Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN BRONKOPNEUMONIA


Stase : KMB

ARI PRIYONO
P2003003

PROGRAM STUDI PROFESI NERS INSTITUT TEKNOLOGI


KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2021
A. Definisi
Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus
paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur dan benda asing (Wijayaningsih, 2013).
Bronkopneumonia adalah cadangan pada parenkim paru yang meluas sampai
bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui
cara penyebaran langsung melalui saluran pernapasan atau melalui hematogen sampai
ke bronkus. (Riyadi dan Sukarmin, 2009).
B. Etiologi

Secara umum bronkopneumonia diakibatkan penurunan mekanisme pertahanan tubuh


terhadap virulensi organisme patogen. Orang normal dan sehat memiliki mekanisme
pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk,
adanya lapisan mukus, gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ dan
sekresi humoral setempat. Timbulnya bronkopneumonia disebabkan oleh bakteri virus
dan jamur, antara lain :

1. Bakteri :Streptococcus, Staphylococcus, H. Influenzae, Klebsiella


2. Virus : Legionella Pneumoniae
3. Jamur : Aspergilus Spesies, Candida Albicans
4. Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi lambung kedalam paru
5. Terjadi karena kongesti paru yang lama (Nurarif dan Kusuma, 2015).
C. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis yang muncul pada penderita bronkopneumonia menurut

Wijayaningsih (2013), ialah :

1. Biasanya didahului infeksi traktus respiratori bagian atas


o o
2. Demam (39 -40 C) kadang-kadang disertai kejang karena demam yang tinggi.
3. Anak sangat gelisah, dan adanya nyeri dada yang terasa ditusuk-tusuk, yang
dicetuskan saat bernafas dan batuk.
4. Pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan sianosis
sekitar hidung dan mulut.
5. Kadang-kadang disertai muntah dan diare.
6. Adanya bunyi tambahan pernafasan seperti ronchi, wheezing.
7. Rasa lelah akibat reaksi peradangan dan hipoksia apabila infeksinya serius.
8. Ventilasi mungkin berkurang akibat penimbunan mokus yang menyebabkan
atelectasis absorbsi.
D. WOC

Virus, bakteri, jamur,


dan benda asing

Invasi saluran nafas atas

Kuman berlebih di Kuman terbawa di Infeksi Saluran Pernafasan Bawah


bronkus saluran pencernaan

Proses peradangan Infeksi saluran Dilatasi Peningkatan Edema antara


pencernaan pembuluh darah suhu kaplier dan alveoli
Suhu tubuh
Akumulasi sekret
meningkat
Peningkatan flora
di bronkus Eksudat plasma Septikimia
normal dalam usus Iritasi PMN
masuk alveoli eritrosit pecah
Hipertermia
Gangguan difusi
Bersihan jalan Peningkatan dalam plasma Peningkatan Edema paru
nafas tidak peristaltik usus metabolisme
efektif
Gangguan
Malabsorbrsi pertukaran gas Evaporasi Pengerasan
meningkat dinding paru

Diare Penurunan
compliance paru

Gangguan Suplai O2
keseimbangan menurun
cairan dan eletrolit

Hipoksia

Hiperventilasi
Metabolisme
anaeraob meningkat
Dispneu

Akumulasi asam
Retraksi dada / nafas laktat
cuping hidung

Fatigue

Pola nafas tidak


efektif
Intoleransi
aktivitas
E. Patofisilogi
Sebagian besar penyebab dari bronkopneumonia ialah mikroorganisme (jamur,
bakteri, virus) awalnya mikroorganisme masuk melalui percikan ludah (droplet) invasi
ini dapat masuk kesaluran pernafasan atas dan menimbulkan reaksi imonologis dari
tubuh. reaksi ini menyebabkan peradangan, dimana ketika terjadi peradangan ini
tubuh menyesuaikan diri maka timbulah gejala demam pada penderita.
Reaksi peradangan ini dapat menimbulkan sekret, semakin lama sekret semakin
menumpuk di bronkus maka aliran bronkus menjadi semakin sempit dan pasien dapat
merasa sesak. Tidak hanya terkumpul dibronkus lama-kelamaan sekret dapat sampai
ke alveolus paru dan mengganggu sistem pertukaran gas di paru.
Tidak hanya menginfeksi saluran nafas, bakteri ini juga dapat menginfeksi saluran
cerna ketika ia terbawa oleh darah. Bakteri ini dapat membuat flora normal dalam
usus menjadi agen patogen sehingga timbul masalah GI.
Dalam keadaan sehat, pada paru tidak akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme.
keadaan ini disebabkan adanya mekanisme pertahanan paru. terdapatnya bakteri
didalam paru menunjukkan adanya gangguan daya tahan tubuh, sehingga
mikroorganisme dapat berkembang biak dan mengakibatkan timbulnya infeksi
penyakit. masuknya mikroorganisme ke dalam saluran nafas dan paru dapat melalui
berbagai cara, antara lain inhalasi langsung dari udara, aspirasi dari bahan- bahan yang
ada dinasofaring dan orofaring serta perluasan langsung dari tempat-tempat lain,
penyebaran secara hematogen ( Nurarif dan Kusuma, 2013)
F. Penatalaksanaan
Ada dua jenis penatalaksanaan pada pasien bronkopneumonia yaitu secara asuhan
keperawatan dan medis :
1. Asuhan keperawatan
a. Melakukan fisioterapi dada atau mengajarkan batuk efektif pada anak yang
mengalami gangguan bersihan jalan nafas
b. Mengatur posisi semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi
c. Memberikan kompres untuk menurunkan demam
d. Pantau input dan output untuk memonitor balance cairan
e. Bantu pasien memenuhi kebutuhan ADLs
f. Monitor tanda-tanda vital
g. Kolaborasi pemberian O2
h. Memonitor status nutrisi dan berkolaborasi dengan ahli gizi
2. Medis
a. Farmakologi
Pemberian antibiotik misalnya penisilin G, streptomisin, ampicillin, dan
gentamicin. Pemberian antibiotik ini berdasarkan usia, keaadan penderita, dan
kuman penyebab.
b. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan radiologi yaitu foto thoraks, terdapat konsolidasi satu atau
beberapa lobus yang bebercak-bercak.
2) Pemeriksaan laboratorium biasanya terjadi peningkatan leukosit.
3) Pemeriksaan AGD untuk mengetahui status kaardiopulmuner yang
berhubungan dengan oksigen.
4) Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah : untuk mengetahui
mikroorganisme penyebab dan obat yang cocok diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, A. Huda dan Hardhi Kusuma (2015) Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC jilid 1 Yogjakarta:
Mediaction
Riyadi dan Sukarmin (2009) Asuhan Keperawatan pada Anak Edisi pertama
Yogyakarta: Graha Ilmu
Wijayaningsih, Kartika Sari (2013) Asuhan Keperawatan Anak Jakarta : CV Trans
Info Media

Anda mungkin juga menyukai