Anda di halaman 1dari 3

3.

ANATOMI SKELETAL MUSCLES

* Sebelum mempelajari anatomi otot skeletal sebaiknya menguasai materi skeleton terlebih dahulu.

INTRO
Sel-sel (serabut) otot disebut juga miosit. Prefix “myo-“ dan
“sarco-“ digunakan untuk kata yang berhubungan dengan otot. Miosit
terbagi menjadi 3 jenis yaitu otot skeletal, otot jantung (miocard), dan
otot polos. Otot skeletal dan otot jantung memiliki struktur yang sama
yaitu struktur otot striata, karena miosin dan filamen aktin nya tersusun
secara reguler dan repeating structures (sarcomeres) yang membuat
sel-selnya tampak cross-striated.
Otot skeletal merupakan otot terbanyak dalam tubuh. Otot ini
tersusun atas sel-sel yang panjang, multinucleated yang paralel, yang
dibungkus menjadi satu oleh lapisan collagenous. Pengaturannya yang
sempurna membuat otot skeletal dapat berkontraksi secara kuat,
dengan keluaran sekitar 100 watt per kilogram jaringannya. Namun
demikian, jarak kontraksinya tidak besar, hanya dapat memendek 30%.
Otot skeletal diinervasi oleh serabut saraf motorik somatik
dengan pergerakan yang disadari (volunter). Namun definisi “disadari”
adalah kurang tepat karena otot skeletal berperan pada banyak gerakan
yang diantaranya ada gerakan yang tidak disadari seperti bernafas,
berkedip, dan menelan.
Secara anatomi, otot skeletal memiliki banyak bentuk.
Berdasarkan pola pengaturan fasciculus nya, otot skeletal terbagi menjadi paralel, convergen, pinnatus, dan
sirkuler. Mayoritas otot skeletal dalam tubuh manusia adalah otot paralel. Pada otot paralel, fasciculusnya
paralel dengan axis panjangnya. Pada otot konvergen, fasciculusnya menyebar atau meluas diatas satu situs
perlekatan. Otot konvergen ini dapat menarik sebuah tendon, aponeurosis, maupun pita serat kolagen.
Bentuknya menyebar seperti kipas dengan tendon sebagai apexnya, contohnya m.pectoralis. Pada otot
pinnatus, fasciculusnya membentuk sudut yang sama dengan tendonnya. Berdasarkan jumlah tendonnya
dapat dibagi lagi menjadi unipinnatus (m.extensor digitorum), bipinnatus (m.rectus femoris), dan
multipinnatus (m.deltoideus). Pada otot sirkuler atau sphincter, fasciculusnya berjala konsentris mengelilingi
sebuah area terbuka. Ketika otot ini berkontraksi, diameter area terbuka tersebut akan mengecil.
Sebelum mempelajari otot skeletal lebih lanjut, ada baiknya mempelajari terlebih dahulu terminologi yang
berhubungan dengan otot (tabel 1).
Otot memiliki perlekatan yang disebut dengan origo dan insertio. Ketika kedua ujung serabut otot
bebas bergerak, maka pada saat kontraksi, kedua ujungnya akan bergerak ke titik tengah. Pada tubuh
manusia, ujung-ujung otot selalu melekat pada suatu struktur. Pada kebanyakan kasus, satu ujung berada
pada posisi yang tetap (fix, tidak bergerak) sehingga ketika kontraksi akan terjadi pergerakan ujung bebas
menuju ujung tetap. Ujung yang tetap/kurang bergerak ini disebut origo. Sedangkan ujung bebas / bergerak
disebut insertio. Umumnya posisi origo lebih proximal dari insertio. Hampir semua otot skeletal, origo
insertio nya melekat pada skeleton.

Anda mungkin juga menyukai