Ambulasi DIni
Nim : 2020243083
A. Pengertian.
Ambulasi adalah latihan yang paling berat dimana pasien yang dirawat dirumah sakit
dapat berpartisipasi kecuali dikontraindikasikan oleh kondisi pasien.
Ambulasi dini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca
operasi dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai
berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien (Roper, 2002)
Ambulasi merupakan latihan yang dilakukan dengan hati-hati tanpa tergesa-gesa
untuk memperbaiki sirkulasi dan mencegah flebotrombosis (Hin Chiff, 1999)
Hal ini harusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien.
Ambulasi mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibelitas. Keuntungan dari latihan
berangsur-angsur dapat di tingkatkan seiring dengan pengkajian data pasien menunjukkan
tanda peningkatan toleransi aktivitas. Menurut Kozier (1995 dalam Asmandi, 2008) ambulasi
adalah aktivitas berjalan. Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera
pada pasien paska operasi dimulai dari duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan
mulai berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien.
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi kebutuan aktivitas
2. Memenuhi kebutuhan ambulasi
3. Mempertahankan kenyamanan
4. Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
5. Mempertahankan control diri pasien
6. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan
Depresi
Perubahan tingkah laku
Perubahan siklus tidur
Perubahan kemampuan pemecahan masalah
C. Persiapan ambulasi dini
Persiapan Iatihan fisik yang diperlukan pasien hingga memiliki kemampuan ambulasi, antara
lain :
Latihan otot-otot Quadriceps Femoris dan otot-otot Gluteal :
a. Kerutkan otot-otot quadriaps sambil berusaha menekan daerah popliteal, seolah-olah ia
menekan lututnya ke bawah sampai masuk ke lutut sementara kakinya naik ke atas.
b. Hitung sampai hitungan kelima.
c. Ulangi latihan ini 10 15 kali.
Prinsip-Prinsip yang Harus diperhatikan oleh Perawat dalam Membantu Pasien Ambulasi
adalah Sebagai berikut:
o Ketika merencanakan untuk memindahkan pasien, atur untuk bantuan yang adekuat.
Gunakan alat bantu mekanik jika bantuan tidak mencukupi
o Dorong klien untuk membantu sebanyak mungkin sesuai kemampuan
o Jaga punggung, leher, pelvis, dan kaki lurus. Cegah terpelintir
o Fleksikan lutut, buat kakai tetap lebar
o Dekatkan tubuh perawat dengan klien (objek yang diangkat)
o Gunakan lengan atau tungkai (bukan punggung)
o Tarik klien kearah penariknya menggunakan sprei.
o Rapatkan otot abdomen dan gluteal untuk persiapan bergerak
o Seseorang dengan beban yang sangat berat diangkat bersama dengan dipimping
seseorang dengan menghitung sampai tiga.(Narko Wiyono, 2002).
Membantu Berjalan
a. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau memegang telapak
tangan perawat.
b. Berdiri di samping pasien dan pegang telapak dan lengan bahu pasien.
c. Bantu pasien berjalan
DAFTAR PUSTAKA
1. Uliyah, Musrifatul & Hidayat A. A. A. (2008). Keterampilan Dasar Praktik untuk Kebidanan
(Edisi 2). Jakarta: Salemba Medika
2. Uliyah, Musrifatul & Hidayat A. A. A. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
3. Asmadi ,(2008). Tehnik Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta : Salemba medika
4. Brunner & Sudart (2002). Buku Ajar KeperawatanMedikal Bedah.( Alih Bahasa Rini, MA).
Jakarta EGC.