Pendahuluan
Metode jigsaw dilakukan dengan cara setiap siswa yang ada di “kelompok asal”
mengkhususkan diri pada satu bagian dari sebuah unit pembelajaran. Para siswa kemudian
bertemu dengan anggota kelompok lain yang ditugaskan untuk mengerjakan bagian yang
sama, dan setelah menguasai materi yang sama tersebut mereka akan kembali ke kelompok
asal mereka dan menginformasikan materi tersebut ke anggota lainnya. Metode ini memiliki
keunggulan karena memberikan tanggung-jawab yang besar kepada setiap individu siswa
sehingga semua harus terlibat secara aktif untuk memahami materi yang dibahas.
SMK Taruna Bangsa 2 Kota Bogor adalah salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di
Kota Bogor dengan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan., mempunyai 6 rombel
dengan masing – masing 2 rombel pada tiap tingkatannya.Kurikulum yang digunakan di
SMK Taruna Bangsa 2 masih menggunakan KTSP. Kemampuan siswa dalam mata pelajaran
Matematika di kelas X TKR tergolong belum maksimal. Kenyataan ini diketahui berdasarkan
pengamatan sehari-hari selama peneliti mengajar mata pelajaran matematika, bahwa
kemampuan Matematika siswa di kelas X TKR masih kurang. Kelas X TKR yang terdiri dari
2 kelas kemampuannya dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas hasil ulangan harian yang
kegiatan belajar mengajarnya secara langsung pada tahun ajaran 2016/2017 sebagai berikut :
TABEL 1.
NILAI MATEMATIKA SISWA KELAS X TKR
Dari table diatas, diketahui masih banyak siswa yeng belum lulus pada SK
Memecahkan Masalah Berkaitan Konsep Operasi Bilangan Riil.
Berdasarkan uraian di atas, penyusun tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul : “Penggunaan Metode Jigsaw untuk Meningkatkan Kemampuan
B. Rumusan Masalah
Masalah yang diidentifikasi pada bagian pendahuluan ini adalah menemukan strategi
pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa secara langsung didalam
proses pembelajaran dan meningkatkan tanggung-jawab secara pribadi dari setiap siswa
untuk meningkatkan pemahamannya pada materi materi Memecahkan Masalah Berkaitan
Dengan Konsep Operasi pada Bilangan Riil, sehingga setiap siswa diharapkan dapat terlibat
secara langsung didalam memahami dan mengembangkan pengetahuannya tentang materi
Memecahkan Masalah Berkaitan Dengan Konsep Operasi pada Bilangan Riil. dan dapat
membaginya dengan anggota kelompoknya.
1. Untuk mengetahui penggunaan metode jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas X SMK TARUNA BANGSA 2 KOTA
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik untuk siswa, guru maupun untuk
sekolah. Manfaat untuk siswa di antaranya dapat meningkatkan motivasi, pemahaman, serta
kerja sama yang baik antar siswa,. Sedangkan manfaat untuk guru di antaranya yaitu dapat
menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan kelas dan pembelajaran
disamping dapat dijadikan alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan bagi sekolah,
hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang dapat terus dikembangkan menjadi
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
Jigsaw.
Didalam kegiatan Proses Belajar mengajar, guru Matematika dapat menggunakan model
pembelajaran yang dapat membuat siswa berperan aktif dan dapat merasa tertarik dengan
pelajaranMatematika. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru
metode cooperatif Learning (Lie, Anita, 2002:3).Menurut tim MKPBM (Suherman, Erman,
2001:218) terdapat beberapa hal yang perlu dipenuhi dalam pembelajaran kooperatif agar
lebih menjamin para siswa belajar secara kooperatif, hal-hal tersebut meliputi :
Pertama para siswa tergabung dalam suatu kelompok harus merasa bahwa mereka
adalah bagian dari sebuah tim dan mempunyai tujuan bersama yang harus dicapai.
Kedua, para siswa yang tergabung dalam kelompok harus menyadari bahwa
masalah yang mereka hadapi adalah masalah kelompok dan bahwa hasil atau
tidaknya kelompok itu akan menjadi tanggung jawab bersama oleh seluruh anggota
kelompok itu. Ketiga, untuk mencapai hasil yang maksimum, para siswa yang
tergabung dalam kelompok itu harus berbicara satu sama lain dalam mendiskusikan
masalah yang dihadapinya.
Dalam penerapan jigsaw ini, siswa dibagi dalam kelompok dengan 4 atau 5
kelamin,suku / ras yang berbeda. Materi diberikan dalam bentuk teks. Setiap anggota
dalam kelompok asal ini bertanggung jawab untuk mempelajari bagian tertentu/soal,
tertentu kemudian tiap anggota bergabung dengan anggota kelompok asal yang lain yang
mempunyai nomor soal yang sama,yang disebut kelompok ahli. Sesudah berdiskusi
rupa untuk mencapai hasil yang optimal dan terciptanya kondisi dan situasi yang kondusif
siswa berlangsung secara aktif dan interaktif. Oleh karena itu perlu disusun langkah-
4. Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang sama bertemu dalam
6. Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa – siswa dikenai tagihan
dalam proses belajar mengajar, dengan demikian model pembelajaran kooperatif dapat
mengaktifkan siswa.
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah suatu strategi belajar mengajar yang
menekankan pada sikap atau prilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara dalam
struktur atas dua orang atau lebih”. Dengan kata lain, pembelajaran dengan sistem kerja
kelompok adalah kelompok kerja yang kooperatif lebih dari kompetitif, sehingga terjadi
interaksi dan saling mempengaruhi antara siswa satu dengan yang lainnya. Pada kegiatan
ini sekelompok siswa belajar dengan porsi utama adalah mendiskusikan tugas-tugas yang
diberikan gurunya.
Aktifitas dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebagai berikut :
1. Guru memberikan pengenalan terhadap topik yang akan dibahas dengan maksud untuk
mengaktifkan siswa agar lebih siap menghadapi bahan pelajaran yang baru.
2. Siswa dibagi kelompok yang terdiri dari empat anggota dengan kemampuan akademik
3. Setiap anggota kelompok diberi tugas mempelajari topik tertentu yang berbeda.
4. Dari setiap kelompok diambil satu siswa yang mempelajari topik yang sama untuk
kegiatan ini, siswa saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok
ahli.
6. Setelah selesai siswa kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan hasil
8. Siswa kemudian diberi tes atau kuis secara individual oleh guru. Skor hasil tes atau kuis
tersebut disamping untuk menentukan skor individu juga digunakan untuk menentukan
skor kelompoknya.
garis besar terdiri dari beberapa langkah berikut tahap pelaksanaan pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw.
kelompok heterogen yang terdiri dari empat sampai enam orang siswa. Heterogenitas
berdasarkan nilai awal siswa yang diambil dari nilai rata-rata mata pelajaran
matematika pada ulangan harian siswa kelas X TKR SMK Taruna Bangsa 2 Kota
III. Perbandingan
Perbandingan dua buah nilai dari besaran yang sejenis dapat dinyatakan sebagai
perbandingan atau pecahan biasa . Misal 6 : 7 atau .7/6
1. Perbandingan senilai
Perbandingan disebut perbandingan senilai jika dua perbandingan harganya sama
2. Perbandingan berbalik nilai
Perbandingan disebut perbandingan sberbalik nilai jika dua perbandingan hasilnya saling
berbalik.
IV. Skala
Skala adalah perbandingan senilai ukuran gambar dengan besar benda sebenarnya.
V. Persen
Persen adalah bentuk lain dari pecahan dengan penyebut seratus
Pengertian logaritma
Logaritma merupakan invers (kebalikan) dari perpangkatan. Misalkan a adalah bilangan
positif (a > 0) dan g adalah bilangan positif yang tidak sama dengan 1 (g >0, g≠ 1), maka:
g
log a = x jika hanya jika gx = a
B. Anggapan Dasar
postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik”.
kepada siswa kelas X TKR SMK Taruna Bangsa 2 sesuai dengan kurikulum 2007.
Jigsaw yang dilaksanakan oleh guru dapat mengarahkan siswa untuk bekerjasama dalam
tipe Jigsaw.
bilangan bulat dilihat dari hasil ulangan harian, tugas individu dan tugas kelompok.
1. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada rumusan masalah, kajian teori dan anggapan dasar penulis
Operasi Bilangan Riil untuk Siswa Kelas X TKR SMK Taruna Bangsa 2”
Pertanyaan Penelitian
sebagai berikut :
a. Bagaimana aktivitas siswa kelas X TKR SMK Taruna Bangsa 2 Kota Bogor selama
b. Bagaimana respon siswa kelas X TKR SMK Taruna Bangsa 2 Kota Bogor mengenai
PROSEDUR PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
silabus, RPP, perangkat KBM, kisi-kisi soal dan soal, sampai bulan Januari 2017
2. Tempat Penelitian
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelas X TKR dengan jumlah siswa 44 orang dan
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Jadi PTK bisa
dikatakan suatu tindakan yang disengaja untuk mendapatkan kegiatan belajar mengajar
materi atau topik pokok bahasan itu sendiri, tetapi menyangkut penyajian topik pokok
bahasan yang bersangkutan, yaitu strategi, pendekatan, metode atau cara untuk
Penelitian tindakan kelas juga harus adanya hubungan atau kerjasama antara
peneliti dengan guru baik dalam pembelajaran maupun dalam menghadapi permasalahan
yang nyata di kelas. Dalam hal ini Arikunto, Suharsimi, at.al. (2006:63) mengemukakan
“Kerjasama (kolaborasi) antar guru dengan peneliti menjadi hal yang sangat penting.
Melalui kerjasama, mereka secara bersama menggali dan mengkaji permasalahan yang
merupakan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan yang tepat dan
yang berbeda.
Gambar 3.1
Reflective
Action/
Observation
Revised Plan
Reflective
Action/
Observation
Revised Plan
Reflective
Action/
Observation
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Dalam penelitian tindakan kelas
ini menggunakan model spiral yang terdiri dari 4 tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan
yang kedua menerima bagian topik yang kedua demikian seterusnya dengan berupa
soal latihan.
2. Melaksanakan Observasi
meliputi kegiatan-kegiatan mengatasi dan memantau setiap aktivitas siswa untuk bahan
kajian refleksi. Sehingga dapat diambil suatu keputusan mengenai diteruskan tidaknya
penelitian tanpa perubahan, diteruskan dengan interaksi atau diganti dengan tindakan
lain.
3. Refleksi
pada garis bilangan, melakukan operasi tambah dan kurang bilangan bulat,
kejadian sehari-hari.
c. Observasi siklus I.
d. Refleksi siklus I.
dengan indikator melakukan operasi kali dan bagi bilangan bulat, menemukan sifat-
sifat operasi kali dan bagi pada bilangan bulat, menggunakan sifat-sifat operasi kali
j. Pelaksanaan tindakan siklus III yaitu pembelajaran materi pokok bilangan bulat
Pada evaluasi hasil tindakan ini peneliti dapat melihat tingkat keberhasilan dan
Analisis tindakan dimulai dari siklus I, II dan III. Selain terhadap pembelajaran
materi pokok bilangan bulat dengan menerapkan model koooperatif tipe Jigsaw dilihat
dari keseluruhan hasil belajar pada materi pokok bilangan bulat dengan kompetensi
dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat dan menggunakan sifat-sifat operasi
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai
berikut :
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru selama
proses belajar mengajar apakah sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan dalam
RPP. Observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas siswa dan
mendapatkan sesuatu tentang aktivitas dan respons siswa terhadap model pembelajaran
Tabel 3.1
Kisi-kisi lembar observasi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw maka peneliti mengadakan ulangan harian yang
berbentuk uraian karena dalam pengerjaan soal matematika tidak hanya memperhatikan
hasil akhir dari pengerjaan tapi juga memperhatikan proses mendapatkan hasil akhir
pemahaman, serta penguasaan siswa terhadap materi yang telah diberikan, tugas
individu berupa pekerjaan rumah yang harus dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Tugas siswa diperiksa oleh guru dan diberi nilai dengan menggunakan skala 100 dan
diberikan lagi kepada siswa agar siswa dapat mengoreksi hasil tugasnya.
latihan. Soal latihan disesuaikan dengan materi yang dipelajari pada setiap siklus.
6. Angket Siswa
Angket yang diberikan pada siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa
terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pokok
bilangan bulat. Angket yang digunakan merupakan angket tertutup artinya alternatif
jawaban telah disediakan dan responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban
yang sesuai dengan pendapatnya. Angket terdiri dari 15 pertanyaan positif dan negatif
dan pilihan ada empat yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat
Tidak Setuju (STS). Dengan skor yang diberikan pada tiap-tiap kategori menurut
Tabel 3.2
Kisi-kisi Angket
1. Tugas Individu
Tugas individu dilakukan secara terus menerus untuk diselesaikan oleh setiap
2. Tugas Kelompok
memecahkan masalah. Tugas kelompok dapat diberikan dalam bentuk soal latihan,
3. Ulangan Harian
Ulangan harian dilakukan setiap akhir siklus untuk mengetahui penguasaan
pemahaman sampai evaluasi, atau untuk mengetahui penguasaan pemakaian alat atau
4. Observasi
peneliti pada setiap pertemuan selama kegiatan belajar dan diisi oleh observer untuk
5. Angket Siswa
responden dengan memiliki jawaban atau pertanyaan melalui jawaban yang sudah
dilakukan diakhir penelitian. Responden dalam hal ini adalah siswa jadi ini dilakukan
untuk mendapat data respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
a
×c
SBS = b
Keterangan :
Untuk menghitung skor soal siswa menurut Widaningsih, Dedeh (2005:40) adalah :
STS = ∑ SBS
Keterangan :
Penilaian tugas individu dan kelompok didasarkan pada skor yang ditentukan peneliti.
8. Analisis Observasi
Data hasil observasi aktivitas siswa pada setiap tindakan dihitung dengan rata-rata skor
pengamatan setiap asesmen aktivitas yang diberikan observer. Aktivitas yang muncul
Ο 1 + Ο2 +Ο 3
Rata-rata Skor Pengamatan = 3
Keterangan :
Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran materi pokok bilangan bulat
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dan pengolahan data.
Tabel 3.3
Contoh Pengolahan Angket
menggunakan rumus menurut Suherman dan Sukjaya, Yaya (Triana, Reni 2005:30)
sebagai berikut :
∑w
X= ∑f
Keterangan :
X = nilai rata-rata
ƒ = banyak subjek
Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif maka dilihat melalui
Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa respon siswa dapat dikatakan baik atau positif
jika rata-rata skor lebih dari 3, jika rata-rata skor kurang dari 3 maka dapat dikatakan
Hasil belajar setiap siklus merupakan penjumlahan skor siswa dari ulangan harian,
tugas individu, tugas kelompok, bobot untuk ulangan harian 2, bobot untuk tugas
individu 1 dan tugas kelompok bobotnya 1, maka hasil belajar dihitung menggunakan
rumus :
2 UH +TI +TK
HB = 4
HB = Hasil Belajar
UH = Ulangan Harian
TI = Tugas Individu
TK = Tugas Kelompok