Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

JENIS JENIS PENELITIAN KUANTITATIF

Disusun oleh :

Kelompok 4

Nurul Fajri Helmiana 105331121216

Reski Amalia Nur 105331119316

Erna 105331119116

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan  Makalah ini. Harapan penulis
sebagai pembuat makalah ini agar makalah ini dapat memenuhi tugas, serta bermanfaat bagi
penulis dalam mengisi dan menambah sedikit pengetahuan tentang penelitian kuantitatif.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini tidak lepas dari dukungan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami berterima kasih kepada guru
pembimbing mata kuliah metodologi penelitian pengajaran BI
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian kata pengatar ini kami buat, semoga bermanfaat khususnya bagi kami dan
bagi pembaca pada umumnya.
                                                                 

Makassar , 28 maret 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Aktivitas penelitian pada dasarnya sering dilakukan oleh manusia. Tidak hanya kalangan
professor, doktor, atau juga mahasiswa. Dalam dunia penelitian terdapat dua jenis penelitian, yang
pertama adalah penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah yang
sangat sistematis dan terukur, sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian deskriptif yang
cenderung lebih mengedepankan perspektif subjektif yang dominan.

Dari pemaparan diatas diperoleh kata kunci penelitian meliputi tiga hal yaitu proses,
masalah dan pengambilan keputusan. Untuk sampai pada pengambilan keputusan diperlukan yang
namanya metode untuk menganalisis data yang terkumpul. Adapun analisis data yang menggunakan
teori dan rumus-rumus statistik dalam dunia penelitian pada umumnya disebut sebagai penelitian
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memiliki karakter kerja yang terencana, sistematis, dan jelas sejak
awal hingga tahap pengambilan keputusan.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah definisi, karakteristik, prosedur, macam-macam, dan ragam penelitian kuantitatif?

2.      Bagaimana menentukan teori dalam penelitian kuantitatif ?

3.      Bagaimana cara menyusun kerangkateori dan pengukuran data ?

4.      Bagaimana cara teknik penarikan sampel dan teknik pengumpulan data ?

5.      Bagaimana cara menganalisis data kuantitatif dan cara membuat laporan penelitian yang baik ?

6.      Apa kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif ?

C.    Tujuan

      1.            Untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep penelitian kuantitatif.

      2.            Memberikan pengetahuan dasar bagi pemula yang ingin memulai penelitian kuantitatif.

      3.            Untuk mengetahui bagaimana cara membuat rancangan penelitian kuantitatif.
D.    Manfaat

      1.            Dapat memperluaskonsep atau teori yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
pembahasan  tentang penelitian kuantitatif.
      2.            Digunakan untuk acuan pada praktik pembuatan karya ilmiah, tugas akhir, skripsi, dan penelitian
lainnya.
      3.            Dikhususkan untuk para pembaca yang ingin melaksanakan penelitian, maka akan memudahkan
dalam langkah-langkah penelitian tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian MetodeKuantitatif

Metode Kuantitatif adalah metodologi penelitian yang berlandaskan pada filsafat


positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi  atau sampel tertentu dan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.[1]Penelitian kuantitatif umumnya merupakan penelitian yang
memiliki jumlah dalam penelitiannya. Banyak, sedikit atau besar, kecil yang dijabarkan dalam bentuk
angka-angka yang merupakan bagian yang utama dari sebuah penelitian kuantitatif. Tujuan
penelitian ini biasanya untuk mengetahui perkembangan atau segala hal tentang fenomena yang
terjadi pada alam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini biasanya menggunakan metode
seperti wawancara, survey, mengisi kuisioner, dan sebagainya. Karena sifatnya yang tergantung
pada jumlah data, penelitian kuantitatif sangatlah metermatis.

B.     Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif

Bruns dan Grove mengatakan bahwa focus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai
berikut :

     Pembangun Ilmu-ilmu keras.


     Proses kerjanya berlangsung ringkas,sempit dan reduksionistik, reduksi berarti melakukan
pembedahan atas sesuatu menjadi bagian-bagian yang bagian itu dapat diuji secra kuantitas.
     Ketat dan objektivitas.
     Basis pengetahuan kauslistis, yaitu menguji hubungan antar fenomena dan menentukan kausalitas
dari variable-variabel.
     Menguji atau mengubah teori, penelitian melakukan kontrol atas variabel penelitian menerapkan
kontrolyang ketat atas teori, kerangka befikir, instrument, teknikanalisis, penarikan
kesimpulan,penyusunan rekomendasi, dan lain-lain.
     Menggunakan instrument pengumpul data yang akan menghasilkan numerical.
     Elemen dasar analisis yaitu angka.
     Analisis menggunakan metode statistika.
     Melakukan generalisasi.
C.    Prosedur Penelitian Kuantitatif
Berikut adalah langkah-langkah penelitian kuantitatif dengan laporan penelitian :
      Konseptualisasi masalah penelitian sehingga jelas rumusan masalahnya, jelas ruang lingkupnya dan
jelas batasan konsep dan batasan operasionalnya.
      Berfikir rasional dalam mengkaji teori, postulat berkenaan dengan masalah penelitian untuk
mengajukan hipotesis penelitian.
      Pengumpulan data, penetapan alat analisis untuk pemecahan masalah.
      Analisis data, menguji hipotesis  membahas dan pemecahan masalah.
      Kesimpulan penelitian yakni menerima atau menolak hipotesis penelitian.

D.    Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif

Jenis-jenis metode penelitian kuantitatif menurut  para ahli diantaranya adalah:[2]

1. Metode Deskriptif

            Menurut Whitney (1960),  metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang
tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang
berlaku salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap,
pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu
fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau
subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya (Best, 1982:119).

2. Metode Komparatif

Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk
mengetahui apakah antara dua variabel ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam
penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan
mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari
perbedaan variabel yang diteliti.

3. Metode Korelasi

Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau
lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
4. Metode Survei

Menurut Zikmund (1997), metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di
mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”,
menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai
kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara.

5. Metode Ex Post Facto

            Metode Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti
hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat
didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu.

6. Metode True Experiment

Dikatakan true experiment(eksperimen yang sebenarnya atau betul-betul) karena dalam


desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen.
Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi.
Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun
sebagaikelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu.

7. Metode Quasi Experiment

            Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang
sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

8. Metode subjek Tunggal

Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen yang


dilakukan terhadap subjek tunggal.

E.     Contoh Penelitian Kuantitatif

Hubungan pengaruh antara tingkat ekonomi keluarga dengan angka perceraian pada
masyarakat Desa Tahunan RT 02 RW 06 Jepara Tahun 2013 diperoleh hipotesis bahwa, Ho: Tidak ada
hubungan pengaruh antara tingkat ekonomi keluarga dengan banyaknya angka perceraian
dimasyarakatDesa Tahunan RT 03 RW 06 Jepara Tahun 2013. Maka Ha: Ada hubungan pengaruh
antara tingkat ekonomikeluarga dengan banyaknya angka perceraian dimasyarakatDesa Tahunan RT
03 RW 06 Jepara Tahun 2013.
Setelah dilakukan penelitian dengan metode penelitian Survei diperoleh kesimpulan bahwa
tingkat ekonomi keluarga mempengaruhi angka perceraian pada masyarakat Desa Tahunan RT 02
RW 06 Jepara Tahun 2013. Dengan laporan penelitian:

Tabel-1. Contoh penelitian kuantitatif

No Faktor Frekuensi Prosentasi


1 Masalah ekonomi 55 60,33
2 Ketidakharmonisan 25 25,10
3 Tidak ada tanggungjawab 10 14,57
Jumlah 90 100,00

A.    RagamPenelitian Kuantitatif

            Penelitian kuantitatif merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang
kebenaran sebagai sesuatu yang tunggal, objektif, universal dan dapat diverifikasi. Kebenaran
dicapai dengan metode tertentu. Metode penelitian kuantitatif dikelompokkan ke dalam beberapa
golongan. Ragam penelitian kuantitatif menurut dasar penggolongannya disajikan pada Tabel-2.

            Tabel-2. Ragam penelitian kuantitatif

Dasar penggolongan Ragam penelitian

Sifat 1.      Penelian dasar.


2.      Penelian terapan.
Tempat kajian 1.      Penelian laboratorium.
2.      Penelian lapangan.
3.      Penelitian literatur.
4.      Penelitian historis.

Tujuan 1.      Penelian pengembangan.


2.      Penelitian evaluasi.
3.      Penelitian kebijakan.
4.      Penelitian tindakan.
5.      Penelitian perkembangan.
6.      Penelitian survei.
7.      Penelitian kasus.
Analisi 1.      Penelitian deskriptif.
2.      Penelitian korelasional.
3.      Penelitian komparasional.
Kehadiran variable 1.      Penelitian eksperimen.
2.      Penelitian non-eksperimen.

B.     Teori dalam Penelitian Kuantitatif

            Tujuan penelitian adalah menemukan atau mengembangkan teori. Teori akan memandu ke
arah pengumpulan data variabel dan perumusan dugaan sementara jawaban atas pertanyaan
penelitian yang merupakan hubungan variabel. Dalam penelitian kuantitatif, teori dikembangkan
sebagai usaha mencari jawaban pertanyaan penelitian. Usaha pencarian jawaban pertanyaan
penelitian dengan mengembangkan teori akan menghasilkan dua hal, yaitu:

1.      Memahami tentang variabel-variabel yang dipersoalkan dalam rumusan pertanyaaan penelitian.

2.      Mengajukan jawaban sementara mengenai hubungan variabel yang kebenarannya masih bersifat
teoritik, hipotetik dan tentatif.

Pertama, teori memberikan pemahaman mengenai variabel-variabel yang dirumuskan dalam


pertanyaan penelitian. Pemahaman tentang variabel-variabel diperlukan sebagai panduan untuk
mengumpulkan data. Kemudian data tentang variabel digunakan untuk melakukan pembuktian
secara empirik atas kebenaran hipotetik dari teori. Kedua, pengembangan teori diperlukan untuk
memperoleh  panduan dalam pengujian dengan mengajukan hipotesa yang kebenarannya tentatif
dan berlaku pada tingkat teoretik. Kebenaran sementara yang diajukan dalam pernyataan hipotesis
kemudian akan diuji menggunakan data yang dikumpulkan secara empiris.

C.    Rancangan penelitian kuantitatif

            Bagian yang paling utama di dalam membuat suatu penelitian adalah bagaimana membuat
rencana (rancangan penelitian). Menurut Babbie (1995), yang dimaksud rencana penelitian adalah
mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu. Pada
penelitian kuantitatif ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menyusun sebuah rangcangan
penelitian, yaitu:

1.      Pemilihan topik

Untuk memilih dan menentukan topik dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa
faktor berikut ini.
a.       Pengalaman-pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari.Pengalaman-pengalaman pribadi ini dapat
berupa pengalamn langsung atau tidak langsung seperti pengalaman yang diceritakan oleh orang lain
pada anda.
b.      Masalah di Media Massa
Saat ini begitu banyak jumlah media massa. Berita-berita yang disajikan dapat dipilih untuk dijadikan
topik penelitian.
c.       Pengetahuan lapangan dan memperbandingkannya dengan teori.
Adakalanya sebuah penelitian dilakukan hanya untuk mencari tahu atau membandingkannya dengan
teori yang sudah ada sehingga topik yang dipilih pun lebih dititikberatkan pada sekadar keingintahuan
peneliti.
d.      Kebutuhan memecahkan penelitian
Selama manusia hidup masalah akan selalu ada. Masalah ini bukanlah dihindari melainkan harus
dicari jalan keluarnya. Salah satunya adalah dengan melakukan penelitian.
e.       Peluang (social premiums)
Hal ini berkaitan dengan perizinan dan tingkat kesulitan mencari data. Jika melakukan penelitian di
Indonesia, prosedur perizinan untuk melakukan penelitian harus diketahui. Adakalanya ketika sampai
dilokasi penelitian, orang yang seharusnya dapat memberikan data tidak bersedia memberikannya.
f.       Nilai-nilai pribadi
Sering kali antara satu individu, masyarakat, wilayah atau bangsa memiliki ciri khas yang berbeda. Ini
juga merupakan topik yang menarik untuk diteliti.

2.      Pembuatan Latar Belakang Masalah Penelitian

Latar belakang masalah dalam penelitian menyajikan gambaran yang dapat menjelaskan
mengapa suatu penelitian menarik untuk diteliti. Biasanya diuraikan dalam bentuk deduksi, dimulai
dengan hal-hal yang umum dan diakhiri dengan pembatasan masalah. Ada dua model di dalam
membuat latar belakang masalah, yaitu:

a.       Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi objektif dengan kondisi normatif atau asumsi-asumsi
tertentu.
b.      Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondis objektif tanpa membandingkannya dengan
kondisi normatif.

3.      Perumusan Masalah

Pada dasarnya permasalahan dalam penelitian merupakan perumusan masalah ke dalam


bentuk yang lebih terfokus. Biasanya pada bagian akhir dari permasalahan, peneliti telah dapat
merumuskan pertanyaan penelitian (research question). Sebenarnya jumlah banyaknya pertanyaan
penelitian sangat relatif, tergantung dari kebutuhan peneliti tersebut. Hal yang paling penting adalah
agar pertanyaan tersebut lebih fokus.

4.      Tujuan dan Signifikansi Penelitian

Berdasarkan tujuannya penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian eksporatif,


deskriptif, dan eksplanatif. Sesuai dengan salah satu asumsi pada pembahasan pendekatan
kuantitatifyang menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mendasarkan pada teori, maka tidak
dimungkinkan peneliti menggunakan jenis eksploratif. Oleh karena itu, hanya penelitian deskriptif
dan eksplanatif saja yang dapat digunakan.

Sementara itu jika dilihat dari signifikansinya, penelitian kuantitatif dapat melihatnya dari
empat sisi, yaitu akademis praktis, sosial, teknis. Dikatakan akademis jika jawaban yang diperoleh
dapat menyumbang pemahaman ilmiah, modifikasi teori atau bahkan pembentukan teori baru. Meiliki
manfaat praktis jika penelitian dapat dimanfaatkan  langsung untuk tujuan dan kepentingan praktis
pemecahan suatu masalah. Manfaat sosial dari suatu penelitian berupa pembentukan kesadaran,
pengetahuan, serta sikap masyarakat, sedangkan manfaat teknis jika penelitian berusaha menjawab
masalah penelitian dengan melahirkan teknik atau metode penelitian  yang lebih valid.

D.    Penyusunan Kerangka Teori Dan Pengukuran

Kerangka teori pada prinsipnya bukan sekadar kumpulan definisi dari berbagai macam buku
namun lebih pada upaya penggalian teori yang dapat digunakan peneliti untuk menjelaskan hakikat
dari gejala yang ditelitinya. Neuman menjelaskan bahwa teori memberikan suatu kerangka yang
membantu dalam melihat permasalahan. Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-
asumsi dasar yang dapat digunakan dan mengarahkan pertanyaan penelitian yang diajukan, serta
membimbing memberikan makna terhadap data. Dalam penelitian kuantitatif peranan karangka teori
adalah sebagai dasar untuk mengajukan pertanyaan sementara (hipotesis) atas pertanyaan penelitian
yang telah dirumuskan.

1.      Tinjauan Kepustakaan

Pada tahap ini penelitian kuantitaif akan melakukan proses kajian terhadap teori-teori atau
hasil studi terdahulu. Proses ini disebut theoritikal assessment. Kajian terhadap teori atau hasil studi
terdahulu difokuskan pada konsep utama yang digunakan yaitu variabel dependennya.

Variabel dalam penelitian kuantitatif dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi mendahului variabel terikat
dan merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian. Sementara variabel
terikat adalah variabel yang diakubatkan atau yang dipengaaruhi oleh variabel bebas dan sebagai
variabel yang dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian.

Namun bukan berarti dalam penelitian kuantitatif pasti akan terdiri dari dua variabel saja, ada
juga penelitian yang terdiri dari tiga variabel atau bahkan lebih. Variabel inilah yang disebut variabel
kontrol.[3]

2.      Kontruksi Model Teoritis

Pembentukan model teoritis didasarkan pada proposisi-proposisi yang telah dinyatakan dalam
teori yang ada pada tinjauan kepustakaan dengan cara mengubah konsep menjadi variabel sehingga
lebih mudah diukur dan memunculkan variabel-variabel bebas.

3.      Model Analisis

Model analisis merupakan gambaran sederhana tentang hubungan di antara variabel. Tidak
selamanya penelitian dapat membuat model analisis. Hal ini tergantung pada bagaimana variabel yang
satu dapat dihubungkan dengan variabel yang lain.

1.      Hipotesis

Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan mengidentifikasikan hubungan antar
variabel. Hubungan antar variabel bersifat hipotesisi. Hipotesis adalah proposisi yang akan diuji
keberlakuannya, atau merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Hipotesis dalam
penelitian kuantitatif dapat berupa hipotesis satu variabel dan hipotesisi dua atau lebih yang dikenal
sebagai hipotesis kausal.

Hipotesis kausal memiliki ciri-ciri, yaitu: sekurang-kurangnya mengandung dua variabel,


menggambarkan hubungan sebab akibat, dapat memprediksikan hasil yang akan terjadi, berkaitan
logis dengan pertanyaan penelitian, dan dapat dibuktikan keberlakuan atau ketidakberlakuannya.

Adapun jenis hipotesis dalam dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaitu hipotesis nol (Ho)
dan hipotesis alternative (Ha). Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan adanya atau tidak
adanya perbedaan atau tidak ada pengaruh antara dua variabel yang dipersoalkan. Hipotesis
alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan ketidaksamaan, perbedaan, atau adanya pengaruh
antara dua variabel yang dipersoalkan.

E.     Teknik penarikan sampel

Konsep yang berhubungan erat dengan sampel adalah populasi. Populasiadalah keseluruhan
gejala atau satuan yang ingin diteliti. Sampel merupakan bagian dari populasiyang ingin diteliti.
Untuk membuat sebuah batasan populasi, terdapat tiga kriteria yang harus terpenuhi, yaitu isi,
cakupan, waktu.
Dalam penjabaran tentang sampel, kita juga diperkenalkan dengan konsep unit analisis dan
unit observasi. Dalam proses penarikan sampel, terdapat juga konsep sampling unit dan sampling
element. Sampling unit adalah satuan yang muncul dalam proses penarikan sampel secara bertahap,
sedangkan sampling element adalah satuan yang menjadi target akhir dalam proses penarikan sampel.

Dengan kata lain, sampling unit akan sama dengan sampling element jika proses penarikan
sampel dilakukan dalam satu tahap, sedang sampling unit akan berbeda dengan sampling element jika
proses penarikan sampel dilakukan dalam beberapa tahap. Ada dua jenis teknik penarikan sampel,
yaitu teknik penarikan sampel probabilita dan teknik penarikan sampel non probabilita.[4]

F.     Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ada berbagai macam jenis, antara lain penelitian
survei, penelitian eksperimen, dan analisis data sekunder.

1.      Penelitian survei

Penelitian survei merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan


terstruktur atau sistematis yang sama kepada banyak orang, kemudian seluruh jawaban yang
diperloleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan tersruktur atau sistematis tersebut dikenal
dengan istilah kuesioner. Ada beberapa janis penelitian survei, dengan karakteristik sebagai berikut.

a.      Mail-and Self Administered Questionnaire

Penelitian survei dengan pertanyaan yang dikirimkan melalui pos atau responden harus
mengisi sendiri, keuntungannya adalah peneliti hanya perlu memberikan pada responden kemudian
meminta responden untuk mengisi kuesioner dan jika melalui pos, peneliti dapat menjangkau wilayah
yang lebih luas. Kelemahannya terutama pada kelengkapan pengisian kuesioner, atau tingkat
pengembaliannya yang rendah dan lama jika dikirim melalui pos.  Akibatnya waktu pengumpulan
data akan lama dan biaya pun membengkak.

b.      Face to Face Interview dan Telephone interview

Dengan metode wawancara tatap muka memiliki keuntungan, antara lain tingkat
pengembalian sangat tinggi, dimungkinkan membuat pertanyaan yang panjang dan kompleks karena
pewawancara dapat melakukan probing, dapat menggunakan alat bantu visual dan dapat mengamati
perubahan tingkah laku (kebereaksian).

Sebaliknya dengan telephone interview. Ada beberapa model wawancara yang bisa dilakukan
oleh peneliti. Pertama, wawancara terstruktur.Wawancara ini dilakukan dengan daftar pertanyaan
yang telah disiapkan sebelumnya dan dilakukan secara face to face, telepon atau email.Kedua
wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang daftar pertanyaannya tidak tersusun dengan
baik.

2.      Penelitian Eksperimen

Dalam penelitian eksperimen, peneliti dapat melakukan manipulasi kondisi dengan memberikan
treatment atau menciptakan sebuah kondisi atau rangsangan pada subjek yang ditelitinya. Penelitian
ini merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur hubungan sebab
akibat.

3.      Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan
dengan teknik wawancara dan kuesioner. Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-
obyek alam yang lain. Pengumpulan data dengan observasi digunakan bila peneliti berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu kasar.Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi
participant observation, non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi observasi
dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan observasi terstruktur.[5]

G.    Analisis data kuantitatif

Didalam melakukan analisi data kuantitatif ini, terdapat suatu proses dengan beberapa tahap
yang sebaiknya dilakukan oleh seorang peneliti pemula. Untuk mempermudah tahap analisis data
kuantitatif dapat dilakukan dengan:

1.      Data Coding

Data coding merupakan suatu proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada
dalam kuesioner) kedalam bentuk ynng mudah dibaca oleh mesin pengolah data seperti komputer.

2.      Data entering

Data entering adalah memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam mesin
pengolah data. Caranya dengan membuat coding sheet (lembar kode),direct entry, optical scan sheet
(seperti lembar isian komputer menggunakan pensil 2B).

3.      Data Cleaning


Data cleaning adalah memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke dalam
mesin pengolah data sudah sesuai dengan yang sebenarnya. Di sini peneliti memerlukan adanya
ketelitian dan akurasi data. Caranya dengan possible codecleaning, contingency, dan modifikasi.[6]

H.    Laporan penelitian

Untuk membuat laporan yang baik, anda disarankan melakukan beberapa tahapan sebagai
berikut:

1.      Langkah pertama adalah membuat garis besar mengenai pernyataan-pernyataan yang menjelaskan
mengenai permasalahan yang dibahas dalam penelitian untuk mengarahkan pada apa yang akan
anda tuangkan dalam laporan penelitian, sehingga isi laporan anda tidak akan menyimpang.

2.      Selanjutnya membuat garis besar mengenai kajian pustaka, yang merangkum dan menempatkan
permasalahannya diangkat kedalam rangkaian teori yang digunakan dalam penelitian.

3.      Setelah itu, membuat garis besar mengenai rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan sehingga
kegiatan yang sudah dilakukan dapat dipertanggungjawabkan dengan memakai kaidah ilmiah.

4.      Langkah berikutnya adalah membuat garis besar mengenai data apa yang akan ditampilkan sebagai
hasil temuan dilapangan.

5.      Terakhir adalah membuat garis besar mengenai analisis yang sudah dilakukan yang menggambarkan
keterkaitan antara hasil temuan dengan kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian.

Sebuah laporan secara garis besar mengandung komponen sebagai berikut:

1.      Abstrak

Abstrak merupakan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan penelitian yang dibuat secara
ringkas. Umumnya abstrak terdiri dari 150 hingga 200 kata. Fungsi abstrak adalah memberikan
gambaran kepada pembaca mengenai isi laporan yang akan dibacanya.

2.      Pendahuluan

Pendahuluan berisi serangkaian pernyataan atau kalimat yang memberikan gambaran


mengenai permasalahan yang diangkat dalam penelitian, serta penjelasan mengapa permasalahan
itu menjadi satu hal yang menarik untuk dijadikan penelitian. Dalam bagian ini juga dipaparkan latar
belakang munculnya permasalahan, dan bagaimana penelitian melihat dan membahas
permasalahan tersebut.

3.      Kajian pustaka


Berisi pembahasan kerangka teoretis, bertujuan memberikan gambaran mengenai berbagai
pendapat, serta berbagai teori mengenai permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Juga
menunjukkan bagaimana peneliti atau ahli lain memandang permasalahan yang sama dengan sudut
pandang yang berbeda. Unsur yang terkandung dalam bagian ini: (1) hipotesis, yaitu pernyataan
yang menggambarkan adanya hubungan antar variabel yang akan diuji keberlakuannya, (2) model
analisis, pola atau gambaran secara ringkas mengenai hubungan antar variabel, (3) operasionalisasi
konsep, yaitu penjabaran suatu konsep hingga ketingkat indikator, yang dibuat dalam bentuk
pointers

4.      Metode penelitian

Berisi penjelasan secara ringkas dan menyeluruh mengenai bagaimana penelitian dilakukan.
Dalam hal ini peneliti menjelaskan mengenai beberapa hal, yaitu: Rancangan penelitian,  subjek
penelitian, pengukuran.

5.      Hasil temuan

Berisi penjabaran semua hasil temuan di lapangan. Pada bagian ini, peneliti merumuskan
kembali permasalahan yang ada, kemudian menjawabnya dengan hasil temuan yang sudah ada.

6.      Pembahasan

Bagian ini menyajikan analisis terhadap hasil temuan yang sudah dikumpulkan. Satu hal yang
tidak boleh terlupakan adalah melihat keterkaitan antara hasil temuan dengan kerangka teori yang
digunakan.

7.      Kesimpulan dan saran

Kesimpulan merupakan serangkaian kalimat yang menunjukkan intisari analisis, didasarkan


pada logika berfikir sehingga terbuka untuk diperdebatkan. Kesimpulan merupakan kebenaran
ilmiah yang disodorkan peneliti yang setiap saat siap untuk diuji. Kesimpulan tercipta dengan
mendasarkan pada asumsi teoretis, data empirik yang valid, serta kemampuan analisis.

I.       Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif


⇎     Kelebihan Metode Kuantitatif:
a.       Dapat digunakan untuk menduga atau meramal.
b.      Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan.
c.       Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil variabel.
d.      Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah model.
⇎     Kekurangan Metode Kuantitatif:
a.       Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi).
b.      Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya tidak
dapat dijamin bahkan menyesatkan.
c.       Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi
atau sampelnya sama.
d.      Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya sedikit (>
30).

                                                           BAB IV         

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang memiliki jumlah dalam penelitiannya, baik
banyak, sedikit, besar, atau kecil yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka merupakan bagian yang
utama dari sebuah penelitian kuantitatif.Macam-macam penelitian kuantitatif antara lain
menggunakan Metode Deskriptif, metode komparatif, metode korelasi, metode survei, metode Ex
Post Facto, metode True Experiment, metode Quasi Experiment, metode subjek Tunggal. Ada pun
prosedurnya yaitu Konseptualisasi masalah penelitian, Berfikir rasional dalam mengkaji teori,
postulat, Pengumpulan data, analisis data, menguji hipotesis, Kesimpulan penelitian.

Penelitian kuantitatif menggunakan pengumpulan data dengan cara interview, survei,


observasi, eksperimen. Langkah selanjutnya adalah tahap laporan penelitian yang berisikan
pernyataan-pernyataan yang menjelaskan permasalahan yang dirangkum dalam kajian penelitian,
kemudian hasil penelitian dirangkai dengan pikiran yang dijadikan sebagai akhir kesimpulan.

B.     Kritik danSaran

Demikianlah penyusun makalah ini, kamisadar bahwa dalam penyusunan makalah masih
banyak kekurangan,karena keterbatasan kemampuan kami atau kurangnya referensi. Maka dari itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini berguna bagi para pembacanya dan bisa menambah
ilmu pengetahuan kita semua. Amin ya Rabbal ‘alamin..!
DAFTAR PUSTAKA

  Jannah, Lina Miftahul, Prasetyo, Bambang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT.
Rajagrafindo Persada

  Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA

  Sugiyono.2013. Mixed Methods. Bandung : ALFABETA.

  Purwanto. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Pealajar

  http://addriadis.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-metode-penelitian.html 06 November 2013, 19:50

[1] Sugiyono, Mixed Methods,(Bandung : ALFABETA, 2013), hlm.11

[2]http://addriadis.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-metode-penelitian.html 06 November 2013, 19:50

[3] Bambang Prasetyo Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2011 ), hlm.69

[4] Ibid., hal: 122-136

[5] Sugiyono, METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R&D, ( Bandung: ALFABETA,
2012), hlm.145-146

[6] Ibid., hlm. 173-174

Anda mungkin juga menyukai