Anda di halaman 1dari 4

1. Jelaskan karakteristik dari perusahaan perseorangan.

Jawaban :

Karakteristik dari perusahaan perseorangan :

a. Pemilik tunggal, artinya perusahaan perseorangan dimiliki oleh satu orang saja.

b. Menanggung seluruh tanggung jawab, artinya untuk masalah operasional suatu usaha
seperti pada penjelasan sebelumnya, hanya dikepalai atau dipimpin oleh satu orang.
Karena hal tersebut biasanya tanggung jawab seorang pemimpin menjadi tidak
terbatas semua tanggung jawab akan menjadi tanggungan dari pemilik usaha. Mulai
dari mengatur pengeluaran dari usaha, operasional dari usaha serta upaya dalam
meningkatkan usaha juga menjadi tanggung jawab perorangan.

c. Tidak memerlukan badan hukum, artinya bagi usaha perorangan dalam membangun
usahanya terkadang tidak membutuhkan izin resmi dalam membuka usahanya. Maka
dari itu, kebanyakan dari usaha perorangan tidak memiliki izin resmi dalam
menjalankan bisnisnya.

d. Tidak terjadi pemisahan antara kekayaan perusahaan dengan pribadi,


artinya keuntungan dari suatu usaha perorangan pun menjadi keuntungan pribadi
bagi sang pemilik. Hal tersebut terjadi karena modal yang dikeluarkan dalam
membangun usaha tersebut pun dikeluarkan oleh satu orang sehingga disaat
keuntungan dari usaha muncul pun menjadi keuntungan bagi pemilik usaha. Usaha
perorangan biasanya tidak memiliki investor serta penanam saham layaknya badan
usaha yang lain sehingga keuntungan dapat dikelola atau diterima secara pribadi.

2. Pada perusahaan perseorangan kewajiban terhadap hutang perusahaan bersifat


tidak terbatas, jelaskan apa maksud dari pernyataan tersebut.

Jawaban :

Maksud tanggung jawab/kewajiban pemilik perusahaan perseorangan terhadap hutang


perusahaan bersifat tidak terbatas adalah seorang pemilik itu bertanggung jawab
terhadap harta dan hutang piutang perusahaan. Harta perusahaan adalah hak pemilik dan
hutang perusahaan adalah hutang pemilik perusahaan.
3. Jelaskan perbedaan karakteristik dari firma dan perseroan komenditer (CV).

Jawaban :

a. Nama Bersama

Menurut Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Firma adalah


persekutuan perdata yang menjalankan kegiatan usaha di bawah nama bersama.
Maksud dari nama bersama ini bisa berupa nama salah satu pihak, nama salah satu
pihak dengan tambahan seperti “Andy & Partners”, kumpulan nama dari seluruh
pihak, atau nama lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha seperti “Firma
Reparasi Kendaraan”.

Sedangkan untuk CV, tidak terdapat aturan mengenai penggunaan nama bersama
seperti Firma. Para sekutu dapat secara bebas menentukan nama yang diinginkan
untuk CV yang akan didirikan.

b. Kepengurusan Usaha

Firma menganggap bahwa semua sekutu dapat menjalankan pengurusan Firma dan
bertindak untuk dan atas nama Firma. Hal ini dikarenakan dalam Firma tidak dikenal
istilah sekutu aktif dan sekutu pasif, sehingga semua sekutu dapat menjalankan
pengurusan Firma, kecuali memang ditentukan secara tegas dalam anggaran dasarnya
bahwa sekutu tertentu tidak berwenang menjalankan kegiatan usaha Firma.

Sedangkan bentuk usaha CV mengharuskan keanggotaan minimal 2 (dua) pihak


dengan tanggung jawab peran yang berbeda, yaitu sekutu aktif yang bertugas
menjalankan pengurusan CV, dan sekutu pasif yang hanya memberikan modal namun
tidak menjalankan pengurusan CV.

c. Tangggung Jawab Sekutu

Firma yang seluruh sekutunya memiliki wewenang untuk menjalankan pengurusan


Firma. Sehingga, seluruh sekutu Firma dapat bertanggung jawab atas perbuatan salah
satu sekutu yang mengatasnamakan Firma. Misalnya, salah satu sekutu terikat dalam
perjanjian sewa menyewa ruko dengan pihak ketiga atas nama Firma, maka seluruh
sekutu bertanggung jawab atas perbuatan tersebut.
Sedangkan CV terdiri atas sekutu aktif dan sekutu pasif, maka tanggung jawab yang
diemban sekutu aktif dan sekutu pasif juga memiliki perbedaan. Dikarenakan sekutu
pasif tidak melakukan pengurusan CV, maka apabila selama CV berjalan terdapat
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi CV kepada pihak ketiga, misalnya
kewajiban hutang ke bank, sekutu pasif tidak terikat dengan kewajiban tersebut.

4. Jelaskan apa keuntungan dan kelemahan dari Perseroan (PT).

Jawaban :

a. Keunutngan/Kelebihan

1. Tanggung jawab pemilik saham hanya sebatas besarnya saham yang dimiliki.
2. PT merupakan badan usaha yang berbadan hukum sehingga jika terjadi pergantian
kepemilikan, kelangsungan PT masih tetap terjamin.
3. Kepemilikan perusahaan dapat berpindah dengan mudah dengan hanya menjual
saham yang dimiliki oleh pemegang saham.
4. Tambahan modal dapat dengan mudah diperoleh dengan cara menerbitkan saham
baru.
5. Sumber-sumber modal yang dimiliki Perseroan Terbatas (PT) dikelola secara
efektif dan efisien oleh para spesialis.

b. Kerugian/Keuntungan

1. Pendirian PT membutuhkan dana yang cukup besar.


2. Proses pendirian PT lebih sulit dibanding dengan badan usaha lainnya karena
harus melakukan pengurusan izin-izin tertentu dan diperlukannya akta notaris.
3. Merahasiakan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan sangat sulit
dilakukan karena pemegang saham berhak untuk mendapatkan informasi
seperti laba rugi perusahaan.
4. Perseroan Terbatas (PT) adalah subjek pajak sehingga apa pun yang berkaitan
dengan PT akan dikenakan pajak, seperti deviden atau laba bersih yang
dibagikan pada semua pemegang saham akan dikenakan pajak penghasilan.
5. Jelaskan apa saja bentuk-bentuk kerjasama yang dapat dilakukan suatu
perusahaan.

Jawaban :
Bentuk kerjasama antar perusahaan yang umum dilakukan ada 4, yakni:
a. Kartel
Kartel adalah suatu bentuk kerjasama yang dilakukan antar perusahaan sejenis yang
dilakukan dalam jangka waktu tertentu, dan masing -masingnya tetap berdiri sendiri,
dengan tujuan kerjasama adalah untuk menguasai pasar.
b. Trust
Trust adalah bentuk penggabungan beberapa perusahaan yang tadinya berdiri sendiri -
sendiri, kemudian digabung menjadi satu visi, baik dipandang dari sudut ekonomi
maupun dari sudut hukum.
Penggabungan perusahaan melalui sistem trust ini, bisa dilakukan dengan beberapa
cara, seperti :
1. Datar/horizontal, yakni semisal beberapa industri sejenis digabungkan menjadi satu
industri besar.
2. Tegak/vertikal, yakni semisal dengan penggabungan perusahaan dalam kolom-
kolom perusahaan yang digabungkan menjadi satu.
3. Sejajar, yakni semisal dengan gabungan perdagangan dari beberapa jenis barang.
c. Joint venture
Joint venture adalah suatu bentuk penggabungan antara dua pihak atau lebih yang
mengumpulkan modal untuk mendirikan badan usaha dengan berlandaskan perjanjian
tertentu.
d. Merger
Merger adalah bentuk kerjasama antar perusahaan yang dilakukan dua atau lebih
perusahaan atau usaha sejenis karena adanya persamaan kepentingan dengan tujuan
agar dapat memperkuat kedudukan dan stabilitas perusahaan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai