Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rizka Yohanna Fitri

NIM : 200211088

Dosen : Juneris Aritonang, SST, M. Keb

1.1 Latar belakang

World Health Organization (WHO) pada akhir tahun 2019 mengumumkan Covid-19

merupakan penyakit menular yang disebabkan Virus Corona (Virus SARS-COV 2) (Zhong et al.,

2020). Dampak terbesar pandemi Covid pada pelayanan kesehatan ibu dan anak salah satunya

adalah pelayanan imunisasi yang ditunda dan mengharuskan petugas (dibantu kader kesehatan)

mencatat anak-anak yang belum mendapatkan pelayanan imunisasi untuk diprioritaskan pada

kesempatan pertama pelayanan imunisasi dapat diberikan (Direktorat Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI, 2019).

Pada masa pandemi Covid-19 kondisi sosial masyarakat berhubungan dengan pelayanan

kesehatan bayi dan balita termasuk diantaranya kegiatan posyandu. Rutinitas pelaksanaan

posyandu terabaikan termasuk pemantauan tumbuh kembang bayi balita dan cakupan imunisasi.

Hal tersebut dikarenakan seluruh pelayanan dan kesehatan terfokus pada Covid-19 (Juwita,

2020).

Aktifitas pemantauan tumbuh kembang bayi, pelayanan imunusasi seharusnya menjadi

kegiatan yang tetap berjalan dan tidak kalah pentingnya dengan pelayanan pencegahan maupun

penanganan kasus Covid-19 dikarenakan imunisasi salah satu pelayanan kesehatan esensial dan

tetap menjadi kegiatan prioritas dalam pelaksanaannya. Hal tersebut dikarenakan bayi dan balita

berada di tahap awal kehidupannya, melalui pemantauan tumbuh kembang dan imunisasi dapat

meningkatkan daya tahan tubuh anak pengontrolan tumbuh kembang bayi balita sebagai
identifikasi derajat kesehatan (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Kemenkes RI, 2020).

Pada masa pandemi Covid-19 ini pelayanan posyandu sempat terhenti dan pelaksanaan

pemantauan tumbuh kembang balita, pelayanan posyandu dilakukan secara mandiri dengan

model pelaksanaannya diserahkan pada masing-masing daerah sesuai dengan kondisi atau zona

covid masing-masing daerah (Sari & Utami, 2020).

Dengan adanya kelonggaran kegiatan di masa pandemic ini (New Normal) kegiatan

posyandu dibeberapa daerah sudah mulai aktif kembali tetapi dengan tetap pelaksanaannya harus

mematuhi protocol kesehatan pelayanan posyandu yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Pelaksanaan posyandu tersebut harus benar-benar mematuhi protokol kesehatan yang sudah

ditetapkan karena untuk meminimalkan resiko penularan Covid-19 (Sari & Utami, 2020).

Dalam pelaksanaan kegiatan posyandu belum berjalan dengan baik, dikarenakan adanya

keraguan masyarakat membawa ke puskesmas karena khawatir akan penularan Covid-19

(Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, 2020). Selain

kekhawatiran dari masyarakat , pelaksanaan posyandu terhambat disebabkan puksesmas tidak

dapat melakukan pelayanan kesehatan bergerak hingga ke seluruh wilayah kerja puskesmas

dalam memberikan layanan imunisasi (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Kemenkes RI, 2020).

Survey awal yang dilakukan di Desa Pematang Pelintahan Sei Rampah, terdapat 4 posyandu

dan terjadi penurunan pelaksanaan program posyandu selama masa pandemi Covid-19. Selain itu

dari laporan cakupan imunisasi juga tanpak penurunan yang cukup besar sebanyak 25% jika

dibandingkan cakupan imunisasi di akhir tahun 2019. Hasil wawancara awal yang dilakukan

kepada ibu yang memiliki bayi menyatakan bahwa banyak orangtua dan keluarga takut untuk
membawa bayi dan balitanya ke posyandu ataupun ke puskesmas untuk imunisasi ataupun

sekedar melakukan pemantauan tumbuh kembang bayinya. Kecemasan tersebut muncul

dikarenakan tempat pelaksanaan posyandu yang belum mengikuti protokol kesehatan yang ada,

dan rasa ketakutan yang muncul ketika berhadapan dengan petugas kesehatan.

Dari fenomena di atas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang analisis faktor yang

berhubungan dengan keaktifan posyandu pada Era Covid-19 Di Desa Pematang Pelintahan Sei

Rampah Tahun 2021.

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis faktor yang

berhubungan dengan keaktifan posyandu pada Era Covid-19 Di Desa Pematang Pelintahan Sei

Rampah Tahun 2021.

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan keaktifan posyandu pada Era

Covid-19 Di Desa Pematang Pelintahan Sei Rampah Tahun 2021.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk menganalisis ada hubungan kecemasan ibu balita terhadap keaktifan

posyandu pada Era Covid-19 Di Desa Pematang Pelintahan Sei Rampah Tahun

2021

2. Untuk menganalisis ada hubungan dukungan keluarga terhadap keaktifan

posyandu pada Era Covid-19 Di Desa Pematang Pelintahan Sei Rampah Tahun

2021
1.4 Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk pengembangan teori, sebagai tambahan

khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai data dasar penelitian selanjutnya dengan topik

keaktifan posyandu pada masa pandemi Covid-19.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada pemegang kebijakan dalam

merumuskan perencanaan program peningkatan keaktifan posyandu pada masa pandemi

b. Sebagai bahan masukan bagi petugas posyandu (bidan, ahli gizi, dan kader) dalam tata

laksana kegiatan posyandu pada masa pandemic Covid-19


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain ...observasional analitik... dengan menggunakan

pendekatan Cross Sectional untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

beberapa variabel.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Pematang Pelintahan Sei Rampah

3.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2020 - Juni 2021

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi di Desa Pematang Pelintahan

Kecamatan Sei Rampah sejumlah 59 orang.

3.4.2 Sampel dan teknik pengambilan sampel

Besaran sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling bersifat

sampel diambil pada saat kegiatan posyandu di Desa Pematang Pelintahan Sei Rampah

berlangsung pada rentang waktu penelitian berlangsung. Pada saat penelitian berlangsung

besaran sampel berjumlah 39 orang.

3.4.3 Alat dan bahan penelitian

Kuesioner kecemasan pada ibu balita terhadap keaktifan posyandu pada Era Covid-19 Di

Desa Pematang Pelintahan Sei Rampah Tahun 2021.


3.5 Analisis Data

1. Analis Bivariat

yaitu untuk mengetahui distribusi frekuensi antara variabel bebas dan variabel terikat

dengan menggunakan uji statistik analisis chi-square untuk hasil kemaknaan

penghitungan statistik digunakan α=0,05 dan C1 95% dengan menggunakan program

komputer.

Anda mungkin juga menyukai