PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk multidimensional. Ada banyak aspek yang terdapat pada diri
manusia. Mahluk hidup lain hanya mempunyai dua aspek yaitu fisik (berupa materi, bisa
ditangkap denganindera) dan biologis (bisa bergerak dan berkembang biak), manusia memiliki
unsur yang lebih dari hal tersebut, yaitu akal budi dan pikiran. Dua komponen itulah yang
menjadi poin obyektif bahwa ia disebut sebagai mahluk yang bermartabat tinggi. Manusia
memiliki pribadi yang unik, dia adalah mahluk yang sadar akan bakat, sikap,dan sifat,
kemampuan dan keterampilan, tahu apa yang akan dilakukannya. Ia memahami sejarah hidupnya
serta mempunyai gambaran apa yang didambakannya di masa yang akan datang.
Manusia sadar dan dapat disadarkan atas beberapa keunggulan dan kelemahan dirinya,
atas dasar itu manusia mampu mengembangkan diri yaitu meningkatkan keunggulan-keunggulan
dan mengurangi kelemahan. Sejalan dengan itu manusia pun dapat menentukan apa yang terbaik
bagi dirinya sehingga julukan sebagai “the self determinig being”menunjukkan manusia
memiliki kebebasan yang sangat luas untuk menggabungkan diri tentunya tanpa tanggung jawa
mudah beralih menjadi ke-sewenang-wenangan terhadap dirinya, orang lain, dan lingkungan
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan penyuluhan agama?
2. Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip penyuluhan agama?
3. Apa metode-metode dalam bimbingan penyuluhan agama?
C. Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan bimbingan penyuluhan agama?
2. Untuk mengetahui penjelasan prinsip-prinsip penyuluhan agama?
3. Untuk mengetahui penjelasan metode-metode dalam bimbingan penyuluhan agama?
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bimbingan penyuluhan agama merupakan segala kegiatan yag dilakukan oleh seseorang
dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lian yang mengalami kesulitan-
kesulitan rohaniah dalam lingkungan hidupnya agar supaya orang tersebut mampu
mengatasinya sendiri karena timbul kesadaran atau penyerahan diri terhadap
kekuasaaan tuhan yang maha esa sehingga timbul pada diri pribadinya suatu cahaya
harapan kebahagiaan hidup saat sekarang dan masa depannya.
Jadi iman dan taqwa dibangkitkan sedemikian rupa sehingga menjadi tenaga pendorong
terhadap kemampuan dirinya untuk mengatasi segala kesulitan hidup yang diatasi,
hingga bangkit kesadaran sebagai pribadi yang harus mengarungi kehidupan nyata
dalam masyarakat dan lingkungannya
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, “Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama”, 1994 (Jakarta: PT
Golden Terayon Pers,)
Hasibuan, Alimuddin “metode bimbingan agama dlam meningkatkan perkembangan emosi
anak di panti asuhan putra muhammadiyah cabang medan “ 2016, (Medan: fakultas dakwah
dan komunikasi universitas islam negeri sumatera utara Medan).