Disusun Oleh :
Kelompok :2
Nama / Npm : Arif Rahman H / 10070218013
: Muhammad Farhan Nurrohman /10070218014
: Rizky R / 10070218023
: Normic J P / 10070218028
❖ Kekayaan Hati
Kekayaan yang utama menurut ajaran islam bukanlah banyaknya harta (asset)
yang dimiliki perusahaan, akan tetapi kekayaan utama perusahaan menurut ajaran
islam itu adalah bila perusahaan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang
memiliki kekayaan jiwa. SDM yang memiliki kekayaan jiwa dicirikan memiliki
akhlak yang mulia, yang tunduk kepada aturan Allah dan Rasul-nya.
SDM yang memiliki kekayaan jiwa dicirikan bila melakukan perbuatan salah
maka sadar akan kekeliruannya dan cepat cepat bertobat, mereka pun tidak
meneruskan perbuatan salahnya itu ( Q.S Ali Imran 3:135) sekalipun bisnisnya itu
sangat menguntungkan.
Sealim alimnya manusia dapat saja tergoda, tetapi hati yang jujur sebagian buah
ibadah yang ikhlas ternyata dapat terjadi pengendalian diri, hingga seseorang dapat
tercegah dari perbuatan tercela sekalipun peluang untuk melakukan itu sudah
terbuka lebar.
Kebaikan walau sesaat yang dilakukan dengan ikhlas ternyata dapat merubah
kejahatan ( fahsya) yang dilakukan bertahun tahun. Kisah yang hamper sama juga
pernah terjadi pada Nabi Yusuf As yang hamper melakukan perbuatan tercela
dengan siti Zulaekha, tetapi tercegah karena Nabi Yusuf AS tersadar. Allah
mengabadikan kisah Nabi Yusuf AS ini dengan firmanya :
Berdasarkan hadist dan ayat di atas maka kekayaan sebenarnya kekayaan hati
yang dibuktikan dalam bentuk amala mal soleh. Sayangnya, kebanyakan
manusia kurang memperhatikan masalah kebersihan niat dan amal baik
seseorang. Mereka lebih suka menilai seseorang dari penampakan fisiknya
(kekayaan hartanya). Akibatnya, perbuatan mereka menjadi tidak terkontrol
karena tujuanya lebih kepada harta fisik. Oleh karena itu, mereka oleh allah
dianggap sebagai binatang ternak, bahkan meraka termasuk golongan yang
kafir. Karena walau sudah diberitahukan mereka tetap membandel. Hal itu
terjadi karena didalam hati mereka ada suatu penyakit, sehingga hatinya
mengalami kebutaan. Oleh kaena itu allah berfirman :
Oleh karena itu, kaya menurut ajaran islam bukanlah karena banyaknya
harta berupa kekayaan fisik dan ambisi lainya. Akan tetapi kaya itu lebih
diutamakan pada kaya jiwa, dalam pengertian hati yang bersih dan ikhlas dalam
mengamalkan ajaran agama. Kayanya hati atau jiwa akan dapat mencegah
terjadinya kemungkinan. Sehingga, tatkala godaan datang, baik berupa godaan
harta, tahta, dan wanita untuk melakukan sesuatu yang tercela, dirinya dapat
terkendali dengan baik, dengan demikian maka perbuatan korupsi,
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, perzinahan dan perbuatan
keji serta perbuatan mungkar lainya akan dapat di cegah.
❖ Penutup
Beberapa akhlak mulia yang menjadi ciri dan keunggulan bisnis islami
adalah :
Agama Islam membenci sikap meminta minta dan mengajarkan agar kita
tekun bekerja serta hidup hemat. Hadis dan riwayat berikut menggambarkan hal
tersebut.
Sesungguhnya sikap meminta minta itu tidak layak kecuali bagi tiga
orang, yaitu: 1. Mereka yang menderita miskin yang menyakitkan. 2. Mereka
yang mempunyai utang yang menakutkan. 3. Mereka yang mempunyai luka
yang mengerikan. (HR. Tirmidzi).
Dalam hadis yang lain, beliau mengarahkan kita agar rajin bersabda, Nabi
SAW bersabda:
“Tidak ada makanan yang lebih baik dimakan seseorang daripada
makanan yuang merupakan hasil usahanya sendiri. Nabi Daud AS memakan
makanan dari hasil usahanya sendiri (HR. Bukhari, Nasa’I dan Ibnu Majah).
“barang siapa yang ditimpa kemiskinan lalu meminta minta kepada masyarakat,
maka kemiskinannya tidak akan dihilangkan namun barang siapa ditimpa
kemiskinan lalu meminta minta kepada Allah, maka cdepat atau lambat Allah
akan memberinya rezeki.” (HR. Tirmidzi).
Lalu, berapakah batas mnimal jumlah harta seseorang yang disebut tidak
miskin sehingga tidak boleh meminta minta itu? Dalam hadis Rasul SAW
bersabda:
“Barang siapa meminta minta padahal dia telah dapat mencukupinya kebutuhan
hidup, maka dia akan dikumpulkan pada hari kiamat dengan wajah tercabik
cabik.” “sahabat bertanya:” Ya Rasulullah, apakah kriterianya kaya itu,
sehingga kita haram untuk meminta minta?” beliau menjawab: bilai engkau
memiliki kekayaan 50 dirham atau setara dengan 5 dinar” (HR. Tirmidzi).
Sebagai catatan, satu dinar itu setara debgab 4,25 gram emas a=hadu 5
dubar uty setara dengan 21,15 gram emas. Sikap suka meminta minta dengan
erbagai macam bentuknya mulai dari mengemis, pungli, maling, mencopet atau
korupsi, lahir dari perasaan miskin (selalu merasa kurang dalam hal harta) dan
kufur, walaupun kebutuhan hidupnya telah tercukupi. Karena bahanya perasaan
itu Rasul sering berdoa yaitu”Sesungguhnya Allah mencintsai seorang hamba
yang bertakwa, hamba yang kaya dan orang yang tersembunyi(dari pandangan
atau tidak ingin dikenal)”. (HR. Muslim dan Hanbali).
Rezeki, umur, serta nasib baik dan buruk memang telah Allah tetapkan,
namun hal ini bukan berate mereka yang mempunyai rezeki sedikit tidak dapat
mnejadi kaya. Merka dapat menjadi kaya dengan rezeki yang seedikit bila
rezekit tersebut disyukuri dengan cara digunakan dengan sederhana dan hemat.
Hasil penghematan tersebut ditabungkan untuk bekal di hari susahnya dan
hajatnya. Rasul Bersabda : “ Allah memberikan rahmat kepada orang yang
berusaha mencari harta dengan jalan yang halal da membelanjakannya dengan
sederhana serta hemat, menabungkan kelebihannya untuk hari papa dan
hajatnya.: (HR Ibnu Najar).