Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan sejarah dunia modern ada dua peristiwa penting yang merubah
konstelasi dari berbagai aspek kehidupan bernegara dan berbangsa di seluruh dunia, masing –
masing peristiwa tersebut adalah perang dunia pertama (1914-1918) dan perang dunia kedua
(1939 – 1945 ).
Dampak terbesar dari kedua perang tersebut adalah kehancuran dan penderitaaan bagi
peradaban manusia saat itu. Ambisi besar para tokoh yang ingin memperluas daerah
kekuasaannya berdampak pada hancurnya tatanan kehidupan masyarakat pada waktu itu
khususnya masyarakat Eropa, dalam dua kali edisi perang dunia, Jerman menjadi tokoh
utama yang antagonis, hal ini tidak terlepas dari penggunaan konsep fasisme dan
ultranasionalisme yang berkembang di Jerman saat itu. Meskipun demikian Jerman menjadi
pihak yang harus menanggung kekalahan pada perang dunia pertama dan kedua setelah
dihancurkan oleh pasukan sekutu dan Uni Soviet.
Dalam kurun pasca perang dunia selesai, berbagai cara dilakukan untuk
mengembalikan keadaan dunia yang telah porak poranda akibat kebengisan dan ambisi
segelintir orang, setelah perang dunia pertama misalnya, berbagai perjanjian antar negera
dilakukan untuk menghindari kemungkinan – kemungkinan terjadinya kembali perang dunia,
beberapa contoh perjanjian yang terjadi Perjanjian Versailles, Perjanjian Saint Germain,
Perjanjian Neuilly, Perjanjian Trianon dan perjanjian Serveres. Lebih dari itu, kehadiran Liga
Bangsa – Bangsa yang merupakan organisasi internasional yang didirikan setelah Konferensi
Perdamaian Paris di tahun 1919, 10 Januari 1920. Dimana Fungsi-fungsi utamanya termasuk
melucuti senjata, mencegah perang melalui keamanan kolektif, menyelesaikan pertentangan
antara negara-negara melalui negosiasi dan diplomasi, serta memperbaiki kesejahteraan hidup
global.
Begitu pula setelah perang dunia kedua usai upaya – upaya pemulihan dilakukan
dengan beberapa pola yang sama seperti contoh pada penjelasan diatas, diantaranya yang
dilakukan Konferensi Postdam, Perjanjian San Francisco dan Perdamaian Paris. Dan pula
adapula sebuah organisasi internasional yang dibangun yang mirip dengan LBB, yakni
Perserikatan bangsa – bangsa dimana anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga
ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, keamanan
1
internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan sosial, hak asasi dan pencapaian
perdamaian dunia. Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober
1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC.
Dengan demikian berbagai usaha dan upaya pembangunan politik dilakukan negara –
negara di dunia pasca dua perang besar dalam sejarah manusia yang terjadi dalam kurun 31
tahun (1914-1945) dengan menelan korban jiwa lebih kurang 200 juta jiwa serta kerugian
materil yang tidak terhitung jumlahnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pembangunan politik secara teologis berarti proses perubahan menuju pada suatu atau
beberapa tujuan dari sistem politik. Tujuan tersebut meliputi stabilitas politik,
integrasi politik, demokrasi, partisipasi, mobilisasi dan sebagainya.
3
B. Definisi Pembangunan Politik
Pembangunan politik adalah upaya suatu negara untuk dapat mengembangkan dan
memajukan kehidupan masyarakat dan warga negaranya. Pembangunan politik di
identifikasikan sebagai kemajuan dalam bidang ekonomi, mengingat bahwa aspek ekonomi
sangatlah berperan penting dalam kemajuan perpolitikan di suatu negara. Di dalam
pembangunan politik mempunyai arti yang berbeda dengan politik pembangunan. Politik
pembangunan mengandung pengertian tentang kebijakan-kebijakan pemerintah untuk
melaksanakan pembangunan, sedangkan pembangunan politik mengandung pengertian segala
kegiatan yang dilakukan untuk mengubah suatu keadaan menjadi lebih baik, sehingga
terwujudnya tingkat kehidupan masyarakat dan bangsa menjadi suatu bangsa yang modern,
yang mampu berhubungan dengan baik secara nasional maupun internasional dan
memperoleh kehormatan.
Akan tetapi dalam penjelasan makalah ini kami hanya membahas dua poin dari
pemaparan Lucian W. Pye.
4
1. Pembangunan Politik sebagai Prasyarat Politik bagi Pembangunan Ekonomi
Pandangan bahwa pembangunan politik merupakan kehidupan politik yang khas dan
ideal dari masyarakat industri berhubungan erat dengan pandangan bahwa pembangunan
politik sama dengan modernisasi politik. negara- negara industri maju adalah pembuat mode
dan pelopor dalam hampir setiap kehidupan sosial dan ekonomi, karena itu dapat dimengerti
bila banyak orang tang mengharapkan ahwa hal seperti itu juga terjadi dalam dunia politik.
tetapi justru penerimaan yang terlalu mudah atas pandangan ini mengundang tantangan dari
kelompok yang mempertahankan relativisme kebudayaan, yang mempermasalahkan
kebenaran dari identifikasi ciri-ciri masyarakat industri yaitu orang-orang barat, yang dipakai
sebagai standart kontemporer dan universil bagi setiap sistem politik.
5
C. Perang Dunia I dan Pembangunan Sesudahnya
6
setelah Kesultanan Utsmaniyah ikut serta dalam perang tahun 1914, Italia danBulgaria tahun
1915, dan Rumania tahun 1916. Kekaisaran Rusia runtuh bulan Maret 1917, dan Rusia
menarik diri dari perang setelah Revolusi Oktober pada akhir tahun itu. Setelah serangan
Jerman di sepanjang front barat tahun 1918, Sekutu memaksa pasukan Jerman mundur dalam
serangkaian serangan yang sukses dan pasukan Amerika Serikat mulai memasuki parit.
Jerman, yang bermasalah dengan revolusi pada saat itu, setuju melakukan gencatan senjata
pada tanggal 11 November 1918 yang kelak dikenal sebagai Hari Gencatan Senjata. Perang
ini berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu.
Peristiwa di front Britania sama rusuhnya seperti front depan, karena para pihak
terlibat berusaha memobilisasi tenaga manusia dan sumber daya ekonomi mereka untuk
melakukan perang total. Pada akhir perang, empat kekuatan imperial besar—Kekaisaran
Jerman, Rusia, Austria-Hongaria, dan Utsmaniyah—bubar. Negara pengganti dua kekaisaran
yang disebutkan pertama tadi kehilangan banyak sekali wilayah, sementara dua terakhir
bubar sepenuhnya. Eropa Tengah terpecah menjadi beberapa negara kecil.
Selain itu, berbagai perjanjian – perjanjian antar negara dilakukan khususnya terhadap
negara penderita kekalahan pada perang dunia pertama diantaranya.
1. Perjanjian Versailles
Perjanjian Versailles ditandatangani oleh German Reich yang diwakili oleh Hermann
Müller and Johannes Bell, dan Allies (British Empire, France, Japan, Italy, US, dll) di mana
Woodrow Wilson mewakili US, Loyd George mewakili Inggris, Clementeau mewakili
Perancis, dan Orlando mewakili Italia. Isi dari perjanjian Versailles, antara lain :
7
Jerman melepaskan semua daerah jajahan dan diserahkan pada sekutu
Kapal-kapal dagang Jerman diserahkan kepada Inggris
Angkatan perang Jerman diperkecil
Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah LBB.
Jerman harus membayar ganti rugi perang sebesar 132 milyar Mark emas.
Wilayah Saar diperintah oleh LBB selama 15 tahun.
3. Perjanjian Neuilly
Perjanjian ini dilakukan pada tanggal 27 November 1919. perjanjian ini dilakukan oleh
Sekutu dan Bulgaria. Isi perjanjian ini adalah bahwa Bulgaria menyerahkan daerah pantai
Aegia kepada Yunani.
4. Perjanjian Trianon
8
Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Austria-hongaria.
5. Perjanjian Sevres.
Perjanjian Sevres dilakukan pada tanggal 20 agustus 1920. Negara yang berperan dalam
perjanjian ini adalah Sekutu dan Turki. Isi perjanjian adalah
Perang Dunia II, atau Perang Dunia Kedua (PD II), adalah sebuah perang global yang
berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di
dunia —termasuk semua kekuatan besar—yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer
yang saling bertentangan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas dalam
sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Dalam
keadaan "perang total", negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi,
industri, dan ilmiahnya untuk keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara
sumber daya sipil dan militer. Ditandai oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan
kematian massal warga sipil, termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam
peperangan, perang ini memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah
kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat
manusia.
Kekaisaran Jepang berusaha mendominasi Asia Timur dan sudah memulai perang
dengan Republik Tiongkok pada tahun 1937, tetapi perang dunia secara umum pecah pada
tanggal 1 September 1939 dengan invasi ke Polandia oleh Jerman yang diikuti serangkaian
pernyataan perang terhadap Jerman oleh Perancis dan Britania. Sejak akhir 1939 hingga awal
1941, dalam serangkaian kampanye dan perjanjian, Jerman membentuk aliansi Poros bersama
Italia, menguasai atau menaklukkan sebagian besar benua Eropa. Setelah Pakta Molotov–
9
Ribbentrop, Jerman dan Uni Soviet berpisah dan menganeksasi wilayah negara-negara
tetangganya sendiri di Eropa, termasuk Polandia. Britania Raya, dengan imperium dan
Persemakmurannya, menjadi satu-satunya kekuatan besar Sekutu yang terus berperang
melawan blok Poros, dengan mengadakan pertempuran di Afrika Utara dan Pertempuran
Atlantik. Bulan Juni 1941, Poros Eropa melancarkan invasi terhadap Uni Soviet yang
menandakan terbukanya teater perang darat terbesar sepanjang sejarah, yang melibatkan
sebagian besar pasukan militer Poros sampai akhir perang. Pada bulan Desember 1941,
Jepang bergabung dengan blok Poros, menyerang Amerika Serikat dan teritori Eropa di
Samudra Pasifik, dan dengan cepat menguasai sebagian besar Pasifik Barat.
Serbuan Poros berhenti tahun 1942, setelah Jepang kalah dalam berbagai pertempuran
laut dan tentara Poros Eropa dikalahkan di Afrika Utara dan Stalingrad. Pada tahun 1943,
melalui serangkaian kekalahan Jerman di Eropa Timur, invasi Sekutu ke Italia, dan
kemenangan Amerika Serikat di Pasifik, Poros kehilangan inisiatif mereka dan mundur
secara strategis di semua front. Tahun 1944, Sekutu Barat menyerbu Perancis, sementara Uni
Soviet merebut kembali semua teritori yang pernah dicaplok dan menyerbu Jerman beserta
sekutunya. Perang di Eropa berakhir dengan pendudukan Berlin oleh tentara Soviet dan
Polandia dan penyerahan tanpa syarat Jerman pada tanggal 8 Mei 1945. Sepanjang 1944 dan
1945, Amerika Serikat mengalahkan Angkatan Laut Jepang dan menduduki beberapa pulau
di Pasifik Barat, menjatuhkan bom atom di negara itu menjelang invasi ke Kepulauan Jepang.
Uni Soviet kemudian mengikuti melalui negosiasi dengan menyatakan perang terhadap
Jepang dan menyerbu Manchuria. Kekaisaran Jepang menyerah pada tanggal 15 Agustus
1945, sehingga mengakhiri perang di Asia dan memperkuat kemenangan total Sekutu atas
Poros.
Perang Dunia II mengubah haluan politik dan struktur sosial dunia. Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) didirikan untuk memperkuat kerja sama internasional dan mencegah
konflik-konflik yang akan datang. Para kekuatan besar yang merupakan pemenang perang—
Amerika Serikat, Uni Soviet, Cina, Britania Raya, dan Perancis—menjadi anggota permanen
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Uni Soviet dan Amerika Serikat muncul
sebagai kekuatan super yang saling bersaing dan mendirikan panggung Perang Dunia yang
kelak bertahan selama 46 tahun selanjutnya. Sementara itu, pengaruh kekuatan-kekuatan
besar Eropa mulai melemah, dan dekolonisasi Asia dan Afrika dimulai. Kebanyakan negara
yang industrinya terkena dampak buruk mulai menjalani pemulihan ekonomi. Integrasi
10
politik, khususnya di Eropa, muncul sebagai upaya untuk menstabilkan hubungan
pascaperang.
Sejatinya, konsep pembangunan politik hadir pasca perang dunia kedua. Dimana,
setiap negara berusaha bangkit dan melakukan pembangunan disegala bidang, khususnya
bagi negara – negara yang baru saja mendapatkan kemerdekaan pasca kolonialisasi yang
dilakukan oleh bangsa penjajah. Akan tetapi hegemoni yang begitu besar dimainkan oleh
negara – negara adidaya dalam konstelasi perpolitikan dunia, dimana mereka membawa
perubahan yang sangat signifikan pada ‘wajah’ dunia.
Adapun dari beberapa pengaruh yang diaminkan tersebut menjadi indikator dari
pembangunan politik itu sendiri. Berikut indikator – indikator pembangunan politik :
11
Frank A. Gunnar (1967), keterbelakangan merupakan konsekuensi dari
hubungan antara negara metroplis dan satelit
Setelah perang dunia kedua, melahirkan istilah negara dunia ketiga, dimana yang
termasuk kedalam golongan tersebut umumnya adalah negara - negara miskin yang berada di
kawasan Asia dan Afrika. Dalam proses kapitalisme yang digunakan Amerika Serikat
cenderung membuat negara – negara yang baru merdeka sulit untuk maju karena
sebagaimana yang dijelaskan di atas mengenai ketergantungan. Setelah mendapat
kemerdekaan banyak negara yang mengikuti pola demokrasi yang digunakan oleh US dan
UK yang menempatkan mereka sebagai sebagai negara maju, dengan harapan juga bisa maju
seperti kedua negara tersebut, dan mulailah negara – negara yang baru merdeka ikut kedalam
sistem GATT, WTO dan World Bank yang merupakan buah dari pertemuan Bretton Woods.
Menurut Prebisch, adalah sebuah kesalahn jika sebuah negara yang baru ikut kedalam sistem
tersebut, sebagaimana yang terjadi didunia selatan ( Amerika Selatan ).
Akan tetapi Sejalan dengan teori sistem dunia (TSD) yang dikemukakan oleh
Immanuel Wallerstain, teori ketergantungan dan ketergantungan baru hanya membahas
tentang kemiskinan, menurutnya pula harus dibahsa tentang negara agar bisa maju. Adapun
Immanuel Wallerstain mengajukan konsep naik turun kelas :
12
Teori sistem dunia telah mampu memberikan penjelasan keberhasilan pembangunan
ekonomi pada negara pinggiran dan semi pinggiran. Negara-negara sosialis, yang kemudian
terbukti juga menerima modal kapitalisme dunia, hanya dianggap satu unit saja dari tata
ekonomi kapitalis dunia. Negara sosialis yang kemudian menerima dan masuk ke dalam
pasar kepitalis dunia adalah China, khususnya ketika periode pengintegrasian kembali
(Penelitian So dan Cho dalam Suwarsono dan So, 1991). Teori ini yang melakukan analisa
dunia secara global, berkeyakinan bahwa tak ada negara yang dapat melepaskan diri dari
ekonomi kapitalis yang mendunia. kapitalisme yang pada awalnya hanyalah perubahan cara
produksi dari produksi untuk dipakai ke produksi untuk dijual, telah merambah jauh jauh
menjadi dibolehkannya pemilikan barang sebanyak-banyaknya, bersama-sama juga
mengembangkan individualisme, komersialisme, liberalisasi, dan pasar bebas. Kapitalisme
tidak hanya merubah cara-cara produksi atau sistem ekonomi saja, namun bahkan memasuki
segala aspek kehidupan dan pranata dalam kehidupan masyarakat, dari hubungan antar
negara, bahkan sampai ke tingkat antar individu. Sehingga itulah, kita mengenal tidak hanya
perusahaan-perusahaan kapitalis, tapi juga struktur masyarakat dan bentuk negara.
13
BAB III
KESIMPULAN
Studi pembangunan politik sejatinya lahir pasca perang dunia kedua yang terjadi pada
kurun 1939 – 1945. Dimana tujuan dari setiap negara berusaha bangkit dan melakukan
pembangunan disegala bidang pasca kehancuran yang disebabkan oleh perang dunia,
khususnya bagi negara – negara yang baru saja mendapatkan kemerdekaan pasca
kolonialisasi yang dilakukan oleh bangsa penjajah. Lucian W. Pye (1966) berhasil
mengumpulkan sepuluh defenisi mengenai pembangunan politik dalam bukunya “Aspects of
Political Develompment” .
Dunia melewati dua peristiwa penting dalam sejarah dunia modern yakni Dalam
perkembangan sejarah dunia modern ada dua peristiwa penting yang merubah konstelasi dari
berbagai aspek kehidupan bernegara dan berbangsa di seluruh dunia, masing – masing
peristiwa tersebut adalah perang dunia pertama (1914-1918) dan perang dunia kedua (1939 –
1945 ).
Dampak terbesar dari kedua perang tersebut adalah kehancuran dan penderitaaan bagi
peradaban manusia saat itu. Ambisi besar para tokoh yang ingin memperluas daerah
kekuasaannya berdampak pada hancurnya tatanan kehidupan masyarakat pada waktu itu.
Akan tetapi, pasca perang dunia kedua hegemoni oleh kekuatan superpower
menghegemoni pembangunan politik di banyak negara, khususnya bagi negara yang
mendapat kemerdekaan setelah perang dunia kedua. Dunia terbagi kedalam tiga
Negara Core
Negara Pheriphery
Merujuk pada Teori sistem dunia, negara pada level pinggiran juga bisa naik menuju Core,
China dan Jepang dan pula juga bisa terjadi negara yang berada pada level Core turun kelas,
umumnya terjadi pada negara – negara koloni, Belanda, Turki , Portugis dan sebagainya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_I
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
http://aguzssudrazat.blogspot.com/2013/08/pembangunan-politik-lucian-pye.html
15