Molaritas menyatakan jumlah mol zat dalam 1 liter larutan, yang dinotasikan
dengan M
Rumus : M : n/v
Contoh :
Sebanyak 17,1 g sukrosa (Mr = 342) dilarutkan dalam air hingga volume
larutan 500 mL. Tentukan kemolaran sukrosa.
Berapa gr suda kue (NaHCO3) yang diperlukan untuk membuat 150 mL larutan
NaHCO3 0,5 M? (Ar Na= 23; H= 1; C= 12).
Laju reaksi kimia bukan hanya sebuah teori, namun dapat dirumuskan secara
matematis untuk memudahkan pembelajaran
Pada reaksi kimia: A B, maka laju berubahnya A menjadi B ditentukan dari
jumlah A yang bereaksi atau jumlah B yang terbentuk per satuan waktu. Pada
saat pereaksi (A) berkurang, hasil reaksi (B) akan bertambah.
2 0,25 20
3 0,50 40
Tentukan
a. Laju bertambahnya SO
3
b. Laju berkurangnya SO
2
Laju berkurangnya O
c. 2
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang katalis dan inhibitor
dalam kecepatan reaksi.
Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah katalisator. Proses
berlangsung reaksi dengan adanya katalisator dikenal dengan proses kalisa.
Na + H O NaOH + ½ H ....(lambat)
2 2
Dalam suatu reaksi terdapat tiga keadaan yaitu keadaan awal (pereaksi),
keadaan transisi, dan keadaan akhir (hasil reaksi). Keadaan transisi disebut
juteraktivasi. Pada keadaan ini ikatan baru sudah terbentuk namun ikatan lama
belum terputus. Keadaan tersebut hanya berlangsung sesaat dan tidak stabil.
Keadaan transisi ini selalu mempunyai energi lebih tinggi daripada keadaan awal
dan akhir, sedangkan keadaan energi awal dapat lebih tinggi atau lebih rendah
daripada energi keadaan akhir.
Bila keadaan awal lebih tinggi energinya, reaksi menghasilkan kalor atau dinamakan
reaksi eksoterm, dan bila yang terjadi adalah sebaliknya, dinamakan reaksi
endoterm. Perhatikan gambar 7. Yang menggambarkan tentang energi aktivasi pada
reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Pengaruh Konsentrasi
Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan akan mengandung jumlah
partikel semakin banyak sehingga partikel-partikel tersebut akan tersusun lebih rapat
dibandingkan larutan yang konsentrasinya lebih rendah. Susunan partikel yang lebih
rapat memungkinkan terjadinya tumbukkan semakin banyak dan kemungkinan
terjadi reaksi lebih besar. Makin besar konsentrasi zat, makin cepat laju reaksinya.
0
Pada umumnya setiap kenaikan suhu sebesar 10 C, reaksi akan berlangsung dua kali
lebih cepat. Dengan demikian, apabila laju reaksi awalnya diketahui, kita dapat
memperkirakan besarnya laju reaksi berdasarkan kenaikan suhunya. Lebih
mudahnya, lihat perumusan berikut.
T = suhu akhir
2
T = suhu awal
1
0
pada suhu 25 C laju reaksi suatu reaksi adalah 2y M/s. Berapa laju reaksi pada suhu
0
75 C?
Diketahui:
r = 2y
0
∆r = 2
0
T = 25 C
1
0
T = 75 C
2
Jawab:
50/10
= (2) x 2y
5
= 2 x 2y = 32 x 2y
= 64y.
Jadi laju reaksinya adalah 64y.
Pengaruh Katalis
Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah katalisator. Proses
berlangsung reaksi dengan adanya katalisator dikenal dengan proses kalisa.
Na + H O NaOH + ½ H ....(lambat)
2 2
6. Mahasiswa mampu memahami tiga keadaan yang harus dilalui oleh dua zat
atau lebih dalam kecepatan reaksi: awal, transisi, dan akhir reaksi.
7. Mahasiswa mampu memahami efek tumbukan agar suatu reaksi bisa terjadi
a. Teori Osmosis
TEORI TEKANAN UAP
Larutan encer tekanan uap > larutan lebih pekat
TEORI KINETIKA MOLEKUL
0
Setiap molekul suatu larutan maupun gas, di atas suhu absolut O C selalu
dalam keadaan bergerak.
Pada larutan yg sangat encer, energi potensial dianggap paling besar,
sedangkan larutan pekat memiliki potensial airnya rendah.
b. Peristiwa Osmosis
Bila Larutan gula dipisahkan dari air oleh membran semi permiabel dalam suatu
bejana, maka molekul air akan berdifusi ke daerah molekul gula. Sebaliknya
molekul gula tidak dapat berdifusi ke molekul air karena tertahan oleh
membran.
TUGAS
1. Seorang tenaga bidan diminta membuat larutan NaCl 1 Molar sebanyak 500 mL.
berapakah berat NaCl yang harus ditimbang oleh tenaga bidan tersebut untuk
mendapatkan larutan NaCl 1M
Diketahui
V Nacl = 500 ml
NaCL = 1 Molar
Ditanya
Massa NaCl ?
Jawab
Mr NaCl = 23 + 35,5
= 58,5
2. Untuk keperluan pemeriksaan di laboratorium, seorang tenaga bidan telah menimbang NaOH
seberat 8 gram dan melarutkannya dalam 250,0 mL aquadest tepat dalam labu ukur. Berapakah
konsentrasi (Molaritas) NaOH tersebut ?
Diketahui :
Massa NaOH = 8 gram
V larutan aquadest = 250,0 ml } 0,25 l
Ditanya
Molaritas NaOH ?
Jawab
Mr NaOH = ( Ar Na )+ ( Ar O ) + ( Ar H)
= 23 + 16 + 1
= 40 gr/mol
n = M / Mr
= 8 / 40
= 0,2 gr/mol
M=n/V
= 0,2 / 0,25
= 0,8 M
2) Suhu
Suhu laju suatu reaksi kimia bertambah dengan naiknya temperatur. dengan naiknya
temperatur, bukan hanya molekul molekul lebih sering bertabrakan , tetapi mereka
juga bertabrakan dengan dampak (benturan) yang lebih besar , karena merka
bergerak lebih cepat.pada temperatur yang tinggikan, persentasi tabrakan yang
mengakibatkan reaksi kimia akan lebih besar, karena makin banyak molkekul yang
memiliki kecepatan lebih besar dan karenanya memiliki energi cukup untuk beraksi.
Pengaruh suhu terhadap laju reaksi terkait dengan nilai energi kinetik partikel.
Apabila suhu dinaikkan, maka energi kinetik partikel akan bertambah. Dengan
demikian, lebih banyak partikel yang akan memiliki energi kinetik minimum ≥ Ea. Hal
ini menyebabkan jumlah tumbukan efektif bertambah, sehingga laju reaksi
meningkat.
4) Katalis
katalis adalah zat yang ditambahka kedalam suatu reaksi dengan maksud
memperbesar kecepatan reaksi. katalis kadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak
mengalami perubahan kimia yang permanen. karena itu kehadirannya biasa ditandai
dengan notasi diatas tanda panah reaksi. dengan kata lain pada akhir reaksi, katalis
akan dijumpai kembali dlam bentuk da jumlah yang sama seperti sebelum reaksi.
berhasl atau gagalnya suatu proses komersial untuk menghasilkan suatu senyawa
sering tergantung pada penggunaan katalis yang cocok. peningkatan suhu adalah
salah satu cara untuk meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi melebihi
energi aktivasi. cara lain yang tidak memerlukan peningkatan suhu adalah
mendapatkan jalan reaksi dengan energi aktivasi yag lebih rendah.
Peran katalis di dalam mempengaruhi laju reaksi terkait dengan energi pengaktifan
reaksi, Ea. Katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi memberikan suatu
mekanisme reaksi alternatif dengan nilai Ea yang lebih rendah dibandingkan Ea
reaksi tanpa katalis. Dengan Ea yang lebih rendah, maka lebih banyak partikel yang
memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi halangan Ea yang rendah ini. hal
ini menyebabkan jumlah tumbukan efektif akan bertambah, sehingga laju reaksi juga
akan meningkat.
4. Apa perbedaan reaksi Eksoterm dan endoterm
Jawab :
Perbedaan
5. Seorang pasien memerlukan larutan infus glukosa. Jika tekanan osmotik darah pada 38 0C
adalah 6.65. Berapa banyak glukkosa yang harus digunakan per liter larutan agar isotonis
terhadap darah?
Diketahui
T = 38° C
Π = 6,65
R = 0,0821 L atm mol -1 K-1
Ditanya
Berapa glukosa yang digunakan perliter ?
Jawab
T = 38 + 273 = 311 K
Π=M.R.T
6,65 = M . 0,0821 . 311
6,65 = M . 25,5331
M = 6,65 / 25,5331
M = 0,2604
BM ( C6H12O6 ) = 6C + 12H + 6O
= 6 ( 12 ) + 12 ( 1 ) + 6 ( 16 )
= 72 + 12 + 96
BM = 180
g = Mol . BM
= 0,2604 . 180
= 46, 872 gram
Jadi, banyak glukosa yang diperlukan perliter larutan adalah 46.872 gram.
Keadaan Hipertonis, yaitu keadaan dimana suatu larutan memiliki konsentrasi yang lebih
tinggi daripada larutan zat yang ada di dalamnya
A. Pengertian Biomekanika
"Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan olehgangguan mekanik yang
disebut gaya. Mekanika teknik atau disebut juga denagn mekanika terapan adalah ilmu yang
mempelajari penerapan dari prinsip-prinsip mekanika. "Mekanika terapan mempelajari
analisis dan disaindari sistem mekanik.
Biomekanika di definisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi.
Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu
biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh
mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip- prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan
konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan
kedokteran. Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek-aspek mekanika dari
gerakan gerakan tubuh manusia.
Mekanika teknik atau disebut juga denagn mekanika terapan adalahilmu yang
mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanikaterapan mempelajari
analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanikadidefinisikan sebagai bidang ilmu
aplikasi mekanika pada system biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin
ilmu mekanika terapandan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh
manusiadan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
prinsipmekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain
danpengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran.Pada dasarnya
biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dansedang berkembang secara dinamis.
Akan tetapi sebenarnya bidang ilmusudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika
Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan siginikansi mekanika dalam
penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti
dalambidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik
mewarnaiperkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep,
analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran.
Dalam melakukan tugas-tugas yang manipulatif, maka ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain:
Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa sistem koordinasi, dan salah satunya adalah
sistem otot dan kerangka (musculoskeletal system). Sistem ini sebenarnya tersusun oleh
dua buah sistem, yaitu otot dan tulang. Keduanya saling berkaitan dalam menjalankan
pergerakan tubuh manusia. otot menempel pada bagian tulang untuk menggerakkan tulang
rangka. organ-organ tubuh manusia yang menyusun sistem ini meliputi : tulang, sambungan
tulang rawan, ligamen dan otot. Dalam bidang kesehatan biomekanika sangat dibutuhkan,
karena dari biomekanika sehingga kita dapat mengetahui gerak dan perubahan yang terjadi
sehingga menimbulkan gaya yang terjadi. Dalam kegiatan sehari-hari biomekanika berperan
Biomekanika mengatur bagaimana aktivitas kerja, ukuran beban, dan ukuran manusia
yang dievaluasi. Sedangkan kriteria keselamatan adalah berdasar pada beban tekan.
sehingga berbagai kegiatan yang dianggap itu ringan dan mudah tentunya menggunakan
konsep biomekanika seperti halnya dalam menentukan posisi ditunjukkan bahwa posisi
dengan kekuatan tertinggi adalah posisi lurus. Karena pada posisi ini, pergelangan tidak
mendapatkan gaya lebih dari telapak. Karena pada posisi lurus, seluruh otot yang berada di
antara tulang pengumpil, dapat bekerja secara maksimal sedangkan posisi 90° ke bawah
adalah posisi terburuk yang didapatkan. Pada posisi ini, ada usaha yang digunakan otot
untuk membuat telapak tangan 90° kebawah, sehingga ketika menggenggam benda yang
lain, membutuhkan tenaga yang berlebih, sehingga hasilnya tidak dapat maksimal . Bukan
hanya itu ada banyak pekerjaan yang membutuhkan biomekanika seperti mengangkat,
mendorong, memotong dll. Tentunya untuk melakukan hal tersebut diperlukan usaha dan
energi yang seimbang. Seperti halnya seorang atlit pengangkat besi tentunya dia
membutuhkan nutrisi untuk mengangkat beban yang berat
Pengetahuan gizi diperlukan dalam kehidupan, karena dengan memiliki pengetahuan gizi
yang baik, maka diharapkan seseorang akan mengetahui bagaimana status gizi yang baik,
sehingga mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh sesuai dengan menu gizi
seimbang sehingga dapat menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Dasar prinsip-prinsip kerja Biomekanika adalah Hukum Newton yang terdiri dari:
1. Hukum I Newton
Yaitu suatu benda akan tetap dalam posisi istirahat atau berada dalam keadaan
gerak yang sama kecuali jika diberi gaya yang dapat menghilangkan keseimbangan.
Mendorong benda kecil dan besar Arah gerakan benda akan sama dengan arah gaya
yang diberikan.
2. Hukum II Newton
Hukum Newton Kedua Mengenai Gerakan.
Hukum ini menyatakan bahwa percepatan suatu benda (seberapa cepat
kecepatannya bertambah) adalah sebanding dengan gaya yang diberikan kepadanya.
Seperti contoh ketika anda mendorong brankar . Bayangkan dimana anda harus
mendorong troli atau tempat tidur. Pada awal gerakan akan terjadi percepatan.
Normalnya, benda digerakkan dengan kecepatan yang konstan sehingga tidak lagi
bertambah cepat dan gaya yang diberikan lebih sedikit. Untuk menggerakan suatu
benda kita harus mengatasi inersia benda tesebut. Jika inersia sudah dilampaui,
maka gaya yang diperlukan untuk menjaganya tetap bergerak akan lebih sedikit.
3. Hukum III Newton
Hukum Newton Ketiga Mengenai Gerakan
Hukum ketiga ini menyatakan bahwa ‘untuk setiap aksi terdapat reaksi
sebaliknya yang setara dan berlawanan arah’ . Seperti contoh Pasien berbaring di
tempat tidur Pasien yang berbaring di atas tempat tidur, kita menyadari bahwa
tempat tidur menyokong pasien. Tanpa tempat tidur, pasien akan jatuh ke lantai.
a. Gaya pada tubuh
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis.Gaya Berat dan Gaya Otot sebagai
Sistem Pengumpil Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dalam keadaan
setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol. Tulang
dan otot tubuh manusia berfungsi sebagai sistem pengumpil.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.Ada 3 kelas sistem pengumpil yaitu:
Klas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot Contoh: kepala&
leher
KlasKedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan Gaya otot.contoh: tumit menjinjit
KlasKetiga
Gaya otot terletak diantara titik tupuan dan gaya berat Contoh: otot
lengan.
BIOTHERMIK
Pada dasarnya keseimbangan suhu tubuh sangat bermanfaat untuk memfasilitasi
aktifitas enzim dalam tubuh.
Kerja enzim dalam tubuh berada pada rentang suhu tubuh 36,1°C – 37,8°C.
BIOTHERMIK ( Termofisika ) Termodinamika Berasal dari 2 kata yaitu Thermal(berkenaan
dgn panas)& dinamika(pergerakan panas) Ilmu mengenai fenomena-fenomena tentang
enersi yg berubah-ubah karena pengaliran panas dan usaha yg dilakukannya. Mengetahui
panas-dinginnya (suhu badan) dgn mempergunakan perabaan indra sangat
subyektif,sehingga diperlukan alat untuk mengukurnya. Alat ukur disebut Thermometer.
Termometer. Yang dipakai sekarang ialah Termometer Air Raksa. Prinsip dasarnya ialah
mengukur fenomena pemuaian yg merupakan indeks temperatur. Air Raksa mempunyai 2
titik tetap ( referensi ) yaitu titik es pada 40 0 C dan titik uap = titik didih diatas 360 0 C.
Permukaan air raksa = linier (mudah kembali kenilai asalnya = 0 ) Tidak membasahi dinding
kaca. Beberapa Skala Temperatur. Skala Fahrenheit (1724) : titik es pada 32 0 F dan titik uap
pada 212 0 F sedangkan suhu rectal adalah 98,6 0 F . Dlm bidang kedokteran digunakan
skala Celcius yaitu 0 0 C utk titik es dan 100 0 C utk titik uap.
Untuk ilmu pengetahuan dipakai Skala Kelvin. Skala yang lain ialah Reaumur dan
Rankin Metabolisme . Sinonim dgn jumlah total reaksi kimia atau fisika yang diperlukan
untuk kehidupan. Hasil pembakaran dgn kalorimeter pd bahan-bahan hewan ;
Radiasi
Pemindahan panas melalui radiasi, setiap hari dapat Anda ketahui dan Anda alami
sendiri.
Ketika di pagi hari atau di siang hari kita berapa di terik matahari maka tubuh kita
terasa hangat ataupun panas.
Paparan sinar matahari mengakibatkan tubuh kita menjadi lebih kuat oleh karena
adanya pembentukan tulang yang optimal, di mana radiasi sinarmatahari akan
mengaktifkan pro Vitamin D menjadi vitamin D yang aktif
2.3 Proses Penghantar secara radiasi
2.4 Konduksi
Penghantaran dengan cara konveksi terjadi jika sumber panas akan merambat
melalui partikel gas/udara, sehingga suhu dalam udara menjadi lebih tinggi
Penghantar panas melaluki konveksi
2.6 Thermoregulator
1. thermoreceptor peripheral
2. thermoreceptor central.
2.7 Anatomi Otak Letak Hypolamus
2.8 Struktur Kulit
2.9 Aplikasi
Gelombang Ultrasonik .
Energi Dingin dalam Kedokteran. Kriogenik adalah : Pengetahuan dan Teknologi yang
menghasilkan dan menggunakan suhu yg sangat rendah . Kriobiologi adalah : llmu yg
mempelajari efek suhu rendah pd bidang Biologi dan Kedokteran. Akan timbul efek
fatologis pd jaringan yang terkena temp.dibawah titik beku , yaitu :
Energi Dingin dalam Kedokteran
a. Krioadhesia ( menghasilkan adhesi ).
b. Krionekrosis ( merusakkan jaringan ).
c. Efek Hemostasis.
d. Efek Anastesia. Penggunaan suhu rendah pd bidang Kedokteran :
1. Penyimpanan darah.
2. Penyimpanan sperma.
3. Penyimpanan bone marrow ( sumsum tulang ).
4. Penyimpanan jaringan tubuh lainnya.
5. Penyimpanan obat-obatan Energi Dingin dalam Kedokteran
6. Pengobatan edema akibat rudapaksa mendadak (trauma akut) dan sakit kepala
,biasanya dipakai kantong es ( ice bag). 7. Pengobatan nyeri dan bengkak yg lokal
,biasanya dipakai kompres dingin.
7. Operasi jaringan kanker.
8. Untuk memperoleh suhu rendah, bisa memakai ;
- N2O ( - 89,5 0 C )
- Freon 22 ( - 41 0 C ). Energi Dingin dalam Kedokteran
9. Agar penyimpanan darah dpt bertahan lama dipakai cara : Wadah berdinding tipis
(Thin walled container). Blood sand method.
10. Untuk membentuk Bank kulit,tulang,otot dan organ Organ lain sangat sulit dibanding
Bank darah.
Gaya kohesi antar molekul gas sangat kecil jika dibandingkan gaya kohesi antar
molekul zat cair. Keadaan ini menyebabkan molekul-molekul gas menjadi relatif
bebas sehingga gas selalu memenuhi ruang. Sebaliknya molekul-molekul zat cair
terikat satu sama lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan yang jelas, meskipun
bentuknya sebagian ditentukan oleh wadahnya. Akibat lainnya adalah kemapuannya
untuk 9 dimampatkan. Gas bersifat mudah dimampatkan dengan tekanan yang
cukup besar akan berubah menjadi zat cair.
Adapun fluida dapat digolongkan dalam dua macam yaitu fluida statis (hidrostatis)
yang mempelajari tentang fluida yang tak bergerak dan fluida dinamis (hidrodinamis)
mempelajari tentang fluida bergerak.
Agar peran fluida dalam tubuh manusia dapat lebih dipahami, perlu diingat
beberapa konsep dasar tentang fluida. antara lain:
Semua fluida dalam tubuh manusia mengandung zat-zat tertentu, baik dalam
bentuk larutan, suspensi maupun sebagai koloid. Kadar zat pada fluida bisa
dinyatakan secara mutlak dengan satuan konsentrasi tertentu, misalnya molar
atau persen. Kadar zat pada suatu fluida juga bisa dinyatakan sebagai kadar
relatif terhadap fluida lain, misalnya isotonik, hipertonik, atau hipotonik yang
didasarkan pada kadar zat rata-rata pada darah.
Suatu fluida tersimpan dalam suatu ruang atau kompartemen tertentu, misalnya
sitoplasma sel yang yang berada di dalam sel sehingga disebut cairan intrasel.
Cairan lain yang berada di luar sel, disebut cairan ekstrasel. Cairan ekstrasel bisa
dibagi lagi menjadi cairan interstisial yang berada di antara sel dan cairan
intravaskuler yang berada di dalam pembuluh darah.
Perpindahan fluida dapat terjadi dalam satu kompartemen yang sama maupun
lintas kompartemen. Meskipun secara makroskopis suatu fluida tubuh tertentu
hanya terbatas pada kompartemennya sendiri, secara mikroskopis tidaklah
demikian. Zat-zat yang terkandung di dalam fluida dapat berpindah dari satu
kompartemen ke kompartemen lain melalui pembatas yang bersifat
semipermeabel. Sifat semipermeabel adalah sifat suatu membran yang
menghalangi perpindahan suatu zat dalam sebuah fluida namun tidak
membatasi zat lain dalam fluida yang sama.
Hukum Ohm
Q = ΔP/ R
Q = besar aliran
V = kecepatan aliran
R = resistensi pembuluh
r = radius pembuluh
Hukum Poiseuille
Q = ΔP x π x r4 8 x L x η
L = panjang pembuluh
Pada sistem pembuluh darah, dapat diamati dua jenis susunan pembuluh, yaitu
serial dan paralel. Sistem aliran paralel dapat dilihat pada percabangan
pembuluh darah menjadi aliran darah ke beberapa organ secara paralel,
misalnya aliran darah ke otak berbeda dengan aliran darah ke ginjal meskipun
keduanya sama-sama dalam satu sistem pembuluh. Sementara itu, sistem aliran
darah serial juga terdapat di dalam tubuh, misalnya pada aliran vena porta
hepatika. Aliran vena porta hepatika disebut aliran serial karena bersumber dari
arteri mesenterika yang memperdarahi usus terlebih dahulu.
Pada prinsip fluida, sistem aliran paralel memberikan tahanan total yang lebih
rendah dibandingkan sistem tahanan serial sesuai dengan rumus berikut:
Rserial total = R1 + R2 + R3 + …
Dengan banyaknya sistem aliran darah yang paralel dalam tubuh, tahanan
pembuluh total yang harus dilawan oleh gaya kontraksi jantung tidak terlalu
besar sehingga darah bisa mengalir secara optimal ke seluruh organ. Sebaliknya,
susunan serial yang pada sistem vena porta hepatika menahan aliran darah
sedemikian rupa sehingga kecepatan aliran darah di sekitar usus dan hepar tidak
berlebihan demi mengoptimalkan penyerapan dan pemrosesan zat-zat makanan
di kedua organ tersebut.
Prinsip lain yang berlaku pada fludia tubuh adalah keteraturan aliran dalam
pembuluh. Jika aliran ini teratur, disebut aliran laminar sementara jika aliran
tersebut tidak teratur, disebut aliran turbulen. Banyak fenomena fisiologis dan
patofisiologis yang dapat dijelaskan sesuai aliran laminar maupun turbulen.
Contohnya, pada pemeriksaan tekanan darah dengan sfigmomanometer dan
steteskop, terdengar denyutan khas yang disebut bunyi Korotkoff. Bunyi
Korotkoff terdengar di lipat siku saat manset sfigmomanometer terpompa
sedemikian rupa sehingga aliran darah di lipat siku bersifat turbulen dan
menimbulkan bunyi yang terdengar dengan stetoskop.
Pada kondisi lain, misalnya timbulnya murmur jantung, aliran darah yang
sifatnya turbulen terjadi di sekitar katup jantung yang fungsinya tidak normal
dalam membuka maupun menutup sehingga terdengar bunyi murmur tersebut.
Pada murmur yang sangat parah, bunyi ini bisa terdengar meskipun tanpa
memakai stetoskop.
Selain cairan, turbulensi juga terjadi pada gas. Bunyi aliran udara pernapasan
dapat didengar jika terjadi turbulensi udara di sepanjang jalur udara pernapasan.
Bunyi napas utama dan tambahan lebih nyata terdengar jika turbulensinya
semakin besar. Untuk memperkirakan kemungkinan timbulnya suatu turbulensi,
seorang fisikawan bernama Reynold mengajukan suatu rumus yang
memperhitungkan kecepatan aliran fluida, diameter pembuluh, densitas fluida,
dan viskositas fluida.
Rumus Reynold adalah sebagai berikut:
Re =( v x d x ρ ) / η
Re = inersia / viskositas
Re = angka Reynold
v = kecepatan aliran
d = diameter pembuluh
ρ = densitas fluida
η = viskositas fluida
Penting untuk diingat bahwa fluida di dalam tubuh manusia tidak terbatas pada
cairan saja. Gas dalam tubuh manusia, misalnya udara pernapasan, juga bekerja
mengikuti prinsip fisika fluida. Di dalam paru, terjadi pertukaran gas antara
udara pernapasan di dalam alveoli dengan darah di pembuluh kapiler alveoli.
Pertukaran gas ini terjadi sesuai dengan Hukum Fick yang memperhitungkan
kecepatan perpindahan gas dari satu medium ke medium lain sebagai berikut:
Sesuai dengan hukum Fick, dapat diperkirakan bahwa perpindahan gas di dalam
paru terjadi secara optimal pada saat alveoli sedang mengembang karena pada
saat tersebut, luas permukaan alveoli besar dan ketebalannya kecil. Penyakit
tertentu, misalnya edema paru, terjadi karena ada penumpukan cairan di dalam
rongga alveoli yang meningkatkan ketebalan membran yang harus dilalui gas
sehingga laju difusi gas menjadi berkurang dan mengganggu pernapasan.
Prinsip fluida gas yang lain terkait dengan kohesi dan tegangan permukaan juga
terjadi di paru. Sebuah alveolus mengembang dan mengempis sesuai irama
pernapasan dapat dianggap sebagai sebuah balon yang mengembang dan
mengempis. Sebuah balon mengempis karena gaya tekan udara yang dalam balon
lebih rendah daripada gaya kohesi (gaya tarik-menarik antara partikel sejenis) di
dinding balon. Pada alveolus pun demikian; adanya gaya kohesi antara
molekulmolekul air di dinding alveolus menyebabkan alveolus mengempis.
Semakin kecil radiusnya, maka gaya kohesi ini akan semakin besar sehingga
alveolus yang lebih kecil akan lebih mudah mengempis dibanding alveolus yang
lebih besar sesuai Hukum Laplace:
P =(2 T) / r
r = radius rongga
1. DongkrakHidrolik
Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah penerapan dari hukum Paskal yang berbunyi
”tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup diteruskan sama
besar ke segala arah”. Tekanan yang kita berikan pada pengisap yang penampangnya
kecil diteruskan oleh minyak (zat cair) melalui pipa menuju ke pengisap yang
penampangnya besar. Pada pengisap besar dihasilkan gaya angkat yang mampu
menggangkat beban.
Pompa Hidrolik Ban Sepeda Prinsip dari pompa ini juga menerapkan hukum Paskal,
pada pompa hidrolik ini kita memberi gaya yang kecil pada pengisap kecil sehingga
pada pengisap besar akan dihasilkan gaya yang cukup besar, dengan demikian
pekerjaan memompa akan menjadi lebih ringan, bahkan dapat dilakukan oleh
seorang anak kecil sekalipun.
Rem Piringan HidrolikIde tekanan zat cair diteruskan melalui zat cair juga digunakan
pada mobil untuk sistem pengereman. Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa-pipa
menuju ke master silinder. Pipa-pipa penghubung dan master silinder diisi penuh
dengan minyak rem. Ketika kita menekan pedal rem, master silinder tertekan.
Tekanannya diteruskan oleh minyak rem ke setiap silinder rem. Gaya tekan pada
silinder rem menekan sepasang sepatu rem sehingga menjepit piringan logam.
Akibat jepitan ini, timbul gesekan pada piringan yang melawan arah gerak piringan
hingga akhirnya dapat menghentikan putan roda. Sepasang sepatu dapat menjepit
piringan dengan gaya yang besar karena sepasang sepatu tersebut dihubungkan ke
pedal rem melalui sistem hidrolik. Disini kita menekan silinder yang luas pengisapnya
lebih kecil daripada luas pengisap rem, sehingga pada rem dihasilkan gaya yang lebih
besar.
Jika luas pengisap rem dua kali luas pengisap master, maka dihasilkan gaya rem yang
dua kali lebih besar dari gaya tekan kaki pada pedal rem. Gesekan sepasang sepatu
terhadap piringan menimbulkan panas. Oleh karena permukaan piringan sangat luas
jika dibandingkan terhadap luas sepasang sepatu, maka panas yang timbul pada
piringan segera dipindahkan ke udara sekitarnya. Ini mengakibatkan suhu sepasang
sepatu rem hampir tetap (tidak panas).
2. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair. Nilai
massa jenis zat dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer yang
ditempatkan mengapung pada zat cair. Hidrometer terbuat dari tabung kaca dan
desainnya memiliki tiga bagian. Pada alat ini diterapkan hukum Archimedes.
Agar tabung kaca terapung tegak didalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani
dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar
supaya volume zat cair yang dipindahkan ke hidrometer dapat mengapung di dalam
zat cair
Tangkai tabung kaca didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda yang
dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam massa jenis zat cair)
menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tangkai yang tercelup di dalam zat
cair. Ini berarti perbedaan bacaan pada skala untuk berbagai jenis zat cair menjadi
lebih jelas.
tampang bagian atas menyempit sehingga udara yang mengalir pada bagian ini
bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli, tekanan pada bagian ini
rendah. Tekanan didalam tangki bensin sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan
atmosfer memaksa bahan bakar tersembur keluar melalui jet sehingga bahan bakar
bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin
3. Kapal Selam
Penerapan hukum Archimedes juga dilakukan pada prinsip kapal selam. Dimana
sebuah kapal selam memiliki tangki pemberat, yang terletak diantara lambung
sebelah dalam dan lambung sebelah luar. Tangki ini dapat diisi dengan udara atau
air.
Untuk dapat membuat kapal selam terbenam kedalam air laut, beratnya harus
ditambah sehingga lebih besar daripada gaya keatas . Hal ini dilakukan dengan
membuka katup- katup yang memungkinkan air laut masuk kedalam tangki
pemberat. Sewaktu air laut masuk melalui katup-katup yang terletak di bagian
bawah tangki pemberat, air laut tersebut mendorong udara dalam tangki keluar
melalui katup-katup yang terletak di bagian atas. Air laut jauh lebih berat daripada
udara, sehingga berat total kapalselam menjadi lebih besar dan membuat kapal
selam terbenam. Jika kapal selam dikehendaki menyelam pada kedalaman tertentu,
maka awak kapal harus mengatur volum air laut dalam tangki pemberat sedemikian
sehingga berat total sama dengan gaya keatas. Pada saat tersebut kapal selam
melayang pada kedalaman tertentu dibawah permukaan laut. Untuk membuat kapal
selam mengapung kembali, udara dipompakan ke dalam tangki pemberat. Udara ini
menekan air laut sehingga air laut keluar melalui katup-katup bagian bawah. Udara
jauh lebih ringan daripada air laut sehingga berat total kapal selam menjadi lebih
ringan dan kapal selam mengapung kembali.
4. Balon Udara
Hukum Archimedes juga diterapkan pada balon udara. Seperti halnya zat cair, udara
(yang termasuk fluida) juga melakukan gaya keatas pada benda. Gaya keatas yang
dilakukan udara pada benda sama dengan berat udara yang dipindahkan oleh benda
itu. Rumus gaya keatas yang dilakukan udara tetap seperti persamaan sebelumnya
tetapi ?f disini adalah massa jenis udara. Prinsip gaya ke atas yang dikerjakan udara
inilah yang dimanfaatkan pada balon udara.
Mula-mula balon diisi dengan gas panas sehingga balon menggelembung dan
volumnya bertambah. Bertambahnya volume balon berarti bertambah pula volum
udara yang dipindahkan oleh balon. Ini berarti gaya keatas bertambah besar. Suatu
saat gaya keatas sudah lebih besar daripada berat total balon (berat balon dan
muatan), sehingga balon mulai bergerak naik.
Awak balon udara terus menambah gas panas sampai balon itu mencapai ketinggian
tertentu. Setelah ketinggian yangdiinginkan tercapai, awak balon mengurangi gas
panas sampai tercapai gaya keatas sama dengan berat balon. Pada saat itulah balon
melayang di udara. Sewaktu awk ingin menurunkan ketinggian maka sebagian isi gas
panas dikeluarkan dari balon. Ini menyebabkan volum balon berkurang, yang berarti
gaya keatas berkurang . akibatnya, gaya keatas lebih kecil daripada berat balon, dan
balon bergerak turun.
5. Karburator
Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara,
kemudian campuran ini dimasukan kedalam silinder-silinder mesin untuk tujuan
pembakaran. Penampang bagian atas menyempit sehingga udara yang mengalir
pada bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli, tekanan
pada bagian ini rendah. Tekanan didalam tangki bensin sama dengan tekanan
atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar tersembur keluar melalui jet
sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin.
Penerapan lain dari asas Bernoulli adalah pada gaya angkat sayap pesawat
terbang. Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang
melalui sayap pesawat. Jika tidak ada udara maka pesawat terbang tidak akan
terangkat. Gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan tekanan di
permukaan atas dan permukaan bawah sayap. Bentuk airfoil sayap diciptakan
sedemikian rupa agar tercipta karakteristik aliran yang sesuai dengan keinginan.
Singkatnya, gaya angkat akan ada jika tekanan dibawah permukaan sayap lebih
tinggi dari tekanan diatas permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat terjadi
karena perbedaan kecepatan aliran udara diatas dan dibawah permukaan sayap.
Sesuai hukum Bernoulli semakin cepat kecepatan aliran maka tekanannya makin
rendah. Besarnya gaya angkat yang dibangkitkan berbanding lurus dengan Luas
permukaan sayap, kerapatan udara, kuadrat kecepatan, dan koefisien gaya
angkat.
Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar
pesawat dapat bergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan
relatif udara di permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan
sudut serang sayap (angel of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu
karakteristik aliran udara dipermukaan sayap yang kemudian akan menciptakan
beda tekanan dipermukaan atas dan permukaan bawah sayap yang kemudian
membangkitkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang.
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam
dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Bentuk
ini menyebabkan garis arus seperti gambar di bawah.
1. Pengertian Biooptik
Biooptik, kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat hidup atau
bagian tertentu dari makhluk hidup, sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika
yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar.
Secara spesifik ada klasifikasi optik geometri dan optik fisis. Fokus utama optik
adalah terkait dengan indera penglihatan manusia, yaitu mata. mata menjadi alat optik
yang paling penting bagi manusia atau makhluk hidup.
1. OPTIK GEOMETRI
Berpangkal pada perjalanan cahaya dalam medium secara garis lurus, berkas-
berkas cahaya di sebut garis cahaya dan gambar secara garis lurus. Dengan cara
pendekatan ini dapatlah melukiskan ciri-ciri cermin dan lensa dalam bentuk
matematika.
Misalnya untuk rumus cermin dan lensa : 1/f = 1/s + 1/s’
f = focus = titik api
s= jarak benda
s’ = jarak bayangan
2. OPTIK FISIS
Gejala cahaya seperti dispersi, interferensi dan polasisasi tidak dapat di jelaskan
malui metode optika geometri. Gejala-gejala ini hanya dapat dijelaskan dengan
menghitung ciri-ciri fisik dari cahaya tersebut.
Sir Isaac Newton (1642-1727)
Cahaya itu menggambarkan peristiwa cahaya sebagai sebuah aliran dari butir-butir
kecil (teori korpuskuler).
Teori kwantum (Plank (1858-1947),
Cahaya itu terdiri atas kwanta atau foton-foton, tampaknya agak mirip dengan teori
Newton yang lama itu. Dengan menggunakan teori Max Plank dapat menjelaskan
mengapa benda itu panas apabila terkena sinar.
Huygens (1690)
Menganggap cahaya itu sebagai gejala gelombang dari sebuah sumber cahaya
menjalarkan getaran-getaran ke semua jurusan. Setiap titik dari ruangan yang
bergetar olehnya dapat dianggap sebagai sebuah pusat gelombang baru. Inilah
prinsip dari Huygens yang belum bisa menjelaskan perjalanan cahaya dari satu
medium ke medium lainnya.
2. Komponen-Komponen Indra Penglihatan
Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui suatu penglihatan. Untuk membedakan
gelap dan terang tergantung atas penglihatan seseorang. Ada tiga komponen pada
penginderaan penglihatan:
1. sistem saraf mata yang memberi informasi kotak
2. mata memfokuskan bayangan pada retina
3. Salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut
Banyak instrumen yang digunakan saat ini sangat canggih. Prinsip kerjanya sering
sangat sederhana, tetapi penggunaan imajinatif prinsip-prinsip ini telah
melipatgandakan kemampuan kita untuk melihat dan memahami dunia yang
melingkupi kita.
Mata
Mata merupakan alat optik yang paling dekat dengan kita dan merupakan sistem
optik yang paling penting.
Bagian-bagian Mata:
Mata memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi-fungsi tertentu sebagai alat optik,
yaitu:
a) Kornea, merupakan selaput kuat yang tembus cahaya dan berfungsi sebagai
pelindung bagian dalam bola mata. Kornea memiliki inervasi saraf tetapi avaskuler
(tidak memiliki suplai darah).
b) Iris, merupakan selaput berbentuk lingkaran yang menyebabkan mata dapat
membedakan warna. Iris adalah diafragma yang melingkar dan berpigmen dengan
lubang yang agak di tengah yakni pupil. Iris terletak sebagian dibagian depan lensa
dan sebagian di depan badan siliaris. Iris terdiri dari serat otot polos. Fungsi iris yakni
mengendalikan jumlah cahaya yang masuk.
c) Pupil, merupakan celah lingkaran pada mata yang dibentuk oleh iris, berfungsi
mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata.
d) Lensa mata, merupakan lensa cembung yang terbuat dari bahan bening,
berserat dan kenyal, berfungsi mengatur pembiasan cahaya.
e) Retina, merupakan lapisan yang berisi ujung-ujung saraf yang sangat peka
terhadap cahaya. Retina berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh
lensa mata. Retina merupakan bagian saraf pada mata, tersusun oleh sel saraf dan
serat-seratnya. Retina berperan sebagai reseptor rangsang cahaya. Retina tersusun
dari sel kerucut yang bertanggung jawab untuk penglihatan warna dan sel batang
yang bertanggung jawab untuk penglihatan di tempat gelap.
f) Aquaeuos humor, merupakan cairan mata
g) Saraf optic, merupakan saraf yang menyampaikan informasi tentang kuat
cahaya dan warna ke otak.
3. Daya Akomodasi
Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang peranan penting. Kornea
mempunyai fungsi memfokuskan objek secara tepat, demikian pula bola mata yang
berdiameter 20- 23 mm. Kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek disebut daya
akomodasi. Selama mata melihat jauh, tidak terjadi akomodasi. Makin dekat benda yang
dilih at, semakin kuat mata/ lensa berakomodasi. Daya akomodasi ini tergantung kepada
umur. Usia semakin tua semakin menurun, Hal ini disebabkan kekenyalan/ elastisitas lensa
semakin berkurang.
Jika benda terlalu dekat ke mata, lensa mata tidak dapat memfokuskan cahaya pada retina
dan bayangannya menjadi kabur. Titik terdekat di mata lensa mata memfokuskan suatu
bayangan pada retina disebut titik dekat (punctum proksimum). Pada saat ini mata
berakomodasi sekuat-kuatnya (berakomodasi maksimum). J.arak dari mata ke titik dekat ini
sangat beragam pada tiap orang dan berubah dengan meningkatnya usia. Pada usia 10 tahun,
titik dekat dapat sedekat 7 cm, sementara pada usia 60 tahun titik dekat ini telah menjauh ke
200 cm karena kehilangan keluwesan lensa akibat elastisitas lensa semakin berkurang,
disebut mata presbyop atau mata tua dan bukan merupakan cacat mata. nilai standar yang
diambil 25 cm, di Dianggap norma. jarak terjauh benda agar dapat dilihat dengan jelas,
dikatakan benda terletak pada titik jauh (punctum remotum). pada saat ini mata tidak
berakomodasi. lepas akomodasi
1. Cermin datar ( f = ~ )
- Memantulkan berkas cahaya berbentuk paralel
- Bayangan yang dibentuk bersifat maya , tegak, sama besar.
- jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin
2. Cermin Cekung ( f = + )
- Cermin yang bidang pantulnya melengkung ke dalam
Bila berkas sinar sejajar sumbu utama dijatuhkan ke sebuah cermin cekung,
maka sinar pantulnya akan mengumpul (konvergen).
- Sifat bayangannya nyata terbalik diperkecil
- Cth : pemantul senter,lampu sorot,
Sendok Sinar istimewa cermin cekung :
a. sinar datang sejajar sumbu dipantulkan menuju titik fokus cermin
b. sinar melalui titik fokus cermin dipantulkan sejajar sumbu utama.
c. Sinar melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali ke arah semula
3. Cermin Cembung ( f = - )
- cermin yang bidang pantulnya melengkung keluar.
Bila berkas sinar sejajar sumbu utama dijatuhkan pada cermin cembung maka berkas sinar
akan dipantulkan menyebar (divergen) seolah-olah berasal dari titik fokus.
- Bayangan yang dibentuk bersifat : maya, tegak, diperkecil
- Sinar istimewa cermin cembung :
a. sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus cermin.
b. sinar datang menuju titik fokus cermin dipantulkan sejajar sumbu utama.
c. sinar menuju pusat kelengkungan cermin dipantulkan ke arah semula.
Lensa Sferis
Lensa sferis penting sekali dalam biooptik.
lensa sferis adalah lensa yang memiliki bentuk irisan bola baik cembung pada bagian luar
maupun bagian dalam.
Gambar: Lensa sferis merupakan irisan bola
Ada beberapa macam lensa sferis, yaitu:
1. Lensa konveks/lensa cembung
(mengumpulkan berkas sinar), yang terdiri atas:
- Lensa Bikonveks (cembung ganda)
- Lensa Plankonveks (cembung datar)
- Konkaf Konveks (cembung cekung)
Sifat lensa cembung:
- Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan menuju titik fokus lensa.
- Sinar datang menuju titik fokus lensa dibiaskan sejajar sumbu utama.
- Sinar datang menujun titik pusat optik diteruskan tanpa membias.
Sifat bayangannya tergantung pada letak bendanya
2. Lensa cekung (divergen)
Lensa negative atau lensa menyebar adalah lensa yang bagian tepinya lebih tebal daripada
bagian tengahnya.
Cahaya yang datang sejajar pada seolah-olah dari titik focus kedua yang berada pada sisi
datang lensa.
Lensa Bikonkaf(Cekung ganda)
Lensa plankonkaf(Cekung datar)
Konveks konkaf (Cekung cembung)
Terdapat 3 jenis larutan infus yang terbagi menjadi larutan hipertonik, larutan hipotonik,
dan larutan isotonic :
Sekarang ini banyak sekali kemajuan teknologi yang berkembang. Salah satunya
adalah pada bidang kesehatan, yaitu proses pencucian darah yang biasa disebut
Hemodialisa. Hemodialisis merupakan salah satu dari Terapi Pengganti Ginjal yang
digunakan untuk penderita dengan penurunan fungsi ginjal.
Prinsip dasar dari Hemodialisis adalah menerapkan proses difusi dan ultrafiltrasi pada
ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa metabolism tubuh. Darah pasien dialirkan ke
ginjal pengganti (dialyzer) untuk dibersihkan melalui proses difusi, osmosis dan
ultrafiltrasi menggunakan bantuan sebuah mesin hemodialisa. Darah yang telah bersih dan
bebas dari racun dikembalikan lagi kedalam tubuh pasien. Dengan cuci darah yang teratur
2 kali seminggu harapan hidup pasien dapat di tingkatkan.
Dalam hemodialisis memerlukan akses vaskular(pembulu darah) hemodalisis (AVH)
yang cukup baik agar dapat diperoleh aliran darah yang cukup besar, yaitu diperlukan
kecepatan darah sebesar 200 – 300 ml/menit secara kontinu selama hemodialis 4-5 jam.
1. Proses Difusi
Merupakan proses berpindahnya suatu zat terlarut yang disebabkan karena adanya
perbedaan konsentrasi zat-zat terlarut dalam darah dan dialisat. Perpindahan
molekul terjadi dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke yang berkonsentrasi lebih
rendah.
Proses difusi dipengaruhi oleh:
Perbedaan konsentrasi
Berat molekul (makin kecil BM suatu zat, makin cepat zat itu keluar)
QB (Blood Pump)
Luas permukaan membrane
Temperatur cairan
Proses konvektik
Tahanan / resistensi membrane
Besar dan banyaknya pori pada membrane
Ketebalan / permeabilitas dari membrane
2. Proses Ultrafiltrasi
Berpindahnya zat pelarut (air) melalui membrane semi permeable akibat
perbedaan tekanan hidrostatik pada kompartemen darah dan kompartemen
dialisat.
Tekanan hidrostatik / ultrafiltrasi adalah yang memaksa air keluar dari
kompartemen darah ke kompartemen dialisat. Besar tekanan ini ditentukan
oleh tekanan positif dalam kompartemen darah (positive pressure) dan tekanan
negative dalam kompartemen dialisat (negative pressure) yang disebut TMP
(trans membrane pressure) dalam mmHg.