Anda di halaman 1dari 6

Makalah

hak asasi manusia (HAM)

Nama kelompok :
1. Belly nopriansah
2. Cindiya okta Nabila
3. Ester windjelika
4. M.ali ashar

SMKS 16 FARMASI BHAKTI NUSA


Jl.indragiri,gang tiga serangkai Padang harapan,Bengkulu
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROV. BENGKULU
Tahun ajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Berkat dan
rahmatnyalah kami bisa menyelesaikan tugas Makalah ini dengan Tepat waktu.
            Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akademik Pendidikan Kewarganegaraan
tahun ajaran 2014/2015. Adapun topik yang dibahas didalam makalah ini adalah mengenai
Negara Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM). Makalah ini akan memperdalam
pengetahuan kita tentang Negara Hukum dan Hak Azasi Manusia.
Hak Azasi Manusia adalah Hak yang dibawa sejak lahir dan merupakan karunia dari
Yang Maha Kuasa yang tidak boleh direbut oleh siapapun. Melanggar Hak Azasi Manusia
seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak asasi manusia
memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu
Komnas HAM. Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum
terselesaikan sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat terwujud
ke arah yang lebih baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Emil Elfaisal, Msi. sebagai
dosen pembimbing yang telah membimbing penulis didalam menyusun makalah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk
tersajinya makalah ini.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu
dikarenakan keterbatasan yang ada. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca.
Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.
Sehingga permasalahan penegakan Hukum dan Hak Asasi dapat terselesaikan. Atas
perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
           
 PENDAHULUAN
Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.Penegakan HAM yang
kuat terjadi ketika bangsa ini memperjuangkan hak asasinya, yaitu: “kemerdekaan”, yang
telah berabad-abad dirampas oleh penjajah.
Para pendiri negeri ini telah merasakan sendiri bagaimana penderitaan yang dialami
karena hak azasinya diinjak-injak oleh penjajah. Oleh karena itu, tidak mengherankan
setelah berhasil mencapai kemerdekaan, para pendiri negeri ini mencantumkan prinsip-
prinsip HAM dalam Konstitusi RI (Undang-undang Dasar 1945 dan Pembukaannya) sebagai
pedoman dan cita-cita yang harus dilaksanakan dan dicapai. Sejak memasuki era reformasi,
Indonesia telah melakukan upaya pemajuan HAM, termasuk menciptakan hukum positif.
Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan dan
tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat terwujud ke arah
yang lebih baik. Salah satu tokoh HAM di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di
atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia. Oleh karena itu sebagai warga
negara yang baik kita seharusnya menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa
membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya. Makalah ini
akan memperdalam pengetahuan kita tentang HAM dan kaitan antara HAM dan Negara
Hukum.
PERMASALAHAN
Dimana  pun   suatu  negara  hukum  tujuan  pokoknya  adalah melindungi hak azasi
manusia dan menciptakan kehidupan bagi warga yang
demokratis.  Keberadaan  suatu  negara  hukum  menjadi  prasyarat  bagi terselenggaranya
hak azasi manusia dan kehidupan demokratis.
Dasar  filosofi  perlunya  perlindungan  hukum  terhadap  hak  azasi  manusia adalah bahwa
hak azasi manusia adalah hak dasar kodrati setiap orang yang
keberadaannya  sejak  berada  dalam  kandungan,  dan  ada  sebagai  pemberian
Tuhan,  negara  wajib  melindunginya.  Perlindungan  hak  azasi  manusia  di Indonesia
secara yuridis didasarkan pada UUD Negara RI 1945.
Makna  hukum  seperti  ini  menggambarkan fungsinya sebagai pengayom, pelindung
masyarakat, namun pada masa reformasi fungsi Negara Hukum di Indonesia untuk
melindungi Hak Azasi Manusia terdapat beberapa pelanggaran HAM yang dilakukan oleh
penguasa. Adapun permasalahan yang kami temukan dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan Negara Hukum dan Hak Azasi Manusia?
2.      Apa hubungan Negara hukum dengan Hak Azasi Manusia?
3.      Apa dasar Hukum Hak Asasi Manusia di Indonesia ?
4.      Bagaimana Pelaksanaan dan Penegakan Hak Azasi Manusia di Indonesia ?
5.      Apa saja permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam upaya penegakan Hak Azasi
Manusia ?
6.      Bagaimana upaya pemerintah dalam penghormatan, pengakuan dan penegakan Hak
Azasi Manusia ?
PEMBAHASAN
HAK ASASI MANUSIA
A.    Pengertian Hak Asasi Manusia
1.      Pengertian Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap manusia sebagi
anugerah tuhan yang maha esa.kesadaran akan hak asasi manusia didasaarkan pada
pengakuan bahwa semua manusia sebagai makhluk tuhan memilki drajat dan martabat
yang sama,maka setiap manusia memiliki hak dasar yang disebut hak asai manusia.jadi
kesadaran akan adanya hak asai manusia tumbuh dari pengakuan manusia sendiri bahwa
mereka adalah sama dan sederajat.
  Macam Hak Asasi Manusia berdasarkan pengertian HAM,ciri pokok dari hakikat HAM adalah
:
a.       HAM tidak perlu diberikan ,dibeli,ataupun diwarisi.
b.      HAM berlaku bagi semua orang
c.       HAM tidak boleh dilanggar
  HAM meliputi berbagai bidang,sebagai berikut.
a.       Hak asasi pribadi (personal rights)
b.      Hak asasi politik (political rights)
c.       Hak asasi ekonomi (property rights)
d.      Hak asasi social dan kebudayaan (social and cultural rights)
e.       Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (rights of
legal equality)
f.       Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam tatacara peradilan dan perlindungan
( procedural rights)
2.      Hubungan Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia
Negara Hukum haruslah memiliki ciri atau syarat mutlak bahwa negara itu melindungi dan
menjamin Hak Asasi Manusia setiap warganya. Dengan demikian jelas sudah keterkaitan
antara Negara hukum dan Hak Asasi Manusia, dimana Negara Hukum wajib menjamin dan
melindungi Hak Asasi Manusia setiap warganya.
Perumusan ciri-ciri Negara Hukum yang dilakukan oleh F.J. Stahl, yang kemudian ditinjau
ulang oleh International Commision of Jurist pada Konferensi yang diselenggarakan di
Bangkok tahun 1965, yang memberikan ciri-ciri sebagai berikut:
      Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak individu konstitusi harus
pula menentukan cara procedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang
dijamin;
      Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak;
      Pemilihan Umum yang bebas;
      Kebebasan menyatakan pendapat;
      Kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi;
Pendidikan Kewarganegaraan.

3.      Dasar Hukum Hak Asasi Manusia di Indonesia


Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,yakni:
1.      Undang – Undang Dasar 1945
2.      Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
Ketetapan MPR RI yang diharapkan memuat secara adanya HAM itu dapat diwujudkan
dalam masa Orde Reformasi, yaitu selama Sidang Istimewa MPR yang berlangsung dari
tanggal 10 sampai dengan 13 November 1988. Dalam rapat paripurna ke-4 tanggal 13
November 1988, telah diputuskan lahirnya Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1988 tentang
Hak Asasi Manusia.
3.      Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Adapun hak-hak
yang ada dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 199 tersebut antara lain sebagai berikut :
a.       Hak untuk hidup (Pasal 4)
b.      Hak untuk berkeluarga (Pasal 10)
c.       Hak untuk mengembangkan diri (Pasal 11, 12, 13, 14, 15, 16)
d.      Hak untuk memperoleh keadilan (Pasal 17, 18, 19)
e.       Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27)
f.       Hak atas rasa aman (Pasal 28-35)
g.      Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42)
h.      Hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 43-44)
i.        Hak wanita (Pasal 45-51)
j.        Hak anak (Pasal 52-66)
4. Hak Asasi Manusia berdasarkan sila 3
Sila Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara warga Negara
dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan Negara
diatas kepentingan pribadi atau golongan, hal ini sesuai dengan prinsip HAM Pasal 1 bahwa
Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama.
Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam
persaudaraan.
Sila 3 berbunyi "Persatuan Indonesia", sila ke tiga ini memiliki makna bahwa kita
harus menghormati setiap perbedaan yang ada, menghormati hukum dan masyarakat adat
dan juga harus memilki keharmonisan dan keseimbangan dalam bermasyarakat. Sila ini
mengandung ide dasar bahwa rakyat Indonesia meletakan kepentingan dan keselamatan
bangsa di atas kepentingan dan keselamatan pribadi.

Dalam hal ini, sila ketiga dapat dijelaskan oleh pasal - pasal berikut :
 Pasal 1 ayat 1
 Pasal 28C Ayat 2
5.Contoh pelanggaran hokum tentang ras dan agama
Konflik Sampit (Suku Dayak dan Madura)
Konflik dan tragedi Sampit ini terjadi pada tahun 2001 setelah sebelumnya terjadi konflik
serupa di tahun 90an. Konflik terjadi akibat perbedaan ras antara penduduk ras Dayak
dengan ras Madura yang merupakan pendatang. Banyak rumor dan isu beredar mengenai
pemicu konflik ini yang kemudian menyebabkan banyak korban jiwa yang tewas
mengenaskan.

PENUTUP
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya.
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita
ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan
bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk
pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau
bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM
menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
Tuntutan untuk menegakkan HAM kini sudah sedemikian kuat, baik dari dalam
negeri maupun melalui tekanan dari dunia internasional, namun masih banyak tantangan yang
harus dihadapi. Untuk itu perlu adanya dukungan dari semua pihak, seperti masyarakat,
politisi, akademisi, tokoh masyarakat, dan pers, agar upaya penegakan HAM bergerak ke
arah positif sesuai harapan kita bersama.
Penghormatan dan penegakan terhadap HAM merupakan suatu keharusan dan tidak
perlu ada tekanan dari pihak mana pun untuk melaksanakannya. Pembangunan bangsa dan
negara pada dasarnya juga ditujukan untuk memenuhi hak-hak asasi warga negaranya.
Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari pemerintah, aparat penegak hukum, dan para
elite politik agar penegakan HAM berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan dan
memastikan bahwa hak asasi warga negaranya dapat terwujud dan terpenuhi dengan baik.
Dan sudah menjadi kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk mencegah agar
pelanggaran HAM di masa lalu tidak terulang kembali di masa kini dan masa yang akan
datang.
 

Anda mungkin juga menyukai