Anda di halaman 1dari 2

Nama : Piccer Simanjuntak

Nim : 7183144027

Jawaban :

1. Apabila budaya organisasi tidak baik maka kemungkinan kemajuan perusahaan


tersebut akan terancang di karenakan budaya organisasi adalah dalah satu
perananpenting dalam mencapi target perusahaan tersebut, dan apabila budaya
perusahaan baik di kenal masyarakat maka kemungkinan kemajuan sebuah
perusahaan semakin cepat tercapai.
2. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat, Sebagai pengikat suatu masyarakat,
Sebagai sumber, Sebagai kekuatan penggerak, Sebagai kemampuan untuk membentuk
nilai tambah, Sebagai pola perilaku, Sebagai warisan, Sebagai pengganti formalisasi,
Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan, Sebagai proses yang menjadikan
bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state.
3. peranan pemimpin dalam mengembangkan budaya organisasi terletak pada
komunikasinya dan sebagai role modelling. Komunikasi yang ada di dalam
perusahaan merupakan bagian penting yang harus diperhatikan pemimpin, karena
komunikasi merupakan alat bagi pemimpin untuk menjalankan budaya yang
diharapkan.Sebagai role modelling, pimpinan perusahan cukup baik, karena setiap
karyawan mempunyai perilaku dan persepsi mengenai pimpinan sebagai panutan.
Penulis menyarankan agar sebaiknya kedisiplinan karyawan yang sudah terbangun
dengan baik hendaknya selalu dipelihara dengan jalan selalu mengadakan pemantauan
dan tentunya dengan sanksi apabila terjadi pelanggaran.
4. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi budaya organisasi antara lain:
o Sejarah Organisasi. Sejarah organisasi memuat tentang bagaimana proses
pendirian suatu organisasi tersebut, keberhasilan yang dimulai dari bawah,
pengurangan tenaga kerja, pemindahan karyawan dan juga masalah-masalah
lain yang muncul dalam organisasi.
o Kebiasaan, Merupakan suatu pengulangan aktivitas yang dilakukan dalam
organisasi sehingga akan menjadi suatu kebiasaan dan juga akan menjadi
budaya yang ada dalam organisasi tersebut.
o Bahasa, Dengan mempelajari bahasa organisasi yang ada, maka pelaku-pelaku
organisasi pun akan mempelajarinya bahasa-bahasa tersebut dan akan
berusaha mempertahankannya.
5. hubungan manusia dalam organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku
komunikasi dari orang yang terlibat suatu hubungan perlu dipelajari. Sikap, skill,
moral dari seseorang, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan yang bersifat
organisasi. Hubungan manusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana
yaitu hubungan diantara dua orang sampai kepada hubungan yang kompleks. Jadi
dalam organisasi terjadi hubungan yang sifatnya individual, kelompok, dan hubungan
organisasi.
6. Jika komunikasi di dalam sebuah organisasi dapat berlangsung dengan baik, maka
organisasi tersebut dapat berkembang dan maju yang mana sebuah proses komunikasi
dapat berhasil jika dilakukan dengan efektif. Proses komunikasi dikatakan sebagai
komunikasi efektif jika orang yang bertugas sebagai penyampai pesan (komunikator)
dapat menyampaikan pesan-pesan yang dimaksud kepada audiens atau penerima
pesan (komunikan) dengan baik.
7. Kepuasan kerja sifatnya sangat individual. Faktor yang akan menunjang seseorang
merasa puas terhadap suatu pekerjaan akan banyak sekali, perasaan senang terhadap
pekerjaan yang dirasakan oleh seorang pekerja yang satu dengan pekerja lainnya
belum tentu sama. Seseorang merasa senang terhadap segi pekerjaan tertentu belum
tentu disebabkan oleh alasan yang sama dari masing-masing pekerja. Semakin banyak
aspek pekerjaan yang sesuai dengan keinginan pekerja, maka semakin tinggi tingkat
kepuasan kerjanya. Demikian pula sebaliknya, semakin sedikit kesesuaian antara
keinginan pekerja dengan aspek pekerjaannya, maka semakin rendah tingkat kepuasan
kerjanya. Sedangkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kepuasan
kerja dapat berasal dari dalam diri pekerja itu sendiri, maupun dari lingkungan
kerjanya.
8. Hambatan utama yang dihadapi organisasi adalah rendahnya motivasi kerja karyawan.
Hal ini menghambat pencapaian efektivitas organisasi yang menuntut adanya peran
aktif dari pelaku organisasi, yaitu sumber daya manusianya untuk dapat mengelola
sumber daya lain yang ada dalam organisasi dalam mencapai tujuannya. Lemahnya
kerja sama tim. Pelaku-pelaku organisasi kurang dapat saling bahu-membahu dan
saling menopang dengan kekuatan dan kelemahannya masing-masing dalam bekerja
sama demi mencapai tujuannya. Hal ini akan menghambat pencapaian hasil kerja
kelompok.
9. Produk yang berkualitas adalah jikalau kondisi fisik, fungsi dan sifat suatu produk
baik barang atau jasa berdasarkan tingkat mutu yang diharapkan seperti durabilitas,
reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, reparasi produk serta atribut produk
lainnya dengan tujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen atau
pelanggan.
10. Kendala dalam menghdapi managemen kwalitas yitu gabaiman seorang dapat
mempertahankan kwalitas barang yang mana apabila kwalitas barang bagus dan
konsumen merasa puas secara otomatis akan meningkatkan pasar pada suatu
perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai