Anda di halaman 1dari 12

1)Sejarah dan Perkembangan Animasi di Indonesia

Pada 4 hingga 3 juta tahun yang lalu dalam peradaban budaya Indonesia sebenarnya sudah
ada lukisan animasi. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya lukisan-lukisan yang
ditemukan di Gua Leang-Leang (Sulawesi), beberapa gua di Kalimantan Timur, serta gua-
gua yang masih murni tersimpan di alam Papua. Di Pulau Jawa sendiri, sejak zaman dulu
juga sudah ada seni, yakni seni memainkan Wayang Kulit dan beberapa jenis Wayang
lainnya. Wayang kulit dapat dikategorikan sebagai pelopor film animasi dunia dengan teknik
penangkapan siluet bayangan (menghidupkan bayangan) sebagai hasil jadinya,. Dan
sementara itu, Lotte Reineger dari Jerman baru mengembangkannya pada tahun 1919.
Namun karena kesan bangsa kita yang ramah tamah dan tidak suka menonjolkan diri, maka
kesenian wayang seakan dilupakan sebagai perintis film animasi dunia. Bahkan ada bangsa
lain yang mengclaim kesenian ini milik bangsanya.

Sejarah Animasi Indonesia sendiri mulai diketahui sejak


ditemukannya Cave Pinting yang bercerita mengenai binatang buruan atau hal-hal yang
berbau mistis. Sejak tahun 1933 di Indonesia banyak koran lokal yang memut iklan Walt
Disney. Kemudian pada tahun 1955, Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni
mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (Pak Ook) untuk belajar animasi di
studio Walt Disney. Setelah belajar selama 3 bulan, ia kembali ke Indonesia dan membuat
film animasi pertama bernama “Si Doel Memilih”. Film animasi 2 dimensi tentang
kampanye pemilihan umum pertama di Indonesia itu menjadi tonggak dimulainya animasi
modern di negeri ini.
Pada tahun 1963 Pak Ook hijrah ke TVRI (Televisi Republik Indonesia) dan
mengembangkan animasi di sana dalam salah satu program namun kemudian program itu
dilarang karena dianggap terlalu konsumtif.  Di tahun tersebut TVRI merupakan stasiun TV
satu-satunya di Indonesia. Stasiun ini sudah memulai  menayangkan film-film yang dibuat
oleh Walt Disney dan Hanna-Barbera, sekitar tahun 1970. Pada masa yang sama, lahir
juga policy baru tentang penayangan iklan di TVRI yang kemudian melahirkan program
“Mana Suka Siaran Niaga”. Saat itulah film animasi iklan nasional lahir, yang memberikan
gambaran riil tentang keadaan industri film animasi yang tidak bisa lepas dari pertumbuhan
televisi.
Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan
oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di
Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang,Amerika dan lain-lain. Anima
berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an
banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm, maraknya penggunaan kamera untuk
membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. di festival film itu
juga ada beberapa film animasi Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai
Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama).
Era tahun 80-an ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia Ada film animasi
“Rimba Si Anak Angkasa” yang disutradarai oleh Wagiono Sunarto dan dibuat atas
kolaborasi ulangan “Si Huma” yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk
serial TV. Beberapa animator lokal. ada juga film animasi pet sekitar tahun 1980-1990-an.
Hal ini ditandai dengan lahirnya beberapa studio animasi seperti Asiana Wang Animation
yang bekerjasama dengan Wang Fim Animation, Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red
Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun di
Tegal.
Pada era tahun 90-an sudah banyak bertaburan berbagai film animasi diantaranya Legenda
Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara yang kala itu masih menggunakan kamera
film seluloid 35 mm. Kemudian ada serial “Hela,Heli,Helo” yang merupakan film animasi 3D
pertama yang di buat di Surabaya. Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang
berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan
si Kancil. Dan pada era 90-an ini banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi
terkenal dari negara Jepang seperti Doraemon dan Pocket Monster.
Diantara sekian banyak studio animasi yang terdapat di Indonesia, Red Rocket Animation
termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket memproduksi beberapa serial
animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba
Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan. Pada masa ini serial animasi
cukup populer karena sudah menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi. Lalu pada
tahun 2003, serial 3D animasi merambah ke layar lebar diantaranya “Janus Perajurit
Terakhir”
Pada 7 Mei 2004, hadir film 3D animasi berdurasi panjang (full animation) buata Indonesia
sekitar 30 menit yaitu “Homeland” yang ceritanya diolah bersama tim Visi Anak Bangsa dan
Kasatmata. Film ini berkisah soal petulangan seorang bocah bernama Bumi yang berusaha
menemukan tempat tinggalnya di dunia yang imajiner. Dalam menempuh perjalanan itu
Bumi ditemani beragam binatang yang memiliki indra dan berjiwa dan mempunyai
kepribadian serta bisa berbicara sebagaimana layaknya manusia. Film ini digarap selama
satu tahun di bawah payung Studio Kasatmata di Jogjakarta. Walaupun film kurang meraih
sukses tapi menjadi babak baru bagi dunia peranimasian di bumi Nusantara.

Di antara suguhan berbagai serial kartun


dari Nickelodeon, Global TV menyelipkan satu program anak-anak Kabayan dan Liplap.
Animasi buatan asli anak negeri ini yang merupakan buah karya Castle Production,
perusahaan animasi lokal yang sebelumnya lebih sering menangani proyek animasi untuk
negara lain. Animasi ini mencitrakan Kabayan sebagai seorang anak berumur 10 tahun,
bertubuh gemuk, rajin, jujur, dan bijaksana. Kabayan memiliki teman imajinasi seekor
kunang-kunang bernama Lip Lap. Dia selalu mengikuti dan menemani Kabayan ke mana
pun. Lip Lap sering menyemangati Kabayan bila sedang putus asa dan mengingatkan bocah
tersebut bila berbuat salah.
Selain Kabayan Liplap yang merupakan tokoh khas Indonesia, ada pula film animasi pendek
superhero asal Tasikmalaya yang telah dua kali memenangkan ajang penghargaan INAICTA
(Indonesia ICT Awards), yaitu Hebring. Nama aslinya adalah Heru, yang menetap di rumah
susun dan bekerja sebagai tukang ojek. Saat ini Hebring sudah dibuat dalam dua sekuel.
Hebring 1 berhasil memenangkan INAICTA 2007 dan selang dua tahun kemudian sekuel
kedua animasi ini mendapat juara pada penghargaan yang sama.
Pada Hebring 1, pahlawan yang suka makan bakso ini dengan kekuatan supernya berusaha
menghentikan laju bus Transjakarta yang remnya tiba-tiba blong. Hal ini ia lakukan untuk
menolong seorang nenek yang sedang menyebrang jalan tanpa mengetahui bahwa ada bus
yang sedang mengarah kepadanya. Hebring kembali membantu nenek yang sama saat tasnya
dicopet pada sekuel keduanya.
Pada tahun 2008, Indonesia  berhasil membuat film animasi 3D pertama yang ditayangkan
di layar lebar dan juga sudah berhasil Go Internasional (didistribusikan ke berbagai negara
mulai dari Singapura, Korea, dan Rusia). Film animasi yang berjudul “Meraih
Mimpi” tersebut diproduksi Infinite Frameworks (IFW), studio animasi yang berpusat di
Batam. Film ini merupakan adapatasi dari buku karya Minfung Ho berjudul Sing to The
Dawn. Buku tersebut bercerita tentang kakak beradik yang berusaha melindungi tempat
tinggal mereka dari kontraktor penipu. IFW membuat adapatasi buku Minfung Ho tersebut
atas permintaan pemerintah Singapura yang ingin buku wajib baca di beberapa SD di
Singapura tersebut dibuatkan filmnya. Begitu mendapat tawaran, IFW langsung memulai
pengerjaan film Sing to The Dawn. Dan untuk diketahui lebih dari 150 animator yang turut
andil di dalamnya

Pengertian Animator
Animator adalah seorang seniman yang menciptakan berbagai ragam gambar yang
akan membentuk ilusi seolah-olah bergerak pada saat ditayangkan dengan cepat yang
disebut dengan frame. Animator dapat bekerja dalam berbagai bidang
seperti film, televisi, video game, dan Internet. Biasanya, sebuah
karya animasi membutuhkan beberapa animator. Cara kerja dalam menciptakan gambar
tersebut, sangat bergantung dari gaya dan keahlian mereka.

Tugas dan Tanggung Jawab Animator

 Membuat animasi karakter ekspresif yang menggambarkan berbagai emosi


 Merekomendasikan pendekatan terbaik untuk mengintegrasikan komponen 3-D
ke dalam produk komersial yang berkualitas
 Membuat animasi berkualitas tinggi dengan memanfaatkan animasi.
 Memberikan dan menerima feedback dari tim terkait.
 Berkolaborasi dengan animator, klien, dan produsen lainnya
 Membuat prototipe dan tiruan dari jenis produk baru
 Brainstoring dengan konsep konsep, dan kemampuan untuk menghasilkan
sketsa konsep dan pengeditan yang cept.
 Pahami dan jalankan arahan dari pemimpin animator atau pengawas animasi.

7 Tokoh - Tokoh Animasi Di Indonesia

Film animasi, atau biasa disingkat animasi saja, adalah film yang merupakan hasil
dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada
awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang
kemudian di-“putar” sehingga muncul efek gambar bergerak. Namun seiring
berjalannya waktu, komputer dan grafis komputer menyederhanakan semua
proses tersebut. Bukan saja lebih mudah, proses pembuatan animasi oleh
animator pun kini berjalan lebih cepat. Tapi tentu saja, tetap bukan perkara sepele.
Apalagi yang kemudian bisa dilakukan oleh siapapun.
Bagaimana pun, menjadi animator butuh tak sekedar komputer melainkan juga
bakat dan kemampuan, utamanya dalam menghidupkan gambar. Nah, animasi
inilah yang nantinya menimbulkan efek-efek yang membuat kita, sebagai
penonton, tercengang.
Sebagian kita tentu tidak asing dengan film-film layar lebar baik kartun maupun
tidak, yang menyertakan unsur animasi di dalamnya bukan? Film-film keren yang
beredar di pasaran seperti Transformer, Iron Man, The Adventure of Tintin, dan Ant
Man, hanyalah beberapa diantaranya. Nah, pertanyaannya sekarang, tahu nggak
sih kalau ternyata film-film tersebut melibatkan para animator asal Indonesia?
Yep, nyatanya meskipun perkembangan animasi di tanah air masih belum bisa
dikatakan pesat, bukan berarti negeri ini tidak bisa menghasilkan animator-
animator yang andal. Buktinya animator-animator berikut, yang namanya sudah
mendunia. Siapa saja?

Chris Lie
Nama Christiawan Lie atau lebih akrab disapa Chris Lie, memang bukan lagi nama
baru di dunia animasi. Ia pernah terlibat dalam pembuatan animasi sejumlah film
papan atas Hollywood, sebut saja Transformers 3, GI: Joe, Spiderman, Star Wars
hingga Lord of the Rings.
Chris sendiri telah suka menggambar sejak kecil. Hobi dan bakat itu lantas
ditunjang pula oleh kecerdasannya yang di atas rata-rata. Asal tahu saja, Chris
adalah lulusan terbaik dari Fakultas Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pada tahun 2003, ia mendapatkan beasiswa dari Fullbright dan melanjutkan S2-nya
di Savannah College of Arts and Design (SCAD). Bidang yang dipilihnya saat itu
adalah Sequential Art. Dari sini, Chris mulai merintis karirnya. Ia dipercaya Devil’s
Due Publishing, sebuah perusahaan penerbitan ternama yang memegang lisensi
komik G.I Joe di Chicago, untuk menggarap proyek-proyeknya, kemudian berlanjut
dengan keterlibatannya di sejumlah film ternama.
Setelah memutuskan pulang kampung ke Indonesia, pemilik Caravan Studio tetap
dipercaya untuk mengerjakan proyek dari Marvel, Hasbro, Mattel, Lego, dan Sony
Online Entertaiment.

Michael Reynold Tagore


Lulusan Desain Grafis Universitas Tarumanegara dan S2 jurusan desain di
University Technology of Sydney ini adalah nama lainnya di dunia animasi
Indonesia yang telah mencatatkan prestasi membanggakan di Hollywood. Asal tahu
saja, ia adalah salah satu orang dibalik layar pembuatan film The Hobbit dan
Batman v Superman: Dawn of Justice.
Nama lengkapnya Michael Reynold Tagore. Sama seperti Chris Lie, pria kelahiran
Surabaya telah menyukai aktivitas menggambar sejak kecil. Menginjak Sekolah
Menengah Atas (SMA), Reynold yang pindah ke Jakarta lantas mulai membuat
animasi untuk game. Ia tertarik mendalami dunia animasi, khususnya iliustrasi tiga
dimensi setelah menonton film Lord of The Ring.

Ronny Gani
Penggemar film-film Avengers mungkin tak akan mengeryit heran ketika
mendengar nama-nama seperti Robert Downey Jr, Chris Evans, atau bahkan Tom
Holland, tapi tidak demikian jika yang muncul adalah nama Ronny Gani. Padahal,
dia adalah animator asal Indonesia yang diam-diam sudah memoles tampilan
visual Hulk dan kawan-kawan sejak Avengers dirilis.
Ronny Gani merupakan Senior Animator, Industrial Light & Magic’s Singapore. Ia
bergabung dengan Industrial Light & Magic pada 2008 dan telah bekerja di film-film
blockbuster Hollywood. Diantara beberapa film yang telah melibatkan tangan
dinginnya, sebagian dari kita tentu tidak asing dengan Ant-Man, Warcraft, Pacific
Rim, dan banyak lagi.

Rini Sugianto
Sosok animator hebat lainnya di dunia animasi Indonesia adalah seorang
perempuan bernama Rini Sugianto. Ia adalah animator yang berada dibalik film-
film box office Hollywood. Beberapa diantaranya adalah The Adventures of Tintin,
The Avengers, The Hobbit: The Desolation of Smaug dan Teenage Mutant Ninja
Turtle.
Kini, lulusan Universitas Parahyangan, Bandung jurusan arsitektur ini tinggal di
California, Amerika Serikat. Rini sendiri telah memulai karir sejak 2005.

Griselda Sastrawinata
Berangkat dari kecintaannya pada film-film Disney, Griselda lantas mulai memupuk
mimpinya untuk berkarier di perusahaan ini. Hal pertama yang ia lakukan adalah
terbang ke Amerika Serikat dan melanjutkan studi di Art Center College of Design,
Pasadena. Lulus kuliah, Griselda bekerja di DreamWorks Animation. Disini dia pun
terlibat dalam banyak film seperti Shrek Forever After, Puss in Boots, How to Train
Your Dragon, Kung Fu Panda 2 dan Home.
Keterlibatannya dalam film Moana, dimana ia bekerja sebagai visual development
artist bagian desain karakter dan kostum, seolah menjawab mimpinya akan Disney.
Andre Surya
Kecanduan game sekali lagi terbukti bukanlah hal yang buruk. Paling tidak jika kita
mengacu pada sosok animator Andre Surya. Berkat hobinya main game, khususnya
game 3D, ia banyak belajar tentang grafis 3D. Dia lantas memutuskan untuk
mengambil diploma jurusan film dan special effect di Canada. Lulus kuliah, Lucas
Animation yang berbasis Singapura pun menjadi pelabuhannya.
Dari perusahaan yang didirikan George Lucas ini, Andre mulai menggarap banyak
film Holywood seperti Iron Man, Indiana Jones, Star Trek, Terminator Salvation,
Avatar, Transformer dan masih banyak lagi. Saat ini dia sudah kembali ke Indonesia
untuk membuka sekolah digital art.

Wira Winata
Berawal dari hobinya mengambar, kepiawaian Wira Winata sebagai ilustrator dan
animator perlahan tapi pasti mulai terendus oleh Disney dan Cartoon Network.
Wira sendiri sebenarnya tidak memiliki latar belakang khusus di bidang animasi. Ia
adalah lulusan Nanyang Polytechnic Singapura jurusan teknik.
Pada 1997, atas saran dari seorang guru, yang mengetahui bahwa Wira suka
menggambar, Wira pun terbang ke Pasadena, Amerika Serikat, untuk kuliah desain
produk di Art Center College of Design.

Film Animasi Terbaik Buatan Indonesia

1) Battle of Surabaya (2015)

Battle of Surabaya adalah film produksi MSV Pictures yang sukses mencuri perhatian dunia
pada tahun 2015 lalu. Film animasi buatan mahasiswa STMIK Amikom ini mengisahkan
tentang perjuangan arek-arek Suroboyo dan TKR dalam pertempuran Surabaya. Ketika
Jepang menyerah pada sekutu di tahun 1945, Indonesia segera memproklamirkan
kemerdekaannya. Meskipun begitu, langit Surabaya ternyata kembali memerah setelah
datangnya Sekutu yang ditumpangi oleh Belanda.

Film ini mendapat banyak penghargaan baik nasional maupun internasional. Salah satunya
adalah piala People’s Choice Award di ajang International Movie Trailer Festival tahun 2013.
2) Meraih Mimpi (2009)

Dikisahkan Dana adalah seorang gadis cilik yang tinggal di sebuah desa kecil di Batam.
Ia tinggal bersama seorang adik, ayah, dan nenek yang biasa ia panggil dengan sebutan
Oma. Desa tempat mereka tinggal dikuasai oleh Pairot, seorang tuan tanah yang kejam
dan licik. Ia diam-diam menyusun sebuah rencana untuk mengusir para penduduk desa
dan mendirikan sebuah kota perhotelan di atas tanah mereka. Dana yang menyadari hal
ini berusaha sekuat tenaga untuk menggagalkan rencana Pairot. Masalah bertambah
ketika ia dijodohkan oleh orang tuanya dengan Ben, anak lelaki Pairot.

Meraih Mimpi (2009) adalah film animasi 3D musikal pertama yang dibuat oleh Kalyana
Shira Films. Film ini merupakan versi Indonesia dari film Sing to the Dawn (2008) yang
dibuat oleh studio Infinite Frameworks dengan prakarsa dan dana dari Singapura.

3) Janus: Prajurit Terakhir (2003)

Janus: Prajurit Terakhir (2003) meceritakan kisah seorang mekanik bernama Janus
yang hidup di abad 34. Ketika perang antar bangsa terjadi, ia kembali ke abad 21 untuk
mencegah perang tersebut terjadi. Bersama sahabat-sahabat barunya di abad 21 yaitu
Mayo dan Indri, ia menghadapi sejuta tantangan. Dikejar anak nakal, diburu pasukan
Draco dari masa depan, hingga diragukan oleh orang-orang dewasa di sekitar mereka.

Cek juga beberapa rekomendasi artikel seputar film Indonesia , film animasi dan film
terbaik yang bakal kamu betah nonton

4) Petualangan Si Adi (2013)

Adi adalah seorang siswa SMK yang cerdas, mandiri, dan punya banyak teman. Ia
dibesarkan oleh kakeknya yang bernama Sumbo. Ibunya meninggal saat melahirkannya
sementara sang ayah yang bernama Kokar pergi merantau.

Dalam perjalanannya, Kokar mendapat kekuatan dari seekor naga yang berasal dari luar
angkasa. Naga tersebut merupakan peliharaan seorang raja jahat bernama Nero. Ia
merupakan seorang raja jahat yang memiliki anak buah kejam bernama Garok dan dulunya
merupakan teman dekat Sumbo. Selain Garok, Nero memiliki dua anak buah yang kocak
yaitu Kirun dan Cekidot. Kekocakan dan kecerobohan mereka terkadang membuat misi
yang Nero berikan menjadi gagal.

Sebelum meninggal, Sumbo mewariskan robot bernama B10 dan sembilan pusaka yang
harus Adi temukan di seluruh penjuru Tanah Air.

5) Altitude Alto (2011)

Altitude Alto (2011) adalah film pendek animasi Indonesia-Malaysia yang diproduksi
oleh Monso House dan Mushroomhead. Film berdurasi lima menit ini dibuat selama
delapan bulan oleh sutradara Aditya Prabaswara dan berhasil merebut penghargaan
Piala Maya 2014. Selain itu, film ini juga mendapat nominasi di Festival Film Pendek
XXI 2013 kategori Film Pendek Animasi Pilihan Media.

6) Adit & Sopo Jarwo (2014-2015)

Sudah banyak anak-anak yang familiar dengan judul Adit & Sopo Jarwo. Meski bukan
termasuk kategori film animasi layar lebar, Adit & Sopo Jarwo (2014-2015) tetap
diperhitungkan sebagai salah satu karya anak bangsa bidang animasi yang
membanggakan. Serial yang diproduksi oleh MD Animation ini menceritakan kisah
persahabatan antara empat orang kawan yaitu Adit, Dennis, Mitha dan Adelya.
Kehidupan mereka senantiasa diwarnai oleh petualangan-petualangan tak terduga.
Salah satu tantangan yang mereka hadapi adalah ulah dari duo Sopo Jarwo yang sering
mengganggu dan berseteru dengan mereka.

7) Petualangan Singa Pemberani (2012)

Petualangan Singa Pemberani (2012) adalah film animasi Indonesia yang disutradarai


oleh Salvador Simo dan Lee Croudy. Melibatkan Giring Ganesha dan Putri Titian sebagai
pengisi suara utama, film ini mengisahkan tentang petualangan singa bernama Paddle Pop
dalam melindungi Kristal Lion. Ia harus menghentikan Shadow Master sang Penguasa
Kegelapan dari dunia lain yang berusaha mendapatkan kristal yang memiliki kekuatan maha
dahsyat tersebut.
Cek juga mall rekomendasi kami yang bisa kamu pake tempat hang-out sambil nunggu film
favorit kamu nanti.

8) Malls

Satu lagi film pendek buatan anak negeri yang berhasil membanggakan Tanah Air. Film
tersebut adalah Lakon Pada Suatu Ketika yang diproduksi oleh Lakon Animasi. Film
pendek yang dijuluki sebagai Transformers ala Indonesia ini memiliki kualitas grafis
yang tak kalah dengan film-film animasi buatan Pixar.

9) Si Juki The Movie (2017)


Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir (2017) adalah film animasi Indonesia yang rilis di
bioskop pada tanggal 28 Desember lalu. Diangkat dari komik karya Faza Ibnu Ubaidillah
alias Faza Meonk, film ini mengisahkan petualangan Si Juki dan kawan-kawan melakukan
misi penyelamatan dari bencana meteor. Film Si Juki The Movie (2017) melibatkan sederet
artis-artis papan atas. Mulai dari Indro Warkop DKI, Bunga Citra Lestari, Tio Pakusadewo, Ki
Joko Bodo, dan Butet Kartaredjasa.

10) Uwa dan Rimba Indonesia (2012)


Uwa dan Rimba Indonesia adalah film animasi anak-anak buatan Hicca Animation Studios.
Film berbentuk 3D ini bertujuan untuk mengedukasi anak Indonesia melalui petualangan
tokoh-tokoh di dalamnya. Ada Uwa sang bayi orangutan, Mica sang bayi harimau Sumatra,
dan Pito sang bayi badak Jawa. Film ini kemudian dikembangkan menjadi serial animasi.

11) Keluarga Somat (2013-2017)

Satu lagi serial animasi Indonesia yang seru dan berkualitas. Serial ini berjudul Keluarga
Somat yang tayang di Indosiar sejak tahun 2013 lalu. Dikisahkan Pak Somat adalah
seorang pegawai pabrik yang tinggal bersama seorang istri bernama Inah dan dua
orang anak, Dudung dan Ninung. Meski hidup sederhana, keluarga mereka sangat
harmonis dengan berbagai keceriaan dan masalah yang biasa terjadi di kehidupan
nyata. Dudung memiliki sifat usil dan malas namun sejatinya ia sangat kreatif,
sementara Ninung cenderung sopan dan penurut. Perbedaan di antara keduanya
mewarnai kehidupan keluarga mereka, apalagi ditambah dengan masyarakat sekitar
yang begitu beragam. Persis seperti slogan nasional Bhinneka Tunggal Ika.

Kamu juga bisa cek promo nonton di bioskop yang bakal bikin kantongmu makin irit
saat nonton film animasi keren nanti.

12) Kuku Rock You (2014)

Kuku Rock You adalah serial animasi 3D karya PT Digital Global Maxinema yang tayang
sejak 17 Agustus 2014 lalu. Serial ini mengisahkan seekor ayam jantan bernama Jagur
yang terobsesi menjadi penyanyi rock. Awalnya, serial ini hendak dinamakan Kukuruyuk
oleh sang kreator, Achmad Rofiq, namun kemudian diubah atas masukan Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif waktu itu agar bisa go international. Benar saja, tak
butuh waktu lama hingga serial ini mendapat penghargaan Japan Asia Graph.

13)Binekon

Mengusung spirit idealisme Nusantara dan ideologi Pancasila, serial animasi Binekon
hadir untuk mengedukasi anak-anak Indonesia dengan konten kultural. Dibuat oleh dua
animator muda yaitu Haryadhi dan Oktodia Mardoko, serial ini menghadirkan lima karakter
yang unyu dan menarik. Adapun animasi Binekon sudah dapat ditonton sejak tanggal 5
April lalu.

14) Knight Kris (2017)


entah apa yang ada di benak seorang Deddy Corbuzier ketika mencetuskan ide pembuatan
Knight Kris (2017) ini. Bersama Sys Ns, ia memproduseri film animasi asli
Indonesia pertama yang bertema wayang yang rilis November 2017 lalu. Disutradarai oleh
Antonius dan William Fajito, Knight Kris (2017) melibatkan sederet dubber terbaik
Indonesia. Deddy Corbuzier sendiri juga turut mengisi suara untuk Bayu, pemeran utama
dalam film ini. Selain itu, ada pula anak bungsu presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep,
dalam daftar pengisi suara.
15) Hebring (2007)
Hebring adalah animasi buatan Main Studios bekerja sama dengan Imaginary Friends
Studio yang mengangkat tema superhero nasional. Dibuat dalam bentuk animasi 3D,
Hebring mengisahkan petualangan seorang anak muda Tasikmalaya bernama Heru. Suatu
saat ia menemukan kotak yang berisi kostum pahlawan super dan buku petunjuk. Tanpa
pikir panjang, ia langsung mengenakan kostum tersebut tanpa mengindahkan buku
petunjuknya. Dengan ketulusan hati, Heru memanfaatkan kostum tersebut untuk menolong
orang lain.

16) Entong

Siapa yang tidak tahu serial animasi anak-anak Entong? Trailernya di YouTube saja sudah
ditonton ratusan ribu kali, bahkan beberapa cuplikan episodenya ditonton jutaan orang.
Serial ini sendiri dibuat berdasarkan sinetron terkenal Si Entong yang menjadi favorit anak-
anak beberapa tahun yang lalu. Secara garis besar, serial Entong mengisahkan tentang
kehidupan Entong yang dikelilingi oleh teman-temannya termasuk Memed dan beberapa
orang yang memusuhinya.

17) Tendangan Halilintar (2014)


Serial animasi Tendangan Halilintar produksi MD Animation mengisahkan pertandingan
sepak bola sepanjang masa antara Tim Garuda dan Tim Super. Tim Garuda beranggotakan
Akbar, Abbas, Hafiz, Marco, dan Tito, sementara di Tim Super ada Alvan, Peter, Kevin, Igor,
dan Bari. Serial ini memiliki keunikan yang membedakan dengan serial TV pada umumnya.
Setiap pertandingan selalu digelar di lapangan yang berbeda dengan aturan yang selalu
berbeda pula.

Film Animasi Indonesia yang mulai Mendunia

1) Kucumbu Tubuh Indahku

2) Steaps of may

3) Gundala

4) Hiruk Pikuk Si-Alkisah ( The Science of Fictions)

5) Perempuan Tanah Jahamam ( Impetigore) dan Folklore : A Mother’s Love”

Anda mungkin juga menyukai