Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN BUKU PANDUAN

DENGAN PENINGKATAN PENGETAHUAN MAHASISWA


ANGKATAN 2015 PADA KEGIATAN PENDIDIKAN PEMAKAI
DI UPT PERPUSTAKAAN UIN WALISONGO SEMARANG

Zuni Lestari1), Rukiyah

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan buku panduan dengan
peningkatan pengetahuan mahasiswa angkatan 2015 pada kegiatan pendidikan pemakai di UPT
Perpustakaan UIN Walisongo Semarang.Populasi dalam penelitian ini sebanyak 3384 mahasiswa.
Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Sampel penelitian sebanyak
97 responden.Teknik pengumpulan data utama, yaitu kuesioner menggunakan skala likert dengan 4
alternatif jawaban. Sedangkan untuk pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan korelasi
product moment dan alpha cronbach.Analisis data menggunakan persentase, mean, grand mean,
korelasi rankspearman, dan uji hipotesis.Dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara buku panduan dan pengetahuan tentang perpustakaan yang ditandai dengan hasil
korelasi spearman sebesar 0,579 dengan hubungan yang cukup berarti atau sedang. Uji hipotesis
yang diuji dengan korelasi spearman diperoleh nilai signifikan 0,00< 0,05 maka Ho ditolak.

Kata kunci: buku panduan perpustakaan; pengetahuan tentang perpustakaan; pendidikan


pemakai

Abstract

[The Correlation between using library guide book with increase the knowledge students years
2015 in user education at the Walisongo Islamic university]. This research aims to understanding
the correlation of library guide book with to increase the knowledge studentsyears 2015 in user
education at the Walisongo Islamic University. The population of the research is 3384 students. The
samples are calculated by the researcher using stratified random sampling technique. The samples of
the research is 97 respondent. The main data are collected by distributing quetionare which applies
likert scale of four alternative answer. For the calibration and reliability, it uses correlation of
product moment as well as alpha cronbach. Data analysis uses percentage, mean, grand mean
correlation of spearman’s rank, and hypothesis testing.Statistical analysis of the results shows that
There is corelation between library guide book and the knowledge about the library by students in
UIN Walisongo Library uses spearman correlation with result of 0,579 with a significant or
moderate. Hypothesis test is obtained by spearman with a significance value of 0,00< 0,05 then Ho is
rejected.

Keywords: Library Guide Book; Knowledge about the Library; User Education
1. Pendahuluan perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan
1.1 Latar belakang perguruan tinggi sering disebut sebagai
jantungnya universitas, karena tanpa
Perpustakaan merupakan pusat dan perpustakaan proses pelaksanaan
sumber informasi serta sarana pembelajaran pembelajaran mungkin menjadi kurang
yang mempunyai tugas pokok dalam optimal (Sutarno, 2006: 46).Tujuan
penyediaan, pengelolaan, dan pelayanan perpustakaan perguruan tinggi
informasi bagi pemakai, begitu juga dengan
Penulis Korespondensi
1)

Email: zunilestari054@gmail.com
adalahmewujudkan tujuan dari perguruan materi yang relevan, mempelajari dan
tinggi, yaitu terkait dengan pelaksanaan memecahkan masalah;
program Tridharma Perguruan Tinggi f. Mengembangkan minat baca pemakai
meliputi pendidikan dan pengajaran, perpustakaan;
penelitian, dan pengabdian kepada g. Memperpendek jarak antara pustakawan
masyarakat.Agar Tridharma bisa dengan penggunanya; dan
dilaksanakan dengan baik perpustakaan harus h. Mendidik pemakai menjadi pemakai
dimanfaatkan secara maksimal oleh perpustakaan yang tertib dan bertanggung
pemakai.Pemakai dalam hal ini adalah jawab.
seluruh sivitas akademika, termasuk Pendidikan pemakai setiap tahunnya
mahasiswa baru. Mahasiswa baru mempunyai selalu diadakan oleh UPT perpustakaan UIN
hak yang sama, yaitu dapat memanfaatkan Walisongo Semarang.Berdasarkan wawancara
perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan yang dilakukan dengan beberapa pustakawan
informasinya. Agar kebutuhan informasinya UIN Walisongo pada tanggal 23 September
terpenuhi maka perlu dilakukan pengenalan 2015, untuk kegiatan pendidikan pemakai
dan pengajaran terkait dengan pemanfaatan mahasiswa angkatan 2015 pihak perpustakaan
perpustakaan.Oleh sebab itu, pendidikan hanya diberi waktu selama satu jam.Untuk
pemakai diperlukan untuk membantu teknis pelaksanaan kegiatannya adalah
mahasiswa baru memanfaatkan perpustakaan mahasiswa baru dikumpulkan per fakultas
secara maksimal.Di UPT perpustakaan UIN untuk mendapatkan informasi mengenai
Walisongo kegiatan ini biasanya dilakukan pendidikan pemakai.Pustakawan menjelaskan
oleh pihak perpustakaan pada saat Orientasi materi yang berkaitan dengan perpustakaan
Pengenalan Akademik (OPAK). serta membagikan buku panduan
perpustakaan. Setelah itu diadakan sesi tanya
Menurut Murugan Pendidikan jawab.
Pemakai adalah semua kegiatan yang terlibat Metode/Teknik-teknik yang bisa
dalam mengajarkan pemakai perpustakaan digunakan dalam pendidikan pemakai
menggunakan sumber daya yang ada di menurut Rice (dalam Hak, 2005:120) yaitu:
perpustakaan secara maksimal termasuk 1. Presentasi atau ceramah di kelas
layanan dan fasilitasnya. (2013:3). Penjelasan mengenai pengenalan
perpustakaan diberikan di kelas, berupa
Tujuan utama diadakannya kegiatan
ceramah atau kuliah dilengkapi dengan
pendidikan pengguna perpustakaan adalah
demonstrasi alat peraga. Alat peraga berupa
untuk memperkenalkan ke pemakai bahwa
buku yang telah diproses, dilengkapi dengan
perpustakaan adalah suatu sistem yang di
call numbers (no panggil) di punggung buku.
dalamnya terdapat koleksi dan sumber
Jumlah peserta per kelas idealnya 30 sampai
informasi lain serta pelayanan kepada
50 orang.Untuk mencapai hasil yang optimal,
pemakai perpustakaan.
peserta diberi tugas dan latihan sehingga
Menurut Rahayuningsih (2007: 126) peserta mampu menggunakan perpustakaan
menyebutkan bahwa tujuan pendidikan secara mandiri.Dilanjutkan dengan wisata
pemakai yang hendak dicapai yaitu: perpustakaan agar peserta lebih memahami
dan akrab dengan dunia perpustakaan.
a. Memberi pengertian kepada pemakai 2. Wisata Perpustakaan
perpustakaan akan tersedianya informasi Wisata perpustakaan, merupakan teknik
di perpustakaan dalam bentuk tercetak pendidikan pemakai dengan cara memandu
maupun non-cetak; peserta untuk berkunjung ke perpustakaan.
b. Memperkenalkan kepada pemakai Beberapa teknik yang bisa dilakukan dalam
perpustakaan jenis-jenis koleksi dengan memandu wisata perpustakaan, antara lain:
ciri-ciri khususnya; a. Menciptakan suasana bersahabat dan
c. Agar pemakai menggunakan perpustakaan informal, sehingga peserta terbuka
dan informasi secara efektif dan efisien; mengajukan pertanyaan secara langsung.
d. Agar pemakai menggunakan sumber- b. Usahakan berbicara tidak terlalu cepat dan
sumber literatur dan dapat menemukan peka terhadap kebingungan yang dialami
informasi yang relevan dengan masalah pemakai
yang dihadapi; c. Pemakaian sarana perpustakaan, akan
e. Memberikan latihan atau petunjuk dalam membantu memperjelas peserta dengan
menggunakan perpustakaan dan sumber- praktek langsung, penelusuran
sumber informasi agar pemakai mampu menggunakan katalog elektronik dan
meneliti suatu masalah, menemukan menemukan koleksi hasil pencarian.
d. Buatlah peserta berperan aktif untuk Beberapa tahun terakhir ini, pihak
mencoba menggunakan fasilitas yang ada. perpustakaan tidak menyelenggarakan wisata
e. Waktu yang dibutuhkan relatif tidak perpustakaan sebagaimana yang dilakukan
terlalu lama, sekitar 45 menit. pada kegiatan pendidikan pemakai tahun-
f. Sediakan buku panduan yang dapat tahun sebelumnya.Hal ini terjadi karena
membantu mereka selama mengikuti keterbatasan waktu yang diberikan dalam
wisata perpustakaan. pelaksanaan kegiatan pendidikan pemakai
3. Pemakaian Audio Visual serta banyaknya jumlah mahasiswa baru,
Teknik ini biasanya dilakukan untuk wisata sehingga tidak memungkinkan untuk
mandiri dengan menggunakan VCD/DVD, melaksanakan wisata perpustakaan.Dengan
film, kaset, televisi, slide dll. Pemakai demikian buku panduan sangat membantu
perpustakaan dapat menjelahi perpustakaan mahasiswa untuk mengenal perpustakaan
dengan mendengarkan instruksi yang lebih mendalam.
direkam.Pemustaka dapat mematikan dan Menurut Irmanella (2013: 631) Buku
mengulang bahan Auodio Visual sesuai pedoman merupakan buku petunjuk atau buku
dengan instruksi yang terdapat dalam acuan dalam melakukan kegiatan-kegiatan
kaset.Orientasi perpustakaan dapat juga yang ada di perpustakaan. Buku pedoman
dilakukan dengan bahan audio visual di dapat dijadikan alat untuk memudahkan
ruangan dilengkapai dengan televisi, para pemustaka mendapatkan informasi mengenai
peserta dapat menyaksikan dan memperoleh perpustakaan dan koleksi perpustakaan karena
penjelasan mengenai berbagai hal.Seperti : buku pedoman memuat informasi-informasi
lokasi, fasilitas perpustakaan dan pelayanan penting mengenai perpustakaan tersebut.Buku
perpustakaan. pedoman bermanfaat untuk menjadi media
4. Permainan dan Tugas Mandiri panduan singkat perpustakaan, informasi
Metode ini merupakan salah satu cara yang mengenai suatu hal tertentu, mengetahui dan
cukup efektif dalam mengajarkan bagaimana mengoptimalkan fungsi perpustakaan tersebut,
cara menemukan informasi yang dibutuhkan. menghindari risiko kesalahan dan untuk
Biasanya lebih sesuai diterapkan untuk mengatasi masalah pemustaka serta
pemakai perpustakaan usia anak Sekolah mendapatkan manfaat yang maksimal dari
Dasar dan Menengah. Permainan sangat perpustakaan tersebut.
berguna dalam meningkatkan kemampuan Buku panduan diharapkan bisa
anak sehingga mereka lebih dapat menikmati membantu pemustaka untuk mengenal dan
pemakaian perpustakaan. memanfaatkan perpustakaan secara
5. Pemakaian Pamflet dan Buku Pedoman maksimal.Dengan adanya buku panduan
Teknik ini biasanya menuntut pemakai untuk mahasiswa bisa belajar secara mandiri.Buku
mempelajari sendiri mengenal perpustakaan panduan memberi kesempatan kepada
melalui berbagai keterangan yang ada pada pemiliknya untuk menyegarkan kembali
pamflet (buku panduan), dan biasanya ingatan.Bahkan membaca ulang dapat
diterapkan ketika peserta melaksanakan berfungsi sebagai pemeriksaan daya ingat
wisata perpustakaan atau kunjungan seseorang terhadap hal yang pernah
perpustakaan. dipelajarinya melalui buku tersebut(Afandi,
Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan 2010:21).
ketika membuat buku pedoman atau pamflet: Akan tetapi yang sering dijumpai
1. Buatlah bahan tersebut sesingkat adalah sebaliknya, mahasiswa cenderung
mungkin malas untuk membaca buku panduan yang
2. Harus membuat pemakai jelas dalam sudah didapatkan, dan pada saat berkunjung
melakukan hal yang berkenaan dengan ke perpustakaan mahasiswa lebih memilih
penggunaan perpustakaan untuk bertanya kepada pustakawan secara
3. Membuat pemakai kreatif langsung.Padahal tujuan pemberian buku
4. Membuat langkah yang sederhana, panduan adalah supaya di saat mahasiswa
dengan demikian pemakai dapat membutuhkan informasi tentang perpustakaan
selangkah demi selangkah mencoba mereka bisa melihat dan membaca buku
untuk mempraktikkannya di panduan yang sudah didapat. Sehingga
perpustakaan. pustakawan tidak harus menjawab pertanyaan
Di UPT perpustakaan UIN walisongo yang sama secara berulang-ulang mengenai
metode yang digunakan dalam kegiatan prosedur yang berlaku di perpustakaan
pendidikan pemakai adalah ceramah dan tersebut.
pembagian buku panduan. Namun yang akan Kegiatan pendidikan pemakai bisa
dikaji dalam penelitian ini hanya metode buku dikatakan sebagai kegiatan belajar, yaitu
panduan. belajar untuk memahami dan mengerti tentang
perpustakaan.Dalam kegiatan belajar, hal yang Populasi dalam penelitian ini adalah
ingin dicapai adalah pemahaman dari peserta mahasiswa UIN walisongo angkatan 2015
pembelajaran. Dengan harapan apa yang yang telah mengikuti pendidikan pemakai dan
dipelajari akan berguna di kemudian hari. mendapatkan buku panduan.populasi
Seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi dan mahasiswa UIN angkatan 2015 sebanyak 3384
Supriono (1991: 121) bahwa belajar adalah mahasiswa.
suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah “Sampel adalah sebagian atau wakil
laku yang baru secara keseluruhan sebagai populasi yang kita teliti” (Arikunto, 2010 :
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam 174). Sampel yang diambil dalam penelitian
interaksi dengan lingkungannya. ini menggunakan rumus slovin (Prasetyo,
2012: 137). Sehingga didapat sebanyak 97
1.2 Permasalahan penelitian responden, pengambilan sampel
menggunakan metode stratified random
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan sampling atau sampel acak berstrata.
masalah dalam penelitian ini adalah
Bagaimana hubungan antara penggunaan Data dalam penelitian ini dikumpulkan
buku panduan dengan peningkatkan dengan menggunakan metode kuesioner.Skala
pengetahuan mahasiswa pada kegiatan pengukuran variabel penelitian ini
pendidikan pemakai di UPT Perpustakaan menggunakan skala likert. Jawaban responden
UIN Walisongo Semarang? berupa pilihan dari 4 alternatif yang ada,
yaitu: sangat setuju (SS) diberi nilai 4, setuju
1.3 Hipotesis (S) diberi nilai 3, tidak setuju (TS) diberi nilai
2, dan sangat tidak setuju (STS) diberi nilai
H0 : Tidak ada hubungan positif antara 1.“Skala likert berisi pertanyaan yang
penggunaan buku panduan dengan sistematis untuk menunjukkan sikap seorang
peningkatan pengetahuan mahasiswa responden terhadap pernyataan itu.” (Prasetyo,
angkatan 2015 pada kegiatan pendidikan 2012 : 110). Metode kuesioner digunakan
pemakai di UPT Perpustakaan UIN sebagai metode pokok dalam mencari data
Walisongo Semarang pada penelitian ini, dengan cara mengedarkan
daftar pernyataan yang bersifat tertutup yang
H1: Ada hubungan positif antara penggunaan diajukan kepada sejumlah responden untuk
buku panduan dengan peningkatan mendapatkan jawaban yang dibutuhkan dalam
pengetahuan mahasiswa angkatan 2015 penelitian.Berikut adalah rumus penghitungan
pada kegiatan pendidikan pemakai di sampel
UPT Perpustakaan UIN Walisongo
Semarang

1.4 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini Keterangan:


adalah untuk mengetahui hubungan antara n = ukuran sempel
penggunaan buku panduan dengan N = ukuran populasi
peningkatkan pengetahuan mahasiswa pada e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena
kegiatan pendidikan pemakai di UPT kesalahan pengambilan sempel yang masih
Perpustakaan UIN Walisongo Semarang. dapat ditolelir atau diinginkan, dalam
penelitian ini 10%.
2. Metode Penelitian 3384
N=
Metode penelitian yang digunakan 1 + 3384 . 10%2
dalam penelitian ini adalah penelitian = 97.12 Dibulatkan menjadi 97
deskriptif kuantitatif dengan metode
korelasional. Menurut Arikunto “Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah
deskriptif metode korelasi merupakan mahasiswa angkatan 2015 di UIN Walisongo
penelitianyang dilakukan untuk mengetahui Semarang yang sudah mengikuti pendidikan
tingkat hubungan antara dua variabel atau pemakai dan mendapatkan buku panduan
lebih.”(2010:4). Sedangkan Penelitian perpustakaan. Responden berjumlah 97
kuantitatif merupakan penelitian yang mahasiswa, berasal dari 7 fakultas yang yang
menekankan analisisnya pada data-data ada di UIN Walisongo Semarang,
numerikal (angka) yang diolah dengan metode pengambilan responden ditentukan dengan
statistika. (Azwar, 1998: 5) teknik stratified random sampling. Rumus
penghitungan stratified random sampling pendidikan pemakai yaitu pemanfaatan
adalah sebagai berikut: perpustakaan secara maksimal.

populasi B. Kelayakan Bahasa


Sampel = x total sampel
Total populasi Bahasa yang digunakan haruslah lugas
(apa adanya), tidak berbelit-belit, hanya
Keterangan: mencantumkan penjabaran materi yang pokok,
Populasi = jumlah populasi masing-masing penting, dan yang perlu saja.
fakultas
C. Kelayakan Penyajian
Total populasi = 3384
Total sampel = 97 Penyajian isi buku harus bersifat
Berikut adalah data sampel yang digunakan: interaktif dan partisipatif yaitu ada bagian
yang mengajak pembaca untuk berpartisipasi,
Tabel 2.1 Data sampel
misalnya dengan mengajak pembaca mencoba
Fakultas Populasi sampel % latihan untuk menggunakan OPAC (Online
Dakwah dan 534 16 16,5% Public Access Catalog) atau mengakses
Komunkasi jurnal.Hal ini memungkinkan pembaca
Syariah dan Hukum 589 17 17,5% mencoba menelusuri koleksi perpustakaan
Ilmu Tarbiyah dan 746 20 20,6% secara mandiri.
Keguruan
D. Kegrafikan
Ushuluddin dan 358 11 11,4%
Humaniora Desain isi buku harus mudah dibaca
Ekonomi dan Bisnis 519 14 14,4% dan mendukung materi.Ini dilihat dari jenis
Islam font, ukuran font, warna font, bentuk paragraf,
Ilmu Sosial & 209 6 6,2% ilustrasi dan ilustrasi gambar. (Susanti, 2011:
Politik 5-9)
Sains dan Teknologi 429 13 13,4%
1. Variabel dependen (terikat)
Variabel dependen ( terikat) adalah
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena
yaitu: adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan
1. Variabel independen (bebas)
mahasiswa UIN Walisongo setelah mengikuti
Variabel independen (bebas) adalah kegiatan pendidikan pemakai dan
variabel yang mempengaruhi atau yang mendapatkan buku panduan.Dalam variabel
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya ini pengetahuan yang dimaksud adalah
variabel indepanden (bebas).Variabel bebas pengetahuan tentang perpustakaan setelah
dalam penelitian ini ialah penggunaan buku mendapatkan materi pendidikan
panduan pada kegiatan pendidikan pemakai. pemakai.Untuk melihat keberhasilan dari
kegiatan pendidikan pemakai, maka bisa
Berikut ini adalah komponen- dilihat dari efek yang ditimbulkan setelah
komponen untuk menilai kelayakan suatu kegiatan dilaksanakan.Hal ini bisa dilihat dari
buku panduan: pengetahuan mahasiswa, sejauh mana mereka
memahami materi yang diberikankan dalam
A. Kelayakan isi kegiatan pendidikan pemakai. Materi yang
tercantum dibuku panduan mengenai gedung
Kelayakan isi berupa Kesesuaian dan fasilitas perpustakaan, koleksi dan
materi dengan keadaan atau informasi yang pelayanan perpustakaan, keanggotaan,
ada di perpustakaan, seperti kesesuaian antara klasifikasi, nomor panggil, katalog online,
materi pelabelan yang dituliskan dalam buku jurnal elektronik, american corner.
panduan dengan pelabelan yang digunakan di Sebelum kuesioner disebar secara
perpustakaan. keseluruhan, disebar terlebih dahulu 30
kuesioner untuk uji validitas dan reliabilitas.
Buku panduan yang baik seharusnya berisi Validitas adalah suatu ukuran yang
materi yang mendukung tercapainya tujuan menunjukkantingkat-tingkat kevalidan atau
dari dibuatnya buku tersebut, dalam hal ini keshahihan sesuatu instrumen.Suatu instrumen
buku panduan harus berisi materi yang sesuai yang valid atau shahih mempunyai validitas
untuk mendukung tercapainya tujuan tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah Perhitungan mean tersebut ditentukan dengan
(Arikunto, 2010 : 211).Uji validitas berguna cara mengkombinasikan suatu bobot nilai
untuk mengetahui apakah ada pertanyaan- jawaban responden pada tiap butir pertanyaan.
pertanyaan pada kuesioner yang harus Apabila jawaban dari responden sangat setuju
dibuang/diganti karena dianggap tidak (SS) maka besarnya mean akan mendekati 4
relevan.Pengujian instrumen dalam penelitian dan sebaliknya apabila jawaban dari
ini dilakukan dengan melihat masing-masing responden adalah sangat tidak setuju (STS)
skor instrumen penelitian. Apabila nilai r hitung> maka besarnya mean akan mendekati nilai 1
nilai rtabel maka instrument tersebut dinyatakan (dalam skala 1-4). Sedangkan Persentase
valid. merupakan cara analisis yang paling
Reliabilitas menunjuk pada satu sederhana yaitu membuat perbandingan
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup kejadian suatu kasus dengan total kasus yang
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ada dikalikan dengan nilai 100 (Purwanto,
pengumpul data karena instrumen tersebut 2007: 110).
sudah baik. (Arikunto, 2010 : 221). Setelah Rumus dasar yang dipakai adalah
instrumen diuji validitasnya maka langkah
selanjutnya yaitu menguji reliabilitas.Uji
reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi
alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten jika
pengukuran diulang.Instrumen kuesioner yang Keterangan :
tidak reliabel maka tidak dapat konsisten
untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran P    : Proporsi individu dalam
tidak dapat dipercaya.Uji reliabel penelitian golongan
menggunakan Alpha-Cronbach, yaitu melalui F    : Frekuensi
variasi skor butir pernyataan dengan variasi N   : Jumlah subyek keseluruhan
total skor keseluruhan butir pernyataan.
Apabila koefisien reabilitas lebih besar dari Untuk mengukur tinggi rendahnya variabel
0,60 maka secara keseluruhan pernyataan buku panduan dapat dikelompokkan ke dalam
dinyatakan reliabel. (Nunnaly dalam Ghozali, skala interval. Rumus skala interval yang
2001: 129). dikemukakan oleh Sugiyono (2011:172)
Selanjutnya adalah pengolahan data sebagai berikut :
yang dilakukan dengan cara editing, koding,
tabulasi, analisis deskriptif dan koefisien (data terbesar – data terkecil) dibagi dengan
korelasi rank spearman. jumlah kelas interval
Dalam penelitian ini, analisis deskriptif Untuk meneliti apakah terdapat
yang digunakan adalah mean dan persentase hubungan antara metode buku panduan
atau proposisi. Pengolahan data bisa dilakukan pendidikan pemakai (variabel x) terhadap
secara manual maupun dengan bantuan peningkatan pengetahuan (variabel y), peneliti
komputer dengan program SPSS versi 16untuk menggunakan rumus perhitungan koefisien
mengetahui bagaimanakah buku panduan korelasi Spearman.Rumus koefisien korelasi
pendidikan pemakai dan peningkatan Spearman (rs) digunakan pada analisis korelasi
pengetahuan mengenai perpustakaan di sederhana untuk variabel ordinal dengan
Perpustakaan UIN Walisongo Semarang, yaitu ordinal (Hasan, 2004:57).
dengan menggunakan metode mean dan Adapun rumus perhitungan nilai
presentase. Mean diperoleh dengan cara koefisien korelasi Spearman yaitu sebagai
menjumlahkan seluruh nilai dan membaginya berikut.
dengan jumlah individu. Dalam istilah sehari-
hari disebutkan angka rata-rata. Adapun 6 ∑d 2
rumus mean menurut Sugiyono (2011:49)
r s=
n2−n
adalah sebagai berikut:
Keterangan: - rs = koefisien korelasi rank
- d = selisih rank antara X1
dan Y
- n = banyaknya pasangan
rank
Keterangan :
X = Mean Untuk membantu peneliti, pengujian
Σx = Jumlah Nilai terhadap ada atau tidak adanya hubungan
n = Jumlah Individu antarvariabel dan perhitungan besarnya nilai
koefisien korelasi dilakukan dengan
menggunakan bantuan perhitungan SPSS pernyataan. Berikut adalah tabel hasil uji
16.0. Uji korelasi Spearman’s rho dipilih validitas
dalam penelitian ini karena jenis data yang
akan diolah baik dari variabel independen dan Tabel 3.1Uji validitas
dependen merupakan data ordinal. Uji No. r r tabel Keterangan
korelasi Spearman juga tidak hanya dapat hitung
memberikan nilai besarnya koefisien korelasi 1 0,632 0,3610 Valid
tetapi juga menunjukkan arah hubungan, 2 0,633 0,3610 Valid
apakah negatif atau positif. 3 0,609 0,3610 Valid
Korelasi Spearman dilambangkan (rs) 4 0,412 0,3610 Valid
dengan ketentuan nilai rs tidak lebih dari harga 5 0,603 0,3610 Valid
(-1 ≤ rs ≤ +1). Apabila nilai rs = -1 artinya 6 0,558 0,3610 Valid
korelasi negatif sempurna, rs = 0 artinya tidak 7 0,333 0,3610 Tidak Valid
ada korelasi, rs = 1 berarti korelasinya sangat 8 0,323 0,3610 Tidak Valid
kuat. (Riduwan, 2013:136). 9 0,485 0,3610 Valid
Sedangkan arti harga rsakan 10 0,577 0,3610 Valid
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai 11 0,402 0,3610 Valid
rs sebagai berikut: 12 0,630 0,3610 Valid
Tabel 2.2Koefisien korelasi 13 0,617 0,3610 Valid
14 0,555 0,3610 Valid
N Interval Nilai Interval Koefisien 15 0,597 0,3610 Valid
o 16 0,686 0,3610 Valid
1. KK = 0,00 Tidak ada 17 0,675 0,3610 Valid
18 0,555 0,3610 Valid
2. 0,00<KK< 0,20 Sangat Rendah atau 19 0,563 0,3610 Valid
lemah sekali 20 0,521 0,3610 Valid
3. 0,20<KK<0,40 Rendah atau lemah tapi 21 0,554 0,3610 Valid
pasti 22 0,570 0,3610 Valid
4. 0,40<KK<0,70 Cukup berarti atau 23 0,669 0,3610 Valid
Sedang 24 0,693 0,3610 Valid
5. 0,70<KK<0,90 Tinggi atau Kuat 25 0,509 0,3610 Valid
5. 0,90<KK< 1,00 Sangat tinggi atau kuat 26 0,722 0,3610 Valid
sekali, dapat diandalkan 27 0,683 0,3610 Valid
6. KK = 1,00 Sempurna 28 0,690 0,3610 Valid
29 0,531 0,3610 Valid
Setelah melakukan pengolahan maka 30 0,641 0,3610 Valid
langkah selanjutnya adalah uji hipotesis.
Uji hipotesis dilakukan dengan SPSS Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa
dengan melihat nilai signifikansi. Prayitno kedua variabel dinyatakan reliabel dengan
(2009:118) menyatakan bahwa jika nilai nilai 0, 929. Yang berarti nilai lebih dari 0,60
signifikansi < 0,05 dan nilai koefisien korelasi
positif maka H1 diterima. Tabel 3.2Reliabilitas
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
ketentuannya sebagai berikut: Cronbach’s Alpha Keterangan
a. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ho
diterima dan H1 ditolak 0,929 Reliabel
b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho
ditolak dan H1 diterima.
3.2 Buku panduan perpustakaan
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Uji validitas dan reliabilitas Berikut adalah hasil dari perhitungan masing-
Sebelum kuesioner dibagikan kepada masing indikator menggunakan rumus mean:
respondensecara keseluruhan, disebar terlebih
dahulu 30 kuesioner untuk keperluan uji Tabel 3.3Jawaban responden terhadap
validitas dan reliabilitas.Hasil yang diperoleh variabel buku panduan
dari penyebaran 30 kuesioner adalah dari 30
No. Indikator Nilai Kategori
pernyataan yang diajukan 28 pernyataan
Soal Rata-
dinyatakan valid dan 2 pernyataan dinyatakan
rata
tidak valid, sehingga untuk penyebaran
kuesioner selanjutnya hanya akan diajukan 28 1. Kesesuaian 3,22 Baik
materi Grand mean (X) =
2. Kelayakan 3,02 Baik Jumlah pertanyaan
Bahasa
3,4, Kelayakan 2,79 Baik = 21.14
5 Penyajian 8
6,7, Kegrafikan 3,04 Baik = 2,64
8 Berdasarkan perhitungan yang sudah
Jumlah 12,07 dilakukandengan rumus mean didapatkan
Total rata-rata hasil bahwa masing-masing indikator dari
hitung variabel pengetahuan tentang perpustakaan
Grand mean (X) = UIN Walisongo yaitu berupa meteri yang
Jumlah pertanyaan tercantum dalam buku panduan perpustakaan
UIN Walisongo dikategorikan baik meskipun
= 1207 ada tiga indikator yang dikategorikan kurang
4 baik, namun secara keseluruhan variabel
= 3,017 tentang perpustakaan dikategorikan baik.

Berdasarkan perhitungan yang sudah Untuk mengukur tinggi rendahnya


dilakukan dengan rumus mean didapatkan variabel buku panduan dan pengetahuan
hasil bahwa masing-masing indikator dari responden dapat dikelompokkan ke dalam
variabel buku panduan yang terdiri dari skala interval.
Kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan
penyajian dan kegrafikan dikategorikan baik. Rumus skala interval yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2011:172)
3.3Pengetahuan tentang perpustakaan sebagai berikut : (data terbesar – data terkecil)
(materi pendidikan pemakai) dibagi dengan jumlah kelas interval

Berikut adalah hasil dari perhitungan masing- Tabel 2.7skala interval


masing indikator dengan rumus mean:
Nilai Keterangan
Tabel 2.6 jawaban responden terhadap
variabel pengetahuan tentang perpustakaan 1,00 – 1,75 Rendah

No Indikator Nilai Kategori 1,76 – 2,50 Kurang Baik


Soal Rata-
rata 2,56 – 3,25 Baik
9, 10, Gedung dan 3,02 Baik
11 Fasilitas 3,26 – 4,00 Sangat Baik
Perpustakaan
12, Koleksi dan 2,76 Baik
3.4 Uji korelasi spearman
13, Pelayanan
14, Perpustakaan
15, Correlations
16, Buku
17 Pandua Penget
18, Keanggotaan 2,46 Kurang n ahuan
19, Baik Spearma Buku Correlation
20 1.000 .579**
n's rho Panduan Coefficient
21 Klasifikasi 2,72 Baik Sig. (1-
22 Nomor Panggil 2,11 Kurang . .000
tailed)
Baik
23 Katalog Online 2,82 Baik N 97 97
24, Jurnal Elektronik 2,76 Baik Pengetahuan Correlation
.579** 1.000
25 Coefficient
26, American Corner 2,49 Kurang Sig. (1-
27, Baik .000 .
tailed)
28
N 97 97
Jumlah 21.14
Total rata-rata **. Correlation is significant at the
hitung 0.01 level (1-tailed).
Uji korelasi antara variabel buku tingkat hubungan, nilai korelasi sebesar 0,579
panduan (X) dengan Variabel pengetahuan berada pada interval korelasi antara 0,40< KK
tentang perpustakaan (Y) menggunakan uji <0,70 yang berarti hubungan cukup berarti
Spearman’s rho menghasilkan nilai sebesar atau sedang.
0,000 atau lebih kecil dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa ada hubungan yang 4. Simpulan
signifikan antarvariabel. Nilai koefisien
korelasi Spearman (rs) menunjukkan nilai Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian
sebesar 0,579 yang berarti kekuatan hubungan hipotesis, maka dapat diambilkesimpulan
antara buku panduan (X) dengan variabel sebagai berikut:
pengetahuan tentang perpustakaan (Y)
tersebut cukup berarti atau sedang. Dengan 1. Hasil analisis deskriptif variabel X
interval korelasi antara 0,40< KK <0,70. Nilai menggunakan rumus mean dan grand
korelasi (rs) positif menunjukkan bahwa arah mean adalah 3,017 berada pada interval
hubungan positif. Ini artinya, semakin tinggi 2,56 < X ≤ 3,25 yang berarti buku
variabel X (buku panduan) maka akan panduan perpustakaan UIN Walisongo
semakin tinggi pula variabel Y (pengetahuan Semarang termasuk kategori baik.
responden tentang perpustakaan). 2. Hasil analisis deskriptif variabel Y
menggunakan rumus mean dan grand
3.5 Uji hipotesis meanadalah 2,64 berada pada interval
2,56 < X ≤ 3,25 yang berarti
Uji hipotesis dilakukan dengan SPSS dengan menunjukkan bahwa pengetahuan
melihat nilai signifikansi pada tabel hasil tentang perpustakaan oleh mahasiswa
koefisien korelasi spearman. angkatan 2015 di Perpustakaan UIN
Walisongo Semarang termasuk kategori
Prosedur uji statistikanya adalah sebagai baik.
berikut: 3. Berdasarkan hasil analisis korelasi
1. Menentukan Formulasi Hipotesis spearman diketahui bahwa besarnya
H0 : Tidak ada hubungan positif antara koefisien korelasi (rs) antara variabel
penggunaan buku panduan buku panduan (X) dan pengetahuan
dengan peningkatan tentang perpustakaan (Y) adalah sebesar
pengetahuan mahasiswa 0,579. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
angkatan 2015 pada kegiatan korelasi positif dan signifikan.Karena
pendidikan pemakai di UPT berada pada interval korelasi 0,40<KK
Perpustakaan UIN Walisongo <0,70 maka tingkat hubungan
Semarang dikategorikan cukup berarti atau sedang.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
H1 : Ada hubungan positif antara bahwa dalam penelitian ini ada hubungan
penggunaan buku panduan antara buku panduan perpustakaan dan
dengan peningkatan pengetahuan tentang perpustakaan oleh
pengetahuan mahasiswa mahasiswa angkatan 2015 di Perpustakaan
angkatan 2015 pada kegiatan UIN Walisongo Semarang dengan nilai positif
pendidikan pemakai di UPT dan signifikan. Jadi Ho ditolak dan H1
Perpustakaan UIN Walisongo diterima, yang berarti bahwa Ada hubungan
Semarang positif antara penggunaan buku panduan
dengan peningkatan pengetahuan mahasiswa
2. Berdasarkan nilai signifikansi (α), dengan angkatan 2015 pada kegiatan pendidikan
ketentuan sebagai berikut: pemakai di UPT Perpustakaan UIN Walisongo
a. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ho Semarang.
diterima dan H1 ditolak
b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ho 4.1 Saran
ditolak dan H1 diterima Saran yang dapat disampaikan kepada pihak
Pada tabel olah data korelasi Spearman, UPT perpustakaan UIN Walisongo Semarang
diketahui bahwa terdapat korelasi yang untuk meningkatkan kualitas dari pendidikan
signifikan pada taraf signifikan sebesar 0,000 pemakai yang diselenggarakan, terutama
(lihat hasil sig.(1-tailed). Ini berarti bahwa mengenai metode buku panduan yang
nilai signifikansi (0,000) < α (0,05). digunakan, antara lain adalah :
Kesimpulan analisis uji hipotesis pada 1. Buku panduan yang sudah ada hendaknya
penelitian ini adalah “buku panduan dan di update setiap tahun sesuai dengan
pengetahuan tentang perpustakaan memiliki kondisi dan prosedur yang berlaku di
hubungan positif dan signifkan”. Berdasarkan
perpustakaan, termasuk materi tentang Hak, Ade Abdul. 2004. “Pendidikan
prosedur pelayanan internet yang telah Pemakai : Perubahan Prilaku pada
mengalami beberapa kali perubahan Siswa Madrasah dalam Sistem
semenjak adanya layanan tersebut di Pembelajaran Berbasis Perpustakaan”.
perpustakaan UIN Walisongo Semarang. Dalam Jurnal Al-Maktabaha vol 4 no 2
Hal ini berdasarkan pengamatan yang obtobern 112-124.
dilakukan pada saat prapenelitian, adanya http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-
permasalahan mengenai mahasiswa yang maktabah/article/view/1632Diunduh
tidak mengetahui prosedur pemanfaatan 16 September 2015
internet, setelah peneliti melihat dan
mengamati isi dari buku panduan, ternyata
dalam buku tersebut tidak dijelaskan
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian
bagaimana prosedur menggunakan layanan
dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara
internet.
2. Materi tentang nomor panggil hendaknya
lebih diperjelas agar pembaca mengetahui Irmanella, Sherly dan Ardoni. 2013.
fungsi nomor panggil. Dalam pelaksanaan “Pembuatan Buku Pedoman
pendidikan pemakai, pustakawan juga bisa Perpustakaan sebagai Sarana Promosi
menggunakan alat peraga berupa buku di Perpustakaan Umum Gunung
yang sudah diberi label (nomor panggil) Bungsu”. Dalam Jurnal Ilmu Informasi
kemudian dijelaskan kepada para peserta Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 2,
pendidikan pemakai mengenai fungsinya No. 1, September 2013, Seri H
dan komponen-komponen yang ada pada
label buku. Berkaitan dengan program http://download.portalgaruda.org/artic
pendidikan pemakai di perpustakaan UIN le.php?
Walisongo Semarang berdasarkan hasil article=101451&val=1516Diunduh 16
penelitian diketahui bahwa subvariabel Februari 2016.
pengetahuan tentang nomor panggil nilai
rata-ratanya paling rendah yaitu 2,11. Murugan, Senthur. 2013. “User Education:
Academic Libraries”. Dalam
Internasional Journal of Information
Daftar Pustaka
Technology and Library Science
Research Vol.1, No.1, April 2013, PP:
Afandi, Moh. Irfan. 2010. “Pengembangan 01-06
Buku Panduan Pengasuhan untuk http://acascipub.com/International
Mengembangkan Potensi Membaca %20Journal%20of%20Information
Anak Usia Prasekolah”. Skripsi Sarjana %20Technology%20and%20Library
Pendidikan Universitas Negeri %20Science
Semarang, Semarang %20Research/IJITLSR_Vol.
%201,%20No.%201,%20April
%202013/USER
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriono. %20EDUCATION.pdfDiunduh 25
1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: November 2015.
Rineka Cipta.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah.


Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur 2012. Metode Penelitian Kuantitatif :
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Teori dan Aplikasi.Jakarta : Rajawali
Jakarta : Rineka Cipta

Prayitno, Duwi. 2009. SPSS untuk Analisis


Azwar, Syaifuddin. 1998. Metode Korelasi, Regresi, dan Multivariate.
Penelitian.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Yogyakarta: Gava Media

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih
Multivariate dengan Program SPSS. Sulistyastuti.2007. Metode Penelitian
Semarang: Badan Penerbit Universitas Kuantitatifuntuk Administrasi Publik
Diponegoro dan Masalah-masalah Sosial.
Yogyakarta: Gava Media
Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan
Perpustakan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Riduwan. 2013. Metode dan Teknik


Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta

Susanti, Desi. 2011. “Kriteria Buku Teks


Bahasa Indonesia (BSNP) : Telaah
Buku Teks Bahasa Indonesia”.

http://desisusanti16.blogspot.co.id/
2012/04/kriteria-buku-teks-bahasa-
indonesia.html. Diunduh 16
Desember 2015

Sutarno NS. 2006. Perpustakaan dan


Masyarakat. Edisi Revisi.Jakarta :
Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai