikan.
3) Untuk usaha penyediaan infrastruktur
kegiatan Pariwisata Alam Perairan
ditambah persyaratan:
- Gambar tata letak dan detail desain
(detail engineered design/DED);
- Fotokopi izin lingkungan;

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 13


- Fotokopi izin lokasi dari Dirjen PRL untuk
usaha yang memanfaatkan ruang dari
sebagian perairan pesisir;
- Fotokopi izin lokasi dari Badan
Pertanahan Nasional untuk usaha yang
memanfaatkan tanah.
4) Untuk usaha penyediaan peralatan
kegiatan pariwisata alam perairan dan
penyediaan jasa transportasi ditambah
dengan persyaratan berupa daftar jumlah
dan spesilikasi unit sarana dan prasarana
yang dimiliki.
3 Prosedur : 1) Pemohon menyampaikan dokumen dan
persyaratan penerbitan SIPPAP ke
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang
Laut.
2) Tim Pelayanan memeriksa kelengkapan
dokumen pemohon dan meneruskan
kepada Tim Penilai. Apabila tidak lengkap
dikembalikan kepada Pemohon.
3) Jika dokumen persyaratan lengkap,
dilaksanakan Proses Teknis penerbitan
Surat Izin Pengusahaan Pariwisata Alam
Perairan SIPPAP.
4) Tim Pelayanan menyampaikan Surat
Perintah Pungutan lzin Pengusahaan
Pariwisata Alam Perairan (SPP-SIPPAP)
kepada pemohon apabila permohonan
diterima.
5) Pemohon Menerima dan melakukan
pembayaran Surat Perintah Pungutan lzin
Pengusahaan Pariwisata Alam Perairan
(SPP-SIPPAP) dan menyampaikan ke
Tim Pelayanan kembali.
6) Pemohon Menerima Surat lzin
Pengusahaan Pariwisata Alam Perairan
(SIPPAP) atau surat penolakan.
4 Waktu Pelayanan : 10 hari kerja
5 Biaya/Tarif : - 10% dari nilai investasi per 1 (satu) kali izin
- 10% keuntungan per tahun
6 Produk Pelayanan : 1) Surat Izin Pengusahaan Pariwisata Alam
perairan
2) (SIPPAP) di Kawasan Konservasi
Perairan Nasional

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 14


B. Penerbitan Surat Angkut Jenis Ikan Dalam Negeri

No Komponen Standar Uraian


Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun
2007 tentang Konservasi Sumberdaya
Ikan.
2) Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun
1978 tentang Convention on International
Trade in Endangered Species of Wild
Fauna and Flora (CITES).
3) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
4) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 61/PERMEN-KP/2018
tentang Pemanfaatan Jenis Ikan Yang
Dilindungi dan/atau Jenis Ikan Yang
Tercantum Dalam Appendiks Convention
on International Trade Endangered
Species of Wild Fauna and Flora (CITES).
5) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 5/PERMEN-KP/2018
tentang Larangan Pengeluaran Ikan Hiu
Koboi (Carcharhinus longimanus) dan Hiu
Martil (Sphyrna spp.) dari Wilayah Negara
Republik Indonesia ke Luar Negara
Wilayah Negara Republik Indonesia.
6) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 18/KEPMEN-KP/2013
tentang Penetapan Status Perlindungan
Penuh Ikan Hiu Paus (Rhincodon typus).
7) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 37/KEPMEN-KP/2013
tentang Penetapan Status Perlindungan
Ikan Napoleon (Cheilinus undulates).
8) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 4/KEPMEN-KP/2014
tentang Penetapan Status Perlindungan
Penuh Ikan Pari Manta.
9) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 49/KEPMEN-KP/2018
tentang Penetapan Status Perlindungan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 15


Terbatas Ikan Capungan Banggai
(Pterapogon kauderni).
10) Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan
Ruang Laut Nomor 20/PER-DJPRL/2017
tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Publik di Lingkungan
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang
Laut.
11) Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan
Ruang Laut Nomor 13/PER-DJPRL/2018
tentang Tata Cara Penerbitan
Rekomendasi Perdagangan Jenis Hiu
dan Pari.
2 Persyaratan : 1) Nomor Induk Berusaha;
2) Surat Permohonan pemenuhan komitmen
Surat Angkut Jenis Ikan Dalam Negeri
(SAJI-DN) yang ditujukan kepada Kepala
UPT;
3) Dokumen Jenis Ikan yang memuat
informasi:
- Nama jenis ikan, meliputi nama ilmiah,
nama umum, dan nama lokal;
- Jumlah yang akan diangkut;
- Rencana waktu pengangkutan;
- Nama bandar udara, pelabuhan laut,
pelabuhan penyeberangan
keberangkatan; dan
- Nama bandar udara, pelabuhan laut,
pelabuhan penyeberangan tujuan.
4) Dokumen asal usul Jenis Ikan (memenuhi
salah satu dokumen dibawah ini) untuk :
- Hasil pengambilan dari alam, berupa
Surat Izin Pengambilan;
- Hasil pengembangbiakan, berupa bukti
perolehan dari hasil
Pengembangbiakan; dan/atau
- Hasil pengangkutan dari provinsi lain,
dapat berupa SAJI-DN dari wilayah
asal
3 Prosedur : 1) Pemohon mengajukan permohonan Surat
Angkut Jenis Ikan Dalam Negeri kepada
Kepala UPT dengan membawa dokumen
persyaratan.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 16


2) Proses Verifikasi Administrasi dan Teknis.
3) Pemohon menerima Surat Perintah Bayar
PNBP, membayar PNBP, dan
menyerahkan bukti pembayaran PNBP
jika Izin disetujui.
4) Pemohon menerima Surat Angkut Jenis
Ikan Dalam Negeri atau Surat Penolakan
Angkut Jenis Ikan Dalam Negeri.
4 Waktu Pelayanan : 7 hari kerja
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Surat Angkut Jenis Ikan Dalam Negeri

C. Surat Angkut Jenis Ikan Luar Negeri


No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun
2007 tentang Konservasi Sumberdaya
Ikan.
2) Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun
1978 tentang Convention on International
Trade in Endangered Species of Wild
Fauna and Flora (CITES).
3) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
4) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 61/PERMEN-KP/2018
tentang Pemanfaatan Jenis Ikan Yang
Dilindungi dan/atau Jenis Ikan Yang
Tercantum Dalam Appendiks Convention
on International Trade Endangered
Species of Wild Fauna and Flora (CITES).
5) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 5/PERMEN-KP/2018
tentang Larangan Pengeluaran Ikan Hiu
Koboi (Carcharhinus longimanus) dan Hiu
Martil (Sphyrna spp.) dari Wilayah Negara
Republik Indonesia ke Luar Negara
Wilayah Negara Republik Indonesia.
6) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 18/KEPMEN-KP/2013
tentang Penetapan Status Perlindungan
Penuh Ikan Hiu Paus (Rhincodon typus).

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 17


7) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 37/KEPMEN-KP/2013
tentang Penetapan Status Perlindungan
Ikan Napoleon (Cheilinus undulates).
8) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 4/KEPMEN-KP/2014
tentang Penetapan Status Perlindungan
Penuh Ikan Pari Manta.
9) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 49/KEPMEN-KP/2018
tentang Penetapan Status Perlindungan
Terbatas Ikan Capungan Banggai
(Pterapogon kauderni).
10) Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan
Ruang Laut Nomor 20/PER-DJPRL/2017
tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Publik di Lingkungan
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang
Laut.
11) Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan
Ruang Laut Nomor 13/PER-DJPRL/2018
tentang Tata Cara Penerbitan
Rekomendasi Perdagangan Jenis Hiu
dan Pari.
2 Persyaratan : 1) Nomor Induk Berusaha;
2) Surat Permohonan pemenuhan komitmen
Surat Angkut Jenis Ikan Luar Negeri
(SAJI-LN) Ekspor yang ditujukan kepada
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang
Laut;
3) Dokumen asal usul Jenis Ikan (memenuhi
salah satu dokumen dibawah ini) berupa:
a. SAJI-DN asli;
b. Surat Izin Pengambilan;
c. bukti perolehan hasil
Pengembangbiakan;
d. Sertifikat Pra Konvensi (CITES
Certificate of Pre Convention);
dan/atau
e. Sertifikat Introduksi dari Laut
(Certificate of Introduction from The
Sea).
4) Surat perolehan Kuota Ekspor; dan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 18


5) CITES Import Permit yang diterbitkan dan
dilegalisir oleh Management Autority
CITES negara tujuan ekspor.
3 Prosedur : 1) Pemohon mengajukan permohonan Surat
Angkut Jenis Ikan Luar Negeri untuk
Kegiatan Ekspor kepada Direktur
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
dengan membawa dokumen persyaratan.
2) Proses Verifikasi Administrasi dan Teknis.
3) Pemohon menerima Surat Perintah Bayar
PNBP, membayar PNBP, dan
menyerahkan bukti pembayaran PNBP
jika Izin disetujui.
4) Pemohon menerima Surat Angkut Jenis
Ikan Luar Negeri untuk Kegiatan Ekspor
atau Surat Penolakan Angkut Jenis Ikan
Luar Negeri untuk Kegiatan Ekspor.
4 Waktu Pelayanan : 7 hari kerja
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Surat Angkut Jenis Ikan Luar Negeri

D. Penerbitan Rekomendasi Pemanfaatan Jenis Ikan yang Mempunyai


Kemiripan (Look Alike Species) dengan Jenis Ikan yang Dilindungi
No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun
2OO7 tentang Konservasi Sumberdaya
Ikan.
2) Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun
1978 tentang Convention on International
Trade in Endangered Species of Wild
Fauna and Flora (CITES).
3) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
4) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 61/PERMEN-KP/2018
tentang Pemanfaatan Jenis Ikan Yang
Dilindungi dan/atau Jenis Ikan Yang
Tercantum Dalam Appendiks Convention
on International Trade Endangered
Species of Wild Fauna and Flora (CITES).

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 19


5) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 5/PERMEN-KP/2018
tentang Larangan Pengeluaran Ikan Hiu
Koboi (Carcharhinus longimanus) dan Hiu
Martil (Sphyrna spp.) dari Wilayah Negara
Republik Indonesia ke Luar Negara
Wilayah Negara Republik Indonesia.
6) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 18/KEPMEN-KP/2013
tentang Penetapan Status Perlindungan
Penuh Ikan Hiu Paus (Rhincodon typus).
7) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 37/KEPMEN-KP/2013
tentang Penetapan Status Perlindungan
Ikan Napoleon (Cheilinus undulates).
8) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 4/KEPMEN-KP/2014
tentang Penetapan Status Perlindungan
Penuh Ikan Pari Manta.
9) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 49/KEPMEN-KP/2018
tentang Penetapan Status Perlindungan
Terbatas Ikan Capungan Banggai
(Pterapogon kauderni).
10) Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan
Ruang Laut Nomor 20/PER-DJPRL/2017
tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Publik di Lingkungan
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang
Laut.
11) Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan
Ruang Laut Nomor 13/PER-DJPRL/2018
tentang Tata Cara Penerbitan
Rekomendasi Perdagangan Jenis Hiu
dan Pari.
2 Persyaratan : 1) Nomor Induk Berusaha;
2) Surat Permohonan Rekomendasi
Pemanfaatan jenis ikan yang mempunyai
kemiripan (look alike species) dengan
jenis ikan yang dilindungi ditujukan
kepada Kepala UPT.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 20


3 Prosedur : 1) Pemohon mengajukan permohonan
Rekomendasi Pemanfaatan jenis ikan
yang mempunyai kemiripan (look alike
species) dengan jenis ikan yang dilindungi
kepada Kepala UPT dengan membawa
dokumen persyaratan;
2) Proses Verifikasi Administrasi dan Teknis;
3) Pemohon menerima Surat Perintah Bayar
PNBP, membayar PNBP, dan
menyerahkan bukti pembayaran PNBP
jika Izin disetujui;
4) Pemohon menerima Rekomendasi
Pemanfaatan jenis ikan yang mempunyai
kemiripan (look alike species) dengan
jenis ikan yang dilindungi.
4 Waktu Pelayanan : 10 hari kerja
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Rekomendasi Pemanfaatan Jenis Ikan yang
Mempunyai Kemiripan (Look Alike Species)
dengan Jenis Ikan yang Dilindungi

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 21


3.2 Pelayanan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)
No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2004 Tentang
Perikanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 45 tahun
2009
2) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah
3) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2012 Tentang Usaha Perikanan
Tangkap Di WPP–NRI sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor 57 Tahun 2014
4) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012 tentang Usaha Perikanan
Tangkap di Laut Lepas
5) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2013 tentang Pendaftaran Kapal
dan Penandaan Kapal Perikanan
6) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2014 tentang Wilayah
Pengelolaan Perikanan Negara Republik
Indonesia
7) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2016 tentang Jalur Penangkapan
Ikan Dan Alat Bantu Penangkapan Ikan
8) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 05 Tahun 2019
Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
23/Permen-KP/2013 Tentang
Pendaftaran Dan Penandaan Kapal
Perikanan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 22


9) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
39 Tahun 2017 Tentang Pendaftaran dan
Kebangsaan Kapal
10) Peraturan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Pendaftaran Kapal
Perikanan
11) Keputusan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 58 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Persetujuan Pengadaan
Kapal Perikanan
12) Keputusan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 08 Tahun 2019 Tentang
Standar Operasional Prosedur
Pemeriksaan Fisik Kapal Perikanan dan
Alat Penangkapan Ikan
13) Surat Edaran Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor
B.1234/DJPT/PI.410.D4/31/2015 tanggal
31 Desember 2015 tentang Pembatasan
Ukuran GT Kapal Perikanan pada
SIUP/SIPI/SIKPI
2 Persyaratan : 1) Surat/formulir permohonan
2) Rencana Usaha
3) Fotokopi KTP
4) Fotokopi NPWP
5) Surat keterangan domisili usaha
6) Pasfoto
7) Spesimen tanda tangan
8) Surat pernyataan bermaterai cukup dari
pemilik kapal atau penanggung jawab
perusahaan
9) Fotokopi akte pendirian perusahaan
10) Fotokopi pengesahan badan hukum dari
KEMENKUMHAM
3 Prosedur : Sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan
SIUP/SIPI/SIKPI pada Direktorat Perizinan
dan Kenelayanan, dibakukan dalam bentuk
Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai
standard dalam memberikan pelayanan
4 Waktu Pelayanan : 1) Direktur Jenderal menerbitkan SPP-PPP
dengan dilampiri blangko SSBP paling lama
3 (tiga) hari kerja sejak permohonan SIUP

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 23


2) Pemohon harus membayar PPP dan
menyampaikan tanda bukti pembayaran
(SSBP) kepada Direktur Jenderal paling
lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak SPP-PPP
diterbitkan.
3) Paling lama 1 (satu) hari kerja sejak tanda
bukti pembayaran (SSBP) diterima,
dilakukan pengambilan pas foto dan
specimen tanda tangan pemilik kapal atau
penanggung jawab perusahaan dalam
rangka penerbitan SIUP.
4) Apabila dalam jangka waktu 10 (sepuluh)
hari kerja sejak SPP-PPP diterbitkan
pemohon tidak membayar PPP,
permohonan SIUP dinyatakan batal demi
hukum.
5) Direktur Jenderal menerbitkan SIUP paling
lama 2 (dua) hari kerja sejak pengambilan
pas foto dan specimen tanda tangan.
5 Biaya/Tarif : Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015
tentang Jenis dan Tarif atas jenis PNBP yang
berlaku pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan, sebagai berikut :

6 Produk Pelayanan : SIUP

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 24


3.3 Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)/Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI)
No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2004 Tentang
Perikanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 45 tahun
2009
2) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah
3) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2012 Tentang Usaha Perikanan
Tangkap Di WPP–NRI sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor 57 Tahun
2014
4) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012 tentang Usaha Perikanan
Tangkap di Laut Lepas
5) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2013 tentang Pendaftaran Kapal
dan Penandaan Kapal Perikanan
6) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2014 tentang Wilayah
Pengelolaan Perikanan Negara Republik
Indonesia
7) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2016 tentang Jalur Penangkapan
Ikan Dan Alat Bantu Penangkapan Ikan
8) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 05 Tahun 2019
Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
23/Permen-KP/2013 Tentang
Pendaftaran Dan Penandaan Kapal
Perikanan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 25


9) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
39 Tahun 2017 Tentang Pendaftaran
dan Kebangsaan Kapal
10) Peraturan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Pendaftaran Kapal
Perikanan
11) Keputusan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 58 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Persetujuan Pengadaan
Kapal Perikanan
12) Keputusan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 08 Tahun 2019 Tentang
Standar Operasional Prosedur
Pemeriksaan Fisik Kapal Perikanan dan
Alat Penangkapan Ikan
13) Surat Edaran Direktur Jenderal
Perikanan Tangkap Nomor
B.1234/DJPT/PI.410.D4/31/2015
tanggal 31 Desember 2015 tentang
Pembatasan Ukuran GT Kapal
Perikanan pada SIUP/SIPI/SIKPI
2 Persyaratan : 1) Surat permohonan
2) Fotokopi siup
3) Fotokopi grosse akta/akta hipotik (jika
dalam jaminan bank) menunjukkan asli
4) Fotokopi buku kapal perikanan
5) Spesifikasi teknis alat penangkapan ikan
6) Fotokopi gambar rencana umum kapal
7) Data kapal dengan format dalam lampiran
III Permen KP 30 tahun 2012
8) Rencana target spesies penangkapan
ikan
9) Surat pernyataan bermaterai cukup
10) Resume cek fisik
11) Surat kuasa
3 Prosedur : Sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan
SIUP/SIPI/SIKPI pada Direktorat Perizinan
dan Kenelayanan, dibakukan dalam bentuk
Standar Operasional Prosedur (SOP)
sebagai standard dalam memberikan
pelayanan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 26


4 Waktu Pelayanan : A. SIPI
a. Direktur Jenderal melakukan penilaian
terhadap kelengkapan persyaratan
dengan memperhatikan SIUP paling
lama 2 (dua) hari kerja sejak
diterimanya permohonan secara
lengkap, yang hasilnya berupa
persetujuan atau penolakan
b. Apabila disetujui, paling lama 2 (dua)
hari kerja akan dilakukan pemeriksaan
fisik kapal penangkap ikan dan alat
penangkapan ikan oleh petugas
pemeriksa fisik kapal perikanan
c. Apabila hasil pemeriksaan fisik kapal
penangkap ikan dan alat penangkapan
ikan telah sesuai, petugas pemeriksa
fisik kapal perikanan paling lama 3
(tiga) hari kerja menerbitkan
rekomendasi kepada Direktur Jenderal
bahwa hasil pemeriksaan fisik kapal
dan alat penangkapan ikan sudah
sesuai
d. Dalam hal hasil pemeriksaan fisik kapal
dan/atau alat penangkapan ikan tidak
sesuai, petugas pemeriksa fisik kapal
perikanan paling lama 3 (tiga) hari kerja
menerbitkan rekomendasi kepada
Direktur Jenderal bahwa hasil
pemeriksaaan fisik kapal dan/atau alat
penangkapan ikan tidak sesuai.
e. Direktur Jenderal menerbitkan SPP-
PHP dengan dilampiri blangko SSBP
paling lama 2 (dua) hari kerja sejak
diterimanya rekomendasi
f. Pemohon harus membayar PHP dan
menyampaikan tanda bukti
pembayaran (SSBP) kepada Direktur
Jenderal paling lama 10 (sepuluh) hari
kerja sejak SPP-PHP diterbitkan
g. Apabila dalam jangka waktu 10
(sepuluh) hari kerja sejak SPP-PHP
diterbitkan pemohon tidak membayar
PHP, permohonan SIPI dinyatakan
batal demi hukum

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 27


h. Direktur Jenderal menerbitkan SIPI
paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak
tanda bukti pembayaran (SSBP)
diterima
B. SIKPI
1) Setelah dilakukan permohonan, paling
lama 2 (dua) hari kerja dilakukan
pemeriksaan fisik kapal pengangkut
ikan oleh petugas pemeriksa fisik
kapal perikanan
2) Dalam hal hasil pemeriksaan fisik
kapal pengangkut ikan telah sesuai
dengan grosse akta asli atau akta
hipotik, petugas pemeriksa fisik kapal
perikanan paling lama 3 (tiga) hari
kerja menerbitkan rekomendasi
kepada Direktur Jenderal bahwa hasil
pemeriksaan fisik kapal sudah sesuai
3) Dalam hal hasil pemeriksaan fisik
kapal pengangkut ikan tidak sesuai,
petugas pemeriksa fisik kapal
perikanan paling lama 3 (tiga) hari
kerja menerbitkan rekomendasi
kepada Direktur Jenderal bahwa hasil
pemeriksaan fisik kapal tidak sesuai
4) Direktur Jenderal menerbitkan SPP-
PPP dengan dilampiri blanko SSBP
paling lama 2 (dua) hari kerja sejak
diterimanya rekomendasi
5) Pemohon harus membayar PPP dan
menyampaikan tanda bukti
pembayaran (SSBP) kepada Direktur
Jenderal paling lama 10 (sepuluh) hari
kerja sejak SPP-PPP diterbitkan
6) Apabila dalam jangka waktu 10
(sepuluh) hari kerja sejak SPP-PPP
diterbitkan pemohon tidak membayar
PPP, permohonan SIKPI dinyatakan
batal demi hukum
7) Direktur Jenderal menerbitkan SIKPI
paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah
tanda bukti pembayaran (SSBP)
diterima

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 28


5 Biaya/Tarif : Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015
tentang Jenis dan Tarif atas jenis PNBP yang
berlaku pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan, sebagai berikut :

6 Produk Pelayanan : SIPI/SIKPI

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 29


3.4 Pelayanan Pendaftaran Kapal Perikanan, Pemeriksaan Fisik Kapal
Perikanan & Alat Penangkapan Ikan dan Persetujuan Pengadaan Kapal
Perikanan
A. Persetujuan Pengadaan Kapal Perikanan
No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2004 Tentang
Perikanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 45 tahun
2009 ;
2) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah;
3) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2012 Tentang Usaha Perikanan
Tangkap Di WPP–NRI sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor 57 Tahun
2014;
4) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012 tentang Usaha Perikanan
Tangkap di Laut Lepas;
5) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2013 tentang Pendaftaran Kapal
dan Penandaan Kapal Perikanan
6) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2014 tentang Wilayah
Pengelolaan Perikanan Negara Republik
Indonesia
7) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2016 tentang Jalur Penangkapan
Ikan Dan Alat Bantu Penangkapan Ikan
8) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 05 Tahun 2019
Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
23/Permen-KP/2013 Tentang

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 30


Pendaftaran Dan Penandaan Kapal
Perikanan
9) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
39 Tahun 2017 Tentang Pendaftaran
dan Kebangsaan Kapal
10) Peraturan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Pendaftaran Kapal
Perikanan
11) Keputusan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 58 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Persetujuan Pengadaan
Kapal Perikanan
12) Keputusan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 08 Tahun 2019 Tentang
Standar Operasional Prosedur
Pemeriksaan Fisik Kapal Perikanan dan
Alat Penangkapan Ikan
13) Surat Edaran Direktur Jenderal
Perikanan Tangkap Nomor
B.1234/DJPT/PI.410.D4/31/2015
tanggal 31 Desember 2015 tentang
Pembatasan Ukuran GT Kapal
Perikanan pada SIUP/SIPI/SIKPI
2 Persyaratan : Persetujuan Pengadaan Kapal Perikanan
1) Surat Permohonan
2) Fotokopi SIUP
3) Surat keterangan dari Direktur yang
menangani perizinan usaha perikanan
tangkap yang menyatakan bahwa kapal
perikanan yang dimohonkan sesuai
dengan alokasi yang tercantum dalam
SIUP yang dimiliki
4) Fotokopi KTP pemilik kapal
5) Surat keterangan dari galangan/tukang
yang membuat kapal
6) Spesifikasi teknis jenis alat penangkapan
ikan yang digunakan bagi kapal
penangkap ikan
7) Fotokopi gambar rencana umum kapal
perikanan (general arrangement)

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 31


8) Dokumentasi kapal berupa foto tampak
depan, samping dan belakang (bagi kapal
dalam proses pembangunan dan/atau
selesai dibangun)
3 Prosedur :

4 Waktu Pelayanan : Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan


dan Perikanan Nomor 05 Tahun 2019
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor 23/Permen-
KP/2013 Tentang Pendaftaran Dan
Penandaan Kapal Perikanan dan Peraturan
Dirjen Perikanan Tangkap Nomor 11 tahun
2017 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran
Kapal Perikanan.
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Rekomendasi Persetujuan Pengadaan Kapal
Perikanan

B. Pemeriksaan Fisik Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan


No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2004 Tentang
Perikanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 45 tahun
2009
2) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah
3) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2012 Tentang Usaha Perikanan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 32


Tangkap Di WPP–NRI sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor 57 Tahun
2014
4) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012 tentang Usaha Perikanan
Tangkap di Laut Lepas;
5) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2013 tentang Pendaftaran Kapal
dan Penandaan Kapal Perikanan
6) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2014 tentang Wilayah
Pengelolaan Perikanan Negara Republik
Indonesia
7) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2016 tentang Jalur Penangkapan
Ikan Dan Alat Bantu Penangkapan Ikan
8) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 05 Tahun 2019
Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
23/Permen-KP/2013 Tentang
Pendaftaran Dan Penandaan Kapal
Perikanan
9) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
39 Tahun 2017 Tentang Pendaftaran
dan Kebangsaan Kapal
10) Peraturan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Pendaftaran Kapal
Perikanan
11) Keputusan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 58 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Persetujuan Pengadaan
Kapal Perikanan
12) Keputusan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 08 Tahun 2019 Tentang
Standar Operasional Prosedur
Pemeriksaan Fisik Kapal dan API

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 33


13) Surat Edaran Direktur Jenderal
Perikanan Tangkap Nomor
B.1234/DJPT/PI.410.D4/31/2015
tanggal 31 Desember 2015 tentang
Pembatasan Ukuran GT Kapal
Perikanan pada SIUP/SIPI/SIKPI
2 Persyaratan : 1) Surat Permohonan
2) Keterangan keberadaan kapal dari
syahbandar/pengawas pelabuhan
setempat
3) Surat kuasa, apabila diurus oleh pihak lain
4) Scan Asli dokumen kapal Bukti
Kepemilikan Kapal (Gross Akte) atau Akta
Hipotik
5) Scan Asli Sertifikat kelaikan/keselamatan
kapal
6) Spesifikasi teknis jenis alat penangkapan
ikan yang akan digunakan untuk kapal
penangkap ikan
7) Foto kapal :
a. Berwarna tampak samping
keseluruhan dengan nama kapal jelas
terbaca
b. Tampak tanda selar dan tanda
pengenal
c. Tampak palka ikan yang sudah diberi
nomor
d. Mesin utama yang menunjukkan merk
dan nomor mesin
3 Prosedur :

4 Waktu Pelayanan : 7 – 10 hari kerja


5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Laporan Hasil Cek Fisik Kapal Perikanan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 34


C. Pendaftaran Kapal Perikanan
No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2004 Tentang
Perikanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang No. 45 tahun
2009 ;
2) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah
3) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor
30 Tahun 2012 Tentang Usaha
Perikanan Tangkap Di WPP–NRI
sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor
57 Tahun 2014
4) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2012 tentang Usaha
Perikanan Tangkap di Laut Lepas
5) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2013 tentang Pendaftaran
Kapal dan Penandaan Kapal Perikanan
6) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2014 tentang Wilayah
Pengelolaan Perikanan Negara
Republik Indonesia
7) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor
71 Tahun 2016 tentang Jalur
Penangkapan Ikan Dan Alat Bantu
Penangkapan Ikan
8) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 05 Tahun 2019
Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
23/Permen-KP/2013 Tentang
Pendaftaran Dan Penandaan Kapal
Perikanan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 35


9) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
39 Tahun 2017 Tentang Pendaftaran
dan Kebangsaan Kapal
10) Peraturan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran
Kapal Perikanan
11) Keputusan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 58 Tahun 2017
Tentang Petunjuk Teknis Persetujuan
Pengadaan Kapal Perikanan
12) Keputusan Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 08 Tahun 2019
Tentang Standar Operasional Prosedur
Pemeriksaan Fisik Kapal Perikanan dan
Alat Penangkapan Ikan
13) Surat Edaran Direktur Jenderal
Perikanan Tangkap Nomor
B.1234/DJPT/PI.410.D4/31/2015
tanggal 31 Desember 2015 tentang
Pembatasan Ukuran GT Kapal
Perikanan pada SIUP/SIPI/SIKPI
2 Persyaratan : a. Penerbitan Buku Kapal Perikanan
1) Surat permohonan
2) Surat pernyataan kebenaran data dan
informasi yang diberikan
3) Rekomendasi dari Direktur Jenderal
yang menangani pengangkutan ikan
hidup dan pengangkutan hasil
budidaya (bagi kapal pengangkut ikan
hasil budidaya)
4) Fotokopi SIUP
5) Fotokopi KTP pemilik kapal
6) Fotokopi grosse akta
7) Fotokopi surat ukur
8) Fotokopi surat tanda kebangsaan kapal
9) Fotokopi sertifikat kelaikan dan
pengawakan kapal penangkap ikan
atau sertifikat keselamatan kapal bagi
kapal pengangkut ikan
10) 2 lembar foto kapal tampak samping
ukuran 5 x 10 cm
11) Laporan hasil cek fisik kapal perikanan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 36


b. Perubahan Buku Kapal Perikanan
1) Surat permohonan
2) Surat pernyataan kebenaran data dan
informasi yang diberikan
3) Rekomendasi dari Direktur Jenderal
yang menangani pengangkutan ikan
hidup dan pengangkutan hasil
budidaya (bagi kapal pengangkut ikan
hasil budidaya)
4) Fotokopi SIUP, SIPI/SIKPI
5) Fotokopi KTP pemilik kapal
6) Fotokopi grosse akta
7) Fotokopi surat ukur
8) Fotokopi surat tanda kebangsaan kapal
9) Fotokopi sertifikat kelaikan dan
pengawakan kapal penangkap ikan
atau sertifikat keselamatan kapal bagi
kapal pengangkut ikan
10) 2 lembar foto kapal tampak samping
ukuran 5 x 10 cm
11) Laporan hasil cek fisik kapal perikanan
12) Surat keterangan perombakan kapal
perikanan
13) Buku Kapal Perikanan

c. Penggantian Buku Kapal Perikanan


1) Surat permohonan
2) Surat pernyataan kebenaran data dan
informasi yang diberikan
3) Rekomendasi dari Direktur Jenderal
yang menangani pengangkutan ikan
hidup dan pengangkutan hasil
budidaya (bagi kapal pengangkut ikan
hasil budidaya)
4) Fotokopi SIUP, SIPI/SIKPI
5) Fotokopi KTP pemilik kapal
6) Fotokopi grosse akta
7) Fotokopi surat ukur
8) Fotokopi surat tanda kebangsaan kapal
9) Fotokopi sertifikat kelaikan dan
pengawakan kapal penangkap ikan
atau sertifikat keselamatan kapal bagi
kapal pengangkut ikan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 37


10) 2 lembar foto kapal tampak samping
ukuran 5 x 10 cm
11) Laporan hasil cek fisik kapal perikanan
12) Surat keterangan perombakan kapal
perikanan
13) Fotokopi warna Buku Kapal Perikanan
14) Buku Kapal Perikanan

d. Penghapusan Daftar Kapal Perikanan


1) Surat Permohonan
2) Surat pernyataan kebenaran data dan
informasi yang diberikan
3) Fotokopi SIUP, SIPI/SIKPI
4) Fotokopi KTP pemilik kapal
5) Sertifikat penghapusan kapal
perikanan (deletion certificate) dari
Kementerian Perhubungan
6) Fotokopi warna Buku Kapal Perikanan
7) Buku Kapal Perikanan

3 Prosedur :

4 Waktu Pelayanan : 1) Pendaftaran Kapal Perikanan 10 hari kerja


2) Perubahan Buku Kapal Perikanan 5 hari
kerja
3) Penggantian Buku Kapal Perikanan 3 hari
kerja
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Buku Kapal Perikanan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 38


3.5 Pelayanan Pendaftaran Kapal Perikanan Ke Regional Fisheries
Management Organizations (RFMOs)
No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : Ketentuan Regional :
a. Resolution 15/04 Concerning the IOTC
Record of Vessels Authorised to Operate in
the IOTC Area of Competence;
b. Resolution on a CCSBT Record of Vessel
Authorised to Fish for Southern Bluefin
Tuna (revised at the Twenty-Second
Annual Meeting: 15 October 2015);
c. WCPFC – Conservation and Management
Measures 2017/05 on WCPFC Record of
Fishing Vessels and Authorization to Fish;
d. Resolution IATTC C-18-06 Resolution
(Amended) on a Regional Vessel Register.

Ketentuan Non-Regional :
a. Pasal 10 ayat (2) Undang-Undang Nomor
31 Tahun 2004 tentang Perikanan
sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009,
yang mengamanatkan “Pemerintah ikut
serta secara aktif dalam keanggotaan
badan/lembaga/organisasi regional dan
internasional dalam rangka kerjasama
pengelolaan perikanan regional dan
internasional”;
b. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Usaha
Perikanan Tangkap di Laut Lepas;
c. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia Nomor 32/PERMEN-
KP/2014 Tentang Pelayanan Publik di
Lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
2 Persyaratan : 1. Surat permohonan kepada Direktur
Jenderal u.p. Direktur Pengelolaan
Sumber Daya Ikan, dengan melampirkan:
a. Fotocopy Surat Izin Penangkapan
Ikan (SIPI) bagi kapal penangkap ikan
atau Surat Izin Pengangkutan Ikan
(SIKPI) bagi kapal pengangkut ikan,
yang masih berlaku;
b. Fotocopy Surat Ukur;

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 39


c. Fotocopy Gross Akta;
d. Fotokopi Pas Tahunan/Pas Besar;
e. Identitas Vessel Monitoring System
(ID-VMS), bagi setiap kapal dengan
Panjang Seluruhnya (LOA) 15 meter
keatas;
f. Surat Keterangan call sign dari Ditjen.
Perhubungan Laut – Kementerian
Perhubungan;
g. Foto kapal terbaru (foto kapal tunggal)
dengan ketentuan:
 Foto berwarna dengan ukuran
4R.
 Foto tampak samping kanan dan
kiri (kelihatan seluruh badan
kapal, nama kapal)
 Foto tampak belakang dan
tampak depan (kelihatan tanda
selar)
 Mencantumkan informasi tanggal
dan waktu pemotretan
h. Khusus untuk kapal penangkap ikan,
Surat Keterangan Kepatuhan Kapal
dalam Pelaksanaan log book
penangkapan ikan yang diterbitkan
oleh Kepala Pelabuhan Pangkalan;
i. Khusus untuk kapal pengangkut ikan,
pemohon wajib menyampaikan surat
pernyataan bermaterai cukup yang
menyatakan tujuan pencantuman
kapal pengangkut di RFMO dalam
rangka pelaksanaan alih
muatan/transhipment;
j. Data lengkap kapal penangkap ikan
atau kapal pengangkut ikan sesuai
dengan ketentuan masing-masing
RFMOs.
2. Surat Permohonan sebagaimana
dimaksud pada butir (1) harus
ditandatangani oleh pemilik kapal atau
penanggungjawab perusahaan yang
tercantum dalam SIPI atau SIKPI.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 40


3. Surat Permohonan beserta persyaratan
pada butir (1) disampaikan melalui
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP),
khusus untuk persayaratan butir 1 huruf a,
huruf b, huruf c, huruf d, huruf e dan huruf
f selain hardcopy wajib disampaikan
dalam bentuk scan dokumen (softfile).
3 Prosedur :

4 Waktu Pelayanan : 7 (tujuh) hari kerja, setelah berkas dinyatakan


lengkap
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : a. Pendaftaran baru (New Register) kapal
perikanan ke RFMOs
b. Perpanjangan (Update) pendaftaran
kapal perikanan ke RFMOs

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 41


3.6 Pelayanan Usaha Perikanan Budidaya
A. Penerbitan Surat Rekomendasi Pembudidayaan Ikan Penanaman Modal
(RPIPM)
No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan sebagaimana telah
diubah dengan Undang – Undang Nomor
45 Tahun 2009;
2) Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun
2015 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
Berlaku pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
3) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 49/PERMENKP/2014 tentang
Usaha Pembudidayaan Ikan;
4) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 3/PERMENKP/2015 tentang
Pendelegasian Wewenang Pemberian Izin
Usaha di Bidang Pembudidayaan Ikan
Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kepada Kepala Badan
Koodinasi Penanaman Modal
2 Persyaratan : Administrasi:
a. Surat permohonan
b. Rencana usaha, yang meliputi:
1) rencana kegiatan usaha;
2) rencana tahapan kegiatan;
3) rencana teknologi yang digunakan;
4) sarana usaha yang dimiliki;
5) rencana pengadaan sarana usaha;
6) rencana volume produksi setiap
tahapan kegiatan; dan
7) rencana pembiayaan
b. Fotocopy KTP penanggung jawab
korporasi, dengan menunjukkan aslinya;
c. Fotocopy NPWP korporasi, dengan
menunjukkan aslinya;
d. Surat keterangan domisili usaha;
e. Fotocopy akta pendirian korporasi, dengan
menunjukkan aslinya;

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 42


f. Fotocopy izin lokasi, dengan
mencantumkan luasan dan titik koordinat;
g. Fotocopy izin lingkungan yang dikeluarkan
oleh instansi yang berwenang; dan
h. Surat pernyataan bermaterai cukup dari
penanggung jawab korporasi yang
menyatakan kebenaran data dan informasi
yang disampaikan.

Teknis:
a. Perusahaan di bidang pembudidayaan ikan
dengan fasilitas penanaman modal
yangtelah mempunyai izin usaha dan akan
melakukan penambahan,
pengalihan/pemindahan lokasi dan/atau
perluasan usaha, wajib mengajukan
permohonan penambahan,
pengalihan/pemindahan lokasi dan/atau
perluasan usaha kepada instansi yang
berwenang di bidang penanaman modal;
b. Pemohon telah memenuhi persyaratan;
c. Pemohon telah membayar PNBP sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang dibuktikan dengan tanda
bukti setor; dan
d. Identifikasi kelayakan usaha perikanan
budidaya.
3 Prosedur : Prosedur:
a. Pemohon mengajukan surat permohonan
Rekomendasi Pembudidayaan Ikan
Penanaman Modal (RPIPM) dan
kelengkapan dokumennya kepada
Direktur Jenderal; dan
b. RPIPM diterbitkan selama 3 (tiga) hari
kerja, jika dokumen persyaratan lengkap
dan benar pada unit teknis.
4 Waktu Pelayanan : 3 (tiga) hari kerja, jika dokumen persyaratan
lengkap dan benar pada unit teknis
5 Biaya/Tarif : Penerbitan Surat Rekomendasi
Pembudidayaan Ikan Penanaman Modal
(RPIPM) dikenakan biaya berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2015
tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 43


Berlaku pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan
6 Produk Pelayanan : Rekomendasi Pembudidayaan Ikan
Penanaman Modal (RPIPM). Berlaku sampai
dengan instansi yang berwenang di bidang
penanaman modal menerbitkan persetujuan
penanaman modal/izin usaha di bidang
pembudidayaan ikan.

B. Penerbitan Rekomendasi Pemasukan Ikan Hidup


No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun
2002 tentang Karantina Ikan;
2) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor PER.20/MEN/2007 tentang
Tindakan Karantina Untuk Pemasukan
Media Pembawa Hama Dan Penyakit Ikan
Karantina Dari Luar Negeri Dan Dari Suatu
Area Ke Area Lain Di Dalam Wilayah
Negara RI;
3) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor PER.29/MEN/2008 tentang
Persyaratan Pemasukan Media Pembawa
Berupa Ikan Hidup;
4) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor PER.16/MEN/2011 tentang Analisa
Resiko Importasi Ikan dan Produk
Perikanan;
5) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 33/PERMENKP/2014 tentang
Instalasi Karantina Ikan;
6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 41/PERMENKP/2014 tentang
Larangan Pemasukan Jenis Ikan
Berbahaya Dari Luar Negeri Ke Dalam
Wilayah Negara Republik Indonesia;
7) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor PER.43/MEN/2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor
32/PERMEN-KP/2013 tentang Larangan
Pemasukan Udang dan Pakan Alami dari

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 44


Negara dan/atau Negara Transit yang
Terkena Wabah Early Mortality Syndrome
atau Acute Hepatopancreatic Necrosis
Disease;
8) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor KEP.07/MEN/2004
Tentang Pengadaan dan Peredaran Benih
Ikan;
9) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor KEP.80/MEN/2015
Tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama Dan
Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media
Pembawa Dan Sebarannya;
10) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 64/KEPMEN-KP/2016
Tentang Tempat Pemasukan dan
Pengeluaran Media Pembawa Hama dan
Penyakit Ikan Karantina;
11) Surat Keputusan Direktur Jenderal
Perikanan Budidaya Nomor: 185/DJ-
PB/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pemasukan dan Pengeluaran Ikan Hidup;
dan
12) Surat Edaran Direktur Jenderal Perikanan
Budidaya Nomor: 3975/DJPB/VII/2017
tentang Pencegahan dan Pemantauan
Terhadap Penyakit Tilapia Lake Virus
(TiLV) pada Ikan Nila.
2 Persyaratan : Administrasi:
1) Surat permohonan
2) Rencana usaha, yang meliputi:
a. Surat permohonan;
b. Fotocopy SIUP atau TPUPI;
c. Fotocopy NPWP;
d. Rekomendasi Pemasukan Ikan Hidup dari
Dinas yang membidangi perikanan;
e. Laporan realisasi pemasukan, bagi
pemohon yang telah mendapatkan izin
sebelumnya, yang dibuktikan dengan
f. fotokopi invoice/Airway Bill;
g. Laporan pendistribusian ikan hidup, bagi
pemohon yang telah mendapatkan izin
sebelumnya;

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 45


h. Surat pernyataan dari pemohon yang
menyatakan bertanggung jawab atas
kebenaran dokumen yang disampaikan,
bermaterai cukup dan ditandatangani oleh
pemohon; dan
i. Surat Keterangan Asal Ikan, untuk
pemohon yang telah mendapatkan izin
pemasukan ikan hidup sebelumnya dan
telah merealisasikannya.
Teknis:
1) Pemohon telah memenuhi persyaratan;
2) Program kerja pembenihan dan/atau
pembudidayaan, yang dilengkapi dengan
SOP perbenihan dan/atau pembudidayaan
ikan;
3) Rencana pendistribusian hasil pembenihan
dan/atau pembudidayaan ikan; dan
4) Kelayakan fasilitas unit pembenihan dan/atau
pembudidayaan ikan berdasarkan hasil
verifikasi petugas yang ditunjuk oleh Direktur.
3 Prosedur : Prosedur:
1) Pemohon mengajukan surat permohonan
pemasukan ikan hidup dan kelengkapan
dokumennya kepada Direktur Jenderal
2) Dokumen permohonan diperiksa
kelengkapannya selama 1 (satu) hari kerja,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dokumen lengkap dan sesuai
persyaratan, maka Izin Pemasukan Ikan
Hidup diproses oleh Direktur Jenderal;
dan
b. Apabila dokumen tidak lengkap, maka
dokumen dikembalikan disertai
penjelasan ketidaklengkapan dokumen
tersebut.
3) Surat Izin Pemasukan Ikan Hidup yang
sudah lengkap dan sesuai persyaratan,
paling lambat 2 (dua) hari kerja sudah dapat
diterbitkan
4 Waktu Pelayanan : 2 (dua) hari kerja, jika dokumen persyaratan
lengkap dan benar pada unit teknis
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Rekomendasi Pemasukan Ikan Hidup berlaku
selama 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 46


C. Penerbitan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) Hasil Budidaya
No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Undang – Undang Nomor 31 Tahun 2004
Tentang Perikanan, sebagaimana telah
diubah dengan Undang – Undang Nomor 45
Tahun 2009;
2) Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran;
3) Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun
2002 Tentang Usaha Perikanan;
4) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 49/PERMENKP/2014 Tentang
Usaha Pembudidayaan Ikan;
5) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 15/PERMENKP/ 2016 Tentang Kapal
Pengangkut Ikan Hidup; dan
6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 32/PERMENKP/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-
KP/2016 Tentang Kapal Pengangkut Ikan
Hidup.
2 Persyaratan : Administrasi
1) Surat Permohonan;
2) Fotocopy SIUP, Surat Izin Usaha Pelayaran
Angkutan Laut (SIUPAL), atau Surat Izin
Operasional Khusus (SIOPSUS) yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang,
dengan menunjukkan aslinya;
3) Fotocopy grosse akta dengan menunjukkan
aslinya, apabila grosse akta sedang dalam
jaminan bank, harus melampirkan fotocopy
akta hipotik;
4) Fotocopy surat ukur internasional, untuk kapal
berbendera asing;
5) Fotocopy surat tanda kebangsaan kapal,
untuk kapal berbendera asing;
6) Fotocopy surat penunjukkan keagenan, untuk
kapal berbendera asing;
7) Surat perjanjian kerjasama pengangkutan
antara pengelola dan/atau pemilik kapal
pengangkut ikan dengan pembudidaya ikan di
sentra budidaya, kecuali kapal pengangkut

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 47


ikan untuk mengangkut ikan hasil
pembudidayaan milik sendiri;
8) Data kapal;
9) Surat pernyataan bermaterai cukup dari
pemilik kapal atau penanggung jawab
korporasi yang menyatakan:
a. Kapal yang digunakan tidak tercantum
dalam daftar kapal yang melakukan
pengangkutan ikan secara tidak sah, tidak
dilaporkan, dan tidak diatur (illegal,
unreported, and unregulated fishing);
b. Tidak mengangkut ikan yang tidak
tercantum dalam SIKPI dan barang-barang
yang dilarang;
c. Tidak melakukan transhipment di laut untuk
kapal berbendera asing;
d. Kesanggupan memasang dan meng-
aktifkan transmitter Sistem Pemantauan
Kapal Perikanan (SPKP) dan Closed
Circuit Television (CCTV) sebelum kapal
melakukan pengangkutan ikan hasil
Pembudidayaan Ikan;
e. Kesanggupan melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang
system dan sertifikasi hak asasi manusia
(HAM) pada usaha perikanan dan memiliki
sertifikasi awak kapal perikanan; dan
10) Fotocopy NPWP; dan
11) Fotocopy SPT pajak 2 (dua) tahun terakhir.

Persyaratan Khusus :
a. Untuk usaha pengangkutan ikan di dalam
negeri, berupa daftar nama rencana
pelabuhan muat/singgah dan rencana
pelabuhan tujuan; dan
b. Untuk kapal pengangkut ikan tujuan ekspor,
berupa: Foto nahkoda ukuran 4x6 cm
berwarna sebanyak 2 (dua) lembar dan daftar
Anak Buah Kapal (ABK).

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 48


Persyaratan Teknis :
a. Pemohon telah memenuhi persyaratan;
b. Pemohon telah membayar PNBP sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang dibuktikan dengan tanda bukti
setor; dan
c. Hasil pemeriksaan menunjukan adanya
kesesuaian antara fisik dan dokumen kapal.
3 Prosedur : Prosedur:
1) Pemohon mengajukan Surat izin Kapal
Pengangkut Ikan (SIKPI) di Bidang
Pembudidayaan Ikan dan kelengkapan
dokumennya kepada Direktur Jenderal;
2) Pemeriksaan fisik kapal pengangkut ikan
dilakukan pada saatpermohonan SIKPI,
perubahan spesifikasi kapal, perpanjangan
tahun kedua, atau setelah perbaikan/ docking
dari luar negeri; dan
3) SIKPI diterbitkan selama 3 (tiga) hari kerja,
jika dokumen persyaratan lengkap dan benar
pada unit teknis.
4 Waktu Pelayanan : 3 (tiga) hari kerja, jika dokumen persyaratan
lengkap dan benar pada unit teknis
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Surat izin Kapal Pengangkut Ikan Hidup (SIKPI)
di Bidang Pembudidayaan Ikan berlaku:
a. SIKPI-I berlaku 1 (satu) tahun (SIKPI -I-PB);
b. SIKPI-A berlaku 1 (satu) tahun (SIKPI-A-PB).

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 49


3.7 Pelayanan Pakan Ikan
A. Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan
No Komponen Uraian
Standar Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 45
Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5073)
2) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2017
tentang Pembudidayaan Ikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6101);
3) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018
tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6215);
4) Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 8);
5) Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015
tentang Kementerian Kelautan dna Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 5);

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 50


6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
7/PERMEN-KP/2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 317);
2 Persyaratan : 1) NIB
2) Surat pernyataan bahwa telah menerapkan
prinsip CPPIB
3) Laporan hasil uji mutu dari lab yang telah
terakreditasi dalam negeri
4) Laporan hasil uji lapangan (jika diperlukan)
5) Fotocopy Sertifikat PPC
6) Data teknis pakan ikan

Dokumen tambahan khusus importir:


1) Certifcate of GMP
2) CoO dari instansi yang berwenang di negara
asal
3) CoA dari lab yang telah terakreditasi
4) Certificate of Freesale
5) Surat penunjukkan dari Produsen kepada
importir
3 Prosedur : 1) Pelaku usaha mengajukan permohonan
pendaftaran pakan ikan ke Dirjen Perikanan
Budidaya cq. Direktur Pakan dan Obat Ikan
melewati loket PTSP KKP;
2) Verifikator memeriksa kelengkapan
dokumen persyaratan permohonan, yang
hasilnya berupa persetujuan atau
penolakan;
3) Dalam hal permohonan disetujui, maka
dilakukan evaluasi teknis/penilaian terhadap
laporan hasil pengujian laboratorium
dan/atau lapang, yang dapat dibantu oleh
tenaga ahli;

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 51


4) bila hasil evaluasi teknis/penilaian
kesepakatan tim penilai sesuai dengan
persyaratan mutu, maka Dirjen PB akan
menerbitkan sertifikat pendaftaran pakan
ikan;
5) bila hasil evaluasi teknis/penilaian
kesepakatan tim penilai tidak sesuai dengan
persyaratan mutu, maka Dirjen PB akan
menerbitkan surat penolakan disertai alasan
penolakan dan berkas permohonan
dikembalikan;
6) Pelaku usaha dapat mengambil Sertifikat
Pendaftaran Pakan Ikan atau surat
penolakan melewati loket PTSP KKP
4 Waktu Pelayanan : 20 hari sejak dokumen dinyatakan lengkap
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Sertifikat Pendaftaran Pakan Ikan

B. Penerbitan Surat Keterangan Teknis (SKT) Impor Bahan Baku Pakan Ikan
dan/atau Pakan Ikan
No Komponen Uraian
Standar Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 45
Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5073)
2) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2017
tentang Pembudidayaan Ikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6101);
3) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018
tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 52


Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6215);
4) Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 8);
5) Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015
tentang Kementerian Kelautan dna Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 5);
6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
7/PERMEN-KP/2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 317);
2 Persyaratan : 1) NIB
2) Daftar Rencana Pemasukan Pakan Ikan
dan/atau Bahan Baku Pakan Ikan;
3) Invoice;
4) Certificate of Analysis dari Lab yang telah
terakreditasi dengan parameter uji mutu
bahan baku/pakan ikan meliputi mutu bahan
baku/pakan ikan, aflatoksin, logam berat,
antibiotik;
5) Certificate of Origin dari instansi yang
berwenang di negara asal;
6) Spesifikasi teknis/informasi produk (brosur);
7) Surat izin penelitian untuk kepentingan
penelitian.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 53


3 Prosedur : 1) Pelaku usaha mengajukan permohonan ke
Dirjen Perikanan Budidaya cq. Direktur
Pakan dan Obat Ikan melewati loket PTSP
KKP;
2) Verifikator memeriksa kelengkapan
dokumen persyaratan sejak diterimanya
permohonan secara lengkap yang hasilnya
berupa persetujuan atau penolakan;
3) Jika permohonan disetujui, SKT Impor
Bahan Baku Pakan Ikan dan/atau Pakan
Ikan dapat diterbitkan;
4) Jika permohonan ditolak, surat penolakan
disertai alasan penolakan diterbitkan dan
berkas permohonan dikembalikan;
5) Pelaku usaha dapat mengambil SKT Impor
Bahan Baku Pakan Ikan dan/atau Pakan
Ikan atau surat penolakan yang telah terbit
melewati loket PTSP KKP.
4 Waktu Pelayanan : 5 (lima) hari sejak dokumen dinyatakan lengkap
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Surat Keterangan Teknis (SKT) Impor Bahan
Baku Pakan Ikan dan/atau Pakan Ikan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 54


3.8 Pelayanan Pendaftaran Obat Ikan
A. Penerbitan Sertifikat Nomor Pendaftaran Obat Ikan
No Komponen Uraian
Standar Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) UU No 45 tahun 2009 Tentang Perubahan UU
31 tahun 2004 Tentang Perikanan;
2) Peraturan Menteri Kelautan Perikanan
Republik Indonesia Nomor 1/PERMEN-
KP/2019 tentang Obat Ikan.
2 Persyaratan : 1) Permohonan ditujukan ke Direktur Jenderal
Perikanan Budidaya cq. Direktur Pakan dan
Obat Ikan
2) Fotokopi NIB
3) Surat pernyataan bahwa telah menerapkan
prinsip-prinsip Cara Pembuatan Obat Ikan
yang Baik (CPOIB) untuk produsen
4) Fotokopi sertifikat hasil pengujian mutu obat
ikan
5) Laporan hasil pengujian lapangan, untuk obat
ikan yang memerlukan pengujian lapangan
6) Fotokopi rekomendasi dari Komisi Keamanan
Hayati (KKH) untuk obat ikan yang
komposisinya merupakan hasil rekayasa
genetika
7) Data Teknis Obat Ikan :
a. Formulir A (Komposisi Obat Ikan)
b. Formulir B (Proses Pembuatan Obat Ikan)
c. Formulir C (Pemeriksaan Obat Ikan)
d. Formulir D (Pemeriksaan Bahan Baku Obat
Ikan)
e. Formulir E (Pemeriksaan Stabilitas Obat
Ikan)
f. Formulir F (Daya Famakologi)
g. Formulir G (Publikasi ilmiah/uji lapangan)
h. Formulir H (Keterangan Wadah, bungkus
dan tutup)
i. Formulir I (Keterangan tentang
Penandaan)
j. Formulir J (Keterangan lain untuk obat ikan
asal luar negeri, seperti Certificate of Free
Sale (CoFS), Certificate of Origin (CoO),
Certificate of Good Manufacturing
Practices (GMP), Certificate of Non GMO,
Letter of Appointment)

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 55


Prosedur :
Sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan
Pendaftaran Obat Ikan pada Direktorat Pakan
dan Obat Ikan, dibakukan dalam bentuk
prosedur operasional standar (POS) yang
dilengkapi dengan diagram/bagan alur (flow
chart)
4 Waktu Pelayanan : 10 hari kerja sejak dokumen dinyatakan lengkap
dan benar
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Sertifikat Nomor Pendaftaran Obat Ikan

B. Penerbitan Surat Keterangan Pemasukan/Pengeluaran Bahan


Baku/Sampel/Obat Ikan
No Komponen Uraian
Standar Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) UU No 45 tahun 2009 Tentang Perubahan UU
31 tahun 2004 Tentang Perikanan;
2) Peraturan Menteri Kelautan Perikanan
Republik Indonesia Nomor 1/PERMEN-
KP/2019 tentang Obat Ikan.
2 Persyaratan : 1) NIB
2) Daftar rencana pemasukan dan distribusi
bahan baku/sampel/obat ikan
3) Brosur untuk sampel obat ikan
4) Invoice
5) Certificate of Analysis (CoA)
6) Surat keterangan asal obat ikan/Certificate of
Origin (CoO)
7) Surat keterangan sudah
diperjualbelikan/Certificate of Free Sale
(CoFS)
Prosedur : Sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan
Pendaftaran Obat Ikan pada Direktorat Pakan
dan Obat Ikan, dibakukan dalam bentuk
prosedur operasional standar (POS) yang
dilengkapi dengan diagram/bagan alur (flow
chart), untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik. Seluruh proses melalui aplikasi berbasis
Android.
4 Waktu Pelayanan : 2 (dua) hari kerja sejak dokumen dinyatakan
lengkap dan benar
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Sertifikat Nomor Pendaftaran Obat Ikan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 56


3.9 Pelayanan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) Bidang Pengolahan

No Komponen Standar Uraian


Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 45
Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5073);
2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5360);
3) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018
tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6215);
4) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
5) Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015
tentang Kementerian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor
63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 57


dan Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);
6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
7/PERMEN-KP/2018 tentang Perubahan Atas
Perubahan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 317);
dan
7) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 67/PERMEN-KP/2018 tentang Usaha
Pengolahan Ikan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1883).

2 Persyaratan : 1) NIB;
2) KUSUKA;
3) Rencana Usaha Pengolahan Ikan (jenis
usaha, sumber dan nilai investasi, jenis dan
bahan baku, sarana produksi, tata letak dan
gambaran proses produksi dan wilayah
pemasaran);
4) Izin Lokasi;
5) Izin Lingkungan; dan
6) Izin Mendirikan Bangunan
3 Prosedur :

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 58


Keterangan :
1. Pelaku usaha mengajukan permohonan
penerbitan SIUP kepada Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan, yang selanjutnya disebut Direktur
Jenderal secara daring melalui laman
https://www.oss.kkp.go.id dengan
mengunggah dokumen persyaratan atau
melalui ruang pelayanan SKP Loket 7
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dengan
menyerahkan dokumen persyaratan.
2. Direktur Jenderal menugaskan Tim Teknis
SIUP untuk melakukan evaluasi dokumen.
3. Apabila dalam evaluasi dokumen ditemukan
ketidaksesuaian makan dilakukan penolakan
permohonan, apabila dokumen sesuai
diproses lebih lanjut untuk penerbitan SIUP.
4. Apabila hasil verifikasi komitmen tidak
terealisasi maka Direktur Jenderal mencabut
SIUP.
4 Waktu Pelayanan Paling lama 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya
permohonan yang dinyatakan telah memenuhi
komitmen.
5 Biaya/Tarif Tidak dikenakan biaya
6 Produk Pelayanan Surat Izin Usaha Perikanan bidang Pengolahan
dengan masa berlaku selama menjalankan
usaha.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 59


3.10 Pelayanan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP)
No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4433), sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;
2) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 220), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 7/PERMENKP/2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor 6/PERMENKP/2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan
2 Persyaratan : 1) Nomor Induk Berusaha (NIB);
2) Fotokopi Sertifikat Pengolah Ikan atau Sertifikat
Keterampilan di bidang keamanan pangan yang
setara dengan penanggungjawab mutu yang
diterbitkan paling lama 5 (lima) tahun sebelum
pengajuan permohonan SKP;
3) Panduan mutu penerapan cara pengolahan
ikan yang baik dan pemenuhan persyaratan
prosedur standar sanitasi; dan
4) Rekomendasi kelayakan pengolahan dari
Pembina Mutu di daerah.
3 Prosedur : Sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan
Penerbitan Standar Kelayakan Pengolahan,
dibakukan dalam bentuk prosedur operasional
standar (POS) yang dilengkapi dengan
diagram/bagan alur (flow chart), untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik.
4 Waktu Pelayanan : 7 (tujuh) hari kerja sejak dokumen dinyatakan
lengkap dan benar
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Sertifikat Kelayakan Pengolahan dengan masa
berlaku selama 2 (dua) tahun

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 60


3.11 Pelayanan Rekomendasi Pemasukan Hasil Perikanan (RPHP)
No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 45
Tahun 2009;
2) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 58/PERMEN-KP/2018 tentang
Rekomendasi Pemasukan Hasil Perikanan
Selain Bahan Baku dan Bahan Penolong
Industri.
2 Persyaratan : 1) Surat permohonan;
2) Nomor Induk Berusaha;
3) Rencana usaha selama 1 (satu) tahun;
4) Surat hasil analisis risiko (untuk pemasukan
pertama kali bagi negara anggota The
World Organization for Animal Health (OIE)
atau setiap kali pemasukan bagi negara
bukan Anggota The World Organization for
Animal Health (OIE);
5) Fotokopi Sertifikat Kelayakan Pengolahan;
6) Laporan stok bahan baku ikan; dan
7) Daftar nama dan jumlah kapal penangkap
ikan dan fotokopi Surat Izin Penangkapan
Ikan (khusus importir peruntukan umpan).
3 Prosedur : Sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan
penerbitan Rekomendasi Pemasukan Hasil
Perikanan Direktorat Logistik, dibakukan dalam
bentuk prosedur operasional standar (POS)
yang dilengkapi dengan diagram/bagan alur
(flow chart), untuk meningkatkan kualitas
pelayanan penerbitan RPHP
4 Waktu Pelayanan : 5 (lima) hari kerja sejak dokumen dinyatakan
lengkap dan benar
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : Sertifikat Kelayakan Pengolahan dengan masa
berlaku selama 2 (dua) tahun

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 61


3.12 Pelayanan Sistem Pemantauan Kapal Perikanan (SPKP)

No Komponen Standar Uraian


Pelayanan
1 Dasar Hukum : 1) UU No 45 tahun 2009 Tentang Perubahan
UU 31 tahun 2004 Tentang Perikanan;
2) Peraturan Menteri Kelautan Perikanan
Republik Indonesia Nomor 42/PERMEN-
KP/2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal
Perikanan.
2 Persyaratan : a. Registrasi dan Aktivasi Transmiter
(Baru):
Mengajukan surat permohonan dengan
melampirkan dokumen sebagai berikut :
1) Fotocopy SIPI atau SIKPI;
2) Fotocopy bukti pembayaran airtime fee
Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
online selama 1 (satu) tahun;
3) Lembar pemasangan transmiter Sistem
Pemantauan Kapal Perikanan;
4) Fotocopy identitas pemilik atau
penanggung jawab perusahaan
perikanan.

b. Registrasi dan Aktivasi Transmiter


(Perpanjangan) Mengajukan surat
permohonan dengan melampirkan
dokumen sebagai berikut :
1) Fotocopy SKAT lama;
2) Fotocopy SIPI atau SIKPI;
3) Fotocopy bukti pembayaran airtime fee
Sistem Pemantauan Kapal Perikanan
online selama 1 (satu) tahun;
4) Lembar pemeriksaan transmiter Sistem
Pemantauan Kapal Perikanan.
c. Pemantauan Pergerakan Kapal Perikanan
(Plotting dan Tracking) Mengajukan surat
permohonan dengan melampirkan
dokumen sebagai berikut :
1) Fotocopy SKAT;
2) Fotocopy SIPI;

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 62


3) Fotocopy identitas pemilik atau
penanggung jawab
perusahaanperikanan.
d. Pemberian Akses Pemantauan Kapal
Perikanan (Username dan Password)
Mengajukan surat permohonan dengan
melampirkan dokumen sebagai berikut :
1) Fotocopy SKAT;
2) Fotocopy SIPI;
3) Fotocopy identitas pemilik
3 Prosedur : Sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan
SPKP pada Direktorat Pemantauan dan
Operasi Armada, dibakukan dalam bentuk
prosedur operasional standar (POS) yang
dilengkapi dengan diagram/bagan alur (flow
chart), untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik.
4 Waktu Pelayanan : 1 (satu) hari kerja
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : a. Registrasi dan Aktivasi Transmitter
b. Pemantauan Pergerakan Kapal Perikanan
(Plotting dan Tracking)
c. Pemberian Akses Pemantauan Kapal
Perikanan (Username dan Password)

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 63


3.13 Pelayanan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM)
No Komponen Standar Uraian
Pelayanan
1 Dasar Hukum : A. HACCP
1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4433),
sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5073)
2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
227, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5360)
3) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun
2015 tentang Sistem Jaminan Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan serta
Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil
Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 181,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5726)
4) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
2018 tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 90, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6215);
5) Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015
tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 8);
6) Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun
2015 tentang Kementerian Kelautan dan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 64


Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 111),
sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 5);
7) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 220), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor
7/PERMEN-KP/2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 317);
8) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 32/PERMEN-KP/2014
tentang Pelayanan Publik di Lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
9) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 43/PERMEN-KP/2015
tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur (SOP) di Lingkup
Kementerian Kelautan dan Perikanan
10) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 19/PERMEN-KP/2010
tentang Pengendalian Sistem Jaminan
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
11) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 52A/KEPMEN-KP/2013
tentang persyaratan Sistem Jaminan
Mutu Pada Proses Produksi, Pengolahan
dan Distribusi

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 65


B. Pendaftaran Nomor Registrasi Ekspor
1) Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor PER.19/MEN/2010
tentang Pengendalian Sistem Jaminan
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan;
2) Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 52A/KEPMEN-
KP/2013 tentang Persyaratan Jaminan
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pada Proses Produksi, Pengolahan dan
Distribusi;
3) Peraturan Kepala Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan Nomor 2/PER-
BKIPM/2017 tentang Tata Cara
Penerbitan, Pembekuan, dan
Pencabutan Nomor Registrasi Unit
Pengolahan Ikan ke Negara Mitra; serta
4) Nota Kesepahaman atau perjanjian
kerjasama dalam bidang SJMKHP

2 Persyaratan : A. HACCP
1) Nomor Induk Berusaha (NIB)
2) SKP
3) SIUP
4) Panduan Mutu yang telah di validasi
5) Rekaman Audit Internal

B. Pendaftaran Nomor Registrasi Ekspor


1) Sertifikat HACCP:
a. Grade A untuk pengajuan ke Negara
Uni Eropa, Norwegia dan Rusia;
b. Grade B untuk pengajuan ke
Negara China, Kanada, Vietnam
dan Korea.
2) Surat Pernyataan pemanfaatan nomor
registrasi bermaterai; dan
3) Appendix 3 untuk pengajuan nomor
registrasi di Vietnam.
3 Prosedur : 2. HACCP
1) UPI membuat surat permohonan
penerbitan sertifikat HACCP
2) Melakukan evaluasi kelengkapan dan
kebenaran dokumen permohonan
3) Melakukan perencanaan inspeksi UPI
berdasarkan permohonan UPI

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 66


4) Menugaskan Tim Inspektur Mutu untuk
melaksanakan inspeksi lapangan
5) Melakukan desk audit, inspeksi lapang
dan membuat laporan hasil inspeksi
6) Melakukan pemeriksanaan kelengkapan
berkas laporan hasil inspeksi
7) Melakukan evaluasi hasil inspeksi oleh
Tim Teknis
8) Memberikan rekomendasi penilaian
berdasarkan evaluasi hasil inspeksi
9) Menyiapkan rancangan dan verifikasi
sertifikat penerapan HACCP
10) Melakukan verifikasi hasil evaluasi tim
teknis dan rancangan sertifikat penerapan
HACCP
11) Menandatangani Sertifikat Penerapan
HACCP atau Surat Penolakan Penerbitan
diserttai dengan alasan
12) Menyampaikan notifikasi penerbitan atau
penolakan penerbitan Sertifikat
Penerapan HACCP ke OSS
13) Mengirimkan sertifikat penerapan HACCP
atau Surat Penolakan ke UPI
14) Masa berlaku sertifikat penerapan
HACCP adalah 2 tahun dan dapat
diperpanjang untuk jangka waktu yang
sama

3. Pendaftaran Nomor Registrasi Ekspor


1) Pemilik UPI mengajukan permohonan
nomor registrasi secara tertulis kepada
Kepala Badan selaku Otoritas Kompeten
up. Kepala Pusat Pengendalian Mutu
dengan melampirkan:
a. surat permohonan nomor registrasi;
b. fotokopi Sertifikat Penerapan HACCP
yang masih berlaku;
c. Surat Pernyataan Pemanfaatan
Nomor Registrasi bermaterai cukup;
d. dan dokumen atau keterangan lain
yang dipersyaratkan negara mitra.
2) Pengajuan permohonan nomor
registrasi dapat dilakukan secara
manual atau elaktronik.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 67


3) Kepala Badan atau pejabat yang
ditunjuk menugaskan verifikator untuk
melakukan verifikasi terhadapat
dokumen permohonan registrasi
4) Verifikator melakukan verifikasi
permohonan terhadap kesesuaian
persyaratan nomor registrasi.
5) Dalam hal hasil verifikasi telah
memenuhi persyaratan, permohonan
akan ditindaklanjuti dengan pengajuan
pendaftaran nomor registrasi oleh
Kepala Badan atau pejabat yang
ditunjuk kepada negara mitra.
6) Dalam hal hasil verifikasi tidak
memenuhi persyaratan, permohonan
dikembalikan kepada pemohon untuk
dilengkapi.
7) Periode waktu pengajuan pendaftaran
nomor registrasi ke negara mitra, yaitu:
a. Uni Eropa dan Norwegia dilakukan 2
(dua) kali dalam satu tahun;
b. Kanada, China, Rusia, dan Vietnam
dilakukan 4 (empat) kali dalam satu
tahun; dan
c. Korea Selatan dilakukan 4 (empat)
kali dalam setahun yaitu pada
minggu kedua bulan Maret, Juni,
September, dan Desember.
8) Dalam hal tertentu, periode waktu
pengajuan pendaftaran nomor registrasi
disesuaikan dengan ketentuan masing-
masing negara mitra.
9) Apabila pendaftaran nomor registrasi
telah disetujui, negara mitra
menyampaikan persetujuan nomor
registrasi kepada Kepala Badan atau
pejabat yang ditunjuk.
10) Kepala Badan atau pejabat yang
ditunjuk menerbitkan sertifikat
Pengesahan Nomor Registrasi setelah
menerima persetujuan nomor registrasi.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 68


11) Sertifikat Pengesahan Nomor Registrasi
disampaikan kepada UPI pemohon
paling lama 4 (empat) hari kerja dan
tanpa dipungut biaya.
4 Waktu Pelayanan : A. HACCP
10 (sepuluh) hari kerja sejak dokumen
dinyatakan lengkap dan benar
B. Pendaftaran Nomor Registrasi Ekspor
a) Waktu pelayanan dihitung dari
penerimaam dokumen persyaratan dari
UPI sampai dengan verifikasi dokumen
persyaratan selama 5 (lima) hari kerja;
b) Pengusulan pendaftaran nomor registrasi
negara mitra disesuaikan dengan jadwal
pendaftaran yang telah disepakati oleh
masing-masing negara mitra; dan
c) Persetujuan nomor registrasi oleh negara
mitra merupakan kewenangan dari
negara mitra tersebut.
5 Biaya/Tarif : -
6 Produk Pelayanan : A. HACCP
Sertifikat Penerapan PMMT/HACCP
B. Pendaftaran Nomor Registrasi Ekspor
Nomor Registrasi UPI

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 69


3.14 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan di Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan,
sebagai berikut:
A. Sarana Pengaduan
1. Pengaduan Langsung/Tatap Muka;
2. Melalui Kotak Pengaduan;
3. Melalui Email PTSP KKP;
4. Melalui Call Centre PTSP KKP; dan
5. Melalui website www.lapor.go.id

B. Prosedur Penanganan Pengaduan Layanan Perizinan Terpadu Satu


Pintu
1. Pengaduan Langsung/Tatap Muka
Pengguna jasa yang akan melakukan pengaduan terkait layanan
di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan
dan Perikanan bertemu dan menyampaikan secara langsung
pengaduannya ke petugas khusus yang menangani pengaduan.
Petugas pengaduan melakukan analisa terhadap pengaduan
masyarakat yang masuk berdasarkan kategori pengaduan yang
ada (pengaduan ringan, sedang dan besar/berat). Apabila
pengaduan tergolong dalam kategori pengaduan ringan, maka
petugas pengaduan akan menjawab secara langsung;
2. Melalui Email PTSP KKP
Pengaduan ditujukan melalui email Kantor Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu
ptsp@kkp.go.id;
3. Melalui Kotak Pengaduan (Surat Pengaduan)
a. Pengguna jasa yang akan melakukan pengaduan datang ke
kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan
dan Perikanan;
b. Pengguna jasa yang akan melakukan pengaduan mengisi
form pengaduan yang telah disediakan;
c. Pengguna jasa yang akan melakukan pengaduan
memasukkan form pengaduan ke kotak pengaduan; dan
d. Pengelola PTSP mengolah data pengaduan.
4. Melalui Telepon
Pengaduan dilakukan melalui telepon ke Kantor Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan
nomor (021) 3519070 ext. 2826.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 70


5. Melalui E-Lapor (www.lapor.go.id)
a. Pengguna jasa menuliskan pengaduan pada kolom pengaduan
di halaman website www.lapor.go.id;
b. Pilih kategori Kelautan dan Perikanan;
c. Submit pengaduan;
d. Dalam 3 hari, laporan akan diverifikasi dan diteruskan kepada
instansi berwenang; dan
e. Dalam 5 hari akan ditindaklanjuti dan membalas laporan.

C. Alur Penanganan Pengaduan Melalui PTSP KKP

D. Alur Penanganan Pengaduan Melalui E-Lapor

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 71


E. Tindakan Penanganan Pengaduan
1. Petugas menerima dan mencatat pengaduan yang disampaikan
dilengkapi dengan lampiran pendukungnya (5W1H);
2. Petugas memverifikasi dan menindaklanjuti pengaduan yang
disampaikan kepada pengguna jasa yang melakukan pengaduan;
3. Petugas melakukan klarifikasi pengaduan berdasarkan objek
pengaduan untuk dilakukan pengkajian; dan
4. Petugas menyampaikan hasil tindak lanjut pengaduan kepada
pengguna jasa yang melakukan pengaduan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 72


BAB 4
KOMPONEN
MANUFACTURING
4.1 Dasar Hukum
Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan
di Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan,
diantaranya yaitu :
1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
3) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan;
4) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat
Terhadap Penyelenggaran Pelayanan Publik;
5) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 33/PERMEN-KP/2017
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
32/PERMEN-KP/2014 tentang Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan;
6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7/PERMEN-KP/2018
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan;
7) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 17/KEPMEN-KP/SJ/2019 tentang Tim Pengelola Pengaduan
Masyarakat Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
8) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 57/KEPMEN-KP/SJ/2019 tentang Tim Verifikator Dokumen Perizinan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan;
9) Keputusan Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi
Nomor 556.1/SJ.7/IV/2019 tentang Penetapan Kode Etik Petugas Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan; dan
10) Keputusan Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi
Nomor 1137/SJ.7/KP.170/V/2019 tentang Penetapan Reward dan
Punishment kepada Petugas Front Office dan Pengguna Jasa pada
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 73


4.2 Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas
Sarana, prasarana dan/atau fasilitas yang terdapat di Kantor Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan, diantaranya yaitu :
1) Ruangan/Loket Pelayanan yang yang terdiri dari loket bekebutuhan khusus,
loket konsultasi, loket permohonan perizinan dan loket pengambilan dokumen
perizinan;
2) Customer service/receptionist;
3) Meja konsultasi (selain di loket);
4) Sistem antrian elektronik;
5) Ruang tunggu yang dilengkapi dengan fasilitas air conditioner, televisi, monitor
antrian, wifi, komputer, bahan bacaan, charger center;
6) Kotak saran dan kotak pengaduan;
7) Sistem aplikasi pendukung layanan;
8) Fasilitas informasi, diantaranya yaitu papan informasi digital, brosur PTSP
KKP dan brosur masing-masing layanan perizinan;
9) Free water;
10) Tempat parkir;
11) Mushola;
12) Toilet disabilitas;
13) Toilet wanita;
14) Toilet pria;
15) Ruang laktasi;
16) Koperasi KKP yang menyediakan makanan dan minuman ringan dan ATK;
17) Bank dan ATM BRI;
18) Peralatan perkantoran untuk petugas (komputer, printer, filling cabinet dan
ATK).

4.3 Kompetensi Pelaksana


Kemampuan yang harus dimiliki oleh petugas front office dan back office di
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan, diantaranya
yaitu :
1) Memahami pelayanan perizinan di masing-masing bidang Kelautan dan
Perikanan terkait;
2) Menguasai aplikasi komputer di bidangnya (minimal Ms. Office dan Internet);
3) Memiliki kompetensi administrasi;
4) Memahami kode etik petugas PTSP KKP;
5) Mampu bersikap senyum, sapa, salam, sopan, santun, ramah dan memahami
peraturan dalam memberikan pelayanan; dan
6) Memiliki sertifikat Coaching Clinic Budaya Pelayanan Prima, sertifikat
pelatihan di bidang Kelautan dan Perikanan atau pelatihan pelayanan public
lainnya.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 74


4.4 Pengawasan Internal
Pengawasan internal di Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan
dan Perikanan, dilakukan oleh :
1) Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan;
2) Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan;
3) Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut;
4) Direktur Jenderal Perikanan Tangkap;
5) Direktur Jenderal Perikanan Budidaya;
6) Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan;
7) Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
8) Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil
Perikanan;
9) Kepala Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan selaku Koordinator
Pelayanan Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan;
10) Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi;
11) Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, DJPRL;
12) Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan, DJPT;
13) Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan, DJPT;
14) Direktur Perizinan dan Kenelayanan, DJPT;
15) Direktur Pakan dan Obat Ikan, DJPB;
16) Direktur Produksi dan Usaha Budidaya, DJPB;
17) Direktur Logistik, DJPDSPKP;
18) Direktur Pengolahan dan Bina Mutu, DJPDSPKP;
19) Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, DJPSDKP;
20) Direktur Usaha dan Investasi; dan
21) Kepala Pusat Pengendalian Mutu, BKIMP.

4.5 Jumlah Pelaksana


Jumlah pelaksana di masing-masing jenis layanan perizinan, yaitu minimal
2 (dua) orang. 1 (satu) orang sebagai petugas front office dan 1 (satu) orang
sebagai petugas back office. Sedangkan jumlah seluruh pelaksana di Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu sebanyak
60 orang, sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor 57/KEPMEN-KP/SJ/2019 tentang Tim Verifikator Dokumen
Perizinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan,
dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah Pelaksana
No Unit Kerja
(orang)
1 Pusat Data, Statistik, dan Informasi (Pengelola
11
PTSP KKP)

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 75


2 Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
3
(DJPRL)
3 Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) 17
4 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) 11
5 Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya
5
Kelautan dan Perikanan (DJPSDKP)
6 Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
8
Produk Kelautan dan Perikanan (DJPDSPKP)
7 Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
5
Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM)
TOTAL 60

4.6 Jaminan Pelayanan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan
(PTSP KKP) memberikan jaminan pelayanan perizinan sesuai dengan :
1) Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
2) Maklumat Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
3) Semboyan pelayanan prima;
4) Kode etik petugas Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan
Perikanan; dan
5) Kompensasi pelayanan
Kompensasi pelayanan di PTSP KKP diberikan kepada pengguna jasa
jika PTSP KKP tidak memberikan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan, yaitu ketika petugas front office terlambat hadir di loket
pelayanan. Pemberian kompensasi kepada pengguna jasa dan sanksi
kepada petugas, diatur dalam Keputusan Kepala Pusat Data, Statistik, dan
Informasi Nomor 1137/SJ.7/KP.170/V/2019 tentang Penetapan Reward dan
Punishment kepada Petugas Front Office dan Pengguna Jasa pada
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Keterlambatan dihitung berdasarkan waktu yang dimulai dari pengguna jasa
mendapatkan nomor antrian hingga mendapatkan pelayanan.
Keterlambatan petugas dikelompokkan menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

Bentuk Kompensasi
Kategori Bentuk Punishment
No kepada
Pelanggaran kepada Petugas
Pengguna Jasa

Keterlambatan
1 Teguran lisan Pulpen
15 s/d 30 menit

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 76


Teguran lisan dan tidak
mendapatkan
Keterlambatan
2 kompensasi atas Minuman
31 s/d 45 menit
pelayanan yang sesuai
standar
Keterlambatan Teguran tertulis kepada
3 petugas terkait Makanan ringan
46 s/d 60 menit

Keterlambatan Teguran tertulis yang


4 lebih dari 60 disampaikan kepada Pouch
menit unit teknis langsung

4.7 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan


Untuk memberikan kepastian rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko
keragu-raguan, PTSP KKP memberikan jaminan keamananan dan keselamatan
berupa :
1) Dokumen perizinan yang diberikan dijamin keabsahannya dengan tanda
tangan pejabat yang berwenang, stempel basah, kertas ber-kop dan/atau
terdapat logo dan tulisan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
2) Dokumen perizinan dijamin kerahasiannya, hanya diserahkan kepada
pengguna jasa yang bersangkutan atau seseorang yang telah diberi kuasa;
3) Petugas pelayanan memiliki pengetahuan dan wawasan di bidang perizinan
masing-masing;
4) Pelayanan berada di zona integritas, bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme), pungutan liar (pungli) dan gratifikasi; dan
5) Keselamatan pengguna jasa menjadi tanggungjawab pihak Kementerian
Kelautan dan Perikanan selama di lingkungan Kantor Kementerian Kelautan
dan Perikanan.

4.8 Evaluasi Kinerja Pelayanan


Dalam rangka penilaian untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan standar pelayanan, maka dilakukan evaluasi kinerja
pelayanan, yaitu :
1) Evaluasi kinerja dilakukan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan, oleh
Unit Eselon II Pusat Data, Statistik dan Informasi yang dilaksanakan setiap
satu bulan sekali, dan dihadiri oleh seluruh petugas Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kementerian Kelautan dan Perikanan;
2) Melakukan Survei Kepuasan Masyarakat PTSP KKP setiap semester;
3) Melakukan penilaian Reward dan Punishment kepada petugas PTSP KKP
setiap semester; dan
4) Melakukan morning briefing kepada seluruh petugas PTSP KKP setiap hari
Senin mulai pukul 07.45 – 08.00 WIB.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 77


BAB 5
PENUTUP
Dengan telah disusunnya standar pelayanan ini, diharapkan menjadi acuan atau
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga tercipta suatu bentuk pelayanan
yang prima dalam pelaksanaan administrasi, mampu menjadi unit pelayanan yang
profesional dan berwawasan pengabdian, serta meningkatkan kualitas pelayanan
publik yang merupakan salah satu komponen pada pembangunan zona integritas
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
Proses pembangunan Zona Integritas difokuskan pada penerapan program
Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM,
Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik yang bersifat konkrit. Dalam membangun Zona Integritas, pimpinan
instansi pemerintah menetapkan satu atau beberapa unit kerja yang diusulkan sebagai
Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani. Wilayah Bebas Korupsi
(WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi
sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem
manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kerja.
Terhadap perubahan peraturan perundangan dan lainnya yang dapat membuat
Standar Pelayanan ini berubah, maka akan diterbitkan melalui surat Kepala Pusat
Data, Statistik, dan Informasi, Sekretariat Jenderal Kementerian Kelautan dan
Perikanan yang mana akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Standar
Pelayanan ini.

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 78


LAMPIRAN
Form Pengaduan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 79


Sarana dan Prasarana PTSP KKP

Ruangan atau Loket Pelayanan

Customer Service/Receptionist dan Meja Konsultasi

Sistem Antrian Elektronik

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 80


Ruang Tunggu Layanan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 81


Kotak Saran dan Pengaduan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 82


Fasilitas Informasi

Tempat Parkir

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 83


Mushola

Toilet

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 84


Ruang Laktasi

Koperasi KKP

Free Water dan Kompensasi Layanan

Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu KKP | 2019 85


PUSAT DATA, STATISTIK, DAN INFORMASI
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat 10110

Anda mungkin juga menyukai