Anda di halaman 1dari 25

TUGAS : HUMANIORA

ETIK DAN ETIKA PROFESI

KELOMPOK I
DEWY AMRIYATI AMRAN (20.1302.023)
MASNIATI (20.1302.018)
HUSNA SARI (20.1302.019)
SITTI RISKINONG (20.1302.021)
FEIBY MONICA AMBA (20.1302.024)
KIKI LISTI ANANDA (20.1302.020)
KELAS B 20

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK


UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan


Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Etik dan Etika Profesi” dalam Mata Kuliah
Humaniora.

Dalam penulisan makalah ini penyusun


mendapat bantuan dari berbagai pihak yang berupa
bimbingan, pengarahan maupun dukungan moral yang
sangat membantu penyusun. Untuk itu pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun


berusaha untuk membuat yang terbaik, akan tetapi
dengan keterbatasan yang ada penyusun menyadari
dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh

ii
karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun, supaya makalah ini
menjadi lebih baik. Semoga ini bermanfaat khususnya
bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.

29 Mei 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………. ii
DAFTAR ISI…...………………...……………… iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Singkat...…….....………… 5
1.2 Manfaat Mata Kuliah………………… 6
1.3 Tujuan Instruksional Umum (TIU) ..… 7
1.4 Tujuan Instruksional Khusus (TIK) ..… 7
II. PENYAJIAN
2.1 Defenisi etika, etiket dan etika profesi.. 8
2.2 Penjelasan 3 norma umum………….... 16
2.3 Perbedaan etika, etiket & etika profesi.. 22
III. EVALUASI
III.1 Evaluasi Soal ………...………….…………
24

DAFTAR PUSTAKA

iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Singkat
Menurut wikipedia etika itu berasal dari yunani
kuno “ethikos” yang bermakna “timbul dari
kebiasaan”. Secara metodologis tidak setiap hal
menilai perbuatan bisa disebut sebagai etika, etika
ialah suatu sikap kritis, metodis, serta sistematis
dalam menjalankan refleksi.
Etiket berasal dari kata Perancis etiquette yang
berarti adat sopan santun atau tata krama yang
perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar
hubungan selalu baik.
Menurut Kajian Pustaka, etika profesi adalah
sebuah panduan profesionalisme dalam dunia
kerja.
Kadang dalam kehidupan sehari-hari, batas
antara etika dan etiket bisa sangat tipis. Padahal
secara terminologi tersebut sangat berbeda satu
sama lain, meskipun disana sini tetap masih ada

5
persamaan antara etika dan etiket menyangkut
tindakan dan perilaku manusia, etika dan etiket
mengatur perilaku manusia secara normatif.
Dan Etika profesi tidak hanya berlaku bagi satu
profesi, tetapi untuk seluruh profesi pada
umumnya. Dalam profesi tertentu, dapat
ditambahkan aturan etika khusus yang sesuai
dengan profesi tersebut.

1.2 Manfaat Mata Kuliah


Dengan adanya mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa:
1. Dapat mengetahui & memahami tentang
Defenisi etika, etiket dan etika profesi.
2. Dapat mengetahui & memahami tentang 3
norma umum.
3. Dapat mengetahui & memahami tentang
Perbedaan etika, etiket & etika profesi.

6
1.3 Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti Perkuliahan mata kuliah ini

mahasiswa mampu mengetahui tentang “Etik dan

Etika Profesi”.

1.4 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti Perkuliahan mata kuliah ini

mahasiswa kompeten dalam:

1. Menjelaskan tentang Defenisi etika, etiket dan

etika profesi.

2. Menjelaskan tentang 3 norma umum.

3. Menjelaskan tentang Perbedaan etika, etiket &

etika profesi.

7
II. PENYAJIAN
II.1Defenisi etika, etiket dan etika profesi.
a. Defenisi Etika
Etik adalah kata dasar dari Etika. Etis
adalah sikap, tindakan dan perilaku yang sesuai
dengan apa yang benar dan salah, baik atau
buruk, pantas atau tidak pantas, layak atau tidak
layak. Sedangkan Etika yang berkaitan dengan
sikap, tindakan dan perilaku sebagai
penyandang suatu profesi tertentu disebut kodek
etik profesi.
Di tinjau secara etismologi, etika berasal
dari kata Yunani, ethos yang dalam bentuk
jamaknya (ta etha) berarti ‘adat istiadat atau
‘kebiasaan’. Dengan demikian, etika berkaitan
dengan hidup yang baik pada individu maupun
masyarakat serta kelompok masyarakat.
Disini arti etika berkaitan dengan nilai-
nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup

8
yang baik. Nilai-nilai tersebut terungkap dalam
perilaku yang polanya terus berulang-ulang
menjadi sebuah kebiasaan. (Keraf,1998:14) Jika
seseorang berperilaku tidak sesuai dengan
kebiasaan masyarakatnya dianggap sebagai
perilaku yang tidak beretika.
Istilah yang identik dengan etika adalah
sebagai berikut:
1. Susila (sansekerta), lebih menunjukkan dasar-
dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih
baik (su).
2. Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti
ilmu akhlak.
Onong Uchjana Effendy (2006) dalam bukunya
Hubungan Masyarakat: suatu studi Komunikologis,
menyebutkan istilah etika dalam dua pengertian yaitu
secara luas dan secara sempit.
Etika dalam arti luas atau dalam bahasa Inggris
ethics secara etismologi berasal dari bahasa Yunani,

9
ethica yang berarti cabang ilmu filsafat mengenai nilai-
nilai dan kaitannya dengan perilaku manusia, apakah
tindakannya itu benar atau salah, baik atau buruk atau
dengan kata lain, etika adalah cabang filsafat moral
yang menunjukkan bagaimana seseorang harus
bertindak.
Etika dalam pengertian sempit atau dalam bahasa
Inggris dikenal dengan ethic, secara estimologis berasal
dari bahasa Latin “ethicus” atau bahasa Yunani
“ethicos” yang berarti himpunan asas-asas nilai dan
moral.
Filsuf Aristoteles dalam bukunya Etika
Nikomacheia menjelaskan tentang pembahasan etika
sebagai berikut:
1. Terminius Techicus, Etika diartikan sebagai
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
perbuatan atau tindakan manusia.
2. Manner dan Custom, Etika dibahas berkaitan
dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang

10
melekat dalam kodrat manusia (Inherent in
human nature) yang terikat dengan pengertian
“baik dan buruk” suatu tingkah laku atau
perbuatan manusia.
Sesungguhnya Etika tersebut merupakan studi
tentang “benar” atau “salah dalam tingkah laku atau
perilaku manusia (Right or wrong in human conduct)
(Syaifuddin Zuhri, Etika Profesi Public Relations,
UPN-Jawa Timur).
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi terbaru
menjelasakan etika sebagai ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk, dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak).
Berdasarkan pengertian tersebut, KBBI
menjelaskan tiga arti dari etika yaitu:
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk
dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak.

11
3. Nilai mengenai benar atau salah yang dianut
suatu golongan masyarakat.

Kesimpulan tentang pengertian etika tersebut yaitu:


1. Etika berarti akhlak, tabiat atau budi pekerti.
2. Etika merupakan cabang ilmu filsafat (moral)
yang menitik beratkan tentang nilai kesusilaan.
3. Etika merupakan perpaduan perilaku manusia
sesuai dengan tata kesusilaan yang berlaku
dalam kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
4. Etika merupakan suatu nilai-nilai kesusilaan dan
pedoman tingkah laku yang berlaku khusus
pada profesi atau jabatan tertentu. Etika
dipandang sebagai ilmu mengenai suatu
kewajiban bagi profesi tertentu yang pantas
dilakukan dan tidak pantas dilakukan.

12
b. Defenisi Etiket
Adapun pengertian etiket menurut KBBI
adalah aturan sopan santun dalam pergaulan.
etiket diartikan sebagai tata cara dalam
masyarakat beradab dalam memelihara
hubungan baik antara sesama manusianya.
Etiket merupakan suatu hal yang penting di
dalam pergaulan masyarakat yang bertingkat-
tingkat (mempunyai hirarkhi).
Istilah etiket berasal dari bahasa
Perancis, etiquette secara harfiah berarti
peringatan, secara maknawi menurut The
Random House Dictionary of the English
Language, berarti persyaratan konvensional
mengenai perilaku sosial.
Dengan demikian, etiket berkaitan
dengan tata cara pergaulan modern yang
biasanya dengan kehidupan bangsa barat yang

13
dikatakan telah mencapai taraf kebudayaan,
industry dan pemerintahan tingkat tinggi.

c. Etika Profesi
Secara umum pengertian etika profesi
adalah sikap etis yang dimiliki oleh seorang
profesional sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari sikap hidup dalam menjalankan tugasnya dan
penerapan standar etika umum pada bidang khusus
(profesi) dalam kehidupan manusia.
Kode etik profesi sangat erat kaitannya
dengan bidang pekerjaan tertentu yang berhubungan
langsung dengan masyarakat atau konsumen.
Konsep etika harus disepakati bersama oleh pihak-
pihak di wilayah kerja tertentu, misalnya seperti
kode etik dokter, jurnalistik dan pers, guru,
dosen, teknik (engineering), ilmuwan dan
profesi lainnya.
Etika profesi ini berfungsi sebagai
sistem norma, nilai dan aturan profesi secara

14
tertulis yang secara jelas menunjukkan apa yang
baik / benar dan apa yang tidak benar / tidak
baik bagi seorang profesional. Dengan kata lain,
kode etik profesi disusun agar seorang
profesional bertindak sesuai aturan dan
menghindari tindakan yang tidak sesuai dengan
kode etik profesi.
Etika Profesi Menurut Para Ahli
Untuk lebih memahami apa itu etika
profesi, dapat kita merujuk pendapat para ahli
berikut ini:
1. Siti Rahayu (2010), Etika profesi adalah
kode etik bagi suatu profesi tertentu dan
oleh karena itu harus dipahami dengan baik,
bukan sebagai etika yang mutlak (absolut).
2. Kaiser (Suhrawardi Lubis, 1994: 6-7),
Pengertian etika profesi adalah cara hidup
yang berwujud keadilan untuk memberikan
pelayanan profesional kepada masyarakat

15
dengan penuh ketertiban dan keahlian
sebagai pelayanan untuk melaksanakan
tugas dalam bentuk kewajiban kepada
masyarakat.
3. Anang Usman, SH, Msi, Etika profesi
merupakan sikap hidup yang harus dipenuhi
perlunya pelayanan profesional dari klien
dengan komitmen dan keahlian sebagai
pelayanan dalam konteks kewajiban
masyarakat secara keseluruhan kepada
anggota masyarakat yang membutuhkannya
dengan refleksi yang cermat.

2.2 Penjelasan 3 Norma Umum


Norma berasal dari bahasa latin yakni
norma, yang berarti penyikut atau siku-siku, suatu
alat perkakas yang digunakan oleh tukang kayu.
Dari sinilah kita dapat mengartikan norma sebagai
pedoman, ukuran, aturan atau kebiasaan. Jadi

16
norma ialah sesuatu yang dipakai untuk mengatur
sesuatu yang lain atau sebuah ukuran.
Dengan norma ini orang dapat menilai
kebaikan atau keburukan suatu perbuatan. Jadi
secara terminologi kiat dapat mengambil
kesimpulan menjadi dua macam. Pertama, norma
menunjuk suatu teknik. Kedua, norma
menunjukan suatu keharusan. Kedua makna
tersebut lebih kepada yang bersifat normatif.
Sedangkan norma-norma yang kita
perlukan adalah norma yang bersifat prakatis,
dimana norma yang dapat diterapkan pada
perbuatan-perbuatan konkret.
Dengan tidak adanya norma maka kiranya
kehidupan manusia akan manjadi brutal.
Pernyataan tersebut dilatar belakangi oleh
keinginan manusia yang tidak ingin tingkah laku
manusia bersifat senonoh. Maka dengan itu
dibutuhkan sebuah norma yang lebih bersifat

17
praktis. Memang secara bahasa norma agak
bersifat normatif akan tetapi itu tidak menuntup
kemungkinan pelaksanaannya harus bersifat
praktis.
Norma memberi pedoman tentang
bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara
baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi
penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan
tindakan kita.
Macam-macam Norma :
a. Norma Khusus adalah aturan yang berlaku
dalam bidang kegiatan atau kehidupan
khusus, misalnya aturan olah raga, aturan
pendidikan dan lain-lain.

18
b. Norma Umum sebaliknya lebih bersifat
umum dan sampai pada tingkat tertentu
boleh dikatakan bersifat universal.
1. Norma Sopan santun adalah norma
yang mengatur pola perilaku dan sikap
lahiriah dalam pergaulan sehari-hari.
Etika tidak sama dengan Etiket. Etiket
hanya menyangkut perilaku lahiriah
yang menyangkut sopan santun atau
tata karma.
2. Norma Hukum adalah norma yang
dituntut keberlakuannya secara tegas
oleh masyarakat karena dianggap perlu
dan niscaya demi keselamatan dan
kesejahteraan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat.
3. Norma Moral yaitu aturan mengenai
sikap dan perilaku manusia sebagai
manusia. Norma moral ini menyangkut

19
aturan tentang baik buruknya, adil
tidaknya tindakan dan perilaku
manusia sejauh ia dilihat sebagai
manusia.
Ada beberapa ciri utama yang
membedakan norma moral dari norma
umum lainnya (kendati dalam kaitan
dengan norma hukum ciri-ciri ini bisa
tumpang tindih) :
- Kaidah moral berkaitan dengan
hal-hal yang mempunyai atau yang
dianggap mempunyai konsekuensi
yang serius bagi kesejahteraan,
kebaikan dan kehidupan manusia,
baik sebagai pribadi maupun
sebagai kelompok.
- Norma moral tidak ditetapkan
dan/atau diubah oleh keputusan
penguasa tertentu. Norma moral

20
dan juga norma hukum merupakan
ekspresi, cermin dan harapan
masyarakat mengenai apa yang
baik dan apa yang buruk. Berbeda
dengan norma hukum, norma
moral tidak dikodifikasikan, tidak
ditetapkan atau diubah oleh
pemerintah. Ia lebih merupakan
hukum tak tertulis dalam hati
setiap anggota masyarakat, yang
karena itu mengikat semua anggota
dari dalam dirinya sendiri.
- Norma moral selalu menyangkut
sebuah perasaan khusus tertentu,
yang oleh beberapa filsuf moral
disebut sebagai perasaan moral
(moral sense).

21
2.3 Perbedaan etika, etiket & etika profesi.
Sementara ini ada beberapa perbedaan pokok
antara etika dan etiket (lihat Darji Darmodiharjo
dan Shidarta 2004:257):
1. Etika menyangkut cara pembuatan yang harus
dilakukan oleh seorang atau kelompok tertentu.
Etiket memberikan dan menunjukan cara yang
tepat dalam bertindak. Sementara itu, etika
memberikan norma tentang perbuatan itu
sendiri. Etika menyangkut apakah suatu
perbuatan suatu bisa dilakukan antara ya dan
tidak.
2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan sosial.
Jadi etiket selalu berlaku ketika ada orang lain.
Sementara itu, etika tidak bisa memperhatikan
orang lain atau tidak.
3. Etiket bersifat relatif. Dalam arti bahwa terjadi
keragaman dalam menafsirkan perilaku yang
sesuai dengan etiket tertentu. Etika jauh lebih

22
bersifat mutlak. Prinsip etika bisa sangat
universal dan tidak bisa ada proses tawar-
menawar.
4. Etiket hanya menyangkut segi lahiriah saja.
Sementara, etika lebih menyangkut aspek
internal manusia. Dalam hal etiket, orang bisa
munafik. Tetapi dalam hal yang berperilaku etis,
manusia tidak bisa bersifat kontradiktif.

Sementara Etika profesi menurut keiser dalam


(Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk memberikan pelayanan
professional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap
masyarakat.

23
III. EVALUASI
3.1 Evaluasi Soal
1. Jelaskan secara singkat yang Anda
ketahui tentang Defenisi etika, etiket
dan etika profesi!
2. Jelaskan Perbedaan norma khusus
dan umum!
3. Jelaskan 3 Norma umum yang kamu
ketahui!
4. Sebutkan salah satu perbedaan etika,
etiket dan etika profesi!
5. Berikan contoh dari etika, etiket dan
etika profesi pada kehidupan sehari-
hari sebagai bidan di Puskesmas/
Rumah sakit!

24
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, A. Sonny. 2005. Etika Bisnis. Edisi Baru


Cetakan ke-9. Kanisius: Yogyakarta 2.
Bobby, Teori-Teori Etika Bisnis.

Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat: Suatu


Studi Komunikologis, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006.

Rosady Ruslan, Aspek-Aspek Hukum dan Etika dalam


Aktivitas Public Relations, Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1995.

Rosady Ruslan, Etika Kehumasan Konsepsi dan


Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 1995

Sony Keraf, Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya.


Jakarta: Kanisius, 1998

Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto. Dasar-Dasar


Public Relations. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2000

Anda mungkin juga menyukai