Anda di halaman 1dari 1

Menurut Freedman (2000), adapun syarat-syarat terjadinya interferensi adalah

bagai berikut :
1. Kedua sumber cahaya harus koheren yaitu keduanya harus memiliki beda
fase yang selalu tetap, karena itu keduanya harus memiliki frekuensi yang
sama, kedua ini boleh nol tetapi tidak harus nol.
2. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama
jika tidak interferensi yang di hasilkan kurang kontras.

Prinsip kerja dari percobaan ini yaitu seberkas sumber laser He-Ne yang
diteruskan ke beam splitter akan dilewatkan ke lensa dobel positif untuk
difokuskan. Beam splitter bersifat cermin dan lensa yang berfungsi memecah
berkas sehingga 50% cahaya yang jatuh padanya dipantulkan dan 50% sisanya
diteruskan. Berkas cahaya pantul bergerak menuju M2 dan berkas cahaya yang
diteruskan bergerak menuju M1. Sebelum berkas diteruskan ke M1 terlebih dulu
akan dilewatkan ke kompensator. Komponsator berfungsi menyamakan fase.
Kedua cermin M1 dan M2 kemudian memantulkan kembali berkas-berkas cahaya
tersebut kembali ke beam splitter. Setengah dari masing-masing berkas cahaya
pantul dari M1 dan M2 kemudian diteruskan ke viewing screen, dan teramati pola
lingkaran gelap-terang-gelap-terang konsentris.

Pada Interferometer Michelson, sinar laser He-Ne dipecah oleh beam splitter atau


kolimator menjadi dua sinar koheren, yaitu sebagian mengalami refleksi
(dibelokkan ke cermin M2) dan sebagian lagi mengalami transmisi (diteruskan ke
cermin M1).  Kedua sinar tersebut akan bertemu lagi di beam splitter untuk
berinterferensi dan terdeteksi pada layar pengamatan atau viewing screen
menghasilkan frinji yang membentuk pola gelap terang berbentuk seperti cincin.
Dimana dalam 1 frinji terdapat 1 pola terang dan 1 pola gelap.

Anda mungkin juga menyukai