1. Apabila budaya organisasi tidak baik maka kemungkinan kemajuan perusahaan
tersebut akan terancang di karenakan budaya organisasi adalah dalah satu perananpenting dalam mencapi target perusahaan tersebut, dan apabila budaya perusahaan baik di kenal masyarakat maka kemungkinan kemajuan sebuah perusahaan semakin cepat tercapai. 2. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat, Sebagai pengikat suatu masyarakat, Sebagai sumber, Sebagai kekuatan penggerak, Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah, Sebagai pola perilaku, Sebagai warisan, Sebagai pengganti formalisasi, Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan, Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state. 3. peranan pemimpin dalam mengembangkan budaya organisasi terletak pada komunikasinya dan sebagai role modelling. Komunikasi yang ada di dalam perusahaan merupakan bagian penting yang harus diperhatikan pemimpin, karena komunikasi merupakan alat bagi pemimpin untuk menjalankan budaya yang diharapkan.Sebagai role modelling, pimpinan perusahan cukup baik, karena setiap karyawan mempunyai perilaku dan persepsi mengenai pimpinan sebagai panutan. Penulis menyarankan agar sebaiknya kedisiplinan karyawan yang sudah terbangun dengan baik hendaknya selalu dipelihara dengan jalan selalu mengadakan pemantauan dan tentunya dengan sanksi apabila terjadi pelanggaran. 4. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi budaya organisasi antara lain: o Sejarah Organisasi. Sejarah organisasi memuat tentang bagaimana proses pendirian suatu organisasi tersebut, keberhasilan yang dimulai dari bawah, pengurangan tenaga kerja, pemindahan karyawan dan juga masalah-masalah lain yang muncul dalam organisasi. o Kebiasaan, Merupakan suatu pengulangan aktivitas yang dilakukan dalam organisasi sehingga akan menjadi suatu kebiasaan dan juga akan menjadi budaya yang ada dalam organisasi tersebut. o Bahasa, Dengan mempelajari bahasa organisasi yang ada, maka pelaku-pelaku organisasi pun akan mempelajarinya bahasa-bahasa tersebut dan akan berusaha mempertahankannya. 5. hubungan manusia dalam organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat suatu hubungan perlu dipelajari. Sikap, skill, moral dari seseorang, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan yang bersifat organisasi. Hubungan manusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang sampai kepada hubungan yang kompleks. Jadi dalam organisasi terjadi hubungan yang sifatnya individual, kelompok, dan hubungan organisasi. 6. Jika komunikasi di dalam sebuah organisasi dapat berlangsung dengan baik, maka organisasi tersebut dapat berkembang dan maju yang mana sebuah proses komunikasi dapat berhasil jika dilakukan dengan efektif. Proses komunikasi dikatakan sebagai komunikasi efektif jika orang yang bertugas sebagai penyampai pesan (komunikator) dapat menyampaikan pesan-pesan yang dimaksud kepada audiens atau penerima pesan (komunikan) dengan baik. 7. Kepuasan kerja sifatnya sangat individual. Faktor yang akan menunjang seseorang merasa puas terhadap suatu pekerjaan akan banyak sekali, perasaan senang terhadap pekerjaan yang dirasakan oleh seorang pekerja yang satu dengan pekerja lainnya belum tentu sama. Seseorang merasa senang terhadap segi pekerjaan tertentu belum tentu disebabkan oleh alasan yang sama dari masing-masing pekerja. Semakin banyak aspek pekerjaan yang sesuai dengan keinginan pekerja, maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerjanya. Demikian pula sebaliknya, semakin sedikit kesesuaian antara keinginan pekerja dengan aspek pekerjaannya, maka semakin rendah tingkat kepuasan kerjanya. Sedangkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kepuasan kerja dapat berasal dari dalam diri pekerja itu sendiri, maupun dari lingkungan kerjanya. 8. Hambatan utama yang dihadapi organisasi adalah rendahnya motivasi kerja karyawan. Hal ini menghambat pencapaian efektivitas organisasi yang menuntut adanya peran aktif dari pelaku organisasi, yaitu sumber daya manusianya untuk dapat mengelola sumber daya lain yang ada dalam organisasi dalam mencapai tujuannya. Lemahnya kerja sama tim. Pelaku-pelaku organisasi kurang dapat saling bahu-membahu dan saling menopang dengan kekuatan dan kelemahannya masing-masing dalam bekerja sama demi mencapai tujuannya. Hal ini akan menghambat pencapaian hasil kerja kelompok. 9. Produk yang berkualitas adalah jikalau kondisi fisik, fungsi dan sifat suatu produk baik barang atau jasa berdasarkan tingkat mutu yang diharapkan seperti durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, reparasi produk serta atribut produk lainnya dengan tujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggan. 10. Kendala dalam menghdapi managemen kwalitas yitu gabaiman seorang dapat mempertahankan kwalitas barang yang mana apabila kwalitas barang bagus dan konsumen merasa puas secara otomatis akan meningkatkan pasar pada suatu perusahaan tersebut.