Standar Pengobatan Covid-19 Di FKTP
Standar Pengobatan Covid-19 Di FKTP
COVID-19 di FKTP
Erlina Burhan
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
FKUI-RSUP Persahabatan
Kasus terkonfirmasi
COVID-19 Indonesia:
Januari-Juli 2021
Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Peta Sebaran; 2021 [cited 16 July 2021]. Available from: https://covid19.go.id/peta-sebaran
Varian Baru Semakin Banyak di
Indonesia
● 50% lebih menular
● Manifestasi gejala yang
lebih berat
https://www.nationalgeographic.com/science/article/the-delta-variant-is-serious-heres-why-its-on-the-rise
https://www.merdeka.com/peristiwa/kemenkes-ada-436-varian-delta-di-indonesia.html
Mengapa Virus Bermutasi?
Ketika virus masuk ke dalam
Agar virus dapat bertahan
tubuh manusia dan merusak
hidup → virus bermutasi
sel-sel dalam tubuh → sistem
untuk mengelabui sistem
kekebalan tubuh manusia
kekebalan tubuh inangnya
menghambat replikasinya
Obat-obat Obat-obatan
Vitamin C Vitamin D Komorbid suportif
Pilihan:
• Melanjutkan obat- • Fitofarmaka atau Obat
•Tablet non acidic 500 Pilihan: obatan rutin untuk Modern Asli Indonesia
mg/6-8 jam (14 hari) •Suplemen: 400 IU-1000 penyakit komorbid (OMAI) teregistrasi
•Tablet isap 500 mg/12 IU/hari • Penggunaan ARB/ACE- BPOM dapat
jam (30 hari) •Obat: 1000-5000 IU/hari inhibitor dapat dipertimbangkan sesuai
•Multivitamin 1-2 tablet
dikonsultasikan klinis pasien
/24 jam (30 hari),
spesialis penyakit
•Dianjurkan
dalam/jantung
mengandung vitamin
C,B, E, Zink
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID‐19. Jakarta; Panduan 5 Organisasi Profesi; Juli 2021.
Tatalaksana Farmakologis COVID-19 Gejala
Ringan
Tambahan untuk gejala ringan
• Tatalaksana farmakologis
yang diberikan untuk
pasien kontak
erat/suspek/probable
juga serupa dengan
pasien terkonfirmasi
COVID-19, namun tidak
mendapatkan antivirus Vit. C, vit.D dan Antivirus Obat Simtomatis
Obat-obat
• Pada gejala ringan: antioksidan Favipiravir (sediaan 200 Obat simtomatis,
swan PCR pada hari 1 Obat dengan sifat mg) loading dose 1600 seperti parasetamol bila
dan 2 dengan selang antioksidan, seperti N- mg/12 jam/oral hari ke-1, demam, diberikan
waktu > 24 jam serta asetilsistein, dapat selanjutnya 2 x 600 mg sesuai dengan gejala
bila ada perburukan diberikan (hari ke 2-5) pada pasien
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID‐19. Jakarta; Panduan 5 Organisasi Profesi; Juli 2021.
Tatalaksana Pasien Terkonfirmasi COVID-
19: Gejala Sedang (Farmakologi)
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19:
GEJALA BERAT/KRITIS (FARMAKOLOGI)
• Vit C
3x200-400mg dalam 100cc NaCl 0.9% habis dalam 1 jam IV
Favipiravir • Vit B1 1 amp/24 jam IV
Hari 1: Loading dose 2x1600mg
Hari 2-5: 2x600mg
• Vit D 1000-5000 IU/hari
• Antikoagulan LMWH/UFH sesuai pertimbangan DPJP
ATAU • Dexametason 6 mg/24 jam IV (10 hari)
• Anti interleukin-6 (IL-6):
Remdesivir
200mg IV drip (hari I)
Tocilizumab 400-800mg
1x100mg IV drip • Antibiotik diberikan bila terdapat
(hari ke 2-5 ATAU ke 2-10) ko-infeksi bakteri
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 4. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta;
2020.
Bukti dan Rekomendasi Penggunaan Obat Lainnya
Oseltamivir • Hanya diberikan pada pasien yang diduga terinfeksi virus influenza
Antibiotik
• Penggunaan berlebihan → potensi peningkatan resistensi
• Rekomendasi WHO: hanya pada kasus COVID-19 berat dan tidak dianjurkan pada kasus ringan
Ivermectin
• Memiliki potensi antiviral secara in vitro, namun hasil uji klinis tidak konsisten
• Tidak direkomendasikan untuk pasien COVID-19 kecuali dalam uji klinis
N-asetilsistein
• Memiliki sifat antioksidan sebagai precursor sinstesis glutation
• Masih dalam uji klinis, dosisng 1200mg/hari oral atau intravena
Antibodi
Monoklonal • Pemakaian dalam rangka uji klinis
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID‐19. Jakarta; Panduan 5 Organisasi Profesi; Juli 2021.
Favipiravir
• Analog asam nukleat purin yang menghambat
RNA polymerase, sehingga menahan replikasi
virus → sesuai untuk diberikan sejak awal
infeksi, terutama ketika gejala tidak berat
• Systematic Review Hassanipour et al:
• perbaikan klinis yang signifikan
secara statistik dibandingkan
kelompok kontrol pada hari ke-7
perawatan
• Viral clearance di atas 14 hari lebih
baik dibandingkan kelompok kontrol,
namun tidak signifikan secara
statistik
• Kesimpulan systematic review:
favipiravir berhubungan dengan
perbaikan klinis pada COVID-19, dan
membutuhkan uji klinis lebih lanjut
dengan sampel besar
• Kelebihan favipiravir: sediaan oral yang dapat
digunakan di luar rumah sakit, efek samping
jangka pendek ringan
Hassanipour, S., Arab-Zozani, M., Amani, B. et al. The efficacy and safety of Favipiravir in treatment of COVID-19: a systematic review and meta-analysis of clinical trials. Sci Rep 11, 11022 (2021). https://doi.org/10.1038/s41598-021-90551-6
Anti interleukin-6 (IL-6): Tocilizumab
•
• Dosis 8 mg/kgBB single dose , dapat diberikan 1 kali lagi dosis tambahan apabila gejala memburuk atau tidak
ada perbaikan
• Jarak pemberian dosis pertama dan kedua minimal 12 jam.
• Maksimal pemberian 800 mg per dosis.
• Tocilizumab dapat diberikan di awal pasien memasuki keadaan Covid-19 berat, yang umumnya terjadi setelah
sakit ≥ 1 minggu,
• Penanda peradangan COVID-19 mulai berat tetapi belum kritis dapat dilihat dari:
• skor SOFA masih kurang dari 3,
• skor CURB-65 > 2,
• atau saturasi oksigen < 93% namun dapat dikoreksi dengan oksigen fraksi < 50 % (setara dengan O2 tak
• lebih dari 6 L/m dengan nasal kanul atau simple mask),
• atau laju pernapasan > 30 per menit,
• atau foto toraks terdapat infiltrat multilobus bilateral, dengan salah satu penanda biologis di bawah ini:
•
D-dimer ≥ 0,7 μg/L
IL-6 ≥ 40 pg/mL
• Limfosit < 800 × 109/L Ferritin ≥ 700 μg/L
Fibrinogen > 700 mg/dL
• CRP > 75 mg/L
Oseltamivir
• Oseltamivir adalah obat antiviral yang digunakan untuk
pengobatan dan pencegahan infeksi influenza tipe A dan B.
• Obat ini bekerja dengan menghambat neuroamidase yang
dibutuhkan oleh virus influenza untuk merilis virus-virus baru di
akhir proses replikasi.
• Oseltamivir diberikan secara empiris pada masa awal pandemi
COVID-19 karena sulitnya membedakan gejala pasien COVID-19
dan pasien yang terinfeksi virus influenza.
• Saat ini, oseltamivir dapat ditambahkan pada pasien COVID-19
dan diduga terinfeksi virus influenza dengan dosis 2 x 75 mg.
Plasma Konvalesen untuk COVID-19
● Uji klinis RECOVERY yang meneliti plasma konvalesen pada 11558 pasien (ini adalah trial
plasma konvalesen terbesar di dunia saat ini) di Inggris menyatakan bahwa plasma
konvalesen tidak memperbaiki survival dan tidak mempercepat kepulangan dari rawat
inap di Rumah Sakit (Lancet 2021; 397: 2049–59)
● Beberapa Randomized Controlled Trial lainnya di luar Indonesia menemukan bahwa plasma
konvalesen tidak efektif dalam menurunkan kematian dan tidak efektif dalam mencegah
perburukan COVID-19 dari berat ke kritis (N Engl J Med 2021; 384:619-629)
(BMJ 2020;371:m3939)
● Penelitian oleh Litbangkes (25 RS):
○ Tidak ada perbedaan yg bermakna dalam mortalitas pada kasus sedang dgn
risiko dan derajad berat berat
Maka Plasma Konvalesen masih perlu diteliti lebih lanjut mengenai perannya dalam menangani COVID-19
IVERMECTIN: HANYA BOLEH DIGUNAKAN
DALAM LINGKUP / SETTING UJI KLINIS
Vitamin C, pilihan:
• Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari)
• Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari)
• Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam (selama 30 hari),
• Dianjurkan multivitamin yang mengandung vitamin C,B, E, Zink
Vitamin D
• Suplemen: 400 IU-1000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet
effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup)
• Obat: 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tablet
kunyah 5000 IU)
Favipiravir
Untuk masyaraka:
• Hari ke-1: 2x1600 mg (8 tablet)
Jangan konsumsi
• Hari ke-2 s.d. 5: 2x600 mg (3
tablet) obat tanpa resep
• Hanya untuk gejala ringan ke dokter:
atas • Antibiotik
• HARUS DENGAN RESEP DOKTER! (levofloksasin,
azitromisin, dll)
• Oseltamivir
• Ivermectin
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
ISOMAN
To-do-list Harian
✓Buka jendela kamar untuk cahaya ✓Pisahkan cucian kotor dengan pakaian
matahari masuk dan sirkulasi udara kotor keluarga lainnya
✓Berjemur matahari 10-15 menit antara ✓Bersihkan kamar setiap hari, gunakan
jam 10.00 – 13.00 APD (minimal masker)
✓Pakai masker saat bertemu keluarga / ✓Cuci alat makan sendiri setelah selesai
orang lain di rumah digunakan
✓Rutin cuci tangan dengan air mengalir dan ✓Periksa suhu tubuh dan saturasi oksigen
sabun atau hand sanitizer setiap pagi dan malam
✓Olahraga rutin 3-5 kali seminggu ✓Tidur di kamar pribadi yang terpisah
✓Makan bergizi seimbang 3 kali sehari dengan anggota keluarga lain
secara terpisah dengan keluarga
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
CHECKLIST OBAT-OBATAN
Obat-obatan jika bergejala
Vitamin C (pilih salah satu) Obat dan suplemen lain ringan (tanpa sesak)
✓Vitamin D satu kali sehari satu
✓Vitamin C non-acidic tiga kali Minum obat sesuai
tablet 400 - 1000 IU
sehari satu tablet 500 mg (2 ✓Obat herbal yang teregistrasi
di BPOM
dengan anjuran dokter
minggu)
✓Obat rutin penyakit
sebelumnya (jika ada)
✓Favipiravir (sesuai dosis
✓Vitamin C tablet isap dua kali
sehari satu tablet 500 mg (1
yang dianjurkan dokter)
Lingkungan Kamar
Me time! Mengurangi
Baca buku? Nulis jurnal? paparan social
Ekstra tidur? Hobi-hobi media dan berita
lain? Silahkan selama
sesuai prokes ☺ mengenai COVID-19
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/managing-stress-
anxiety.html
Tanda bahaya
COVID-19???
https://www.bmj.com/content/bmj/suppl/2020/03/24/bmj.m1182.DC1/gret055914.fi.pdf
Tanda bahaya
COVID-19???
https://www.sehatq.com/artikel/kapan-harus-menggunakan-regulator-oksigen-ini-penjelasannya
Tantangan Penanganan Kasus di Lapangan
Telemedicine
Kerjasama dengan Elemen Masyrakat
Penggunaan sarana online yang umum Menjangkau seluruh stakeholder di masyarakat yang dapat diajak
dipakai masyarakat seperti whatsapp, kerjasama: ketua RT, RW, Petugas Desa/Kelurahan, kader, hingga
telegram, line dengan memanfaatkan semua sekolah, pengusaha, komunitas agama, dan semua elemen masyarakat
fiturnya seperti pembuatan grup pemantauan untuk berperan dalam penanganan kasus COVID-19, seperti
pasien isolasi mandiri, konsultasi via chat, • memastikan pasien yang isolasi mandiri mendapatkan bahan
makanan dan kebutuhan dasar hidup lainnya selama isolasi mandiri.
• Membantu evakuasi pasien jika membutuhkan penanganan lebih
Hotline tanya jawab dan pelaporan
lanjut
Hotline yang mudah dijangkau masyarakat • Mengarahkan pasien kontak erat/suspek/probable/terkonfirmasi
dan aktif dalam edukasi masyarakat untuk COVID-19 baru untuk mengontak FKTP
mengurangi misinformasi
Jangan Percaya Hoax dan Tahan penyebaran hoax dan
disinformasi