Oleh : Surajiyo Universitas Indraprasta PGRI Email : drssurajiyo@yahoo.co.id
ABSTRAK
Sistem pengetahuan merupakan salah satu unsur kebudayaan. Pengetahuan yang
diperoleh secara mendalam menggunakan metode, ada obyek, sistematis dan sifatnya universal dinamakan pengetahuan ilmiah. Indonesia merupakan negara kepulauan, dihuni lebih dari satu ras dan memiliki budaya yang majemuk sehingga perlu ditangani dengan bijak. Tulisan ini membahas bagaimana hubungan dan peranan ilmu terhadap pengembangan kebudayaan nasional. (Knowledge system accounts for cultural element. Knowledge is got in detail, to make use of methods, to be object, sistematic and universal quality is called science. Indonesia is archipilago state. It is occupied more race and has plural cultural. So it necessary get with wisdom. This paper discuss about how relation and role of science about development national cultural). Kata kunci : Pengertian Ilmu, Ciri-ciri Ilmu, Sikap Ilmiah, Kebudayaan.
1. PENDAHULUAN Oleh karena itu muncul masalah
yang perlu dibahas yakni bagaimana Kebudayaan adalah hasil karya sebenarnya hubungan ilmu dengan manuia, yang meliputi hasil akal, rasa kebudayaan? Apa peranan ilmu bagi dan kehendak manusia. Oleh karena itu pengembangan kebudayaan nasional? maka perkembangan kebudayaan tidak Untuk menjawab persoalan tersebut maka pernah berhenti, terus berlangsung pembahasan diawali dengan pengertian sepanjang jaman, merupakan suatu dan ciri-ciri dari ilmu, sikap ilmiah yang proses yang memerlukan waktu dalam harus dimiliki ilmuwan, ilmu dan keinginan manusia untuk lebih masyarakat, pengertian dan unsur-unsur berkualiatas. kebudayaan, pengaruh timbal balik Apabila kebudayaan adalah hasil antara ilmu dan kebudayaan., dan karya manusia, maka ilmu sebagai hasil peranan ilmu terhadap pengembangan akal pikir manusia juga merupakan kebudayaan nasional. kebudayaan. Namun bisa dikatakan sebagai hasil akhir dalam perkembangan 2. PENGETAHUAN DAN ILMU mental manusia dan dapat dianggap PENGETAHUAN sebagai hasil yang paling optimal dalam kebudayaan manusia. Pengetahuan adalah hasil tahu Indonesia dikenal budaya yang manusia terhadap sesuatu, atau segala majemuk, sehingga perlu ditangani perbuatan manusia untuk memahami suatu dengan bijak, supaya tetap dalam obyek yang dihadapinya, hasil usaha kerangka kesatuan negara Indonesia. manusia untuk memahami suatu obyek Kebudayaan Nasional adalah puncak dari tertentu. kebudayaan-kebudayaan daerah. Agar Cabang filsafat yang membahas dapat menjangkau masa depan untuk pengetahuan disebut Epistemologi. menangani kebudayaan di Indonesia Epistemologi adalah cabang filsafat yang maka diperlukan strategi kebudayaan. membicarakan tentang terjadinya
62 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 3 No 3 Bulan November 2019
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal hubungan, dan peranan dari bagian- mula pengetahuan, batas-batas, sifat, bagian itu. metode dan validity pengetahuan. e. Verifikatif. Dapat diperiksa Ilmu pengetahuan diambil dari kata kebenarannya oleh siapapun juga. bahasa Inggris science, yang berasal dari Sedangkan Daoed Joesoef (1987) bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja menunjukkan bahwa, pengertian ilmu scire yang berarti mempelajari, mengacu pada tiga hal, yaitu : produk, mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya proses, masyarakat. Ilmu pengetahuan pengertian ilmu mengalami perluasan arti sebagai produk yaitu pengetahuan yang sehingga menunjuk pada segenap telah diketahui dan diakui kebenarannya pengetahuan sistematik. Dalam bahasa oleh masyarakat ilmuwan. Pengetahuan Jerman wissenschaft. ilmiah dalam hal ini terbatas pada The Liang Gie memberikan kenyataan-kenyataan yang mengandung pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas kemungkinan untuk disepakati dan terbuka penelaahan yang mencari penjelasan suatu untuk diteliti, diuji dan dibantah oleh metode untuk memperoleh pemahaman seseorang. secara rasional empiris mengenai dunia ini Ilmu pengetahuan sebagai proses dalam berbagai seginya, dan keseluruhan artinya kegiatan kemasyarakatan yang pengetahuan sistematis yang menjelaskan dilakukan demi penemuan dan berbagai gejala yang ingin dimengerti pemahaman dunia alami sebagaimana manusia. adanya, bukan sebagaimana yang kita kehendaki. Metode ilmiah yang khas Aktivitas dipakai dalam proses ini adalah analisis- rasional, obyektif, sejauh mungkin Ilmu ‘impersonal’ dari masalah-masalah yang Metode didasarkan pada percobaan dan data yang Pengetahuan dapat diamati. Ilmu pengetahuan sebagai Ilmu harus diusahakan dengan masyarakat artinya dunia pergaulan yang aktivitas manusia, aktivitas itu harus tindak-tanduknya, perilaku dan sikap serta dilaksanakan dengan metode tertentu, dan tutur katanya diatur oleh empat ketentuan akhirnya aktivitas metodis itu yaitu universalisme, komunalisme, tanpa mendatangkan pengetahuan yang sistema- pamrih, dan skeptisisme yang teratur. tis. Sedangkan Van Melsen (1985) Pengetahuan ilmiah mempunyai 5 mengemukakan ada delapan ciri yang ciri pokok : menadai ilmu, yaitu : a. Empiris. Pengetahuan itu diperoleh a. Ilmu pengetahuan secara metodis harus berdasarkan pengamatan dan mencapai suatu keseluruhan yang percobaan secara logis koheren. Itu berarti adanya b. Sistematis. Berbagai keterangan dan sistem dalam penelitian (metode) data yang tersusun sebagai kumpulan maupun harus (susunan logis). pengetahuan itu mempunyai hubungan b. Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena ketergantungan dan teratur. hal itu erat kaitannya dengan tanggung c. Obyektif. Ilmu berarti pengetahuan itu jawab ilmuwan. bebas dari prasangka perseorangan dan c. Universalitas ilmu pengetahuan. kesukaan pribadi. d. Obyektivitas, artinya setiap ilmu d. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha terpimpin oleh obyek dan tidak membeda-bedakan pokok-soalnya ke didistorsi oleh prasangka-prasangka dalam bagian-bagian yang terperinci subyektif. untuk memahami berbagai sifat,
Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 3 No 3 Bulan November 2019 63
e. Ilmu pengetahuan harus dapat tanggung jawab seorang ilmuwan, moral diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah dan akhlak amat diperlukan. Oleh yang bersangkutan, karena itu ilmu karenanya penting bagi para ilmuwan pengetahuan harus dapat memiliki sikap ilmiah. dikomunikasikan. Manusia sebagai makhluk Tuhan f. Progresivitas artinya suatu jawaban berada bersama-sama dengan alam dan ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh- berada di dalam alam itu. Manusia akan sungguh, bila mengandung pertanyaan- menemukan pribadinya dan pertanyaan baru dan menimbulkan membudayakan dirinya bilamana manusia problem-problem baru lagi. hidup dalam hubungannya dengan g. Kritis, artinya tidak ada teori yang alamnya. Manusia yang merupakan bagian difinitif, setiap teori terbuka bagi suatu dari alam tidak hanya merupakan bagian peninjauan kritis yang memanfaatkan yang terlepas darinya. Manusia senantiasa data-data baru. berintegrasi dengan alamnya. Sesuai h. Ilmu pengetahuan harus dapat dengan martabatnya maka manusia yang digunakan sebagai perwujudan merupakan bagian alam harus senantiasa kebertauan antara teori dengan praktis. merupakan pusat dari alam itu. Dengan demikian, tampaklah bahwa diantara 3. SIKAP ILMIAH YANG HARUS manusia dengan alam ada hubungan yang DIMILIKI ILMUWAN bersifat keharusan dan mutlak. Oleh sebab itulah, maka manusia harus senantiasa Ilmu bukanlah merupakan menjaga kelestarian alam dalam pengetahuan yang datang demikian saja keseimbangannya yang bersifat mutlak sebagai barang yang sudah jadi dan datang pula. Kewajiban ini merupakan kewajiban dari dunia khayal. Ilmu merupakan suatu moral tidak saja sebagai manusia biasa cara berpikir yang demikian dalam, lebih-lebih seorang ilmuwan dengan tentang sesuatu obyek yang khas dengan senantiasa menjaga kelestarian dan pendekatan yang khas pula sehingga keseimbangan alam yang juga bersifat menghasilkan suatu kesimpulan yang mutlak. berupa pengetahuan yang ilmiah. Ilmiah Para ilmuwan sebagai orang yang dalam arti bahwa sistem dan struktur ilmu profesional dalam bidang keilmuan sudah dapat dipertanggungjawabkan secara barang tentu mereka juga perlu memiliki terbuka. Terbuka dalam arti untuk diuji visi moral yaitu moral khusus sebagai oleh siapapun. ilmuwan. Moral inilah di dalam filsafat Pengetahuan ilmiah adalah ilmu disebut juga sebagai sikap ilmiah. pengetahuan yang di dalam dirinya (Abbas Hamami M., 1996; 161) memiliki karakteristik kritis, rasional, Sikap ilmiah harus dimiliki oleh logis, obyektif, dan terbuka. Hal ini setiap ilmuwan. Hal ini disebabkan oleh merupakan suatu keharusan bagi seorang karena sikap ilmiah adalah suatu sikap ilmuwan untuk melakukannya. Namun yang diarahkan untuk mencapai suatu selain itu juga masalah mendasar yang pengetahuan ilmiah yang bersifat obyektif. dihadapi ilmuwan setelah ia membangun Sikap ilmiah bagi seorang ilmuwan suatu bangunan yang kokoh kuat adalah bukanlah membahas tentang tujuan dari masalah kegunaan ilmu bagi kehidupan ilmu, melainkan bagaimana cara untuk manusia. Memang tak dapat disangkal mencapai suatu ilmu yang bebas dari bahwa ilmu telah membawa manusia prasangka pribadi dan dapat kearah perubahan yang cukup besar. Akan dipertanggungjawabkan secara sosial tetapi dapatkah ilmu yang kokoh, kuat, dan untuk melestarikan dan keseimbangan mendasar itu menjadi penyelamat manusia alam semesta ini, serta dapat bukan sebaliknya. Disinilah letak dipertanggungawabkan kepada Tuhan.
64 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 3 No 3 Bulan November 2019
Artinya selaras dengan kehendak manusia menyimpangkan tujuan ilmu. Tujuan ilmu dengan kehendak Tuhan. yang dimaksud adalah objektivitas yang Sikap ilmiah yang perlu dimiliki para berlaku secara universal dan komunal. ilmuwan menurut Abbas Hamami M., Disamping sikap ilmiah berlaku (1996) sedikitnya ada enam , yaitu : secara umum tersebut, pada kenyataannya a. Tidak ada rasa pamrih masih ada etika keilmuan yang secara (disinterstedness), artinya suatu sikap spesifik berlaku bagi kelompok-kelompok yang diarahkan untuk mencapai ilmuwan tertentu. Misalnya, etika pengetahuan ilmiah yang obyektif kedokteran, etika bisnis,, etika politisi, dengan menghilangkan pamrih atau serta etika-etika profesi lainnya yang kesenangan pribadi. secara normatif berlaku dan dipatuhi oleh b. Bersikap selektif, yaitu suatu sikap kelompoknya itu. Taat asas dan kepatuhan yang tujuannya agar para ilmuwan terhadap norma-norma etis yang berlaku mampu mengadakan pemilihan bagi para ilmuwan diharapkan akan terhadap pelbagai hal yang dihadapi. menghilangkan kegelisahan serta Misalnya hipotesis yang beragam, ketakutan manusia terhadap metodologi yang masing-masing perkembangan ilmu dan teknologi. Bahkan menunjukkan kekuatannya masing- diharapkan manusia akan semakin percaya masing, atau , cara penyimpulan yang pada ilmu yang membawanya pada suatu satu cukup berbeda walaupun masing- keadaan yang membahagiakan dirinya masing menunjukkan akurasinya. sebagai manusia. Hal ini sudah barang c. Adanya rasa percaya yang layak baik tentu jika pada diri para ilmuwan tidak ada terhadap kenyataan maupun terhadap sikap lain kecuali pencapaian obyektivitas alat-alat indera serta budi (mind). dan demi kemajuan ilmu untuk d. Adanya sikap yang berdasar pada kemanusiaan. suatu kepercayaan (belief) dan dengan merasa pasti (conviction) bahwa 4. ILMU DAN MASYARAKAT setiap pendapat atau teori yang terdahulu telah mencapai kepastian. Pada masa lampau kedudukan ilmu e. Adanya suatu kegiatan rutin bahwa pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari seorang ilmuwan harus selalu tidak belum dapat dirasakan. Ilmu sama sekali puas terhadap penelitian yang telah tidak memberikan pengaruhnya terhadap dilakukan, sehingga selalu ada masyarakat. Ungkapan Aristoteles dorongan untuk riset, dan riset sebagai tentang ilmu “umat manusia menjamin aktivitas yang menonjol dalam urusannya untuk hidup sehari-hari, hidupnya. barulah ia arahkan perhatiannya kepada f. Seorang ilmuwan harus memiliki ilmu pengetahuan” (Van Melsen,1987) sikap etis (akhlak) yang selalu Dewasa ini ilmu menjadi sangat berkehendak untuk mengembangkan berguna dalam kehidupan sehari-hari, ilmu untuk kemajuan ilmu dan untuk seolah-olah manusia sekarang tidak dapat kebahagiaan manusia, lebih khusus hidup tanpa ilmu pengetahuan. untuk pembangunan bangsa dan Kebutuhan manusia yang paling negara. sederhana pun sekarang memerlukan Norma-norma umum bagi etika ilmu, seperti misalnya kebutuhan keilmuan sebagaimana yang dipaparkan ‘pangan, sandang dan papan’, sangat secara normatif berlaku bagi semua tergantung dengan ilmu, meski yang ilmuwan. Hal ini karena pada dasarnya paling sederhana pun. Maka kegiatan seorang ilmuwan tidak boleh terpengaruh ilmiah dewasa ini berdasarkan pada dua oleh sistem budaya, sistem politik, sistem keyakinan: tradisi, atau apa saja yang hendak
Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 3 No 3 Bulan November 2019 65
a. Segala sesuatu dalam realitas budayawan Indonesia atau pun dari dapat diselidiki secara ilmiah, bangsa diluar Indonesia. bukan saja untuk mengerti realitas a. Ki Hajar Dewantoro. dengan lebih baik, melainkan juga Kebudayaan berarti buahbudi manusia untuk menguasainya lebih adalah hasil perjuangan manusia mendalam menurut segala terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam aspeknya. dan zaman (kodrat dan masyarakat) b. Semua aspek realitas yang merupakan bukti kejayaan hidup membutuhkan juga penyelidikan manusia untuk mengatasi berbagai primer, seperti air, makanan, rintangan dan kesukaran di dalam hidup udara, cahaya. Kehangatan, dan penghidupannya guna mencapai tempat tinggal tidak akan cukup keselamatan dan kebahagiaan yang tanpa penyelidikan itu.(Van pada lahirnya bersifat tertib dan damai. Melsen, 1987) b. Sutan Takdir Alisyahbana Dengan demikian maka ilmu pada Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan dewasa ini mengalami fungsi yang bahwa kebudayaan adalah manifestasi berubah secara radikal, dari tidak berguna dari cara berpikir sehingga menurutnya sama sekali dalam kehidupan praktis pola kebudayaan itu sangat luas sebaba menjadi “tempat tergantung” kehidupan semua laku dan perbuatan tercakup manusia. Penemuan-penemuan secara didalamnya dan dapat diungkapkan empiris memberikan kemungkinan- pada basis dan cara berpikir termasuk kemungkinan baru, yang ternyata ada didalamnya persaan karena perasaan gunanya dalam praktis. Ilmu yang semula juga merupakan maksud dari pikiran. rasional-empiris menjadi rasional - c. Koentjoroningrat. eksperimental. Dengann demikian ilmu Koentjoroningrat berpendapat bahwa mempunyai akibat yakni berguna dalam kebudayaan adalah keseluruhan sistem kehidupan masyarakat. gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan 5. PENGERTIAN DAN UNSUR- masyarakat yang dijadikan milik diri UNSUR KEBUDAYAAN manusia dengan belajar. d. A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn. Kata kebudayaan berasal dari kata A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn dalam Sanskerta buddhayah, yaitu bentuk jamak bukunya Culture, a critical review of dari buddhi yang berarti budi atau akal. concepts and definisitions mengatakan Dengan demikian ke-budaya-an dapat bahwa kebudayaan adalah manifestasi diartikan hal-hal yang bersangkutan atau penjelmaan kerja jiwa manusia dengan akal.Ada sarjana lain yang dalam arti seluas-luasnya. mengupas kata budaya sebagai suatu e. Malinowski perkembangan dari majemuk budi-daya, Malinowski menyebutkan bahwa yang berarti daya dari budi. Karena itu kebudayaan pada prinsipnya mereka membedakan budaya dari berdasarkan atas berbagai sistem kebudayaan. Demikian budaya adalah kebutuhan manusia. Tiap tingkat daya dari budi yang berupa cipta, karsa kebutuhan itu menghadirkan corak dan rasa itu. (Kontjoroningrat, 1986) budaya yang khas. Misalnya guna Definisi kebudayaan dari para ahli memenuhi kebutuhan manusia akan sangat beragam, sehingga pemilihan keselematannya maka timbul definisi kebudayaan yang tepat sangat kebudayaan yang berupa perlindungan, sukar. Berikut ini beberapa pengertian yakni seperangkat budaya dalam bentuk kebudayaan dari para ahli baik dari tertentu, seperti lembaga
66 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 3 No 3 Bulan November 2019
kemasyarakatan .( Supartono a. Ilmu merupakan sumber nilai yang Widyosiswoyo, 1996) mendukung pengembangan Unsur kebudayaan dalam Kamus kebudayaan. Besar Bahasa Indonesia berarti bagian b. Ilmu merupakan sumber nilai yang suatu kebudayaan yang dapat digunakan mengisi pembentukan watak bangsa. sebagai satuan analisis tertentu. Dengan adanya unsur tersebut, kebudayaan di sini 7. PERANAN ILMU TERHADAP lebih mengandung makna totalitas dari PENGEMBANGAN pada sekedar penjumlahan unsur-unsur KEBUDAYAAN NASIONAL yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu dikenal adanya unsur-unsur yang Dalam pengembangan kebudayaan universal yang melahirkan kebudayaan nasional nilai kritis, rasional, logis, universal. Menurut C. Kluckhohn ada obyektif, terbuka, menjujung kebenaran tujuh unsur dalam kebudayaan universal, dan mengabdi secara nasional sangat yaitu sistem religi dan upacara diperlukan. Dalam menghadapi dunia keagamaan, sistem organisasi modern sekarang ini diperlukan cara- kemasyarakatan, sistem pengetahuan, cara yang terkandung dalam nilai-nilai sistem mata pencarian hidup, sistem ilmiah. teknologi dan peralatan, bahasa, serta Pengembangan kebudayaan kesenian. (Supartono nasional pada hakekatnya adalah Widyosiswoyo,1996) perubahan dari kebudayaan yang sekarang bersifat konvensional ke arah 6. PENGARUH TIMBAL-BALIK situasi kebudayaan yang lebih ANTARA ILMU DAN mencerminkan aspirasi tujuan nasional. KEBUDAYAAN Langkah-langkah yang sistematik menurut Endang Daruni Asdi (1991) Ilmu dalah bagian dari adalah : pengetahuan. Untuk mendapatkan ilmu a. Ilmu dan kegiatan keilmuan diperlukan cara-cara tertentu , yaitu disesuaikan dengan kebudayaan adanya suatu metode dan yang ada dalam masyarakat kita, mempergunakan sistem, mempunyai dengan pendekatan edukatif dan obyek formal dan obyek material. Karena persuasif dan menghindari pengetahuan adalah unsur dari konflik-konflik, bertitik tolak dari kebudayaan ,maka ilmu yang merupakan reinterpretasi nilai yang ada bagian dari pengetahuan dengan dalam argumentasi keilmuan. sendirinya juga merupakan salah satu b. Menghindari “scientisme” dan unsur kebudayaan. (Endang Daruni Asdi, pendasaran terhadap akal sebagai 1991) satu-satunya sumber kebenaran. Kecuali ilmu merupakan unsur dari c. Meningkatkan integritas ilmuwan kebudayaan, antara ilmu dan kebudayaan dan lembaga keilmuan, dan ada hubungan pengaruh timbal-balik. melaksanakan dengann Perkembangan ilmu tergantung pada konsekuen kaidah moral kegiatan perkembangan kebudayaan, sedangkan keilmuan. perkembangan ilmu dapat memberikan d. Pendidikankeilmuan sekaligus pengaruh pada kebudayaan. Keadaan dikaitkan dengan pendidikan sosial dan kebudayaan, saling tergantung moral. Etika dalam kegiatan dan saling mendukung. Pada beberapa keilmuan mempunyai kaidah kebudayaan, ilmu dapat berkembang imperatif. dengan subur. Disini ilmu mempunyai e. Pengembangan ilmu disertai peran ganda yakni:: pengembangan bidang filsafat.
Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 3 No 3 Bulan November 2019 67
Filsafat ilmu hendaknya diberikan dalam percampurannya masing- dipendidikan Tinggi. Walaupun masing unsurnya lebih tampak. demikian kegiatan ilmiah tidak b. Progresivitas berarti maju. berarti lepas dari kontrol Progresivitas dalam kebudayaan pemerintah dan kontrol mengandung pengertian bahwa masyarakat. kebudayaan itu harus bergerak maju sehingga harus mengarah 8. STRATEGI KEBUDAYAAN ke masa depan. Oleh karena itu, budaya teknologi dan pemikiran Suatu masalah yang prosesnya tentang ekonomi yang telah sedang berlangsung sekarang ini adalah banyak kita peroleh dari bangsa kebudayaan nasional. Dalam asing harus diterapkan dan permasalahan tersebut, jika ditelusuri dikembangkan demi kejayaan lebih dalam, terkandung pengertian budaya masa depan. bahwa kebudayaan itu seharusnya tidak c. Sistem pendidikan di Indonesia saja menjangkau masa sekarang, tetapi harus mampu menanamkan juga harus dapat menjangkau masa depan kebudayaan sosial. Oleh karena bangsa Indonesia sehingga dapat itu, nilai-nilai pelajaran sejarah dipertanggungjawabkan. Oleh karena kebudayaan yang sifatnya itulah, kebudayaan nasional Indonesia humaniora perlu diberikan kepada harus dibuat oleh bangsa Indonesia pelajar maupun mahasiswa agar karena budaya Indonesia itu milik dan mereka memperoleh pengertian untuk bangsa Indonesia. yang benar dan tepat tentang Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan. kebudayaan nasional Indonesia yang d. Kebijaksanaan bahasa nasional, disebutnya Kebudayaan Indonesia Raya bahasa Indonesia telah menjadi harus diciptakan sebagai sesuatu yang bahasa resmi di Indonesia, baru dengan mengambil banyak unsur melalui bahasa nasional tersebut dari kebudayaan Barat. Unsur-unsur telah dilakukan komunikasi yang tersebut antara lain adalah teknologi, baik dan efektif dalam orientasi ekonomi, ketrampilan menunjang persatuan. berorganisasi, dan ilmu pengetahuan. e. Sosialisasi Pancasila sebagai Sedangkan Sanusi Pane berpendapat dasar negara dengan melalui bahwa kebudayaan nasional Indonesia pendidikan Moral Pancasila di sebagai kebudayaan Timur harus sekolah dasar, menengah dan mementingkan kerohanian, perasaan, dan mata kuliah Pancasila di gotongroyong. Oleh karena itu, manusia Perguruan Tinggi. Indonesia tidak boleh melupakan Selain kelima langkah tersebut sejarahnya. (Supartono Widyosiswoyo, perlu satu langkah lagi yang esensial 1996) yakni mengikutkan rakyat sebab rakyat Untuk dapat menciptakan yang merupakan sumber kekuatan, rakyat kebudayaan nasional Indonesia sebagai merupakan pendukung kebudayaan, dan kegiatan dan proses demi kejayaan untuk rakyat juga semua ini dilakukan. bangsa dan negara diperlukan adanya Dari kehidupan rakyatlah dapat diperoleh strategi yang tangguh. Menurut Slamet sumber budaya atau ilham bagi pencipta Sutrisno ada lima langkah strategi kebudayaan sehingga kebudayaan yang yakni: diciptakan dapat mengakar pada rakyat. a. Akulturasi berarti percampuran Dengan rakyat sebagai pendukung dua atau lebih kebudayaan yang budaya, kebudayaan dapat lebih lestari dalam kehidupan masyarakat.
68 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 3 No 3 Bulan November 2019
Magister, sebab mahasiswa adalah 9. KESIMPULAN DAN SARAN calon-calon ilmuwan yang akan mengembangkan ilmu, supaya dalam Kesimpulan perkembangan ilmu tidak terjerumus ke 1.Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas hal-hal yang tidak diharapkan oleh manusia, aktivitas itu harus manusia itu sendiri. Para ilmuwan harus dilaksanakan dengan metode tertentu, taat asas dan patuh pada norma-norma dan akhirnya aktivitas metodis itu keilmuan, dan juga ilmuwan harus mendatangkan pengetahuan yang dilapisi moral dan akhlak, baik moral sistematis. Oleh karena itu ciri-ciri dari umum yang dianut oleh masyarakat pengetahuan ilmiah harus empiris, atau bangsanya maupun moral religi sistematis, obyektif, analitis dan yang dianutnya. verifikatif. 2. Di dalam perkembangan pembangunan 2. Sistim pengetahuan adalah termasuk Bangsa Indonesia, moral Pancasila salah satu unsur kebudayaan. seyogyanya dipertimbangkan sebagai Disamping itu ada hubungan pengaruh landasan moral bagi para ilmuwan timbal balik antara ilmu dan Indonesia. Hal ini disebabkan karena kebudayaan. Perkembangan ilmu ilmuwan Indonesia mempunyai tugas tergantung pada perkembangan dan tanggung jawab untuk membangun kebudayaan, disamping itu bangsa dan negara. perkembangan ilmu dapat memberikan pengaruh pada kebudayaan. Ilmu dapat DAFTAR PUSTAKA merupakan sumber nilai yang mendukung pengembangan Asdi, Endang Daruni. (1991). kebudayaan. Ilmu merupakan sumber ‘Hubungan Ilmu dan nilai yang mengisi pembentukan watak Kebudayaan’, dalam Majalah bangsa. Jurnal Filsafat. Fak. Filsafat 3. Dalam pengembangan kebudayaan UGM Yogyakarta. November nasional di dunia modern sekarang ini 1991 Seri 8. nilai-nilai kritis, rasional, logis, Departemen Pendidikan dan obyektif, terbuka, menjung tinggi Kebudayaan. (1984/1985). kebenaran dan mengabdi secara Buku IA Filsafat Ilmu, Jakarta: universal sangat diperlukan. Oleh Universitas Terbuka. karena itu perlu langkah-langkah Hamami M., Abbas. (1996). “Kebenaran strategi yang tangguh untuk kejayaan Ilmiah”, dalam Filsafat Ilmu. bangsa dan negara dengan mengikut Tim Dosen Filsafat Ilmu Fak. sertakan rakyat yang merupakan Filsafat UGM. Yogyakarta: pendukung kebudayaan. Liberty bekerja sama dengan YP Fak. Filsafat UGM. Saran Joesoef, Daoed. (1987). “Pancasila Kebudayaan, dan Ilmu 1. Upaya peningkatan pendidikan Pengetahuan,” dalam Pancasila bagaimana hubungan dan peranan ilmu Sebagai Orientasi terhadap pengembangan kebudayaan Pengembangan Ilmu. Editor nasional sebaiknya dikaitkan sekaligus Soeroso Prawirohardjo, dkk.. dengan upaya meningkatkan Yogyakarta: PT Badan Penerbit kemampuan penalaran ilmiah lewat Kedaulatan Rakyat. pemberian mata kuliah filsafat ilmu Koentjaraningrat, (1986), Pengantar pada semua tingkat pendidikan tinggi Ilmu Antropologi, Aksara Baru, baik Diploma, Saerjana, maupun Jakarta.
Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 3 No 3 Bulan November 2019 69
Melsen, Van, A.G.M. ( 1985). Ilmu The Liang Gie. (1987). Pengantar Pengetahuan dan Tanggung Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Jawab Kita. Jakarta: PT Yayasan Studi Ilmu dan Gramedia. Terjemahan K. Teknologi. Bertens, Judul asli “Wetenschap Widyosiswoyo, Supartono. (1996). Ilmu en Verantwoordelijkheid”. Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia.
70 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 3 No 3 Bulan November 2019