CH2OH H OH CH2OH H OH
H H OH H H H H OH H H
HO OH H H H OH OH H H H OH
H H
H OH CH2OH H OH CH2OH
Hasil analisa pada serat kapas menunjukan bahwa serat kapas terdiri dari :
1. Selulosa : 94,0 %
2. Protein : 1,3 %
3. Pektin : 1,2 %
4. Lilin : 0,6 %
5. Abu : 1,2 %
6. Pigmen dan zat-zat lain : 1,7 %
Selain dari itu serat kapas merupakan senyawa benzena yang mengandung
gugus hidroksil yang mudah menyerap air.
Untuk melarutkan basa digunakan HCl dengan NaNO2 yang dinamakan prses
diazotasi
1. Proses pelarutan ZW Naftol ( membuat Naftolat )
OH O- Na+
+ NaOH
R R
Tidak larut dalam Air (ZW Naftol) larut dalam air ( Naftolat
Gb. Reaksi diazotasi
Reaksi antara naftolat dengan basa dengan basa yang tekah diazotasi dinamakan
reaksi pembangkitan ( coupling )
2. Proses Pembangkitan
N = N - Ar
O- Na+ OH
+ Cl - N = N – Ar + NaCl
R R
ZW jenis AZO
III. PERCOBAAN
III.1. Alat dan Bahan yang digunakan
Alat
Gelas porselen Bahan dan Zat Kimia
Gelas ukur Zat warna
Termometer Naftol AS G
Bunsen NaOH
- Pencucian
Na2CO3 = 1 gram / L
Sabun = 2 mL/ L
Suhu = 70oC
Waktu = 10 menit
Vlot = 1 : 20
Perhitungan resep
1) Resep Pencelupan
Resep 1 & 2 (Mia Sari & Sifa Lukita) Resep 3 (Wanda Permana)
Vlot : 4,1 x 10 = 41 Vlot : 4,1 x 10 = 41
mL mL
Naftolat : Naftolat :
2 4
×41=0 ,08 2 g ×41=0 ,16 2 g
1000 1000
Pembasah : Pembasah :
1 1
×100=0 , 1 mL ×100=0 , 1 g
1000 1000
Na2CO3 : Na2CO3 :
2 2
×100=0 , 2 g ×100=0 , 2 g
1000 1000
NaCl : NaCl :
30 30
×100=3 g ×100=3 g
1000 1000
2) Resep Pembangkitan
Resep 1 (Mia Sari)
Vlot : 4,1 x 10 = 41 mL
1
×41=0,0 41 mL
CH3COOH : 1000
10
×41=0,4 1 g
Garam Diazonium : 1000
Pengeringan Pencucian
- garam diazonium
suhu - air
- ZW. naftol
suhu - asam asetat
- NaOH 38 Be - NaCl
- TRO - bahan
- NaCl
- bahan
30oC
10 menit
20 menit waktu waktu
suhu - Naftolat
- Na2CO3
70 0C
- Pembasah
0 10
3.5 Cara Kerja
waktu
Bahan ditimbang
Membuat larutan induk (naftolat)
Melarutkan naftol dengan cara panas sesuai resep
Memasukan bahan selama 30 menit suhu 40 0C
Setelah 30 menit, diperas tanpa dibilas kemudian dimasukan kedalam larutan
pembangkitan warna
Kemudian bahan dimasukan ke dalam larutan pembangkitan warna yang telah
dibuat sesuai resep masing-masing selama 15 menit, suhu 30 0C
Setelah 15 menit, bahan diangkat dan dibialas kemudian dilakukan pencucian
Setelah dibilas lalu dikeringkan.
Resep 1
(Mia Sari)
Resep 2
(Sifa Lukita)
Resep 3
(Wanda Permana)
Resep 4
(Fahmi Ramdhani)
IV. DISKUSI
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan pada tanggal 21 Mei 2014
tentang proses pencelupan kain kapas dengan zat warna naftol dapat didiskusikan
beberapa hal diantaranya:
1. Ketuaan Warna
Setelah dilakukan proses pencelupan dengan menggunakan zat warna naftol antara
resep 1 dan resep 2 yang menunjukkan warna lebih tua adalah pencelupan dengan
menggunakan resep 2. Hal ini disebabkan karena pada resep 2 ini pemasukan garam
diazonium lebih banyak apabila dibandingkan dengan resep 1. Karena fungsi dari
garam diazonium diantaranya adalah untuk membangkitkan warna dari naftolat yang
merupakan zat warna yang ditambahkan pada proses awal pencelupan, pada
pembangkitan warna atau proses kopling ini semakin banyak zat warna yang
dibangkitkan akan berbanding lurus dengan zat warna yang ditambahkan. Jadi zat
warna yang telah dibangkitkan akan mempengaruhi ketuaan warnanya.
Pada proses pencelupan antara resep 2 dan 3 apabila dibandingkan ketuaan
warna yang lebih baik diperoleh dengan menggunakan resep 3. Hal tersebut
disebabkan karena pada proses pencelupan resep 3 jumlah naftolat atau zat warna
yang ditambahkan lebih banyak dibandingkan dengan resep 2, sehingga zat warna
yang dibangkitkan oleh garam diazonium lebih banyak dan menghasilkan ketuaan
warna yang lebih baik.
Pada proses pencelupan dengan menggunakan resep 3 dan 4, ketuaan warna
yang lebih baik diperoleh dengan menggunakan resep pencelupan ke-4. Hal tersebut
disebabkan karena penambahan Na2CO3 pada resep 4 lebih banyak dibandingkan
dengan resep 3. Karena fungsi Na2CO3 adalah untuk menjaga kestabilan larutan dalam
suasana alkali, karena zat warna naftol akan meningkatkan substantifitas zat warna
naftol pada saat proses pencelupan berlangsung.
2. Kerataan Warna
Setelah dilakukan proses pencelupan pada kain kapas dengan zat warna naftol, setiap
kain sampel menunjukkan kerataan yang baik. Hal tersebut disebabkan karena ukuran
molekul dari zat warna naftol sangat kecil yang menyebabkan kelarutan, agregasi dan
afinitas zat warna terhadap bahannya sangat baik disbanding zat warna lain. Karena
zat warna naftol dibuat untuk memperbaiki sifat dari zat warna direk dan zat warna
reaktif.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan pencelupan kain kapas dengan zat warna naftol yang
dilakukan pada tanggal 21 Mei 2014 dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Ketuaan dan kerataan warna yang paling baik diperoleh dengan menggunakan
resep pencelupan ke-4.
2. Zat warna yang dibangkitkan pada proses coupling akang berbanding lurus
dengan naftolat yang ditambahkan atau sebaliknya.
3. Pengerjaan proses coupling setelah pencelupan oleh garam diazonium
memiliki sifat substantifitas yang menghasilkan tahan gosok yang baik.
4. Proses penyabunan perlu dilakukan untuk menghilangkan pigmen-pigmen zat
warna yang masih menmempel pada bahan dan untuk memperbaiki tahan
gosok sehingga menghasilkan celupan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA