BERTANGGUNG JAWAB
Disusun oleh:
Ariwaldi Sinaga( 201028)
Semester 1D
i. Latar belakang
Dalam dunia bisnis banyak sekali hal-hal yang perlu dibahas, bisnis tidak hanya
mencakup hubungan antara pembeli dan penjual, memproduksi barang kemudian
memasarkannya kepada konsumen dan pelanggan mereka. Namun didalam dunia
bisnis tersebut banyak hal yang perlu diperhatikan dan diterapkan oleh pelaku bisnis
dalam menjalankan bisnis yang ia kelola. Etika bisnis yang baik perlu diterapkan
dalam dunia bisnis karena hal ini akan menimbulkan dampak timbal balik yang
seimbang antara pelaku bisnis seperti antara manajer dalam merekrut karyawan
baru yang memenuhi syarat, sikap jujur antara pelaku bisnis dengan karyawannya,
dan sikap perusahaan terhadap para pelanggan ataupun agen lainnya yang terlibat
dalam dunia bisnis tersebut. Etika bisnis dapat memberikan banyak keuntungan
untuk pelaku bisnis apabila dilakukan dengan baik. Di era modernisasi seperti saat
ini banyak terjadi kecurangan yang dilakukan pelaku bisnis untuk mendapatkan
keuntungan yang besar. Oleh sebab itu etika bisnis diperlukan untuk membatasi
perilaku pelaku bisnis yang dirasa menyimpang dari aturan dan undang-undang
yang ada tentang bisnis. Tanggung jawab para pelaku bisnis terhadap apa yang
mereka kelola pun juga perlu diperhatikan. Semakin naik dan berkembang sebuah
usaha maka semakin besar pula tanggung jawab social yang ada, seperti tanggung
jawab terhadap lingkungan, tanggung jawab terhadap para pelaku bisnis yang
terlibat (karyawan, pelanggan dan lain sebagainya). Etika dan tanggung jawab
dalam berbisnis diperlukan untuk menyeimbangkan keadaan buruk didalam sebuah
bisnis yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Tanggung jawab terhadap lingkungan saat
ini kurang diperhatikan oleh karenanya perlu ditingkatkan kesadaran dari para
pelaku bisnis dalam membuang limbah agar tidak mencemari lingkungan dan
ekosistem yang ada.
Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert dalam bukunya yang berjudul “bisnis”
mereka mengatakan bahwa Pengertian etika bisnis adalah istilah yang biasanya
berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh menejer atau
pemilik suatu organisasi. Perilaku etis merupakan perilaku yang mencerminkan
keyakinan perseorangan dan norma-norma social yang diterima secara umum
sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik. Sedangkan perilaku
tidak etis merupakan perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan norma-
norma social dianggap salah atau buruk.
Jadi didalam menjalankan bisnis pelaku bisnis perlu mengetahui bagaimana etika-
etika yang ada dalam dunia bisnis tersebut sehingga tidak menimbulkan masalah
baik dari dalam bisnis tersebut maupun lingkungan bisnis internal dan eksternal,
agar bisnis yang dijalankan dapat menghasilkan hasil yang maksimal dan konsumen
tetap menjadi pelanggan.
Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert menyatakan bahwa Tanggung jawab social
adalah usaha suatu bisnis menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan
individu yang berfokus terhadap lima kelompok utama yaitu; pelanggan, karyawan,
investor, pemasok, dan komunitas local tempat mereka menjalankan bisnisnya.
III. PEMBAHASAN
Etika bisnis (Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert) adalah istilah yang biasanya
berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh menejer atau
pemilik suatu organisasi. Didalam bisnis etika para pelaku bisnis perlu di terapkan
begitu pula etika seorang manajer (etika manajerial) terhadap karywannya,
karyawan terhadap pemilik bisnis, maupun etika perusahaan terhadap para
pelanggan dan agen lain yang mendukung perkembangan suatu bisnis yang dikelola
tersebut.
Berikut Penjelasan mengenai ketiga kategori yang ada dalam etika manajerial
1.Perilaku terhadap karyawan, kategori ini meliputi hal seperti merekrut, memecat,
menentukan kondisi upah dan kerja, serta memberikan privasi dan respek. Pedoman
perekrutan dan pemecatan hanya dilakukan dan didasarkan pada kemampuan kerja
para pekerja yang akan menentukan keputusan tersebut. Seperti seorang manajer
yang membutuhkan karyawan baru yang lebih baik namun dengan cara merekrut
orang-orang yang dianggap memiliki kekerabatan dengan mereka, padahal masih
ada orang lain yang lebih memenuhi syarat untuk dapat diterima dan menjadi bagian
dari bisnis tersebut, hal seperti ini boleh dan bisa saja terjadi namun perilaku ini
menunjukan perilaku yang kurang etis karena tidak dapat diterima walaupun tidak
melanggar hukum. Dalam hal menentukan upah dan kerja etika seorang manajer
harus bertindak secara adil dan bijaksana. Seorang manajer memberi upah
karyawan sesuai dengan kesepakatan dan undang-undang yang mengatur tentang
upah karyawan hal ini perlu diperhatikan dan diterapkan agar keuangan dalam
berbisnis tetap berjalan seimbang. Para pekerja juga tidak bisa menuntut ataupun
mengeluh dengan upah yang mereka terima dari manajer karena mereka takut
diberhentikan bekerja. Apabila seorang manajer melakukan kecurangan dan etika
yang kurang baik terhadap upah dan kerja karyawannya maka akan timbul masalah
serius yang merugikan perusahaan dan pelaku bisnis, seperti adanya pembubaran
usaha yang akan mengorbankan banyak karyawan yang bekerja sehingga terjadi
peningkatan angka pengangguran dimasyarakat.
2.Perilaku terhadap organisasi, perilaku yang muncul antara karyawan terhadap
pemilik bisnis khususnya dalam kasus seperti konflik kepentingan, kerahasiaan, dan
kejujuran. Konflik kepentingan terjadi ketika karyawan memanfaatkan aktivitas
individu untuk mendapatkan keuntungan dan merugikan pemilik bisnis dengan
berbagai macam cara dilakukan. Kerahasiaan perusahaan yang perlu dijaga oleh
karyawan juga penting dilakukan guna menghadapi persaingan antar pelaku bisnis
dan rahasia perusahaan tidak dapat diketahui pelaku bisnis yang lain. Dalam hal ini
diperlukan sikap saling jujur antar pemilik bisnis ataupun karyawannya.
3.Perilakuterhadapa agen ekonomi lainnya, etika juga penting dalam hubungan
antara perusahaan dan karyawannya terutama pelanggan, pesaing, pemegang
saham, pemasok, penyalur dan serikat buruh. Etika pelaku bisnis terhadap
pelanggan yang perlu diciptakan guna meningkatkan jumlah pelanggan dalam
melayani para pelanggan dengan sikap yang baik, ramah, dan menjual produk yang
baik kualitasnya.
Tanggung jawab terhadap pihak yang berkepentingan
Pelaku bisnis bertanggung jawab terhadap pihak yang berkepentingan atas mereka
yang berfokus pada lima kelompok utama (pelanggan, karyawan, investor, pemasok,
dan komunitas local) kemudian mereka akan memilih pihak yang berkepentingan
lainnya yang relevan atau penting bagi organisasinya dan memncoba memenuhi
kebutuhan dan pengharapan mereka dalam berbisnis.
Polusi air, polusi air terjadi akibat dari pembuangan sampah dan air bahan-bahan
kimia pabrik. Apabila hal ini dibiarkan terus terjadi akan mengakibatkan banyak
timbulnya masalah yang akan merugikan manusia dan kehidupan ekosistem seperti
adanya banjir, pencemaran air, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang pelaku bisnis harus
mengerti apa saja tanggung jawab dan sikap yang baik dalam menjalankan
bisnisnya. Sikap terhadap lingkungan bisnis, para pelaku bisnis yang terlibat didalam
bisnis tersebut maupun sikap terhadap para konsumen.
Saran
Pelaku bisnis harus menerapkan dan menumbuhkan sikap bertanggung jawab
dengan bijaksana dalam mengelola bisnisnya. Memperhatikan dampak dan
pengaruh baik maupun buruk terhadap apa yang dikerjakan. Para pelaku bisnis juga
perlu membuat saluran khusus untuk menampung limbah pabrik dari bisnis yang
dikelolanya sehingga tidak merugikan lingkungan dan tidak merusak ekosistem yang
ada.
V. DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Ricky W. Dan Ebert, Ronald J. 1996.bisnis.edisi kedelapan