Disusun oleh :
Kelompok 4
Erna 105331119116
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Harapan penulis
sebagai pembuat makalah ini agar makalah ini dapat memenuhi tugas, serta bermanfaat bagi
penulis dalam mengisi dan menambah sedikit pengetahuan tentang penelitian kuantitatif.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini tidak lepas dari dukungan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami berterima kasih kepada guru
pembimbing mata kuliah metodologi penelitian pengajaran BI
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian kata pengatar ini kami buat, semoga bermanfaat khususnya bagi kami dan
bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Aktivitas penelitian pada dasarnya sering dilakukan oleh manusia. Tidak hanya kalangan
professor, doktor, atau juga mahasiswa. Dalam dunia penelitian terdapat dua jenis penelitian, yang
pertama adalah penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah yang
sangat sistematis dan terukur, sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian deskriptif yang
cenderung lebih mengedepankan perspektif subjektif yang dominan.
Dari pemaparan diatas diperoleh kata kunci penelitian meliputi tiga hal yaitu proses,
masalah dan pengambilan keputusan. Untuk sampai pada pengambilan keputusan diperlukan yang
namanya metode untuk menganalisis data yang terkumpul. Adapun analisis data yang menggunakan
teori dan rumus-rumus statistik dalam dunia penelitian pada umumnya disebut sebagai penelitian
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memiliki karakter kerja yang terencana, sistematis, dan jelas sejak
awal hingga tahap pengambilan keputusan.
1. Apakah definisi, karakteristik, prosedur, macam-macam, dan ragam penelitian kuantitatif?
4. Bagaimana cara teknik penarikan sampel dan teknik pengumpulan data ?
5. Bagaimana cara menganalisis data kuantitatif dan cara membuat laporan penelitian yang baik ?
C. Tujuan
2. Memberikan pengetahuan dasar bagi pemula yang ingin memulai penelitian kuantitatif.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat rancangan penelitian kuantitatif.
D. Manfaat
1. Dapat memperluaskonsep atau teori yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
pembahasan tentang penelitian kuantitatif.
2. Digunakan untuk acuan pada praktik pembuatan karya ilmiah, tugas akhir, skripsi, dan penelitian
lainnya.
3. Dikhususkan untuk para pembaca yang ingin melaksanakan penelitian, maka akan memudahkan
dalam langkah-langkah penelitian tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Bruns dan Grove mengatakan bahwa focus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai
berikut :
1. Metode Deskriptif
Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang
tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang
berlaku salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap,
pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu
fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau
subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya (Best, 1982:119).
2. Metode Komparatif
Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk
mengetahui apakah antara dua variabel ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam
penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan
mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari
perbedaan variabel yang diteliti.
3. Metode Korelasi
Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau
lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
4. Metode Survei
Menurut Zikmund (1997), metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di
mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”,
menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai
kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara.
Metode Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti
hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat
didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu.
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang
sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Hubungan pengaruh antara tingkat ekonomi keluarga dengan angka perceraian pada
masyarakat Desa Tahunan RT 02 RW 06 Jepara Tahun 2013 diperoleh hipotesis bahwa, Ho: Tidak ada
hubungan pengaruh antara tingkat ekonomi keluarga dengan banyaknya angka perceraian
dimasyarakatDesa Tahunan RT 03 RW 06 Jepara Tahun 2013. Maka Ha: Ada hubungan pengaruh
antara tingkat ekonomikeluarga dengan banyaknya angka perceraian dimasyarakatDesa Tahunan RT
03 RW 06 Jepara Tahun 2013.
Setelah dilakukan penelitian dengan metode penelitian Survei diperoleh kesimpulan bahwa
tingkat ekonomi keluarga mempengaruhi angka perceraian pada masyarakat Desa Tahunan RT 02
RW 06 Jepara Tahun 2013. Dengan laporan penelitian:
Penelitian kuantitatif merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang
kebenaran sebagai sesuatu yang tunggal, objektif, universal dan dapat diverifikasi. Kebenaran
dicapai dengan metode tertentu. Metode penelitian kuantitatif dikelompokkan ke dalam beberapa
golongan. Ragam penelitian kuantitatif menurut dasar penggolongannya disajikan pada Tabel-2.
Tujuan penelitian adalah menemukan atau mengembangkan teori. Teori akan memandu ke
arah pengumpulan data variabel dan perumusan dugaan sementara jawaban atas pertanyaan
penelitian yang merupakan hubungan variabel. Dalam penelitian kuantitatif, teori dikembangkan
sebagai usaha mencari jawaban pertanyaan penelitian. Usaha pencarian jawaban pertanyaan
penelitian dengan mengembangkan teori akan menghasilkan dua hal, yaitu:
1. Memahami tentang variabel-variabel yang dipersoalkan dalam rumusan pertanyaaan penelitian.
2. Mengajukan jawaban sementara mengenai hubungan variabel yang kebenarannya masih bersifat
teoritik, hipotetik dan tentatif.
Bagian yang paling utama di dalam membuat suatu penelitian adalah bagaimana membuat
rencana (rancangan penelitian). Menurut Babbie (1995), yang dimaksud rencana penelitian adalah
mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu. Pada
penelitian kuantitatif ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menyusun sebuah rangcangan
penelitian, yaitu:
Untuk memilih dan menentukan topik dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa
faktor berikut ini.
a. Pengalaman-pengalaman pribadi dan kehidupan sehari-hari.Pengalaman-pengalaman pribadi ini dapat
berupa pengalamn langsung atau tidak langsung seperti pengalaman yang diceritakan oleh orang lain
pada anda.
b. Masalah di Media Massa
Saat ini begitu banyak jumlah media massa. Berita-berita yang disajikan dapat dipilih untuk dijadikan
topik penelitian.
c. Pengetahuan lapangan dan memperbandingkannya dengan teori.
Adakalanya sebuah penelitian dilakukan hanya untuk mencari tahu atau membandingkannya dengan
teori yang sudah ada sehingga topik yang dipilih pun lebih dititikberatkan pada sekadar keingintahuan
peneliti.
d. Kebutuhan memecahkan penelitian
Selama manusia hidup masalah akan selalu ada. Masalah ini bukanlah dihindari melainkan harus
dicari jalan keluarnya. Salah satunya adalah dengan melakukan penelitian.
e. Peluang (social premiums)
Hal ini berkaitan dengan perizinan dan tingkat kesulitan mencari data. Jika melakukan penelitian di
Indonesia, prosedur perizinan untuk melakukan penelitian harus diketahui. Adakalanya ketika sampai
dilokasi penelitian, orang yang seharusnya dapat memberikan data tidak bersedia memberikannya.
f. Nilai-nilai pribadi
Sering kali antara satu individu, masyarakat, wilayah atau bangsa memiliki ciri khas yang berbeda. Ini
juga merupakan topik yang menarik untuk diteliti.
Latar belakang masalah dalam penelitian menyajikan gambaran yang dapat menjelaskan
mengapa suatu penelitian menarik untuk diteliti. Biasanya diuraikan dalam bentuk deduksi, dimulai
dengan hal-hal yang umum dan diakhiri dengan pembatasan masalah. Ada dua model di dalam
membuat latar belakang masalah, yaitu:
a. Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi objektif dengan kondisi normatif atau asumsi-asumsi
tertentu.
b. Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondis objektif tanpa membandingkannya dengan
kondisi normatif.
Sementara itu jika dilihat dari signifikansinya, penelitian kuantitatif dapat melihatnya dari
empat sisi, yaitu akademis praktis, sosial, teknis. Dikatakan akademis jika jawaban yang diperoleh
dapat menyumbang pemahaman ilmiah, modifikasi teori atau bahkan pembentukan teori baru. Meiliki
manfaat praktis jika penelitian dapat dimanfaatkan langsung untuk tujuan dan kepentingan praktis
pemecahan suatu masalah. Manfaat sosial dari suatu penelitian berupa pembentukan kesadaran,
pengetahuan, serta sikap masyarakat, sedangkan manfaat teknis jika penelitian berusaha menjawab
masalah penelitian dengan melahirkan teknik atau metode penelitian yang lebih valid.
Kerangka teori pada prinsipnya bukan sekadar kumpulan definisi dari berbagai macam buku
namun lebih pada upaya penggalian teori yang dapat digunakan peneliti untuk menjelaskan hakikat
dari gejala yang ditelitinya. Neuman menjelaskan bahwa teori memberikan suatu kerangka yang
membantu dalam melihat permasalahan. Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-
asumsi dasar yang dapat digunakan dan mengarahkan pertanyaan penelitian yang diajukan, serta
membimbing memberikan makna terhadap data. Dalam penelitian kuantitatif peranan karangka teori
adalah sebagai dasar untuk mengajukan pertanyaan sementara (hipotesis) atas pertanyaan penelitian
yang telah dirumuskan.
Pada tahap ini penelitian kuantitaif akan melakukan proses kajian terhadap teori-teori atau
hasil studi terdahulu. Proses ini disebut theoritikal assessment. Kajian terhadap teori atau hasil studi
terdahulu difokuskan pada konsep utama yang digunakan yaitu variabel dependennya.
Variabel dalam penelitian kuantitatif dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi mendahului variabel terikat
dan merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian. Sementara variabel
terikat adalah variabel yang diakubatkan atau yang dipengaaruhi oleh variabel bebas dan sebagai
variabel yang dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian.
Namun bukan berarti dalam penelitian kuantitatif pasti akan terdiri dari dua variabel saja, ada
juga penelitian yang terdiri dari tiga variabel atau bahkan lebih. Variabel inilah yang disebut variabel
kontrol.[3]
Pembentukan model teoritis didasarkan pada proposisi-proposisi yang telah dinyatakan dalam
teori yang ada pada tinjauan kepustakaan dengan cara mengubah konsep menjadi variabel sehingga
lebih mudah diukur dan memunculkan variabel-variabel bebas.
Model analisis merupakan gambaran sederhana tentang hubungan di antara variabel. Tidak
selamanya penelitian dapat membuat model analisis. Hal ini tergantung pada bagaimana variabel yang
satu dapat dihubungkan dengan variabel yang lain.
1. Hipotesis
Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan mengidentifikasikan hubungan antar
variabel. Hubungan antar variabel bersifat hipotesisi. Hipotesis adalah proposisi yang akan diuji
keberlakuannya, atau merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Hipotesis dalam
penelitian kuantitatif dapat berupa hipotesis satu variabel dan hipotesisi dua atau lebih yang dikenal
sebagai hipotesis kausal.
Adapun jenis hipotesis dalam dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaitu hipotesis nol (Ho)
dan hipotesis alternative (Ha). Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan adanya atau tidak
adanya perbedaan atau tidak ada pengaruh antara dua variabel yang dipersoalkan. Hipotesis
alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan ketidaksamaan, perbedaan, atau adanya pengaruh
antara dua variabel yang dipersoalkan.
Konsep yang berhubungan erat dengan sampel adalah populasi. Populasiadalah keseluruhan
gejala atau satuan yang ingin diteliti. Sampel merupakan bagian dari populasiyang ingin diteliti.
Untuk membuat sebuah batasan populasi, terdapat tiga kriteria yang harus terpenuhi, yaitu isi,
cakupan, waktu.
Dalam penjabaran tentang sampel, kita juga diperkenalkan dengan konsep unit analisis dan
unit observasi. Dalam proses penarikan sampel, terdapat juga konsep sampling unit dan sampling
element. Sampling unit adalah satuan yang muncul dalam proses penarikan sampel secara bertahap,
sedangkan sampling element adalah satuan yang menjadi target akhir dalam proses penarikan sampel.
Dengan kata lain, sampling unit akan sama dengan sampling element jika proses penarikan
sampel dilakukan dalam satu tahap, sedang sampling unit akan berbeda dengan sampling element jika
proses penarikan sampel dilakukan dalam beberapa tahap. Ada dua jenis teknik penarikan sampel,
yaitu teknik penarikan sampel probabilita dan teknik penarikan sampel non probabilita.[4]
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ada berbagai macam jenis, antara lain penelitian
survei, penelitian eksperimen, dan analisis data sekunder.
Penelitian survei dengan pertanyaan yang dikirimkan melalui pos atau responden harus
mengisi sendiri, keuntungannya adalah peneliti hanya perlu memberikan pada responden kemudian
meminta responden untuk mengisi kuesioner dan jika melalui pos, peneliti dapat menjangkau wilayah
yang lebih luas. Kelemahannya terutama pada kelengkapan pengisian kuesioner, atau tingkat
pengembaliannya yang rendah dan lama jika dikirim melalui pos. Akibatnya waktu pengumpulan
data akan lama dan biaya pun membengkak.
Dengan metode wawancara tatap muka memiliki keuntungan, antara lain tingkat
pengembalian sangat tinggi, dimungkinkan membuat pertanyaan yang panjang dan kompleks karena
pewawancara dapat melakukan probing, dapat menggunakan alat bantu visual dan dapat mengamati
perubahan tingkah laku (kebereaksian).
Sebaliknya dengan telephone interview. Ada beberapa model wawancara yang bisa dilakukan
oleh peneliti. Pertama, wawancara terstruktur.Wawancara ini dilakukan dengan daftar pertanyaan
yang telah disiapkan sebelumnya dan dilakukan secara face to face, telepon atau email.Kedua
wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang daftar pertanyaannya tidak tersusun dengan
baik.
Dalam penelitian eksperimen, peneliti dapat melakukan manipulasi kondisi dengan memberikan
treatment atau menciptakan sebuah kondisi atau rangsangan pada subjek yang ditelitinya. Penelitian
ini merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur hubungan sebab
akibat.
3. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan
dengan teknik wawancara dan kuesioner. Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-
obyek alam yang lain. Pengumpulan data dengan observasi digunakan bila peneliti berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu kasar.Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi
participant observation, non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi observasi
dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan observasi terstruktur.[5]
Didalam melakukan analisi data kuantitatif ini, terdapat suatu proses dengan beberapa tahap
yang sebaiknya dilakukan oleh seorang peneliti pemula. Untuk mempermudah tahap analisis data
kuantitatif dapat dilakukan dengan:
Data coding merupakan suatu proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada
dalam kuesioner) kedalam bentuk ynng mudah dibaca oleh mesin pengolah data seperti komputer.
Data entering adalah memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam mesin
pengolah data. Caranya dengan membuat coding sheet (lembar kode),direct entry, optical scan sheet
(seperti lembar isian komputer menggunakan pensil 2B).
Untuk membuat laporan yang baik, anda disarankan melakukan beberapa tahapan sebagai
berikut:
1. Langkah pertama adalah membuat garis besar mengenai pernyataan-pernyataan yang menjelaskan
mengenai permasalahan yang dibahas dalam penelitian untuk mengarahkan pada apa yang akan
anda tuangkan dalam laporan penelitian, sehingga isi laporan anda tidak akan menyimpang.
2. Selanjutnya membuat garis besar mengenai kajian pustaka, yang merangkum dan menempatkan
permasalahannya diangkat kedalam rangkaian teori yang digunakan dalam penelitian.
3. Setelah itu, membuat garis besar mengenai rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan sehingga
kegiatan yang sudah dilakukan dapat dipertanggungjawabkan dengan memakai kaidah ilmiah.
4. Langkah berikutnya adalah membuat garis besar mengenai data apa yang akan ditampilkan sebagai
hasil temuan dilapangan.
5. Terakhir adalah membuat garis besar mengenai analisis yang sudah dilakukan yang menggambarkan
keterkaitan antara hasil temuan dengan kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian.
1. Abstrak
Abstrak merupakan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan penelitian yang dibuat secara
ringkas. Umumnya abstrak terdiri dari 150 hingga 200 kata. Fungsi abstrak adalah memberikan
gambaran kepada pembaca mengenai isi laporan yang akan dibacanya.
2. Pendahuluan
Berisi penjelasan secara ringkas dan menyeluruh mengenai bagaimana penelitian dilakukan.
Dalam hal ini peneliti menjelaskan mengenai beberapa hal, yaitu: Rancangan penelitian, subjek
penelitian, pengukuran.
Berisi penjabaran semua hasil temuan di lapangan. Pada bagian ini, peneliti merumuskan
kembali permasalahan yang ada, kemudian menjawabnya dengan hasil temuan yang sudah ada.
6. Pembahasan
Bagian ini menyajikan analisis terhadap hasil temuan yang sudah dikumpulkan. Satu hal yang
tidak boleh terlupakan adalah melihat keterkaitan antara hasil temuan dengan kerangka teori yang
digunakan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang memiliki jumlah dalam penelitiannya, baik
banyak, sedikit, besar, atau kecil yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka merupakan bagian yang
utama dari sebuah penelitian kuantitatif.Macam-macam penelitian kuantitatif antara lain
menggunakan Metode Deskriptif, metode komparatif, metode korelasi, metode survei, metode Ex
Post Facto, metode True Experiment, metode Quasi Experiment, metode subjek Tunggal. Ada pun
prosedurnya yaitu Konseptualisasi masalah penelitian, Berfikir rasional dalam mengkaji teori,
postulat, Pengumpulan data, analisis data, menguji hipotesis, Kesimpulan penelitian.
Demikianlah penyusun makalah ini, kamisadar bahwa dalam penyusunan makalah masih
banyak kekurangan,karena keterbatasan kemampuan kami atau kurangnya referensi. Maka dari itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini berguna bagi para pembacanya dan bisa menambah
ilmu pengetahuan kita semua. Amin ya Rabbal ‘alamin..!
DAFTAR PUSTAKA
Jannah, Lina Miftahul, Prasetyo, Bambang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT.
Rajagrafindo Persada
[3] Bambang Prasetyo Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2011 ), hlm.69
[5] Sugiyono, METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R&D, ( Bandung: ALFABETA,
2012), hlm.145-146