A DENGAN
DIAGNOSA MEDIS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK)
Disusun untuk memenuhi tugas praktik klinik mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Disusun Oleh :
Nurhaeni (P27901119088)
Seorang lak-laki berusia 63 tahun di bawa ke Rumah Sakit oleh keluarganya dengan keluhan
utama sesak nafas dan batuk berdahak yang meninghkat sejak 10 hari yang lalu., klien
mengatakan sesaknya bertambah seiring dengan adanya aktivitas uang.
TTV:
TD : 120/80 mmHg
N : 102 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,7oC
FORMAT PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
Identitas pasien
Initial pasein : Tn. A
Usia : 63 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Petani
Status pernikahan : Sudah menikah
Alamat : Kp/ Ds Cayur Kec. Kronjo Kabupaten Tangerang
No.RM : 170509
Diagnosa Medis : PPOK
Tanggal Masuk RS : 15 Maret 2021
Tanggal Pengkajian : 16 Maret 2021
Penaggung jawab
Initial : Ny. S
Usia : 58 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hub dg pasien : Istri
Alamat : Kp/ Ds Cayur Kec. Kronjo Kabupaten Tangerang
Tn. A Ny.S
y
Keterangan Gambar :
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Pasien terlihat lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 102 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,7oC
4. Antropometri :
TB : 167 cm
BB : 75 kg
IMT : BB : TB2 = 75 : 1,67 = 44,91
5. Head to Toe
a. Pemeriksaan Kepala
Inpeksi : kepala tidak ada lesi dan rambut mulai memutih
Palpasi : tidak teraba udem
b. Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : wajah simetris kiri dan kanan, tampak pucat, dan tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada udem
c. Pemeriksaan Mata
Inspeksi : Konjungtiva anemis, skelera tidak ekterik, pupil isokor diameter 2mm
Palpasi : tidak teraba udem palpebra
d. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, tidak ada cairan atau darah
ynag keluar dari luban telinga
e. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada sianosis, tidak ada pernafasan cuping
hidung
Palpasi : tidak ada nyeri tekan sinus
f. Pemeriksaan mulut dan faring
Inspeksi : bibir simetris, mukosa bibir kering
g. Pemeriksaan Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran vena jugularis
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
h. Pemeriksaan Thorak
Inspeksi : bentuk dada normal
Auskultasi : terdengar bunyi ronchi +
Perkusi : ditemukan sonor tympani di sisi kiri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
i. Pemeriksaan Kardiovaskuler
Inspeksi : bentuk dada normal simetris
Auskultasi : Bj 1 (S1) : Penutup katup mitral dan triku
Bj II (S2) : Penutup katup aorta dan pulmonal = DUB
SI – SII 1 detik SI lebih keras dari SII
Perkusi : ditemukan sonor tympani di sisi kiri
Palpasi : letak ictus cordis normal, tidak ada pembengkakan
j. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : perut simetris
Palpasi : hepar tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus normal
k. Pemeriksaan Genetalia
Inspeksi : genetalia bersih
l. Pemeriksaan Integument
Inspeksi : turgor kulit kurang baik, warna kulit pucat
m. Pemeriksaan Ekstermitas
Inspeksi : terpasang IVFD NaCl 0,9% di tangan kiri dan syrimp pump,
CRT>2 detik, akral teraba dingin
Tanggal
Jenis Pemeriksaan Hasil (satuan) Normal
Pemeriksaan
Hematokrit 29 40-48 %
Tanggal
Jenis Pemeriksaan Hasil (satuan) Normal
Pemeriksaan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
Nama : Tn. A
No. RM : 170509
Ruangan : Flamboyan
Analisa Data
2. Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Peningkatan produksi
sputum
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Kelemahan otot pernapasan
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi
FORMAT
No. RM : 170509
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kemampuan batuk 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan Peningkatan keperawatan selama 1x24 jam di 2. Monitor tanda dan gejala kemampuan batuk pasien
produksi sputum harapkan bersihan jalan nafas infeksi saluran napas 2.
sebagian teratasi, dengan kriteria 3. Atur posisi Semi-Fowler atau
hasil: Fowler
4. Pasang perlak dan bengkok di
1. Klien mengatakan sudah bisa
pangkuan pasien
mengeluarkan dahak
5. Buang secret pada tempat
2. Klien mengatakan batuk
sputum
berkurang
6. Jelaskan tujuan batuk efektif
3. Batuk efektif dan
7. Ajarkan batuk efektif
mengeluarkan secret
4. TTV : 8. Kolaborasi pemberian
TD : 120/80 – 140/100 mmHg mukolitik dan ekspektoran,
N : 60 – 100 x/menit jika perlu
S : 36,5 – 37,5 oC
RR : 18 – 22 x/menit
2. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pola napas (frekuensi,
berhubungan dengan Kelemahan keperawatan selama 1x24 jam kedalaman, usaha napas)
otot pernapasan diharapkan 2. Monitor bunyi nafas tambahan
(mis. Gurling, mengi,
wheazing, ronkhi kering)
3. Monitor sputum (jumlah,
warna)
4. Posisikan Semi-Fowler atau
Fowler
5. Berikan minum hangat
6. Lakukan fisioterapi dada, jika
perlu
7. Berikan oksigen, jika perlu
8. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
3. Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor frekuensi, irama, 1. Untuk menilai frekuensi,
berhubungan dengan keperawatan selama 1x24 jam kedalaman, dan upaya napas irama, kedalaman, dan
Ketidakseimbangan ventilasi- diharapkan ventlasi-perfusi pasien 2. Monitor pola napas (seperti upaya napas pasien
perfusi seimbang, dengan kriteria hasil: bradipnea, takipnea, 2. Untuk menilai pola napas
hiperventilasi, Kussmaul, pasien agar tidak terjadi
Cheyne-Stokes, Biot, ataksik) hal-hal yang tidak
3. Monitor kemampuan batuk diinginkan
efektif 3. Untuk mengetahui
4. Monitor adanya produksi kemampuan pasien dalam
sputum melakukan batuk efektif
5. Monitor adanya sumbatan 4. Produksi sputum yang
jalan napas berlebih dapat
6. Palpasi kesimetrisan ekspansi menghambat pernapasan
paru 5. Sumbatan pada jalan
7. Auskultasi bunyi napas napas menghambat
8. Monitor kecepatan oksigen pertukaran oksigen
9. Monitor posisi alat terapi 6. Untuk menilai kedalaman
oksigen dan kualitas pergerakan
10. Monitor tanda-tanda dari setiap sisi dada,
hipovntilasi apakah normal atau tidak.
11. Monitor tingkat 7. Mengetahui suara napas
kecemasan akibat terapi
oksigen tambahan
12. Bersihkan secret pada 8.
mulut, hidung, dan trakea, jika
perlu
13. Pertahankan kepatenan
jalan napas
14. Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas dan/atau
tidur