PENDAHULUAN
dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Bila
dilihat dari arti atau istilah “Atletik” berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon
dan sebagian Eropa dan Asia sering memakai istilah atletik dengan Track and
Field dan Negara Jerman memakai kata Leicht Athletik dan Negara Belanda
dan juga merupakan induk atau ibu dari semua cabang olahraga. Gerakan-
lain, seperti: berjalan, berlari, melompat dan melempar, ini semua telah
seperti sepak bola, basket, voli, renang, bulutangkis, tenis dan lain-lain.
menyeluruh. Salah satu proses pendidikan jasmani melalui atletik. Salah satu
nomor atletik, nomor sprint 100 meter termasuk dalam nomor atletik. Lari
100 meter disukai banyak siswa karena mudah dilakukan. lari banyak
1
digunakan dalam berbagai macam olahraga antara lain sepak bola,
bulutangkis, dan bola voli. Semua cabang olahraga itu memerlukan gerak
dasar lari.
saat mendorong tanah tungkai harus benar kuat, sehingga gaya dorongan ke
belakang yang dihasilkan juga besar. Gaya yang dihasilkan diubah menjadi
gerakan maju dengan kecepatan gerak yang tinggi. Hal ini berarti makin cepat
power sudah terdapat kekuatan dan kecepatan yang dibutuhkan saat lari.
Kecepatan lari dipengaruhi oleh power dan jangkauan gerak, atas suatu
10).
yang mempunyai tungkai lebih panjang, dalam berlari lebih cepat dari pada
yang ukuran tungkainya lebih pendek. Ukuran tungkai yang panjang dalam
2
kuat dapat menyebabkan kaki mampu melangkah lebih jauh. Pelari yang
mempunyai power tungkai dan power lengan yang kuat mampu berlari lebih
maksimal. Pada akhirnya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai jarak 100
fisik dan kemampuan biomotor terhadap kemampun lari. Siswa dalam berlari
lebih cepat, jika proporsi fisik dan kemampuan biomotor baik. Siswa yang
memiliki power tungkai kuat dan lengan yang kuat serta ukuran tungkai yang
proses, komitmen dan latihan. Hal ini menjadi tantangan bagi para guru
siswa memiliki berat badan dan tinggi badan yang berbeda-beda. Disamping
itu juga bila dilihat dari berat badan akan dijumpai anak yang gemuk dan
kurus. Perbedaan itu juga pada tinggi badan. Setiap siswa memiliki ukuran
tubuh yang berbeda. Orang yang bebadan gemuk dan pendek dalam berlari
Dalam berlari panjang langkah tiap anak berbeda. Hal ini bisa dilihat
dari jangkauan langkahnya ada yang panjang ada pula yang pendek.
3
frekuensi langkah ada yang banyak ada yang sedikit. Siswa saat berlari
pendek. Kadang ditemui beberapa kasus bila dalam berlari tidak dalam urutan
hubungan yang diberikan oleh power tungkai, panjang tungkai, power lengan
B. Identifikasi Masalah
sprint 100 M.
sprint 100 M.
C. Batasan Masalah
4
dalam penelitian ini perlu kiranya diberikan pembatasan permasalahan.
tungkai, panjang tungkai dan power lengan dengan kecepatan lari 100 meter
D. Rumusan Masalah
panjang tungkai dan power lengan terhadap kecepatan lari 100 meter di SMP
N 1 Bantul ?”
E. Tujuan
panjang tungkai dan power lengan terhadap kecepatan lari 100 meter di SMP
N 1 Bantul.
F. Manfaat
2. Secara praktis :
5
pengajaran akan didasarkan pada kemampuan siswa. Diharapkan
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Definisi Lari
semua kaki tidak menginjak tanah. Lari adalah gerakan tubuh dimana
kedua kaki ada saat melayang di udara (kedua telapak kaki lepas dari
tanah) yang mana lari diartikan berbeda dengan jalan yang selalu kontak
menerus dan ada saat melayang (Satriani, 2011). Lari adalah lompatan
tidak menginjak atau menumpang pada tanah, jadi lari ini berbeda
Jadi lari merupakan gerakan tubuh pada saat semua kaki tidak
yang salah satu kaki harus tetap ada yang kontak dengan tanah.
adalah tahap topang depan dan satu tahap dorong, serta tahap melayang
yang terdiri atas tahap ayun ke depan dan satu tahap pemulihan atau
7
untuk mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat sentuh
tanah. Bila dilihat dari sifat-sifat teknis pada tahap ini adalah lutut kaki
Lari sprint 100 meter merupakan nomor lari jarak pendek, dimana
meter. Kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari cepat atau spint
sprinter. Oleh sebab itu, cara melakukan start yang baik harus benar-
dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari
otot-otot yang dirubah menjadi gerakan halus lancar dan efisien dan
(2007:30) Kecepatan lari adalah hasil kali dari panjang langkah dan
langkah yang panjang atau frekuensi langkah yang cepat maka akan
8
kedua-duanya. Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek harus dapat
dari komposisi atau susunan serabut otot, persentase serabut otot cepat
(fast twitch) lebih besar atau tinggi dibandingkan dengan serabut otot
Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-tahap berlari terdiri dari
3)
2) 4)
1) finish
9
Menurut Gerry A Carr (2000: 35-36) mengemukakan bahwa teknik
membatasi atau menentukan siapa saja yang boleh turut serta di dalamnya
dan bagaimana hasil-hasil perlombaan itu dapat diakui dan syah sebagai
10
seorang pelari cepat atau sprinter, karena akan mempengaruhi hasil
akhir kecepatan berlari. Oleh sebab itu, reaksi dan cara melakukan
sebagai tempat start dalam lari jarak pendek disebut start blok. Ada
jongkok 50-70
siap, ya” atau aba-aba “ya” bisa diganti dengan bunyi pistol. Eddy
a) Bersedia
Setelah starter memberikan aba-aba bersedia, maka pelari
akan menempatkan kedua kaki dalam menyentuh blok depan
dan belakang; lutut kaki belakang diletakkan di tanah,
terpisah selebar bahu lebih sedikit, jari-jari tangan
membentuk huruf V terbalik dan kepala dalam keadaan datar
11
dengan punggung, sedangkan pandangan mata menatap lurus
ke bawah.
Gambar 2.
Posisi dari samping dan depan saat aba-aba bersedia
(Sumber: Eddy Purnomo 2007: 24)
b) Siap
Setelah ada aba-aba siaap, seorang pelari akan menempatkan
posisi badan sebagai berikut lutut ditekan ke belakang, lutut
kaki depan ada dalam posisi membentuk sudut siku-siku
(90°); lutut kaki belakang membentuk sudut antara 120°-
140°; dan pinggang sedikit diangkat tinggi dari bahu, tubuh
sedikit condong ke depan, serta bahu sedikit lebih maju ke
depan dari kedua tangan.
Gambar 3.
Posisi badan dalam aba-aba siap
(Sumber: Eddy Purnomo 2007: 25)
12
belakang diayun ke depan dengan cepat sedangkan badan
condong ke depan; lutut dan pinggang keduanya diluruskan
penuh pada saat akhir dorongan.
Gambar 4.
Gerakan pada aba-aba yaaak
(Sumber: Eddy Purnomo 2007: 26)
Oleh sebab itu start yang baik adalah sebagai berikut:
start blok.
diperbolehkan.
13
Oleh karena itu gerakan finish yang baik adalah sebagai
berikut:
d) Jangan melompat
2) Lintasan
1) Tumpuan kaki
14
Sehingga menolak dengan menggunakan seluruh telapak kaki akan
2) Daya tahan
dada
3) Menjaga posisi tubuh sama seperti posisi pada waktu berjalan biasa.
ke depan badan
15
2. Power Tungkai
a. Kemampuan biomotor
dan didukung oleh system organ yang lain. Jadi komponen biomotor
16
Gambar 5. Komponen dasar dari kemampuan biomotor
( Sumber :Bompa, 1994 :260 )
atau tahanan dalam hal ini lari 100 meter. Menurut (Bompa, 1994 : 268-
power merupakan hasil kali antara kekuatan dan kecepatan (Bompa, 1994 :
17
otot atau sekelompok otot untuk bekerja secara eksplosif (Wahjoedi, 2001
otot adalah kemampuan otot untuk mengatasi suatu tahanan atau beban
Alat gerak pada manusia dibagi menjadi alat gerak pasif (kerangka
badan) dan alat gerak aktif (otot badan). Susunan otot anggota badan
bawah dari sudut topografi dibagi dalam 1) otot-otot pangkal paha, 2) otot-
18
Otot-otot kaki terdiri dari bagian dorsal dan plantar. Otot-otot
digitorum brevis. Otot-otot bagian plantar terdirir dari sisi medial, lateral
dan tengah kaki. Otot-otot sisi medial kaki terbagi dalam M. abductor
Pada dasarnya gerakan lari sama dengan gerakan jalan, tetapi saat
berat badan pada kaki kanan bila kaki kiri akan dilangkahkan. Antefleksi
bagian kiri dicegah oleh kontraksi mm. glutaei medius dan minimus
sebelah kanan. Selain dari itu kedua otot itu memutar panggul bagian kiri
itu, terjadi pantofleksi kaki kanan oleh kontraksi mm. triceps surae dan
tumit kanan terangkat dari tanah. Dengan demikian titik berat yang tadinya
sudah turun naik kembali. Setelah tumit kiri mengenai tanah maka dengan
19
tumit sebagai pusat seluruh kaki. Kelingking dan daerah-daerah ujung
Sedang jari-jari kaki tetap kokoh berpijak pada tanah. Akhirnya ibu jari
kaki melepaskan diri dari tanah dan pada waktu yang bersamaan tumit
3. Panjang Tungkai
(Cholik : 1994) yang dikutip oleh Djoko Pekik Irianto (2002 : 29).
dari trochanter mayor atau tulang paha bagian atas yang menonjol keluar
20
Amari ( 1996 : 155 ) panjang tungkai adalah ukuran panjang tungkai
seseorang dimulai dari alas kaki sampai trochanter mayor ( tulang paha
bagian atas yang menonjol keluar dekat dengan sendi ), kira – kira pada
bagian tulang yang terlebar disebelah luar paha dan bila paha digerakkan
trochanter mayor dapat diraba di bagian atas tulang paha yang bergerak.
depan rigi ini berakhir pada spina iliaka anterior superior yang bulat (
1993 : 16) SIAS ini akan tampak sebagai tonjolan bila diraba.
21
(ossa cinguli extremitas inferior) dan tulang anggota badan bawah bebas
badan sebagai alat yang harus menerima berat badan dan meneruskannya
kepada kedua tungkai. Tiap os coxae terbentuk dari 3 tulang yang mul-
mula terpisah tetapi tumbuh menjadi satu tulang. Tulang-tulang itu adalah
tulang usus (os ilium), tulang kemluan (os pubis) dan tulang duduk (os
ischium).
femoris, ossa cruris (tibia dan fibula) dan patella suatu bijian yang besar
dalam urat M. quadriceps femoris serta ossa pedis. Ossa pedis terdiri dari
ossa tarsalia, ossa metatarsalia, dan ossa digitorium pedis. Ossa tarsalia
dan III serta os cuboideum. Ossa digitorum pedis tersusun oleh tiap jari
kaki terdapat 3 phalanges, kecuali ibu jari yang terdiri dari 2 phalanges.
4. Power Lengan
dua unsur pokok yaitu kekuatan dan kecepatan. Berkaitan dengan power
otot atlet untuk mengatasi tahan beban dengan kekuatan dan kecepatan
22
melawan beban / tahanan dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan
lengan, mulai dari pangkal lengan sampai ujung jari tangan. Menurut
Evelyn C Pearce (1999 : 112) yang dikutip dari skripsi Kun Mariyah
dikutip lagi dari skripsi Kuryanto (2011) bahwa, otot-otot yang terdapat
pada lengan sisi posteriot dan lengan bawah yaitu : “ (1) otot deltoid, (2)
otot irisep, (3) otot brakhioradialis, (4) otot extensor karp radialis longus,
(5) otot extensor digitorum, (6) otot extensor dan abductor ibu jari, (7)
retinakulum”.
suatu benda, menahan beban, menarik benda dan lain sebagainya. Aip
cadangan energi .
23
Bertolak dari pengertian-pengertian tersebut di atas dapat
Fleksibilitas pada bahu membantu ayunan lengan yang baik. Kedua lengan
tiap tungkai pada kedua sisi samping poros longitudinal pelari. Fleksi kedua
lengan pada sikut menurunkan momen inersia dan membuat gerak pendular
lebih mudah oleh otot-otot yang terlibat. Ayunan kedepan yang cepat dari
24
membantu mempertahankan togok dan sendi bahu (keseimbangan) dan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Sigid tahun 2009 dengan judul
variabel bebas yaitu power dan panjang tungkai ada hubungan yang
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan teknik
test dan pengukuran. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
langkah per detik lari 20 M dengan lari sprint 100 m sebesar -0,553; dan
25
3) terdapat hubungan yang signifikan antara panjang langkah lari 25 M
secara bersama dengan frekuensi langkah per detik lari 20 M dengan lari
C. Kerangka Berfikir
Kemampuan lari sprint 100 meter ditentukan oleh power otot tungkai
yang kuat, panjang tungkai dan power lengan untuk mengayunkan lengan
dengan panjang tungkai dan power lengan yang baik maka kemampuan
menolakpun juga akan lebih kuat dan menghasilkan kemampuan lari yang
baik pula.
D. Hipotesis
power lengan dengan kecepatan lari 100 meter siswa putra kelas VIII SMP
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Keterangan:
= Power tungkai
= Panjang tungkai
= Power lengan
1. Populasi penelitian
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam
27
penelitian ini adalah kouta sampel siswa putra kelas VIII SMP N 1
Bantul.
2. Sampel penelitian
homogen
Tabel 2. Jumlah siswa putra kelas VIII SMP N 1 Bantul yang menjadi
sampel penelitian
No Kelas Jumlah Sampel
1 VIII A 24 siswa 8
2 VIII B 24 siswa 8
3 VIII C 24 siswa 9
4 VIII D 24 siswa 8
5 VIII E 24 siswa 8
6 VIII F 24 siswa 9
Jumlah 144 siswa 50 siswa
Jadi dilihat keterangan diatas sampel yang digunakan pada penelitian ini
50 siswa.
28
C. Definisi Operasional Variabel
variabel bebas yaitu : power tungkai, panjang tungkai, power lengan dan satu
1. Variabel Terikat
dalam jarak 100 meter dan diukur dengan stopwatch dalam satuan detik
dengan aba-aba start lari sprint yaitu: Bersedia, Siap, Yak atau Door
bunyi pistol.
2. Variabel Bebas
satuan sentimeter ( cm ).
b. Panjang tungkai ialah : Menurut Tim Anatomi FIK UNY ( 2003: 14)
panjang tungkai yaitu dari trochanter mayor atau tulang paha bagian
29
Hasan Said ( 1980 : 4 ) pengukuran panjang tungkai dapat dilakukan
centimeter ( cm ).
dari garis start sampai jatuhnya bola ( bekas atau tapak jatuhnya bola
sentimeter ( cm ).
1. Instrumen Penelitian
pengukuran.
30
b. Alat dan faslitas :
1) Rol meter
2) Alat tulis
4) Lapangan tanah
2) Kaki sejajar
3) Lutut ditekuk
mungkin kedepan.
sama.
Peralatan :
1) Pita pengukur
3) Formulir pencatatan
4) Alat tulis
Pelaksanaan :
31
1) Testi berdiri tegak tanpa mengenakan alas kaki.
bebas.
pengukur.
dipakai.
1) Rol meter
2) Alat tulis
32
3) Formulir pencatatan hasil
4) Lapangan tanah
bola basket.
kuatnya.
5) Catatan pada test ini harus diperhatikan pada saat siswa mendorong
1) Alat tulis
3) Stopwatch
4) Bendera start
5) Lapangan
c. Pelaksanaan
33
2) Setelah aba-aba dimulai siswa melakukan lari secepat mungkin
metode survei dengan teknik test dan pengukuran. Test Power otot
Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
( )
( = ∑ )
34
(Sumber: Sutrisno Hadi. 1995: 347)
Keterangan :
= chi-kuadrat
= frekuensi observasi
pada chi-kuadrat tabel maka distribusi tidak normal atau apabila harga
chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi kuadrat tabel maka datanya
normal dan sebaliknya apabila chi kuadrat hitung lebih besar dari pada
b. Uji Linieritas
rumus :
( = )
Keterangan :
35
Selanjutnya harga F dikonsultasikan dengan harga table pada paraf
2. Uji Hipotesis
variabel terikat (Y), dan terhadap variabel terikat (Y). Adapun untuk
∑ (∑ )(∑ )
( = )
∑ (∑ ) ∑ (∑ )
Keterangan :
N : Jumlah testi
∑ : jumlah (X)(Y)
∑ : jumlah Y
∑ : jumlah kuadrat X
∑ : jumlah kuadrat Y
36
Multiple correlation digunakan untuk mengetahui seberapa besar
∑ ∑ ∑
( ( ) =
∑
)
Keterangan :
: koefisien prediktor
: koefisien prediktor
: koefisien prediktor
c. Mencari F regresi
berikut :
37
( )
( =
( )
)
Keterangan :
: cacah kasus
: cacah prediktor
dengan derajat kebesaran N-m-1 pada taraf signifikansi 5%. Apabila harga
F hitung lebih besar atau sama dengan F tabel, maka ada hubungan yang
bebasnya.
( = 100% )
( = 100% )
38
( = 100% )
Keterangan :
a. Prediktor X1
b. Prediktor X2
c. Prediktor X3
Keterangan :
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian ini terdiri atas tiga variabel bebas yaitu power tungkai,
panjang tungkai dan power lengan serta satu variabel terikat, yaitu
a. Power Tungkai
siswa diperoleh nilai mean sebesar 1,57, median sebesar 1,60, modus
sebesar 1,75, standar deviasi sebesar 0,34, range sebesar 1,29, skor
Rumus ini dinamakan rumus sturges. Setelah jumlah kelas diketahui lalu
interval).
40
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel Power Tungkai
Power Tungkai
20 18
15
12 12
Frekuensi
10 8
5
0 0 0
0
Kelas
Interval
deviasi sebesar 4,54, range sebesar 17,50, skor minimun sebesar 82,00
sturges. Setelah jumlah kelas diketahui lalu mencari rentang data dan
42
Panjang Tungkai
12
12 11
10
8
Frekuensi 8
6 6
6 5
4
2
2
0
Kelas
Interval
c. Power Lengan
dari 50 siswa diperoleh nilai mean sebesar 5,45, median sebesar 5,50,
modus sebesar 3,88, standar deviasi sebesar 1,19, range sebesar 4,60,
skor minimun sebesar 3,52 dan skor maksimal sebesar 8,12. Selanjutnya
Rumus ini dinamakan rumus sturges. Setelah jumlah kelas diketahui lalu
interval).
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Variabel Power Otot Lengan
Power Lengan
12 12
12
10
10
8
7
Frekuensi
6 5
2 1
0
Kelas
Interval
100 M dari 50 siswa diperoleh nilai mean sebesar 16,95, median sebesar
16,80, modus sebesar 13,13, standar deviasi sebesar 2,90, range sebesar
11,75, skor minimun sebesar 12,36 dan skor maksimal sebesar 24,11.
(rentang/kelas interval).
45
Kemampuan Lari 100 M
12 11
10 10
10
8
Frekuensi 8 7
4 3
2 1
0
Kelas
Interval
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Normalitas
Dalam uji ini akan menguji hipotesis yaitu sampel berasal dari
besar dari 0,05. Pengujian ini mengacu dari Buku Dwi Priyatno.
Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini:
Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Signifikansi
Variabel Keterangan
Sig hitung Sig 5%
Power Tungkai ( X2) 0,555 0,05 Normal
Panjang Tungkai (X1) 0,575 0,05 Normal
Power Otot Lengan (X3) 0,782 0,05 Normal
Lari Sprint 100 M (Y) 0,795 0,05 Normal
sebesar 0,575; 0,555; 0,782 dan 0,795. Menurut Dwi Priyatno data
dikatakan normal apabila Sighitung lebih besar dari 0,05. Oleh karena
nilai Sighitung dari keempat variabel tersebut lebih dari 0,05 maka data
berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
bebas dan variabel terikat. Dalam uji ini akan menguji hipotesis
lebih kecil dari 0,05. Hasil perhitungan uji linieritas dapat dilihat pada
47
Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji Linieritas
power tungkai (X1) dengan lari sprint 100 M (Y), dengan persamaan
hitung lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis yang menyatakan garis
garis regresi lari sprint 100 M atas power otot tungkai berbentuk
linier.
sebesar 0,004. Oleh karena nilai Sig hitung lebih kecil dari 0,05, maka
power lengan (X3) dengan lari sprint 100 M (Y), dengan persamaan
hitung lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis yang menyatakan garis
48
regresi berbentuk linier diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
garis regresi lari sprint 100 M atas power lengan berbentuk linier.
c. Analisis korelasi
variabel. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
d. Pengujian Hipotesis
16,0 yang diambil dari Buku Saku SPSS (Statistical Product and
49
Service Solution) karya Duwi Priyatno, diperoleh hasil analisis
nilai r hitung sebesar 0,404 > r tabel (0,285), maka dapat disimpulkan
50
moment. Dengan bantuan software komputer SPSS 16,0 yang diambil
dari Buku Saku SPSS (Statistical Product and Service Solution) karya
sebesar 0,612 > r tabel (0,285), maka dapat disimpulkan bahwa power
sprint 100 M.
software computer SPSS 16,0 yang diambil dari Buku Saku SPSS
51
secara bersama dengan kemampuan lari sprint 100 M siswa putra kelas
e. Perhitungan Uji F
power tungkai berubah satu satuan, maka kemampuan lari sprint 100 M
siswa akan berubah sebesar 4,400 dengan ketentuan variabel yang lain
bernilai tetap. Apabila setiap panjang tungkai berubah satu satuan, maka
kemampuan lari sprint 100 M siswa akan berubah sebesar 0,107 dengan
ketentuan variabel yang lain bernilai tetap. Apabila setiap power lengan
berubah satu satuan maka kemampuan lari sprint 100 M siswa akan
berubah sebesar 0,526 dengan ketentuan variabel yang lain bernilai tetap.
Dari hasil analisis regresi berganda juga diperoleh hasil uji F sebagai
berikut :
52
F tabel F hitung R R2
Hubungan X1, X2 dan
2,807 19,832 0,751 0,564
X3 Terhadap Y
kemampuan lari sprint 100 M, diperoleh r hitung sebesar 0,751 > r tabel
(0,268) dan F hitung sebesar 19,832 > F tabel (2,807) dengan taraf
kemampuan lari sprint 100 M siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1
53
Tabel 11. Sumbangan Relatif dan Efektif
Sumbangan Sumbangan
No Variabel Prediktor
Relatif Efektif
1 Power tungkai 64,57% 36,42%
2 Panjang tungkai 11,97% 6,75%
3 Power lengan 23,44% 13,22%
Jumlah 100% (dibulatkan) 56,4% (dibulatkan)
power tungkai, panjang tungkai dan power lengan saja, namun di luar itu
B. Pembahasan
tungkai, panjang tungkai dan power lengan dengan kemampuan lari sprint
54
menggunakan r tabel, dan mendapatkan nilai r tabel dengan dk 48 pada
kemampuan lari sprint 100 M adalah kuat lemahnya power tungkai yang
Semakin kuat power tungkai yang dimliki siswa, maka kemampuan lari
sprint 100 M siswa semakin baik. Semakin lemah power tungkai yang
dimiliki siswa, maka kemampuan lari sprint 100 M siswa yang diperoleh
rendah juga.
lari sprint 100 M adalah panjang dan pendeknya tungkai yang dimiliki
lari sprint 100 M siswa. Semakin pendek tungkai yang dimiliki siswa
maka akan semakin rendah pula kemampuan lari sprint 100 M siswa.
55
3. Hubungan antara Power Lengan Dengan Kemampuan Lari Sprint
100 M.
yang signifikan antara power lengan terhadap kemampuan lari sprint 100
sprint 100 M adalah kuat lemahnya power lengan yang dimiliki siswa
lengan yang dimliki siswa, maka kemampuan lari sprint 100 M siswa
semakin baik. Semakin lemah power lengan yang dimiliki siswa, maka
panjang tungkai dan power lengan sebesar 0,751. Dalam pengujian uji F
diperoleh nilai F sebesar 19,832 yang lebih besar dari nilai F tabel
sebesar 2,807 pada taraf signifikan 5%. Ini berarti bahwa secara bersama-
tungkai dan power lengan dengan kemampuan lari sprint 100 M. Adapun
56
sprint 100 M adalah sebesar 56,4%. Kesimpulan dari hubungan antara
lari sprint 100 M adalah kuat lemahnya power tungkai yang dimiliki oleh
siswa, panjang pendeknya tungkai dan power lengan yang dimiliki siswa
lari sprint 100 M adalah signifikan, ini artinya variabel power tungkai
yang diberikan variabel power tungkai adalah paling besar jika dibandingkan
dengan variabel lain. Power tungkai merupakan gabungan dari kekuatan dan
kecepatan otot tungkai siswa yang diukur dengan tes standing broad jump.
terhadap kemampuan lari sprint 100 M siswa. Hal ini dibuktikan dengan
kemampuan lari sprint 100 M adalah signifikan, ini artinya variabel panjang
Panjang tungkai diukur dari trochanter mayor sampai telapak kaki siswa /
57
100 M siswa. Hal ini dibuktikan dengan sumbangan yang diberikan variabel
lari sprint 100 M adalah signifikan, ini artinya variabel power lengan
lengan merupakan gabungan dari kekuatan dan kecepatan lengan siswa yang
diukur dengan tes lemparan chest past seperti pada bola basket. Ternyata
100 M siswa. Hal ini dibuktikan dengan sumbangan yang diberikan variabel
(power tungkai, panjang tungkai dan power lengan) terhadap kemampuan lari
sprint 100 M adalah sebesar 56,4%, sedangkan sisanya sebesar 43,6% berasal
dari variabel lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini.
Dari besarnya hasil uji korelasi tersebut dapat diketahui, bahwa untuk
memiliki sumbangan yang paling tinggi, kemudian faktor power lengan dan
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
power tungkai, panjang tungkai dan power lengan dengan kemampuan lari
sprint 100 M siswa putra kelas VIII SPM Negeri 1 Bantul Yogyakarta.
Koefisien korelasi r hitung yang diperoleh sebesar 0,751 lebih besar dari
B. Keterbasan penelitian
sudah sesuai dengan standar dalam atletik lari sprint 100 M yang
59
mampu untuk mengontrol aktivitas yang dilakukan subyek sebelum
pengambilan data.
C. Implikasi Penelitian
terkait dengan bidang olahraga, khususnya atletik lari sprint, yaitu bagi
guru atau pelatih dan atlet yang akan meningkatkan keterampilan dasar
dan power lengan terhadap lari 100 m siswa putra kelas VIII SMP N 1
Bantul dapat digunakan sebagai acuan bahwa untuk dapat berlari dengan
baik dan mendapatkan waktu yang cepat seorang pelari harus memiliki
tungkai yang panjang dan memiliki akurasi power tungkai dan power
lengan yang baik. Apalagi, jika power tungkai dan power lengan terlatih
dengan baik sehingga dapat meningkatkan koordinasi yang baik dan dapat
D. Saran
60
1. Bagi guru atau pelatih atletik, hendaknya memperhatikan faktor-
akurat dan lebih terukur validitas dan reliabilitas nya jika ingin
5. Bagi peneliti yang lain lebih memeperhatikan tujuan dari tes lari
peneliti yang lain ingin tes lari 100 M pada saat start disarankan
61
DAFTAR PUSTAKA
Duwi Priyatno. (2011). Buku SPSS Analisis Statistik Data. Yogyakarta: Penerbit
MediaKom.
Nur Syamsi. (2008). Pengertian Lari Jarak Pendek. Diambil pada hari Selasa, 25
Januari 2012 dari http://prestasiherfen.blogspot.com/2008/10/lari-jarak-
pendek.html
Satriani. (2011). Atletik Lari Jarak Pendek. Diambil Pada Hari Rabu, 25 Januari
2012 dari http://atletik.blogspot.com/2011/05/atletik-lari-jarak-
pendek.html
62
Sutrisno Hadi. (1975). Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset
63
Lampiran 1. Data penelitian
Data Tes Lari 100 Meter, Power Tungkai, Panjang Tungkai Dan Power
Lengan
Subjek Lari 100 Power Panjang Power
Meter (detik) Tungkai (m) Tungkai (cm) Lengan (m)
1. 14,54 1,78 85,40 6,72
2. 15,13 1,85 90 6,88
3. 13,13 1,22 92,10 5,60
4. 17,76 1,70 84,10 5,32
5. 18,47 1,15 86,50 4,73
6. 17,08 1,20 87,50 5,05
7. 20,30 1,55 83 5,71
8. 21,51 1,32 85,40 4,38
9. 19,03 1,75 86,50 4,02
10. 15,45 1,83 94 5,12
11. 16,97 1,07 91 3,87
12. 13,28 1,60 88,80 6,18
13. 13,03 2,16 98,20 7,32
14. 14,32 1,65 82,30 4,17
15. 12,57 2,04 90,10 7,42
16. 16,32 1,96 83,20 4,73
17. 13,92 1,89 94 6,82
18. 14,79 1,99 96,10 6,13
19. 19,89 1,21 85,30 6,10
20. 19,09 1,95 84,40 6,78
21. 20,44 1,54 82 3,53
22. 18,38 1,35 87,10 3,88
23. 21,51 0,95 86,50 4,20
24. 16,85 1,56 98 5,97
25. 15,91 1,75 87,10 5,31
26. 13,92 1,82 98,50 6,73
27. 14,46 1,71 89,20 6,03
28. 17,59 1,60 91,40 6,95
29. 20,33 1,36 93 5,62
30. 17,44 1,52 87,50 4,43
31. 13,99 1,80 92,10 5,32
32. 18,96 1,41 93,80 4,06
33. 24,11 1,00 90 5,12
34. 18,62 1,15 87,30 5,41
35. 14,71 1,88 85,50 4,76
36. 16,45 1,36 87,80 6,62
37. 17,96 1,30 85,70 4,80
38. 12,36 1,99 92,70 7,45
39. 20,36 1,20 90 4,20
40. 21,61 1,12 89,30 3,88
64
41. 21,10 0,91 89 3,52
42. 16,42 1,85 90,05 5,58
43. 16,75 1,72 94,10 5,64
44. 14,49 1,93 90,10 5,95
45. 14,49 1,84 96,20 8,12
46. 19,15 1,35 98 3,82
47. 13,13 1,53 92,30 6,13
48. 19,69 0,99 86,50 3,78
49. 12,47 2,20 99,50 6,82
50. 17,28 1,75 90,05 5,80
65
Data Lari Sprint 100 Meter
TES LARI 100 METER ( detik )
Lari 100 M Lari 100 M Angka Yang
No I II Diambil
1 14,54 14,77 14,54
2 15,13 16,22 15,13
3 13,48 13,13 13,13
4 17,76 18,39 17,76
5 18,47 19,15 18,47
6 17,08 18,38 17,08
7 20,30 21,10 20,30
8 21,51 26,13 21,51
9 19,33 19,03 19,03
10 15,45 15,54 15,45
11 15,97 17,18 16,97
12 13,58 13,28 13,28
13 13,12 13,03 13,03
14 14,32 16,28 14,32
15 12,57 12,87 12,57
16 16,32 16,76 16,32
17 14,46 13,92 13,92
18 15,28 14,79 14,79
19 20,08 19,89 19,89
20 19,09 20,32 19,09
21 20,44 22,18 20,44
22 18,38 20,08 18,38
23 21,51 26,03 21,51
24 16,85 17,15 16,85
25 15,91 16,73 15,91
26 14,36 13,92 13,92
27 14,63 14,46 14,46
28 17,59 18,51 17,59
29 20,33 20,84 20,33
30 18,37 17,44 17,44
31 13,99 16,67 13,99
32 18,99 18,96 18,96
33 24,53 24,11 24,11
34 20,06 18,62 18,62
35 14,71 15,76 14,71
36 16,85 16,45 16,45
37 17,96 18,19 17,96
38 12,36 13,08 12,36
39 20,36 20,83 20,36
40 21,61 27,03 21,61
41 21,10 23,36 21,10
66
42 16,42 16,75 16,42
43 16,75 17,85 16,75
44 16,51 14,49 14,49
45 15,27 14,49 14,49
46 19,15 20,30 19,15
47 13,28 13,13 13,13
48 20,07 19,69 19,69
49 12,47 12,81 12,47
50 18,42 17,28 17,28
67
Data Tes Power Tungkai
TES POWER TUNGKAI (m)
Standing Board Standing Board Angka Yang Diambil
No Jump I Jump II
1 1,68 1,78 1,78
2 1,83 1,85 1,85
3 1,12 1,22 1,22
4 1,60 1,70 1,70
5 1,15 1,10 1,15
6 1,20 1,12 1,20
7 1,52 1,55 1,55
8 1,30 1,32 1,32
9 1,73 1,75 1,75
10 1,81 1,83 1,83
11 1,05 1,07 1,07
12 1,57 1,60 1,60
13 2,16 2,15 2,16
14 1,63 1,65 1,65
15 2,02 2,04 2,04
16 1,93 1,96 1,96
17 1,86 1,89 1,89
18 1,99 1,97 1,99
19 1,18 1,21 1,21
20 1,92 1,95 1,95
21 1,54 1,53 1,54
22 1,33 1,35 1,35
23 0,92 0,95 0,95
24 1,54 1,56 1,56
25 1,73 1,75 1,75
26 1,78 1,82 1,82
27 1,71 1,70 1,71
28 1,58 1,60 1,60
29 1,30 1,36 1,36
30 1,47 1,52 1,52
31 1,80 1,78 1,80
32 1,41 1,40 1,41
33 1,00 1,00 1,00
34 1,10 1,15 1,15
35 1,86 1,88 1,88
36 1,34 1,36 1,36
37 1,24 1,30 1,30
38 1,99 1,97 1,99
39 1,18 1,20 1,20
40 1,12 1,10 1,12
41 0,91 0,89 0,91
68
42 1,83 1,85 1,85
43 1,70 1,72 1,72
44 1,93 1,91 1,93
45 1,76 1,84 1,84
46 1,33 1,35 1,35
47 1,51 1,53 1,53
48 0,97 0,99 0,99
49 2,19 2,20 2,20
50 1,73 1,75 1,75
69
Data Tes Panjang Tungkai
TES PANJANG
TUNGKAI ( cm ) Angka Yang
No
Testor Testor Testor Diambil
I II III
1 85,40 85,41 85,40 85,40
2 90,05 90 90 90
3 92,10 92,10 92,10 92,10
4 84,10 84,10 84,05 84,10
5 86,45 86,50 86,50 86,50
6 87,50 87,50 87,50 87,50
7 83 83 83,05 83
8 85,40 85,40 85,40 85,40
9 86,45 86,50 86,50 86,50
10 94 94 94 94
11 91 91 91,05 91
12 88,80 88,85 88,80 88,80
13 98,15 98,20 98,20 98,20
14 82,30 82,30 82,30 82,30
15 90,10 90,10 90,10 90,10
16 83,15 83,20 83,20 83,20
17 94 94 94 94
18 96 96,10 96,10 96,10
19 85,30 85,35 85,30 85,30
20 84,40 84,40 84,35 84,40
21 82 82 82 82
22 87,05 87,10 87,10 87,10
23 86,50 86,50 86,50 86,50
24 98 98,05 98 98
25 87,15 87,10 87,10 87,10
26 98,5 98,5 98,5 98,50
27 89,20 89,20 89,15 89,20
28 91,40 91,40 91,40 91,40
29 93 93 93 93
30 87,55 87,50 87,50 87,50
31 92,05 92,10 92,10 92,10
32 93,80 93,80 93,80 93,80
33 90 90 90,05 90
34 87,30 87,30 87,35 87,30
35 85,50 85,50 85,50 85,50
36 87,80 87,75 87,80 87,80
37 85,70 85,70 85,65 85,70
38 92,70 92,70 92,70 92,70
39 90 90 90 90
70
40 89,25 89,30 89,30 89,30
41 89 89 89 89
42 90,05 90,05 90 90,05
43 94,10 94,10 94,10 94,10
44 90 90,10 90,10 90,10
45 96,20 96,20 96,15 96,20
46 98 98 98 98
47 92,30 92,25 92,30 92,30
48 86,50 86,50 86,50 86,50
49 99,50 99,50 99,50 99,50
50 90 90,05 90,05 90,05
71
Data Tes Power Lengan
TES POWER LENGAN (m)
Prestasi Prestasi Angka Yang
No Mendorong Mendorong Diambil
Bola I Bola II
1 6,72 6,70 6,72
2 6,82 6,88 6,88
3 5,58 5,60 5,60
4 5,30 5,32 5,32
5 4,73 4,71 4,73
6 5,00 5,05 5,05
7 5,68 5,71 5,71
8 4,36 4,38 4,38
9 4,00 4,02 4,02
10 5,12 5,10 5,12
11 3,87 3,85 3,87
12 6,15 6,18 6,18
13 7,30 7,32 7,32
14 4,17 4,15 4,17
15 7,40 7,42 7,42
16 4,73 4,72 4,73
17 6,80 6,82 6,82
18 6,10 6,13 6,13
19 6,05 6,10 6,10
20 6,77 6,78 6,78
21 3,50 3,53 3,53
22 3,88 3,87 3,88
23 4,17 4,20 4,20
24 5,95 5,97 5,97
25 5,28 5,31 5,31
26 6,70 6,73 6,73
27 6,00 6,03 6,03
28 6,90 6,95 6,95
29 5,59 5,62 5,62
30 4,38 4,43 4,43
31 5,30 5,32 5,32
32 4,00 4,06 4,06
33 5,10 5,12 5,12
34 5,38 5,41 5,41
35 4,73 4,76 4,76
36 6,59 6,62 6,62
37 4,77 4,80 4,80
38 7,40 7,45 7,45
39 4,17 4,20 4,20
40 3,88 3,80 3,88
72
41 3,50 3,52 3,52
42 5,58 5,55 5,58
43 5,63 5,64 5,64
44 5,95 5,91 5,95
45 8,10 8,12 8,12
46 3,79 3,82 3,82
47 6,10 6,13 6,13
48 3,78 3,77 3,78
49 6,77 6,82 6,82
50 5,78 5,80 5,80
73
Lampiran 2. Analisis Frekuensi
Frequencies
Statistics
N Valid 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
larisprint100M
74
13.92 2 4.0 4.0 18.0
75
19.69 1 2.0 2.0 80.0
panjangtungkai
76
88.8 1 2.0 2.0 44.0
powerotottungkai
77
1.12 1 2.0 2.0 12.0
78
1.95 1 2.0 2.0 88.0
powerlengan
79
5.41 1 2.0 2.0 50.0
80
Lampiran 3. Uji Normalitas
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=larisprint100M panjangtungkai powerotottungkai powerlengan
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
N 50 50 50 50
81
Lampiran 4. Uji Linieritas X1.Y
MEANS TABLES=larisprint100M BY powerotottungkai
/CELLS MEAN COUNT STDDEV
/STATISTICS LINEARITY.
Means
Cases
larisprint100M *
50 100.0% 0 .0% 50 100.0%
powerotottungkai
Report
larisprint100M
powerotot
tungkai Mean N Std. Deviation
0.91 21.1000 1 .
0.95 21.5100 1 .
0.99 19.6900 1 .
1 24.1100 1 .
1.07 15.9700 1 .
1.12 21.6100 1 .
1.21 19.8900 1 .
1.22 13.1300 1 .
1.3 17.9600 1 .
1.32 21.5100 1 .
82
1.41 18.9600 1 .
1.52 17.4400 1 .
1.53 13.1300 1 .
1.54 20.4400 1 .
1.55 20.3000 1 .
1.56 16.8500 1 .
1.65 14.3200 1 .
1.7 17.7600 1 .
1.71 14.4600 1 .
1.72 16.7500 1 .
1.78 15.5400 1 .
1.8 13.9900 1 .
1.82 13.9200 1 .
1.83 15.4500 1 .
1.84 14.4900 1 .
1.88 14.7100 1 .
1.89 13.9200 1 .
1.93 14.4900 1 .
1.95 19.0900 1 .
1.96 16.3200 1 .
2.04 12.5700 1 .
2.16 13.0300 1 .
2.2 12.4700 1 .
83
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Deviation from
177.573 39 4.553 1.314 .348
Linearity
Total 412.719 49
Measures of Association
84
Lanjutan Lampiran 4. Uji Linieritas X2 .Y
Means
Cases
larisprint100M *
50 100.0% 0 .0% 50 100.0%
panjangtungkai
Report
larisprint100M
panjangtu
ngkai Mean N Std. Deviation
82 20.4400 1 .
82.3 14.3200 1 .
83 20.3000 1 .
83.2 16.3200 1 .
84.1 17.7600 1 .
84.4 19.0900 1 .
85.3 19.8900 1 .
85.5 14.7100 1 .
85.7 17.9600 1 .
87.3 18.6200 1 .
87.8 16.4500 1 .
85
88.8 13.2800 1 .
89 21.1000 1 .
89.2 14.4600 1 .
89.3 21.6100 1 .
90 19.8667 3 4.51028
91 15.9700 1 .
91.4 17.5900 1 .
92.3 13.1300 1 .
92.7 12.3600 1 .
93 20.3300 1 .
93.8 18.9600 1 .
94 14.6850 2 1.08187
94.1 16.7500 1 .
96.1 14.7900 1 .
96.2 14.4900 1 .
98 18.0000 2 1.62635
98.2 13.0300 1 .
98.5 13.9200 1 .
99.5 12.4700 1 .
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Deviation from
272.028 35 7.772 1.379 .273
Linearity
Total 412.719 49
86
Measures of Association
87
Lanjutan Lampiran 4. Uji Linieritas X3.Y
MEANS TABLES=larisprint100M BY powerlengan
/CELLS MEAN COUNT STDDEV
/STATISTICS LINEARITY.
Means
Cases
Report
larisprint100M
powerlen
gan Mean N Std. Deviation
3.52 21.1000 1 .
3.53 20.4400 1 .
3.78 19.6900 1 .
3.82 19.1500 1 .
3.87 15.9700 1 .
4.02 19.0300 1 .
4.06 18.9600 1 .
4.17 14.3200 1 .
4.38 21.5100 1 .
4.43 17.4400 1 .
4.75 14.7100 1 .
4.8 17.9600 1 .
88
5.05 17.0800 1 .
5.31 15.9100 1 .
5.41 18.6200 1 .
5.58 16.4200 1 .
5.6 13.1300 1 .
5.62 20.3300 1 .
5.64 16.7500 1 .
5.71 20.3000 1 .
5.8 17.2800 1 .
5.95 14.4900 1 .
5.97 16.8500 1 .
6.03 14.4600 1 .
6.1 19.8900 1 .
6.18 13.2800 1 .
6.62 16.4500 1 .
6.72 15.5400 1 .
6.73 13.9200 1 .
6.78 19.0900 1 .
6.88 15.1300 1 .
6.95 17.5900 1 .
7.32 13.0300 1 .
7.42 12.5700 1 .
7.45 12.3600 1 .
8.12 14.4900 1 .
89
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Deviation from
203.081 41 4.953 .628 .835
Linearity
Total 412.719 49
Measures of Association
90
Lampiran 5. Analisis Regresi X1.Y
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT larisprint100M
/METHOD=ENTER powerotottungkai.
Regression
b
Variables Entered/Removed
Model Summary
b
ANOVA
Total 412.719 49
91
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
92
Lanjutan Lampiran 5. Analisis Regresi X2.Y
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT larisprint100M
/METHOD=ENTER panjangtungkai.
Regression
b
Variables Entered/Removed
Model Summary
b
ANOVA
Total 412.719 49
93
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
94
Lanjutan Lampiran 5. Analisis Regresi X3.Y
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT larisprint100M
/METHOD=ENTER powerlengan.
Regression
b
Variables Entered/Removed
Model Summary
b
ANOVA
Total 412.719 49
95
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
96
Lampiran 6. Analisis Korelasi
CORRELATIONS
/VARIABLES=larisprint100M panjangtungkai powerotottungkai powerlengan
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Correlations
N 50 50 50 50
** * **
Panjangtungkai Pearson Correlation -.404 1 .288 .408
N 50 50 50 50
** * **
Powerotottungkai Pearson Correlation -.703 .288 1 .632
N 50 50 50 50
** ** **
Powerlengan Pearson Correlation -.612 .408 .632 1
N 50 50 50 50
97
Lampiran 7. Analisis Regresi Berganda
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT larisprint100M
/METHOD=ENTER panjangtungkai powerotottungkai powerlengan.
Regression
b
Variables Entered/Removed
1 powerlengan,
panjangtungkai, . Enter
a
powerotottungkai
Model Summary
b
ANOVA
Total 412.719 49
98
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
99
Lampiran 8. Surat Izin Penelitian
100
Lampiran 9. Kartu bimbingan tugas akhir TAS
101
Lampiran 10. Surat Keterangan Kalibrasi Pita Pengukur
102
103
Lanjutan Lampiran 10. Surat Keterangan Kalibrasi Rol Meter
104
105
Lanjutan Lampiran 10. Surat Keterangan Kalibrasi Stopwatch
106
107
108
Lampiran 11. Dokumentasi
DOKUMENTASI
FOTO-FOTO PADA SAAT PENGAMBILAN DATA
Gambar 13. Posisi start jongkok lari 100 M Gambar 14. Posisi start jongkok lari 100 M
Gambar 21. posisi awal standing board jump Gambar 22. standing board jump
Gambar 23 Gambar 24
Gambar 23 & 24. Pengukuran standing board jump & power lengan, jhonson test
Gambar 25. Posisi awal test power lengan Gambar 26. Tes power lengan, mendorong bola
Foto Instrumen Atau Alat Yang Digunakan Pada Saat Pengambilan Data