Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

“PEMERIKSAAN EMPEDU”
BLOK DIGESTIVE 1

DISUSUN OLEH :

NAMA : Risa Septia Karisma

NIM : 019.06.0084

KELAS/SESI: A/II

BLOK : Digestive 1

LABORATORIUM TERPADU II
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2020
I. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui sifat-sifat fisik empedu dan reaksinya.
2. Mengetahui emulsi pada empedu
3. Mengetahui kandungan musin dan senyawa anorganik pada empedu.
4. Mengetahui zat warna (pigmen) empedu melalui Gmelin’s test,
Rosenbach Modification Gmallin’s test dan Smith’s test
5. Mengetahui kandungan garam pada empedu.

II. Prinsip Kerja Praktikum


Empedu merupakan campuran sekresi dan ekskresi. Bahan yang disekresi
misalnya garam-garam empedu dan yang diekskresi adalah pigmen-pigmen
empedu dan kolesterol. Garam-garam empedu membantu proses pencernaan dan
penyerapan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Aktivitas tadi disebabkan
karena :
1. Garam empedu merendahkan tegangan permukaan dan membantu
emulsifikasi lemak sehingga memudahkan pencernaan
2. Garam empedu berikatan dengan asam lemak membentuk suatu kompleks
yang lebih mudah larut dan diserap

III. Alat & Bahan


a. Alat
 Tabung reaksi
 Rak tabung reaksi
 Pipet tetes
 Gelas ukur
 Gelas beaker
 pH meter atau kertas pH
 Urinometer
b. Bahan
 Empedu
 Asam asetat 10%
 Perak nitrat 5%
 Barium klorida 5%
 Asam nitrat pekat

Laporan Praktikum BIOKIMIA Blok Digestive 1| 1


 Asam sulfat pekat
 Larutan iodium 0,5%
 Larutan sukrosa
 Aquades
 Minyak
 Kertas saring
 Kertas label

IV. Cara Kerja Praktikum


a. Emulsi pada Empedu
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi (beri label)
2. Ke dalam masing-masing tabung reaksi masukkan :
 Tabung reaksi I : 1 mL minyak dan 9 mL air
 Tabung reaksi II : 1 mL minyak, 9 mL air dan 1 mL empedu
3. Kedua tabung reaksi tersebut dikocok kuat-kuat dan biarkan untuk
beberapa lama di rak tabung reaksi.
4. Perhatikan emulsi yang terjadi

b. Tes Musin dan Senyawa organic


1. Siapkan gelas kimia.
2. Masukkan 10 mL empedu dan encerkan dengan 15 mL aquades
3. Aduk campuran tersebut dan tambahkan asam asetat 10 %
4. Saring endapan yang terbentuk dan uji filtratnya untuk pemeriksaan :
 Klorida dengan manambahkan larutan AgNO3 5 %
 Sulfat dengan menambahkan BaCl2 5 %

c. Tes Pigmen Empedu


Gmelin’s Test
1. Siapkan tabung reaksi bersih dan kering
2. Ke dalam tabung reaksi masukkan sebanyak 2 mL asam nitrat
(HNO3) pekat.
3. Tambahkan dengan hati-hati 2 mL empedu ke dalam tabung tersebut
melalui dinding tabung secara hati-hati sehingga membentuk lapisan
bawah.
4. Pada batas antara kedua larutan tersbut akan terbentuk cincin
berwarna biru, violet sampai merah
5. Ulangi percobaan ini dengan menggunakan empedu yang telah
dincerkan
6. Catatlah warna-warna yang timbul pada bidang batas lapisan tersebut
Rosenbach Modificatio Gmalin’s Test
1. Ambillah sepotong kertas saring dan basahi dengan aquadest
2. Tetesi kertas saring tersebut dengan beberapa tetes empedu
3. Kemudian tetesi lagi dengan 1 – 2 tetes asam nitrat (HNO3) pekat.
4. Perhatikan warna yang terjadi
Smith’s Test
1. Siapkan 1 buah tabung reaksi bersih dan kering
2. Masukkan sebanyak 3 mL larutan empedu encer ke dalam tabung
reaksi
3. Tambahkan beberapa tetes larutan Iodium 0,5% (dalam alkohol) ke
dalam tabung yang berisi larutan empedu encer (1:4)
4. Amati lapisan cincin yang terbentuk diantara kedua lapisan
campuran!
d. Test Pattankoffer’s (Garam Empedu)
1. Siapkan tabung reaksi bersih dan kering
2. Ke dalam tabung reaksi tersebut, masukkan 3 mL empedu encer
3. Tambahkan 5 tetes larutan sukrosa 5%
4. Tuangkan 2 mL asam sulfat pekat perlahan-lahan sehingga membentuk
lapisan bawah.
5. Perhatikan warna cincin yang terbentuk pada batas kedua lapisan tersebut
Dasar reaksi adalah pembentukan furfural dari sukrosa

V. Hasil Praktikum
1. Emulsi pada Empedu
Tabung Reaksi Perlakuan Hasil

Tabung I Minyak dan air terpisah.


Minyak + Aquades
(Tanpa empedu) Minyak di atas air di bawah.

Tabung II Minyak + Aquades + Empedu dan minyak

(Terdapat Empedu) Empedu tercampur, warna hijau lumut


Tabung I : Minyak + Aquadest Tabung II : Minyak + Aquadest +
Empedu

Kedua tabung dihomogenasikan Hasil pada kedua tabung

2. Tes Musin dan Senyawa Organik


Tabung Reaksi Filtrat Penambahan Hasil

Tabung I (Empedu + Aquadest Filtrat 1 + Terdapat

(Clorida) + Asam Asetat 10%) AgNO3 5% endapan hijau

Tabung II (Empedu + Aquadest Filtrat 2 + Tidak Terdapat

(Sulfat) + Asam Asetat10%) BaCl2 5 % endapan

Empedu sebelum penambahan Empedu setelah penambahan asam


asam asetat asetat terdapat endapan putih
Campuran empedu dan asam asetat Filtrat dibagi ke dalam dua tabung
di filtrasi

Tabung 1 ( Clorida) Tabung I (Clorida) terdapat


Tabung 2 (Sulfat) endapan putih (berwarna endapan
hijau dikarenakan tertutup oleh
empedu) Tabung II tidak terdapat
endapan

3. Tes Pigmen Empedu


Gmelin’s Test

Tabung Reaksi Perlakuan Pengamatan


Ketika pencampuran,
berwarna hijau tua dan
bening
2 mL HNO3 + 2 mL
Setelah pencampuran
I empedu, diteteskan melalui
berwarna hijau tua dan
dending tabung
bening diantaranya
terdapat cincin berwarna
coklat
Larutan asam nitrat (HNO3) Empedu ditetesi pada dinding tabung

Ketika pencampuran Setelah Pencampuran

Rosenbach Modificatio Gmalin’s Test


Tempat Reaksi Perlakuan Hasil
Kertas saring dibasahi Sebelum pencampuran,
aquades dan ditetesi berwarna hijau tua
empedu
Kertas saring
Ditetesi HNO3 Setelah pencampuran
berwarna hijau tua di
pinggir, di tengah ungu

Kertas saring ditetesi empedu Sebelum pencampuran berwarna


hijau tua
Ketika ditetesi HNO3 Setelah pencampuran, terbentuk
warna orange, ungu dan hijau

Smith’s Test
Tabung Reaksi Perlakuan Hasil
Empedu encer sebelum
Sebelum pencampuran
pencampuran dalam tabung
berwarna hijau tua
reaksi
I Cairan ditetesi dengan Setelah pencampuran
larutan iodium 0,5% berwarna hijau dan
terdapat cincin yang
berwarna hijau tua

Cairan empedu dimasukkan ke Ketika ditetesi dengan larutan


dalam tabung iodium

Hasil pengamatan Terdapat cincin berwarna coklat


diatas dan labisan bawah berwarna
hijau tua
4. Test Pattankoffer’s (Garam Empedu)
Tabung Reaksi Perlakuan Hasil

Terbentuk warna hijau


Larutan empedu encer +
muda dan sedikit
larutan sukrosa 5%
coklat

I Membentuk lapisan

Ditambahkan asam sulfat bawah.

pekat perlahan Warna larutan menjadi


hijau-coklat

Larutan empedu encer + larutan Terbentuk warna hijau muda dan


sukrosa 5% sedikit coklat

Ditambahkan asam sulfat pekat Membentuk lapisan bawah.


perlahan Warna larutan menjadi hijau-coklat
serta kuning
VI. Pembahasan
1. Emulsi pada Empedu

Uji emulsi pada empedu pada praktikum ini menggunakan dua


tabung. Tabung pertama tidak berisikan cairan empedu sedangkan tabung
kedua berisi cairan empedu.

Percobaan pertama, pada tabung I dilakukan pencampuran


air/aquadest dengan minyak. Hasil yang didapat yaitu air dan minyak tak
dapat bersatu. Hal ini disebabkan oleh kepadatan air dan minyak berbeda.
Kepadatan air lebih besar dari kepadatan minyak, hal ini menjelaskan
mengapa posisi air berada di dasar tabung, sedangakn minyak berada di atas
air. Cairan dengan kepadatan lebih besar akan turun, tetapi cairan dengan
kepadatan lebih kecil akan naik/mengapung. Alasan lain air dengan minyak
tak dapat bersatu adalah air bersifat polar dan minyak bersifat nonpolar.

Percobaan kedua, pada tabung II dilakukan pencampuran antara


minyak, cairan empedu, dan air/aquadest. Mula-mula minyak ditambahkan
dan diaduk dengan air, kemudian ditambah cairan empedu. Kemudian
dihomogenasi, reaksi yang timbul ialah terjadi pengemulsian lemak oleh
larutan empedu. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan fungsi larutan empedu
adalah untuk mengemulsi lemak, tepatnya garam sodium dalam larutan
empedu mengemulsi lemak pada minyak. Hasil yang didapat adalah minyak
dan air bersatu.

Pada kasus ini empedu berperan penting dalam hal bersatunya air
dengan minyak. Cairan empedu mengandung garam empedu yang berperan
sebagai pengemulsi dan penghancur molekul besar lemak menjadi suspensi
lemak dan absorpsi dari lemak. Garam empedu meningkatkan kelarutan
kolesterol, lemak, dan vitamin di dalam lemak. Garam empedu bergabung
dengan lemak membentuk kombinasi micelles (agregat asam lemak,
monoliserida, dan kolesterol). Kombinasi/kompleks tersebut larut dalam air.
Hal ini menjelaskan mengapa air dan minyak bersatu bersama pada
percobaan di tabung II.

Berdasar hasil percobaan, dapat dilihat bahwa empedu memiliki peran


penting dalam sistem pencernaan. Empedu memperhalus butiran lemak
menjadi emulsi sehingga mudah larut dalam air dan diserap usus. Peran
empedu lainnya secara teoritis yakni sebagai saluran eksresi pigmen dan
substansi toksik dari aliran darah, membuang limbah tubuh seperti kelebihan
kolesterol dan pigmen hasil pemecahan eritrosit.

2. Tes Musin dan Senyawa Organik


Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein dan
senyawa-senyawa anorganik dalam empedu seperti Cl- dan SO42-. Dimana
pada percobaan ini empedu tersebut terlebih dahulu diencerkan untuk
mempermudah pengamatan. empedu encer kemudian ditambahkan dengan
asam asetat. Penambahan asam aetat berfungsi sebagai pengasam dan untuk
mengendapkan musin yang terdapat dalam empedu setelah penambahan
asam, terbentuk endapan berwarna putih yang menandakan bahwa di dalam
empedu terdapat musin, yaitu suatu golongan glikoprotein, dimana protein
berikatan dengan karbohidrat. Larutan kemudian disaring untuk memisahkan
endapan dengan filtratnya. karena endapan tersebut dapat menggangu proses
identifikasi. Kemudian filtratnya dibagi ke dalam 2 tabung untuk identifikasi
senyawa anorganik pada empedu.
a. Tabung I (Clorida)
Pengujian adanya kandungan ion Cl- dilakukan dengan cara
menambahkan AgNO3 ke dalam filtrat yang dihasilkan dari penyaringan
pada tes musin. Pada percobaan ini hasilnya didaparkan endapan
berwarna putih (namun pada pengamatan berwarna hijau dikarenakan
tertutup empedu) yang menandakan bahwa pada cairan empedu positif
(+) mengandung ion klorida atau adanya ion Cl-. Hal ini sesuai dengan
teori yang menyatakan bahwa, suatu sampel yang ditambahkan dengan
AgNO3 akan diperoleh endapan yang menandakan adanya ion Cl-
b. Tabung II (Sulfat)
Pengujian adanya kandungan ion SO42- pada empedu, dilakukan
dengan cara menambahkan BaCl2 ke dalam filtrate. Pada percobaan ini
dihasilkan warna filtrate tetap hijau muda secara keseluruhan dan tidak
terdapat endapan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pengujian filtrate
pada tabung II negative mengandung senyawa organic sulfat. Seperti
teorinya mengatakan bahwa bila suatu sampel ditambahkan BaCl 2 maka
akan diperoleh suatu endapan yang menunjukkan hasil poeitif
mengandung senyawa organic sulfat.
3. Tes Pigmen Empedu
a. Gmelin’s Test
Uji Gmelin digunakan untuk menentukan adanya pigmen empedu
dalam urin dengan membentuk banyak warna dengan penambahan asam
nitrat pekat. Hal ini menunjukan bahwa empedu memiliki pigmen yang
dapat mempengaruhi larutan dan memberikan perubahan warna.
Pada tes zat warna yang pertama digunakan tes Gmelin, yaitu tes yang
berdasarkan atas reaksi asam nitrat dengan zat warna menghasilkan
serangkaian warna hasil oksidasi.
Pada percobaan setelah penambahan HNO3 pekat ke dalam empedu
encer dihasilkan dua lapisan, dimana diantara dua lapisan tersebut
terdapat cincin yang berwarna ijau, coklat dan jingga. Adanya cincin
yang terbentuk menandakan dalam empedu terdapat bilirubin.
 Hijau : Merupakan warna pigmen dari empedu

 Jingga-coklat : Menunjukkan adanya reaksi antara bilirubin (pigmen


kuning) dengan larutan HNO3 pekat.

 Tidak berwarna : warna dari HNO3


b. Rosenbach Modificatio Gmalin’s Test
Pada tes zat pigmen yang kedua digunakan uji Rosenbach Modificatio
Gmalin’s test yaitu tes yang dinyatakan dengan perubahan warna yang
merupakan hasil dari oksidasi asam nitrat pada empedu.
Pada kertas saring yang ditetesi aquades dan empedu sebelum
pencampuran menghasilkan warna hijau pada bagian tengahnya. Setelah
ditetesi dengan asam nitrat, mulailah terbentuk warna ungu dan orange
dibagian tengahnya seperti pada gambar di bawah ini :

Asam nitrat mengoksidasi empedu menyebabkan perubahan warna.


Perubahan warna yang diperoleh berwarna ungu hingga orange. Tujuan
dari uji ini adalah untuk mengetahui adanya pigmen empedu dalam
empedu.
c. Smith’s Test
Percobaan ini menggunakan larutan I2 0,5% dalam alcohol yang
direaksikan dengan empedu encer. Penambahan I2 0,5% memiliki fungsi
yang sama dengan HNO3 pekat yaitu mengoksidasi zat warna empedu
dan larutan didiamkan. Dari percobaan diperoleh larutan lapisan atas
berwarna coklat dan lapisan bawah hijau. Cincin yang berwarna hijau
menandakan pengujian positif mengandung zat warna biliverdin. Saat
penambahan I2 dilakukan secara perlahan-lahan agar lapisan I2 tetap
berada di lapisan atas dan tidak bercampur dengan lapisan empedu
dengan tujuan untuk memudahkan saat mengamati.

 Lapisan di atas coklat merupakan iodium yang diteteskan perlahan-


lahan melalui dinding tabung

 Lapisan bawah berwarna hijau merupakan zat warna biliverdin


yang terdapat pada empedu.

4. Tes Pattankoffer’s (Garam Empedu)


Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya asam empedu.
Empedu diencerkan terlebih dahulu dan ditambahkan Kristal sukrosa yang
berfungsi untuk meningkatkan tegangan permukaan, setelah itu ditambahkan
dengan asam sulfat pekat dan terbentuk 2 lapisan, lapisan atas berwarna
hijau dan lapisan bawah berwarna kuning dan terbentuk cincin coklat.
 Hijau : Merupakan warna dari pigmen empedu
 Coklat/keunguan : Asam sulfat + empedu
 Kuning : Asam sulfat
 Bening : Larutan Sukrosa
Larutan sukrosa dan asam sulfat akan membentuk gula seksosa yang
kemudian membentuk hidroksimetilfurfural yang ditandai dengan adanya
cincin coklat-keunguan.
VII.Penutup
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pengamatan pada beberapa percobaan diatas
dapat disimpulkan bahwa :
1. Uji Emulsi pada empedu, empedu berperan penting dalam hal
bersatunya air dengan minyak. empedu memiliki peran penting dalam
sistem pencernaan. Empedu memperhalus butiran lemak menjadi
emulsi sehingga mudah larut dalam air dan diserap usus.
2. Uji Musin dilakukan untuk melihat adanya senyawa organik dalam
empedu. Hal ini ditandai dengan adanya endapan musin.
3. Uji Pigmen pada empedu terdiri dari tiga pengujian, yaitu :
a. Uji Gmelin adalah uji pigmen pada empedu. Hijau merupakan
warna pigmen empedu, kuning merupakan reaksi bilirubin dengan
HNO3.
b. Uji Rosenbach Modificatio Gmalin digunakan untuk pengujian
pigmen empedu dinyatakan dengan perubahan warna yang
merupakan hasil dari oksidasi asam nitrat pada empedu. Perubahan
warna yang diperoleh berwarna ungu hingga orange.
c. Uji smith adalah uji pigmen pada empedu diperoleh larutan lapisan
atas berwarna coklat dan lapisan bawah hijau. Cincin yang berwarna
hijau menandakan pengujian positif mengandung zat warna
biliverdin.
4. Uji pettenkofer bertujuan membuktikan adanya garam dan asam
empedu. Hijau adalah asam empedu, kuning: asam sulfat, ungu/coklat:
asam sulfat + empedu, putih yaitu sukrosa.
b. Saran

Pada proses pembelajaran PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) ini,


diharapkan bagi coordinator ataupun petugas pada laboratorium biokimia
agar lebih memperlihatkan jelas nama larutan reaksi pada tabung, jika ingun
dihadapkan ke kamera, nama tempelan pada tabung alangkah lebih baiknya
dihadapkan juga ke kamera agar ketika mahasiswa men-screenshoot nama
larutan pada tabung reaksinya terlihat jelas. Sehingga mahasiswa mengetahui
tabung tersebut isinya larutan apa, dan dapat dengan tepat disusun ke dalam
laporan.
Untuk selanjutnya, saran saya agar pemegang kamera juga
memperlihatkan seluruh alat dan bahan serta mengarahkan kamera ke arah
proses yang ditunjukkan oleh pemberi materi.
DAFTAR PUSTAKA

Affandi I. 2015. ‘Laporan Praktikum Biokimia Pencernaan’. Fakultas Pertanian,


Perikanan dan Biologi. Universitas Bangka Belitung

Alfian, W. 2016. ‘Peran Empedu dalam Proses Pencernaan’. Diakses pada tanggal 21
Juni 2020

Anonim., 2015. ‘Penuntun dan Laporan Praktikum Biokimia Umum’. Makassar;


Farmasi UMI

Fatimah, S, dkk. 2019. ‘Analisis Enzim Pencernaan menggunakan Variasi Uji’.


Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo

Nathania, A. 2015. ‘Laporan biokimia enzim, saliva, empedu’. Diakses pada tanggal
21 Juni 2020

Tim Laboratorium Biokimia, 2020. ‘Buku Panduan Praktikum Biokomia Blok


Gigestive 1’. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar. Mataram : FK
UNIZAR

Anda mungkin juga menyukai