Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG FREKUENSI

PERNAPASAN MANUSIA

Nama : Syabilla Himaningtyas Sudarpo


Kelas : XI IPS D
Absen : 33
1. Judul Praktikum : Praktikum Menghitung Frekuensi Pernapasan Manusia

2. Hari/Tanggal praktikum : Minggu, 31 Januari 2021

3. Tujuan : Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan untuk :


- Menghitung dan melihat perubahan yang terjadi pada
frekuensi pernapasan manusia dalam berbagai
aktivitas
- Menemukan faktor yang mempengaruhi perubahan
frekuensi pernapasan manusia

4. Teori Singkat
Sistem Pernapasan Manusia
Sistem pernapasan pada manusia adalah sekumpulan organ yang terlibat dalam proses
pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Pernapasan merupakan salah
satu tanda vital yang paling utama di tubuh. Seseorang bisa bernapas berkat kerja sistem
pernapasan yang baik.
Frekuensi pernapasan adalah cepat lambatnya bernapas atau banyaknya oksigen yang
dihirup dan kemudian dihembuskan dalam bernapas dalam keadaan apapun. Umumnya
frekuensi pernapasan manusia dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, suhu tubuh,
aktivitas, dan posisi tubuh. Laju pernapasan seseorang dikatakan normal apabila ia bisa
bernapas sebanyak 12–20 kali per menit dan berlangsung secara berkesinambungan.
Sistem pernapasan pada manusia terbagi 2, yaitu sistem pernapasan bagian atas dan
bagian bawah.
Organ dalam sistem pernapasan bagian atas meliputi:
▪ Ronga hidung, yaitu organ yang memiliki selaput lendir dan rambut-rambut halus
yang berfungsi untuk menjebak partikel debu atau kotoran pada udara yang masuk
ke hidung.
▪ Sinus, yang merupakan rongga berisi udara di dalam tulang kepala yang membantu
mengatur suhu dan kelembapan udara yang kita hirup.
▪ Faring, yakni organ yang memiliki peran dalam mengumpulkan udara yang masuk
dari hidung atau mulut untuk diteruskan ke trakea
▪ Laring, yaitu ruangan kecil sebelum trakea yang berisi pita suara.
Organ dalam sistem pernapasan bagian bawah meliputi:
▪ Trakea, yakni organ yang merupakan jalan napas utama menuju paru-paru yang
terletak di tenggorokan, tepatnya di bawah laring.
▪ Bronkus kiri dan kanan, yaitu cabang dari trakea yang berfungsi untuk meneruskan
udara ke paru-paru. Bronkus memiliki banyak cabang kecil di bawahnya.
▪ Paru-paru, yaitu organ yang terdiri dari jutaan alveolus yang menerima udara dari
bronkiolus dan bertugas sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
▪ Diafragma, yaitu otot pernapasan utama. Organ ini dapat berkontraksi dan rileks
secara bergantian, sehingga membuat udara dapat masuk dan keluar dari paru-paru.
Cara kerja sistem pernapasan manusia
▪ Sistem pernapasan manusia mulai bekerja saat kita menghirup oksigen melalui
hidung atau mulut. Oksigen berjalan ke belakang tenggorokan, lalu masuk ke trakea
dan masuk ke bronkus.
▪ Setelah melewati bronkus, oksigen akan menyebar ke saluran bernama bronkiolus,
kemudian memasuki bagian di ujung yang disebut alveolus. Tubuh manusia sendiri
memiliki ratusan juta alveolus.
▪ Di sekeliling alveolus, terdapat jaring-jaring pembuluh darah kecil yang bernama
pembuluh darah kapiler. Di sini, oksigen diserap masuk ke dalam darah dan mulai
berjalan menuju jantung. Setelah itu, jantung memompanya agar bisa menjangkau
seluruh bagian tubuh.
▪ Saat sel-sel menggunakan oksigen untuk menjalan fungsi masing-masing, karbon
dioksida mulai terbentuk. Gas tersebut akan masuk ke dalam darah menuju paru-
paru untuk dikeluarkan melalui embusan napas.
Kerja sistem pernapasan pada manusia melibatkan semua organ pernapasan. Organ-
organ ini bekerja sama untuk membantu tubuh dalam pertukaran gas antara paru-paru
(alveolus) dan pembuluh darah, yang kemudian akan disalurkan ke seluruh bagian
tubuh atau diembuskan ke udara. Selain berperan dalam pertukaran udara dan gas,
sistem pernapasan juga berperan dalam memelihara dan menyeimbangkan kondisi di
dalam tubuh agar tetap stabil.

5. Alat dan Bahan


Berikut alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini:
1. Timer atau stopwatch
2. Perekam suara
3. Earphone
4. Buku catatan atau memo
5. Pensil atau pulpen (jika memakai memo maka alat ini tidak diperlukan)
6. Cara Kerja
Berikut langkah-langkah praktikum menghitung frekuensi pernapasan:
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan sebelum memulai praktikum menghitung frekuensi
pernapasan
2. Lakukan aktivitas yang pertama, yaitu aktivitas duduk selama 10 menit yang telah
diatur menggunakan timer atau stopwatch. Setelah 10 menit, pasang kabel earphone
pada perekam suara dan hidupkan perekam suara. Kemudian hembuskan napas pada
microphone earphone selama 1 menit.
3. Lakukan aktivitas kedua, yaitu aktivitas berdiri selama 10 menit yang telah diatur
menggunakan timer atau stopwatch. Setelah 10 menit, rekam kembali suara hembusan
napas pada microphone earphone selama 1 menit.
4. Lakukan aktivitas ketiga, yaitu aktivitas berjalan santai selama 10 menit yang telah
diatur menggunakan timer atau stopwatch. Setelah 10 menit, rekam kembali suara
hembusan napas pada microphone earphone selama 1 menit.
5. Lakukan aktivitas keempat, yaitu aktivitas olahraga sit-up sebanyak 20 kali. Setelah itu,
rekam kembali suara hembusan napas pada microphone earphone selama 1 menit.
6. Lakukan aktivitas kelima, yaitu aktivitas naik-turun tangga sebanyak 5 kali. Setelah itu,
rekam kembali suara hembusan napas pada microphone earphone selama 1 menit.
7. Jika sudah melakukan semua Gerakan di atas, putarlah rekaman suara hembusan napas
yang telah disimpan. Lalu hitung frekuensi pernapasan dan catat hasilnya ke dalam
buku catatan atau memo.

7. Hasil Percobaan
**Frekuensi Pernapasan**
Jenis Naik-turun
Duduk Berdiri Jalan santai Sit-up
Aktivitas tangga
Frekuensi
18/menit 20/menit 26/menit 30/menit 38/menit
Pernapasan
Pernapasan Pernapasan Pernapasan Pernapasan
Pernapasan
terjadi 18 terjadi 20 terjadi 26 terjadi 30
Keterangan terjadi 38 kali
kali dalam 1 kali dalam kali dalam 1 kali dalam
dalam 1 menit
menit 1 menit menit 1 menit
8. Analisis Pengamatan
Setelah dilakukan percobaan, kita dapat melihat perbedaan yang terdapat pada setiap
frekuensi pernapasan pada masing-masing aktivitas yang kita lakukan. Dapat dilihat bahwa
setiap frekuensi pernapasan mengalami kenaikan setelah melakukan aktivitas. Frekuensi
pernapasan akan semakin meningkat ketika aktivitas yang dilakukan semakin berat. Hal ini
dapat dilihat dari frekuensi rata-rata pada setiap aktivitas yang semakin meningkat ketika
melakukan aktivitas yang semakin berat. Berikut urutan frekuensi pernapasan dari yang
paling kecil hingga paling besar berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
a) Duduk (18 kali/menit)
Pada aktivitas atau posisi duduk, pernapasan terjadi sebanyak 18 kali per menit. Hal ini
dikarenakan saat posisi duduk beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian
tubuh sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini mengakibatkan jumlah energi yang
diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar sehingga frekuensi
pernapasannya juga rendah.

b) Berdiri (20 kali/menit)


Pada aktivitas atau posisi berdiri, pernapasan terjadi sebanyak 20 kali per menit. Hal
ini dikarenakan ketika kita berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga tubuh
memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga posisi agar tetap seimbang,
sehingga frekuensi pernapasan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan energi
tersebut.

c) Jalan Santai (26 kali/menit)


Pada aktivitas jalan santai, pernapasan terjadi sebanyak 26 kali per menit. Hal ini
dikarenakan menggerakkan tubuh untuk berjalan, otot-otot kaki berkontraksi dengan
tenaga yang lebih besar dibandingkan pada saat berdiri sehingga energi yang
dibutuhkan juga lebih besar. Selain itu, tubuh cenderung memompa darah lebih cepat
dan paru-paru harus mengikuti dengan cara memompa oksigen ke darah.

d) Sit-up (30 kali/menit)


Pada aktivitas sit-up, pernapasan terjadi sebanyak 30 kali per menit. Hal ini disebabkan
oleh meningkatnya energi yang diperlukan oleh tubuh. Pada saat sit-up, anggota tubuh
yang memerlukan energi bertambah menjadi kaki dan tubuh bagian atas sebagai pusat
kontraksinya. Aktivitas ini memerlukan lebih banyak lagi energi untuk menggerakkan
tubuh dengan keseimbangan yang tepat, sehingga frekuensi pernapasan meningkat.
e) Naik-turun tangga (38 kali/menit)
Pada aktivitas naik-turun tangga, pernapasan terjadi sebanyak 38 kali per menit. Hal ini
dikarenakan tubuh memerlukan lebih banyak oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih
banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasan agar
dapat menyediakan oksigen yang lebih banyak dari tingkat oksigen pada saat
melakukan sit-up.

9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Aktivitas yang dilakukan seseorang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasannya.
Semakin berat aktivitas yang dilakukan, maka akan semakin besar pula frekuensi
pernapasannya.
2. Posisi tubuh seseorang berpengaruh terhadap frekuensi pernapasannya. Pada posisi
berdiri frekuensi pernapasaan lebih besar dibandingkan frekuensi pernapasan pada
posisi duduk.
Hal-hal tersebut dikarenakan pada saat melakukan aktivitas berat, tubuh akan mebutuhkan
lebih banyak energi untuk mengatur otot-otot anggota tubuh yang berkontraksi dibandingkan
dengan orang yang tidak melakukan kegiatan (santai/duduk). Tubuh memerlukan lebih banyak
oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu
meningkatkan frekuensi pernapasan agar dapat menyediakan oksigen yang lebih banyak.

10. Saran
Untuk mencapai kesuksesan praktikum, ada baiknya kita mencari tahu dan
memahami teori dari praktikum yang akan kita lakukan. Dengan demikian, kita dapat lebih
memahami dan dapat mengantisipasi segala hal yang terjadi saat praktikum berlangsung.
Kita juga perlu teliti dan berhati-hati dalam menjalankan praktikum agar hasil yang dicapai
optimal. Ada baiknya jika kita juga menjaga kesehatan sistem pernapasan kita dengan baik,
misalnya dengan berhenti merokok atau menghindari asap rokok dan rajin berolahraha.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/info-sehat/sistem-pernapasan-manusia/

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/faktor-faktor-yang-memengaruhi-frekuensi-
pernapasan-3822/#:~:text=Posisi%20Tubuh,
Terakhir%2C%20ini%20juga&text=Hal%20ini%20terjadi%20karena%20ketika,untuk%20m
emenuhi%20kebutuhan%20energi%20tersebut.

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/faktor-yang-mempengaruhi-proses-respirasi-8020/

https://www.sehatq.com/artikel/mengenali-organ-pernapasan-manusia-secara-lengkap-dan-
tepat

Anda mungkin juga menyukai