Word Sejarah Animasi (Minggu 2)
Word Sejarah Animasi (Minggu 2)
Pada 4 hingga 3 juta tahun yang lalu dalam peradaban budaya Indonesia sebenarnya sudah
ada lukisan animasi. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya lukisan-lukisan yang
ditemukan di Gua Leang-Leang (Sulawesi), beberapa gua di Kalimantan Timur, serta gua-
gua yang masih murni tersimpan di alam Papua. Di Pulau Jawa sendiri, sejak zaman dulu
juga sudah ada seni, yakni seni memainkan Wayang Kulit dan beberapa jenis Wayang
lainnya. Wayang kulit dapat dikategorikan sebagai pelopor film animasi dunia dengan teknik
penangkapan siluet bayangan (menghidupkan bayangan) sebagai hasil jadinya,. Dan
sementara itu, Lotte Reineger dari Jerman baru mengembangkannya pada tahun 1919.
Namun karena kesan bangsa kita yang ramah tamah dan tidak suka menonjolkan diri, maka
kesenian wayang seakan dilupakan sebagai perintis film animasi dunia. Bahkan ada bangsa
lain yang mengclaim kesenian ini milik bangsanya.
Pengertian Animator
Animator adalah seorang seniman yang menciptakan berbagai ragam gambar yang
akan membentuk ilusi seolah-olah bergerak pada saat ditayangkan dengan cepat yang
disebut dengan frame. Animator dapat bekerja dalam berbagai bidang
seperti film, televisi, video game, dan Internet. Biasanya, sebuah
karya animasi membutuhkan beberapa animator. Cara kerja dalam menciptakan gambar
tersebut, sangat bergantung dari gaya dan keahlian mereka.
Film animasi, atau biasa disingkat animasi saja, adalah film yang merupakan hasil
dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada
awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang
kemudian di-“putar” sehingga muncul efek gambar bergerak. Namun seiring
berjalannya waktu, komputer dan grafis komputer menyederhanakan semua
proses tersebut. Bukan saja lebih mudah, proses pembuatan animasi oleh
animator pun kini berjalan lebih cepat. Tapi tentu saja, tetap bukan perkara sepele.
Apalagi yang kemudian bisa dilakukan oleh siapapun.
Bagaimana pun, menjadi animator butuh tak sekedar komputer melainkan juga
bakat dan kemampuan, utamanya dalam menghidupkan gambar. Nah, animasi
inilah yang nantinya menimbulkan efek-efek yang membuat kita, sebagai
penonton, tercengang.
Sebagian kita tentu tidak asing dengan film-film layar lebar baik kartun maupun
tidak, yang menyertakan unsur animasi di dalamnya bukan? Film-film keren yang
beredar di pasaran seperti Transformer, Iron Man, The Adventure of Tintin, dan Ant
Man, hanyalah beberapa diantaranya. Nah, pertanyaannya sekarang, tahu nggak
sih kalau ternyata film-film tersebut melibatkan para animator asal Indonesia?
Yep, nyatanya meskipun perkembangan animasi di tanah air masih belum bisa
dikatakan pesat, bukan berarti negeri ini tidak bisa menghasilkan animator-
animator yang andal. Buktinya animator-animator berikut, yang namanya sudah
mendunia. Siapa saja?
Chris Lie
Nama Christiawan Lie atau lebih akrab disapa Chris Lie, memang bukan lagi nama
baru di dunia animasi. Ia pernah terlibat dalam pembuatan animasi sejumlah film
papan atas Hollywood, sebut saja Transformers 3, GI: Joe, Spiderman, Star Wars
hingga Lord of the Rings.
Chris sendiri telah suka menggambar sejak kecil. Hobi dan bakat itu lantas
ditunjang pula oleh kecerdasannya yang di atas rata-rata. Asal tahu saja, Chris
adalah lulusan terbaik dari Fakultas Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pada tahun 2003, ia mendapatkan beasiswa dari Fullbright dan melanjutkan S2-nya
di Savannah College of Arts and Design (SCAD). Bidang yang dipilihnya saat itu
adalah Sequential Art. Dari sini, Chris mulai merintis karirnya. Ia dipercaya Devil’s
Due Publishing, sebuah perusahaan penerbitan ternama yang memegang lisensi
komik G.I Joe di Chicago, untuk menggarap proyek-proyeknya, kemudian berlanjut
dengan keterlibatannya di sejumlah film ternama.
Setelah memutuskan pulang kampung ke Indonesia, pemilik Caravan Studio tetap
dipercaya untuk mengerjakan proyek dari Marvel, Hasbro, Mattel, Lego, dan Sony
Online Entertaiment.
Ronny Gani
Penggemar film-film Avengers mungkin tak akan mengeryit heran ketika
mendengar nama-nama seperti Robert Downey Jr, Chris Evans, atau bahkan Tom
Holland, tapi tidak demikian jika yang muncul adalah nama Ronny Gani. Padahal,
dia adalah animator asal Indonesia yang diam-diam sudah memoles tampilan
visual Hulk dan kawan-kawan sejak Avengers dirilis.
Ronny Gani merupakan Senior Animator, Industrial Light & Magic’s Singapore. Ia
bergabung dengan Industrial Light & Magic pada 2008 dan telah bekerja di film-film
blockbuster Hollywood. Diantara beberapa film yang telah melibatkan tangan
dinginnya, sebagian dari kita tentu tidak asing dengan Ant-Man, Warcraft, Pacific
Rim, dan banyak lagi.
Rini Sugianto
Sosok animator hebat lainnya di dunia animasi Indonesia adalah seorang
perempuan bernama Rini Sugianto. Ia adalah animator yang berada dibalik film-
film box office Hollywood. Beberapa diantaranya adalah The Adventures of Tintin,
The Avengers, The Hobbit: The Desolation of Smaug dan Teenage Mutant Ninja
Turtle.
Kini, lulusan Universitas Parahyangan, Bandung jurusan arsitektur ini tinggal di
California, Amerika Serikat. Rini sendiri telah memulai karir sejak 2005.
Griselda Sastrawinata
Berangkat dari kecintaannya pada film-film Disney, Griselda lantas mulai memupuk
mimpinya untuk berkarier di perusahaan ini. Hal pertama yang ia lakukan adalah
terbang ke Amerika Serikat dan melanjutkan studi di Art Center College of Design,
Pasadena. Lulus kuliah, Griselda bekerja di DreamWorks Animation. Disini dia pun
terlibat dalam banyak film seperti Shrek Forever After, Puss in Boots, How to Train
Your Dragon, Kung Fu Panda 2 dan Home.
Keterlibatannya dalam film Moana, dimana ia bekerja sebagai visual development
artist bagian desain karakter dan kostum, seolah menjawab mimpinya akan Disney.
Andre Surya
Kecanduan game sekali lagi terbukti bukanlah hal yang buruk. Paling tidak jika kita
mengacu pada sosok animator Andre Surya. Berkat hobinya main game, khususnya
game 3D, ia banyak belajar tentang grafis 3D. Dia lantas memutuskan untuk
mengambil diploma jurusan film dan special effect di Canada. Lulus kuliah, Lucas
Animation yang berbasis Singapura pun menjadi pelabuhannya.
Dari perusahaan yang didirikan George Lucas ini, Andre mulai menggarap banyak
film Holywood seperti Iron Man, Indiana Jones, Star Trek, Terminator Salvation,
Avatar, Transformer dan masih banyak lagi. Saat ini dia sudah kembali ke Indonesia
untuk membuka sekolah digital art.
Wira Winata
Berawal dari hobinya mengambar, kepiawaian Wira Winata sebagai ilustrator dan
animator perlahan tapi pasti mulai terendus oleh Disney dan Cartoon Network.
Wira sendiri sebenarnya tidak memiliki latar belakang khusus di bidang animasi. Ia
adalah lulusan Nanyang Polytechnic Singapura jurusan teknik.
Pada 1997, atas saran dari seorang guru, yang mengetahui bahwa Wira suka
menggambar, Wira pun terbang ke Pasadena, Amerika Serikat, untuk kuliah desain
produk di Art Center College of Design.
Battle of Surabaya adalah film produksi MSV Pictures yang sukses mencuri perhatian dunia
pada tahun 2015 lalu. Film animasi buatan mahasiswa STMIK Amikom ini mengisahkan
tentang perjuangan arek-arek Suroboyo dan TKR dalam pertempuran Surabaya. Ketika
Jepang menyerah pada sekutu di tahun 1945, Indonesia segera memproklamirkan
kemerdekaannya. Meskipun begitu, langit Surabaya ternyata kembali memerah setelah
datangnya Sekutu yang ditumpangi oleh Belanda.
Film ini mendapat banyak penghargaan baik nasional maupun internasional. Salah satunya
adalah piala People’s Choice Award di ajang International Movie Trailer Festival tahun 2013.
2) Meraih Mimpi (2009)
Dikisahkan Dana adalah seorang gadis cilik yang tinggal di sebuah desa kecil di Batam.
Ia tinggal bersama seorang adik, ayah, dan nenek yang biasa ia panggil dengan sebutan
Oma. Desa tempat mereka tinggal dikuasai oleh Pairot, seorang tuan tanah yang kejam
dan licik. Ia diam-diam menyusun sebuah rencana untuk mengusir para penduduk desa
dan mendirikan sebuah kota perhotelan di atas tanah mereka. Dana yang menyadari hal
ini berusaha sekuat tenaga untuk menggagalkan rencana Pairot. Masalah bertambah
ketika ia dijodohkan oleh orang tuanya dengan Ben, anak lelaki Pairot.
Meraih Mimpi (2009) adalah film animasi 3D musikal pertama yang dibuat oleh Kalyana
Shira Films. Film ini merupakan versi Indonesia dari film Sing to the Dawn (2008) yang
dibuat oleh studio Infinite Frameworks dengan prakarsa dan dana dari Singapura.
Janus: Prajurit Terakhir (2003) meceritakan kisah seorang mekanik bernama Janus
yang hidup di abad 34. Ketika perang antar bangsa terjadi, ia kembali ke abad 21 untuk
mencegah perang tersebut terjadi. Bersama sahabat-sahabat barunya di abad 21 yaitu
Mayo dan Indri, ia menghadapi sejuta tantangan. Dikejar anak nakal, diburu pasukan
Draco dari masa depan, hingga diragukan oleh orang-orang dewasa di sekitar mereka.
Cek juga beberapa rekomendasi artikel seputar film Indonesia , film animasi dan film
terbaik yang bakal kamu betah nonton
Adi adalah seorang siswa SMK yang cerdas, mandiri, dan punya banyak teman. Ia
dibesarkan oleh kakeknya yang bernama Sumbo. Ibunya meninggal saat melahirkannya
sementara sang ayah yang bernama Kokar pergi merantau.
Dalam perjalanannya, Kokar mendapat kekuatan dari seekor naga yang berasal dari luar
angkasa. Naga tersebut merupakan peliharaan seorang raja jahat bernama Nero. Ia
merupakan seorang raja jahat yang memiliki anak buah kejam bernama Garok dan dulunya
merupakan teman dekat Sumbo. Selain Garok, Nero memiliki dua anak buah yang kocak
yaitu Kirun dan Cekidot. Kekocakan dan kecerobohan mereka terkadang membuat misi
yang Nero berikan menjadi gagal.
Sebelum meninggal, Sumbo mewariskan robot bernama B10 dan sembilan pusaka yang
harus Adi temukan di seluruh penjuru Tanah Air.
Altitude Alto (2011) adalah film pendek animasi Indonesia-Malaysia yang diproduksi
oleh Monso House dan Mushroomhead. Film berdurasi lima menit ini dibuat selama
delapan bulan oleh sutradara Aditya Prabaswara dan berhasil merebut penghargaan
Piala Maya 2014. Selain itu, film ini juga mendapat nominasi di Festival Film Pendek
XXI 2013 kategori Film Pendek Animasi Pilihan Media.
Sudah banyak anak-anak yang familiar dengan judul Adit & Sopo Jarwo. Meski bukan
termasuk kategori film animasi layar lebar, Adit & Sopo Jarwo (2014-2015) tetap
diperhitungkan sebagai salah satu karya anak bangsa bidang animasi yang
membanggakan. Serial yang diproduksi oleh MD Animation ini menceritakan kisah
persahabatan antara empat orang kawan yaitu Adit, Dennis, Mitha dan Adelya.
Kehidupan mereka senantiasa diwarnai oleh petualangan-petualangan tak terduga.
Salah satu tantangan yang mereka hadapi adalah ulah dari duo Sopo Jarwo yang sering
mengganggu dan berseteru dengan mereka.
8) Malls
Satu lagi film pendek buatan anak negeri yang berhasil membanggakan Tanah Air. Film
tersebut adalah Lakon Pada Suatu Ketika yang diproduksi oleh Lakon Animasi. Film
pendek yang dijuluki sebagai Transformers ala Indonesia ini memiliki kualitas grafis
yang tak kalah dengan film-film animasi buatan Pixar.
Satu lagi serial animasi Indonesia yang seru dan berkualitas. Serial ini berjudul Keluarga
Somat yang tayang di Indosiar sejak tahun 2013 lalu. Dikisahkan Pak Somat adalah
seorang pegawai pabrik yang tinggal bersama seorang istri bernama Inah dan dua
orang anak, Dudung dan Ninung. Meski hidup sederhana, keluarga mereka sangat
harmonis dengan berbagai keceriaan dan masalah yang biasa terjadi di kehidupan
nyata. Dudung memiliki sifat usil dan malas namun sejatinya ia sangat kreatif,
sementara Ninung cenderung sopan dan penurut. Perbedaan di antara keduanya
mewarnai kehidupan keluarga mereka, apalagi ditambah dengan masyarakat sekitar
yang begitu beragam. Persis seperti slogan nasional Bhinneka Tunggal Ika.
Kamu juga bisa cek promo nonton di bioskop yang bakal bikin kantongmu makin irit
saat nonton film animasi keren nanti.
Kuku Rock You adalah serial animasi 3D karya PT Digital Global Maxinema yang tayang
sejak 17 Agustus 2014 lalu. Serial ini mengisahkan seekor ayam jantan bernama Jagur
yang terobsesi menjadi penyanyi rock. Awalnya, serial ini hendak dinamakan Kukuruyuk
oleh sang kreator, Achmad Rofiq, namun kemudian diubah atas masukan Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif waktu itu agar bisa go international. Benar saja, tak
butuh waktu lama hingga serial ini mendapat penghargaan Japan Asia Graph.
13)Binekon
Mengusung spirit idealisme Nusantara dan ideologi Pancasila, serial animasi Binekon
hadir untuk mengedukasi anak-anak Indonesia dengan konten kultural. Dibuat oleh dua
animator muda yaitu Haryadhi dan Oktodia Mardoko, serial ini menghadirkan lima karakter
yang unyu dan menarik. Adapun animasi Binekon sudah dapat ditonton sejak tanggal 5
April lalu.
16) Entong
Siapa yang tidak tahu serial animasi anak-anak Entong? Trailernya di YouTube saja sudah
ditonton ratusan ribu kali, bahkan beberapa cuplikan episodenya ditonton jutaan orang.
Serial ini sendiri dibuat berdasarkan sinetron terkenal Si Entong yang menjadi favorit anak-
anak beberapa tahun yang lalu. Secara garis besar, serial Entong mengisahkan tentang
kehidupan Entong yang dikelilingi oleh teman-temannya termasuk Memed dan beberapa
orang yang memusuhinya.
2) Steaps of may
3) Gundala