Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah merupakan unsur terpenting yang dapat mendukung segala aspek kegiatan manusia
seperti budidaya pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan, dan lain-lain. Dalam
pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat
(butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasikan (terikat secara kimia) satu sama
lain dari bahan-bahan organic yang telah melapuk disertai dengan zat cair dan gas yang
mengisi ruang-ruang kosong. Di antara partikel-partikel padat tersebut dan dalam dasar ilmu
tanah, dapat dipelajari mengenai penentuan berat isi dan berat jenis partikel.
Berat isi berhubungan dengan padatan, porositas dan bahan organic. Selain itu, dalam
aplikasinya, kondisi berat isi sangat mempengaruhi konsistensi, pergerakan akar dan
pengolahan lahan. Hal ini menunjukan berat isi masih berhubungan erat dengan sifat-sifat
tanah yang lain.
Berat isi tanah adalah berat suatu volume tanah dalam keadaan utuh dan di nyatakan dalam
gram/cm3. Nilai berat isi tanah sangat bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya karena
perbedaan kandungan bahan organic, tekstur tanah, kedalaman tanah, jenis fauna tanah, dan
kadar air tanah.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu berat isi tanah
1.2.2 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi berat isi tanah
1.2.3 Berapakah berat isi tanah yang diuji

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui berat isi tanah.
1.3.2 Untuk mengetahui factor-faktor yang memepengaruhi berat isi tanah
1.3.3 Untuk mengetahui berat isi tanah

1
1.4 Waktu dan Tempat Penelitian
1.4.1 Waktu dan tempat pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 28 september 2019,pukul 15.16 yang
bertempat di desa Nonbaun dengan koordinat S 09◦54’3’’,E 123◦52’28,0” dan
elevasinya 547 m.

Gambar 1.1 Peta Pengambilan Sampel

1.4.2 Waktu dan tempat praktikum


Praktikum dilakukan pada tanggal 2 dan 3 oktober 2019,pukul 08.00 yang
bertempat di Lab PU

2
BAB II
LANDASAN TEORI

Menurut lembaga penelitian tanah (1979), definisi berat isi tanah adalah berat tanah utuh
dalam keadaan basah di bagi dengan volume tanah, dinyatakan dalam gram/cm3 ( g/cc).nilai
berat isi tanah sangat bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya karena perbedaan kandungan
bahan organic,tekstur tanah,kedalaman tanah,jenis fauna tanah,dan kadar air tanah.

Berat isi merupakan suatu sifat tanah yang menggambarkan taraf kemampatan tanah.
Tanah dengan kemampatan tinggi dapat mempersulit perkembangan perakaran tanaman,pori
makro terbatas dan penetrasi air terhambat.

Menurut Harjowigeno (1987) menyatakan bahwa kerapatan lindak (kerapatan isi atau
bobot isi atau bobot volume atau bulk density), menunjukan perbandingan antara berat tanah
basah dengan volume tanah,termasuk volume pori-pori tanah.Kerapatan isi tanah merupakan
petunjuk kepadatan tanah,makin tinggi kerapatan isi tanah makin sulit meneruskan air atau di
tembus akar tanaman. Pada umumnya kerapatan isi tanah berkisar antara 1,1-1,6 g/cm3.
Kerapatan isi ini, di pengaruhi oleh struktur tanah dan merupakan sifat tanah yang dapat
menunjukan kegemburan atau tingkat kepadatan tanah.Berat isi tanah merupakan petunjuk
kepadatan tanah,makin padat suatu tanah makin tinggi pula berat isinya,yang berarti semakin sulit
untuk meneruskan air taua di tembus akar tanaman.pada umumnya berat isi tanah berkisar antara
1,1-1,6 g/cm3,namun ada juga beberapa jenis tanah yang memiliki berat isi sebesar 0,85g/cm3.

(Hanafiah,2005) Berat isi tanah adalah kerapatan tanah persatuan volume

(Kurniawan,2007) Berat isi adalah perbandingan antara massa tanah dengan volume partikel
ditambah dengan ruang pori

(Henry,D,F,1994) Berat isi yaitu bobot per satuan volume tanah kering oven,yang biasanya
dinyatakan sebagai gram/cm3

3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Tabel. 3.1 Alat dan Bahan

Alat dan Bahan


No
Nama Gambar Fungsi Jumlah

Jangka
Untuk mengukur diameter
1. sorong 1
dan tinggi ring.

Gambar 3.1

Di gunakan untuk
mencetak tanah.
2. Ring 1

Gambar 3.2

Untuk mengukur berat


Timbangan suatu benda.
3. 1
analitik

Gambar 3.3

Untuk memotong sampel


Pisau dan meratakan permukaan
4. 1
pemotong tanah pada ring sampel.

Gambar 3.4

4
Untuk memanaskan atau
mengeringkan peralatan

Oven labolatorium ,digunakan


5. 1
labolatorium juga untuk mengeringkan
sampel.

Gambar 3.5

3.2 Prosedur Percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan.


2. menimbang ring dalam keadaan bersih atau kosong dengan ketelitian 0,01 gram.
3. menghitung diameter dan tinggi ring menggunakann jangka sorong.
4. Memasukan sampel tanah kedalam ring dengan stick met dan tekan dengan dengan jari
sampai ring terisi penuh.
5. Meratakan kedua permukaan ring atas dan bawah, lalu bersihkan bagian luar ring dari
sisa tanah yang masih menempel.
6. Menimbang ring yang telah terisi tanah.
7. Memasukan ring sampel ke dalam oven dengan suhu 110 derajat celcius selama 24 jam.
8. Menimbang ring sampel yang sudah diovenkan.
9. Menghitung berat isi tanah.
10. membersihkan alat yang sudah di gunakan.

5
Diagram Alir Prosedur Percobaan

Siapkan alat dan bahan Timbang Ring dengan


ketelitian 0.01 gram

Hitung diameter dan Masukan sampel tanah ke


tinggi ring menggunakan dalam ring dengan stick met
jangka sorong sampai ring terisi penuh

Ratakan kedua permukaan Timbang ring yang telah terisi


ring atas dan bawah tanah

Masukan ring sampel ke dalam


oven dengan suhu 110 derajat
selama 24 jam

Timbang ring sampel yang Hitung berat isi tanah


sudah di oven

Bersihkan alat yang sudah


digunakan

6
BAB IV
ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Tabel. 4.1 Data Hasil Pengamatan

Contoh Uji
Tinggi Cincin,t (cm) 7,6 cm
Diameter Cincin,d (cm) 3,75 cm
Berat Cincin, W1 (gr) 81.010 gr
Berat (Cincin+Tanah Basah), W2 (gr) 232.069 gr
Berat isi setelah di oven (gr) 215.798 gr
Berat Tanah Basah, W2-W1 (gr) 151.059 gr
Berat tanah kering hasil timbang oven-W1 (gr) 134.788 gr
Berat air (BCB – BCK) (gr) 16.271 gr
Kadar air (berat air/BCK×100) (%) 10.771 %
Isi tanah basah,t×0,25 phi d2 (gr/cc) 83.9 gr/cc
Berat isi,(W2-W1)/(t×0,25 phi d2) (gr/cc) 1.80 gr/cc

4.2 Pembahasan Hasil Pengamatan


PERHITUNGAN

Diketahui :
 Tinggi cincin ( t ) : 7,6 cm
 Diameter cincin ( d ) : 3,75 cm
 Berat cincin ( W1) : 81.080 gr
 Berat cincin + tanah basah (W2) : 232.069 gr
 Berat isi setelah di oven : 215.798 gr

Ditanya :
 Berat contoh basah (BCB) ?

7
 Berat contoh kering (BCK) ?
 Berat air ?
 Kadar air ?
 Isi tanah basah ?
 Berat isi ?

Jawab :
 Berat contoh basah = W2-W1 = 232.069-81.080 = 151.059 gr
 Berat contoh kering = Berat isi setelah di oven – W1
= 215.798 – 81.080
= 134.788 gr
 Berat air = BCB – BCK = 151.059 – 134.788 = 16.271 gr
Berat air 16.271
 Kadar air = ×100 = ×100 = 10.771 %
BCB 151.059
 Isi tanah basah = t × 0.25 л d2 = 7.6 × 0.25 × 3.14 ×3.752 = 83.9
gr/cm3
W 2−W 1 151.059
 Berat isi = = = 1.80 gr/cm3
t ×0.25 π d 2 83.9

Tabel.4.2 Jenis – jenis tanah

Jenis Tanah KETERANGAN

Merupakan endapan rawa dan limpah banjir terutama dibentuk oleh lanau
Lanau lempungan dengan sisipan pasir lanauan.Lanau lempungan berwarna
Lempungan coklat kehitaman,konsistensi lunak,plastisitas rendah sedang di beberapa
tempat mengandung organic,berat isi tanah asli 1,575 – 1,715 gr/cm3
Satuan Pasir – Satuan ini merupakan endapan pematang pantai dan sungai.Satuan ini
Pasir Lanauan merupakan hasil pelapukan lanjut dari batu lempung tufaan,napal dan batu
pasir tufaan,dengan penyusunnya berupa lempung dan lempung lanuan.
Morfologi perbukitan dengan konsistensi teguh, plastisitas
tinggi,permeabilitas rendah,berat isi tanah asli 1,660 gr/cm3 dan berat jenis

8
(GS) = 2,65 gr/cm3
Satuan ini merupakan bagian dari anggota batu pasir Formasi Halang yang
terdiri dari batu pasir,napal,batu lempung,konglomerat dan serpih. Tanah
Satuan Batu
pelapukan berupa lanau lempungan (MH), berwarna coklat tua
Pasir,Batu
kemerahan,plastisitas rendah,permeabilitas rendah,konsistensi teguh
Lempung –
hingga kaku,dengan ketebalan tanah pelapukan antara 1,00 - < 1,50 meter.
Napal
Tanah pelapukan satuan batuan ini, mempunyai berat isi asli = 1.49 gr/cm3
dan berat jenis (GS) = 2,66 gr/cm3
Satuan ini disusun oleh Formasi Kumbang yang terdiri dari breksi
vulkanik,lava,batu pasir,konglomerat dengan sisipan napal. Breksi gunung
api bersifat agak keras – keras dan kompak. Tanah pelapukan berupa lanau
Satuan Breksi lempungan (MH),mengandung pasir halus,berwarna coklat
Vulkanik kemerahan,plastisitas rendah,permeabilitas rendah,konsistensi teguh
hingga kaku dengan ketebalan tanah pelapukan < 1.50 m. Tanah pelapukan
satuan batuan ini mempunyai berat isi asli = 1.49 gr/cm3 dan berat jenis
(GS) = 2.72 gr/cm3
Satuan inii merupakan batuan beku terobosan basal yang berbentuk retas
atau retas lempengan, batuan basal bersifat keras, kompak dan di beberapa
telah mengalami pelapukan sempurna. Tanah pelapukannya berupa
Satuan Basal
lempung lanauan berwarna coklat kemerahan, plastisitas
sedang,permeabilitas rendah , konsistensi teguh hingga kaku, berat isi asli
= 1.57 gr/cm3 dan berat jenis (GS) = 2,67 gr/cm3

Dari hasil pengamatan yang diperoleh berat isi tanah dari tanah yang diambil di desa
(Nonbaun) yang telah teramati dan melakukan perhitungan yang diperoleh angka berat isi
tanah 1.80 gr/cc dan kadar air 12.071%. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi berat isi
tanah adalah sebagai berikut :
 Kandungan bahan organic
Semakin tinggi kandungan bahan organiknya maka tanah akan semakin poros
sehingga berat isinya menjadi rendah.
 Struktur tanah

9
Tanah-tanah dengan struktur granuler atau remah mempunyai ruang pori total yang
lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive sehingga tanah dengan
struktur granuler porositasnya akan lebih tiinggi di banding tanh dengan struktur
massiv namun nilai berat isi tanah dengan struktur granuler akan lebih rendah di
banding tanah –tanah dengan struktur massiv.
 Tekstur tanah
Tanah dengan tekstur kasar nilai berat isinya akan lebih kecil tau rendah dari pada
berat isi pada tanah dengan tekstur halus,ini juga dikarenakan porositas atau jumlah
ruang pori pada tanah dengan tekstur kasar umumnya lebih tinggi dibanding tanah
dengan tekstur halus.
 Kedalam profil tanah
Profil tanah yang lebih dalam pada umumnya kerapatan tanahnya lebih tinggi
dibandingkan tanah pada profil yang dangkal sehingga berat isi tanah pada profil yang
dalam umumnya lebih besar dari pada tanah pada profil yang dangkal.Hal ini bias saja
disebabkan karena kandungan bahan organic pada tanah yang profilnya dalam lebih
sedikit dibandingkan tanah pada profil yang dangkal.

10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan yang di peroleh maka dapat disimpulkan bahwa.berat isi tanah yang
dijadikan sampel pada percobaan ialah sebesar 1.80 gr/cm 3. Dan dari hasil tersebut maka dalam
tabel berat isi tanah termasuk dalam jenis tanah lanau lempungan. Dan adapun factor – factor
yang mempengaruhi berat isi tanah adalah kandungan bahan organic, struktur tanah, tekstur
tanah, dan kedalaman profil tanah.

5.2 Saran
Praktikum mengenai materi berat isi tanah sangat bermanfaat bagi mahasiswa.tetapi dalam
kegiatan praktikum sebaiknya diberikan kesempatan seluruhnya untuk aktif dalam kegiatan
pengamatan,dan asisten hanya memberi petunjuk dan membenarkan jika ada kesalahan.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://pustakapaktani.blogspot

http://anasfathullah.blogspot

12
LAMPIRAN DOKUMENTASI GAMBAR

1. Kelompok : Berat Isi (Kelas B)

Semester : III

Jadwal Pengambilan Sampel : Sabtu,28 September 2019

1.Gambar Alat

2.Gambar Pengambilan Sampel

13
2. Kelompok : Berat isi (Kelas B)
Semester : III
Jadwal Praktikum : Rabu,2 Oktober 2019 sampai Kamis,3 Oktober 2019

1. Gambar Alat

2. Gambar Langkah-langkah Praktikum

14

Anda mungkin juga menyukai