Sampai saat ini usaha perkebunan masih sangat menjanjikan dan memiliki prospek yang masih bagus
dipasaran apalagi jika target pasar ialah pasar internasional dengan mengekspor produk - produk
yang sudah jadi maupun produk - produk yang masih mentah dari hasil perkebunan, mulai dari
rempah – rempah, kayu, sawit, kopi, karet, dan lain-lain. Dan dimulai dari beberapa tahun yang lalu,
hingga sampai sekarang ada perubahan yang cukup signifikan di bidang perkebunan Indonesia.
Karena banyak para pemilik perkebunan mengalihkan kebun mereka menjadi perkebunan karet. Hal
tersebut jika diamati sangatlah wajar, sebab bisnis perkebunan karet memang sangat menjanjikan.
Apalagi harga jual getah karet yang cukup mahal dan pasar yang luas hingga menjadi komoditas
ekspor, membuat peluang keberhasilan di perkebunan ini pun semakin besar. Ya... walaupun bisnis
perkebunan getah karet membutuhkan usaha dan kesabaran yang lebih di bandingkan bisnis2 lain,
yang disebabkan karena untuk memetik hasilnya kita membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu
beberapa tahun. Namun jika sudah waktunya, kita tinggal menikmati hasilnya secara terus menerus.
Sebab getah karet bisa di ambil setiap 1 atau 2 hari sekali. Dan setiap pohon bisa menghasilkan
getah yang cukup banyak,,
Akan tetapi banyak juga yang mengalami kegagalan atau hasil getah karetnya kurang maksimal. Hal
ini mungkin di sebabkan karena proses perawatan yang kurang maksimal maupun bibit pohon karet
yang kurang bagus. Namun jangan kuatir karena telah banyak cara / metode untuk memperoleh
bibit pohon karet yang unggul. Salah satunya dengan cara stek mata tunas. Kenapa harus stek mata
tunas ? karena selain kita bisa mendapatkan pohon yang sesuai dengan pohon induk, proses panen
(penderesan / pengambilan getah jauh lebih cepat). Dan metode ini sudah banyak di terapkan di
banyak perkebunan karet berskala besar, maupun perkebunan karet milik negara.
Nah.. tapi tak banyak orang mengetahui cara tersebut, untuk itu disini saya akan membagikan
informasi tentang cara melakukan stek/okulasi mata tunas. Berikut caranya,,,
Lilit batang tanaman berkisar 5-7 cm diukur pada ketinggian 5 cm dari permukaan tanah
Batang bawah dibersihkan dari kotoran / tanah dengan menggunakan kain lap bersih
Irisan sejajar dibuat dua buah sebanyak 25 batang dengan ukuran 5-10 cm dari permukaan tanah
Buatlah potongan melintang di atas irisan vertikal tadi dan dibukakan sedikit ujungnya untuk bukaan
dari atas dan di bawah irisan vertikal untuk bukaan dari bawah
Penempelan mata dimulai dari batang pertama dan setelah selesai semua, dimulai lagi membuat
irisan sebanyak 25 batang, demikian seterusnya.
Mata yang terbaik untuk calon perisai okulasi adalah mata yang berada di atas bekas ketiak daun
Perisai mata okulasi dibuat dengan mengiris kayu entres yang bermata baik, dengan ukuran lebar 1
cm dan panjang 5-7 cm
Untuk bukaan jendela okulasi dari tas maka posisi mata pada kayu entres menghadap ke atas
Untuk bukaan dari bawah, posisi mata pada kayu entres menghadap ke bawah
Penyayatan perisai mata okulasi dilakukan dengan mengikutsertakan sedikit bagian kayu Lepaskan
kulit dari kayu dengan hati-hati dengan cara menarik bagian kayunya perisai mata harus diusahakan
tidak memar, dan bagian dalam klitnya tidak terpegang atau terkena kotoran
Perisai mata okulasi yang baik adalah perisai mata yang pada kulit bagian dalam ada titik putih yang
menonjol
Apabila kulit bagian dalam berlubang berarti mata-nya tertinggal pada bagian kayu dan perisai ini
tidak boleh ditempelkan pada batang bawah
Setelah perisai mata okulasi disiapkan, secepatnya jendela okulasi dibuka dan perisai mata
dimasukkan ke dalam jendela
Jendela okulasi ditutup dengan cara menekan bagian ujung jendela, bersamaan dengan itu bagian
ujung perisai yang dipegang dipotong dan dibuang
Perisai mata okulasi diusahakan tidak bergerak agar tidak merusak mata
Ditujukan untuk menciptakan agar perisai mata okulasi benar-benar menempel ke batang bawah
serta terlindung dari air dan kotoran
Bahan untukn pembalut adalah pita plastik okulasi
Untuk bukaan dari bawah maka pembalutan dimulai dari bawah, demikian juga sebaliknya
Balutan dilakukan dua kali dan dilebihkan sekitar 2 cm di bagian atas dan bawah jendela okulasi
Setelah okulasi berumur 2-3 minggu, maka balutan okulasi dapat dibuka untuk diperiksa
keberhasilannya
Balutan dibuka dengan cara mengiris plastik okulasi dari bawah keatas, tepat disamping jendela
okulasi
Selanjutnya jendela okulasi dibuka dengan cara memotong lidah jendela okulasi
Keberhasilan okulasi dapat diketahui dengan cara membuat cungkilan pada perisai mata okulasi di
luar matanya. Apabila cungkilan berwarna hijau berarti okulasi dinyatakan berhasil
Okulasi yang berhasil ditandai dengan cara mengikatkan bekas potongan plastik okulasi pada bagian
batang.
Pencabutan bibit hasil okulasi untuk dijadikan stum mata tidur dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu dengan menggunakan cangkul dan alat dongkrak bibit (pulling jack)