Anda di halaman 1dari 11

PERSONAL HYGIENE

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Ilmu Keperawatan


Topik : Personal Hygiene
Sasaran : Keluarga Pasien dan pengunjung
Tempat : RUANG 12 RSUD WONOGIRI
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Juni 2021
Waktu : 1 x 30 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan pasien dan
keluarga pasien di RUANG 12 RSUD WONOGIRI dapat memahami
konsep personal hygiene dengan benar.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang personal
hygiene, diharapkan keluarga dan pengunjung dapat:
1. Mengetahui pengertian personal hygiene
2. Mengetahui tujuan personal hygiene
3. Mengetahui jenis-jenis personal hygiene
4. Mengetahui tindakan personal hygiene

III. SASARAN
Keluarga Pasien di RUANG 12 RSUD WONOGIRI

IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

V. MEDIA
1. Leaflet
2. Power Point
VI. KEGIATAN PENYULUHAN

N KEGIATAN
TAHAP KEGIATAN PENYULUH WAKTU
o PESERTA
1. Pembukaan  Menyiapkan Satuan 3 menit
Acara Penyuluhan &
bahan.
 Menentukan kontrak
waktu & materi dengan
keluarga
2. Penyajian  Membuka kegiatan  Menjawab salam 20 menit
dengan mengucapkan
salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi  Memperhatikan
yang akan diberikan.
 Menggali pengetahuan  Memperhatikan
keluarga tentang
personal hygiene.
 Menjelaskan konsep  Memperhatikan
personal hygiene.
 Memberi kesempatan  Bertanya dan
kepada keluarga untuk menjawab
mengajukan pertanyaan pertanyaan yang
kemudian didiskusikan diajukan.
bersama & menjawab
pertanyaan.

3. Penutup  Menggali pengetahuan  Menjawab 7 menit


peserta setelah pertanyaan
dilakukan penyuluhan  Memberikan
 Menyimpulkan hasil tanggapan balik
kegiatan penyuluhan  Mendengarkan
penutupan yang
 Menutup dengan salam
disampaikan oleh
penyaji, serta
menjawab salam

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
 Kesiapan materi
 Kesiapan SAP
 Kesiapan media : Leaflet personal hygiene, dan Power Point
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di RUANG 12
RSUD WONOGIRI Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan dilakukan sebelumnya
 Kontrak waktu 30 menit

2. Evaluasi Proses
 Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
 Suasana penyuluhan tertib
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

3. Evaluasi Hasil
Keluarga dapat :
 Menyebutkan pengertian personal hygiene dengan benar.
 Menyebutkan tujuan personal hygiene
 Menyebutkan jenis-jenis personal hygiene
 Menyebutkan tindakan-tindakan personal hygiene
Materi Penyuluhan

PERSONAL HYGIENE

A. Pengertian Personal Hygiene


Hygiene adalah ilmu kesehatan.
Hygiene perorangan adalah cara perawatan diri manusia untuk
memelihara kesehatan mereka (Perry & Potter, 2006)
Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan
emosional seseorang. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan
untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan.

B. Tujuan Personal Hygiene


1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene


1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan
diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli terhadap kebersihannya.
2. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene
3. Status sosial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta
gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya
4. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien
penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh
dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
7. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukannya.

D. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene


1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik
yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan
membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan
gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

E. Jenis-Jenis Personal Hygiene


1. Mencuci tangan
2. Perawatan rambut
3. Perawatan kulit
4. Perawatan gigi
5. Perawatan kuku
6. Perawatan kaki
7. Perawatan mata
8. Perawatan hidung
9. Perawatan telinga
F. Tindakan Yang Diperlukan
1. Cuci Tangan
Cuci tangan sangat penting ketika:
 Sebelum dan sesudah menggunakan toilet; sebelum atau sesudah
melakukan aktivitas tertentu.
 Sebelum, selama & sesudah menyiapakan makanan; sebelum
beristirahat makan, minum, & merokok.
 Ketika batuk, bersin/ meniup hidung, dan berada didekat
seseorang yang sedang sakit untuk mengontrol penyebaran kuman
yang dapat menyebabkan pilek dan flu
 Ketika memasak/ membungkus makanan, mencegah makanan
dari kerusakan dan mengurangi kontaminasi. Ketika menangani
makanan jangan menggaruk/ memegang telinga, hidung, mulut,
ataui luka terbuka.
 Cuci tangan setelah menggunakan sarung tangan atau tissue.
Cara mencuci tangan yang baik:
 Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/ sabun
cair. Semua bagian tangan harus terkena air, semua permukaan
kulit termasuk jari tangan, kuku dan bagian belakang telapak
tangan digosok dengan busa sabun minimal 20 detik, bilas tangan
dengan air
 Keringkan tangan dengan handuk bersih/ handuk disposable
setelah mencuci. Handuk ditempat cuci tangan harus dicuci dan
diganti setiap hari
 Untuk beberapa aktivitas laian, hand sanitizer tidak dapat
menggantikan pencucian tangan. Mencuci tangan menggunakan
hand sanitizer, dengan menuangkan sejumlah sanitizer ke telapak
tangan, kemudian menggosok kedua tangan bersama hingga
kering, pastikan telah mencakup semua permukaan tangan.

2. Rambut
 Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo
ringan, bilas dengan air bersih.
 Keringkan rambut setelah dicuci.
 Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sikat rambut berbulu
lembut atau sisir bergigi jarang.
 Cuci sikat rambut atau sisir setiap kali anda mencuci rambut.
 Minyaki kulit kepala, sekali seminggu, atau sejam sebelum
mencuci rambut

3. Kulit
 Mandi satu atau dua kali sehari direkomendasikan untuk egara
tropis seperti Indonesia.
 Orang yang aktif berolahraga/ bekerja diluar hingga berkeringat
disarankan untuk mandi setelah aktivitas.
 Gunakan sabun ringan secukupnya, spon mandi dapat digunakan
untuk menggosok, atau gunakan penggosok punggung atau
penggosok tumit jika tersedia.
 Bagian genital dan dubur harus dibersihkan karena pengeluaran
alami pada area ini, jika dalam kondisi tidak higienis, dapat
menyebabkan iritas dan infeksi.
 Bilas dengan bersih setelah memakai sabun.
 Keringkan badan dengan handuk bersih.
 Hindari berbagi sabun dan handuk dengan rekan kerja.
 Ganti dengan baju dalam yang bersih setelah mandi

4. Gigi
 Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas.
 Menyikat gigi sebelum tidur penting.
 Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel
makanan yang tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi
rata dibelakang, gigi geraham dan gigi geraham bungsu.
 Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas
untuk gigi bawah.
 Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian
dalam gigi.
 Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk
semula.
 Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
 Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunakan pasta gigi yang
tidak mengandung bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.

5. Kuku
 Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku.
Kuku pendek mengurangi masalah.
 Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan
sehat mempunyai kuku sehat. Kuku rapuh/tak berwarna merah
mengindikasika kondis kurang sehat atau adanya penyakit.
 Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau
kuku robek.
 Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali
dengan manicure (rendam tangan di air hangat selama 10 menit,
pijat tangan, kemudian bersihkan dan bentuk kuku anda).

6. Kaki
 Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki yang
tidak terbuat dari bahan pengamplas ketika mandi.
 Keringkan jari kaki sehabis mandi.
 Biarkan kuku kaki tetap pendek.
 Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus perlu
mengeluarkan sesekali, ini akan memberikan udara pada kaus kaki
dan mengurangi bau. Gunakan kaus kaki katun. Gunakan kaus
kaki bersih setiap hari. Gunakan bedak sebelum menggunakan
kaus kaki.
 Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan kaus kaki
serta sepatu menjadi cukup berbau. Jika memungkinkan, jangan
menggunakan sepatu yang sama setiap hari. Paling tidak, anda
memilki sepasang sepatu dan gunakan sebagai alternated.
 Lakukan pedicure untuk kaki anda tiga minggu sekali.
 Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas kaki
yang nyaman. Untuk anda yang bertelanjang kaki didalam
ruangan, keset pintu harus dibersihkan atau diganti secara berkala.
 Perawatan kaki yang lebih diperlukan untuk penderita diabetes

7. Perawatan mata, telinga dan hidung


Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, telinga dan
hidung secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan
untuk mata karena secara terus-menerus dibersihkan air mata, dan
kelopak mata, dan bulu mata mencegah partikel asing. Seseorang
hanya memerlukan untuk memindahkan sekresi kering yang terkumpul
kepada kantus sebelah, dalam bulu mata hygiene telinga mempunyai
implikasi ketajaman pendengaran sebasea lilin atau benda asing
berkumpul pada kanal telinga luar yang mengganggu konduksi suara.
Khususnya pada lansia rentan masalah. Hidung memberikan
temperatur dan kelembaban udara yang pernafasan dihirup serta
mencegah masuknya partikel asing ke dalam sistem kumulasi sekresi
yang mengeras di dalam nares dapat merusak sensasi olfaktori dan
pernafasan (Potter dan Perry, 2005).
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. A. & Uliyah M. 2005. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar


Manusia. Jakarta: Salemba Medika

Potter, Patricia A., (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,


Proses, dan Praktik, Vol.1, Edisi 4. Jakarta: EGC. Hal: 814-910.

Wartonah, Tarwoto, (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses


Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai