Anda di halaman 1dari 19

Manusia,

Nilai, Moral & Hukum


ROSTIENA PASCIANA, SS., MSI
Hakikat Fungsi dan Perwujudan Nilai, Moral
dan Hukum

1. Hakikat nilai dan moral

Nilai (value):
1. Harga dalam arti taksiran, misalnya emas
2. Harga sesuatu, misalnya uang
3. Angka, skor
4. Kadar, mutu
5. Sifat-sifat atau hal penting bagi kemanusiaan
(kamus poerwodarminto)
Beberapa pendapat nilai:
 Kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu yang menjadi dasar
penentu tingkah laku seseorang. Daroeso (dalam herimanto dkk 2016:
126-127)
 Kualitas atau keadaan yang bermanfaat bagi manusia baik lahir maupun
batin. Darmodiharjo (dalam herimanto dan winarno 2016 : 126-127)
Sesuatu dianggap bernilai apabila sesuatu itu memiliki sifat sebagai berikut:
1. Menyenangkan : pleasant
2. Berguna : useful
3. Memuaskan : satisfying
4. Menguntungkan : profitable
5. Menarik : interesting
6. Keyakinan : belief
Pendapat tentang nilai:
1. Nilai itu objektif
2. Nilai itu subjektif
Ciri-ciri nilai

menurut Daroeso (dalam Herimanto dan winarno 2016: 128)


a) Suatu realitas yang abstrak
b) Normatif
c) Berfungsi sebagai daya dorong manusia
Jenis nilai

menurut prof dr. Notonegoro, SH:

1. Nilai materiil
2. Nilai vital
3. Nilai kerohanian;
 Nilai kebenaran -> akal pikir manusia
 Nilai estetika -> rasa manusia
 Nilai kebaikan atau nilai moral -> kehendak, hati dan nurani
manusia
 Nilai religius -> keyakinan manusia
Moral

Mores (Latin) berarti adat kebiasaan,


Sinonim : mos, moris, manner mores atau manners, morals
Dalam bahasa Indonesia moral= akhlak (bahasa arab) atau kesusilaan
 Dapat diartikan sebagai etika : ajaran tentang baik dan buruk yang
diterima masyarakat umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban dan
sebagainya.
Moral adalah bagian dari nilai, yaitu nilai moral yang berkaitan dengan
perilaku manusia (human) tentang baik dan buruk.
Dalam filsafat nilai secara sederhana dibedakan menjadi tiga jenis:

 Nilai logika (benar dan salah)


 Nilai etika (baik dan buruk)
 Nilai estetika (indah dan jelek)
2. Norma sebagai perwujudan dari nilai

 Norma merupakan konkretisasi dari nilai.


 Norma atau kaidah adalah ketentuan yang menjadi pedoman dan
panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat.
 Berisi anjuran untuk berbuat baik dan larangan untuk berbuat buruk
dalam bertindak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik.
 Norma tertentu harus dipatuhi oleh warga masyarakat sehingga terbentuk
masyarakat yang tertib, teratur dan aman.
 Norma selalu berpasangan dengan sanksi yang harus sesuai dengan
wujud bentuk dan jenis norma nya.
Jenis norma

 Norma agama
 Norma kesusilaan
 Norma kesopanan
 Norma hukum
Hukum sebagai Norma

Hukum merupakan bagian dari norma yaitu norma hukum


Perbedaan norma hukum dengan norma lainnya:
 Norma hukum datangnya dari luar diri sendiri; yaitu dari kekuasaan/
lembaga yang resmi dan berwenang
 Norma hukum dilekati sanksi pidana atau pemaksa secara fisik, norma lain
tidak
 Sanksi pidana atau sanksi pemaksa itu dilaksanakan oleh aparat negara.
Meskipun telah ada norma agama, kesusilaan dan kesopanan, tetap dibutuhkan norma
hukum, karena:
1. Karena bentuk sanksi dari ketiga norma belum memuaskan dan efektif untuk melindungi
keteraturan dan ketertiban masyarakat
2. Masih ada perilaku lain yang perlu diatur di luar ketiga norma tersebut, misalnya
perilaku di jalan raya.
Keadilan, ketertiban dan
kesejahteraan

Makna keadilan
Adil (bahasa Arab) : tengah, keadilan : menempatkan sesuatu di tengah-tengah,
tidak berat sebelah atau menempatkan sesuatu pada tempatnya.
 KBBI : keadilan berarti sifat, perbuatan dan perlakuan yang adil. Keadilan
berarti perilaku atau perbuatan yang dalam pelaksanaannya memberikan
kepada pihak lain sesuatu yang semestinya harus diterima oleh pihak lain.
 WJS Poerwodarminto, keadilan berarti tidak berat sebelah, sepatutnya, tidak
sewenang-wenang. Jadi dalam pengertian adil termasuk di dalamnya tidak
terdapat kesewenang-wenangan. Orang yang bertindak sewenang-wenang
berarti bertindak tidak adil.
 Menurut frans Magnis Suseno dalam buku Etika Politik menyatakan bahwa
keadilan sebagai sesuatu keadaan dimana semua orang dalam situasi yang
sama diperlakukan secara sama.
Macam keadilan, menurut aristoteles:

1. Keadilan komutatif
2. Keadilan distributif
3. Keadian legal atau keadilan moral
Tujuan bernegara Indonesia adalah terpenuhinya keadilan bagi seluruh
masyarakat indonesia. Hal ini dapat diketahui baik dalam pembukaan UUD
45 dan Pancasila
 Pembukaan
 Pasal 27 ayat (1)
 Sila kelima pancasila
Fungsi dan tujuan hukum dalam
masyarakat:

1. Sebagai alat pengatur tertib hubungan masyarakat


memberi petunjuk baik dan buruk, mana yang harus diperbuat dan mana yang tidak boleh
2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial
a) Hukum mempunyai ciri memerintah dan melarang
b) Hukum mempunyai sifat memaksa
c) Hukum mempunyai daya yang mengikat secara psikis dan fisik
3. Sebagai penggerak pembangunan
Daya mengikat dan memaksa dapat didayagunakan untuk menggerakkan
pembangunan. Hukum dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih maju
dan lebih sejahtera.
4. Fungsi kritis hukum
Daya kerja hukum tidak semata-mata melakukan pengawasan pada masyarakat saja tetapi
aparatur hukum termasuk di dalamnya
Faktor-faktor penyebab anggota
masyarakat mematuhi hukum adalah:

1. Kepentingan-kepentingan para anggota masyarakat yang terlindungi


hukum
2. Complience atau pemenuhan keinginan. Patuh pada hukum karena
didasarkan pada harapan akan suatu imbalan atau sebagai usaha
untuk menghindarkan diri dari sanksi yang dijatuhkan.
3. Identification atau identifikasi. Mematuhi hukum karena keinginan untuk
menjalin hubungan yang baik dengan para anggota masyarakat yang
lainnya.
4. Internalization atau internalisasi . kepatuhan anggota masyarakat
terhadap hukum karena alasan yang mendalam yaitu adanya
penjiwaan dan kesadaran dalam diri mereka masing-masing
Problematika nilai, moral dan hukum
dalam masyarakat dan negara

1. Pelanggaran etik, kode etik : sanksinya dari lembaga profesi berupa


teguran, dicabut keanggotaannya atau tidak diperbolehkan lagi
menjalani profesi tersebut
2. Pelanggaran hukum; sanksi pidana dari negara yang bersifat lahiriah
dan memaksa.

Anda mungkin juga menyukai