Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Jalan Pendidikan No. 19 A Telp./Fax ( 0370 ) 632604 Mataram

Mataram, 12 Agustus 2021


Nomor : 420 /2184.UM/Dikbud
Lampiran :- Kepada
Perihal : Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Yth. 1. Kepala Kantor Cabang Dinas se- NTB
Tahun Pelajaran 2021/2022 2. Kepala SMA/SMK/SLB
3. Pengawas SMA/SMK/SLB
di-
Tempat

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.
Menindak lanjuti Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor: 03/KB/2021, Nomor: 384 Tahun
2021, Nomor: HK. 01.08/Menkes/4244/2021, Nomor: 440-717 tahun 2020 tentang panduan
penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Coronavirus Diseases 2019 tanggal 30 Maret 2021, kami
mohon izin untuk melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan layanan
belajar tatap muka pada SMA, SMK, SLB negeri dan swasta tahun pelajaran 2021/2022, dengan uraian
sebagai berikut.
A. Dasar Hukum
1. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan
dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor: 03/KB/2021, Nomor: 384 Tahun 2021,
Nomor: HK. 01.08/Menkes/4244/2021, Nomor: 440-717 tahun 2020 tentang panduan
penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Coronavirus Diseases 2019 tanggal 30 Maret
2021.
2. Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 32 tahun 2021 tanggal 9 Agustus 2021 tentang
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 3, level 2, dan level 1 serta mengoptimalkan
posko penanganann coronavirus disease 2019 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian
penyebaran coronavirus disease 2019.
3. Surat Edaran Gubernur Nusa Tenggara Barat nomor 109/07/Kum/Tahun 2021 tanggal 21 Juli 2021
tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro di provinsi Nusa Tenggara
Barat.
B. Alasan/Pertimbangan
1. Hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran daring maupun luring tanggal 19 s.d. 31 Juli 2021 yang
dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB menunjukkan bahwa proses
pembelajaran mengalami berbagai kendala, di antaranya terbatasnya kuota dan jaringan internet
yang tidak memadai khususnya di daerah blank spot, kurang mahirnya mengoperasikan IT,
sulitnya mengatur jadwal, dan lain-lain.
2. Data-data primer seperti laporan pengawas sekolah, hasil survey dan observasi langsung tim Dinas
Dikbud NTB menunjukkan bahwa sebagian besar SMA/SMK/SLB sangat siap melaksanakan
layanan tatap muka secara penuh. Kesiapan ini didukung dengan sarana pendukung yang
dibutuhkan seperti masker, tempat cuci tangan, ruang isolasi/UKS, dan tingkat kedisiplinan guru
dan peserta didik dalam menerapkan protocol Covid-19 menunjukkan trend yang makin positive.
3. Masukan dari orang tua siswa yang berharap agar putra-putri mereka tetap bisa melaksanakan
pembelajaran tatap muka semata-mata untuk mengurangi potensi ketidakmaksimalan orangtua
dalam mendampingi putra-putri mereka saat belajar di rumah dikarenakan alasan tertentu seperti
kesibukan kerja di luar rumah atau karena kurang terampilnya orangtua dalam dalam
mendampingi anak-anak belajar dari rumah atau karena alasan lainnya.
4. Harapan yang sangat tinggi dari peserta didik agar sekolah segera dibuka untuk pembelajaran tatap
muka mengingat belajar dari rumah (BDR) dirasakan kurang optimal bila dibandingkan dengan
belajar secara langsung di sekolah.
5. Kekhawatiran sebagian besar masyarakat akan terjadinya learning loss, yakni situasi di mana tidak
adanya proses belajar dalam waktu lama akan menyebabkan hilangnya motivasi dan orientasi
belajar peserta didik.

C. Standar operasional prosedur (SOP) layanan tatap muka, meliputi:


1. Tugas Kepala Cabang Dinas
a. Melakukan koordinasi dengan pengawas dan kepala sekolah untuk menyiapkan, melaksanakan
dan melakukan pendampingan terkait penegakan protokol kesehatan, yang salah satu
diantaranya adalah memksimalkan kerjama dengan tenaga kesehatan dan aktif memantau
status perkembangan staus zona di wilayah masing-masing.
b. Menugaskan pengawas sekolah untuk melakukan pendampingan pada saat layanan
pembelajaran tatap muka dengan berpedoman pada instrument sebagaimana pada lampiran 1
dan 2 SOP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2. Tugas Pengawas Sekolah
a. Memastikan sekolah telah mengisi dapodik kesiapan belajar tatap muka melalui link yang
disediakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Begitu juga memastikan terisinya
instrument kesiapan sekolah dan pengembaliannya kepada Dinas Dikbud Provinsi NTB.
b. Melakukan pengawasan dan pendampingan selama kegiatan layanan tatap muka dengan
mengacu kepada standar operasinal prosedur Dinas Dikbud NTB.

3. Tugas Kepala SMA, SMK dan SLB


a. Memastikan adanya ijin/rekomendasi dari unsur komite sekolah dan perwakilan orangtua/wali
sebelum memulai pelaksanaan layanan tatap muka pada pertengahan Agustus 2021.
b. Memastikan ulang kesiapan tim satgas Covid-19 sekolah dan memastikan tupoksi masing-
masing anggota dapat berjalan maksimal terutama untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan
sebelum dan setelah jam belajar usai. Sekolah juga perlu melakukan konsolidasi ulang tim
disiplin covid-19 dari unsur peserta didik.
c. Memastikan ketersediaan sarana seperti thermo gun, tempat mencuci tangan, masker dan
pelindung wajah (face shield), spanduk dan tulisan pengingat akan pentingnya menjaga
protokol Covid-19, termasuk ketersediaan ruang UKS.
d. Sekolah membuka layanan tatap muka dengan sistem shift/blok maksimal 3,5 jam pelajaran
dengan durasi maksimal 60 menit per jam tatap muka pada setiap shift/blok.
e. Khusus SMK, agar melakukan identifikasi dan penjajakan terhadap DU-DI (dunia usaha-dunia
industri) yang siap menyerap peserta didik untuk melakukan praktik kerja industri (prakerin)
dengan memperhatikan kemungkinan terlaksananya protokol covid-19 secara baik pada DU-
DI dimaksud.

4. Prosedur Kerja

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN


TATAP MUKA”

 Sekolah mengisi data periksa dan mengirim screen shoot


Mengisi daftar pada DAPODIK bukti pengisian daftar periksa ke Dinas Dikbud Provinsi
NTB

a. Mengisi instrument kesiapan tatap  Mengirim foto kesiapan sarana


muka  Mengajukan ijin tatap muka ke Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Prov. NTB, paling lambat tanggal 20 Agustus
b. Menyiapkan sarana penanganan 2021
Covid-19
c. Mengajukan ijin membuka layanan
tatap muka

a. Mengatur ruang kelas dengan rasio  Shift/ blok diserahkan kepada sekolah
 Maksimal tatap muka 3,5 jam setiap shift/blok
maksimal 18 peserta didik/Kelas
 Tim disiplin dibentuk dari OSIS, Pramuka, PMR dll yang
b. Menyusun jadwal pelajaran tidak sedang mendapatkan jadwal tatap muka
c. Membuat tim disiplin sekolah

a. Melaksanakan tatap muka terbatas  Mematuhi protokol kesehatan


 Strategi tatap muka dan prakerin diputuskan sekolah
(bukan simulasi)
b. Melaksanakan prakerin bagi SMK

 Sekolah memberikan laporan hasil evaluasi melalui google


form yang disiapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Evaluasi layanan tatap muka Prov. NTB setiap dua minggu sekali.

5. Waktu Pelaksanaan
a. Pembelajaran tatap muka terbatas (bukan simulasi) dapat dilaksanakan mulai tanggal 16
Agustus 2021.
b. Evaluasi pelaksanaan layanan tatap muka dilakukan 2-4 minggu sekali.

D. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi dilakukan secaraa berkala baik harian, mingguan, dan bulanan. Adapun
masing-masing sekolah menyampaikan laporan secvaraa berkala setiap dua minggu sekali secaraa
online dan hasilnya diolah oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan Provinsi Nusa Tenggara Barat
sebagai dasar evaluasi dan kegiatan tindak lanjut strategi berikutnya.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka layanan tatap muka terbatas di SMA/SMK/SLB dapat
dilaksanaakan mulai tanggal 16 Agustus 2021 sampai dengan adanya ketentuan lebih lanjut.

Demikian untuk dilaksanakan dan atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Provinsi Nusa Tenggara Barat,

Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd.


Pembina Utama Muda
NIP. 19710124 199801 1 002

Tembusan Yth:
1. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
di Jakarta
2. Gubernur Nusa Tenggara Barat sebagai laporan
3. Ketua DPRD Nusa Tenggara Barat
4. Sekretaris Daerah Provinsi NTB
5. Kepala LPMP NTB
6. Kepala Inspektorat Provinsi NTB
7. Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTB

Anda mungkin juga menyukai