Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

TUGAS PRAKTIKUM 2
MATA KULIAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

STUDI KASUS: (PT. JASAMARGA NGAWI KERTOSONO KEDIRI)

Tim Penyusun:

No. Nama NIM Universitas/ Institusi Pengutus


1. MUH. NURDIANSYAH
E1G117016 UNIVERSITAS HALU OLEO
SAPUTRA. N
2. INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
SOOFIYAH DHIYA ULHAQ 1914037
MALANG
3. MULIA WALI ABDIANA
E1F118056 UNIVERSITAS HALU OLEO
ACHMAD
4. STIKes BINA SEHAT PPNI
SULIS TRI WAHYUNI 201801047
MOJOKERTO

DISUSUN SEBAGAI SYARAT PEMENUHAN NILAI PRAKTIKUM MATA KULIAH


KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

PROGRAM KREDENTIAL MIKRO MAHASISWA


INDONESIA UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN
2021

1|Hal
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN
TUGAS PRAKTIKUM 2
MATA KULIAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

STUDI KASUS: (PT. JASAMARGA NGAWI KERTOSONO KEDIRI)

Tim Penyusun:

No. Nama NIM Universitas/ Institusi Pengutus


1. MUH. NURDIANSYAH
E1G117016 UNIVERSITAS HALU OLEO
SAPUTRA. N
2. INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
SOOFIYAH DHIYA ULHAQ 1914037
MALANG
3. MULIA WALI ABDIANA
E1F118056 UNIVERSITAS HALU OLEO
ACHMAD
4. STIKes BINA SEHAT PPNI
SULIS TRI WAHYUNI 201801047
MOJOKERTO

Dosen Pembimbing:

LAILY FATM AWATI, ST., M.Eng

PROGRAM KREDENTIAL MIKRO MAHASISWA


INDONESIA UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................................................


2
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................................
3
INFORMASI UMUM.................................................................................................................................
4
BAB I..........................................................................................................................................................
5
A. Formulir Hazard Identification Risk Asessment and Risk Control (HIRARC) ....................... 5
B. Formulir Job Safety Analysis (JSA) ............................................................................................ 9
BAB II.......................................................................................................................................................
12
A. Organisasi Tanggap Darurat ..................................................................................................... 12
B. Prosedur Tanggap Darurat........................................................................................................ 15
C. Inspeksi Keselamatan ................................................................................................................ 17
BAB III......................................................................................................................................................
19
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................. 19
B. SARAN ......................................................................................................................................... 20
DAFTAR REFERENSI...........................................................................................................................
21
INFORMASI UMUM
PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri adalah perusahaan jalan tol Ngawi Kertosono, yang
meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol serta usaha-usaha lain sesuai dengan ketentuan – ketentuan dan Peraturan
Perundang – Undangan yang berlaku.
Sebelumnya pada tanggal 24 Maret 2009, Perseroan berdiri dengan nama PT. Ngawi Kertosono
Jaya. Perseroan didirikan oleh PT. Thiess Contractor Indonesia dan PT. Ferino Putra berdasarkan Akta
Pendirian Perseroan Nomor 60 tanggal 24 Maret 2009. Kemudian berdasarkan Akta Nomor 02
tanggal
09 Mei 2018, PT. Ngawi Kertosono Jaya melakukan perubahan logo dan nama menjadi PT. Jasamarga
Ngawi Kertosono Kediri.
PT. JNK sendiri memiliki visi dan misi diantaranya untuk visinya yaitu menjadi pengelola jalan tol
yang paling handal dan terpercaya dalan lingkup regional. Sedangkan untuk misinya yaitu menyediakan
jasa jalan tol yang efisien dan aman dalam mendukung efektifitas sarana insfrastruktur logistik dan
peningkatan kualitas hidup.
Kegiatan kontruksi yang dilakukan dalam PT ini memiliki nama proyek yaitu Pembangunan
Jalan Tol Solo – Ngawi – Kertosono ruas Ngawi – Kertosono dengan panjang jalan 37.51 km serta 2 ×
2 jalur. Proyek ini dilakukan dalam masa konsesi selama 35 tahun
BAB I
PERENCANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
A. Formulir Hazard Identification Risk Asessment and Risk Control (HIRARC)
Pekerjaan Underpass
Aktivitas
Legalasi Resiko Awal Pengendalian Yang Resiko Sisa
- Lokasi Pengendalian Tambahan
Deskripsi Potensi Deskripsi Ada (Sesuai
No. - Peralatan Kem Kepa Kem Kepa (Sesuai Hierarki
Bahaya Penyebab Konsekuensi Tingkat Hierarki Tingkat
- Perkakas Y/T ungki raha P/T ungki raha P/T Pengendalian)
Resiko Pengendalian) Resiko
- Material nan n nan n
1. Pekerjaan Terjepit - Kurang - Patah - Permen 3 2 6 P - Bekerja sesuai metode 2 1 2 T Breafing pemahaman
Pembersih disela – konsentras tulang, aker No. kerja, spesifikasi teknis pentingnya 5R di area
an sela besi, i dalam memar pada 01 dan gambar kerja yang kerja
Underpass plecap, bekerja, kaki Tahun sudah dibuat
Gunungan kolom/din kurang 1980 ttg - Pelaksanaan 5R di
STA ding, memaham K3 tempat kerja
100+550 wingwall i spec, dan Kontruks - Siaga pertugas K3
- Besi Beton gambar i dilengkapi
- Alat Berat kerja Banguna perlengkapan P3K
Crane - Setting n - Safety morning dan
pembesian Permen safety Briefing, ijin
terdapat aker kerja
lubang 09/MEN/ - Menggunakan helm,
yang lebar V II th rompi, sepatu, sarung
2010 tangan
Operator
&
Petugas
Pes,
Angkat
Angkut
- Permen
aker
trans RI
no. 8 th

5|Hal
2010 ttg
APD
Jatuh - Pemasang - Pekerja - Permen 2 3 6 P - Pemasangan brikade 1 2 2 T Petugas tambahan safety
dari an besi terjatuh/terb aker safety net penahan patrol untuk terus
ketinggia tidak entur No.01 th jatuh mengawasi dan
n sesuai - Meninggal 1980 ttg - Install scaffolding mengingatkan
- Terpeleset K3 - Melakukan induksi dan pekerjaannya
- Tidak Konstruk safety talk bahaya –
memakai si bahaya pekerjaan
Fullbody Banguna kolom
Harness n - Memasang rambu –
- UU No. rambu wajib memakai
1 th 70 safety hammess/safety
ttg belt
Keselam - Menggunakan fullbody
atan hammess, helm,
Kerja rompi, sepatu, sarung
- Permen tangan
aker No.
09 th
2016 ttg
K3 pada
pekerjaa
n
diketingg
ian

2. Pekerjaan Crane - Tidak ada Pekerja - PP.50 th 3 2 6 P - Mengkondisikan 2 1 2 T Merekrut rigger yang
Erection roboh inspeksi tertimpa alat 2012 ttg peralatan sudah bersetifikat
RC Plank khusus berat Penerap berat/material jauh dari
UP pesawat (meninggal) an akses orang yang tidak
Gunungan angkat – SMK3 berkepentingan
STA angkut - Permen - Bekerja sesuai metode
100+550 dan aker kerja yang sudah
- Alat Berat kelengkap 09/MEN/ dibuat, membuat
Crane annya VII th safety plan
- RC Plank sebelum 2010 (menggunakan crane
6|Hal
- Fladbed dioperasik Operator yang sesuai SWL dan
Crane/Bog an dan safety factor)
ey - Pekerja Petugas - Menyiapkan jalan kerja
kurang Pers. yang aman dan padat
kompeten Angkat – Cor LC dan memasang
dan tidak Angkut plat baja
ahli - Permen - Memastikan pesawat
dibidangny aker RI angkat dan angkut
a No. Per dalam kondisi baik
- Tidak 05/MEN/ (layak operasi)
layak 1985 ttg - Safety morning, safety
pakai/tidak pesawat breafing, ijin kerja
ada surat angkat - Pengecekan alat
kelayakan dan sebelum operasi
alat surat angkut sesuai PW alat
ijin alat - Menggunakan helm,
baik rompi, sepatu, sarung
operasi tangan
RC Plank - Crane Menimpa - Permen 2 3 6 P - Menggunakan crane 1 2 2 T
jatuh tidak kuat pekerja aker sesuai dengan
mengangk (meninggal) Trans RI kapasitas, berikade
at No. Pers area (Area Perkuatan
- Kapasitas 05/MEN/ Posisi RC Plank)
crane tidak 1985 ttg - Bekerja sesuai metode
memenuhi pesawat kerja yang sudah
- Bersenggo angkat dibuat, membuat
lan dan safety plan
dengan angkut (penggunaan crane
bagian - UU No. yang sesuai SWL dan
yang lain 1 th 70 safety factor)
ttg - S10 Operator Crane
keselam dan S10 Rigger harus
atan lengkap
kerja - Melakukan indusksi
- Permen semua personil
aker No. - Pengecekan alat
09 th sebelum operasi

7|Hal
2016 ttg sesuai PW alat
K3 pada - Pengecekan material
pekerjaa girder oleh QC
n - Pemasangan rambu
diketingg sterilisasi area
ian - Penempatan flagman
- Menggunakan helm,
sepatu, rompi, sarung
tangan
3. Pekerjaan Jatuh - akses meninggal Y 3 3 9 P - Bekerja sesuai metode 2 3 6 P
Slab dari kerja tidak kerja yang dibuat
Underpass ketinggia aman - Menyediakan akses
Diketinggia n - lantai kerja kerja aman (tangga,
n tidak aman pegangan tangga)
- Tepi (lantai - Menyediakan lantai
bangunan pijakan kerja yang aman
- Ketinggian tidak (terbuat dari material
>2 m sesuai, yang kuat, dipasang
- scaffolding tidak ada railing)
railing) - Memasang APK yaitu
- tidak ada railing, safety net,
pengawas toeboard
an - Memasang instruksi
- pekerja kerja di dekat area
tidak kerja
kompeten - Pelaksanaan safety
- pekerja breafing untuk
tidak sehat pekerjaan diketinggian
- fullbody - Ijin kerja K3 untuk
harmess pekerjaan diketinggian
tidak - Inspeksi scaffolding &
dikaitkan/ti pemasangan “tag”
dak aman atau tidak aman
digunakan oleh orang yang
dengan kompeten
benar - Menggunakan APD
lengkap

8|Hal
Pekerjaan Overpass

Aktivitas
Legalasi Resiko Awal Pengendalian Yang Resiko Sisa
- Lokasi Pengendalian Tambahan
Deskripsi Potensi Deskripsi Ada (Sesuai
No. - Peralatan (Sesuai Hierarki
Bahaya Penyebab Konsekuensi Kem Kepa Hierarki Kem Kepa
- Perkakas Tingkat Tingkat Pengendalian)
Y/T ungki raha P/T Pengendalian) ungki raha P/T
- Material Resiko Resiko
nan n nan n
1. Kegiatan Crane - Tidak ada Pekerja - PP. 50 3 2 6 P - Mengkondisikan 2 1 2 T Merekrut rigger yang
erection roboh inspeksi tertimpa alat th 2012 peralatan sudah bersertifikat
ginder khusus berat ttg berat/material jauh dari
overpass pesawat (meninggal) Penerap akses orang yang tidak
klampisan angkat an berkepentingan
STA angkut SMK3 - Bekerja sesuai metode
94+355 dan - Permen kerja yang sudah
- Alat berat kelengkap aker dibuat, membuat lifting
crane annya 09/MEN/ plan (Penggunaan
- Ginder sebelum VII th crane sesuai SWL dan
bintang dioperasik 2010 safety factor)
40.8 m an Operator - Menyiapkan jalan kerja
- Plat best - Pekerja & yang aman dan padat,
landasan kurang Petugas Cor LC, dan
- Bogey kompeten Pes. memasang plat baja
dan tidak Angkat - Memastikan pesawat
ahli Angkut angkat dan angkut
dibidangny - Permen dalam kondisi baik
a (Tidak aker RI (layak operasi)
ada SIO) No. Per- - Safety morning dan
- Tidak 05/MEN/ safety breafing, ijin
layak 1985 ttg kerja
pakai/tidak pesawat - Pengecekan alat
ada surat angkat sebelum operasi
kelalaian dan sesuai PW alat
alat, surat angkut - Menggunakan helm,
ijin alat laik rompi, sepatu, dan
operasi sarung tangan

9|Hal
Ginder - Crane Menimpa - Permen 2 3 6 P - Menggunakan crane 1 2 2 T
jatuh tidak kuat pekerja aker sesuai dengan
mengangk (meninggal) trans RI kapasitas, barikade
at No. Per- area (area breafing
- Bressing 05/MEN/ order yang aman dan
tidak kuat 1985 ttg kuat)
pesawat - Bekerja sesuai metode
angkat kerja yang sudah
dan dibuat membuat lifting
angkut plan (penggunaan
- UU No. crane sesuai dengan
1 th 70 SWL dan safety factor)
ttg - SIO operator crane
keselam dan SIO rigger harus
atan lengkap
kerja - Indusksi semua
- Permen personil
aker No. - Pengecekan alat
09 th sebelum operasi
2016 ttg sesuai PW alat
K3 pada - Pengecekan material
pekerjaa order oleh QC
n - Pemasangan rambu
diketingg sterilisasi area
ian - Penempatan flagman
- Menggunakan helm,
rompi, sepatu, dan
sarung tangan
2. Pekerjaan Jatuh - Akses Meninggal Y 3 3 9 P - Bekerja sesuai metode 2 3 6 P
slab dari kerja tidak kerja yang dibuat
overpass ketinggia aman - Menyediakan akses
diketinggia n - Lantai kerja aman (tangga,
n kerja tidak pegangan tangga)
- Tepi aman - Menyediakan lantai
bangunan (lantai kerja yang aman
- Ketinggian pijakan (terbuat dari material
>2m tidak yang kuat, dipasang
10 | H a l
- Scalfolding sesuai, railing)
tidak ada - Memasang APK yaitu
railing) railing, safety net,
- Tidak ada toeboard
pengawas - Memasang instruksi
an kerja di dekat area
- Pekerja kerja
tidak - Pelaksanaan safety
kompeten breafing untuk
- Pekerja pekerjaan diketinggian
tidak sehat - Ijin kerja K3 untuk
- Fullbody pekerjaan diketinggian
harness - Inspeksi scaffolding &
tidak pemasangan “tag”
dikaitkan/ti aman atau tidak aman
dak oleh orang yang
digunakan kompeten
dengan Menggunakan APD
benar lengkap

11 | H a l
B. Formulir Job Safety Analysis (JSA)
Nama pekerjaan : pekerjaan underpass
Durasi pekerjaan : -
Jam kerja harian : 8 jam
Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan terkait pekerjaan :
NO. URAIAN APD JUMLAH
1. Helm keselamatan N/A
2. Pelindung mata N/A
3. Sepatu N/A
4. Sepatu safety N/A
5. Sarung tangan/safety golves N/A
6. Masker N/A

NO. URAIAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN PENANGGUNG JAWAB


AKTIVITAS
1. Pekerjaan - Terjepit disela – sela - Bekerja sesuai metode kerja, spesifikasi teknis dan gambar kerja yang Pelaksana, Manager,
Pembersihan besi, plecap, sudah dibuat Operasional Lapangan,
Underpass kolom/dinding, wingwall - Pelaksanaan 5R di tempat kerja Safety Oficer
Gunungan STA - Patah tulang, memar - Siaga pertugas K3 dilengkapi perlengkapan P3K
100+550 pada kaki - Safety morning dan safety Briefing, ijin kerja
- Jatuh dari ketinggian - Menggunakan helm, rompi, sepatu, sarung tangan
- Pekerja - Pemasangan brikade safety net penahan jatuh
terjatuh/terbentur - Install scaffolding
- Meninggal - Melakukan induksi dan safety talk bahaya – bahaya pekerjaan kolom
- Memasang rambu – rambu wajib memakai safety hammess/safety belt
- Menggunakan fullbody hammess, helm, rompi, sepatu, sarung tangan
2. Pekerjaan Erection - Crane roboh - Mengkondisikan peralatan berat/material jauh dari akses orang yang tidak Pelaksana, Manager,
RC Plank UP - Pekerja tertimpa alat berat berkepentingan Operasional Lapangan,
Gunungan STA (meninggal) - Bekerja sesuai metode kerja yang sudah dibuat, membuat safety plan Safety Oficer
100+550 (menggunakan crane yang sesuai SWL dan safety factor)
- Menyiapkan jalan kerja yang aman dan padat Cor LC dan memasang plat
baja
- Memastikan pesawat angkat dan angkut dalam kondisi baik (layak

12 | H a l
operasi)
- Safety morning, safety breafing, ijin kerja
- Pengecekan alat sebelum operasi sesuai PW alat
- Menggunakan helm, rompi, sepatu, sarung tangan
- RC Plank jatuh - Menggunakan crane sesuai dengan kapasitas, berikade area (Area Pelaksana, Manager,
- Menimpa pekerja (meninggal) Perkuatan Posisi RC Plank) Operasional Lapangan,
- Bekerja sesuai metode kerja yang sudah dibuat, membuat safety plan Safety Oficer
(penggunaan crane yang sesuai SWL dan safety factor)
- S10 Operator Crane dan S10 Rigger harus lengkap
- Melakukan indusksi semua personil
- Pengecekan alat sebelum operasi sesuai PW alat
- Pengecekan material girder oleh QC
- Pemasangan rambu sterilisasi area
- Penempatan flagman
- Menggunakan helm, sepatu, rompi, sarung tangan
3. Pekerjaan Slab - Jatuh dari ketinggian - Bekerja sesuai metode kerja yang dibuat Pelaksana, Manager,
Underpass - Menyediakan akses kerja aman (tangga, pegangan tangga) Operasional Lapangan,
Diketinggian - Menyediakan lantai kerja yang aman (terbuat dari material yang kuat, Safety Oficer
dipasang railing)
- Memasang APK yaitu railing, safety net, toeboard
- Memasang instruksi kerja di dekat area kerja
- Pelaksanaan safety breafing untuk pekerjaan diketinggian
- Ijin kerja K3 untuk pekerjaan diketinggian
- Inspeksi scaffolding & pemasangan “tag” aman atau tidak aman oleh
orang yang kompeten
- Menggunakan APD lengkap

13 | H a l
Nama pekerjaan : pekerjaan overpass
Durasi pekerjaan : -
Jam kerja harian : 8 jam
Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan terkait pekerjaan :
NO. URAIAN APD JUMLAH
1. Helm keselamatan N/A
2. Pelindung mata N/A
3. Sepatu N/A
4. Sepatu safety N/A
5. Sarung tangan/safety golves N/A
6. Masker N/A

NO. URAIAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN PENANGGUNG JAWAB


AKTIVITAS
1. Kegiatan erection - Crane roboh - Mengkondisikan peralatan berat/material jauh dari akses orang yang tidak Pelaksana, Manager,
ginder overpass - Pekerja tertimpa alat berkepentingan Operasional Lapangan,
klampisan STA berat (meninggal) - Bekerja sesuai metode kerja yang sudah dibuat, membuat lifting plan Safety Oficer
94+355 (Penggunaan crane sesuai SWL dan safety factor)
- Menyiapkan jalan kerja yang aman dan padat, Cor LC, dan memasang
plat baja
- Memastikan pesawat angkat dan angkut dalam kondisi baik (layak
operasi)
- Safety morning dan safety breafing, ijin kerja
- Pengecekan alat sebelum operasi sesuai PW alat
- Menggunakan helm, rompi, sepatu, dan sarung tangan
- Ginder jatuh menimpa - Menggunakan crane sesuai dengan kapasitas, barikade area (area Pelaksana, Manager,
pekerja (meninggal) breafing order yang aman dan kuat) Operasional Lapangan,
- Bekerja sesuai metode kerja yang sudah dibuat membuat lifting plan Safety Oficer
(penggunaan crane sesuai dengan SWL dan safety factor)
- SIO operator crane dan SIO rigger harus lengkap
- Indusksi semua personil
- Pengecekan alat sebelum operasi sesuai PW alat

14 | H a l
- Pengecekan material order oleh QC
- Pemasangan rambu sterilisasi area
- Penempatan flagman
- Menggunakan helm, rompi, sepatu, dan sarung tangan
2. Pekerjaan slab - Jatuh dari ketinggian - Bekerja sesuai metode kerja yang dibuat Pelaksana, Manager,
overpass - Meninggal - Menyediakan akses kerja aman (tangga, pegangan tangga) Operasional Lapangan,
diketinggian - Menyediakan lantai kerja yang aman (terbuat dari material yang kuat, Safety Oficer
dipasang railing)
- Memasang APK yaitu railing, safety net, toeboard
- Memasang instruksi kerja di dekat area kerja
- Pelaksanaan safety breafing untuk pekerjaan diketinggian
- Ijin kerja K3 untuk pekerjaan diketinggian
- Inspeksi scaffolding & pemasangan “tag” aman atau tidak aman oleh
orang yang kompeten
- Menggunakan APD lengkap

15 | H a l
BAB II
OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

A. Organisasi Tanggap Darurat


Berikut merupakan struktur organisasi tanggap darurat dari PT. JNK

Tugas dan Fungsi Unit Tanggap Darurat yaitu sebagai berikut:


1. Menentukan dan menanggulangi keadaan darurat Perusahaan.

12 | H a l
2. Melaksanakan latihan tanggap darurat bersama serta melibatkan seluruh karyawan
secara berkala.
3. Melaksanakan pertemuan rutin/non-rutin kinerja Unit Tanggap Darurat
Peran, wewenang dan tanggungjawab dari struktur organisasi tanggap darurat ini
sebagai berikut:
Peran Wewenang dan Tanggungjawab
Ketua 1. Menentukan dan memutuskan Kebijakan
Tanggap Darurat Perusahaan
2. Mengajukan anggaran dana yang berkaitan
dengan sarana dan prasarana tanggap darurat
Perusahaan.
3. Mengundang partisipasi seluruh karyawan
untuk melangsungkan latihan tanggap darurat
di lingkungan Perusahaan.
4. Menjadwalkan pertemuan rutin maupun
nonrutin Unit Tanggap Darurat.
5. Menyusun rencana pemulihan keadaan
darurat Perusahaan.
Wakil
1. Membuat laporan kinerja Unit Tanggap
Darurat.
2. Melakukan pemantauan kebutuhan dan
perawatan sarana dan prasarana tanggap
darurat Perusahaan.
3. Melaksanakan kerja sama dengan pihak
terkait yang berkaitan dengan tanggap
darurat Perusahaan.
4. Membantu tugas-tugas Ketua apabila
Ketua berhalangan.

Regu Pemadam Kebakaran 1. Melangsungkan pemadaman kebakaran


menggunakan semua sarana pemadam api
di lingkungan Perusahaan secara aman,
selamat dan efektif.
2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan
sarana dan prasarana pemadam api di
lingkungan Perusahaan kepada
Koordinator, Wakil maupun Ketua Unit
Tanggap Darurat.
Regu Evakuasi 1. Memimpin prosedur evakuasi secara
aman, selamat dan cepat.
2. Melaporkan segala kekurangan/kerusakan
sarana dan prasarana evakuasi di
lingkungan Perusahaan kepada
Koordinator, Wakil maupun Ketua Unit
Tanggap Darurat.
3. Melaporkan adanya korban tertinggal,
terjebak ataupun teruka kepada Regu
P3K, Koordinator maupun wakil Unit
Tanggap Darurat.
Regu P3K 1. Melaksanakan tindakan P3K.
2. Melaporkan segala
kekurangan/kerusakan sarana dan
prasarana P3K di lingkungan Perusahaan
kepada Koordinator, Wakil maupun Ketua
Unit Tanggap Darurat.
3. Melaporkan kepada Koordinator ataupun
wakil Unit Tanggap Darurat bilamana
terdapat korban yang memerlukan tindakan
medis lanjut pihak ke tiga di
luar Perusahaan.
Komunikasi Internal 1. Memantau perkembangan penanganan
kondisi darurat dan menjembatani
komunikasi antar regu Unit Tanggap
Darurat.
2. Memastikan alur komunikasi antar regu
Unit Tanggap Darurat dapat
dilangsungkan secara baik dan lancar.
Komunikasi Eksternal 1. Memantau seluruh informasi internal dan
mengakomodasi informasi/pemberitaan
untuk pihak luar.
2. Menghubungi pihak eksternal terkait
untuk kepentingan tanggap darurat
(Kepolisian/Warga).
Keamanan Melaksanakan tindakan keamanan internal
maupun eksternal selama berlangsungnya
tanggap darurat Perusahaan.

14 | H a l
B. Prosedur Tanggap Darurat
Berikut merupakan prosedur tanggap darurat dari PT. JNK

15 | H a l
16 | H a l
C. Inspeksi Keselamatan
Berikut merupakan jadwal inspeksi keselamatan dari PT. JNK

17 | H a l
18 | H a l
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil analisis penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di
PT. JASAMARGA NGAWI KERTOSONO Kediri dapat disimpulkan bahwa :
1. Komponen input dalam penerapan SMK3 di PT. JASAMARGA NGAWI
KERTOSONO Kediri yatu:
a. Secara kualitas tenaga K3 sudah baik karena telah memiliki pengalaman
dan skill sebagai ahli K3 umum dan telah mengikuti berbagai macam training
dan pelatihan.
b. Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang dalam penerapan SMK3sudah
baik dan disediakan sesuai kebutuhan pekerjaan .
c. Bahaya dan risiko dari mesin dan peralatan yang digunakan telah
diminimalisir dengan menggunakan metode HIRARC.
2. Komponen proses dalam penerapan Tanggap darurat di PT. JASAMARGA
NGAWI KERTOSONO Kediri yaitu dimulai dari:
a. Penetapan kebijakan sudah baik karena mempunyai sistem manajemen yang
terintegrasi dengan sistem manajemen lainnya yang ada di perusahaan.
Visi dan misi perusahaan menetapkan K3 sebagai salah satu item yang utama
di dalam kebijakan perusahaan.
b. Perencanaan K3 telah melibatkan semua unsur dalam menetapkan
tujuan dan sasaran K3. Perusahaan menggunakan metode HIRARC
setiap melakukan kegiatan serta melakukan pengecekan berkala terhadap
mesin- mesin yang digunakan yang bertujuan untuk meminimalisir angka
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dan melindungi lingkungan
darilimbah B3.
3. Operasi keselamatan kontruksi melalui pelatihan Tanggap darurat di PT.
JASAMARGA NGAWI KERTOSONO Kediri yaitu dimulai dari:
a. Penetapan dan penanggulangan keadaan darurat perusahaan sudah berjalan
dengan baik sesuai prosedur yang ditentukan oleh perusahaan
b. Pelatihan pelaksanaan tanggap darurat telah melibatkan seluruh
karyawan secara berkala yang sudah cukup baik
19 | H a l
Namun dari penerapan SMK3 tersebut masih ditemukan kendala seperti perilaku
tidak aman (unsafe action) dari pekerja dan kurangnya pengetahuan dan
pemahaman pekerja mengenai K3 serta kurangnya pelatihan tanggap darurat
kembali untuk seliruh karyawan.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat kelompok kami berikan
yaitu:
1. Untuk mengurangi dan meminimalisir kejadian kecelakaan kerja yang terjadi
sebaiknya tenaga K3 (personil HSE) melakukan pengawasan penerapan
SMK3 di perusahaan secara optimal.
2. Dalam upaya peningkatan rasa aman dalam bekerja diperlukannya evaluasi
yang bersifat rutin untuk selalu mengingatkan pentingnya bekerja dalam
keadaan sehat dan aman seperti melakukan siklus aktivitas penanganan K3
secara periodik harian, mingguan, dan evaluasi bulanan dapat dimulai dari
kelompok-kelompok kecil pekerja yang menangani pekerjaan sejenis,
dipimpin langsung oleh kepala grup kerja.
3. Tingkatan risiko dapat dikurangi dengan cara pembuatan Standar
Operasional Prosedur pada setiap bagian pekerjaan dan monitoring
pelaksanaan standar keselamatan kerja secara rutin.
4. Mengenai pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja, perlu adanya
penambahan materi, penjadwalan dan pelatihan tambahan (re-training).
5. Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa karyawan sudah
memahami akan pentingnya peraturan dan pelaksanaan K3. Namun pada
realisasinya, tidak sepenuhnya maksimal. Diharapkan para karyawan dapat
merubah persepsinya menjadi berorientasi profesional, sehingga
pelaksanaan K3 dapat terealisasi dengan maksimal.
6. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan K3 dan berbagai informasi tentang K3
dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus oleh pihak manajemen
dengan melibatkan semua unsur dalam perusahaan agar penerapan
SMK3 di perusahaan dapat mencapai nilai optimal.
7. Pelatihan Tanggap Darurat dilakukan secara berkala kembali. Diharapkan
karyawan saat hal yang tidak di inginkan mereka tidak lagi panic dan
untuk
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.

DAFTAR REFERENSI

jnktollroad.com, “Profil Perusahaan PT JNK”, <https://jnktollroad.com/profil-perusahaan/> [Diakses, 14


Agustus 2021].
sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com, “Struktur Susunan Organisasi Unit Tim Tanggap
Darurat K3”, https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/struktur -
susunan- unit-tim-tanggap.html [Diakses, 15 Agustus 2021]
22 | H a l

Anda mungkin juga menyukai