Klien datang ke UGD pada tanggal 17 April 2019 pukul 12.00 WIT COPD ( PPOK ). Pengkajian dilakukan
pada tanggal 18 April 2019 pukul 13.00 WIT dengan didapatkan data yaitu klien Tn. S berumur 68 tahun di
ruang Merpati Rumah Sakit Daerah Kalisat Jember. Keluhan utama pada Tn.s ditemukan klien mengalami
dyspnea ( COPD/PPOK ). Klien mengatakan sesak bertambah setelah beraktivitas. Riwayat penyakit dahulu
pada Tn.S ditemukan bahwa klien dulu pernah menderita sakit jantung. Tekanan darah 100/90 mmHg. Klien
mengatakan dulu perokok aktif. Ditemukan juga batuk tidak efektif sesak saat dan setelah melakukan
aktivitas, aktivitas klien dibantu keluarga, terdapat suara nafas ronkhi, TD : 100/90 mmHg, N : 88x/menit, S :
36.6 C, RR : 30x/menit.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN AKIBAT PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF
KRONIK ( PPOK/COPD )
DI RUANG MERPATI RS DAERAH KALISAT KABUPATEN JEMBER
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas PBK “ Keperawatan Medikal Bedah 1 “
Disusun Oleh :
Nim : 19070
Tingkat : 2B
Kelompok : 11
2020/2021
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 68 thn
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendididkan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Nomor RM : 12GHT62
Nama : Ny.F
Umur : 60 thn
Pendidikan : SMA
2. RIWAYAT KESEHATAN
b. Keluhan Utama
Klien datang ke RSD Kalisat Jember pada tanggal 17-04-2019 dengan keluhan utama klien
dyspnea. klien mengatakan sesak bertambah setelah beraktivitas, klien juga mengeluh batuk
Alinea 1
1. Tanda-tanda Vital
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36,6°C
Saturasi O2 : 88%
Klien tampak kurus, dengan gangguan pernafasan sedang dan menggunakan otot aksesori
untuk bernafas. Klien tampak memiliki vena jugularis yang membengkak. Penampilan klien
kurus dengan diameter dada yang besar. Bunyi paru-paru berkurang dan mengeluarkan saat
ekspirasi bilateral. Klien memiliki sianosis perifer ringan yang terlihat jelas di sekitar tempat
Alinea 2
T : Ketika istirahat
Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti klien saat ini.
f. Genogram
Keterangan :
Berdasarkan genogram klien ditemukan data bahwa tidak ada anggota keluarga yang pernah
Saat ini status nutrisi klien: nafsu makan berkurang, makan 3x sehari ½ porsi habis, klien
minum ±1.500 ml/ hari. Status cairan klien saat ini terpasang infuse.
Klien tidak memiliki masalah dengan pengeluaran cairan BAK frekuensi baik selama
sakit dengan warna urine kuning. BAB ± 1 x/ hari, konsistensi lembek, warna kuning.
Pola tidur malam mulai dari jam 21.00 malam sampai 05.00 pagi, tapi sering terbangun
Nyeri sampai mengganggu aktivitas Klien. Klien mengatakan sebagian aktivitas klien
Pola interaksi sosial, klien mangatakan orang terpenting adalah keluarga, selama di rumah
sakit klien ditunggu ibunya, jika mempunyai masalah biasanya dibicarakan bersama
keluarga dan Interaksi dengan tenaga kesehatan baik dan keluarga kooperatif.
- Kegiatan Beribadah
Klien beragama Islam, sewaktu sehat klien taat dalam menjalankan ibadah sholat 5 waktu,
tapi ketika sakit klien tidak bisa shalat karena terpasang infus.
- Pola psikologis
Selama sakit, klien merasa cemas akan apa yang dideritanya, namun klien yakin bahwa dia
akan sembuh.
4. KEADAAN UMUM
TB : 170 cm
BB ( sebelum sakit ) : 59 kg
BB ( saat sakit ) : 55 kg
b. Tanda-tanda Vital :
TD : 100/90 mmHg
Suhu : 36,6°C
c. Kesadaran Composmentis
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
- Inspeksi : Klien memiliki rambut berbentuk agak ikal, kusam, terlihat agak kotor,
2) Wajah
3) Mata
- Inspeksi : Mata klien tampak seperti mata panda, terlihat simetris kiri dan kanan.
- Palpasi : Mata klien tidak ada nyeri tekan ,konjungtiva anemis, sclera ikterik, reflek
cahaya (+/+).
4) Hidung
- Inspeksi : Hidung klien terlihat bersih, tidak ada pembekakan, tidak ada luka lecet,
5) Mulut
6) Telinga
- Inspeksi : Telinga klien terlihat simetris kiri dan kanan, tidak terlihat luka lecet, dan
pendarahan.
7) Leher
- Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka atau jahitan.
- Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada leher pasien, tidak ada teraba kelenjar getah
8) Dada
- Inspeksi : dada terlihat membesar, ictus cordis tidak terlihat, tidak terdapat jaringan
parut/luka dibagian dada jantung, tidak terlihat pembesaran rongga dada, terlihat ada
9) Abdomen
- Inspeksi : Punggung klien terlihat datar ,tidak ada bekas luka lecet atau luka
11) Ekstremitas
12) Genetalia
- Inspeksi : kebersihan genetalia baik, tidak ada luka pada area kelamin
- Palpasi : Kandung kemih teraba penuh, tidak ada nyri tekan pada kandung kemih
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
. Pemeriksaan
1. 17 – 04 - 2019 Hemoglobin 12g/dL g/dL 14-18,1 g/dL Menurun
2. 17 – 04 - 2019 Eritrosit 4,40 juta juta /µL 4,40-6,13 Normal
/µL /µL
5. 17 – 04 - 2019 Trombosit 145 ribu ribu /µL 150-450 ribu Normal
/µL /µL
6. THERAPY
. Pemberian
1. 17 – 04 - 2019 Infus RL 20 Diganti setiap Untuk memenuhi
penyakit kardiovaskuler
4. 17 – 04 - 2019 Acetaminoph 1-2 Tablet 07.00 – 13.00 Untuk pereda nyeri
en ( oral )
5. 17 – 04 - 2019 Albuterol 1-2 Tablet 07.00 – 12.00 Untuk mengobati masalah
Ventolin)
6. 17 – 04 - 2019 Oksigen 2 Liter Sesuai Untuk terapi oksigen
Emfisema
Pembesaran Alveoli
Penyempitan saluran
udara
Hipoksia
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
DS:
DO :
- TD : 100/90 mmHg
DS :
DO :
- RR : 30x/menit
3. Intoleran Aktifitas b.d Agen Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
d.d
DS:
- Dispnea saat/ setelah aktifitas
DO :
- Adanya Sianosis ringan
- Frekuensi Nafas : 30x/menit
9. PERENCANAAN
Diagnosa : Penyakit Paru Obstruktif Kronik ( COPD / PPOK ) Tgl pengkajian : 18 April 2019
NO DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas Manajemen Jalan Nafas
sehari pernafasan
DO :
- Klien tampak
adanya sianosis
perifer ringan
- TD : 100/90
mmHg
- Frek Nafas :
30x/menit
- - Pola Nafas - Setelah - Pemantauan - Pemantauan
- Pemanjangan membaik
- RR : 30x/menit 24x/menit
- Intoleran Aktifitas Setelah dilakukan Manajemen Energi Manajemen Energi
b.d agen tindakan keperawatan (I.05178) (I.05178)
3
ketidakseimbangan selama 2x24 jam - Identifikasi gangguan - Untuk mengetahui
antara suplai dan Toleransi Aktifitas klien fungsi tubuh yang bagian mana yang
kebutuhan oksigen dapat teratasi dengan mengakibatkan terjadi gangguan fungsi
d.d : kriteria hasil : kelelahan tubuh yang
DS : - Dispnea saat - Monitor kelelahan fisik mengakibatkan
- Dispnea saat/ beraktifitas menurun dan emosional kelelahan
setelah aktifitas - Dispnea setelah - Monitor lokasi dan - Untuk memonitor
DO : beraktifitas menurun ketidaknyamanan kelelahan fisik dan
- Tekanan darah - Tekanan darah selama melakukan emosional
berubah >20% membaik 120/80 aktifitas - Untuk mengetahui
dari kondisi mmHg - Lakukan latihan rentang lokasi dan
istirahat TD : - Sianosis menurun gerak pasif dan/ atau ketidaknyamanan
100/90 mmHg Frekuensi nafas aktif selama melakukan
- Adanya - Berikan aktifitas aktifitas
membaik
Sianosis ringan distraksi yang - Untuk mengurangi
menjadi
- Frek Nafas : menenangkan dyspnea yang dirasakan
30x/menit 24x/menit - Anjurkan melakukan - Untuk membuat pasien
aktifitas secara bertahap menjadi lebih tenang
- Ajarkan strategi koping - Untuk mengurangi
resiko cidera yang
untuk mengurangi
bekelanjutan apabila
kelelahan.
tidak bertahap
Untuk mengurangi
kelelahan.
10. IMPLEMENTASI
NAMA : Tn. S
DIAGNOSA : PPOK/COPD
Hari ke 1
. keperawatan paraf
1. Bersihan Jalan 18-04-2019 I : Monitor pola nafas (Frekuensi, kedalaman, Indri
klien
pernafasan
2. Pola Nafas Tidak 18-04-2019 I : Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan Indri
kanul
kelelahan
. keperawatan paraf
1. Bersihan Jalan 19-04-2019 I : Monitor pola nafas (Frekuensi, kedalaman, Indri
klien
pernafasan
2. Pola Nafas Tidak 19-04-2019 I : Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan Indri
kanul
pernafasan
3. Intoleran Aktifitas 19-04-2019 I : Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang Indri
mengakibatkan kelelahan
b.d agen
R : Untuk mengetahui bagian mana yang terjadi
ketidakseimbangan 15.00 WIB
gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
antara suplai dan kelelahan
I : Monitor kelelahan fisik dan emosional
kebutuhan oksigen
R : Untuk memonitor kelelahan fisik dan
15.20 WIB
emosional
I : Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
melakukan aktifitas
R : Untuk mengetahui lokasi dan
15.40 WIB
ketidaknyamanan selama melakukan aktifitas
I : Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/
atau aktif
R : Untuk mengurangi dyspnea yang dirasakan
16.0
I : Berikan aktifitas distraksi yang
0 menenangkan
R : Untuk membuat pasien menjadi lebih
WIB
tenang
I : Anjurkan melakukan aktifitas secara
bertahap
R : Untuk mengurangi resiko cidera yang
bekelanjutan apabila tidak bertahap
I : Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
R : Untuk mengurangi kelelahan
11.EVALUASI
Nama : Tn. S
Diagnosa : PPOK/COPD
Hari ke 1
Keperawatan Paraf
1. Bersihan Jalan 18-04-2019 S. Klien mengatakan sesak nafas sedikit Indri
ronhi
- TTV :
S : 36,5 C
N : 88x/ menit
TD : 100/90 mmHg
RR : 28x/menit
3. Intoleran Aktifitas 18-04-2019 S. Klien mengatakan sesak nafas sedikit menurun Indri
setelah beraktifitas maupun sebelum beraktifitas
b.d agen
O. - Sianosis Klien tampak membaik,
ketidakseimbangan
- klien terlihat tidak melakukan latihan gerak
antara suplai dan 18.00 WIB pasif/aktif
A. Masalah teratasi sebagian
kebutuhan oksigen
P.Intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4,5,6&7
Hari ke 2
Keperawatan Paraf
1. Bersihan Jalan 19-04-2019 S : Klien mengatakan sesak nafas menurun. Indri
- TTV :
S : 36,5 C
N : 84x/ menit
TD : 120/80 mmHg
RR : 24x/menit
A: Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2. Pola Nafas Tidak 19-04-2019 S: Klien mengatakan pola nafasnya membaik. Indri
P :Intervensi dihentikan
3. Intoleran Aktifitas 19-04-2019 S. Klien mengatakan sudah tidak sesak nafas Indri
lagi baik sebelum/sesudah beraktivitas
b.d agen
O. - Sianosis klien tampak membaik
ketidakseimbangan
- klien terlihat melakukan latihan gerak
antara suplai dan 18.00 WIB pasif/aktif
A. Masalah teratasi
kebutuhan oksigen
P. Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA