PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan merupakan proses fisiologi, namun
merupakan faktor risiko terjadinya mortalitas dan morbiditas ibu. Oleh
karenanya perlu persiapan baik secara mental dan fisik sehingga kondisi-kondisi
abnormal dapat diminimalkan (Widyawati, 2013).
Pada awal kehamilan biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah,
meriang dan lemas. Pada trimester kedua dan trimester ketiga mengalami
pembesaran perut, perubahan anatomis dan perubahan hormonal akan
mengakibatkan munculnya keluhankeluhan. Keluhan-keluhan tersebut
diantaranya adalah nyeri punggang, sesak napas, varises, hemorrhoid,
konstipasi, gangguan tidur dan lain-lain (Lestari, 2014).
Menurut Dr. Didik K (2011) dalam penelitian Lestari (2014), nyeri
punggang selama kehamilan adalah keluhan umum pada wanita hamil.
Angkanya sekitar 50-70% dari wanita hamil bisa merasakannya. Nyeri
punggang ini bisa dirasakan di semua tingkat usia kehamilan, tetapi paling
banyak dirasakan saat kehamilan trimester II dan III.
Perubahan yang terjadi pada masa kehamilan tersebut mungkin dapat
menjadi penyulit selama masa kehamilan maupun masa persalinan. Penyulit
selama masa kehamilan misalnya nyeri punggung, nyeri pinggang, nyeri
panggul, serta sesak nafas. Adanya penyulit selama masa kehamilan dan selama
masa persalinan serta penyulit pada bayi dapat meningkatkan angka kematian
ibu dan angka kematian bayi (Ridhoyanti, 2014).
Salah satu ketidaknyamanan yang sering timbul adalah nyeri punggung.
Nyeri punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh ibu hamil yang
tidak hanya terjadi pada trimester tertentu, tetapi dapat dialami sepanjang masa-
masa kehamilan hingga periode pasca natal. Wanita yang pernah mengalami
nyeri punggung sebelum kehamilan beresiko tinggi mengalami hal yang sama
ketika hamil, oleh karena itu penting sekali untuk dapat membedakan nyeri
punggung terjadi akibat kehamilan dengan nyeri punggung yang terjadi akibat
penyebab lain (Lichayati, 2013).
Menurut Braxshaw (2004) dalam penelitian Yosefa (2013), nyeri
punggung terjadi karena adanya perubahan pada hormone kehamilan yang
meningkatkan kadar hormone relaksin, hal ini mempengaruhi fleksibilitas
jaringan ligamen yang akhirnya meningkatkan mobilitas sendi di pelvis dan akan
berdampak pada ketidakstabilan spinal dan pelvis serta menyebabkan rasa tidak
nyaman. Faktor predisposisi lainnya yang menyebabkan nyeri punggung
berkaitan dengan penambahan berat badan, perubahan postur yang cepat, nyeri
punggung terdahulu, dan peregangan yang berulang. Selain itu nyeri punggung
juga dirasakan akibat kesalahan postur tubuh saat duduk, berdiri, berbaring dan
bahkan pada saat melakukan aktivitas rumah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis TM III serta dapat
menerapkan manajemen asuhan kebidanan secara nyata sesuai standar dan
wewenang bidan di Puskesmas Wonorejo Samarinda.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengumpulan data dan analisis data dasar pada ibu hamil
fisiologis TM III di Puskesmas Wonorejo Samarinda.
b. Melaksanakan perumusan diagnosa/masalah pada pada ibu hamil
fisiologis TM III di Puskesmas Wonorejo Samarinda.
c. Melaksanakan perumusan diagnosa/masalah potensial pada pada ibu
hamil fisiologis TM III di Puskesmas Wonorejo Samarinda
d. Melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan kasus
kehamilan fisiologis TM III di Puskesmas Wonorejo Samarinda.
e. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis TM
III di Puskesmas Wonorejo Samarinda.
f. Melaksanakan evaluasi tindakan asuhan kebidanan pada pada ibu hamil
fisiologis TM III di Puskesmas Wonorejo Samarinda.
g. Melaksanakan pendokumentasikan semua temuan dan tindakan dalam
asuhan kebidanan yang telah di laksanakan pada pada ibu hamil
fisiologis TM III di Puskesmas Wonorejo Samarinda.
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Sebagai bahan pembelajaran agar dapat meningkatkan pengetahuan dan
menambah wawasan dalam asuhan kebidanan khususnya dalam menangani
kehamilan fisiologis TM III.
2. Bagi Institusi
Sebagai referensi bagi mahasiswa kebidanan dalam meningkatkan
pengetahuannya dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
fisiologis TM III khususnya di ITKES Wiyata Husada Samarinda
3. Bagi lahan praktik
Sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan serta menambah
wawasan dan pengetahuan sesuai evidance based khususnya pada asuhan
kebidanan pada ibu hamil fisiologis TM III.
4. Bagi klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan serta meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam
perawatan kehamilan khususnya kehamilan fisiologis TM III.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin (rukiyah, 2009). Lamanya kehamilan normal atau matur berlangsung kira-
kira 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari). Kehamilan
yang berlangsung antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur,
sedangkan bila lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. (rukiyah,
2016) (Mansjoer, 2016)
Pembagian kehamilan dibagi dalam 3 trimester. Trimester pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu), trimnester kedua dari
bulan keempat sampai 6 bulan (13-28 minggu), trimester ketiga dari bulan 7
sampai 9 bulan (29-42 minggu) (Mansjoer, 2016).
1. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama disebabkan oleh hipertrofi
otot polos uterus dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya
meningkat. Berat uterus normal lebih kurang 30 gram pada akhir kehamilan
(40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram, panjangnya lebih kurang 20 cm
dan dinding lebih kurang 2,5 cm. (Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan , 2016)
2. Serviks Uteri
Serviks uteri mengalami perubahan akibat kadar esterogen meningkat dan
dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
Wanita hamil kadang mengeluh mengeluarkan cairan per vaginam lebih
banyak karena kelenjar-kelenjar serviks mengeluarkan sekresi lebih banyak,
hal ini masih merupakan keadaan fisiologik. (Prawirohardjo, Ilmu
Kebidanan , 2016).
3. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon esterogen mengalami perubahan. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah,
agak kebiruan (livide). Tanda ini disebut tanda chadwick. Warna porsio pun
tampak livide. Vagina membiru karena pelebaran pembuluh darah, PH 3,5-6
akibat peningkatan produksi asam laktat karena kerja laktobaci Acidophilus,
keputihan, selaput lendir vagina mengalami edematus, hipertropi, lebih
sensitif meningkat seksual terutama triwulan tiga. (Prawirohardjo, Ilmu
Kebidanan , 2016) (rukiyah, 2016).
4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luterum
graviditas berdiameter kira-kira 3 cm. Lalu ia mengecil setelah plasenta
terbentuk. Ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxin, suatu
immunoreactive inhibuin dalam sirkulasi maternal. Relaxin mempunyai
pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga
aterm. (rukiyah, 2016) (Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan , 2016)
5. Payudara (Mamae)
Perubahan pada payudara yang membawa kepada fungsi laktasi disebabkan
oleh peningkatan kadar esterogen, progesteron, laktogen plasental dan
prolaktin. Stimulasi hormon ini menimbulkan poliferasi jaringan, dilatasi
pembuluh darahdan perubahan sekretorik pada payudara. Sedikit
pembesaran payudara, peningkatan sensitivitas dan rasa geli mungkin
dialami, khususnya oleh primigravida pada kehamilan minggu keempat
cairan yang jernih ditemukan dalam payudara pada usia kehamilan 4
minggu dan kolostrum dapat diperah keluar pada usia kehamilan 16 minggu.
(Farrel, 2016) (rukiyah, 2016)
6. Sistem Endokrin
1. Hormon Plasenta.
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ
endokrin secara langsung. Peningkatan kadar esterogen menyebabkan
produksi globulin meningkat dan menekan produksi tiroksin,
kortikosteroid dan steroid dan akibatnya plasma yang mengandung
hormon-hormon ini akan meningkat jumlahnya tetapi kadar hormon
bebas mengalami peningakatan yang besar. (Mcfadyen,1995) (Salmah,
2016)
2. Hormon Hipofisis
Berat kelenjar hipofisis anterior meningkat sampai 30-50% yang
menyebabkan wanita hamil menderita pusing (Mcfadyen,1995). Produksi
hormon perangsang folikel dan luteinizing hormon dihambat oleh
esterogen dan progesteron plasenta (Salmah, 2016)
3. Kelenjar tiroid
Dalam kehamilan normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami
pembesaran kira-kira 13% karena adanya hiperplasia dari jaringan
glandula dan meningkatnnya vaskularitas (Cunningham et al,2016)
(Salmah, 2016)
4. Kelenjar adrenal
Karena dirangsang oleh hormon Estrogen,Kelenjar adrenal memproduksi
lebih banyak kartisol plasma bebas dan juga kortikosteroid,termasuk
ACTH dan hal ini terjadi dari umur 12minggu sampai aterm.(Cruishank
& Hays,2016) (Salmah, 2016)
5. Sistem Kekebalan
Kehamilan dianggap berkaitan dengan penekanan berbagai macam fungsi
immunologi secara humoral dan seluler untuk memnyesuaikan diri
dengan graft janin semialogenik “asing”. Sebenarnya, titer antibodi
humoral melawan beberapa virus, misalnya herpes simplek, campak, dan
influenza, menurun selama kehamilan. Tapi penurunan titer sebanding
dengan efek hemodilusi pada kehamilan (Baboonnian dan Griffths,2016
dalam Cunnigham 2016) (rukiyah, 2016).
6. Sistem Perkemihan
Dalam pembesaran yang terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan,
uterus akan lebih banyak menyita tempat dalam panggul. Setelah usia
kehamilan 3 bulan, uterus keluar dari dalam roangga panggul dan fungsi
kantong kebih kembali normal,keiginan buang air kecil yang sering
timbul kembali pada kehamilan menjelang aterm ketika presenting part
bayi masuk ke dalam rongga panggul(Farrer,2016) (rukiyah, 2016)
7. Sirkulasi Darah
Sirkulasi ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adannya sirkulasi ke
plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang
membesar pula, mamma dan alat lain-lain yang memang berfungsi
berlebihan dalam kehamilan. Seperti telah dikemukakakan volume darah
ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologi dengan adanya
pencairan darah yang disebut hidremia. Volume darah akan bertambah
banyak, kira- kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti
dengan cardiac output. Yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.
(Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan , 2016).
8. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada
kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus
yang membesar kearah diagfragma, sehingga diagfragma kurang leluasa
bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan iksigen yang meningkat kira-kira
20%, seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam, dan bagian
bawah toraxnnya juga melebar ke sisi, yang sesudah partus kadang-
kadang menetap jika tidak dirawat dengan baik. (Prawirohardjo, Ilmu
Kebidanan , 2016)
9. Traktus Digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea).
Diakibatkan oleh kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot
otot traktus digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh taraktus
digestivus juga berkurang. (Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan , 2016)
10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. Kadang-kadang terdapat pigmen pada
dahi, pipi, dan hidung, dikenal sebagai kloasma gravidarum.Di daerah
leher dan aerola mammae sering terdapat hiperpigmentasi. Linea alba
pada kehamilan menjadi hitam disebut linea grisea.Sering dijumpai kulit
perut seolah olah retak-retak warnannya berubah agak hiperemik dan
kebiru biruan disebut striae livide. (Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan ,
2016)
11. Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi, sistem
endrokin juga meninggin, dan tanpa lebih jelas kelenjar gondoknnya
(Glandula Tireoidea). BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnnya
ditemukan pada trimester terakhir. Kalori yang dibutuhkan untuk itu
diperoleh terutama dari pembakaran hidrakarang, khususnya sesudah
kehamilan 20 minggu ke atas. (Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan , 2016)
12. Tanda-Tanda Kehamilan
1. Tanda Dugaan Hamil
a. Tidak datang haid (Aminorhea)
b. Mual (Nause) dan muntah (Emesis)
c. Payudara membesar, tegang, kesemutan, teraba benjolan dan pembesaran
putting
d. Peningkatan frekuensi berkemih
e. Keletihan
f. Perubahan warna payudara, seperti :warna puting menjadi lebih gelap
dan perubahan pada areola primer dan sekunder
g. Muncul tuberkel atau folikel Montgomery
h. Salivasi berlebihan
i. Peningkatan temperature basal tubuh yang terus berlanjut padahal tidak
ada infeksi
j. Kolostrum keluar dari putting
k. Tanda Chadwick
l. Quickening
m. Pigmentasi kulit, seperti kloasma, striae, linea, vascular spider, eritema
palmar. (Varney, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, 2016)
Tanda Kemungkinan Hamil
a. Pembesaran abdomen
b. Palpasi batas-batas janin
c. Ballotement
d. Pembesaran uterus
e. Tanda Piscasek
f. Tanda Hegar
g. Tanda Goodell
h. Palpasi kontraksi Braxton Hicks
i. Tanda Chadwick
j. Tes kehamilan positif. (Varney, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, 2006)
Tanda Pasti Hamil
a. Pergerakan janin
b. Jantung janin berdetak
a. Bukti kehamilan melalui pemeriksaan sonografi (Varney, Buku Ajar
Asuhan Kebidanan, 2016).
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada interpretasi data ini setelah diperoleh data dari ibu, keluarga dan tenaga
kesehatan maka didapatkan diagnosa Ny “D” umur 28 tahun G2P1A0 usia kehamilan 29
minggu.
Pada kasus Ny “D” adalah hamil normal, resiko yang mungkin dialami Ny ”D”
tidak terdapat data yang mendukung kearah potensial dan tidak adanya kelainan yang
membutuhkan tindakan kegawatdaruratan, rujukan dan penanganan secara team,
sehingga diagnosa potensial tidak ditegakkan.
Menurut Varney (2009), pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti
diuraikan pada langkah kelima, dilaksanakan secara efesien dan aman. Pelaksaan
asuhan kebidanan ibu hamil fisiologis sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
Pada kasus ini dilaksanakan secara menyeluruh dari apa yang sudah
direncanakan sehingga diharapkan asuhan yang diberikan teratasi dengan baik. Didalam
teori bidan melaksanakan proses kebidanan sesuai dengan kewenangannya. Dalam
praktek lapangan bidan melaksanakan asuhan kebidanan sesuai apa yang sudah
direncanakan kepada klien tanpa ada tindakan yang menyimpang dari rencana
sebelumnya. Sehingga dalam langkah ini antara teori dan kasus tidak terdapat
kesenjangan.
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini penulis dapat merumuskan simpulan dan saran ilmiah dengan judul
“Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Fisiologis Ny “D” Umur 28 Tahun G 2P1A0 UK 29
Minggu di Puskesmas Remaja Samarinda terhadap asuhan yang telah diberikan.
A. Simpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan dengan menerapkan
manajemen kebidanan, maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut :
1. Dalam kasus ini penulis dapat mengetahui data dasar secara lengkap dan
perubahan sistematis secara fisiologis yang terjadi pada Ny “D”
2. Interpretasi data yang didapat Ibu Hamil pada Ny “D” Umur 28 Tahun G 2P1A0
Hamil 29 Minggu.
3. Diagnosa potensial dan Antisipasi pada Ny “D” tidak ditemukan sehingga tidak
dilakukan penanganan lebih lanjut.
4. Pada kasus Ny “D” dilakukan perencanaan asuhan yaitu beri penjelasan kepada
ibu tentang penyebab nyeri bagian punggung, cara mengatasi nyeri punggung,
tentang nutrisi yang penting untuk kehamilan, tentang konsumsi tablet Fe,
tentang istirahat yang cukup.
B. Saran
1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang
pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil fisiologis TM III dan dapat
menerapkan teori dan praktek kebidanan.
2. Bagi Institusi
Dapat menambah referensi dan sumber bacaan di perpustakaan, untuk
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya ibu hamil dengan keluhan nyeri
punggung.
3. Bagi Klien
Klien mendapat pelayanan Asuhan Kebidanan komprehensif yang sesuai dengan
standar pelayanan kebidanan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam perawatan kehamilan fisiologis pada trimester III.
DAFTAR PUSTAKA
a. bidanku.com. (n.d.). perlukah ibu hamil minum vitamin dan suplemen. Retrieved
Agustus 27, 2016, from bidanku.com: bidanku.com
b. M.Moegni, E. (2016). Buku saku pelayanan kesehatan ibu difasilitas kesehatan
dasar dan rujukan . Jakarta: USAHID , UNICEF.
c. Mansjoer, A. (2006). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
d. Manuaba, I. B. (2016). Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan,Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan . Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
e. Prawirohardjo, S. (2016). Ilmu Kebidanan . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
f. Prawirohardjo, S. (2016). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
g. Pusponegoro, A. (2012, Januari 21). Suplemen yang Dibutuhkan Bumil.
Retrieved Agustus 27, 2014, from Okezone:
m.okezone.com/read/2012/01/20/486/560891/Suplemen yang Dibutuhkan Bumil
h. Rita Yulifah, S. (2013). Konsep Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
i. rukiyah, a. y. (2016). Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). jakarta: TIM.
j. Saifudin, A. B. (2010). Buku Panduan praktis Pelayanan kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
k. Salmah. (2016). Asuhan kebidanan Antenatal . Jakarta: Buku Kedokteran EGC
l. suririnah. (2016, november 6). vitamin B6 untuk mual muntah hamil muda.
Retrieved Agustus 27, 2014, from Info ibu: www.infoibu.com 13. Varney, H.
(2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1 . Jakarta: Buku Kedokteran EGC.