Kelompok 1
JURUSAN KEPERAWATAN
INSTITUT KTSEHATAN HELVETIA MEDAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Komunikasi pada remaja ?
2. Bagaimana proses prinsip komunikasi pada remaja ?
3. Bagaimana Komunikasi Terapeutik pada Remaja?
4. Bagaimana Teknik Komunikasi pada Remaja?
5. Apa hambatan dalam Komunikasi pada Remaja?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari komunikator atau
penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikan atau penerima
berita kepola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.
Ada pengertian komunikasi yang dikemukakan oleh beberapa para ahli, yaitu:
1. Menurut Edward Depari, komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan
pesan yang disampaikan melalui lambing-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukuan
oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.
2. Menurut A.F. Stoner, komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha memberikan
pengertian dengan cara pemindahan pesan.
3. Menurut John R. Schemerhom, komunikasi adalah proses antara pribadi dalam mengirim
dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka.
4. Menurut Dr. Phill Astrid Susanto, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang
yang mengandung arti.
5. Menurut Human Relation Of Work, Keith Devis, komunikasi adalah proses lewatnya
informasi dan pengertian seseorang ke orang lain.
6. Menurut Oxford Dictionary (1956), komunikasi adalah pengiriman atau tukar menukar
informasi, idea tau sebagainya.
7. Menurut Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, komunikasi mencakup ekspresi wajah, sikap
dan gerak-gerik suara, kata-kata tertulis, percetakan, kereta api, telegraf, telepon dan lainnya.
Masa remaja adalah pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa. Bila stress,
diskusi dengan teman sebaya atau keluarganya. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan
harga dirinyadengan member support penuh perhatian. (Nur Himam, 2012:1)
Menurut Egam (1995); menyampaikan sikap komunikasi merupakan sesuatu apa yang harus
dilakukan dalam komunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
1. Sikap berhadapan
Bentuk sikap dimana seseorang harus bertatap muka atau berhadapan langsung dengan anak
(Komunikator siap untuk berkomunikasi).
2. Sikap mempertahankan kontak
Bertujuan menghargai kliendan mengatakan adanya keinginan untuk tetap berkomunikasi
dengan cara selalu memperhatikan apa yang diinformasikan atau disampaikan dengan tidak
melakukan kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian dengan lainnya.
3. Sikap membungkuk kepada pasien
Menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu dengan cara
membungkuk sedikit kearah klien.
4. Sikap terbuka
Menunjukkan adanya keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam member respons
pada klien selama komunikasi.
4. Membuat Remaja Mau Berbicara Pada Orang Tua Saat Menghadapi Masalah Dan
Membantu Remaja Menyelesaikan Masalah
a. Pesan kamu dan pesan saya
Pesan kamu adalah cara seperti ini bukanlah penyampaian akibat perilaku anak terhadap
orang tua tetapi berpusat pada kesalahan anak cenderung tidak membedakan antara anak dan
perilakunya sehingga membuat anak mereka disalahkan,direndahkan dan disudutkan.
Pesan saya lebih menekankan perasaan dan kepedulian orang tua sebagai akibat perilaku anak
sehingga anak belajar bahwa setiap perilaku mempunyai akibat terhadap orang lain. Melalui
pesan saya akan mendorong semangat anak, mengembangkan keberaniannya, sehingga anak
akan merasa nyaman.
b. Menentukan Masalah Siapa
Ketika menghdapi remaja sebagai lawan bicara yang bermasalah, kita perlu mengetahui
masalah siapa ini. Hal ini perlu dibiasakan karena:
1) Kita tidak mungkin menjadi seorang yang harus memecahkan semua masalah.
2) Kita harus mengajarkan kepada remaja rasa tanggung jawab dalam memecahkan
masalahnya sendiri.
3) Kita perlu membantu remaja untuk tidak ikut campur urusan orang lain.
4) Anak perlu belajar mandiri
Setelah mengetahui masalah siapa yang punya masalah harus bertanggung jawab untuk
menyelesaikannya. Bila masalah itu adalah masalah remaja maka teknik yang digunakan
adalah mendengar aktif.
2. Tahap perkenalan
a. Memberi salam dan senyum pada klien
b. Melakukan validasi
c. Mencari kebenaran data yang ada
d. Mengobservasi
e. Memperkenalkan nama dengan tujuan, waktu dan
f. Melakukan kerahasiaan klien.
3. Tahap kerja
a. Member kesempatan pada klien untuk bertanya, karena akan memberitahu tentang hal yang
kurang dimengerti dalam berkomunikasi.
b. Menanyakan keluhan utama.
c. Saat berkomunikasi dengan klien remaja, usahakan berdiskusi atau curah pendapat seperti
teman sebaya.
d. Hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu.
e. Jaga kerahasiaan yang dapat menimbulkan rasa malu.
f. Jaga kerahasiaan dalam komunikasi (masa transisi dalam bersikap dewasa).
4. Tahap terminasi
a. Menyimpulkan hasil wawancara meliputi evaluasi proses dan hasil.
b. Memberikan reinforcement positif, tindak lanjut, kontrak, dan
c. Mengakhiri wawancara dengan cara yang baik.
Kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa disebabkan karena tiga hal yaitu :
1. Hambatan fisik
a. Sinyal non verbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi tidak melihat kepada lawan bicara, tetapi dengan
aktifitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita, mempengaruhi proses
komunikasi yang berlangsung.
b. Gangguan noises
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak jauh, dan lain
sebagainya.
c. Gangguan fisik (gagap, tuli, buta)
Adanya gangguan fisik seperti gagap, tunawicara, tunanetra, dan sebagainya yang dialami
oleh seorang remaja. Terimalah mereka apa adanya, mereka pasti memiliki potensi unggul
lain yang perlu digali. Sebagai perawat, kita harus siap menerima kenyataan tersebut seraya
mencari cara agar tidak terjadi hambatan komunikasi dengan remaja tersebut, misalnya
dengan cara belajar bahasa yang mereka dapat pahami.
d. Teknik bertanya yang buruk
Ternyata kita yang tidak memiliki kemampuan bertanya, tidak akan sanggup menggali
pemahaman orang lain, tidak sanggup mengetahui apa yang dirasakan orang lain. Oleh
karena itu, kembangkan selalu teknik bertanya kepada orang lain. Bahwa setiap individu
memiliki modalitas belajar yang berbeda-beda.
e. Teknik menjawab yang buruk
Kesuliatan orang memahami materi yang disampaikan karena komunikator tidak mampu
menjawab dengan baik. Pertanyaan bukannya dijawab, melainkan dibiarkan. Pertanyaan
justru dijawab tidak tepat. Salah satu teknik menjawab yang buruk adalah komunikator tidak
memberikan kesempatan individu menyelesaikan pertanyaan lalu lngsung dijawab oleh
komunikator.
f. Kurang menguasai materi
Ini faktor yang sangat jelas. Begitu kita tidak menguasai materi, itulah hambatan komunikasi.
Kompetensi professional salah satu maknanya adalah menguasai materi secara mendalam
bahkan ditambahkan lagi untuk meluas.
g. Kurang persiapan
Bagaimana mungkin proses penyampaian materi atau pembelajaran dapat optimal jika tidak
menyiapkan perencanaan dengan baik.
2. Hambatan psikologis
a. Mendengar
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di
sekeliling kita, namun tidak semua kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi
kita, itulah yang ingin kita dengar.
b. Mengabaikan informasi yang bertentangan denagn apa yang kiata ketahui.
Sering kali kita mengabaikan informasi yang menurut kita tidak sesuai denga ide, gagasan
dan pandangan kita padahal kalau dicermati sangat berhubungan denga ide kita, padahal ada
kalanya gagasan kita yang kurang benar.
c. Menilai sumber
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada seorang remaja yang
memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
d. Pengaruh emosi
Pada keadaan marah, remaja akan kesulitan untuk menerima informasi. Apapun berita atau
informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
e. Kecurigaan
Kembangkan sikap berbaik sangka pada semua orang. Hendaklah berpikir baik atau positif
bahwa materi ini bisa dipahami oleh remaja. Komunikator curiga pada komunikan akan
membawa suasana pembelajaran tidak kondusif.
f. Tidak jujur
Karakter dasar komunikator mestilah ditampilkan selama pembelajaran komunikasi pada
remaja berlangsung dan juga di luar pembelajaran. Kita harus jujur, jangan berbohong,
jujurlah jika memang tidak tahu.
g. Tertutup
Jika kita memiliki sikap tertutup atau introvert dalam proses pembelajaran, sebaiknya jangan
menjadi komunikator. Sebab dalam prose situ diperlukan kerjasama, keterbukaan,
kehangatan, dan keterlibatan.
h. Dekstuktif
Jelas sikap ini akan menjadi penghambat aliran komunikasi pada remaja. Cegahlah sedini
mungkin oleh kita. Jika sikap dekstruktif itu muncul, lakukan segera penanganannya secara
bijak atau sesuai prosedur yang berlaku.
i. Kurang dewasa
Kita perlu menyadari sikapnya dalam proses pembelajaran. Bedakan ketika kita berbicara
dengan anak, karena kita berkomunikasi dengan seorang remaja yang mampu tetapi ada
hambatan psikologi.
3. Semantik
a. Persepsi yang berbeda
b. Kata yang memiliki arti lain bagi orang yang berbeda
c. Terjemahan yang salah
d. Semantik yaitu pesan bermakna ganda
e. Belum berbudaya baca, tulis, dan budaya diam.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang
disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai
pesan ditujukan kepada penerima pesan. Tujuan komunikasi yaitu pesan yang disampaikan
oleh komunikator dapat dimengerti oleh si komunikan. Dalam melakukan komunikasi pada
anak dan remaja, perawat perlu memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah cara
berkomunikasi dengan anak, tehnik komunikasi, tahapan komunikasi dan faktor yang
mempengaruhi komuikasi.
Seperti pada anak dan remaja dalam berkomunikasinya sedang membentuk jati dirinya,
dia akan lebih diam dengan orang yang dianggapnya tidak sama dengan dia. Masa remaja
merupakan masa-masa panjang yang dialami seorang anak. Saat remaja mereka mulai
mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun non fisik dalam kehidupan mereka.
B. SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan dengan penulisan makalah ini yaitu :
1. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan remaja lebih efektif karena telah mengetahui
bagaimana prinsip dan strategi berkomunikasi dengan remaja, serta mengetahui hambatan
yang akan ditemui pada saat akan berkomunikasi dengan remaja.
2. Mahasiswa mampu menerapkan tehnik-tehnik komunikasi, cara berkomunikasi, tahapan
komunikasi serta faktor yang menghambat komunikasi pada anak dan remaja.