Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JURNAL NASIONALISME ASN

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XVIII 2021


Nama Mata Pelatihan : Distance Learning
Nama Peserta : Lupy Agustina Dewy
Penyelenggara : PPSDM Regional Bandung 2021

A. Pokok Pikiran
Nasionalisme dalam arti luas dipandang sebagai rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negaranya sekaligus menghormati bangsa lain.
Berkaitan dengan pancasila nasionalisme dapat diartikan sebagai pandangan
atau paham kecintaan rakyat Indonesia kepada tanah airnya berdasarkan
nilai pancasila. Prinsip nasionalisme berdasarkan pancasila bertujuan agar
bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
Nasionalisme bedasarkan prinsip pancasila sangat penting dimiliki oleh
ASN. Sila pertama tentang ketuhanan mengandung manifestasi keragaman
agama dan kepercayaan masyarakat Indonesia. Agama telah memberi
banyak pengaruh penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia di bidang
ekonomi, sosial, maupun politik. Pada kolonialisme Belanda sampai Jepang,
terjai diskriminasi terhadap agama (Islam) dan kepercayaan masyarakat
Indonesia. Belanda dan Jepang melarang agama (Islam) untuk berkiprah di
dbidang politik.Agama hanya dibatasi pada urusan peribadatan saja.Meski
demikian, pada akhir abad ke-19 para ulama trasisional maupun modern
mulai melakukan protes dengan mendirikan madrasah, sekolah, bahkan
partai politik.
Gagasan tentang keagamaan ini menjadi semakin berkembang terutama
di masa awal kemerdekaan. Agus Salim, salh satu tokoh Syarikat Islam
menyampaikan terhadap gagasan nasionalisme bergaya Eropa yang
memingirkan nilai ketuhanan. Sementara itu Soekarno menilai bahwa nilai
ketuhanan menjadi pembeda antara nasionalisme Eropa dan Indonesia.
Pada perumusan dasar Negara, akhirnya nilai ketuhanan berhasil
dicantumkan dalam Pancasila. Sila ketuhanan ini menjadikan Indonesia
bukan Negara sekuler yang membatasi agam di ruang privat. Nilai ketuhanan
tersebut berarti Negara menjamin kemerdekaan masyarakat dalam memeluk
agama.
Bangsa Indonesia juga tidak bisa melepaskan diri dari komitmen
kemanusiaan. Muhammad Yamin yang menyebutkan bahwa tujuan
kemerdekaan salah satu dasarnya yaitu kemanusiaan. Pada akhirnya prinsip
kemanusiaan ditetapkan sebagai salah satu dasar Negara. Semangat
melepaskan diri dari penjajahan membuat Indonesia menganut sistem
pemeritahan demokratis. Dalam hal ini, semangat Nasionalisme tidak bisa
dilepaskan dari semangat kemanusiaan.
Muhammad Yamin juga menguraikan tentang pentingnya kedaulatan
rakyat sebagai tujuan kemerdekaan dan salah satu dasar Negara. Dalam
pidatonya pada 1 Juni, Soekarno memasukkan prinsip mufakat atau
demokrasi sebagai dasar ketiga. Soekarno mengungkapkan bahwa
Indonesia bukan satu Negara untuk satu orang atau satu golongan melainkan
satu Negara untuk semua. Atas dasar kebutuhan atas kemerdekaan politik
dan ekonomi serta keragaman yang ada dalam bangsa Indonesia, para
pendiri bangsa memilih model demokrasi permusyawaratan. Musyawarah
dipandang mampu meningkatkan kualitas hasil keputusan.
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa
menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang
bertujuan menyelenggarakan keadilan. Dalam visi Negara yang hendak
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya berlaku prinsip berat
sama dipikul ringan sama dijinjing, maka tak sepantasnya mengambil untung
dari penderitaan rakyat.
Dalam memenuhi salah satu fungsinya sebagai pelaksana kebijakan
publik, peran ASN sangat penting Karena menjadi ujung tombak dalam
implementasi dan operasionalisasi kebijakan publik untuk kepentingan
bangsa dan Negara. Dalam pelaksanaan kebijakan public, UU ASN
memberikan jaminan bahwa ASN bebas dari intervensi kepentingan politik.
Hal ini berarati kinerja ASN dituntut untuk professional dan berorientasi pada
kepentingan khalayak luas. Tentu saja, jika public merasa puas atas
pelayanan tersebut, maka secara tidak langsung, ASN telah menjunjung
tinggi integritasnya sebagai abdi Negara.
Selain berperan sebagai pelayan dan pelaksana public, ASN juga harus
memfungsikan dirinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa. ASN sebagai
aparatur Negara harus memiliki jiwa dan semangat persatuan. Salah satu
cara yang ditempuh yakni dengan mengetahui sejarah bangsa.
B. Tokoh yang Diteladani
Perihal nasionalisme, saya teringat dengan tokoh Pak Sutopo. Sampai
hari wafatnya tiba, beliau masih menunjukkan integritas terhadap
pekerjaannya sebagai ASN. Pengabdian beliau terhadap pekerjaannya
merupakan sebuah bentuk nasionalisme yang tulus
Dr Sutopo Purwo Nugroho, M.Si., APU, adalah Kepala Pusat Data,
Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pusdatin dan Humas) Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB). Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menilai, ia layak disebut pahlawan
kemanusiaan mengingat jasanya dalam mengabarkan informasi akurat
mengenai penanganan bencana di Indonesia. Di tengah penyaki tkanker
yang dideritanya, Pak Sutopo masih bekerja secara maksimal menyampaikan
informasi kepada masyarakat dan memberi kekuatan moral di tengah
bencana yang saat itu tengah melanda Indonesia.
Pak Sutopo sangat menghargai dan mencintai pekerjaannya. Ia menjadi
sosok ASN yang memiliki semangat nasionalisme tinggi. Ia menjadi sosok
ASN yang mampu memberikan rasa damai bagi masyarakat lewat informasi
dan kinerjanya.
C. Penerapan
Sebagai seorang guru, penting sekali memiliki nilai nasionalisme karena
guru memiliki peran sebagai pendidik anak bangsa. Nilai-nilai yang
ditanamkan oleh guru kepada muridnya akan berpengaruh terhadap cara
pandang murid tersebut kepda negaranya. Implementasi nilai nasionalisme
sebagai seorang guru salah satunya dapat dilakukan dengan menumbuhkan
rasa cinta terhadap tanah air kepada para siswa.
Selain itu, wujud nasionalisme seorang guru pun bisa diungkapkan
dengan cara berusaha selalu menjadi teladan bagi murid-muridnya.
Melakukan proses pengajaran dengan sepenuh hati dan tidak bersikap
diskriminiatif terhadap siswa.

Anda mungkin juga menyukai