Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PRODUK KOSMETIKA

ANTIAGING

Nama Dosen :
Apt., Lidya Ameliana S.Si., M.Farm,

Oleh :
Siti Rokhayah (172210101042)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2020
1. Jelaskan perbedaan kulit normal dengan kulit yang mengalami aging
Jawab :
Proses penuaan kulit merupakan proses fisiologis yang tidak dapat dihindari. Kulit merupakan
bagian tubuh yang paling sering terpapar oleh faktor-faktor luar terutama radiasi sinar ultraviolet,
dan karena terlihat oleh orang lain sehingga akan memengaruhi kehidupan sosial individu.
a. Kondisi Kulit normal
 Kulit terasa lembab dan tidak ada kerutan
 Elastisitas kulit tinggi dan kulit masih kencang
 Banyak terkandung pigmen kulit sehingga warna kulit lebih merata
 Kulit tampak segar dan bercahaya
b. Kondisi Kulit yang mengalami aging
 Kulit menjadi kering dan mengalami kerutan
 Elastisitas kulit menurun dan menjadi kendur
 Kulit menjadi rapuh
 Pigmen kulit berkurang sehingga menyebabkan warna kulit mulai menghilang

2. Sebutkan faktor - faktor penyebab aging baik intrinsik maupun ekstrinsik


Jawab :
a. Penuaan intrinsik
 Ditentukan secara genetik
 Terdapat 2 proses penuaan dalam penuaan intrinsik yaitu muncul di dalam jaringan itu
sendiri dan yang disebabkan oleh pengaruh penuaan pada organ lain, misalnya,
perubahan hormonal terkait usia.
 Secara klinis, kulit yang menua secara intrinsik mengalami kulit kering,menjadi lebih
kendor, dan berkerut halus.
 Aktivitas dan kemampuan proliferasi keratinosit dan fibroblast menurun, jumlah sel
Langerhans dan melanosit menurun.
 Jumlah proteoglikan menurun
 Pebuluh daran di jaringan berkurang
 Jumlah kelenjar dan folikel rambut berkurang
b. Penuaan ekstrinsik
 Penuaan terjadi tidak sesuai usia (penuaan dini)
 Mengalami Pachulosis, kulit menjadi lebih tebal, kulit kendor , banyak mengalami
kerutan.
 Mengalami Hiperpigmentasi, telangiektasis
 Aktivitas fibroblast dermal meningkat, jumlah Langerhans sel dan melanosit menurun
 Mengalami degenerasi serat elastis dan deposisi abnormal
 Degradasi jaringan kolagen
 Disebabkan oleh factor-faktor dari luar tubuh
 Photoaging
 Merokok
 Penggunaan kosmetik yang salah
 Radikal bebas.

3. Jelaskan prinsip mekanisme kerja kosmetik antiaging dan beri contoh bahan


aktifnya
Jawab :
Mekanisme kerja kosmetik antiaging adalah antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang mampu menghambat oksidasi radikal bebas. Sebagai
bahan aktif, antioksidan digunakan untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat oksidasi
dan mencegah penuaan dini. Antioksidan yang digunakan secara tropikal terutama
vitamin C dan E, berfungsi untuk membantu sel-sel memperbaiki kerusakan kulit akibat
radikal bebas yang disebabkan radiasi UV dan rokok.
Antioksidan bekerja menangkap radikal bebas yang ada dalam kulit. Molekul antioksidan
berfungsi sebagai sumber hidrgen labil yang akan berkaitan dengan radikal bebas. Dalam
proses tersebut, antioksidan mengikat energi yang akan digunakan untuk pembentukan
radikal bebas baru sehingga reaksi antioksidan berhenti. Antioksidan ”mengorbankan
dirinya” untuk teroksidasi oleh radikal bebas sehingga melindungi protein atau asam
amino penyusun kolagen dan elastin. Kosmetik antiaging diharapkan dapat mengurangi
kerutan, garis halus, dan kerusakan akibat sinar matahari. Antioksidan dapat memberikan
bahan aktif polifenol yang dapat meningkatkan perlindungan radiasi dan membantu
meminimalkan efek penuaan.
Contoh Bahan aktif :
 Resveratrol
 Catechin
 Asam galat (gallic acid)
 Asam oleat
 Asam linoleat

4. Sebutkan satu produk kosmetik antiaging, jelaskan komposisinya dan mekanisme


kerja zat aktifnya!
Jawab :
Produk kosmetik : Natur-e daily nourishing-moisturizing hand&bdy lotion
Komposisi :
 Purified water
 Glyceryl stearate
 Cetearyl alcohol
 Caprycil/capric trygycerid
 Glycerin
 Dimeticone
 Phenoxyethanol
 PEG 20 stearate
 Manitol
 Ethylhexyl Methoxycinnamate  bahan aktif
 Sodium lactate
 Sodium salt-2-pyrrolidon 5-Carbonic Acide
 Cellulose
 Methyelene Bis-Benzotriazolyl tetramethylbuthylphenol
 Ethylhexylglycerin
 Paraffin liquidum
 Edatatedisodium
 Trideceth-6
 Sorbitan laurate
 Punicic acid
 CI 772289
 Tocopherylacetate
 Hydroxypropyl methycellulose
 CI 19140
 CI 42090

Mekanisme Ethylhexyl Methoxycinnamate


Ethylhexyl Methoxycinnamate juga dikenal sebagai octyl methoxycinnamate. Senyawa ini
merupakan senyawa cair yang jelas yang jelas yang menyerap sinar UVB dan melindungi
terhadap sinar yang terbakar. Telah teruji secara aman dan digunakan secara luas dalam kosmetik
dan tabir surya selama beberapa decade. Ethylhexyl Methoxycinnamate melindungi kulit dari
sinar UVA. Ini memberikan perlindungan luas dalam produk perlindungan matahari kami.
Mereka melindungi kulit dari efek merusak dari sinar matahari. Ethylhexyl Methoxycinnamate
dan butyl methoxydibenzoylmethane dalam kombinasi melindungi kulit dari efek sinar matahari.
Frekuensi berbeda dari sinar ultraviolet (UV) dapat menyebabkan berbagai jenis kerusakan pada
kulit. Sinar UVB menyebabkan pembakaran dan kemerahan dialami dari terlalu banyak paparan
sinar matahari yang tidak terlindungi. UVB mendorong kulit kita untuk menghasilkan melanin,
pigmen yang memberi warna alami pada kulit. Ketika kulit mulai coklat itu adalah tanda
kerusakan dan melanin diproduksi untuk melindungi kulit. Paparan UVA menembus lapisan
kulit yang sangat dalam, berkaitan terhadap efek penuaan dini. Dan Ethylhexyl
Methoxycinnamate ini melindungi kulit terhadap kerusakan akibat sinar UVA. Berbentuk cairan
transparan yang tidak larut dalam air. Ethylhexyl Methoxycinnamate dimanafaatkan sebagai
sunscreen dan produk make up yang mengandung bahan untuk melindungi kulit dari sinar
matahari dan bekerja dengan cara menyerap, memantulkan atau menyebarkan sinar UV.Dan
memiliki manfaat ganda untuk mengatasi masalah jerawat dan juga kandungan Ethylhexyl
Methoxycinnamate yang ada didalamnya bermanfaat untuk melindungi kulit wajah dari paparan
sinar matahari.

DAFTAR PUSTAKA
Cosmetic info.(2016). The Science & Safety Behind Your Favorite Products. Diakses Pada 15
Oktober 2020 ( https://cosmeticsinfo.org/ingredient/ethylhexyl-methoxycinnamate)
Giacomoni, P. U. (2006). Aging of Human Skin. Handbook of Models for Human Aging, 993–
998. doi:10.1016/b978-012369391-4/50083-7 
Gu, Y., Han, J., Jiang, C., & Zhang, Y. (2020). Biomarkers, oxidative stress and autophagy in
skin aging. Ageing Research Reviews, 101036.
Nunes, M. A., Rodrigues, F., & Oliveira, M. B. P. P. (2017). Grape Processing By-Products as
Active Ingredients for Cosmetic Proposes. Handbook of Grape Processing By-Products,
267–292. doi:10.1016/b978-0-12-809870-7.00011-9 
Veysey, E. C., & Finlay, A. Y. (2010). Aging and the Skin. Brocklehurst’s Textbook of Geriatric
Medicine and Gerontology, 133–137. doi:10.1016/b978-1-4160-6231-8.10022-4 
Winarsih. Herry. (2007). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta : Kanisus

Anda mungkin juga menyukai