Makalah Renang
Makalah Renang
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia mengenai berenang baru mulai terkenal setelah kemerdekaan, sedangkan
sebelumnya hanya dikenal oleh bangsa kulit putih saja. Berenang merupakan cabang
olahraga yang penting untuk dipelajari dan dikuasai, sebab manusia hidup didunia ini,
sehari-harinya tidak lepas dari pada air. Air adalah salah satu unsur yang penting didalam
kehidupan kita, sebab bila tidak ada air tentu semua mahluk tidak dapat hidup. Selain itu
berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat
badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis.
Berenang dapat memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita
melakukannya secara benar dan rutin.
Namun kenyataannya, banyak yang enggan mempelajari cabang olahraga tersebut,
karna di anggap berbahaya. Padahal berenang terbilang minim resiko, olahraga
renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Untuk menghindari terjadinya bahaya yang di khawatirkan, dianjurkan melakukan
gerakan pemanasan sebelum memulai olahraga ini, agar tidak kram otot sekaligus juga
berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan juga
lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak jantung tidak
menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah sejarah dari cabang olahraga renang?
1.2.2 Bagaimana tehnik berolahraga renang?
1.2.3 Bagaimana proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang?
1.2.4 Bagaimana proses latihan dari cabang olahraga renang?
1.2.5 Peraturan apa saja yang ada dalam cabang olahraga renang?
1.2.6 Peralatan apa saja yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga
renang?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang.
1.3.2 Untuk mengetahui tehnik berolahraga renang.
1.3.3 Untuk mengetahui proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang.
1.3.4 Untuk mengetahui proses latihan dari cabang olahraga renang.
1.3.5 Untuk mengetahui peraturan- peraturan yang ada dalam cabang olahraga renang.
1.3.6 Untuk mengetahui peralatan-peralatan yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan cabang olahraga renang.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Pembaca dapat mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang.
1.4.2 Pembaca dapat mengetahui tehnik berolahraga renang.
1.4.3 Pembaca dapat mengetahui proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang.
1.4.4 Pembaca dapat mengetahui proses latihan dari cabang olahraga renang.
1.4.5 Pembaca dapat mengetahui peraturan- peraturan yang ada dalam cabang olahraga
renang.
1.4.6 Pembaca dapat mengetahui peralatan-peralatan yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan cabang olahraga renang.
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Kajian Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
Ketika belajar renang gaya punggung, kekuatan waktu terlentang di atas air lebih
besar dibandingkan dengan ketika sedang telungkup. Hal ini bias terjadi karena lebar dan
luas punggung lebih besar daripada dada. Karena itu bias dikatakan, sebenarnya teknik
renang gaya punggung lebih mudah dipraktekkan daripada gaya yang lain. Namun entah
kenapa, banyak orang, bahkan atlet renang sekalipun, yang mengatakan bila renang gaya
punggung lebih sulit dilakukan. Mungkin hal ini disebabkan karena kebanyakan orang
menggunakan gaya bebas atau kupu-kupu maupun gaya katak ketika pertama kali berlatih
renang. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik renang gaya punggung
urutannya adalah sebagai berikut :
1. Gerakan Kaki
Pertama kali yang harus dilakukan adalah menggerakkan kaki kanan dan kaki kiri dengan
bergantian, yang caranya sama persisi dengan jalan kaki orang di darat. Jadi seperti renang
gaya bebas, namun posisinya terbalik. Usahakan ketika melakukan gerakan ini bias lebih
cepat agar arah yang kita tuju tidak bias melenceng atau berbelok.
2. Gerakan Tangan
Teknik renang gaya punggung yang harus diperhatikan selanjutnya adalah tangan. Ketika
pertama kali melakukan, luruskan salah satu tangan kearah atas sejajar dengan kepala.
Kemudian kayuh ke arah belakang sampai ke pinggang. Setelah itu diangkat dari dalam air
dan balik ke posisi semula. Lakukan hal tersebut pada tangan lainnya terus menerus dan
bergantian.
3. Gerakan bersama antara kaki, tangan dan system pernafasan
Bila kita sudah bias melakukan gerakan secara kontinyu dan konsisten, maka kita tidak
mungkin akan mendapat kesulitan dengan system pernafasan kita. Apalagi posisi wajah
sekaligus hidung terletak di bagian atas permukaan air. Hanya yang perlu di waspadai
adalah, kita harus mampu mengira-ngira jarak ujung kolam renang yang satu dengan ujung
yang lain. Karena mata kita tidak mampu memandang (gaya punggung membuat mata
harus menatap ke atas atau langit). Cara ini bias diakali dengan menghapalkan hitungan
gerakan tangan. Tujuannya agar nanti kepala kita tidak membentur dinding kolam renang.
Hal lain yang perlu diperhatikan :
Selain tiga teknik renang gaya punggung di atas, masih ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Yaitu usahakan kaki selalu masuk agak ke dalam air, jadi tidak di atas air. Ini
akan membuat gerakan renang kita menjadi lebih cepat. Selain itu kepala juga mampu tetap
di atas. Telapak pada kaki juga harus selalu lurus dan sebaris dengan tulang pada kaki. Dan
juga harus selalu dekat dengan dada karena hal ini juga merupakan factor pemicu terhadap
kecepatan dalam berenang. Dan yang terakhir adalah, bila tangan akan masuk, maka
bagian pertama yang masuk adalah telapaknya dulu. Tujuannya adalah agar tahanan air
jadi lebih kecil.
E. Renang Gaya Kupu-kupu
Renang gaya kupu-kupu merupakan gaya renang yang paling sukar dan membutuhkan
waktu untuk dipelajari.
1. Gerakan Kaki
a. Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Dan juga
kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
b. Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air.
c. Kemudian jatuhkan kedua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga memunculkan
dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan. Ulangi langkah b-c di
atas. Perhatikan : Selama melakukan gerakan ini, kaki dan paha harus selalu dengan posisi
lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak
rapat) satu sama lainnya. Juga pinggul/pantat agak bergerak ke atas, sehingga akan
memberikan gaya dorong ke depan yang lebih besar. Jadi kekuatan sebenarnya adalah di
gerakan pinggul, bukan di kaki.
2. Gerakan Tangan
a. Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan, tapi
tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya).
b. Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke
belakang.
c. Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan
ayunkan kembali ke depan. Ulangi langkah a-c di atas. Perhatikan : Ketika menjatuhkan
tangan ke air, maka seolah-olah ibu jari menyentuh permukaan air lebih dulu (telapak
tangan agak menghadap keluar.
3. Gerakan kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah
secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan
kepala ke atas untuk mengambil napas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.
2.3 Proses Belajar Renang
1. Pengenalan Air
Sebagian besar anak-anak, bahkan orang dewasa yang belum pernah masuk ke dalam
kolam renang biasanya akan menjadi takut atau cemas ketika akan masuk ke dalam kolam,
lebih-lebih bila pernah mengalami trauma dengan air. Untuk itu sebaiknya, mereka msuk
ke dalam kolam yang dangkal terlebih dahulu. Setelah terbiasa dan keberaniannya mulai
mumcul, bias mulai diajak ke kolam renang yang sedikit agak lebih dalam. Sebaiknya
orang yang baru belajar masih tetap bias menginjakkan kakinya ke lantai kolam renang
tanpa tenggelam.
2. Ajarkan cara membuang nafas di air.
Cara mengajarkan membuang nafas di air, adalah :
- Pertama, hirup nafas dalam-dalam.
- Kemudian masukkan kepala ke dalam air.
- Tiupkan nafas melalui hidung ketika kepala masih dalam air.
- Setelah itu naikkan kepala ke atas sambil membuka mulut untuk mengambil nafas.
- Lakukan langkah di atas berulang-ulang sampai terbiasa dan tidak takut memasukkan
kepala ke dalam air.
3. Melompat dari pinggir kolam ke dalam kolam renang
Melompat dari pinggir kolam renang dimaksudkan untuk mengurangi rasa takut dengan
air. Dan bias lebih enjoy dan menikmati bermain-main dengan air.
4. Belajar mengapungkan badan di atas permukaan air.
Bila sudah tidak takut dengan air (berani memasukkan kepala ke dalam air cukup lama)
maka selanjutnya adalah mengapungkan badan di atas permukaan air. Dengan posisi,
wajah dan pandangan mata menghadap ke lantai kolam renang sambil menahan nafas
(dilakukan dengan santai).
5. Belajar meluncur di permukaan air.
Setelah bisa mengapungkan badan di atas permukaan air, tahap selanjutnya adalah
meluncur. Meluncur dilakukan dengan cara pada posisi tubuh mengapung di atas
permukaan air, kemudian gerakkan kaki naik turun seperti orang yang sedang berjalan (tapi
antara paha dan kaki tetap lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk).
Untuk belajar mengapung ini, awalnya bisa dibantu oleh teman untuk memegangi
tangannya, ketika mengapungkan badan dengan santa di atas permukaan air dan sewaktu
akan berdiri kembali. Untuk belajar mengapung dan menluncur ini, yang paling utama
adalah menghilangkan rasa takut terhadap air. Kemudian praktekkan langkah-langkah di
atas. Lakukan dengan santai saja, pasti berhasil.
2.3.1 Teknik Lanjutan Renang
a. Start Gaya Bebas
Perenang menghabiskan banyak waktu berlatih gaya renang sehingga teknik menjadi
otomatis. Start tidak berbeda dan harus dipraktekkan dengan sesuai. Setiap kali perenang
melangkah di blok, mereka segera harus menempatkan kaki mereka bersiap untuk start,
dan menjadikannya kebiasaan, mereka tidak merasa terburu-buru mengambil posisi start.
Ketika perenang mengasumsikan posisi siap, pendengaran dan refleks mereka harus fokus
pada sinyal start. Dalam waktu sesingkat itu, tidak ada yang lain kecuali sinyal itu.
Melakukan rutinitas ini akan membuat setiap start terasa sama dan akan meminimalkan
kemungkinan false start dan memaksimalkan respon refleks untuk start yang cepat.
Sederhana, tetapi efektif.
Start yang baik adalah kombinasi keseimbangan dan kekuatan. Dengan memegang bawah
blok dan mendorong dengan kaki, perenang meningkatkan ketegangan pada otot-otot yang
diperlukan (tindakan peregangan-refleks). Peningkatan ketegangan otot, sebelum sinyal,
menghasilkan peningkatan daya dorong. Sebagai sinyal terdengar dan perenang menarik
bawah blok, pusat gravitasi bergerak maju, melewati titik keseimbangan. Pada titik ini
perenang mendorong dengan kaki dan melemparkan lengan dan kepala ke depan untuk
membantu dalam mengatasi kelembaman. Perenang menempatkan kepalanya di antara
lengan dan merentangkan tubuh untuk masuk ke air dengan mulus dan mengalir segera
menjadi tendangan, kupu-kupu yang cepat dan sempit. Starter terbaik adalah cepat lepas
dari blok, mendapatkan jarak besar melewati udara,masuk dengan mulus dan menendang
dengan kuat. Teknik ini tidak sulit untuk dikembangkan, beberapa latihan yang solid akan
menghasilkan start yang jauh lebih baik. Karena Anda melakukan setidaknya 200 sampai
dengan 600 latihan per musim, sangat penting bahwa Anda mulai tiap-tiap latihan dengan
usaha start yang maksimum. Manfaat plyometric dan penguatan akan memberikan
perenang Anda start yang lebih baik dalam lomba. Juga, dimulai dengan keseriusan, Anda
menciptakan nada positif untuk sisa latihan. Berikut adalah beberapa teknik untuk
dikerjakan selama latihan.
a. Teknik Blok Start
Mengeringkan blok dengan handuk. Menutupi atas blok dengan handuk juga
memastikan bahwa handuk tersedia jika terjadi false start atau terlalu panas.
Siap melempar. Perintahkan perenang untuk berlatih memastikan bahwa tangan mereka
bergerak cepat dan siku mereka lurus.
Lompatan Siap melempar. Perenang harus berlatih melemparkan lengan mereka dan
memperpanjang kaki mereka saat lepas landas. Perenang yang melompat dengan baik
melakukannya dengan memperluas bola kaki sampai melalui jempol kaki. Hal ini
menempatkan tekanan yang besar pada otot-otot soleus di kaki bagian bawah. Untuk
merasakan tarikan ini dalam soleus anda sendiri, goyangkan ke depan dan ke atas dari bola
kaki ke jempol kaki. Latih perenang Anda untuk melompat melalui bola kaki dan
menggunakan jempol kaki.
Track start. Teknik ini, di mana satu kaki lebih maju di blok dari kaki yang lain,
memerlukan tolakan kuat pada lengan dan kaki belakang. Bahu perenang lebih
diperpanjang pada masuk ke air dan segera mulai menendang.
b. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Bebas.
Tujuan di sini adalah untuk mencapai bebalik arah yang halus dan cepat dengan sedikit
waktu yang dihabiskan dalam kontak dengan dinding. Ketika perenang mendekati tembok,
mereka harus menggunakan T dicat sebagai isyarat visual untuk mulai mempersiapkan
untuk berbalik arah. Mereka seharusnya tidak bernapas dari titik ini, agar pandangan
perenang tidak terlepas dari dinding. Diperlukan waktu agar setiap perenang mampu
menetapkan titik yang tepat untuk memulai tarikan kayuhan akhir. Titik tersebut harus di
tempat yang sama, sebagai titik awal urutan berbalik arah.
Kayuhan kedua hingga terakhir, diakhiri dengan satu tangan di samping, telapak tangan
menghadap bawah, dan lengan yang lain pada ekstensi penuh. Tangan di depan menarik
melalui pada stroke akhir, dan ketika tangan lewat di bawah, tubuh berputar pada bidang
vertical. Ketika tubuh mulai memutar, lengan tetap melebar di belakang perenang dan
memutar medial sampai telapak tangan menghadap ke bawah kemudian kedua tangan
membuat tarikan yang singkat dan tajam dari siku untuk membantu rotasi tubuh.
Sepanjang rotasi tubuh, kaki diangkat ke atas permukaan air (garis air harus berada di titik
tengah antara pergelangan kaki dan lutut) dengan kaki ditekuk dan agak terpisah untuk
memungkinkan air untuk lewat di antara mereka. Sebuah lipatan ketat akan menjaga tumit
dekat permukaan dan akan menghasilkan rotasi lebih cepat. Perenang harus mulai terbuka
keluar dan pukulan kaki ke dinding persis sebelum kontak; ini mengaktifkan ekstensor
pinggul dan paha depan dan menghasilkan waktu kontak yang pendek, menjaga perenang
dari “duduk” di dinding. Kaki harus menempel di dinding dengan sudut kira-kira 45
derajat. Dengan tetap berada di belakang perenang, lengan sepenuhnya diperpanjang ke
posisi efisien untuk ledakan dorongan dari dinding, yang segera disertai dengan tendangan
gaya kupu-kupu yang cepat dan sempit. Kebanyakan perenang yang kakinya keluar terlalu
tinggi di atas air adalah karena menjaga kaki terlalu lurus. Ketika tendangan bayi lumba-
lumba dilakukan, lutut harus dilenturkan segera untuk membantu kaki keluar. Ketika tumit
melewati permukaan air, kaki harus ditekuk.
c. Latihan Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Bebas
Ini adalah latihan pelajaran untuk dikelola berbeda dari set berenang, dan tidak seharusnya
dimasukkan dalam set renang lain. Luangkan waktu, dalam fase awal musim ini dan
secara berkala sepanjang musim, untuk memperlambat praktik tersebut dan lakukan latihan
ini sebagai entitas yang terpisah.
Tangan di samping. Latihan ini bekerja pada pendekatan ke dinding dengan menyuruh
perenang berlatih gerakan berbalik arah. Lakukan latihan ini beberapa kali lima atau enam
meter dari dinding sehingga tidak ada kontak sebenarnya dibuat dengan dinding; perenang
akan berbalik ketika mereka mencapai dinding imajiner. Kemudian, sebagai kelanjutannya,
mereka dapat melakukan latihan cukup dekat ke dinding sehingga mereka mampu
menekan dinding dengan punggung mereka.
Perenang menjaga kepala tetap diam dan lengan seimbang selama latihan berlangsung.
Tidak boleh ada gerakan memutar dari perut langsung ke punggung. Latihan ini membantu
perenang membangun waktu melipat dagu dengan tepat. Kebanyakan perenang gaya bebas
salah memilih waktu saat melipat dagu selama berbalik arah. Perenang harus melipat dagu
ketika memulai berbalik arah pada kecepatan tertinggi dalam siklus tarikan ketika mereka
berenang. Waktu tersebut, pada renang normal adalah ketika tangan memimpin berada di
bawah pinggul. Pada saat itu, dagu harus dilipat paksa ke dada. Melakukab hal tersebut
pada jarak yang tepat dari dinding. perenang harus menggunakan isyarat visual dari
dinding dan akhir sumbu (T) dan berlatih berbalik arah dari tempat yang sama setiap
waktu. Dengan menjaga lengan di samping dan di bawah pinggul selama latihan, perenang
akan mendapat isyarat tersendiri kapan waktu untuk mulai melipat dagu.
Satu tangan di depan, tumit meluncur. Latihan ini mirip dengan yang sebelumnya, tetapi
menambahkan komponen lain di mana perenang menendang ke dinding imajiner dari
posisi tengkurap dengan satu tangan di depan kepala. Sekali lagi, ketika perenang
mendapat kemajuan, mereka benar-benar dapat bergerak lebih dekat ke dinding untuk
menendang satu lengan keluar, menarik lengan ke samping, mulai berbalik arah, dan
menekan dinding dalam posisi efisien. Latihan ini bekerja pada pemulihan kaki di atas
permukaan air dengan lutut ditekuk. Perenang harus belajar menghentakkan kaki ke
dinding dengan posisi dangkal di bawah permukaan.
Latihan Tennessee#1. Perenang melatih mekanikal berbalik arah yang tepat tanpa
memutar dari dinding. Sebuah tendangan, cepat dan sempit dimulai segera setelah kaki
meninggalkan dinding.
Latihan Tennessee #2. Perenang mendorong dari dinding lurus di bagian belakang dengan
seimbang ketika mereka memutar ke samping.
Standing flip. Perenang berlatih membalik mulai dari posisi berdiri di ujung yang dangkal
jauh dari dinding. Latihan ini akan membantu perenang fokus pada kecepatan berbalik dan
koordinasi. Ini juga menyenangkan.
Flag in and out. Dalam latihan ini, perenang mendorong dengan keras dan cepat dari
bendera ke dinding, menjalankan mekanik berbalik secara tepat, dan mendorong ke
bendera. Latihan ini menekankan pelatihan kecepatan dan dapat kompetitif dan
menyenangkan.
Sirip berbalik arah. Perenang berlatih berbalik arah dengan menggunakan sirip. Sirip
membantu menekankan lutut segera menekuk saat kaki keluar dari air.
Berbalik arah renang gaya bebas secara keseluruhan. Latihan ini menempatkan semua
elemen dari latihan berbalik arah sehingga menjadi komplit dan efisien.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Sejarah Renang
Renang telah dikenal sejak masa prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan dari
Zaman Batu didalam “ g u a perenang” yang berdekatan d e n g a n W a d i S o r a d i
G i l f Kebir, Mesir barat daya. Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh
ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang
dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa
pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia
telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Pada tahun 1603 organisasi
renang pertama dibentuk di Jepang. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi
Renang Amatir Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur)
dibentuk.
3.1.2 Teknik Dalam Olahraga Renang
Tehnik Renang Gaya Bebas:
a. Gerakan Kaki
- Gerakan kaki di tempat
- Gerakan kaki sambil bergerak maju
b. Gerakan Lengan
- Gerakan lengan di dalam air
- Gerakan lengan di atas permukaan air
c. Gerakan Pernapasan
- Gerakan pernapasan di tempat.
- Gerakan pernapasan sambil bergerak maju.
Tehnik Renang Gaya Dada:
a. Koordinasi Gerak Kaki
Gerakan kaki yang baik merupakan usaha mendorong bagian tubuh untuk maju
b. Koordinasi Gerakan ke Lengan
- Tahap Pertama
Kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke samping, dengn kedua lengan
lebih lebar dari bahu.
Akhir dari sikap membuka, mengambil sikap untuk melakukan tarikan (Pull) dengan
siku tinggi dan tetap di bawah permukaan air.
- Tahap Kedua
Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan mengapit kedua siku pada satu bidang
datar.
c. Urutan gerakan lengan dan kaki
Tehnik Renang Gaya Katak:
a. Teknik posisi badan
- Posisi badan dalam renang gaya katak harus sejajar dan sedater mungkin.
- Sikap kepala normal dan pandangan agak lurus ke depan.
Tehnik Renang Gaya Punggung:
a. Gerakan Kaki
Caranya sama persisi dengan jalan kaki orang di darat.
b. Gerakan Tangan
Luruskan salah satu tangan kearah atas sejajar dengan kepala. Kemudian kayuh ke arah
belakang sampai ke pinggang. Setelah itu diangkat dari dalam air dan balik ke posisi
semula.
c. Gerakan bersama antara kaki, tangan dan sistem pernafasan
Tehnik Renang Gaya Kupu-kupu:
a. Gerakan Kaki
Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak
rapat) satu sama lainnya. Juga pinggul/pantat agak bergerak ke atas, sehingga akan
memberikan gaya dorong ke depan yang lebih besar. Jadi kekuatan sebenarnya adalah di
gerakan pinggul, bukan di kaki.
b. Gerakan Tangan
Ketika menjatuhkan tangan ke air, maka seolah-olah ibu jari menyentuh permukaan air
lebih dulu (telapak tangan agak menghadap keluar.
c. Gerakan kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah
secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan
kepala ke atas untuk mengambil napas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.
3.1.3 Proses Belajar Renang
- Pengenalan air
- Ajarkan cara membuang nafas di air
- Melompat dari pinggir kolam ke dalam kolam renang
- Belajar mengapungkan badan di atas permukaan air.
- Belajar meluncur di permukaan air.
3.1.4 Proses Latihan
Sebelum latihan dimulai, harus dilakukan pemanasan agar tidak kram otot sekaligus juga
berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan juga
lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak jantung tidak
menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
3.1.5 Peraturan Dalam Olahraga Renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan
posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit
ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan
menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start,
sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan.
Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas
balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang
berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap ((Take your marks dalam bahasa Inggris)
diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok
start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus
dalam keadaan diam.
3.1.6 Peralatan Renang
- Kolam renang
- Lintasan
- Pengukur Waktu
- Balok Start
3.2 Saran
Untuk pembaca, jangan takut untuk mempelajari olahraga ini, dengan tehnik dan di awali
serta diakhiri dengan pemanasan yang benar sudah pasti olahraga ini akan memberikan
manfaat yang besar bagi kesehatan